• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemikiran Hasan Al Banna tentang Agama dan Politik Terhadap Idiologi Partai Keadilan Sejahtera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemikiran Hasan Al Banna tentang Agama dan Politik Terhadap Idiologi Partai Keadilan Sejahtera"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN HASAN AL BANNA

2.1Biografi Hasan Al-Banna

2.1.1 Latar Belakang Hasan Al-Banna

Datuk Imam Hasan Al-Banna bernama Syeikh Abdur-Rahman Al-Banna. Beliau tinggal di sebuah kampung bernama Syamsyirah. Dua orang anak lelaki bernama Ahmad dan Muhammad. Ahmad Banna menuntut di Universitas Al-Azhar dan Muhammad Al-Banna pula terlibat dalam bidang pertanian. Selepas beberapa tahun, Syeikh Abdur-Rahman pun meninggal dunia. Perselisihan faham terjadi antara kedua orang anaknya itu mengenai pembagian harta pusaka. Muhammad ingin memiliki bagian tanah pusaka yang lebih luas karena dia telah bersusah payah menjaga tanah pertanian bapak mereka. Perselisihan ini membawa kepada pertengkaran tetapi Ahmad Al-Banna menyelesaikannya dengan menyerahkan semua bagiannya kepada Muhammad dan pindah ke Mahmoodiah untuk menetap di sana. Ahmad bin Abdur-Rahman Al-Banna adalah bapak Imam Hasan Al-Banna, Di Mahmoodiah, Ahmad Al-Banna bekerja sebagai tukang refarasi jam. Beliau lulusan dari Universitas Al-Azhar. Separuh hari dihabiskannya untuk mencari rezeki dan masanya yang lain digunakan untuk mengkaji dan belajar Quran dan As-Sunnah. Di samping itu, Ahmad Al-Banna juga mempunyai sebuah perpustakaan yang memiliki berbagai buku berharga mengenai Islam dan sunnah.26

26. Hasan Al-Banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin 1, terj : Anis matta, Rofi’ Munawar, Wahid Ahmadi, Solo : Era Adicitra Intermedia,2011, hlm 20-23.

(2)
(3)

tujuh orang anak iaitu lima lelaki dan 2 perempuan. Anak anaknya itu bernama Hasan Al-Banna (yang sulung), Abdur-Rahman Al-Banna, Fatimah Al-Banna, Muhammad Banna, Abdul Basit Banna, Jamal Banna dan Fauziah Al-Banna. Syeikh Ahmad Al-Banna mempunyai seorang lagi isteri. Dengan isteri kedua ini, dia memperolehi seorang anak perempuan yang bernama Faridah Al-Banna.27

2.1.2 Kelahiran dan Pendidikan Hasan Al-Banna

Imam Syahid Hasan bin Ahmad Adburrahman Al-Banna lahir pada tahun 1906 di kota Mahmudiyah, sebuah kawasan dekat Iskandariyah..28

Hubungan awal hasan albanna yang paling berpengaruh adalah tarekat sufi hasafiyah. Hasan bergabung dengan tarekat ini ketika berusia tiga belas tahun. Tarekat berwawasan syariat ini menariknya karena tarekat ini berpegang Lteguh pada kitab suci dalam ritual dan upacaranya. Hasafiyah melarang laki-laki memakai emas, menyuruh wanita menggunakan hijab dan menekan perilaku dan kata-kata yang dibenarkan kitab suci ketika berziarah ke makam. Hasan menjadi sekretaris himpunan tarekat ini, yang berupaya mempengaruhi moralitas masyarakat dan memerangi pengaruh misionaris Kristen dengan membantu anak yatim. Sebagai anak muda, Hasan albanna aktif berupaya pribadi menjunjung tinggi standar islam dan menerapkan pada orang lain. Dia memadukan komitmen pribadinya dengan kecenderungan ikut berkelompok dengan yang bersentimen sama dengan dirinya.29

27. Ibid, Hal 30-32.

28. Richard P. Mitchell, The Society of the muslim brother. London : oxford university Press hal : 1-2.

(4)

Ghirah keislamannya sudah tumbuh semenjak kecil. Beliau sangat rajin ibadah dan suka mengunjungi para ulama untuk berdiskusi tentang masalah agama dan problematika umat. Sehingga tidak aneh para ulama dan gurunya sangat mencintai beliau dan menaruh harapan yang besar terhadap Hasan Al-Banna. Kegundahannya terhadap kemaksiatan menyebabkan Hasan Al-Banna kecil bersama teman-temannya membuat organisasi Menolak Keharaman. Dan diantara aktivitasnya, mengingatkan umat Islam yang melakukan dosa dan meninggalkan kewajiban Islam seperti shalat, puasa, dan lain-lain. Hasan Al-Banna juga punya kegiatan yang dilakukannya ketika masih kecil, yaitu membangun-bangunkan orang tidur dari rumah ke rumah untuk shalat Subuh berjamaah di masjid.30

Pendidikan yang dilaluinya antara lain; sekolah pendidikan guru tingkat dasar di damhur (1920), lalu dilanjutkan ke Dar al’ulum, sekolah tinggi guru (tamat 1927). Sejak saat itu dia mengajar di madrasah ibtidaiyah almiriyah di Ismaliyah.31

Selama lima tahun di kairo, dia menyaksikan iklim politik yang hidup, dimana dua partai tekemuka yang selalu cekcok. Bahkan dia mengalami westernisasi kultural mesir yang disamakan denghan ateisme dan ketidakbermoralan. Seperti banyak muslim, dia perihatin melihat Mustafa kemal attaturk menghapus kekhalifahan pada tahun 1924 dan pada tahun itu juga dia mensekularkan turki.

