• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan angka kematian di rumah sakit pada pasien-pasien dengan infark miokard akut dengan elevasi segmen st yang diberikan terapi dengan streptokinase vs terapi konservatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan angka kematian di rumah sakit pada pasien-pasien dengan infark miokard akut dengan elevasi segmen st yang diberikan terapi dengan streptokinase vs terapi konservatif"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambar 1. Terapi pada pasien IMA STE
Gambar 2. Mekanisme kerja trombolitik

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode kohort prospektif untuk mengetahui nilai prediksi, sensitivitas, spesifisitas dan resiko yang diakibatkan oleh peningkatan

Terdapat perbedaan yang signifikan antara terapi fibrinolitik dan heparinisasi terhadap perubahan ST-elevasi pada penderita infark miokard akut di RSUD Moewardi pada

after coronary reperfusion." Journal of American College Cardiology

Hasil lainnya adalah pada kelompok dengan indeks syok > 0.8 memiliki rerata denyut jantung yang lebih tinggi dan tekanan darah lebih rendah. Penelitian ini menyarankan

Penelitian oleh Kobayashi dkk pada 481 pasien IMANEST tahun 2016 meneliti indeks syok pada pasien IMANEST memperlihatkan bahwa indeks syok ≥0.7 berhubungan dengan

Hasil: Indeks syok tinggi (>0.7) merupakan salah satu prediktor terjadinya KKvM pada pasien IMANEST (nilai p 0.037) dengan risiko relatif 3.56, namun bukan

Indeks syok yang merupakan perbandingan antara laju denyut jantung dengan tekanan darah sistolik dianggap menggambarkan derajat kompensasi neurohormonal yang terjadi pada

1.) Sebagian besar pasien STEMI yang datang ke RSUP Dr.Kariadi tidak mendapatkan terapi reperfusi. 2.) Time window antara onset nyeri dada sampai pasien tiba di rumah