• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Audit Internal dalam Pencegahan Fraud (Studi Kasus pada CV AS Group).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Audit Internal dalam Pencegahan Fraud (Studi Kasus pada CV AS Group)."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT

Fraud is done with a variety of modes and growing over time. Because of that, it is necessary to have professional watcher to prevent it. The goal of this research is to prove whether internal audit truly has a role in fraud prevention. If we look to the goal, then this research is include into descriptive research. The analysis method that was used in this research is quantitative method. The research was done to 50 staff whose work in CV AS Group which was chose using simple random sampling method,and after that the data was tested with validity and reliability test. The result of the research show that the audit internal has a role in fraud prevention. It was proved by t-test result which shown that the tvalue (5,177) is bigger than the ttable

(2,028). Then based on coefficient determination, internal audit has a role in fraud prevention, in percentage scale is 42,6%

(2)

viii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK

Kecurangan atau yang sering disebut sebagai fraud dilakukan dengan berbagai macam modus dan semakin berkembang seiring perkembangan zaman. Karenanya diperlukan para pengawas yang cakap untuk bisa mencegah terjadinya fraud tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah audit internal benar-benar memiliki peran dalam pencegahan fraud. Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian dilakukan menggunakan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 karyawan yang bekerja di CV AS Group dengan metode simple random sampling, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit internal memiliki peranan dalam pencegahan fraud. Hal ini terbukti dari hasil uji t menunjukkan bahwa thitung (5,177) lebih besar daripada ttabel (2,028). Kemudian

berdasarkan hasil koefisien determinasi menunjukkan persentase besarnya peran audit internal dalam pencegahan fraud adalah sebesar 42,6%

(3)

ix UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...i

HALAMAN PENGESAHAN…..………....ii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………..iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 5

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... ………6

2.1. Pengertian Peranan... 6

2.2. Audit ... 7

(4)

x UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2.2.2. Jenis-Jenis Audit ... 8

2.3. Audit Internal ... 10

2.3.1. Pengertian Audit Internal ... 11

2.3.2. Independensi ... 13

2.3.3. Kemampuan Profesional ... 14

2.3.4. Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit ... 16

2.3.5. Ruang Lingkup Audit ... 17

2.3.6. Survei Pendahuluan ... 18

2.3.7. Pelaksanaan Kegiatan Audit ... 20

2.3.8. Kode Etik ... 21

2.4. Kecurangan (Fraud) ... 23

2.4.1. Pengertian Kecurangan (Fraud) ... 23

2.4.2. Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Fraud ... 24

2.4.3. Tanda-tanda Fraud ... 27

2.4.4. Unsur-unsur Fraud ... 28

2.4.5 Jenis dan Bentuk Fraud ... 28

2.5. Pencegahan Kecurangan (Fraud) ... 31

2.5.1. Syarat Penemuan Fraud (Kecurangan) ... 33

2.5.2. Ruang Lingkup Fraud Auditing ... 35

2.5.3. Pendekatan Audit ... 37

2.6. Peranan Audit Internal Dalam Upaya Pencegahan Fraud ... 41

2.7 .Kerangka Pemikiran ... 43

2.8. Hipotesis Penelitian ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45

3.1. Objek Penelitian ... 45

(5)

xi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3.2.1. Metode dan Jenis Penelitian ... 45

3.2.2. Jenis dan Sumber Data ... 46

3.2.2.1. Jenis Data ... 46

3.2.2.2. Sumber Data ... 47

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.4. Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian ... 49

3.4.1. Populasi ... 49

3.4.2. Teknik Sampling ... 49

3.4.3. Sampel ... 50

3.5. Operasionalisasi Variabel ... 51

3.6. Teknik Pengembangan Instrumen... 54

3.7. Method of Succesive Interval (MSI) ... 56

3.8. Pengujian Data ... 57

3.8.1. Uji Validitas ... 57

3.8.1.1. Uji Validitas Variabel Audit Internal (X) ... 59

3.8.1.2. Uji Validitas Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 60

3.8.2. Uji Reliabilitas ... 61

3.9. Uji Asumsi Klasik ... 62

3.9.1. Uji Normalitas ... 63

3.9.2. Uji Heteroskedastisitas ... 64

3.9.3. Regresi Linier Sederhana ... 64

3.9.4. Pengujian Hipotesis ... 65

3.9.4.1. Penetapan Hipotesis ... 65

3.9.4.2. Penarikan Kesimpulan ... 66

3.9.4.3. Koefisien Determinasi ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 68

(6)

xii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.3 Job Description ... 69