30. Ibid, Hal 90-91.

31. Ismail Kilany, Sekularisme Memisahkan Agama dari Negara terj: Kathur Suhardi, Jakarta : Al-kautsar cet II, 1993 hal 197.

(5)

Gerakan di mesir yang mendirikan unversitas negeri sekuler pada tahun 1925, dalam pandangan hasan albanna bisa jadi langkah pertama meniru turki mencampakkan islam. Dia juga perihatin melihat Koran-koran dan majalah menerbitkan artikel-artkel sekuler pemikiran barat.32

Hasan albanna menemukan orang yang sependapat dengan dirinya di dar ‘al ulum al azhar sekolah tinggi hukum dan perpustakaan salafiyah. Salah satu kenalannya adalah ulama azhar, Syaikh Yusuf ad-dijwi. Yang mendirikan organisasi yang dimaksudkan untuk kebangkitan islam, Menurut riwayat hidup albanna dijwi menyadari bahwa organisasinya telah gagal dan para ulama al-azhar tidak mampu membendung pasang kultur barat. Kepada hasan albanna dia mengatakan bahwa keselamatan individu hanya dapat diharapkan ketika berpegang teguh terhadap islam. Banna menolak sikap mengundurkan diri ini dan mendesak dijwi menggunakan masa muslim.33

Imam Hasan Al-Banna tiba di Ismailiah pada tahun 1927 untuk memulakan tugasnya sebagai seorang guru. Beliau menggunakan masa lapangnya untuk mengkaji dengan teliti corak hidup masyarakat Ismailiah agar usaha dakwahnya dapat dilancarkan dengan lebih berkesan. Imam Hasan Al-Banna berusaha untuk menjadi seorang guru yang baik dan juga seorang pendakwah yang berjaya. Beliau memulakan usaha dakwahnya di kedai-kedai makan dan kedai-kedai kopi dan bukannya di masjid. Dalam masa yang singkat saja, ramai yang telah menjadi pengikutnya.34

32. Hasan Al-Banna, Memori Hasan Al-Banna terj : Nandang Burhanudin, Bandung : harakatuna, 2007, hlm 102, 108-110.

33. Ibid, hlm 111-113.

(6)

Hasan Al-Banna ingin membagi visi islam reformisnya dengan masyarakat islamiyah. Banna tak mau terlibat dalam berbagai terlibat dalam faksi keagamaan lokal. Karena itu dia tidak sering berbicara di mesjid. Dia hanya berbicara di kedai kopi utama di kota ini. Dia rutin ke kedai kopi ini untuk memberikan ceramah agama singkat. Dalam riwayat hidupnya dia mencatat bahwa pada mulanya orang terkejut menyambut ceramahnya. Namun pada akhirnya mereka jadi terbiasa dengan banna. Dia cepat beradaptasi dan mempunyai pendengar tetap. Beberapa pengikutnya meminta dia mengisi diskusi kelompok agar lebih mendalam.35

2.1.3 Hasan Al-Banna dan Ikhwanul Muslimin

Pada tahun 1928 pada saat berusia 22 tahun, beliau mendirikan Jama’ah Ikhwanul Muslimun. Tokoh-tokoh yang bergabung di jama’ah ini di antaranya Syaikh Muhibbuddin Al-Khatib, ulamahadits; Syaikh Dr. Musthafa As-Siba’i, ahli hukum; Syaikh Amin Al-Husaini, mufti Palestina. Dan sekarang dakwah yang dirintisnya sudah masuk ke lebih dari 70 negara. Hampir tidak ada gerakan reformasi di dunia Islam yang tidak terpengaruh oleh pemikiran Jama’ah Ikhwanul Muslimun. Kelebihan Imam Hasan Al-Banna bukan pada kemampuannya ta’liful kutub (mengarang buku), tetapi pada ta’liful qulub (menyatukan hati) dan ta’lifur rijal (mencetak generasi muslim). Tidak aneh jika pengikutnya hampir ada di seluruh penjuru dunia. Penamaan Jama’ah Ikhwanul Muslimun juga tidak lain dari keinginan beliau untuk menyatukan umat Islam dan mengembalikan mereka dalam kejayaan Islam.36

