4.1 Aspek Teknis
4.1.1 Data Target dan Tonase Unit Dump Truck
Dari hasil pengambilan data pada PT. Masdar Mega Mas, didapatkan
data sebagai berikut. Jumlah unit dump truck yang saat ini dimiliki adalah
18 unit kerja dan 6 unit cadangan. Sementara dalam 1 hari, rata-rata 1 unit
dump truck mampu melakukan 8 kali ritasi (rit). Ritasi adalah perjalanan
dump truck dari coal pit sampai dengan stockpile lalu kembali lagi ke coal
pit dihitung sebagai 1 ritasi.
Coal Pit Stockpile
Tanpa Muatan
Titik Awal Pengangkutan Bermuatan
Titik Akhir Pengangkutan 1 Ritasi
Untuk jumlah tonase batu bara yang telah terangkut periode April
sampai dengan Juni adalah sebagai berikut.
20.000,00
40.000,00
60.000,00
80.000,00
100.000,00
120.000,00
Data Tonase Periode April ‐Juni 2010
Grafik
Tonase
April
Mei
Juni
Grafik 4.1 Tonase Batu Bara Yang Telah Diangkut Periode April Sampai Dengan Juni 2010
Tabel 4.1 Rata-rata Tonase Batu Bara Yang Telah Diangkut dan Ritasi Dump Truck Periode April Sampai Dengan Juni 2010
Bulan Tonase (Ton) Ritasi (Rit)
April 110.247,14 4.315
Mei 110.477,36 4.310
Juni 112.312,67 4.445
Rata-Rata per Bulan 111.012,39 4.357
Target Tonase 110.000
-Rata-Rata per Bulan
Dengan mengacu pada grafik 4.1 dan tabel 4.1 maka didapatkan
bahwa jumlah unit yang ada sekarang telah memenuhi kebutuhan target
pengangkutan batu bara. Dari pencapaian target yang sudah ada, pihak
kontraktor akan melakukan peningkatan target sebesar 480.000 Ton. Berikut
adalah penjabaran rencana peningkatan target tersebut.
Tabel 4.2 Penjabaran Rencana Pencapaian Target Pengangkutan Batu Bara
Unit dump truck yang akan ditambahkan adalah 7 unit kerja dan 2 unit
cadangan. Untuk penjabaran perkiraan tonase dan pencapaian target
pengangkutan batu bara dari unit dump truck yang akan ditambahkan adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.3 Penjabaran Perkiraan Tonase Pengangkutan Batu Bara dan Pencapaian Target 7 Unit Dump Truck
Keterangan Jumlah Target
Unit Kerja Yang Akan Ditambahkan 7
Dengan melihat pada tabel 4.3 maka didapatkan bahwa unit yang akan
ditambahkan dapat melebihi target pengangkutan batu bara. Lalu untuk
spesifikasi unit dump truck yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4 Spesifikasi Unit Dump Truck Hino Tipe FM 260 JD (Sumber: http://www.hino.co.id/product.php?z=2&c=65)
PRODUK Model FM 260 JD
PRODUKSI Kode Produksi FM8JNKD‐RGJ
PERFORMANCE Kecepatan Maksimum(km/jam) 86
Daya Tanjak (tan Ø) 47.1
KEMUDI Tipe Integral Power Steering
TANGKI SOLAR Kapasitas (L) 200
Tabel 4.5 Spesifikasi Karoseri Unit Dump Truck Model “U”
Ukuran Luar P: 6.300 x L: 2.700 x T 1.800 Dinding MS Plate, t : 4,5
Lantai MS Plate, t : 6,0 Sub. Frame UNP - 200 Main Frame UNP - 200
Hidrolis Tensuki Type (Under Body)
Keterangan Pembuatan Karoseri Dump
4.1.2 Data Letak Lokasi Pertambangan dan Jarak Lokasi Coal Pit Dengan Stockpile
Lokasi pertambangan batu bara yang dikelola oleh PT. XYZ terletak
Gambar 4.2 Peta Lokasi Pertambangan Batu Bara (Sumber: http://wikimapia.org)
Di dalam kawasan pertambangan tersebut terdapat 10 coal pit atau
kawasan penggalian batu bara. Setelah di gali dari coal pit tersebut,
kemudian batu bara diangkut oleh dump truck menuju ke stockpile. Untuk
data jarak dari coal pit sampai dengan stockpile adalah sebagai berikut.