4.4. Analisis Deskriptif Profil Responden Dan Data Penunjang ... 72

4.4.1. Tingkat Pendidikan ... 72

4.4.2. Usia Karir Responden ... 73

4.4.3. Posisi atau Divisi Responden ... 74

4.4.4. Latar Belakang Pendidikan Responden ... 75

4.5. Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 76

4.5.1. Variabel Audit Internal (X) ... 76

4.5.2. Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 83

4.6. Uji Asumsi Klasik ... 89

4.6.1. Uji Normalitas Data ... 89

4.6.2. Uji Heteroskedastisitas ... 90

4. 7. Peran Audit Internal (X) Terhadap Pencegahan Kecurangan (Y) ... 91

4.7.1. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 91

4.7.2. Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 91

4.7.3. Analisis Koefisien Determinasi ... 93

4.7.4. Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1. Kesimpulan ... 97

5.2. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99

LAMPIRAN ... 105

(7)

xiii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jenis-jenis Audit ... 10

Gambar 2.2 Fraud Triangle ... 25

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... 43

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV AS Group ... 69

Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ... 73

Gambar 4.3 Usia Karir Responden ... 74

Gambar 4.4 Posisi/Divisi Responden ... 75

Gambar 4.5 Latar Belakang Pendidikan Responden... 76

Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scaterplot ... 90

(8)

xiv UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 53

Tabel 3.2 Bobot Pertanyaan Kuesioner ... 55

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Audit Internal (X) ... 59

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 60

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 62

Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Responden ... 72

Tabel 4.2 Usia Karir Responden ... 73

Tabel 4.3 Posisi atau Divisi Responden ... 74

Tabel 4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden ... 75

Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Audit Internal (X) ... 77

Tabel 4.6 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit Internal (X) ... 79

Tabel 4.7 Bobot Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 83

Tabel 4.8 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 86

Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 89

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 91

Tabel 4.11`Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 92

Tabel 4.12 Hasil Uji Pearson ... 93

(9)

xv UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 102

Lampiran B Tabulasi Kuesioner ... 110

Lampiran C Output SPSS ... 121

Lampiran D Tabel Distribusi t ... 125

Lampiran E Surat Permohonan Izin Penelitian ... 127

Lampiran F Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 128

(10)

1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangannya, industri masa kini dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Semakin banyak perusahaan yang didirikan, serta perusahaan asing yang merambah industri di Indonesia. Namun, ancaman yang dihadapi oleh perusahaan bukan hanya yang dihadapi dari ketatnya persaingan, tetapi juga terdapat ancaman-ancaman dari dalam perusahaan. Salah satu ancaman tersebut adalah fraud (tindak kecurangan).

Fraud (tindakan kecurangan) merupakan salah satu ancaman vital

bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi, apalagi mencegah tindakan kecurangan tersebut. Terlebih lagi, pada masa kini perusahaan lebih terkesan untuk menutup-nutupi fraud tersebut untuk menjaga nama baiknya. Dengan kondisi tersebut, para pelaku fraud terkesan terlepas dari sanksi yang seharusnya dia terima dari luar

lingkungan perusahaan. Hal tersebut tidak menimbulkan efek jera, dan malah membuat fraud semakin tumbuh subur di dalam perusahaan.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

bersama. Pencurian, pemerasan, penggelapan, pemalsuan, serta berbagai tindakan lain yang merugikan satu pihak atau lebih dalam operasional suatu instansi, secara umum dapat dikategorikan sebagai fraud.