35. Hasan Al-Banna, Memori Hasan Al-Banna terj : Nandang Burhanudin, Bandung : harakatuna, 2007, hlm 127-129.

(7)

Berkata ulama India Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadawi tentang imam Hasan Al Banna, ”Kehadirannya cukup mengejutkan Mesir, dunia Arab dan dunia Islam secara keseluruhan. Semua terkejut oleh dakwah, tarbiyah, jihad dan kekuatannya yang unik. Allah telah mengumpulkan pada dirinya berbagai kemampuan yang kadang-kadang tampak kontradiktif di mata psikolog, sejarawan, dan kritikal, yaitu pemikiran yang briliant, pemahaman yang cemerlang, wawasan yang luas, perasaan yang kuat, hati yang penuh berkah, semangat yang membara, lisan yang fasih, zuhud dan qanaah –tanpa menyiksa diri– dalam kehidupan pribadinya. Cita-cita dan keprihatinan yang tinggi dalam menyebarkan da’wah.” Perhatian Hasan Al Banna terhadap Islam dan umat Islam sangat besar termasuk umat Islam yang jauh dari Mesir, seperti Indonesia. Hal ini yang menjadikan beliau memimpin sendiri Komite Solidaritas bagi Kemerdekaan Indonesia. Dan utusan Indonesia yang berkunjung ke Mesir saat itu, yaitu H. Agus Salim, Dr. H.M. Rasyidi, M. Zein Hasan dan lain-lain, mengucapkan terima kasih kepada Hasan Al-Banna atas dukungan untuk kemerdekaan Indonesia.37

Bersama Banna, pusat ikhwan al-muslimun pindah ke kairo, dan dari sini menyebar ke seluruh mesir. Organisasi ini bertambah besar, dan mengembangkan struktur administrasi yang memungkinkan. Banna memegang kendali kuat. Selama sepuluh tahun berikutnya, ikhwan al-muslimun menerbitkan persnya sendiri dan program budayanya sendiri.38

37. Ibid, hlm 69.

(8)

2.1.4 Perkawinan Hasan Al-banna dan Anak-anaknya

Hasan Al-Banna sangat disayangi oleh para penduduk Ismailiah. Kehadirannya itu telah menyirami hati mereka dengan kesedaran rohani. Haji Hussin as-Soli adalah seorang yang berperibadi mulia dan beliau sangat tertarik dengan pribadi Hasan Al-Banna serta kegiatannya. Hubungan antara Haji Hussin as-Soli dan Hasan Al-Banna begitu rapat dan kukuh sekali. Haji Hussin membantu Hasan Al- Banna dengan berbagai cara. Anak-anak lelakinya menjadi pengikut Hasan Al-Banna. Hubungan ini menjadi semakin kuat dari sehari ke sehari sehingga akhirnya Haji Hussin as-Soli mengambil Hasan Al-Banna sebagai menantunya. Latifah, anak perempuan Haji Hussin as-Soli, menjadi isteri Imam Hasan Al-Banna. Latifah juga seorang wanita yang berakhlak mulia dan bertakwa. Perkawinan ini bertepatan dengan ayat Al-Quran yang bermaksud:

... dan wanita wanita yang baik adalah untuk laki laki yang baik dan laki

laki yang baik adalah untuk wanita wanita yang baik (pula).

(Surah An-Nur, ayat 26.)

Latifah sangat setia kepada suaminya dalam berbagai keadaan. perkawinan mereka telah menghasilkan enam orang anak yaitu lima orang perempuan dan seorang lelaki. Kelima orang anak perempuan mereka bernama Sana’a, Wafaa, Raja’a, Hajir dan Istisy’had. Anak perempuan yang bongsu itu dinamakan Istisy’had oleh Latifah kerana beliau dilahirkan dihari Imam Hasan Al-Banna mati syahid.39

Nama anak lelakinya ialah Ahmad Saiful Islam. Beliau juga tabah dan berwibawa seperti bapaknya.

(9)

Ahmad Saiful Islam lulusan di bidang ilmu medis dari sebuah universitas Kesehatan. Beliau ditahan dan dihukum penjara selama dua puluh lima tahun ketika pemerintahan Jamal Abdul Nasir. Ada pepatah Arab yang bermaksud: ‘Anak seekor singa adalah singa juga’. Ahmad Saiful Islam memiliki segala sifat bapaknya.40

2.1.5 Wafatnya Hasan Al-banna

Ketika terjadi tragedi Palestina, beliau segera mengirimkan pasukan Ikhwanul Muslimin ke sana. Sungguh, sejarah telah menjadi saksi betapa tegar dan semangatnya pasukan sekarelawan itu. Mereka bahkan telah berhasil menyerang jantung pertahanan Israel sampai ke ambang pintu Tel Aviv. Akan tetapi, sebuah tragedi yang lebih besar dan memilukan terjadi saat itu: Raja Farouq menandatangani perjanjian damai dengan Israel serta menangkapi seluruh pemimpin dan pasukan Ikhwanul Muslimin.41

