• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK TEKNIK BUDIDAYAASPEK TEKNIK BUDIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASPEK TEKNIK BUDIDAYAASPEK TEKNIK BUDIDA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK TEKNIK BUDIDAYA

ASPEK TEKNIK BUDIDAYA

ASPEK TEKNIK BUDIDAYA

Persiapan Lahan dan Penanaman di lapang: 1. Pemilihan lokasi:

Pertimbangan iklim: suhu

Kebutuhan suhu dingin selama masa dorman untuk memacu pembungaan

bervariasi dari satu spesies ke spesies lain. Ex: Apel (<7o C): 250 – 1000 jam)

Suhu minimum pd musim dingin

(2)

Frost-Free Days dan Kumulatif Heat Unit

• Frost: menunda budsbreak dan anthesis • FFD : jumlah hari antara akhir frost pd

m.semi s/d awal salju pada musim gugur

• Heat Unit dan FFD membatasi budidaya tanaman buah-buahan.

• Sensitif Frost terjadi pada saat bunga membuka dan perkembangan buah muda

(3)

Aspek iklim yg penting di Indonesia: Curah hujan, suhu, kelembaban dan cahaya matahari

Curah hujan: penyebaran sepanjang tahun lebih penting dari jumlah total hujan/th

Mangga butuh musim kering minimal 3 bulan untuk pembungaan.

Nanas cocok pada kondisi kering dari pada basah.

(4)

Pertimbangan Tanah

• Tanah paling ideal untuk buah-buahan: top soil tebal, aerasi bagus, lempung berpasir.

• Wilayah kebun buah yg ideal: delta sepanjang mulut sungai dan tanah berlumpur sepanjang tebing sungai.

• pH tanah sedikit asam: 5.5 – 6.5

>7.5 dan < 4.5 ~ > elemen esensial sangat rendah kelarutannya: Cu, Fe, Zn

• Water table: 50—200 cm

(5)
(6)
(7)

Tipe Tanah: sangat berperan dalam menentukan jenis tanaman buah yg akan ditanam

• Setiap tipe tanah mempunyai:

sifat dan ciri yang berbeda, kedalaman solum dan topsoil, sifat fisik dan kimia.

Kedalaman solum dan top soil berkaitan dgn penyebaran akar dan ketersediaan air tanah Top soil: media akar tanaman menyerap hara Solum : menentukan kedalaman perakaran Sifat dan ciri menentukan manajemen

(8)

Tanah di Lampung: kedalaman top soil 10—

20 cm, jenis dominan PMK dgn pH 4,0-5,0

• Ketersediaan P, N, K Mo, Ca, Mg rendah • Ketersediaan Al, Fe, Mn, dan Zn berlebih • Al merusak tudung akar shg menghambat

serapan air dan hara

• Kandungan BO <1%, bahan organik berpengaruh pada:

ketersediaan hara dan air dalam tanah

• Kebutuhan air : jenis dan fase tumbuh tanaman • Setelah induksi pembungaan – buah menjelang

(9)

Persiapan Lahan

Levelling (perataan tanah): esensial bila sistem irigasi yang diterapkan furrow atau flood.

• Lereng yg curam perlu pembuatan kontur dan sistem irigasi sprikler.

• Pembersihan lahan (land clearing): manual vs mekanik.

(10)

Pembakaran: merusak BO dan C,H,O

hilang, serta N dan S menguap ke udara

• Pohon dapat dimatikan secara ringing

atau dirlding, tapi lambat.

• Penggunaan bahan kimia: Sodium

arsenat dan 2,4,5 T (

Trichloropenoxy

acetic acid

).

(11)

Persiapan pembuatan saluran drainase

• Drainase: penting untuk daerah tropis

basah karena membatasi pertumbuhan

akar dan adanya zat beracun akibat

drainase jelek.

