• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Produksi dan Regenerasi Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Huta Sijambei Nagori Talun Kondot Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Produksi dan Regenerasi Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) di Huta Sijambei Nagori Talun Kondot Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten Simalungun"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi dan Morfologi Aren (Arenga pinnata)

Menurut Rumokoi (1990) taksonomi aren adalah sebagai berikut

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Arecales

Famili : Aracaceae

Genus : Arenga

Spesies : Arenga pinnata Merr

Aren merupakan jenis tanaman tahunan, berukuran besar, berbentuk pohon

soliter tinggi hingga 12 m, diametersetinggi dada (DBH) hingga 60 cm.

Pohonaren dapat tumbuh mencapai tinggi dengan diameter batangsampai 65 cm

dan tinggi 15 m bahkan mencapai 20 m dengantajuk daun yang menjulang di atas

batang. Bunga aren jantan dan betina berpisah, besar, tangkaiperbungaan muncul

dari batang, panjangnya 1-1,5 m masingmasing pada rachille.Bunga

arenberbentuk tandan dengan malai bunga yang menggantung.Bungatersebut

tumbuh pada ketiak-ketiak pelepah atau ruas-ruas batangbekas tempat tumbuh

pelepah.Bunga jantan berwarnakeunguan atau kecoklatan, berbentuk bulat telur

memanjang,berdaun bunga tiga, serta berkelopak 3 helai.Sedangkan bungabetina

berwarna hijau, memiliki mahkota bunga segi tiga yangberuas-ruas, bakal bijinya

(2)

serangga. Apabila proses penyerbukan berjalan baikmaka akan dihasilkan buah

yang lebat. Buah aren tumbuhbergelantungan pada tandan yang bercabang dengan

panjangsekitar 90 cm. Untuk pohon aren yang pertumbuhannya baik, bisaterdapat

4-5 tandan buah. Buah aren termasuk buah buni,bentuknya bulat, ujung tertoreh,

4x5 cm, sesil dan terdapat 3bractea yang tebal, secara rapat berkumpul sepanjang

tangkaiperbungaan, berwarna hijau, buah masak warna kuning, terdapat3 biji

keras (Ramadani et al., 2008).

Perbungaan aren adalah tunggal.Daun gagang tangkai perbungaan

berjumlah 12, umumnya berbentuk tabung dan yang terujung agak segitiga

dengan tangkai perbungaannya kokoh.Perbungaan betina mirip dengan jantannya

dan terletak di ujung batang, mulai dari buku pertama sampai sekitar buku ke

5.Bunga betina bentuknya adalah bulat (Mogea, 1991).

Tandan bunga yang disadap adalah tandan bunga jantan.Jumlah tandan

produktif hanya 4-6 tandan dengan masa sadap 2-3 bulan.Dengan demikian masa

sadap aren berkisar 8-18 bulan.Setelah itu bunga jantan masih keluar namun

kurang produktif.Daun juga mempengaruhi jumlah produktifitas nira. Daun yang

masih hijau dan segar masih terlibat proses fotosintesis dan mempengaruhi jumlah

nira yang dihasilkan. Jumlah daun yang produktif sangat berkorelasi dengan hasil

nira sadapan yang diperoleh (Haryjanto, 2010).

Waktu pohon masih muda batang aren belum kelihatan karenatertutup oleh

pangkal pelepah daun, ketika daun paling bawahnya sudah gugur, batangnya

mulai kelihatan.Permukaan batangditutupi oleh serat ijuk berwarna hitam yang

(3)

Daun: pinnate, hingga 8 m panjang, anak daundivaricate, panjangnya 1 m

atau lebih, jumlahnya 100 atau lebihpada masing-masing sisi, dasar daun 2

auriculate, ujung daunlobes, dan kadang-kadang bergerigi, permukaan atas

hijauberdaging, bagian bawah putih dan bertepung. Pohon aren mempunyai tajuk

(kumpulan daun) yangrimbun.Daun aren muda selalu berdiri tegak di pucuk

batang,daun muda yang masih tergulung lunak seperti kertas.Pelepahdaun

melebar di bagian pangkal dan menyempit ke arah pucuk.Susunan anak daun pada

pelepah seperti duri-duri sirip ikan, sehingga daun aren disebut bersirip.Oleh

karena pada ujungnyatidak berpasangan lagi daun aren disebut bersirip ganjil.

Padabagian pangkal pelepah daun diselimuti oleh ijuk yang berwarnahitam kelam

dan dibagian atasnya berkumpul suatu massa yang mirip kapas yang berwarna

cokelat, sangat halus dan mudahterbakar. Massa yang menempel pada pangkal

pelepah daun arentersebut dikenal dengan nama kawul (Jawa barat), baruk (Tana

Toraja) dan beru (Bugis) (Lempang, 1996).

Aren memiliki pola hidup basipetal. Aren akan tumbuh secara vegetatif

dahulu kemudian tumbuh seterusnya secara generatif. Masa vegetatif terpisah

dengan masa generatif artinya masa generatif baru akan berlangsung setelah masa

vegetatifnya maksimal. Produksi nira aren dapat dihitung dari jumlah tandan

bunga yang muncul. Munculnya tandan bunga ini adalah proses pertumbuhan

generatif. (Kusumanto, 2008).

Habitat dan Penyebaran

Di Indonesia tanaman aren banyak terdapat dan tersebar hampir diseluruh

wilayah Nusantara, khususnya di daerah-daerah perbukitan yang lembab, dan

(4)

hampir tersebar di semua dataran tinggi, seperti di Kabupaten Deli serdang,

Simalungun, Tapanuli Utara, hingga Tapanuli Selatan (Alam dan Suhartati, 2000).