Imam Asy-Syahid dan Ikhwanul Muslimin secara umum menjadi duri dalam tenggorokan Raja Faruq dan antek-anteknya, juga batu penghalang bagi imperialism dan zionisme. Inggris dan Raja Faruq terus berusaha untuk melenyapkan Imam Asy-Syahid dan gerakan dakwahnya. Kadang melalui pendekatan berbagai bantuan materi yang menipu, kadang juga dengan ancaman, pemecatan kerja, dan mutasi ke tempat terpencil, bahkan kadang juga dengan penangkapan dan penahanan. Namun, usaha tersebut malah semakin memperkuat dakwah Imam Asy-Syahid dan mempertajam tekadnya.42

40. http: www.google.com/detik-detik-hidupku -albanna hal 22 ( 3 Januari 2014 ).

41. Abbas Asisi, Biografi Dakwah Hasan Al Banna, terj : Nandang Burhanunudin dan dedi hariadi, bandung : Harakatuna Publishing, 2006 Hal : 383.

(10)

Dendam dan kemarahan Raja Faruq serta antek-anteknya pun semakin menjadi. Puncak kemarahan itu berbuntut terhadap rencana menghabisi nyawa Imam Asy-Syahid karena mereka berpikir, jika ia mati, gerakan dakwahnya juga akan ikut ke liang kubur. Akhirnya, imperialis dan zionis bersekongkol untuk menghabisi nyawa Imam Asy-Syahid. Imam Asy-Syahid dibunuh di depan kantor Syubanul Muslimin di Kairo. Walaupun tembakan yang mengenai tubuhnya tidak akan sampai membunuhnya, namun ketika lari ke rumah sakit, tidak ada seorang pun yang menolong beliau, sampai akhirnya beliau menghembuskan napas terakhir. Beliau syahid pada tanggal 12 Februari 1949, ketika usia beliau mencapai 42 tahun. Tidak ada yang membawa keranda beliau selain beberapa perempuan. Mereka berjalan di belakang peti itu, bapaknya yang dijaga ketat para pengikut Faruq yang membunuh Imam Asy-Syahid sebagai hadiah persembahan hari ulang tahunnya. Faruq mulai merasa tenang karena Imam Asy-Syahid sudah tiada. Ada kabar bahwa Faruq pernah berkata, “Sekarang arasyku mulai nyaman.” Kasus pembunuhan terhadap Imam Asy-Syahid mulai lenyap seiring dengan kesyahidan beliau. Tidak ada seorang pun yang berani mengusut. Akhirnya, ditetapkan bahwa pembunuh Imam Asy-Syahid adalah orang yang tidak dikenal Pemerintah melarang orang-orang yang hidup untuk mendekatinya. Orang-orang tersentak terhadap jenazah tersebut. Mereka terlihat baru pertama kali dalam sejarah manusia jenazah dibawa di puncak wanita. Jalanan lenggang dan mencekam. Hanya jenazah itu seorang diri merambat pelan. Rumah dan jendela-jendela terguncang dengan tangisan. Mereka melihat jenazah dibawa oleh istri dan anak perempuannya manuju tempat peristirahatan terakhirnya..43

(11)

2.2Pemikiran Hasan Al Banna

2.2.1 Agama

Hasan Al banna percaya bahwa kelemahan dan kerentanan muslim terhadap dominasi eropa disebabkan oleh penyimpangan kaum muslim dari islam “sejati”. Untuk membangkitkan mesir, kaum muslim harus bertekad untuk kembali memahami dan hidup menurut islam seperti di tegaskan dalam alqur’an dan sunnah . dan seperti dicontohkan generasi-generasi pertama muslim (salaf) juga sebagaimana telah dicontohkan secara konkrit oleh nabi Muhammad SAW dan khulafa ar-rasyidin tentang tatanan islam yang komprehensif. Dunia islam semakin lemah, hal ini karena beberapa faktor penyebabnya, antara lain perebutan kekuasan, perpecahan akibat soal-soal sekunder, kemewahan penguasa, pemerintahan oleh non arab seperti turki dan Persia yang tak pernah tahu islam sejati, kurangnya minat pada ilmu-ilmu praktis dan taklid buta pada otoritas. Semua faktor tersebut membuat dunia muslim rentan terhadap invasi mongol dan tentara salib. Meski dibawah mamluk dan usmaniah ada juga kebangkitan. Namun kaum muslimin mengabaikan prestasi eropa dalam ilmu dan politik, yang melicinkan jalan bagi hegemoni global eropa di zaman modern. Pada awal abad kedua puluh, dunia muslim sejak dari afrika sampai Indonesia, di bawah dominasi Eropa (Barat) .44

Selanjutnya Hasan Al-Banna percaya bahwa peradaban eropa terdiri atas ateisme, ketidakbermoralan, egoisme individu dan kelas, serta riba. Dia menyebut budaya eropa sebagai budaya materialistis yang mengutangi kaum muslim agar dapat mengendalikan ekonomi muslim.

