• Tidak ada hasil yang ditemukan

BG SKI (Minat) XII K13 (2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BG SKI (Minat) XII K13 (2016)"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

P e n d e k a t a n S a i n t i f i k K u r i k u l u m 2 0 1 3

Buku Guru

(2)

Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku Guru ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implemen­ tasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)Y

INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA

Sejarah Kebudayaan Islam/Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2016.

viii, 160 hlm.

Untuk MAK Kelas XII

ISBN 978-602-293-030-3 (jilid lengkap) ISBN 978-602-293-132-4 (jilid 3)

1. Sejarah Kebudayaan Islam 1. Judul II. Kementerian Agama Republik Indonesia

Penulis : Yusni Amru Ghazali Editor : Asrori S. Karni, MH

Penyelia Penerbitan : Direktorat Pendidikan Madrasah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Kementerian Agama Republik Indonesia

Cetakan Ke-1, 2016

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, salawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada makhluk terbaik akhlaknya dan tauladan sekalian umat manusia, Muhammad SAW.

Kementerian Agama sebagai salah satu lembaga pemerintah memiliki tanggungjawab dalam membentuk masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir-batin sebagaimana ditegaskan dalam visinya.

Membentuk generasi cerdas dan sejahtera lahir-batin menjadi core (inti) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam utamanya Direktorat Pendidikan madrasah. Madrasah sebagai lembaga pendidikan berciri khas Islam konsen terhadap mata pelajaran PAI (Fikih, SKI, Al-qur’an Hadis, Akidah Akhlak dan bahasa Arab).

Secara filosofis, mata pelajaran PAI yang diajarkan bertujuan mendekatkan

pencapaian kepada generasi kaffah (cerdas intelektual, spiritual dan mental) jalan menuju pencapaian itu tentu tidak sebentar, tidak mudah dan tidak asal-asalan namun tidak juga mustahil dicapai. Pencapaian ultimate goal

(tujuan puncak) membentuk generasi kaffah tersebut membutuhkan ikhtiar terencana (planned), strategis dan berkelanjutan (sustainable).

Kurikulum 2013 sebagai kurikulum penyempurna kurikulum 2006 (KTSP) diyakini shahih sebagai “modal” terencana dan strategis mendekati tujuan pendidikan Islam. Salah satu upaya membumikan isi K-13 adalah dengan menyediakan sumber belajar yakni buku, baik buku guru maupun buku siswa.

(4)

6), MTs (kelas 9) dan MA (kelas 12) adalah edisi terakhir dari serangkaian proses penyediaan buku kurikulum 2013 untuk mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab di madrasah (MI, MTs dan MA).

Dengan selesainya buku K-13 untuk mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab di madrasah ini diharapkan dapat memudahkan peserta didik dan pendidik dalam memahami, mengerti dan sekaligus menyampaikan ilmu yang dimilikinya.

Terakhir, saya mengucapkan jazakumullah akhsanal jaza, kepada semua pihak yang telah ikut mendukung selesainya pembuatan buku ini. Sebagai dokumen “hidup” saran dan kritik sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan buku ini.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Jakarta, Maret 2016 Dirjen Pendidikan Islam

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...iii

SAMBUTAN KEMENTERIAN AGAMA ... v

DAFTAR ISI ... BAGIAN I PETUNJUK UMUM ... 1

A. Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ... 1

B. Struktur KI dan KD Mapel Sejarah Kebudayaan Islam ... 2

C. Strategi dan Model Umum Pembelajaran ... 8

D. Format Buku Teks Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam... 19

BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS PELAJARAN PER BAB ... 20

BAB I BAB I MENELUSURI PERADABAN ISLAM TURKI USMANI ... 22

A. Kompetensi Inti (KI) ... 22

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 22

C. Indikator ... 23

D. Tujuan Pembelajaran ... 23

E. Materi Esensi ... 23

F. Proses Pembelajaran ... 25

G. Tugas Terstruktur/Mandiri ... 38

H. Penilaian ... 41

I. Pengayaan ... 46

(6)

K. Interaksi Guru dan orangtua ... 47

BAB II PERADABAN KERAJAAN ISLAM MUGHAL DI INDIA ... 48

A. Kompetensi Inti (KI) ... 48

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 48

C. Indikator ... 49

D. Tujuan Pembelajaran ... 49

E. Materi Esensi ... 50

F. Proses Pembelajaran ... 51

G. Tugas Terstruktur/Mandiri ... 63

H. Penilaian ... 65

I. Pengayaan ... 70

J. Remidial ... 70

K. Interaksi Guru dan orangtua ... 71

BAB III MENGENAL PERADABAN ISLAM SAFAWI DI PERSIA ... 71

A. Kompetensi Inti (KI) ... 71

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 71

C. Indikator ... 73

D. Tujuan Pembelajaran ... 73

E. Materi Esensi ... 73

F. Proses Pembelajaran ... 74

G. Tugas Terstruktur/Mandiri ... 82

H. Penilaian ... 85

I. Pengayaan ... 90

J. Remidial ... 90

(7)

BAB IV PERANG SALIB MENURUT PANDANGAN ISLAM ... 92

A. Kompetensi Inti (KI) ... 92

B. Kompetensi Dasar (KD) ... 92

C. Indikator ... 93

D. Tujuan Pembelajaran ... 93

E. Materi Esensi ... 93

F. Proses Pembelajaran ... 94

G. Tugas Terstruktur/Mandiri ...104

H. Penilaian ...107

I. Pengayaan ...112

J. Remidial ...112

A. Interaksi Guru dan orangtua ...113

BAB V KEMUNDURAN UMAT ISLAM ...114

A. Kompetensi Inti (KI) ...114

B. Kompetensi Dasar (KD) ...114

C. Indikator ...115

D. Tujuan Pembelajaran ...115

E. Materi Esensi ...116

F. Proses Pembelajaran ...116

G. Tugas Terstruktur/Mandiri ...122

H. Penilaian ...124

I. Pengayaan ...129

J. Remidial ...129

K. Interaksi Guru dan orangtua ...130

BAB VI GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM ...131

A. Kompetensi Inti (KI) ...131

(8)

C. Indikator ...132

D. Tujuan Pembelajaran ...132

E. Materi Esensi ...133

F. Proses Pembelajaran ...133

G. Tugas Terstruktur/Mandiri ...142

H. Penilaian ...144

I. Pengayaan ...149

J. Remidial ...149

K. Interaksi Guru dan orangtua ...150

LATIHAN ULANGAN SEMESTER GENAP ...151

(9)

BAGIAN I

PETUNJUK UMUM

A. Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

1. Pengertian

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/ peradaban Islam di masa lampau. Mulai dari dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode Madinah, kepemimpinan umat setelah Rasulullah Saw. wafat, sampai perkembangan Islam periode klasik (zaman keemasan) pada tahun 650 M–1250 M, abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M–1800 M), dan masa modern/zaman kebangkitan (1800-sekarang), serta perkembangan Islam di dunia dan di Indonesia. Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.

2. Tujuan

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-ilmu Agama bertujuan untuk :

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah Saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat

yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar

dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan

sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah

(10)

tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-Ilmu Agama Kelas XII sebagai mata pelajaran peminatan sebagai berikut:

1. Menelusuri Peradaban Islam Turki Usmani 2. Peradaban Kerajaan Islam Mughal Di India 3. Mengenal Peradaban Islam Safawi Di Persia 4. Perang Salib Menurut Pandangan Islam 5. Kemunduran Umat Islam

6. Gerakan Pembaharuan Islam

B. Struktur KI dan KD Mapel Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII memiliki 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dijabarkan dalam 44 Kompetensi Dasar (KD). Adapun kompetensi inti dan kompetensi dasar itu adalah:

1. Kelas XII Semester Gasal

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Menyadari bahwa kekuasaan yang dimiliki manusia pada saatnya akan berakhir.