Tanaman aren sering tumbuhmulai dari permukaan laut sampai ketinggian

1.300 m daripermukaan laut.Tetapi tanaman ini lebih menyukai tempatdengan

ketinggian 500-1.200 m dan biladibudidayakan pada tempat-tempat dengan

ketinggian 500-700 mdpl.akan memberikan hasil yang memuaskan.Kondisi tanah

yang cukup sarang atau bisa meneruskan kelebihanair, seperti tanah yang gembur,

tanah vulkanis di lereng gunung,dan tanah yang berpasir disekitar tepian sungai

merupakan lahanyang ideal untuk pertumbuhan aren.Suhu lingkungan yang

terbaik rata-rata 25oC dengan curah hujan setiap tahun rata-rata 1.200 mm

(Soeseno, 1992).

Potensi Aren (Arenga pinnata)

Tanaman aren atau enau adalah salah satu keluarga palma yang memiliki

potensi nilai ekonomi yang tinggi dan dapat tumbuh subur di wilayah tropis

seperti Indonesia. Tanaman ini tumbuh tersebar dan sebagian besar populasinya

masih merupakan tumbuhan liar yang hidup subur dan tersebar secara alami pada

berbagai tipe hutan. Tanaman aren dapat tumbuh pada segala macam kondisi

tanah, baik tanah berlempung, berkapur maupun berpasir (Muhaemin, 2012)

Pada tahun 2007, sesuai dengan data Bank Indonesia (2008) Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan program nasional penanaman

aren di wilayah Indonesia.Luas area tanaman aren yang diusahakan di Indonesia

adalah mencapai 62.120 Ha dengan jumlah produksi 36.991 ton dalam bentuk

gula merah. Menurut Statistik Perkebunan Tahun 2006, enam provinsi penghasil

(5)

5.928 Ha, Sumatera Utara 4.708 Ha, Sulawesi Selatan 4.520 Ha, Jawa Tengah

2.638 Ha, dan Bengkulu 3.388 Ha.

Permasalahan Dalam Budidaya Aren

Aren telah lama dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia dan telah

diketahui manfaat ekonominya sejak dahulu kala.Saat ini produk utama tanaman

aren adalah nira hasil penyadapan dari bunga jantan yang dijadikan gula aren/

gula merah maupun minuman ringan, cuka dan alkohol. Selain itu tanaman aren

dapat menghasilkan produk makanan seperti : kolang kaling dari buah betina yang

sudah masak dan tepung aren untuk bahan makanan dalam bentuk kue, roti dan

biskuit yang berasal dari pengolahan bagian empelur batang tanaman dan ijuknya

digunakan untuk sapu dan penyaring air sumur.

Manfaat aren secara ekonomi tidak hanya pada produknya yang bernilai

tetapi juga pada penyerapan tenaga kerja dan tumbuhnya industri rumah tangga di

tingkat petani.Dengan demikian pengelolaan tanaman sampai pada pemungutan

hasil dan produk akhir aren dari waktu kewaktu masih dilakukan secara

tradisional.Padahal sentuhan teknologi dan cara-cara baru dapat meningkatkan

hasil panen masyarakat dan adanya temuan produk akhir yang bernilai ekonomi

lebih tinggi dapat meningkatkan daya tarik tanaman aren ini menjadi tanaman

yang lebih berharga dengan demikian dapat meningkatkan variasi produk dan

penghasilan masyarakat.

Di Simalungun, aren tumbuh secara alami karena belum ada upaya untuk

budidaya. Menurut Nasution (2009), aren berproduksi antara tujuh sampai dua

belas tahun. Waktu yang sangat lama untuk berproduksi jika dibandingkan dengan

(6)

untuk membudidayakan aren apalagi harus menebang tanaman sawit atau karet

yang ada dan menggantinya dengan tanaman aren yang masih muda dan belum

berproduksi.Kegagalan budidaya aren juga disebabkan oleh informasi yang minim

tentang aren, baik dari hasil penelitian maupun literatur yang ada.Hal ini

menyebabkan penyuluh pertanian sebagai penyampai informasi tidak dapat

berbuat banyak untuk membina masyarakat.

Studi Terkini

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah penyebaran tanaman

aren di Sumatera Utara. Berdasarkan sumber data dari Dinas Perkebunan

Kabupaten Simalungun penyebaran aren hampir terdapat di semua kecamatan

dengan total luas tanaman adalah seluas 698,17 ha. Dengan penyebaran bahan

baku yang cukup banyak maka pemanfaatan tanaman ini sangat memungkinkan

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Berdasarkan studi terbaru aren memiliki nilai kelayakan usaha yang cukup

tinggi dan payback period yang cukup cepat. Selain itu pasar yang cukup

potensial membuat usaha tanaman aren harusnya menjanjikan bagi peningkatan

Referensi

Dokumen terkait

Abdul Kadir (2009) Dasar Perancangan dan Implementasi Database relasional , ANDI Yogyakarta. Anastasia Diana, Lilis Setiawati (2011) Sistem Informasi

bahwa tugas akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Laporan Hasil. Tagihan PT Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang” dapat

Pengaruh Stress Kerja dan Hukuman DisiplinTerhadap Kinerja Karyawan pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional,Tbk Kantor Cabang Induk putrid Hijau, Fakultas

Pekerjaan yang berat tidak mengahalang saya untuk hadir dalam bekerja. Beban kerja yang belebihan tidak membuat saya

mengacu pada core business yang sudah ada. c) Melihat peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar dari bisnis. yang telah

Differences in the effect of inclusion learning methods and guided discovery of study groups that have high kinesthetic perception, on the results of learning

Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya..

Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran.. Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93,. Tambahan Lembaran Negara