• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia di Desa Basilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia di Desa Basilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Judul : Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia di Desa Basilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat Nama Mahasiswa : Diana Lestari

NIM : 111101113

Program : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2015

Abstrak

Kualitas tidur adalah suatu kondisi tidur yang dijalani seorang individu pada malam hari yang dilaporkan secara subjektif. Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur, frekuensi terbangun, serta aspek subjektif, seperti perasaan segar bangun pagi, kedalaman tidur, kepuasan tidur, dan perasaan mengantuk di siang hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas tidur lansia di Desa Basilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah lansia yang berusia ≥55 tahun yang b erjumlah 230 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel 70 orang lansia. Instrumen penelitian menggunakan Sleep Quality Questionnaires (SQQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memulai tidur 16-30 menit (62,9%), total jam tidur malam 6-7 jam (54,3%), frekuensi terbangun 1-2 kali (65,7%), merasa segar bangun pagi (50,0%), tidur sangat nyenyak (52,9%), sangat puas terhadap tidur (40,0%), merasa sedikit mengantuk di siang hari (77,1%). Kualitas tidur dapat diidentifikasi melalui skor yang diperoleh. Skor berada dalam rentang 7-28. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin baik kualitas tidurnya. Berdasarkan hasil penelitian ini perawat dapat membantu dalam melakukan asuhan keperawatan yang tepat, agar lansia dapat mempertahankan kualitas tidurnya. Bagi pendidikan keperawatan diharapkan dapat meningkatkan informasi kesehatan tentang kualitas tidur pada lansia. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan lebih spesifik mencari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kualitas tidur yang buruk pada lansia, dan melakukan pengkajian lebih mendalam terkait data demografinya. Bagi pelayanan kesehatan,diharapkan dapat menjadi acuan untuk memberikan promosi kesehatan tentang kualitas tidur dan bagaimana cara mendapatkan kualitas tidur yang baik khususnya pada lansia.

Kata kunci: Kualitas tidur, lansia, SSQ

(2)

x

Title of the Thesis :Description of the Sleep Quality in Old People at Basilam Bukit Lembasa Village, Wampu Subdistrict, Langkat District

Name of Student : Diana Lestari Std. ID Number : 111101113

Program : S1 (Undergraduate) Nursing (S.Kep) Academic Year : 2015

ABSTRACT

Sleep quality is a sleep condition experienced by a person at night which is reported subjectively. It includes quantitative aspects of sleep such as sleep duration, sleep latent, and waking up frequency, and subjective aspects such as fresh feeling in the morning, sleep soundly, satisfaction, and feeling sleepy in the day time. The objective of the research was to identify sleep quality in old people at Basilam Bukit Lambasa Village, Wampu Subdistrict, Langkat District. The research used descriptive method. The population was 230 old people who were > 35 years old, and 70 of them were used as the samples, taken by using multistage random sampling technique. The data were gathered by using Sleep Quality Questionnaires (SQQ). The result of the research showed that 62.9% of the respondents fell asleep from 16 to 30 minutes, 54.3% of them slept from 6 to 7 hours, 65.7% of them had waking up frequency 1 to 2 times, 50% of them felt fresh in the morning, 52.9% of them slept soundly, 40% of them felt satisfied, and 77.1% of them felt sleepy in the day time. Sleep quality could be identified through the scores: the score in the range of 7-28. The higher the score was, the better the sleep quality. Based on the result of the research, it was found that nurses could provide correct nursing care so that old people could maintain their sleep quality. Nursing Education is expected to increase health information about sleep quality in old people. The next researches are expected to develop this research more specific to find other factors which cause bad sleep quality in old people and to do deeper study related to demographic data. Health care providers are expected to become the reference in providing health promotion about sleep quality and how to get good sleep quality, especially in old people.

Keywords: Sleep Quality, Old People, SSQ

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini lansia memiliki total jam tidur >5-6 jam, waktu memulai tidur >30-60 menit, terbangun >3-4 kali, perasaan segar

Gambaran skor setiap komponen kualitas tidur, yaitu komponen kualitas tidur subjektif, latensi tidur, lamanya tidur, effisiensi tidur, gangguan tidur, pemakaian obat, dan

Latar Belakang : Lansia merupakan fase menurunya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup.Kualitas tidur adalah kepuasan tidur

Kelelahan dapat menyebabkan gangguan tidur, dimana biasanya seseorang yang kelelahan akan merasa seolah – olah mereka bangun ketika tidur dan biasanya tidak

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa kualitas tidur lansia sebagian besar buruk, maka diharapkan kepada keluarga lansia untuk dapat mengusahakan

Hasil ini mengindikasikan bahwa Ho penelitian ditolak yang berarti ada hubungan antara antara kualitas tidur terhadap fungsi kognitif pada lansia di Banjar Bukit Sari, Desa

pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap latensi dan durasi tidur lansia tidur lansia di UPT PSLU Magetan, sehingga dapat digunakan sebagai kerangka dalam

Buruknya kualitas tidur pada lansia karena terdapat beberapa faktor yaitu sulit untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk memulai