1.2. Menyadari pentingnya strategi politik dalam menyebarkan agama Islam.

1.3. Mensyukuri nikmat Allah Swt. dari kekayaan peradaban yang diraih umat Islam di masa Dinasti Mughal berupa Taj Mahal.

(11)

1.5. Meyakini bahwa dakwah yang didukung oleh berbagai pihak termasuk ulil amri akan lebih maksimal hasilnya.

1.6. Meyakini bahwa kekuasaan adalah amanah dari Allah Swt.

2. Menghayati dan

Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1. Mendeskripsikan perkembangan peradaban dan

ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Usmani. 2.2. Meneladani perilaku mulia dari Sulaiman

Al-Qanuni dari Dinasti Usmani sebagai implementasi dari pemahaman mengenai Dinasti Usmani.

2.3. Menghargai karya orang lain sebagai implementasi

dari pemahaman tentang peninggalan-peninggalan peradaban Islam pada masa pemerintahan Dinasti Mughal.

2.4. Membiasakan sikap hati-hati dan kontrol diri

sebagai implementasi dari pemahaman tentang faktor-faktor penyebab runtuhnya Dinasti Mughal. 2.5. Meyakini bahwa dakwah yang didukung oleh

berbagai pihak termasuk ulil amri akan lebih maksimal hasilnya.

2.6. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Mughal.

2.7. Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang

dicapai Dinasti Mughal.

2.8. Membiasakan sikap hati-hati dan kontrol diri

sebagai implementasi dari pemahaman tentang faktor-faktor penyebab runtuhnya Dinasti Safawi. 2.9. Memahami pusat-pusat peradaban Islam pada

masa pemerintahan Dinasti Safawi.

2.10. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan

(12)

3. Memahami, ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1. Menganalisis proses lahirnya Dinasti Usmani.

3.2. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Usmani.

3.3. Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang

dicapai Dinasti Usmani.

3.4. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Mughal.

3.5. Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang

dicapai Dinasti Mughal.

3.6. Menceritakan proses lahirnya Dinasti Safawi.

3.7. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Safawi.

3.8. Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang

dicapai Dinasti Safawi.

4. Mengolah, menalar,

menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

4.1. Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang

dicapai Dinasti Usmani.

4.2. Membuat peta konsep tentang

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Mughal. 4.3. Membuat peta konsep mengenai faktor-faktor

(13)

sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

2. Kelas XII Semester Genap

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Menyadari bahwa dalam perjuangan ada fase-fase yang harus dilewati.

1.2. Menyadari bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt. dengan berbagai macam potensi sehingga mampu menciptakan peradaban.

1.3. Meyakini bahwa ilmu pengetahuan adalah bekal penting bagi manusia untuk meraih kesuksesan. 1.4. Menyadari bahwa manusia diciptakan oleh Allah

Swt. dengan berbagai macam potensi sehingga mampu menciptakan peradaban.

1.5. Menghayati nilai-nilai pembaharuan sebagai upaya mengembalikan kemajuan umat Islam. 1.6. Menghayati pikiran-pikiran positif para

pembaharu sebagai upaya memajukan umat Islam. 1.7. Menghayati nilai-nilai perjuangan tokoh-tokoh

pembaharuan dunia Islam.

(14)

2. Menghayati dan

Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1. Menunjukkan sikap dinamis sebagai implementasi

dari pemahaman tentang keberhasilan Shalahuddin mendirikan Dinasti Al-Ayyubi. 2.2. Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya

Perang Salib.

2.3. Meneladaniperilaku muliadari pahlawan Perang

Salib, Shalahuddin Al-Ayyubi.

2.4. Mencintai ilmu pengetahuan yang ditunjukkan

dengan semangat belajar.

2.5. Membiasakan sikap hati-hati dan kontrol diri

sebagai implementasi dari pemahaman tentang faktor-faktor kemunduran umat Islam.

2.6. Menyadari bahwa setiap Muslim berkewajiban

melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kemajuan umat Islam.

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural , dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

1.1. Mendeskripsikan terjadinya Perang Salib dari awal

hingga akhir.

1.2. Mendiskusikan dampak Perang Salib bagi

perkembangan Islam.

1.3. Mendiskusikan dampak Perang Salib bagi

perkembangan Islam.

1.4. Menceritakan tentang sosok pahlawan Perang

Salib Shalahuddin Al-Ayyubi.

1.5. Menganalisis proses terjadinya kemunduran

dalam Islam.

1.6. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi

(15)

terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

1.7. Mengindentifikasi dampak-dampak yang muncul

akibat kemunduran Islam.

1.8. Menceritakan tentang pencapaian dan kemajuan

Islam sebelum mengalami kemunduran. 1.9. Menganalisis sejarah pembaharuan atau

modernisasi Islam di dunia.

1.10. Mengidentifikasi nilai-nilai perjuangan dari

gerakan pembaharuan dunia Islam. 1.11. Menceritakan sejarah pembaharuan atau

modernisasi Islam di dunia.

4. Mengolah, menalar,

menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, serta bertindak secara efektif dan

kreatif, danmampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

1.1 Membuat sinopsis tentang fase-fase Perang Salib.

1.2 Membuat peta konsep mengenai capaianumat

Islam.

1.3 Membuat peta konsep tentang

pemikiran-pemikiran pembaharuan dunia Islam.

1.4 Mempresentasikan nilai-nilai perjuangan dari

gerakan pembaharuan dunia Islam.

(16)

Empat Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi 56 Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang akan ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun (dua semester) yang terurai dalam 28 minggu. Agar kegiatan pembelajaran itu tidak terasa terlalu panjang maka 28 minggu itu dibagi menjadi dua semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap semester terbagi menjadi 18 minggu. Setiap semester yang 18 minggu itu dilaksanakan ulangan/kegiatan lain tengah semester dan ulangan akhir semester yang masing-masing diberi waktu 2 jam/minggu.

Dengan demikian waktu efektif untuk kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai mata pelajaran wajib di MA disediakan waktu 2x45 menit dalam 28 minggu/per tahun (20 minggu di semester I dan 8 minggu di semester II). Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan pembelajaran pihak pemerintah melalui Kementerian Agama menerbitkan buku teks pelajaran untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII. Berdasarkan jumlah KD terutama yang terkait dengan penjabaran KI ke-3, buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII disusun menjadi enam bab.

BAB I : Menelusuri Peradaban Islam Turki Usmani BAB II : Peradaban Kerajaan Islam Mughal Di India BAB III: Mengenal Peradaban Islam Safawi Di Persia BAB IV: Perang Salib Menurut Pandangan Islam BAB V : Kemunduran Umat Islam

BAB VI: Gerakan Pembaharuan Islam

C. Strategi dan Model Umum Pembelajaran

1. Pengembangan Indikator

(17)

1. Semester Gasal

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

3. Memahami rasa ingin tahu tentang dirinya,

- Menjelaskan proses lahirnya

Dinasti Usmani.

- Memahami proses lahirnya

Dinasti Usmani. 3.2. Memahami

fase-fase pemerintahan Dinasti Usmani.