Tabel 4.6 Jarak Coal Pit Dengan Stockpile
No. Lokasi Coal Pit Jarak Dari Coal Pit Sampai Ke Stockpile (Km)
1 Pit 102 – KRA 17,10 2 Pit 102 – 2 – KRA 13,50 3 BAROMKRA 23,70 4 BAROMABE 18,90 5 Pit 101 – ABE 26,50 6 Pit 202 – ABE 27,60 7 Pit 202 – JMB 20,10 8 Pit 5 – ABE 24,70 9 Pit RMC – ABE 24,70 10 Pit 5 RMC – ABE 21,50
Rata-Rata Jarak Tempuh 21,83
Rata-Rata Jarak Tempuh Untuk 1
Ritasi 43,66
Dump truck yang akan digunakan untuk mengangkut batu bara
tersebut, tidak hanya terbatas pada satu coal pit saja, tetapi pengangkutan
batu bara ke setiap coal pit dilakukan secara acak.
Gambar 4.3 Stockpile
Tabel 4.7 Penjabaran Perkiraan Jarak Tempuh 1 Unit Dump Truck
Keterangan Waktu Perkiraan Jarak Tempuh (Km)
1 Hari 349,28
1 Bulan 10.478,40
1 Tahun 125.740,80
4.1.3 Data Teknis Pengangkutan
Untuk mengangkut batu bara dari coal pit menuju stockpile, terdiri
Gambar 4.4 Proses Pengangkutan
• Loading
Loading adalah proses memuat batu bara ke dump truck, yang
nantinya batu bara tersebut akan diangkut menuju stockpile.
Gambar 4.5 Proses Loading
Coal Pit
Penimbangan Stockpile
3. Dumping
2. Hauling
5.Spotting 1.Loading
• Hauling, Return dan Dumping
Setelah batu bara tersebut dimuat, dump truck tersebut
mengangkutnya menuju stockpile dan proses ini dinamakan hauling.
Gambar 4.6 Proses Hauling
Setelah sampai ke stockpile batu bara tersebut diturunkan dari
dump truck atau disebut juga dumping.
Gambar 4.7 Proses Dumping
Setelah batu bara yang terdapat pada dump truck selesai
kosong, dan proses ini disebut return. Pada proses hauling, dump truck
yang mengangkut batu bara melewati pos penimbangan terlebih dahulu
untuk mengetahui berat total kendaraan beserta muatan batu bara,
setelah proses dumping, dump truck yang telah bermuatan kosong
kembali melewati pos penimbangan untuk kembali ditimbang berat
totalnya. Setelah didapatkan berat dump truck beserta muatan batu bara
dan berat dump truck saat tanpa muatan, maka dapat diketahui berat
batu bara yang diangkut dengan mengurangi berat bersama muatan
dengan berat tanpa muatan.
Gambar 4.8 Penimbangan Muatan Pada Proses Hauling dan Return
• Spotting
Setelah sampai di coal pit ada kalanya dump truck tersebut perlu
antri dengan unit dump truck lainnya dan proses antrian ini disebut
spotting.
Penimbangan
Hauling Bermuatan
Return
Gambar 4.9 Proses Spotting 4.1.4 Data Kebutuhan Penunjang Operasional Unit
Dalam melakukan pengangkutan batu bara dibutuhkan bahan bakar
untuk dikonsumsi oleh unit dump truck, perbandingan pemakaiannya adalah
1 liter berbanding 2,5 Km (1 : 2,5) dan untuk perkiraan konsumsi solar
tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8Perkiraan Konsumsi Solar Dump Truck
Keterangan Perkiraan Jarak Tempuh (Km)
Perkiraan Konsumsi Solar Untuk 1 Unit Dump Truck (Liter)
Perkiraan Konsumsi Solar Untuk 7 Unit Dump Truck (Liter)
Sementara itu untuk mendukung kinerja unit dump truck dibutuhkan
perawatan berkala pada dump truck. Berikut ini adalah jadwal perencanaan
perawatan dan perbaikan kendaraan.