(12)

Penanaman: awal musim hujan pada lubang

tanam yg dibuat di musim kemarau

• Lubang tanam diberakan 2—3 minggu:

~ menghilangkan gas

2

beracun

~ mematikan mikroorganisme tanah

~ bagian topsoil dipisahkan dengan

subsoil (ditambah kompos dan fosfat)

~ dibuat dalam dan besar untuk

membantu penyebaran akar

(13)

Bibit yang berasal dari pembibitan dengan

polibag bila ada akar yg melingkar dipotong!

Baik serabut maupun tunggang

• Akar melingkar: perkembangannya terus

melingkar sehingga daya jelajah akar

terbatas.

• Pada jeruk akar tunggang yang melingkar

tumbuh di permukaan, akibatnya:

– tidak tahan di musim kering

– Pada kondisi kritis air, mudah terserang penyakit

(14)

Sistem Penanaman: Faktor yang harus dipertimbangkan:

• Kebutuhan tanaman untuk penyerbukan silang • Ukuran maks tanaman pada akhir pertumbuhan

agar tidak overcrowding

• Kemiringan lahan dan luas kebun • Arah aliran air irigasi

• Peletakan sprinkler atau drip irrigation secara permanen

• Sistem pemanenan tanaman

• Beberapa sistem penanaman: Square,

(15)

Square dan Rectangular

(bujur sangkar dan persegi-4)

• Paling umum digunakan

• Mudah dirancang

• Pengolahan tanah bisa dari dua arah

• Tipe irigasi furrow atau basin

tanah rata

• Cocok pada tanaman buah yang

inflorescennya lateral (jeruk, alpukad)

(16)

Heksagonal dan Segitiga sama sisi

• Pola segitiga sama sisi, pohon ditanam

pada setiap sudut

• Heksagonal yang bagian tengahnya

ditanami 1 pohon (setiap 6 phn ditanam

phn ke-7 di tengahnya

• Distribusi kanopi dan akar merata

(17)

Quincunx (Diagonal) dan Kontur

• Quincunx: 4 tanaman ditanam secara square dan 1 tanaman di tengahnya arah diagonal • Populasi mendekati 2 x bujur sangkar

• Kontur/Teras

: lahan curam

• Meminimumkan erosi karena memotong teras

(18)
(19)

Pemilihan jenis buah

Disukai konsumen dan pasarnya luas

Berbuah sepanjang tahun, bukan musiman:

mayoritas buah tropis musiman, seperti: duku, rambutan, mangga, durian, manggis dan panen hampir bersamaan waktu harga rendah.

Perlu riset untuk menemukan metode

“pengaturan pembungaan di luar musim”

Rasa dan aroma: durian tidak disukai masyarakat Eropa dan Amerika

Tahan hama dan penyakit momok utama lalat buah dan penggerek.

(20)

Bahan Tanam: Bibit okulasi, anakan, setek,

atau benih dengan kualitas prima

• Asal usul pohon induk jelas: produksi tinggi, tahan penyakit, tahan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan

• Saat transplanting curah hujan kurang

penyiraman(mengusahakan tidak ada rongga udara antara akar dan tanah untuk mengurangi stagnasi.

• Menggunakan larutan starter (N,P,K kadar P tinggi dalam bentuk larutan).

• Penggunaan naungan sementara

(21)

Pemupukan

• Senyawa pupuk terdiri dari elemen mayor: • N, P2O5, K2O, MgO

• Bentuk pupuk N: Amonium sulfat (21 %), amonium nitrat (33%), Urea (45%)

• Pupuk fosfat: P2O5

Superfosfat (16—20%)

Double, triple Superfosfat (36 – 48%) Rock Fosfat (30%)

P tidak mudah tersebar di dalam tanah

(22)

Pupuk K yang utama dalam bentuk K

2

O

• Asal KCl atau muriat of potash :50—60%

• Sulfat of potash; 48 – 52 %

• Sulfat of potash and magnesia (sulpomag)

• 26 – 30% & 9 – 12% MgO

Kapur: CaCO

3

dan dolomit (CaCO

3

.MgCO

3

)