- Menjelaskan fase-fase

pemerintahan Dinasti Usmani.

- Menyebutkan fase-fase

pemerintahan Dinasti Usmani.

3.3. Mengidentifikasi

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

-

Menjelaskankeberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

- Mengambil ibrah

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

3.4. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Mughal.

- Menjelaskan fase-fase

pemerintahan Dinasti Mughal.

- Menyebutkan fase-fase

pemerintahan Dinasti Mughal.

3.5. Mengidentifikasi

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Mughal.

- Menjelaskan

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Mughal.

- Mengambil ibrah

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Mughal.

3.6. Menceritakan proses lahirnya Dinasti Safawi.

- Menjelaskan proses lahirnya

Dinasti Safawi.

- Memahami proses lahirnya Dinasti

(18)

3.7. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Safawi.

- Menjelaskan fase-fase

pemerintahan Dinasti Safawi.

- Menyebutkan fase-fase

pemerintahan Dinasti Safawi.

3.8. Mengidentifikasi

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Safawi.

- Menjelaskan

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Safawi.

- Mengambil ibrah

keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Safawi.

2. Semester Genap

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

3. Memahami rasa ingin tahu tentang dirinya,

3.1. Mendeskripsikan terjadinya Perang Salib dari awal hingga akhir.

- Menjelaskan proses

terjadinya Perang Salib. - Memahami faktor penyebab

terjadinya Perang Salib. - Menyebutkan tokoh-tokoh

yang menjadi penyebab terjadinya Perang Salib.

1.2. Mendiskusikan dampak Perang Salib bagi perkembangan Islam.

- Menjelaskan proses terjadinya Perang Salib. - Memahami perkembangan

terjadinya Perang Salib dari awal hingga akhir.

(19)

1.3. Mendiskusikan dampak Perang Salib bagi perkembangan Islam.

- Menjelaskan dampak Perang Salib bagi perkembangan Islam.

- Memahami dampak Perang Salib bagi perkembangan Islam.

- Menyebutkan tokoh-tokoh Perang Salib bagi perkembangan Islam. 1.4. Menceritakan

tentang sosok pahlawan Perang Salib Shalahuddin Al-Ayyubi.

- Menjelaskan tentang sosok

pahlawan Perang Salib, Shalahuddin Al-Ayyubi. - Meneladani tentang sosok

pahlawan Perang Salib Shalahuddin Al-Ayyubi.

1.5. Menganalisis proses terjadinya kemunduran dalam Islam.

- Menjelaskan proses

kemunduran Islam. - Memahami faktor-faktor

penyebab kemunduran Islam. - Menyebutkan faktor-faktor

penyebab kemunduran Islam.

1.6. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab kemunduran Islam.

- Menjelaskan proses

faktor-faktor terjadinya kemunduran Islam.

- Memahami proses terjadinya

kemunduran Islam.

- Menyebutkan faktor-faktor

kemunduran Islam. 1.6. Mendiskusikan

dampak kemunduran Islam.

- Menjelaskan proses dampak

kemunduran Islam. - Memahami dampak

kemunduran Islam. - Menyebutkan dampak

(20)

1.7. Mengindentifikasi dampak-dampak yang muncul akibat kemunduran Islam.

- Menjelaskan

dampak-dampak yang muncul akibat kemunduran Islam.

- Memahami pengaruh yang muncul akibat kemunduran Islam.

1.8. Menceritakan tentang pencapaian dan kemajuan Islam sebelum mengalami kemunduran.

- Menjelaskan pencapaian dan

kemajuan Islam sebelum mengalami kemunduran.

- Memahami peran atau

pengaruh pencapaian dan kemajuan Islam sebelum mengalami kemunduran.

1.9. Menganalisis sejarah pembaharuan atau modernisasi Islam di dunia.

- Menjelaskan latar belakang munculnya gerakan

pembaharuan.

- Memahami dampak latar belakang munculnya gerakan pembaharuan..

- Menyebutkan latar belakang munculnya gerakan

pembaharuan.

1.10. Mengidentifikasi nilai-nilai

perjuangan dari gerakan

pembaharuan dunia Islam.

- Menjelaskan nilai-nilai

perjuangan dari gerakan pembaharuan dunia Islam. - Menyebutkan nilai-nilai

(21)

1.11. Menceritakan sejarah

pembaharuan atau modernisasi Islam di dunia.

- Menjelaskan sejarah pembaharuan atau

modernisasi Islam di dunia. - Menceritakan sejarah

pembaharuan atau

modernisasi Islam di dunia.

Disamping penjelasan beberapa indikator tersebut yang perlu diingat oleh guru adalah KD-KD yang terkait dengan KI pertama dan KI kedua yang harus dijadikan perspektif dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Atau, dapat dikatakan KD-KD itu sebagai bahan untuk pengembangan nilai dan pendidikan karakter. Selanjutnya, KD-KD yang merupakan penjabaran KI ke-4 terkait dengan pengembangan keterampilan dan unjuk kerja bagi peserta didik. Untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan observasi, wawancara, menulis dan mempresentasikan karya sejarah, membuat media sejarah, membuat kliping, dan lain-lain.

D. Pengalaman Belajar

Melalui proses pembelajaran, diharapkan indikator-indikator yang telah dirumuskan di atas dapat tercapai. Tercapainya indikator-indikator itu berarti tercapai pula KD-KD yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Oleh karena itu, dalam kaitan pencapaian indikator, guru perlu juga mengingat pengalaman belajar yang secara umum diperoleh olehpeserta didik sebagaimana dirumuskan dalam KI dan KD. Beberapa pengalaman belajar itu terkait dengan :

a. Pengembangan ranah kognitif, atau pengembangan pengetahuan dapat dilakukan dalam bentuk penguasaan materi dan pemberian tugas dengan unjuk kerja; mengetahui, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi.

b. Pengembangan ranah afektif atau pengembangan sikap (sikap sosial) dapat dilakukan dengan pemberian tugas belajar dengan beberapa sikap dan unjuk kerja: menerima, menghargai, menghayati, menjalankan dan mengamalkan. d. Pengembangan ranah psikomotorik atau pengembangan keterampilan (skill)

(22)

Terkait dengan beberapa aspek pengalaman belajar, dalam setiap pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII peserta didik diharapkan mampu mengembangkan proses kognitif yang lebih tinggi. Dari pemahaman sampai dengan metakognitif pendalaman pengetahuan. Pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan yaitu menerapkan konsep, prinsip atau prosedur,menganalisis masalah, dan mengevaluasi sesuatu produk atau mengembangkan keterampilan, seperti: mencoba membuat sesuatu atau mengolah informasi, menerapkan prosedur hingga mengamalkan nilai-nilai kesejarahan.

E. Model dan Skenario Pembelajaran

Paradigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan lagi peserta didik menerima. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif. Indonesiase benarnya sudah lama dikembangkan pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan PAIKEM. Pendekatan ini tampaknya sangat relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran Sejarah Indonesia sangat cocok dengan pendekatan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari prinsip pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

a. Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana sedemikian rupa agar peserta didik aktif melakukan serta mencari pengetahuan dan pengalamannya sendiri.

b. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model yang kontekstual yang dapat menarik peserta didik.

c. Kreatif, hampir mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan kegiatan belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong peserta didik untuk merumuskan masalah dan cara pemecahannya.

d. Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi peserta didik.

