Kurikulum
SISTEM PEMBELAJARAN
Perencanaan Pelaksanaan Pengembangan
Kurikulum
Rencana Pelaksanaan Pembelajara
n
Proses
Pembelajaran Hasil Belajar
Pengembangan Kurikulum
karena adanya inovasi kurikulum (reformasi
pendidikan) yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah berupa undang-undang kependidikan: 1. UU No. 22 Th. 1999
tentang Pemerintahan daerah
2. UU No. 25 Th. 2000
tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai otonomi daerah
3. TAP MPR No. V/MPR/1999
tentang Arah Kebijakan Pendidikan di Masa Depan
LATAR BELAKANG PERUBAHAN
Pemberlakukan undang-undang tersebut
menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan berupa:
1. Perubahan pengelolaan pendidikan
dari sentralistik menjadi desentralistik.
2. Arus globalisasi
yaitu karena perkembangan iptek dan
perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan tentu dibutuhkan individu yang memiliki
3. Rendahnya kualitas pendidikan.
Laporan Bank Dunia (1992) berupa Studi IAEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di beberapa
negara Asia ditemukan bahwa:
a. Siswa kelas IV SD di Indonesia menduduki peringkat terendah dalam bidang membaca yaitu dengan nilai rata-rata (51,7), Hongkong
(75,5), Singapura (74,0), Thailand (65,1), Filipina (52,6)
4. Isi kurikulum yang lebih mengedepankan sisi akademik dan kurang memperhatikan sikap dan moral siswa. Semua pelajaran
menekankan pada penguasaan materi tanpa membedakan hakikat mata pelajaran tersebut.
Contoh:
Agama dan PMP seharusnya lebih
Oleh sebab itu, munculnya perubahan kurikulum
yaitu kurikulum yang diarahkan kepada pendidikan yang demokratis yang mampu melayani setiap perbedaan dan kebutuhan
.
Sabar Tujuan perubahan
Menciptakan generasi Mandiri
Kritis Rasional cerdas Kreatif Mampu bersaing Siap menghadap
Sekilas tentang KTSP
SEKILAS TENTANG KTSP
KTSP
Kurikulum Tidak Siap Pakai”,
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan yang sudah siap dan mampu
mengembangkan dan memperhatikan UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36:
KTSP
1. Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah dan peserta didik.
3. KTSP dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi serta panduan penyusunan
Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Standar Isi Standar Penilaian
ELEMEN PERUBAHAN
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetens i Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran
(ISI)
Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik
terpadu dalam semua
mata pelajaran
Mata
Elemen Deskripsi
• Holistik berba-sis sains (alam, sosial, dan
budaya)
• Jumlah mapel dari 10 mjd 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/mgg akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• TIK mjd media semua mapel
• Pengembangan diri terintegrasi pd setiap mapel & ekstrakuri-kuler
• Jumlah mapel dari 12 mjd 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/mgg akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada mapel wajib dan ada mapel pilihan
• Tjd pengu-rangan mapel yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 1 JP/mgg akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebu-tuhan (6 pro-gram keahlian, 40 bidang
keahlian, 121 kompetensi keahlian)
• Pengurangan adaptif dan normatif, penambahan produktif
ELEMEN PERUBAHAN
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elabo-rasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tdk hanya terjadi di ruang kelas, tp juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tdk diajarkan scr verbal, tetapi melalui contoh & teladan
• Tematik &
mapel wajib dan pilihan sesuai dgn bakat dan minatnya
• Kompetensi kete-rampilan yang sesuai dgn
ELEMEN PERUBAHAN
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian oten-tik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tdk hanya pd level KD, tp juga kompetensi inti & SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
Ekstraku-• Bahasa Inggris
PERBEDAAN ESENSIAL KURIKULUM 2013
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Mapel tertentu mendu-kung kompetensi
tertentu
Tiap mapel mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan)
Semua Jenjang
Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mapel dirancang terkait satu dgn yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Semua Jenjang
Bahasa Indonesia
sejajar dgn mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa) SD Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan pendekatan berbeda
Semua mapel diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Semua Jenjang
Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran dia-jarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum/integrated curriculum)
SD
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya
PERBEDAAN ESENSIAL KURIKULUM 2013
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Tematik untuk kelas I
– III (blm integratif) Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD TIK adalah mata
pelajaran sendiri TIK mrpk sarana pembelajaran, diperguna-kan sebagai media pembelajaran mapel lain SMP Bahasa Indonesia
sbg` pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge SMA/SMKSMP/ Untuk SMA, ada
penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
SMA/SMK
SMA dan SMK tanpa kesamaan
kompetensi
SMA dan SMK memiliki mapel wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
SMA/SMK
Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)
Penjurusan di SMK tdk terlalu detil (sampai bidang studi), di dlmnya tdpt pengelompok-kan peminatan dan pendalaman
PERUBAHAN UNTUK SEMUA MAPEL
Materi disusun
untuk memberikan pengetahuan
kepada siswa
Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
2
Pendekatan pembelajaran adalah siswa
diberitahu tentang materi yang harus dihafal (siswa
diberi tahu).