(12)

Kejahatan eropa yang diimpor ke mesir, antara lain minuman keras, ruang dansa dan pakaian wanita ala barat. Eropa mendirikan sekolah-sekolah yang menanamkan pujian berlebihan kepada barat di kalangan elite muslim, dan melukiskan islam tidak sempurna.45

Menurut Hasan al-Banna, pemahaman yang benar tentang Islam, Islam mensyaratkan pengenalan Alquran dan sunnah, dua sumber otoratif untuk menetapkan peraturan islam untuk setiap keadaan. Kaum muslim mempelajari kitab suci agar dapat mendasarkan keselarasan mereka dengan Islam pada pemahaman, bukannya pada ketaatan kepada otoritas agama. Dia mengakui bahwa orang bisa saja sering berselisih soal hal-hal kecil dalam hukum, namun dia berpendapat bahwa perselisihan seperti itu hendaknya tidak menimbulkan permusuhan di kalangan kaum muslim. Untuk memperkecil perselisihan seperti itu hendaknya tidak menimbulkan permusuhan dikalangan kaum muslim. Untuk memperkecil perselisihan seperti itu hendaknya tidak mendiskusikan soal-soal spekulatif dan hipotesis, karena tak ada nilai praktisnya.46

Konsepsi Islam sejatinya menurut Hasan Al Banna menuntut disucikannya keyakinan dan praktik keagamaan yang ada. Kaum muslim, dalam beribadah haruslah berdasar pada kitab suci, dan jangan lagi mempercayai kemujaraban azimat, jampi-jampi, mantera dan ramalan. Secara umum, kaum Muslim harus memerangi bid’ah dalam praktik agama. Merujak ke maraknya pemujaan terhadap ramalan. Secara umum, kaum muslim harus memerangi bid’ah dalam praktik agama.

45. Charles Wendell, Five Tracts of Hasan al-Banna Berkeley : University Of California Press, 1975, hal 26-28.

(13)

Merujuk ke maraknya pemujaan terhadap wali, Banna percaya bahwa menghormati dan memuji orang saleh karena amal salehnya itu boleh saja. Namun, Banna menolak kalau orang seperti itu punya kekuatan spiritual yang dapat membawa manfaat dan mudarat bagi orang lain. Demikian pula halnya dengan kuburan, yang tidak boleh ada berlebihan dalam berziarah ke kubur, jika berziarah ke kubur.47

Masalah iman, Hasan Al Banna berpendapat bahwa siapa pun bisa disebut muslim, kalau dia mengaku percaya pada Allah SWT dan kenabian Muhammad SAW, berbuat sesuai dengan kepecayaannya itu, dan menunaikan kewajiban agama. Ia menyebut kafir, apabila orang terang-terangan menyatakan murtad, mengingkari keyakinan dan praktik yang lazim dikenal sebagai bagian dari islam, dan sengaja mendiskreditkan Alquran. Berkenaan dengan teologi, ia mengemukakan bahwa kaum muslim harus mengakui keesaan Allah SWT dan mahluk, dan bahwa kaum muslim tidak boleh menafsirkan ayat Alquran yang melukiskan sifat Allah SWT.48 Aqidah menurut, Banna adalah sesuatu yang

mengharuskan hati anda membenarkannya, yang membuat jiwa anda tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepecayaan anda yang bersih dari kebimbangan atau keraguan.49

Hasan Al Banna menekankan relevansi islam dengan soal-soal duniawi. Dia mencatat bahwa islam mendorong keterlibatan aktif di dunia, termasuk penyelidikan ilmiah atas alam yang membawa kemajuan teknologi.

47. Hasan Al banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin 2, terj : anis matta, rofi munawar dan wahid ahmadi, Solo : PT. Era Adicitra Intermedia, 2012 hal 8-10

48. Ibid , Hlm 11.

(14)

Banna percaya bahwa ajaran islam tidak bertentangan dengan kesimpulan ilmu, karena agama dan ilmu membahas realita yang berbeda. Sikap ini menunjukkan kontinuasi pemikiran reformis abad kesembilan belas.50

2.2.2 Politik

Hasan Al Banna mengemukakan prinsip islam dapat diterapkan pada keyakinan yang banyak dianut dalam politik dan lembaga politik. Islam memerlukan suatu pemerintah yang mencegah anarki, namun tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Islam hanya meletakkan tiga prinsip pokok. Pertama, penguasa bertanggung jawab kepada Allah SWT dan rakyat, bahkan dianggap sebagai abdi rakyat. Kedua bangsa muslim, harus bertindak secara bersatu, karena persaudaraan Muslim merupakan prinsip iman. Ketiga bangsa muslim berhak memonitor tindakan penguasa, menasehati penguasa, dan mengupayakan agar kehendak bangsa dihormati. Karena ketiganya merupakan prinsip yang sangat luas, maka negara islam bisa memiliki banyak bentuk, termasuk demokrasi parlementer konstitusional.51 Sebagai tujuan jangka

panjangnya, Banna menyerukan dihidupkannya kembali kekhalifahan. Dia berkata bahwa tugas ini memerlukan kerjasama penuh kaum muslim melalui pakta persekutuan, dan pada puncaknya Liga Bangsa-Bangsa Islam.52