(23)

suasana menyenangkan maka peserta didik akan memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran yang dapat dikembangkan, misalnya: STAD (Student Teams­Achievement Divisions) dan TGT (Team­Game­Turnament), TAI (Team­Assisted Individualization), CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), Group Investigation, Jigsaw, dan lain-lain (selengkapnya baca Robert E. Slavin, Cooperative Learning:Teori, Riset dan Praktik).

Dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, untuk kelas XII guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kegiatan Pertama: Membaca

1. Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks yang tersedia di buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu mendapat perhatian seperti istilah, konsep atau kejadian penting sejarah yang pengaruhnya sangat kuat dan luas dalam peristiwa sejarah berikutnya.

3. Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam bacaan.

4. Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Guru dapat memperkaya materi dengan membandingkan buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

dengan buku literatur lain yang relevan.

5. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, denah, peta, dan dokumentasi audiovisual

(film) yang relevan. Sebagai contoh untuk guru yang berada di Kabupaten

Kudus dapat mendokumentasikan relief Menara Masjid Kudus dan juga bangunan-bangunan peninggalan Sunan Kudus atau Kerajaan Islam Demak di sekitarnya. Begitu pula dengan di daerah lain dapat mengambil contoh kasus di daerahnya masing-masing jika ada.

b. Kegiatan Kedua: Berdiskusi

(24)

2. Peserta didik menuliskan pemahaman mereka dari hasil diskusi dan yang belum mereka pahami dari hasil diskusi.

3. Peserta didik dapat membuat tulisan singkat untuk kemudian didiskusikan.

c. Kegiatan Ketiga: Menanya

1. Peserta didik dapat diberi motivasi untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dari apa yang sudah mereka baca dan simpulkan dari kegiatan di atas.

2. Peserta didik dapat dilatih dalam bertanya dari pertanyaan yang faktual sampai pertanyaan yang hipotetikal (bersifat kausalitas).

d. Kegiatan Keempat: Ekplorasi Informasi

1. Guru merancang kegiatan untuk mencari informasi lanjutan baik melalui membaca sumber lain, mengamati dan mempelajari atau mengunjungi bukti-bukti peninggalan yang semasa dengan periode yang dibahas.

2. Guru merancang kegiatan untuk mengindentifikasi bukti-bukti peninggalan yang semasa pada lingkungan sekitar peserta didik dengan membandingkan bukti-bukti peninggalan di daerah lain.

3. Guru merancang kegiatan untuk melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat atau ilmuwan yang dianggap paham tentang permasalahan yang dibahas.

4. Jika memungkinkan, peserta didik dianjurkan untuk menggunakan sumber dari internet.

5. Peserta didik membuat catatan mengenai informasi pentingdari apa yang dibaca dan diamati.

e. Kegiatan Kelima: Analisis/Mengasosiasi Informasi

1. Peserta didik dapat membandingkan informasi dari situasi saat ini dengan sumber bacaan yang terakhir diperoleh dengan sumber yang diperoleh dari buku untuk menemukan hal yang lebih mendalam, meluas atau bahkan berbeda.

(25)

f. Kegiatan Keenam: Mengomunikasikan Hasil Analisis

1. Peserta didik melaporkan kesimpulan atau generalisasidalam bentuk lisan, tertulis, atau media lainnya.

2. Peserta didik dapat membuat cerita drama atau sinopsiskemudian diperankan oleh setiap peserta didik.

Buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII terdiri dari enam bab. Apabila mata pelajaran itu diberikan dalam waktu satu tahun akan memerlukan waktu sekitar 28 minggu. Untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diberikan dua jam per minggu. Terkait dengan itu, penggunaan buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dibuat skenario sebagai berikut:

Bab

Semester I

Pertemuan Minggu Ke 1 - 5

Pertemuan Minggu Ke 6 – 10

Pertemuan Minggu Ke 11 –

15

Pertemuan Minggu Ke 16 –

20

I v

II v

III v

IV v

Bab

Semester II

Pertemuan Minggu Ke 21 – 23

Pertemuan Minggu Ke 24 – 28

V v

(26)

G. Prinsip-Prinsip penilaian

Prinsip-prinsip penilaian dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII antara lain:

a. Menentukan aspek dari hasil belajar sejarah yang sudah dan belum dikuasai peserta didik setelah suatu proses pembelajaran.

b. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang atau belum dikuasai.

c. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik yang mengalami masalah dalam penguasaan pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap.

d. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran berikutnya.

e. Aspek-aspek yang dinilai/dievaluasi mencakup:

1. Pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa sejarah.

2. Kemampuan mengomunikasikan pemahaman mengenai peristiwa sejarah dalam bahasa lisan dan tulisan.

3. Kemampuan menarik pelajaran/nilai dari suatu peristiwa sejarah.

4. Kemampuan menerapkan pelajaran/nilai yang dipelajari dari peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kemampuan melakukan kritik terhadap sumber dan mengumpulkan informasi dari sumber.

6. Kemampuan berpikir historis dalam mengaji berbagai peristiwa sejarah dan peristiwa politik, sosial, budaya, ekonomi yang timbul dalam kehidupan keseharian masyarakat dan bangsa; pemahaman tentang semangat kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(27)

yang jelas dalam melakukan observasi. Beberapa indikator yang digunakan dalam melakukan observasi terhadap peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Sikap dapat diukur melalui cara kerja sama, perhatian terhadap materi yang disampaikan, keaktifan bertanya, kesopanan dalam berbahasa, menghargai orang lain dan menunjukkan sikap terpuji.

2. Bahasa dapat diukur melalui pemilihan kata-kata yang tepat, jelas, menarik, dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar.

3. Keaktifan peserta didik dalam memberikan masukan dapat diukur melalui relevansi dengan materi yang dibahas, sistematis, dan jelas.

4. Kemampuan mengeksplorasi informasi dapat diukur dari, atau kemampuan peserta didik untuk mengaitkan hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain dengan menggunakan berbagai literatur dan sumber yang relevan.

5. Kemampuan menganalisis dapat diukur dari kemampuan peserta didik untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dan mengaitkan kondisi masa lalu dengan kondisi saat ini.

Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan skor dari angka1–5 dengan kriteria sebagai berikut:

• 1 : Sangat kurang

• 2 : Kurang

• 3 : Cukup

• 4 : Baik

• 5 : Sangat baik

H. Format Buku Teks Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

(28)

BAGIAN II

PETUNJUK KHUSUS PER BAB

Buku ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi dan mengamalkan pesan-pesan sejarah yang ada pada buku teks pelajaran. Materi ajar yang ada pada buku teks pelajaran Sejarah Kebudayaan Islamakan diajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai dengan desain waktu dan materi setiap bab maka Bab I akan diselesaikan dalam waktu 5 minggu pembelajaran, untuk Bab II diselesaikan dalam waktu 5 minggu,Bab III diselesaikan dalam waktu 5 minggu dan Bab IV dapat diselesaikan dalam 5 minggu pembelajaran. Agar pembelajaran itu lebih efektif dan terarah, maka setiap Bab pembelajaran dirancang terdiri dari: (1) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, (2) Indikator, (3) Tujuan Pembelajaran, (4) Materi Esensi (5) Proses Pembelajaran, (6) Tugas Terstruktur, (7) Penilaian Otentik (8) Pengayaan, (9) Remidial, dan (10) Interaksi Guru dan orangtua. Dan dalam setiap minggunya dirancang dari: (1) Tujuan Pembelajaran, (2) Materi Pembelajaran, (3) Proses Pembelajaran, (4) Penilaian, Pengayaan, Remidial dan Interaksi dengan Orangtua.

Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan pemahaman tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, guru

Sejarah Kebudayaan Islam yang mengajarkan materi tersebut hendaknya dapat:

1. Menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta didik dalam mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif dengan mengambil contoh kasus dari situasi saat ini dengan fakta-fakta sejarah yang ada pada masa itu.

2. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memberikan motivasi dan mendorong peserta didik secara aktif (active learning) untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkret dari lingkungan sekitar. Guru harus menciptakan situasi

belajar yang memungkinkan peserta didik melakukan observasi dan refleksi.

Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,misalnya membaca buku dengan kritis, menganalisis dan mengevaluasi sumber-sumber sejarah, membuat tulisan. 3. Sejarah secara sederhana, melakukan wawancara dengan pelaku sejarah atau ahli

sejarah, menonton film atau dokumentasi sejarah dan mengunjungi situs-situs

(29)

kerjasama dengan lembaga kebudayaan yang menangani bidang kesejarahan setempat sehingga peserta didik mendapatkan informasi secara lengkap. Contohnya; Kerajaan Islam yang masih ada, Masjid Kuno, Balai Pelestarian Nilai Budaya, museum-museum, Perpustakaan dan lain-lain.

4. Peserta didik harus dirangsang untuk berpikir kritis dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan di setiap jam pelajaran.

(30)

BAB I

MENELUSURI PERADABAN ISLAM TURKI USMANI

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Hal itu didasarkan pada rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian. Selain itu, juga untuk menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta secara konkrit dan abstrak terkait pengembangan materi yang dipelajari di sekolah secara mandiri. Selain itu, agar siswa bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1. Menyadari bahwa kekuasaan yang dimiliki manusia pada saatnya akan berakhir. 2. Menyadari pentingnya strategi politik dalam menyebarkan agama Islam.

3. Berkomitmen mewarisi sikap mulia para sultan yang telah menyebarkan Islam ke seantero dunia.

4. Mendeskripsikan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Usmani.

(31)

6. Menganalisis proses lahirnya Dinasti Usmani. 7. Memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Usmani.

8. Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani. 9. Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

C. Indikator

Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan proses lahirnya Dinasti Usmani.

2. Memahami proses lahirnya Dinasti Usmani.

3. Menjelaskan fase-fase pemerintahan Dinasti Usmani. 4. Menyebutkan fase-fase pemerintahan Dinasti Usmani.

5. Menjelaskan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani. 6. Mengambil ibrah keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu:

1. Siswa menyadari bahwa kekuasaan yang dimiliki manusia pada saatnya akan berakhir.

2. Siswa mampu mendeskripsikan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Usmani.

3. Siswa dapat meneladani perilaku mulia dari Sulaiman Al-Qanuni dari Dinasti Usmani sebagai implementasi dari pemahaman mengenai Dinasti Usmani.

4. Siswa mampu menganalisis proses lahirnya Dinasti Usmani. 5. Siswa mampu memahami fase-fase pemerintahan Dinasti Usmani.

6. Siswa mampu mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

7. Siswa mampu memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Dinasti Usmani.

E. Materi Esensi

(32)

Adapun uraian materinya adalah sebagai berikut :

1. Turki Usmani lahir dari dan berasal dari bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah. Mereka adalah suku Kayi yakni salah satu suku di Turki Barat.

2. Diantara strategi politik Turki Usmani adalah dengan menggalang dukungan dari pasukan Tarekat Bektasyi yang didirikan oleh Bektasyi Veli sebagaimana yang diterpakan lagi Usaman I dan masih banyak lagi strategi dari raja-raja Turki Usmani lainnya.

3. Turki Usmani mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, politik, militer, keagamaan, ZIS (Zakat Infak dan Sedekah) dan wakaf, dan agraria.

4. Kemunduran Turki Usmani terjadi karena faktor internal dan eksternal. Seperti, pemberontakan, peperangan Turki Usmani melawan Eropa, wilayah luas yang tidak terkontrol, kondisi pemerintahan yang lemah, ekonomi yang merosot, dan lain sebagainya.

5. Masa kejayaan Turki Usmani adalah pada masa Sulaiman Al-Qanuni, selama 46 tahun berkuasa ia telah memperluas wilayah Turki dan memenangkan banyak peperangan.

F. Proses Pembelajaran

Langkah Pembelajaran umum

1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran.

2. Melaksanakan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang mendorong peserta didik mampu memahami perkembangan Dinasti Turki Usmani,kondisi sosial dan budaya Turki Usmani, proses penyebaran Islam di masa Turki Usmani, penyebaran Islam melalui kekuasaan, pengaruh Islam terhadap peradaban Turki dan Eropa.

3. Model dan strategi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang digunakan pendidik disesuaikan dengan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan oleh pendidik dengan model lain yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.

(33)

a. Membimbing dan memfasilitasi pembelajaran

b. Mendorong peserta didik untuk mampu memahami hakikat sejarah dalam menyampaikan hasil pembelajaran peserta didik yang dilakukan dengan menggunakan media yang ada dan memungkinkan di Madrasah.

MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN DI BUKU TEKS PELAJARAN

Sejarah Kebudayaan Islam Bab I

1. Pada Bab I guru selayaknya mampu menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan Dinasti turki Usmani. Guru dapat mengambil contoh-contoh yang terkait dengan materi yang ada di buku. Guru dapat memperkaya materi dalam buku teks pelajaran dengan membandingkannya buku lain yang relevan. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif ada baiknya guru dapat

menampilkan foto-foto, gambar, denah, peta, dan dokumentasi audiovisual (film)

yang relevan.

2. Membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok untuk melakukan pengamatan lapangan dengan membaca literatur sejarah Turki Usmani. Setelah melakukan pengamatan peserta didik diwajibkan untuk membuat laporan dengan menggunakan metode sejarah secara sederhana, misalnya dengan pengamatan literatur, mencari sumber-sumber, wawancara dengan tokoh setempat, selanjutnya membandingkan fakta dengan bacaan yang terdapat di buku-buku. Dari hasil analisis sederhana itu dicari makna dan relevansinya dengan kehidupan sekarang.

1. Pembelajaran Minggu Ke-1

(34)

pertama kali ini guru akan membahas terlebih dulu mengenai Sejarah Lahirnya Turki Usmani.

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu. 1. Menjelaskan proses lahirnya Turki Usmani;

2. Menghubungkan kelahiran Turki Usmani dengan perkembangan Islam.

3. Menunjukkan contoh konsep berpikir diakronis (dengan melihat perkembangan sepanjang waktu) dan sinkronis (dengan melihat peristiwa yang terjadi dalam masa terbatas) dalam menulis sejarah.

b. Materi dan Proses Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada minggu pertama ini adalah Bab I, sub-bab A. “Sejarah Lahirnya Turki Usmani” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2. Guru menyampaikan topik tentang “Sejarah Lahirnya Turki Usmani”. Namun sebelum mengaji lebih lanjut tentang topik itu, secara khusus guru mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing peserta didik bisa tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama, alamat, cita-cita), terakhir guru memperkenalkan diri.

3. Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa mengenal dan memotret keadaan Turki Usmani (Usahakan 45 menit pertama kegiatan 1 dan 2 sudah selesai).

4. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

Sebelum peserta didik mempelajari sejarah lahirnya Turki Usmani.

