PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN
PT. ARTA BOGA CEMERLANG SALATIGA
Untuk memenuhi tugas Auditing
Dosen Pengampu: Rr. Karlina Aprilia, SE, M.Sc, Akt
Disusun oleh:
Kelompok 5
Khairina Nur Izzaty
12030113410008
Kholida Atiyatul Maula
12030113410091
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
Kelompok Asersi Tujuan Audit terhadap
Golongan Transaksi Tujuan Audit terhadapSaldo Akun Keberadaan atau
Keterjadian Transaksikredit mencerminkanpenjualan produk yang diserahkan kpada customer selama periode yang diaudit
Piutang usaha
mencerminkan jumlah yang terutang oleh customer yang ada pada tanggal neraca
Hak dan Kewajiban Entitas memiliki hak atas piutang dan kas sebagai hasil dari transaksi dalam siklus pendapatan
Penilaian atau Alokasi Semua transaksi
penjualan dan
adjustment penjualan telah dicatat dalam Piutang mencerminkan estimasi yang masuk akal beda antara jumlah piutang bruto dengan nilai piutang usaha bersih yang dapat direalisasikan
Penyajian dan
pengungkapan Rincianpenjualan transaksidan adjustment penjualan mendukung penyajian angka penjualan dan piutang usaha dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya
Piutang usaha
diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca Pengungkapan memadai telah dibuat berkaitan dengan piutang usaha yang digadaikan atau dianjakkan
Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Pendapatan Nama Perusahaan : PT. Arta Boga Cemerlang Salatiga Tahun Audit : 2013
Prosedur Audit Indeks
Kertas Kerja NamaPelaksana TanggalPelaksana an
Keberadaan dan Keterjadian
(termasuk pengapatan terhadap pemisahan fungsi:
a. Persetujuan surat order pengiriman b. Pengiriman barang
c. Penagihan customer
d. Pengiriman pernyataan piutang bulanan dan penindaklanjutan keluhan dari customer
2. Ambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan lakukan verifikasi terhadap tanggal, nama customer, dan jumlah moneter dan nonmoneter. Lakukan pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung beikut ini:
a. Faktur Penjualan
b. Laporan pengiriman barang
c. Surat pengiriman barang yang telah diotorisasi
Kelengkapan
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut (surat order pengiriman, laporan pengiriman barang faktur penjualan). Periksa secara selintas nomor urut faktur penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan
4. Ambil sampel surat order pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
a. Laporan pengiriman barang b. Faktur penjualan
c. Pencatatan ke dalam jurmal penjualan
Hak dan Kewajiban
5. Lakukan pemeriksaan terhadap bukti pendukung timbulnya piutang usaha 6. Lakukan pengamatan terhadap
pengiriman pernyataan piutang bulanan ke pelanggan
Penilaian atau Alokasi
7. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 di atas, periksa bukti adanya:
a. Persetujuan kredit semestinya untuk setiap transaksi penjualan kredit
b. Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam faktur penjualan
faktur penjualan
Penyajian dan Pengungkapan
8. Lakukan pengamatan terhadap prosedur pelaksanaan kembali
FUNGSI YANG TERKAIT
Beberapa fungi yang terkait dalam siklus pendapatan berada di tangan unit organisasi berikut ini:
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi Penjualan Bagian Penjualan 2. Fungsi pemberi otorisasi kredit Bagian Otorisasi Kredit 3. Fungsi Pencatatan Piutang Bagian Pencatatan 4. Fungsi Penyimpanan Barang Bagian Gudang 5. Fungsi Pengiriman Barang Bagian Pengiriman 6. Funsi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Bagian Kasir
Tanggung jawab setiap fungsi yang terkait dalam transaksi penjualan kredit tersebut diuraikan berikut ini:
Fungsi Penjualan. Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggungjawab menerima pesanan dari pelanggan, lalu mencatat pesanan tersebut dalam sistem linkport PDA, dan mengisi surat order pengiriman. Bagian ini juga menerima faktur penjualan yang dihasilkan dari proses penagihan sales. Fungsi ini juga merangkap dengan fungsi penagihan. Setelah memeriksa kesesuaian faktur dengan dokumen penagihan sales, kemudian melakukan penagihan kepada pelanggan dengan memberikan salinan faktur penjualan. Fungsi ini juga menerima pembayaran dari pelanggan.
Fungsi Otorisasi Kredit. Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberia kresit kepada pelanggan berdasarkan surat order penjualan.
