• Tidak ada hasil yang ditemukan

142113 MQFM 2009 07 Editorial 30 Juli 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "142113 MQFM 2009 07 Editorial 30 Juli 2009"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Kamis, 30 Juli 2009

Mengembalikan Kegemilangan Partai Islam

Sahabat MQ/ Apakah yang telah kita saksikan dari pesta demokrasi 5 tahunan yang baru saja usai?// Kompetisi yang diukur dengan kuantitatif pemilih/ yang menghasilkan jumlah wakil yang akan duduk di parlemen telah terlaksana sudah// Tecacah sudah dimana sebutan partai atas/ partai tengah/ dan partai gurem/ jika kita melihat daftar table peringkat perolehan suara pada pemilu legislative 2009 lalu/ dimana Demokrat/ Golkar/ dan PDIP/ terlabel dengan sebutan partai besar yang menempati urutan atas// Semenatar PKS/ PPP/ PAN/ dan PKB/ cukuplah berpuas diri berada dipapan tengah// Sementara puluhan partai lain/ harus menelan pahit kenyataan/ karena harus terdegradasi dan terlempar dari pertarungan/ karena tidak memenuhi syarat parlementry Treshold//

Biarkanlah 3 partai nasional sekuler melenggang diapapan atas// Mari kita kerutkan dahi saat partai tengah yang notabene Partai partai Islam dan partai berbasis masa Islam/ ternyata hanya mampu duduk dipapan tengah// Dibilang kalah.../ tidak juga/ karena toh nyatanya mereka masih beredar// Sementara dibilang menang/ rasanya terlalu jauh dan berlebihan// Toh buktinya/ mereka seolah hanya menjadi elemen pelengkap partai besar/ yang bahkan tak terlalu diperhitungkan/ apalagi memiliki memiliki nilai tawar// Sungguh ironi memang/ mayoritas Islam di Indonesia/ tidak mampu membawa satu partaipun memperoleh suara diatas 10 persen// Bahkan partai islam yang berhasil lolos parlementry threshold hanyalah PKS dan PPP// Jika sudah begini/ jangankan punya presiden dari partai Islam/ mengirimkan wakil untuk bertarung dipilprespun/ seperti bertepuk sebelah tangan//

Melihat kondisi partai islam seperti sekarang ini/ sudah saatnya partai Islam berbenah// Jika tidak ingin lonceng kematian berdentang mengiringi kematian partai partai islam// Pragmatis! Dan oportunis!!/ mungkin itulah kalimat yang pantas dilayangkan kepada partai partai islam saat ini// Pernyataan ini/ barangkali bukanlah sebuah bentuk ketidak sukaan/ atau apatisme terhadap partai-partai Islam// Sebaliknya/ ini adalah satu teguran dan koreksi keras/ atas gerak langah partai Islam maupun partai berbasis massa Islam selama ini//

Sahabat MQ/ Pasca pilpres yang memenangkan SBY sebagai presiden/ tegas sudah partai partai tengah mulai erat bergelantung dibalik ketiak kekuasaan pemerintah mendatang// Hitung-hitung jatah mulai dipilah pilah atas dasar balas jasa dukungan mereka// Pengamat Sosial Shohibul Anshor Siregar pun menganggap wajar/ bila partai tengah ini harus merapat kepemerintah// Lagi lagi alasan klise/ uang mungkin lebih berharga dibandingkan mempertahankan ideologis// Ditengah pemilu yang ditenggarai penuh kecurangan yang tersekema/ bukan tak mungkin imbas buruk akan menerpa partai partai islam//

(2)

kita pada mereka/ kunci-kunci perbaikan akan tetap kita percayakan pada pundak mereka// Harapan besar/ masih ada dipundak partai partai Islam//

Referensi

Dokumen terkait

Nah sahabat MQ/ Bagaimana Reformasi dinegara ini berjalan selama inii?// Dan apa saja yang sudah dijalankan selama masa reformasi?// Dan bagaimana nasib para

Sahabat MQ/ SBY-BUDIONO diperkirakan secara meyakinkan akan memenangkan Pilpres 2009// Hal ini setidaknya dapat kita saksikan hasil dari perhitungan berbagai

Di tengah carut marut permasalahan anak-anak tersebut sahabat MQ/ negara bukan saja tidak perduli/ bahkan cenderung tidak mau tahu dan tidak mendengar suara

Sahabat MQ/ berita dan opini terorisme yang mewarnai nuansa pemberitaan media massa baik lokal maupun nasional/ cetak maupun elektronik/ pasca terjadinya Ledakan di

Jika menilik kembali Aksi sosial dalam peringatan hari Difabel internasional/ maka kita akan emndapati/ bahwa pendidikan yang inklusif bagi rekan difabel/ masih

Sahabat MQ/ Di tengah masyarakat yang masih berjalan lunglai akibat krisis ekonomi/ para elit politik kita asyik dengan aktivitasnya sendiri// Tampil di media dengan

Di tengah hangar binger masa kampanye kali ini/ tak satupun dari ketiga calon kandidat yang akan berlaga pada pilpres mendatang/ yang menghadirkan dan menawarkan