(35)

Usmani berasal dari bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah. Mereka adalah suku Kayi yakni salah satu suku di Turki Barat. Mereka terancam punah saat Mongol dibawah pimpinan Jengis Khan, menyerbu Turkistan pada abad ke-13. Ketika itu, suku Kayi dipimpin oleh Sulaiman Syah. Keganasan Jengis Khan tak terbendung, hingga Sulaiman Syah meminta perlindungan pada Jalaluddin Mingburnu bin Khawarizmi. Ia adalah penguasa Tansoksania yang terakhir. Namun, Jalaluddin Mingburnu bin Khawarizmi ini pun akhirnya dikalahkan oleh Jengis Khan. Dan, Sulaiman Syah, mengikuti petunjuk dari Jalaluddin Mingburnu bin Khawarizmi dengan mengarahkan anggotanya ke Kurdistan dan ke Azerbaijan, yakni di perbatasan Asia kecil. Di

daerah inilah mereka menetap dan melakukan aktifitas kehidupan. Wilayah

tersebut merupakan padang yang luas dan subur serta kaya akan air. Di sana juga banyak perbukitan untuk menggembala ternak mereka.

2. Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa perkembangan sejarah lahirnya Turki Usmani ikut mewarnai perkembangan Islam di dunia.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

2. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi untuk mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru.

3. Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan tentang nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

c. Penilaian

1. Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

2. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru. 3. Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan yang

(36)

c. Apa saja pelajaran yang dapat diperoleh dari mempelajari sejarah lahirnya Turki Usmani?

4. Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.

2. Pembelajaran Minggu Ke-2

Pertemuan minggu ke-2 ini merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi atau proses menghubungkan pemahaman awal dengan informasi baru. Mengenai strategi dan kebijakan pemerintah daulah turki usmani awal dikaitkan dengan pengetahuan mengenal tulisan. Pada pertemuan kedua kali ini guru akan membahas terlebih dulu mengenai Strategi dan Kebijakan Pemerintah Daulah Turki Usmani Awal.

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.

1) Menjelaskan Strategi dan Kebijakan Pemerintah Daulah Turki Usmani

Awal;

2) Menunjukkan contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam

memahami Strategi dan Kebijakan Pemerintah Daulah Turki Usmani Awal.

b. Materi dan Proses Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab I, sub-bab B. “Strategi dan Kebijakan Pemerintah Daulah Turki Usmani Awal.” Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar

mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2) Guru menyampaikan topik tentang,“Strategi dan Kebijakan Pemerintah

Daulah Turki Usmani Awal”.

3) Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa mengenal Turki Usmani

(37)

4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

Sebelum peserta didik mempelajari Strategi dan Kebijakan Pemerintah Daulah Turki Usmani Awal.

1) Peserta didik disajikan cerita tentang Strategi dan Kebijakan Pemerintah

Daulah Turki Usmani Awal. Siswa diminta untuk mencari dan menjelaskan strategi dan kebijakan Turki Usmani (contoh kebijakan dan strategi Orkhan (1324­1359 M/725­761 H). Setelah menggantikan ayahandanya, Usman I, Orkhan memindahkan ibukota kerajaan dari Qurah Hisyar (Iskisyiyar) ke Bursa. Ini terjadi pada tahun 1326 yakni setelah Usman I meninggal. Pada masa kekuasaan Orkhan ini, Turkeman masuk ke dalam pangkuannya. Kemudian, Orkhan menundukkan beberapa wilayah lain seperti Nicaea (Iznik) pada tahun 1331, Nicomedia (Izmit) pada tahun 1337, Scutari (Uskudar) pada tahun 1338 dan Karasi pada tahun 1345. Ia juga bisa mengontrol antara wilayah Teluk Edremit dan Cyzicus hingga mencapai Laut Marmara. Strategi yang dilakukan Orkhan untuk memperluas kekuasaan Turki Usmani di antaranya adalah dengan memberi bantuan tentara. Ketika itu, ia membantu Cantacuzene untuk merebut Bizantium. Karena bantuan Orkhan, ia pun mendapat hadiah Gallipoli dari Cantazucene, bahkan Orkhan juga dinikahkan dengan putrid Cantacuzene. Selain itu, Orkhan juga membuat sistem pasukan yang sangat rapi dan teratur. Ia bahkan membentuk tentara khusus dengan nama Inkisyariyah atau Jenissari. Ini menunjukkan adanya organisasi militer yang baik dari Orkhan, bahkan di antara anggota pasukan adalah orang-orang non-Turki dan non-Muslim. Dengan tentara khusus inilah Orkhan memiliki strategi tempur yang sangat bagus

2) Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa Proses Penyebaran

Islam di Indonesia berlangsung melewati beberapa tahapan yang panjang.

Kegiatan Penutup

1) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

2) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi untuk

(38)

3) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan tentang

nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

c. Penilaian

1) Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan

setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

2) Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini

misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru.

3) Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan

yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji.

a. Apa saja kebijakan raja Turki Usmani yang membawa pada kemajuan?

b. Apa strategi yang digunakan oleh Usman I saat awal-awal mendirikan

Dinasti Turki Usmani?

c. Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari mengetahui kebijakan

dan strategi Turki Usmani Awal?

4) Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji

kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.

3. Pembelajaran Minggu Ke-3

Pertemuan minggu ke-3 ini merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi. Mengenai kondisi Penyebaran Islam Melalui Kekuasaan dikaitkan dengan pengetahuan mengenal politik dankekuasaan. Pada pertemuan ketiga, kali ini guru akan membahas terlebih dulu mengenai Kemajuan Peradaban Islam Masa Turki Usmani.

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.

1) Menyebutkan kemajuan apa saja yang dicapai peradaban Islam di masa

Turki Usmani.

(39)

3) Meneladani para raja Muslim dalam mengembangkan syiar Islam di

masa Turki Usmani.

4) Menyebutkan raja-raja Islam yang berperan dalam kemajuan peradaban

Islam masa Turki Usmani

b. Materi dan Proses Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada minggu kedua ini adalah Bab I, sub-bab C. “Kemajuan Peradaban Islam Masa Turki Usmani” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar

mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2) Guru menyampaikan topik tentang “Kemajuan Peradaban Islam Masa

Turki Usmani”.

3) Guru memberikan motivasi dan bersyukur dapat mengenal peradaban

Turki Usmani (Usahakan 45 menit pertama kegiatan 1 dan 2 sudah selesai).

4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

Sebelum peserta didik mempelajari Kemajuan Peradaban Islam Masa Turki Usmani

1) Peserta didik disajikan cerita tentang realitas kehidupan masyarakat

(40)

dikirim Turki Usmani untuk melakuan peperangan dan selalu menang. Selain Jenissary ada juga pasukan lain bernama Taujiyah. Ini adalah tentara-tentara kiriman dari penguasa daerah untuk diberikan kepada pemerintah pusat. Kedua kelompok pasukan ini adalah kelompok pasukan darat. Turki Usmani juga memiliki pasukan laut yang kuat dan tangguh. Bahkan, dengan angkatan lautnya Turki Usmani dapat menguasai Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Persia di Lautan Hindia. Angkatan laut Turki Usmani mengalami kejayaan pada abad ke-16. Saat itu, tidak ada armada asing yang berani mengarungi Laut Tengah tanpa izin dari Turki Usmani. Adapun kekuatan sosial politik Turki Usmani terletak pada dukungan etnis Turki yang sangat setia pada pemerintahan. Apalagi mereka sebagai suku nomaden memiliki kesetiaan pada pemimpin, berani, gigih membela keadilan, kebersamaan yang kuat dan rajin dalam bekerja.

2) Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa kemajuan peradaban

Turki Usmani berlangsung panjang, melewati beberapa tahapan.

Kegiatan Penutup

1) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

2) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi untuk

mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. 3) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan tentang

nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

c. Penilaian

1) Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan

setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

2) Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini

misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru.

3) Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan

(41)

a. Menyebutkan kemajuan apa saja yang diraih Turki Usmani;

b. Menjelaskan bagaimana kemajuan peradaban di Turki Usmani

tersebut dapat diwujudkan;

c. Meneladani para Raja Muslim yang berhasil memajukan Dinasti

Usmani sehingga dikenal dunia.

d. Menyebutkan Raja-raja Islam dalam Dinasti Turki Usmani yang

berperan dalam memajukan Islam di mata dunia.

4) Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji

kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.

1. Pembelajaran Minggu Ke-4

Pertemuan minggu ke-4 ini merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi. Mengenai kondisi Kemunduran Peradaban Islam Masa Turki Usmani dikaitkan dengan pengetahuan dan kebudayaan. Pada pertemuan keempat kali ini guru akan membahas terlebih dulu mengenai Kemunduran Peradaban Islam Masa Turki Usmani.

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.

1) Menjelaskan kemunduran peradaban Islam masa Turki Usmani;

2) Menjelaskan contoh-contoh kemunduran dalam peradaban Turki

Usmani;

3) Menyebutkan kemunduran-kemunduran dalam peradaban masa Turki

Usmani.

4) Menjelaskan nilai-nilai positif yang dapat dipetik dair kemunduran yang

terjadi di Masa Turki Usmani.

b. Materi dan Proses Pembelajaran

(42)

Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar

mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2) Guru menyampaikan topik tentang “Kemunduran Peradaban Islam Masa

Turki Usmani”.

3) Guru memberikan motivasi dan mengambil pelajaran dari Dinasti Turki

Usmani (Usahakan 45 menit pertama kegiatan 1 dan 2 sudah selesai). 4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

1) Sebelum peserta didik mempelajari kemunduran peradaban Islam masa

Turki Usmani.

2) Peserta didik disajikan penjelasan tentang kemunduran peradaban

Islam masa Turki Usmani. Contoh: guru menjelaskan faktornya berupa pemberontakan. (Faktor mundurnya Dinasti Turki usmani adalah karena pemberontakan. Seperti pemberontakan yang dilakukan oleh gerakan Wahabi di Arab Saudi. Gerakan ini dipimpin oleh Muhammad bin Abdul Wahhab seorang ulama Nejd yang saat itu berkoalisi dengan Muhammad bin Saud. Namun gerakan ini akhirnya dapat dipatahkan oleh gubernur Muhammad Ali Pasya yang memiliki daerah otonomi di Mesir. Tidak hanya Wahhabi, tapi kaum Druze di Libanon dan Suriah yang dimpimpin Fakhruddin juga bersekongkol dengan Junbulat (pemimpin kelompok Kurdi) untuk melakukan pemberontakan terhadap Turki Usmani. Lagi-lagi, dapat dipatahkan oleh Turki Usmani. Kaum Mamluk di Mesir juga termasuk yang terlibat dalam pemberontakan terhadap Turki Usmani. Semua pemberontakan itulah yang kemudian menjadikan kekuasaan Turki Usmani melemah sedikit demi sediki.

3) Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa kemunduran Turki

(43)

Kegiatan Penutup

1) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

2) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi untuk

mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. 3) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan tentang

nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.

c. Penilaian

1) Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan

setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

2) Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini

misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru.

3) Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan

yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji.

a. Menjelaskan faktor kemunduran Dinasti Turki Usmani.

b. Menjelaskan contoh-contoh kemunduran yang ada di masa Turki

Usmani.

c. Menjelaskan nilai-nilai positif yang dapat diambil dari mengetahui

kemunduran Dinasti Turki Usmani.

d. Mengimplementasikan setiap nilai-nilai ajaran Islam menjadi budaya

keseharian.

4) Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji

kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.

5. Pembelajaran Minggu Ke-5

(44)

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.

1) Menjelaskan sekilas tentang Sultan Sulaiman Al-Qanuni.

2) Menjelaskan kebijakan-kebijakan Sultan Sulaiman Al-Qanuni.

3) Meneladani Sultan Sulaiman Al-Qanuni.

4) Menjelaskan nilai-nilai positif para pejuang dalam rangka

memper-tahankan keutuhan persatuan bangsa dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

b. Materi dan Proses Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada minggu kelima adalah Bab I, sub-bab E. “Sekilas Tentang Sultan Sulaiman Al­Qanuni” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar

mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2) Guru menyampaikan topik tentang, “Sekilas Tentang Sultan Sulaiman Al­

Qanuni”.

3) Guru memberikan motivasi mengambil pelajaran dari mengetahui kisah

Dinasti Usmani (Usahakan 45 menit pertama kegiatan 1 dan 2 sudah selesai).

4) Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi

yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

Sebelum peserta didik mempelajari Tentang Sultan Sulaiman Al­Qanuni.

1) Peserta didik disajikan kisah kepahlawanan tokoh Sulaiman Al-Qanuni.

(45)

maupun Eropa. Di masa kekuasaannya, Turki Usmani menjadi negara adikuasa yang disegani dunia dalam bidang politik, ekonomi, dan militer. Sulaiman Al-Qanuni adalah Sultan yang kemudian diberi gelar oleh

peradaban Barat dengan, “Solomon the Magnificient” atau “Solomon

the Great”. Gelar Al-Qanuni sendiri dianugerahkan atas jasanya dalam menyusun dan mengkaji sistem undang-undang Kesultanan Turki Usmani. Dialah sang peletak undang-undang. Tak hanya menyusun, Sulaiman Al-Qanuni secara konsisten dan tegas menjalankan undang-undang itu. Segala hal yang berlaku di masyarakat diatur dengan undang-undang yang jelas dan tegas. Sultan Sulaiman Al-Qanuni ketika itu memberi tugas kepada Ibrahim Al-Halabi—seorang Imam Besar masjid Jami Muhammad Al-Fatih di Istanbul—untuk menyusun kitab undang-undang yang diberi nama Al-Maultaqa Al-Abhur (pertemuan antar laut). Nama kitab tersebut menunjukkan luasnya kekuasaan Turki Usmani. Kitab tersebut merupakan kitab penting karya ulama Mazhab

Hanafi dibidang hukum yang kemudian menjadi rujukan para hakim di

kerjaan Turki Usmani. Sulaiman pun dikenal sebagai pemimpin yang turut memajukan kebudayaan. Ia mencinta seni dan kebudayaan. Bahkan Sulaiman Al-Qanuni juga dikenal sebagai penyair yang hebat dalam peradaban Islam. Ia banyak menulis syair dengan bahasa Persia. Pada era kekuasaannya, Istanbul menjadi pusat kesenian visual, musik, penulisan

serta filsafat. Inilah periode yang paling kreatif dalam sejarah kesultanan

Turki Usmani. Kerajaan Turki Usmani mencapai peradaban tinggi karena masyarakatnya yang adaptif terhadap kemajuan di sekitarnya, seperti Bizantium, Persia, dan Arab

2) Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa Perkembangan

Dinasti Turki Usmani ikut mempengaruhi Islamdi dunia.