Dalam buku yang berjudul “Fraud Auditing and Forensic Accounting”, dinyatakan bahwa fraud tetap mungkin terjadi sekalipun sistem

pengendalian dilaksanakan dengan ketat. Bagian yang terlihat dari suatu fraud transaction mungkin hanya menghilangkan aset dalam jumlah kecil,

tetapi bagian yang tidak terlihat bisa sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Pelaku fraud bisa muncul dari level manapun, baik dalam manajemen, maupun dari dalam perusahaan secara keseluruhan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka manajemen diharapkan untuk dapat bertindak lebih hati-hati dalam merancang ataupun melaksanakan suatu kebijakan dalam operasi suatu perusahaan. Perlu waktu yang panjang untuk membangun suatu usaha yang bisa berjalan untuk jangka panjang, tetapi hanya perlu satu blunder dalam bentuk fraud untuk menghancurkannya. Masih ingatkah anda pada kasus-kasus seperti, kasus Enron, Kasus Royal Ahold N.V yang diangkat pada tahun 2003 di Amerika Serikat, dan kasus Tyco International.Ltd atas penggelapan pajak oleh para petingginya yang terangkat pada tahun 2002. Beberapa kasus-kasus fraud yang terdapat di Indonesia adalah kasus BLBI pada tahun 1998, kasus L/C fiktif bank BNI yang terjadi dalam rentang waktu pertengahan tahun 2002 hingga pertengahan tahun 2003, dan masih banyak lagi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Kasus tersebut, terkait dengan penjualan depo B,C,H dan K pada tahun 2006 lalu.

Bercermin dari kasus tersebut, maka kita bisa menyimpulkan betapa pentingnya pengendalian internal dalam operasional perusahaan, baik yang berbentuk pengawasan terhadap aktiva perusahaan maupun penerapan-penerapan peraturan yang bisa mendukung pengendalian tersebut.

Dalam pelaksanaannya, banyak pengendalian yang tidak berjalan dengan efektif. Hal tersebut dikarenakan, terkadang mereka yang menjalankan fungsi pengendalian (dalam hal ini manajemen) sendiri seringkali menyalahgunakan wewenangnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sehingga dibutuhkan suatu unit pengawas di dalam perusahaan, yaitu auditor internal.

Dengan peran vitalnya, auditor internal bukan hanya mengawasi pengendalian dalam perusahaan, tetapi juga bisa memberikan masukan dan rekomendasi pada manajemen guna menyempurnakan sistem yang ada, serta membantu perusahaan mencapai tujuannnya.

Berdasarkan latar belakang tersebutlah, peneliti ingin membuktikan bahwa audit internal sebenarnya memiliki peran yang penting dalam mencegah terjadinya kecurangan di dalam perusahaan, dengan menuangkannnya ke dalam penelitian dengan judul: “Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud.” (Studi Kasus pada CV AS Group)

1.2 Identifikasi Masalah

Penulisan skripsi ini akan dirumuskan pada dua masalah,yaitu:

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2. Apakah audit internal berperan dalam pencegahan kecurangan pada CV AS Group

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah audit internal sudah berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group

2. Untuk mengetahui apakah audit internal berperan dalam pencegahan kecurangan pada CV AS Group

1.4 Manfaat Penelitian

Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Menambah wawasan penulis mengenai kinerja fungsi audit internal,terutama dalam usahanya untuk mencegah tindak kecurangan yang terjadi di CV AS Group.

2. Dapat membantu CV AS Group untuk lebih memahami apakah fungsi audit internal di dalamnya telah berfungsi dengan baik serta lebih memahami kemampuan dari fungsi audit internalnya dalam mendeteksi dan membantu pencegahan tindak kecurangan di dalam perusahaan. 3. Dapat berperan sebagai referensi bagi para akademisi maupun praktisi

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar peelitian ini lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka ditentukanlah suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

1. Peneliti hanya membahas tentang peran audit internal dalam pencegahan fraud.

2. Peneliti hanya mengukur hasil penelitian berdasarkan pada kuesioner yang telah disebar.

3. Penelitian ini berbentuk studi kasus, sehingga hanya dilaksanakan dalam

satu populasi, dalam hal ini yaitu CV AS Group.