Fungsi Gudang. Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang akan dikirim ke pelanggan atas dasar surat bongkar muat barang yang diperoleh dari fungsi pencatatan. Barang tersebut kemudian diserahkan ke bagian pengiriman.
Fungsi Pengiriman. Fungsi ini menerima surat pengiriman barang dan salinan faktur penjualan yang diterima dari funsi pencatatan. Kemudian dokumen tersebut dicocokkan dengan barang yang telah disiapkan oleh bagian gudang. Setelah mengirim barang dan menyerahkan copyan faktur penjualan ke pelanggan, surat pengiriman barang dan faktur penjualan disahkan dan diserahkan ke bagian pencatatan.
SALAH SAJI POTENSIAL DAN AKTIVITAS PENGENDALIAN YANG DIPERLUKAN Tahap
Transaksi Salah Saji Potensial Aktivitas Pengendalian yangDiperlukan SudahPelaksanaanBelum Penerimaan
Penentuan bahwa pelanggan berada dalam daftar pelanggan yang telah disetujui V Otorisasi
pemberian kredit
Penjualan kredit dilakukan
tanpa persetujuan Bagian kredit mengecek semua pelangganbaru Pengecekan batas kredit sebelum penjualan kredit dilaksanakan sama dengan barang yang dipesan
Pengiriman barang yang tidak diotorisasi dapat terjadi
Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman yang telah
Pembuatan dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman barang
V
V
V
V
Penagihan Penagihan dibuat untuk transaksi fiktif
Pengiriman barang tidak diikuti dengan penagihan Faktur penjualan berisi harga yang tidak sesuai
Setiap faktur penjualan harus dilampiri dengan surat order penjualan yang telah diotorisasi dan dokumen pengiriman
Pencocokan faktur penjualan dengan dokumen pengiriman
Pertanggungjawaban secara periodik V
V
dokumen pengiriman
Pengecekan independen pemberian harga
dalam faktur penjualan V
Pencatatan Transaksi penjualan kredit fiktif dicatat
Faktur penjualan tidak dicatat ke dalam piutang pelanggan
Faktur penjualan dicatat dalam akun yang salah
Setiap pencatatan harus dilandasi dokumen sumber faktur penjualan dan dokumen pendukung yang lengkap
Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu piutang dengan akun kontrol piutang dalam buku besar Pertanggungjawaban semua faktur penjualan secara periodik
Panduan akun dan review pemberian kode akun
Pengiriman pernyataan piutang bulanan kepada debitur
V
V
V
ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PADA SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL YANG DITERAPKAN PT. ARTA BOGA CEMERLANG SALATIGA Setelah melihat pada aktivitas pengendalian serta pemisahan fungsi yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern yang diterapkan cukup baik, karena sudah diupayakan adanya aktivitas-aktivitas pengendalian, yang dapat dikategorikan sebagai kekuatannya, diantaranya:
1. Melakukan input data pada linkport PDA, sehingga dapat diketahui kompilasi data pesanan penjualan, data mengenai customer, termasuk informasi-informasi berkenaan dengan sejarah utang pelanggan dan calon pelanggan, serta batasan kredit yang dapat diberikan.
2. Membuat surat order pengiriman berdasarkan order pelanggan yang telah disetujui, kemudian surat order pengiriman tersebut digunakan untuk mengeluarkan barang dari gudang, serta untuk otorisasi surat penagihan ke pelanggan.
3. Telah dilakukan pemisahan fungsi secara cukup baik, antara fungsi penjualan dengan pengiriman barang.
4. Telah dilakukan pertanggungjawaban semua dokumen kepada kantor pusat.
Namun demikian, dari aktivitas pengendalian tersebut dapat dideteksi adanya kelemahan yang ada pada sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh PT. Arta Boga Cemerlang Salatiga yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi penjualan tidak melakukan editing terhadap order pelanggan, namun langsung memasukkannya pada linkport PDA, sehingga dikhawatirkan tidak ada control terhadap harga, jenis barang, dan waktu pengiriman barang.
2. Tidak adanya pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dan fungsi penagihan, sehingga terdapat kemungkinan penggelapan kas atau penagihan fiktif jika bagian sales langsung menerima pembayaran dari pelanggan.
3. Belum adanya sistem pengecekan atau pengecekan secara independen terhadap dokumen faktur penjualan, yaitu mengenai pencantuman harga. Pengecekan juga belum dilakukan terhadap posting di buku besar dan di buku pembantu piutang.