50. Charles Wendell, Five Tracts of Hasan al-Banna Berkeley : University Of California Press, 1975, hal 115-116.

51. Hasan Al banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin 2, terj : anis matta, rofi munawar dan wahid ahmadi, Solo : PT. Era Adicitra Intermedia, 2012 hal 358-359

(15)

Barang siapa beranggapan bahwa agama terlebih lagi Islam tidak mengungkap masalah politik atau bahwa politik tidak termasuk dalam agenda pembahasannya, maka sungguh ia telah menganiaya diri sendiri dan pengetahuannya. Saya tidak mengatakan bahwa ia “menganiaya islam” karena islam itu syari’at Allah yang sama sekali tidak mengandung kebatilan, baik di depan maupun di belakang. Sungguh indah kata-kata Imam Al-Ghazali, “Ketahuilah bahwa syari’at itu pondasi, dan raja itu penjaganya. Sesuatu yang tidak ada pondasinya pasti akan hancur, dan sesuatu yang tidak ada penjaganya niscaya akan hilang.” Daulah islamiyah tidak akan tegak kecuali bertumpu di atas pondasi dakwah, sehingga ia menjadi sebuah pemerintahan yang mengusung suatu misi, bukan sekedar bagan struktur, dan bukan pula pemerintahan yang materialistis, yang gersang tanpa ruh didalamnya. Demikian pula dakwah tidak mungkin tegak kecuali jika ada jaminan perlindungan yang akan menjaga, menyebarkan dan mengokohkannya. Merupakan kesalahan yang fatal ketika kita melupakan akar pemikiran ini, sehingga dalam prakteknya kita sering memisahkan agama dari urusan politik (meski secara teoritis kita mengikari pemisahan seperti ini). Kita tetapkan dalam UUD kita bahwa agama resmi negara adalah Islam, namun ternyata ketetapan ini tidak cukup bisa menghalangi para petinggi pemerintahan dan para tokoh politik untuk merusak citra Islam dalam persepsi dan pikiran khalayak, serta merusak keindahan Islam dan realita kehidupan. Hal ini mereka lakukan dengan keyakinan dan kesadaran penuh untuk menjauhkan pesan-pesan agama dari kancah politik.53

(16)

Sistem Islam bukanlah slogan dan julukan semata, selama kaidah-kaidah pokok tidak bisa diwujudkan dan diterapkan secara tepat hingga dapat menjaga keseimbangan dalam berbagai situasi. Keseimbangan ini tidak mungkin bisa terpelihara tanpa adanya nurani yang selalu terjaga dan perasaan yang tulus akan kesakralan ajaran ini. Dengan memelihara dan menjaganya akan tergapailah keberuntungan di dunia dan keselamatan di akhirat. Inilah yang dalam istilah politik modern kita kenal sebagai kesadaran politik, atau kematangan politik, atau pendidikan politik, atau istilah-istilah sejenis yang semua itu bermuara pada satu hakikat: keyakinan akan kelayakan sistem dan rasa kepedulian untuk menjaganya. Teks-teks ajaran saja tidaklah cukup untuk mengembalikan umat. Demikian juga, sebuah undang-undang tak akan berguna jika tidak ada seorang hakim yang adil dan bersih yang mempelopori penerapannya. Dalam kehidupan modern ini kita telah mengadopsi sistem parlemen dari Eropa, yang di bawah naungannya pemerintahan kita ditegakkan di atas pondasinya. Kita membangun sistem perundang-undangan, bahkan sistem ini pernah berganti nama dengan nama ala mereka. Kita juga terlalu sering merasakan akibat-akibatnya.54

Tidak ada satu pun yang membantah kenyataan bahwa penyelanggaraan pemerintahan yang sudah sudah, secara berturut-turut lemah dalam menunaikan tugas-tugasnya. Ia telah kehilangan kewibawaan di mata umat untuk layak di sebut sebagai sebuah pemerintahan. Hal ini bermula dari sikap melecehkan al-haq dan pada saat yang sama kebatilan tumbuh subur.55

(17)

2.3Partai Keadilan Sejahtera

2.3.1. Idiologi dan Asas Partai

Analisis mengenai PKS dari uraian ideologi telah dijelaskan oleh M. Imdadun Rahmad (2008). M. Imdadun Rahmad (2008) menjelaskan bagaimana ideologi IM sangat mempengaruhi sekali ideologi gerakan yang diguna pakai oleh PKS. Menurut M. Imdadun Rahmad (2008), jika dilihat gerakan dan manhajnya yang dambil PKS, warna ideologi PKS sebenarnya dipengaruhi oleh doktrin perjuangan IM, sebuah gerakan Islam militant yang berpusat di Timur Tengah yang mencita-citakan terwujudnya pemerintahan yang Islamik dengan dasa al-Quran dan Sunah secara kaffah. Selain itu PKS dalam implikasi ideologinya merupakan salah satu hasil dari Masyumi. Ini terkait erat dengan lahirnya Lembaga Dakwah Kampus (LDK) oleh Mohammad Natsir, bekas Presiden Masyumi yang sangat aktif menggerakkan dakwah di era 1990-an dan merupakan embrio dari gerakan Islam, termasuk di dalamnya PK.56