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar (siswa mencari tahu)
3
Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian
Beberapa Contoh
Perbedaan
Kurikulum Baru dgn
Kurikulum Lama pada
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sbg platform kajian dgn pertimbangan semua kejadian & kegiatan terikat dgn lokasi. Tujuannya adalah menekankan pen-tingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, & ekono-mi disajikan utk mendukung terbentuknya konek-tivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda (team
teaching) dengan
sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tsb sehingga peserta didik dpt memahami pentingnya keterpa-duan antar mata kajian tsb sblm mendalaminya scr terpisah & lbh mendlm pd jenjang selanjutnya
Ilmu Pengetahuan Alam
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan
terpisah antara Fis, Kim, & Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sbg platform
kajian dgn pertimbangan semua kejadi-an dkejadi-an fenomena alam terkait dengkejadi-an benda beserta interaksi diantara benda-benda tsb. Tujuannya adalah menekan-kan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia & kombinasinya dlm membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi & anta-riksa msh blm memadai (sebagian dibahas di IPS)
Diperkaya dgn materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar
internasional
Lanjutan ...
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Materi kurang mendalam dan
cenderung hafalan
Materi diperkaya dgn kebutuhan pesdik utk berpikir kritis & anali-tis sesuai dgn standar internasi-onal
5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Matematika
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Langsung masuk
ke materi abstrak Mulai dr pengamatan permslhan konkret, kmd ke semi kon-kret, & akhirnya abstraksi permslhan
2 Banyak rumus yg hrs dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yg diajukan harus dpt dikerjakan siswa hanya dgn rumus-rumus & pengertian dasar (tdk hanya bs menggunakan tp juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan
matematika selalu diasosiasikan
dengan (direduksi menjadi) angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka (gambar, grafik, pola, dsb)
Lanjutan ...
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Tdk membiasakan siswa utk berpikir
kritis (hny mekanistis)
Dirancang supaya siswa hrs berpikir kritis utk menyelesai-kan permasalahan yg diajumenyelesai-kan 5 Metode penyelesaian
mslh yg tdk terstruktur Membiasakan siswa berpikir algoritmis 6 Data dan statistik
dikenalkan di kelas IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional
7 Matematika adalah
Pengertian Perencanaan
Perencanaan pembelajaran adalah proses
penyusunan satuan acara pembelajaran atau rencana program pembelajaran atau proses penyusunan/penyempurnaan materi
Lanjutan
Perencanaan pembelajaran dilakukan untuk tiap kegiatan pembelajaran yang terbagi atas beberapa satuan kegiatan sesuai dengan
kurikulum, peta kurikulum dan silabus.
Gagne mengatakan bahwa sistem
instruksional adalah suatu set peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi proses pembelajaran. Suatu set peristiwa ini mungkin digerakkan oleh pengajar sehingga disebut pengajaran, mungkin digerakkan oleh siswa sendiri dengan menggunakan buku,
Lanjutan
Jadi, Pengajaran atau pembelajaran adalah suatu bentuk kegiatan
instruksional.
Kegiatan yang dilakukan siswa dalam
kehidupan sehari-hari tanpa perencanaan sebelumnya disebut pengalaman bukan
Kompetensi
Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh siswa, atau guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi meliputi:
Standar Isi
Standar isi mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Isi memuat
a. kerangka dasar dan struktur kurikulum, b. beban belajar,
Standar Proses
Standar proses memberikan pemahaman yang
saintifik tentang aktivitas pembelajaran yang dapat menghasilkan pengalaman belajar yang mandiri pada diri siswa, bukan hanya
Lanjutan
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
Guru dan satuan pendidikan hendaklah
melakukan:
- perencanaan proses pembelajaran, - pelaksanaan proses pembelajaran, - penilaian hasil pembelajaran, dan - pengawasan proses pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran minimal
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
Pelaksanaan proses pembelajaran
hendaklah memperhatikan jumlah
maksimal peserta didik per kelas, beban mengajar per pendidik , rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik dan rasio maksimal peserta didik per
pendidik.
Sejalan dengan itu, penilaian hasil
Standar Kompetensi
Standar kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) lulusan digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dan satuan pendidikan.
Kompetensi lulusan meliputi kompetensi seluruh
mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran
Standar komptensi lulusan untuk pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
keperibadian, akhlak, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pembelajaran (Pengalaman
Belajar)
Proses mental dan fisik
Antar peserta didik
Interaksi
peserta didik dan guru
Lingkungan
Sumber belajar kompetensi
Materi Pembelajaran
Ketrampilan Pengetahua
n
Sikap dan nilai
memenuhi standar kompetensi
materi pembelajaran
informasi atau teks atau
program yang di perlukan oleh para guru untuk
melakukan sebuah perencanaan belajar.