Kegiatan Penutup

1) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi tersebut.

2) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi untuk

mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. 3) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan tentang

(46)

c. Penilaian

1) Penilaian terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses dan

setelah pembelajaran berlangsung, termasuk pada saat peserta didik menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

2) Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini

misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, juga aspek kerja sama, dan tentu ketepatan peserta didik pada saat menjawab pertanyaan dari guru.

3) Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan

yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji. a. Menjelaskan tentang Sulaiman Al-Qanuni.

b. Menjelaskan keteladanan dari Sulaiman Al-Qanuni.

c. Meneladani Sulaiman Al-Qanuni.

d. Menjelaskan nilai-nilai positif para pejuang dalam rangka

mempertahankan keutuhan persatuan bangsa dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

4) Penilaian terhadap peserta didik dapat diambil dari jawaban pada uji

kompetensi pada materi yang baru saja dikaji.

G. Tugas Terstruktur/Mandiri

1. Pilihan ganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang paling benar

1) Turki Usmani menjadi semakin kuat setelah Usman membuat strategi dengan menggalang dukungan dari pasukan tarekat. Tarekat apakah yang dimaksud? a. Tarekat Qadiriyah

b. Tarekat Naqsyabandiyah

c. Tarekat Bektasy

d. Tarekat Usmaniyah

e. Tarekat Tijaniyah

2) Siapakah tokoh sufi ternama di masa Turki Usmani?

a. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani

b. Imam Al-Ghazali

(47)

d. Abu Yazid Al-Bushthami

e. Sykeh Junayd Al-Baghdadi

3) Disebut apakah undang-undang agraria Turki Usmani yang membagi tanah

ke dalam berbagai macam kategori? a. Timar

b. Itqa’

c. Zi’amah

d. Khas

e. Agraria

4) Berikut ini adalah tahun-tahun dimana Jenissari memberontak terhadap

kekuasaan Turki Usmani kecuali? a. 1525 M

b. 1567 M

c. 1632 M

d. 1727 M

e. 1826 M

5) Kapan Sulaiman Al-Qanuni, sebagai Raja Turki Usmani di masa kejayaannya,

berkuasa?

a. 1520-1566 M

b. 1402-1471 M

c. 1534-1589 M

d. 1567-1590 M

e. 1677-1696 M

2. Jawaban Singkat

1) Bagi Sultan Murad I kota yang sangat bermakna bagi perluasan Turki

Usmani ke wilayah Eropa adalah kota…

2) Diantarayang memiliki peran besar dalam pemerintahan Turki Usmani

dalam rentang waktu berkuasa adalah Tarekat….

3) Turki Usmani mengalami kemunduran lantaran banyak sebab dan faktor

yang menjadi pemicunya salah satunya adalah…

4) Atas jasanya dalam merapikan sistem undang-undang maka Sultan Sulaiman

I mendapat gelar…

5) Sultan Sulaiman I adalah sultan yang paling lama berkuasa di Turki Usmani

(48)

3. Esai

1) Mengapa Usman dianggap sebagai pendiri daulah Turki Usmani?

2) Bagaimana upaya yang dilakukan sultan Orkhan dalam membangun

kekuatan militer?

3) Apa arti Pertempuran Maritsa bagi kerajaan Turki Usmani?

4) Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar sejarah pemerintahan

awal Turki Usmani?

5) Kemajuan peradaban suatu bangsa tidak bisa lepas dari peran serta warga

bangsa seluruhnya, mengapa demikian?

4. Proyek

Guru meminta peserta didik untuk membuat Peta Perkembangan Islam di masa Dinasti Usmani. Bagian penyebaran Islam di masa Turki Usmani diberi warna hijau, selebihnya berwarna putih/polos. Kemudian diberi tanda wilayah-wilayah kekuasaan Turki Usmani. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk menceritakan peradaban Turki Usmani.

5. Porto Folio

Guru meminta siswa untuk membuat kliping (Gambar/Literatur) yang memuat/ berisi :

1) Historiografi kerajaan Turki Usmani.

2) Bentuk-bentuk kebudayaan yang muncul di masa Turki Usmani

(49)
(50)

DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)

No Komponen

Deskripsi Skor Perolehan

5 4 3 2 1

1. Disiplin Mentaati

Menaati semua

2. Kejujuran Selalu jujur Jujur selama

diawasi

3. Kerja sama Dapat

bekerjasama dengan semua pihak (sesama teman maupun guru, pegawai)

Bisa bekerjasama dengan group

7. Kemandirian Dapat belajar sendiri tanpa

8. Ketekunan Tekun tanpa

(51)

Contoh:

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Nama Siswa : ...

NIS/NISN : ... Kelas : ... Tanggal Penilaian :... ... 201...

No. (n)

Aspek Sikap /Ranah Non-Instruksional (Attitude)

Skor Perolehan

Believe (B)

(Preferensi oleh Peserta didik ybs.)

Evaluation (E)

(Oleh Guru/ mentor)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Kedisiplinan √ √

2. Kejujuran √ √

3. Kerja sama √ √

4. Mengakses dan

mengorgani-sasi informasi √ √

5 Tanggung jawab √ √

6 Memecahkan masalah √ √

7 Kemandirian √ √

8 Ketekunan √ √

Nilai Attitude (N.At) : = Smax = 9.00

N.At = x 9.00

= {(9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 8 + 10 + 9)/80} x 9,00 =(72/80) x 9,00 = 8,10

Siswa Yang Bersangkutan

_____________, ____________, 2016 Guru Mapel

______________________________ NIP:

(52)

Contoh:

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : MA ... Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas : ... KKM : ... Tanggal Penilaian :... ... 201...

No. Nama Siswa

Aspek Sikap /ranah Non-instruksional/ (Attitude) Jumlah

(53)

MATRIK PENILAIAN PROYEK DAN PORTOFOLIO

Nama Siswa : ... NIS/NISN : ... Kelas : ... Tanggal Penilaian :... ... 201...

No Standar Kompetensi/

Kompetensi Dasar Periode

Kriteria

Keterangan

Keaslian Kesesuaian Kualitas /

Kerapihan

Waktu Pembuatan

1. Membuat Peta

2. Membuat Logo

3. Membuat Grafik

4. Membuat Kliping

5. Dan seterusnya

Nilai Proyek

Status Skor Predikat

Tidak Kompeten 0,00 - 6,90 kurang

Kompeten

7,00 - 7,90 baik

8,00 - 8,90 sangat baik

Referensi

Dokumen terkait

Materi Pembelajaran (Dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan local, materi kekinian, konteks pembelajaran dari

Untuk sekolah yang tingkat kemampuan peserta didiknya tinggi, guru perlu memberikan pengayaan kepada para peserta didik yang telah menguasai materi pada bab III yang terkait

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan menggunakan

Memahami cara memberitahu dan menanyakan tentang fakta, perasaan dan sikap terkait topik : Balaghah dan Obyek Bahasanya, Tasybih Baligh dan Tasybih Tamtsil, Isi`aroh Tashrihiyah

Perubahan penting yang dilakukan Sultan Mahmud II dan yang kemudian berpengaruh besar pada pembaharuan dalam Islam adalah perubahan dalam dunia pendidikan.. Sehingga, Sultan Mahmud

Deskripsi Pengantar pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Penjasorkes, sistematika buku, cara pembelajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan ke

 Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi dengan baik, peserta didik dapat mengerjakan soal pengayaan yang telah

Pengayaan Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan berupa gambar yang menceritakan