Apa yang diuraikan oleh M. Imdadun Rahmad (2008) tentang PKS ini merupakan karya penting untuk melihat bagaimana pengaruh ideologi “luar” mempengaruhi ideologi PKS. Ideologi “luar” ini seperti IM maupun Masyumi tidak dapat berkembang dalam masa Orde Baru karena dianggap membahayakan dan memberikan imej yang agak negatif terhadap gerakan Islam. Lebih dari itu kajian ini juga memberikan ruang yang agak mendalam bagaimana PKS berjuang dalam persoalan-persoalan kebangsaan; seperti persoalan Pancasila, demokrasi maupun negara Islam yang menjadi wacana utama dalam politik Islam Indonesia dewasa ini.57

56. Warjio, Ph.D, Dilema Politik Pembangunan PKS Islam dan Konvensional, Medan : Perdana Publishing, 2013. Hal 31.

(18)

Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera) didirikan dengan sebuah keputusan yang diambil berdasarkan survey yang dilakukan kepada para aktivis gerakan dakwah di Seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Inti petanyaan yang diajukan dalam jajak pendapat tersebut adalah bentuk apa yang ditampilkan untuk muncul ke tengah publik pada era reformasi, apakah bentuk organisasi massa atau organisasi politik, atau tetap mempertahankan penampilan yang selama ini digunakan yaitu dalam bentuk yayasan atau lembaga-lembaga dakwah.58

Bentuk transformasi GDK (Gerakan Dakwah Kampus) menjadi Partai Keadilan barangkali bentuk tranformasi paling fenomenal yang dilakukan oleh gerakan dakwah ini. Dikatakan fenomenal karena beberapa alasan diantaranya :

• Pilihan mendirikan partai politik merupakan bentuk pemunculan publik yang paling utuh dari gerakan dakwah yang selama ini bergerak dengan banyak nama dan banyak kantong-kantongnya itu.

• Pilihan untuk mendirikan partai politik itu adalah sebuah keputusan yang tidak pernah diduga sebelumnya bahkan oleh para kadernya sendiri dan memicu kontroversi.

• Pilihan tersebut membawa konsekuensi pada masuknya gerakan dakwah ke dalam politik praktis dengan logika dan sistemnya sendiri yang di masa lalu merupakan sesuatu yang sempat mereka jauhi. Artinya selama ini

58. Ali Said Damanik, Fenomena Partai Keadilan; Tranformasi 20 tahun Gerakan Tarbiyah di

(19)

Menurut Nur Mahmudi Ismail (Presiden PK Pertama), menyebut akar historis dari Idiologis Partai Keadilan sangatlah panjang.59 Karena itu sangat sulit

untuk mengelompokkan mereka ke dalam genre politik tertentu, karena dalam sejarahnya pada level yang nyaris tidak bersentuhan dengan kekuatan politik manapun.60

Dari Segi kelahiran Pk sangat di penagruhi oleh gerakan Islam di Mesir yaitu Ikhwanul Muslimin. Tesis ini diakui oleh pemikir ternama Ikhwanul Muslimin Dr. Yusuf al-Qardhowi, namun hal itu dibantah oleh Sekjend PK H. Anis Matta Lc, ia menegaskan, “: Konteks pernyataan Dr. Yusuf al-Qordhowi diatas menjelaskan, bahwa pengaruh Ikhwanul Muslimin ada di seluruh dunia dan salah satu yang dekat dengan pemikiran IM di Indonesia adalah PK” .61 Namun

demikian Presiden PKS yang kedua Dr. Hidayat Nurwahid mengatakan “Substansi itu lebih penting daripada nama, nama besarpun tak ada nilainya kalau tidak di jabarkan dalam kehidupan” .62 Tetapi lain lagi pendapat yang

dikemukakan oleh cendikiawan muslim, Nurcholis Madjid, Ia berpendapat bahwa Partai Keadilan Sejahtera tidak mengambil contoh dan inspirasi dari mana-mana, ia mempunyai style tersendiri bagi seorang terpelajar.63

58. Ali Said Damanik, Fenomena Partai Keadilan; Tranformasi 20 tahun Gerakan Tarbiyah di

Indonesia, Jakarta : Teraju, 2002 hal 228.