Sebuah alat yang dipergunakan oleh
guru untuk
menerapkan sebuah pembelajaran yang
baik dan mudah di mengerti para
siswanya.
sebuah perangkat substansi dari pembelajaran yang
dapat di susun dengan sistematis
materi pembelajaran
Materi fakta : segala hal yang bewujud
kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya
Contoh : ...
JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN
Materi Sikap atau nilai merupakan hasil
Materi konsep : segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil
pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakekat, inti /isi dan sebagainya.
Contoh : ...
Materi prinsip : berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting , meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
Contoh Pytagoras
JENIS-JENIS MATERI
PEMBELAJARAN
Materi Prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam
CAKUPAN/RUANG LINGKUP
MATERI
PENENTUAN SUMBER
BELAJAR
Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk
mendapatkan materi pembelajaran tertentu. Pilihan tersebut harus tetap
mengacu pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari
berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus melakukan analisa dan
Jenis Sumber Belajar
Buku
Laporan hasil penelitian
Jurnal (hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
Majalah ilmiah
Kajian Pakar bidang studi
Karya Profesional
Dokumen Kurikulum
Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan
bulanan.
Internet.
Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
Lingkungan (alam, sosial, senibudaya, teknik,
Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan penilaian.
Ranah Psikomotorik jika kompetensi yang
ditetapkan meliputi gerak awal, semi rutin, dan rutin.
Ranah Afektif (Sikap) jika kompetensi yang
ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
1.Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar A.PENENTUAN
2. Identifikasi Jenis-Jenis
Materi
Pembelajaran
Materi Pembelajaran Fakta
Contoh:
Jenis-jenis binatang memamah biak,
tanaman berbiji tunggal, nama-nama bulan dalam setahun. Kata kunci:
Nama, jenis. jumlah, tempat, lambang.
Materi Pembelajaran Konsep.
Contoh :
Bujur sangkar adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang
Kata kunci
Definisi, klasifikasi, identifikasi, ciri-ciri, aksioma.
Apakah kompetensi dasar berupa mengingat fakta?
Apakah kompetensi dasar berupa mengemukakan
definisi, menjelaskan, mengklasifikasikan ?
Apakah
kompetensi dasar berupa menjelaskan hubungan antara berbagai konsep, sebab-akibat?
Materi Pembelajaran Prinsip.
Contoh :
Jika permintaan naik, sedangkan penawaran tetap, maka harga akan naik.
Kata kunci
Dalil, rumus, postulat
Hubungan, sebab-akibat, jika... maka….
Pilih kompetensi
Penyampaian simultan : materi secara
keseluruhan disajikan secara
serentak, kemudian diperdalam satu demi satu
Penyampaian suksesif : materi satu
demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan
menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.
C. Penyampaian Jenis-Jenis
Materi Pembelajaran
1. Penyampaian fakta
Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.) .
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis Fakta :
Sajikan fakta
Berikan bantuan untuk materi yang harus
dihafal
Berikan soal-soal mengingat kembali (review) Berikan umpan balik
Penyampaian Jenis-Jenis Materi
Pembelajaran
2. Penyampaian konsep
Materi pembelajaran jenis konsep adalah
materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur,
membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.
Langkah-langkah mengajarkan atau
menyampaikan materi pembelajaran jenis Fakta :
Sajikan Konsep
Berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok,
contoh dan bukan contoh)
Berikan soal-soal latihan dan tugas Berikan umpan balik
3. Penyampaian materi pembelajaran prinsip
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan
materi pembelajaran jenis prinsip adalah:
Berikan prinsip
Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip
Berikan soal-soal latihan
Berikan umpan balik
Berikan tes.
4. Penyampaian prosedur
Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu
tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menghidupkan televisi, menghidupkan dan mematikan komputer.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:
Menyajikan prosedur
Pemberian bantuan dengan jalan
mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur
Memberikan latihan (praktek)
Memberikan umpan balik
Memberikan tes.
5. Menyampaikan materi aspek sikap (afektif)
Termasuk materi pembelajaran aspek sikap
(afektif) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.
Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain:
penciptaan kondisi,
pemodelan atau contoh, demonstrasi,
simulasi,
penyampaian ajaran
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran
Materi Pembelajaran pada hakekatnya
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Silabus
Materi yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar
Silabus standar kompetensi
kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran ,
kegiatan pembelajaran
indikator penilaian alokasi waktu sumber/bahan/alat
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensiuntuk penilaian
Hari ini nggak ada pelajaran ya?
Diganti dengan nonton film bersama
Hari ini ulangan open book
Tugas ini bisa dikerjakan secara
berkelompok!.
Jangan ribut ya, Ibu/Bapak tinggal dulu
ada rapat
Tenang, materi ini nggak bakal muncul
di ujian kok