Tabel 4.9 Perencanaan Jadwal Perawatan dan Perbaikan Dump Truck
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kompensasi Jarak 20.000-20.956,80 Km W D W D W D 48
Pembacaan Odometer20.000 Km
Kompensasi Jarak 20.000-20.956,80 Km W D W D W D W D W D W D 96
Pembacaan Odometer20.000 Km
Kompensasi Jarak 20.000-20.956,80 Km W D W D W D W D W D W D 96
Pembacaan Odometer40.000 Km
Kompensasi Jarak 40.000-41.913,60 Km W B W D 25
Heavy Repair (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3)
Component Repair (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3)
Total Perbaikan
Keterangan Bulan
Periodic Service (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3)
Light Repair (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3)
Keterangan:
W = Perbaikan untuk unit kerja
B = Perbaikan untuk unit cadangan
D = Perbaikan untuk unit kerja dan cadangan
Sedangkan kebutuhan penggantian ban unit dump truck dilakukan
setiap tiga bulan sekali untuk unit kerja dan enam bulan sekali untuk unit
Tabel 4.10 Perkiraan Jadwal Penggantian Ban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Unit Bekerja (7 Unit) 70 70 70 70
Unit Cadangan (2 Unit) 20 20
Jumlah Penggantian (10 Ban) 70 90 70 90
Total
Keterangan Bulan
320 pcs Ban Dalam Satu Tahun
4.2 Aspek Finansial
4.2.1 Data Investasi dan Depresiasi Unit Dump Truck
Penambahan unit dump truck yang dibutuhkan untuk memenuhi
peningkatan kapasitas pengangkutan batu bara adalah 9 unit dump truck,
sehingga investasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut dan seluruh nilai
investasi adalah milik perusahaan dengan umur ekonomis dari dump truck
tiga tahun.
Tabel4.11 Perkiraan Jumlah Investasi
Keterangan Jumlah Harga Per Unit Total Harga Pembelian Unit Dump Truck
(Setelah Potongan Harga Pembelian) 9 Rp 630.000.000,00 Rp 5.670.000.000,00
PPnBM 9 Rp 63.000.000,00 Rp 567.000.000,00
Karoseri Unit Dump Truck 9 Rp 108.000.000,00 Rp 972.000.000,00 Perlengkapan Unit Dump Truck 9 Rp 5.135.500,00 Rp 46.219.500,00 Biaya Pengiriman 9 Rp 13.000.000,00 Rp 117.000.000,00 7.372.219.500,00 Rp
Total
Pihak perusahaan menetapkan masing-masing nilai akhir dari unit
investasi adalah Rp 3.150.000.000,00. Untuk perhitungan nilai
depresiasinya adalah sebagai berikut.
Depresiasi =
Depresiasi =
Depresiasi =
4.2.2 Data Perkiraan Biaya Pekerja Yang Ditambahkan
Dengan adanya penambahan unit dump truck tersebut maka jumlah
pekerja yang dibutuhkan juga bertambah, untuk data kebutuhan pekerja
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.12PerkiraanBiaya Pekerja Yang Ditambahkan
Pekerja Jumlah Gaji Pokok Tunjangan Dan Lain-lain
Total Gaji dan Biaya Perlengkapan Pekerja
Gaji Yang Dibayarkan per Bulan Gaji Yang Dibayarkan per Tahun Biaya Perlengkapan Pekerja Per Tahun
Total Pengeluaran Untuk Pekerja Yang Dibayarkan per Tahun Biaya THR per Tahun
Sedangkan proyeksi untuk kenaikan gaji tiap tahunnya adalah sebesar
5,05% mengikuti kenaikan inflasi. Kenaikan inflasi sebesar 5,05% ini
(http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi/). Dan untuk
proyeksi biaya gaji karyawan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.13 Perkiraan Biaya Pekerja Yang Ditambahkan per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi
Tahun Biaya
1 Rp 967.456.000,00 2 Rp 1.016.312.528,00 3 Rp 1.067.636.310,66
4.2.3 Data Perkiraan Biaya Pengeluaran Unit Dump Truck
Berdasarkan pada data-data yang telah dijabarkan pada aspek teknis,
maka biaya pengeluaran dump truck tersebut diperkirakan sebagai berikut,
dengan tambahan biaya perlengkapan karyawan.