Mikronutrient: Zn, Mn, Cu pada pH tinggi

tidak tersedia bagi akar

(23)

Pupuk Hijau dan Cover Crops

• Pupuk hijau: sejenis tanaman tambahan dari gol legum: Crotalaria, Tephrosia, Sesbania yg

dibenamkan sebelum membentuk biji dan berkayu atau sebelum musim kering untuk mengurangi kompetisi dan reservoar

• Cover crop: tidak dibenamkan umumya herbaceous dari kacang2an:

Pueraria phaseoloides, Centrosoma pubescens,

(24)

Pueraria kemampuan mengikat N

tinggi: 200—400 kg N/ha/th

• Calopogonium tumbuhnya paling cepat

• Kerugian Cover Crops:

– Mempunyai kecenderungan merambat dan mudah menutupi tanaman Pueraria

– Berkompetisi air dengan tanaman utama, khususnya pd kemarau.

(25)

Pembentukan Pohon

• Pemangkasan:

– Tampak indah

– Menerima sinar matahari sebanyak mungkin & sirkulasi udara merata

– Pendek mudah pengelolaannya – Batang pokok tumbuhnya kuat, ex:

pembentukan batang pokok pada anggur – Membentuk tunas-tunas baru

(26)

Tujuan pemangkasan: mengatur C/N

ratio seimbang

kond III

• Tanaman terlalu rimbun: kadar N tinggi dan KH rendah, dengan pemangkasan C/N menjadi sedang.

• Pemangkasan berat tidak diterapkan pada

tanaman buah yg daya regenerasinya rendah, ex: duku, manggis.

• Pertimbangan dalam pemangkasan berat:

– Umur tanaman, tanaman muda menunda pembungaan krn vegetatif terus.

– Kondisi tanaman dan lingkungan, kemarau tidak dilakukan.

(27)

mempercepat tumbuhnya tunas baru

pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yg masih muda

• Tanaman yg tumbuh daunnya setiap saat: jambu biji, nangka, belimbing pinching

• Tanaman tumbuh daunnya berkala dengan

selang waktu tertentu: mangga, alpukad, durian

pinching tdk cocok

• Pemangkasan untuk peningkatan produksi dan kualitas buah: ringan

(28)

Pemangkasan ujung cabang agar

cepat berbuah: Anggur dan apel

• Anggur: 2 tujuan

– Membentuk batang pokok yg kuat th I dan cabang primer + sekunder th II

– Membentuk tunas2 generatif (cabang buah)

tahun berikutnya.

• Apel : menghilangkan dominansi apikal

dan mendorong tumbuhnya tunas2

Referensi

Dokumen terkait

20.5.4. Menyiapkan   lahan  tanaman (perkebunan tahunan,  semusim dan herbal/atsiri).. Pedagogik

Tumpangsari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-barisan tanaman.

Dengan faktor penghambat ini, pilihan penggunaan lahan dan tanaman menjadi terbatas yaitu untuk budidaya tanaman semusim dan tahunan tetapi tidak intensif yang memerlukan tingkat

Beberapa contoh teknik konservasi yang tergolong sebagai metode konservasi vegetatif adalah pemilihan dan pengaturan pola tanam, penanaman tanaman penutup tanah,

Dalam sistem agroforestry terdapat tiga satuan dasar elemen atau komponen yang dikelola oleh pengguna lahan seperti pohon atau tanaman berkayu tahunan, tanaman semusim

Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan penanaman rapat dan tumpangsari dengan tanaman sayuran pada pertanaman jarak (Jatropha curcas L) sebelum mencapai kestabilan

Di tiga desa lokasi studi, hutan rakyat sengon dibangun di lahan tegalan dan pekarangan secara tumpangsari dengan berbagai jenis tanaman semusim, empon-empon, rumput pakan

Agroforestri adalah kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan menggunakan optimalisasi pemanfaatan lahan dengan sistem kombinasi tanaman berkayu, buah-buahan atau tanaman semusim sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis diantara komponen