59. Majalah Tempo, edisi 18 Januari 1999 hal 58. 60. Republika 10 Agustus 1998 hal 3.

61. Panjimas Edisi 20 Februari -05 Maret 2003 hal 11.

62. Nandang Burahnudin, Penegakan Syari’at Islam menurut PK, Jakarta : Al-Jannah Putaka, 2004, hal 24.

(20)

Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera Sejahtera bahwa Partai Keadilan Sejahtera berasaskan Islam dan memiliki jati diri sebagai Partai Da’wah.64

2.3.2. Visi dan Misi Partai

Visi Umum :

• Sebagai Partai Da’wah penegak keadilan dan kesejahteraan dalam bingkai persatuan ummat dan bangsa.

Visi Khusus :

• Partai berpengaruh baik secara kekuatan politik, partisipasi, maupun opini dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani.

Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai :

1. Partai da’wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.

3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang rahmatan lil’alamin.

4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia.

64. Sapto Waluyo, Kebangkitan Politik Dakwah : Konsep dan Praktik Politik Partai Keadilan

(21)

Misi

1. Menyebarluaskan da’wah Islam dan mencetak kader-kadernya sebagai anashir taghyir.

2. Mengembangkan institusi-intitusi kemasyarakatan yang Islami di berbagai bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi.

3. Membangun opini umum yang Islami dan iklim yang mendukung bagi penerapan ajaran Islam yang solutif dan membawa rahmat.

4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraan.

5. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara konsisten dan kontiniyu dalam bingkai hukum dan etika Islam.

6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahmi, kerjasama dan ishlah dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dan merealisir agenda reformasi.

7. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kedzaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.65

65. Sekretariat Jenderal DPP PKS Bidang Arsip dan Sejarah, Sikap Kami; Kumpulan Sikap

Dakwah Politik PK &PKS Periode 1998-2005 Jakarta: DPP Partai Keadilan Sejahtera, April

(22)

2.3.3. Karakteristik PKS

PKS merupakan partai Islam yang mempunyai tujuh karakteristik :

1. Moralis; PKS berupaya menjadikan komitmen moral sebagai ciri seluruh perilaku individu dan poltiknya atau berusaha menampilkan sisi moralitas yang bersumber dari nilai-nilai Islam.

2. Profesional; hal ini dimaksudkan ke dalam pembentukan pribadi dengan memperhatikan aspek intelektualitas, sikap kritis dan sensitivitas yang lebih dalam aktivitas partai.

3. Patriotik; kehidupan berpartai adalah perjuangan. Diatas landasan inilah semangat dikobarkan dalam upaya meraih cita-cita masa depan.

4. Moderat; karakter ini sesungguhnya merupakan karakter Islam itu sendiri. Menurut Dr. Yusuf Qordhowi, moderat (al-wasthiyah) berarti keseimbangan (at-tawazun). Karakteristik moderat yang ditampilkan oleh PKS inilah yang menjadikan PKS berbeda dengan partai lain. Sikap kemoderatan PKS ditunjukkan pada saat masih bernama PK, yaitu saat menentukan berkoalisi dengan PAN, dan juga saat memperjuangkan “Piagam Jakarta” sedangkan partai Islam lain seperti PPP, PBB, Masyumi memperjuangkan ide amandemen UUD 1945.

(23)

6. Reformis; PKS akan menempatkan posisinya sebagai reformis serta berusaha konsisten menjauhi segala bentuk karakter dan sifat-sifat yang menimbulkan kerusakan

7. Independen; PKS menyatakan partai dakwah akan tetap berada pada posisi kemerdekaan (indepedensi) dalam artian yang sebenarnya.66

Karakteristik-karakteristik yang dimiliki PKS merupakan gambaran dari ketidaksamaan PKS dengan Islam Politik lain yang ada di Indonesia.

66. Ali Said Damanik, Fenomena Partai Keadilan; Transformasi 20 tahun Gerakan Tarbiyah

Referensi

Dokumen terkait

a) Petani yang memiliki luas kolam ikan lebih dari satu Ha b) Telah bekerja sebagai petani kolam ikan lebih dari lima tahun c) Petani kolam ikan yang dulu bekerja sebagai

Selain tidak dapat di pisahkan dalam mencegah tindakan kecurangan, pengendalian internal dan audit internal juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perbaikan

Wedu Merauke saat ini yaitu sebesar 1.050,250 m3/hari sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat Kelurahan Rimba Jaya untuk 20 tahun yang akan datang sebesar

Dari hasil penelitian menunjukkan kualitas air bersih secara fisik dan kimiawi di kota Makassar masih baik dan telah memenuhi syarat walaupun masih terdapat kepala

tersebut nantinya akan digunakan dalam pembentukan model regresi probit ordinal. Hasil estimasi parameter menggunakan metode Maximum Likelihood dapat dilihat pada

Hal ini sejalan dengan penelitian Lenim C tahun 2017 dari 99 responden didapatkan bahwa mayoritas responden yaitu 56 orang (56,57%) mempunyai tingkat pengetahuan

Noor et al., (2010) menjelaskan bahwa perusahaan denganintensitas aset tetap yang tinggi cenderung membayar pajak lebih rendah, perusahaan dengan perencanaan pajak

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa pada materi