4. Peneliti hanya melakukan penelitian kepada orang-orang yang telah memiliki pemahaman dasar mengenai audit internal dan pencegahan fraud terlebih dahulu.

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

(15)

68 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awal era 90’an, bapak H.Samin mulai merintis pembukaan lahan dan

menjadikan lahan tersebut sebagai lahan produksi karet mentah seluas kira-kira 20

hektar beserta lahan produksi jeruk seluas hampir 120 hektar. Pada saat itu, untuk hasil

produksi karet mentah, masih dijual kepada para penampung, sedangkan untuk hasil

produksi jeruk dijual ke Jakarta dan Bandung.

Seiring waktu berjalan dan dengan penggunaan modal yang tepat, pada tahun

2007 lahan produksi jeruk dialihfungsikan menjadi lahan produksi karet dan kelapa

sawit mentah. Dengan kondisi saat ini, di mana lahan produksi karet mentah mencapai

sekitar 200 hektar dan lahan produksi kelapa sawit mentah yang mencapai sekitar 100

hektar dan karena penjualan sudah langsung menuju pabrik-pabrik yang tersebar di

daerah Sumatera Selatan, serta guna menunjang ekspansi lebih lanjut, maka pada awal

tahun 2011 di hadapan notaries maka didirikanlah suatu badan hukum untuk

(16)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 69

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari CV AS Group digambarkan sebagaimana bagan yang

ada di bawah ini:

Gambar 4.1

Struktur organisasi CV AS Group

4.3 Job Description

Tanggung jawab (job description) dari masing-masing bagian yang terdapat

dalam struktur organisasi CV AS Group akan dijelaskan di bawah ini:

1. Direktur

Direktur bertugas untuk memimpin dan merencanakan kegiatan perusahaan

secara umum. Direktur bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup

perusahaan dan menanggung segala risiko yang terjadi atas keputusan yang

(17)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2. Wakil Direktur

Wakil direktur bertanggung jawab untuk menjalankan wewenang direktur atas

instruksi dari direktur, ketika terjadi hal-hal darurat.

3. Kepala Divisi Produksi

Bertanggung jawab dalam mengawasi dan menjaga kualitas produk, menyusun

rencana kerja produksi, serta mengatur aktivitas produksi di dalam perusahaan.

4. Kepala Divisi Akuntansi

Bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan dan melaporkannya

kepada direktur. Selain itu bertanggung jawab dalam mendata aktivitas

perusahan yang berkaitan dengan akuntansi.

5. Kepala Divisi Pemasaran

Bertanggung jawab dalam menjalin kontrak produksi dengan

perusahaan-perusahaan manufaktur, mengawasi pergerakan harga komoditi, dan menyusun

rencana pemasaran.

6. Kepala Divisi Personalia

Bertanggung jawab dalam pendataan karyawan, perencanaan kebutuhan

karyawan, perencanaan motivasi, mengkoordinir hal-hal terkait penggajian dan

upah, serta menjalankan salah satu dari visi perusahaan, yaitu meningkatkan

(18)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

7. Kepala Divisi Keuangan

Bertanggung jawab terhadap direktur atas tugas-tugas yang dijalankan. Tugas

tersebut berkaitan dengan keuangan, seperti penagihan, pengeluaran perusahaan,

pajak, dan serta menyerahkan bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran kepada

divisi akuntansi.

8. Kepala Divisi Hukum dan Administrasi

Bertanggung jawab terhadap direktur, bertugas untuk meninjau kembali kontrak

produksi, menyelesaikan masalah administrasi perusahaan, seperti sengketa

tanah dan semacamnya, dan menyusun arsip dokumentasi perusahaan.

9. Divisi SPI

Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengumpulkan data, menganalisa dan

memberikan usulan serta menyusun laporan audit operasional sesuai target waktu

yang ada terhadap data dan sistem prosedur yang ada di perusahaan, untuk

membantu efektifitas dan penyimpangan dalam perusahaan sehingga

meminimalkan ketidaksesuaian yang terjadi.

10. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan

Bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, guna

menyesuaikan dengan kebutuhan kontrak dan kebutuhan pasar.

