Perbandingan angka kematian di rumah sakit pada pasien-pasien dengan infark miokard akut dengan elevasi segmen st yang diberikan terapi dengan streptokinase vs terapi konservatif
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Penelitian ini menggunakan metode kohort prospektif untuk mengetahui nilai prediksi, sensitivitas, spesifisitas dan resiko yang diakibatkan oleh peningkatan
Terdapat perbedaan yang signifikan antara terapi fibrinolitik dan heparinisasi terhadap perubahan ST-elevasi pada penderita infark miokard akut di RSUD Moewardi pada
after coronary reperfusion." Journal of American College Cardiology
Hasil lainnya adalah pada kelompok dengan indeks syok > 0.8 memiliki rerata denyut jantung yang lebih tinggi dan tekanan darah lebih rendah. Penelitian ini menyarankan
Penelitian oleh Kobayashi dkk pada 481 pasien IMANEST tahun 2016 meneliti indeks syok pada pasien IMANEST memperlihatkan bahwa indeks syok ≥0.7 berhubungan dengan
Hasil: Indeks syok tinggi (>0.7) merupakan salah satu prediktor terjadinya KKvM pada pasien IMANEST (nilai p 0.037) dengan risiko relatif 3.56, namun bukan
Indeks syok yang merupakan perbandingan antara laju denyut jantung dengan tekanan darah sistolik dianggap menggambarkan derajat kompensasi neurohormonal yang terjadi pada
1.) Sebagian besar pasien STEMI yang datang ke RSUP Dr.Kariadi tidak mendapatkan terapi reperfusi. 2.) Time window antara onset nyeri dada sampai pasien tiba di rumah