42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2015). Kamboja Putih. Tanggal akses 12 April 2015. http://www.plantamor.com/index.php?plant=1032
Abdassah, M. (2009).Formulasi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (parkins.)Fosberg) dengan Basis Gel Sebagai Antiinflamasi.Jurnal Farmasi. 4(4): 199-209.
Achroni, K (2012). Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada Disini.Yogyakarta.PT. Buku Kita.Halaman 17, 94, 99.
Ansel, C.H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UI- Press. Halaman 390, 489.
Aramo.(2012). Skin and Hair Diagnosis System.Sungnam: Aram Huvis Korea Ltd. Halaman 1-10
Arisanty, I.P. (2013). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta: EGC. Halaman 1-33.
43
Bogadenta, A. (2012). Antisipasi Gejala Penuaan Dini Dengan Kesaktian Ramuan Herbal.Yogyakarta: Buku Biru. Halaman 26-27.
Darmawan, A.B. (2013). Anti-Aging Rahasia Tampil Muda Di Segala Usia. Yogyakarta: Media Pressindo. Halaman 8, 18, 41.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia.Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 9.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia.Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 32-36
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 7-8.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman. Jakarta: Depkes RI. Halaman 9-12.
Fauzi, A.R., dan Nurmalina, R. (2012). Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Halaman 60, 171-173.
Harbone, B.J. (1987).Metode Fitokimia. Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 70.
Jaelani.(2009). Ensiklopedia Kosmetika Nabati. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Halaman 153-155.
Lieberman, H.A. (1997). Pharmaceutical Dosage Form: Dysperes Systems. Vol. 1. New York: Marcell Dekker Inc. Halaman 315-319.
Mitsui, T. (1997).New Cosmetic Science. Edisi Pertama. Amsterdam: Elsevier Science. Halaman 38-46.
Mulyawan, D., dan Suriana, N. (2013).A-Z tentang Kosmetik.Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Halaman 120.
National Health Surveillance Agency.(2005). Cosmetic Product Stability Guide.Brazil: ANVISA. Halaman 21.
Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity.Medallion Laboratories: AnalyticalProgress.19(2): 1-4.
Rawlins, E.A. (2003). Bentleys of Pharmaceutics.Edisi ke-18. London: Baillierre Tindall. Halaman 22, 35.
44
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn. M.E., (2009), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press.Halaman 110-113, 283-285, 441-444, 592-593, 754-755.
Sihombing, C.N., Wathoni, N., Rusdiana, T. (2012). Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dengan Menggunakan Basis Aqupec 505 HV.Jurnal Farmasi. 3(1): 8.
Sulastomo, E. (2013). Kulit Cantik dan Sehat. Jakarta: Kompas. Halaman 177.
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007).Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 28.
Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 343.
Wasitaatmaja.(1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.Jakarta: Penerbit UI-press. Halaman 199.
Wijayakusuma, H.M.H. (2000). Ensiklopedia Milenium: Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. Halaman 76-79.
Wrasiati, L.P., I.A. A. Triastuti, L. Suhendra. (2008). Antioxidant Activityand Quality Characteristics of Frangipani Tea Producedat Different Drying Temperature. Laporan Penelitian Hibah DIPA Universitas Udayana, Denpasar. Halaman 34.
Zelfis, F. (2012).Kunci Awet Muda. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Laksana. Halaman 23.