11. Kepala Bagian Plantation

Bertanggung jawab dalam pemeliharaan kebun dan segala hal terkait di

(19)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.4 Analisis Deskriptif Profil Responden dan Data Penunjang

Berdasarkan pada data primer yang telah dikumpulkan untuk menentukan Peran

Audit Internal dalam Pencegahan Fraud melalui penyebaran kuesioner kepada para

responden yang menjadi sampel penelitian. Dalam analisis deskriptif ini, data responden

ini akan dijelaskan dalam bentuk tabel tunggal dan diagram lingkaran. Analisis ini

sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman mengenai latar belakang responden

untuk mendukung hasil yang diperoleh dari penelitian. Ada beberapa tabel tunggal yang

akan membantu untuk memahami latar belakang responden. Beberapa data yang akan

dicantumkan di dalamnya antara lain; tingkat pendidikan, umur karir, posisi karir saat

ini, dan latar belakang pendidikan.

4.4.1 Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1 D3 10 26.32 %

2 S1 28 73.68 %

3 S2 0 0.00 %

4 S3 0 0.00 %

Total 38 100%

Tabel 4.1

Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.1 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “Tingkat

(20)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 73

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA D3 yaitu sebanyak 10 orang atau 26.32% dan sisanya adalah responden yang tingkat

pendidikannya S1, yaitu sebanyak 28 orang atau 73.68%.

Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan Responden 4.4.2 Usia Karir Responden

No Berapa lama Bapak / Ibu bekerja di

CV AS Group Frekuensi Persentase

1 Dibawah 1 tahun 3 7.89%

2 1 sampai 2 tahun 15 39,48%

3 Di atas 2 tahun 20 52,63%

Total 38 100%

Tabel 4.2

Usia Karir Responden

Tabel 4.2 menunjukkan usia karir responden atau lamanya para responden

bekerja di CV AS Group. Mayoritas respoden bekerja selama lebih dari 2 tahun yaitu

sebanyak 20 orang atau 52,63% dan paling sedikit adalah responden yang bekerja

selama kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 7.89%. 26%

74%

Tingkat Pendidikan

D3

S1

S2

(21)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 74

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA .

Gambar 4.3 Usia Karir Responden

4.4.3 Posisi atau Divisi Responden

No Di divisi apakah Bapak / Ibu bekerja

di CV AS Group Frekuensi Persentase

1 Jajaran Manajerial 6 15. 79%

2 Divisi Keuangan 15 39,47%

3 Divisi Akuntansi 10 26.32%

4 Divisi SPI 7 18.42%

Total 38 100%

Tabel 4.3

Posisi atau Divisi Responden

Tabel 4.3 menunjukkan posisi atau divisi di mana responden bekerja di CV AS

Group. Mayoritas respoden bekerja di divisi keuangan yaitu sebanyak 15 orang atau

39,47% dan paling sedikit adalah responden yang bekerja sebagai jajaran manajerial

yaitu sebanyak 6 orang atau 15. 79%.

8%

39% 53%

Usia Karir

(22)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 75

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4.4 Posisi/Divisi Responden

4.4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden

No Latar Belakang Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Akuntansi 30 78.94%

2 Manajemen 4 10.53%

3 Bidang Lain 4 10.53%

Total 38 100%

Tabel 4.4

Latar Belakang Pendidikan Responden

Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa maoritas responden memiliki

latar belakang pendidikan akuntansi dan sisanya terbagi ke dalam kelompok, yaitu

manajemen dan bidang-bidang lain. 16%

40% 26%

18%

Posisi / Divisi Responden

Jajaran Manajerial Divisi Keuangan

Divisi Akuntansi

(23)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 76

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4.5

Latar Belakang Pendidikan Responden

4.5 Analisis Deskriptif Data Penelitian

Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan,

melalui gambaran data tanggapan responden dapat diketahui bagaimana tanggapan

responden terhadap setiap variabel yang sedang diteliti. Agar lebih mudah

menginterpretasikan variabel yang sedang diteliti, dilakukan kategorisasi terhadap skor

tanggapan responden. Penentuan kategori terhadap skor tanggapan responden telah

ditentukan pada bab sebelumnya. Analisis deskripif dilakukan mengacu kepada setiap

variabel yang ada pada variabel yang diteliti.