Tabel4.14 Perkiraan Biaya Pengeluaran Dump Truck
Jumlah Konsumsi
per Tahun Harga per Unit Total
352.074,24 liter Rp 6.217,75 Rp 2.189.109.605,76
Untuk biaya pengeluaran tersebut diasumsikan memiliki tingkat
kenaikan 5,05% tiap tahunnya berdasarkan inflasi kecuali untuk biaya
asuransi dan penyusutan yang tidak terpengaruh dengan kenaikan inflasi.
Perkiraan kenaikan pengeluarannya adalah sebagai berikut seperti yang
ditunjukkan pada tabel.
Tabel 4.15 Perkiraan Biaya Pengeluaran Dump Truck per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi
4.2.4 Perhitungan Biaya Pendapatan
Untuk menghitung biaya pendapatan yang didapat dari pengangkutan
batu bara, menggunakan rumus sebagai berikut.
Pendapatan Harga Angkut Dasar x Faktor Penyesuaian x
Volume Batu bara Terangkut
Rumus tersebut didapatkan dari kontrak kerja antara PT. Masdar
Mega Mas dengan PT. XYZ (Lampiran 7, halaman 67).
Penjelasan mengenai rumus tersebut, untuk harga angkut dasar dan
faktor penyesuaian ditentukan oleh pihak kontraktor berdasarkan jarak dan
adalah jumlah tonase batu bara yang telah diangkut atau dipindahkan dari
Tabel 4.16 Faktor Penyesuaian dan Harga Angkut Dasar Pada Bulan Juni
No. Lokasi Coal Pit Faktor Penyesuaian
Berikut ini adalah perhitungan perkiraan jumlah tagihan yang akan
dibayarkan oleh PT. XYZ.
Tabel 4.17 Perkiraan Biaya Pendapatan
Tonase Batubara
Dari tabel tersebut didapat perkiraan pendapatan adalah sebesar Rp
12.455.357.249,99 dengan asumsi normal dan tidak terjadi perubahan pada
sampai dengan tahun ke tiga dengan mempertimbangkan nilai inflasi yaitu
sebesar 5,05% adalah sebagai berikut.
Tabel 4.18 Perkiraan Biaya Pendapatan per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi
4.2.5 Proyeksi Aliran Kas
Dari data-data yang telah dikumpulkan maka total biaya pengeluaran
dan proyeksi aliran kasnya adalah sebagai berikut.
Tabel4.19 Total Biaya Pengeluaran
Tahun Biaya Pekerja Yang Ditambahkan
Biaya Pengeluaran Dump Truck
Total Biaya Pengeluaran
Tabel4.20 Aliran Kas Operasi
• Total Pajak Yang Harus
Dibayarkan Rp 952.840.612,91 Rp 1.265.250.999,22 Rp 1.626.586.223,48
Untuk PPN tidak dikenakan karena pembayarannya dilakukan oleh
PT. XYZ sesuai dengan perjanjian kontrak (Lampiran 8, halaman 68).
Aliran kas bersih tersebut juga dapat digambarkan ke dalam diagram
aliran kas sebagai berikut.