4.5.1 Variabel Audit Internal (X)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagian besar menyatakan

setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang variabel Audit Internal. Dari 38

responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai Auditor

Internal. sebagai berikut :

79% 10%

11%

Latar Belakang Pendidikan

Akuntansi

Manajemen

(24)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 77

Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit

(25)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

21 5 32 0 1 0 155

Total 176 475 122 21 4 3192

(176x5)=880 (475x4)=1900 (122x3)=366 (21x2)=42 (4x1)=4

Tabel 4.5

Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Audit

Internal (X)

Pada variable Audit Internal dengan jumlah item pertanyaan 21 butir dan jumlah

responden 38 orang, diperoleh total skor sebesar 3192, maka rentang skor setiap

kategori ditentukan sebagai berikut.

38x21x5 – 38x21x1

 

skor tanggapan responden atas 21 butir pertanyaan mengenai Audit Internal diperoleh

(26)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 79

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Melalui jumlah skor tanggapan dari 21 pertanyaan yang diajukan mengenai

variabel Audit Internal, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai

Audit Internal termasuk dalam kategori “Baik”. Secara detail sebaran jawaban responden tentang item-item pernyataan tentang Audit Internal dapat diketahui melalui

tabel dibawah ini:

No. Pernyataan Jawaban Responden Jumlah

5 4 3 2 1

Independensi

1

Kedudukan organisasi bagian

audit internal cukup kuat untuk

membuat tanggung jawab audit

yang diberikan tercapai.

10 22 5 1 0 38

26,3% 57,9% 13,2% 2,6% 0,0% 100,0%

2 Audit internal dilakukan secara objektif di dalam lingkungan.

6 20 12 0 0 38

15,8% 52,6% 31,6% 0,0% 0,0% 100,0%

Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit

3

internal secara resmi di dalam

anggaran dasar bagian audit

internal, dan telah disetujui

oleh manajemen dan direksi.

10 18 9 1 0 38

(27)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 80

efisiensi di setiap lini operasi

(28)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 81

Anggota tim audit internal

melakukan peninjauan lokasi

atau tempat audit akan

dilakukan untuk memperoleh

informasi – informasi yang dibutuhkan.

10 23 4 0 1 38

(29)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 82

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

15

Anggota tim audit internal

mempelajari dokumen terkait

grafik organisasi, tujuan

organisasi, maupun dokumen

kegiatan lain, serta laporan – laporan yang relevan.

10 27 0 1 0 38

26,3% 71,1% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%

16

Anggota tim audit internal

memahami keseluruhan

Setiap tugas audit yang akan

(30)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 83

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

21

Ada tindak lanjut audit yang

dijalankan untuk memastikan

tindakan – tindakan perbaikan yang memadai dalam

mengatasi kelemahan – kelemahan yang ditemukan

dalam audit.

5 32 0 1 0 38

13,2% 84,2% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%

Tabel 4.6

Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit

Internal 4.5.2 Variabel Pencegahan Fraud (Y)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang variabel Pencegahan Fraud.

Dari 38 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai

Pencegahan Fraud sebagai berikut :

Pencegahan Kecurangan

Instrumen 5 4 3 2 1 Skor

Syarat Penemuan Fraud

1 0 28 9 1 0 141

2 1 18 18 0 1 132

3 5 28 0 4 1 146

(31)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 84

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Ruang Lingkup Fraud Auditing

5 4 24 5 5 0 141

6 0 28 9 0 1 140

7 5 19 9 5 0 138

8 10 19 4 5 0 148

9 10 27 0 1 0 160

10 5 28 4 0 1 150

11 4 33 0 1 0 154

12 15 14 4 5 0 153

13 14 23 0 1 0 164

Total

82 317 62 29 4

1926 (82x5)=410 (317x4)=1268 (62x3)=186 (29x2)=58 (4x1)=1

Tabel 4. 7

Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel

Pencegahan Fraud (Y)