Diagram 4.1 Aliran Kas
4.3 Analisa Kelayakan Investasi 4.3.1 Analisa Payback Period
Dari perhitungan yang didapat, maka diketahui aliran kas masuk
bersih yang tidak seragam. Lalu dengan didasarkan pada bunga safe
investment sebesar 6,50% dari Bank Indonesia (BI) Rate Juni 2010
(http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/) serta kenaikan
inflasi sebesar 5,05% maka didapat nilai inflate interest rate (If) sebagai
berikut.
If = , % , %
Rp 4.305.794.531,32
Rp 4.921.977.535,74
Rp 8.754.551.512,58
Rp 7.372.219.500,00
3
If = , % (MARR)
Jadi besar bunga pengembalian yang adalah 11,55%, untuk
mengetahui lamanya waktu dari pengembalian modal investasi maka
dilakukan perhitungan analisa payback period.
Tabel 4.21PerhitunganPayback Period
Tahun Arus Kas Bersih Faktor Diskon
11,55% Present Value (PV)
Aliran Kas Kumulatif
Waktu (Tahun)
0 Rp 7.372.219.500,00
1 Rp 4.305.794.531,32 0,896 Rp 3.859.968.203,78 Rp 3.512.251.296,22 1 2 Rp 4.921.977.535,74 0,804 Rp 3.955.491.703,93 - 0,89
1,89 Total
Dari perhitungan tabel tersebut didapatkan bahwa periode
pengembalian atau payback period adalah 1,89 tahun.
4.3.2 Analisa Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI)
Lalu untuk perhitungan net present value (NPV) adalah seperti yang
ditunjukkan pada tabel pehitungan NPV.
Tabel4.22 Perhitungan NPV
0 Rp (7.372.219.500,00) 1 Rp (7.372.219.500,00) 1 Rp 4.305.794.531,32 0,896 Rp 3.859.968.203,78 2 Rp 4.921.977.535,74 0,804 Rp 3.955.491.703,93 3 Rp 8.754.551.512,58 0,720 Rp 6.307.034.093,46
Rp 6.750.274.501,17
Tahun Aliran Kas Present Value (PV)
Total NPV
Dari perhitungan tersebut maka didapatkan jumlah NPV adalah lebih
besar dari 0. Sedangkan untuk perhitungan nilai profitability index (PI)
adalah sebagai berikut.
PI =
PI
=
PI = ,
Dari perhitungan tersebut didapatkan PI Lebih besar dari 1.
4.3.4 Analisa Internal Rate of Return (IRR)
Untuk perhitungan analisa internal rate return (IRR) adalah dengan
mencari rata-rata aliran kas masuk bersih tiap tahunnya untuk dikurangi
dengan aliran kas keluar. Dalam perhitungan ini aliran kas keluar adalah
jumlah dari investasi. Adapun perhitungan IRR adalah sebagai berikut.
Tabel4.23 Perhitungan Rata-rata Aliran Kas
Tahun Aliran Kas Masuk
Bersih Arus Kas Keluar
0 - Rp (7.372.219.500,00)
1 Rp 4.305.794.531,32 -
2 Rp 4.921.977.535,74 -
3 Rp 8.754.551.512,58 -
Rata-rata Rp 5.994.107.859,88 Rp (7.372.219.500,00)
Setelah didapatkan rata-rata tersebut maka digunakan rumus berikut.
Faktor Anuitas =
Faktor Anuitas = ,
Didapatkan IRR sebesar 1,230 lalu dengan melihat tabel Appendix
A-2 maka nilai IRR berada diantara 6A-2% dan 63%.
Tabel4.27 Perhitungan Internal Rate Return
Bunga Rata-Rata Aliran
Kas Tingkat Bunga Present Value
62% Rp 5.994.107.859,88 1,234 Rp 7.393.929.726,05 63% Rp 5.994.107.859,88 1,221 Rp 7.317.501.771,49
76.427.954,56 Rp
Selisih
Setelah didapatkan selisihnya maka dilakukan perhitungan
interpolasi.
IRR =
IRR =
IRR = , %
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan nilai IRR adalah 62,28%.