Pada variabel Pencegahan Fraud dengan jumlah item pertanyaan 13 butir dan

jumlah responden 38 orang, diperoleh total skor sebesar 1926, maka rentang skor setiap

(32)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 85

skor tanggapan responden atas 13 butir pertanyaan mengenai Pencegahan Fraud

diperoleh rentang sebagai berikut.

variabel Pencegahan Fraud, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden

mengenai Pencegahan Fraud termasuk dalam kategori “Baik”. Secara detail sebaran jawaban responden tentang item-item pernyataan tentang Pencegahan Fraud dapat

diketahui melalui tabel dibawah ini.

(33)
(34)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 87

terhadap fraud di tetap

dilaksanakan.

Adanya pelatihan – pelatihan untuk mengembangkan

terhadap fraud di dibuat

ketentuan khusus melalui

analisis ancaman untuk

mencegah terjadinya fraud.

5 28 4 0 1 38

(35)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 88

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

11

Dalam melakukan audit

terhadap fraud audit internal

melakukan survey

terhadap fraud, tim auditor

memiliki keterampilan,

Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel

(36)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 89

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.6 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pembentukan model regresi, terlebih dahulu dilakukan

pengujian supaya model yang terbentuk memberikan estimasi yang tidak bias. Pengujian

asumsi ini terdiri atas 2 pengujian, yakni Uji Normalitas dan Uji Heterokedastisitas.

4.6.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut disajikan hasil output program SPSS 13.0 uji

normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.9

Hasil UjiKolmogorov-Smirno

One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st

(37)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 90

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,010

dengan nilai sig = 0,259. Dikarenakan kedua nilai sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

4.6.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki varians

yang sama (homo) (Gujarati : 177). Pengujian heterokedastisitas data dilakukan dengan

menggunakan Scatterplot. Hasil Scatterplot sebagai berikut :

Gambar 4.6

Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot

Dari masing-masing gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak, tidak membentuk suatu pola. Serta titik-titik menyebar baik diatas maupun

(38)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 91

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi tersebut, sehingga model regresi layak dipakai

untuk analisa berikutnya.

4.7 Peran Audit Internal (X) Terhadap Pencegahan Kecurangan (Y)

4.7.1 Analisis Koefisien Korelasi PearsonProduct Moment

Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara

variabel X (Audit Internal) dengan variabel Y (Pencegahan Fraud) secara bersamaan.

Dengan menggunakan SPSS versi 13.0didapat output sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi adalah sebesar

0,653. Nilai tersebut termasuk kedalam korelasi yang kuat, yaitu berada diantara 0,600 – 0,799.

4.7.2 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel X

(Audit Internal) terhadap variabel Y (Pencegahan Fraud). Tujuannya untuk meramalkan

Model Sum m aryb

Predictors: (Constant), A udit Internal (X) a.

(39)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 92

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA atau memperkirakan nilai variabel dependen dalam hubungannya dengan nilai variabel

lain. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 13.0, maka diperoleh

output dan persamaan hubungan regresi sederhana sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Y = a + bX

Dimana : Y = Pencegahan Fraud

a = Nilai intersep (konstanta)

X = Audit Internal

b = Koefisien regresi

Dari hasil pengolahan SPSS di atas didapat nilai a = 13,820 dan nilai b = 0,422.

Dengan demikian diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = 13,820 + 0,422X

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

a = 13,820 : artinya jika Audit Internal (X) bernilai nol (0), maka Pencegahan Fraud

(Y) akan bernilai 13,820 satuan.

b = 0,422 : artinya jika Audit Internal (X) meningkat sebesar satu satuan, maka

Pencegahan Fraud (Y) akan meningkat sebesar 0,422 satuan.

Coe fficientsa

(40)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 93

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.7.3 Analisis Koefisien Determinasi

Setelah didapat nilai koefisien korelasi, kemudian dilakukan perhitungan

persentase pengaruh Audit Internal (X) terhadap Pencegahan Fraud (Y) digunakan

rumus Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = (rxy)2 x 100%

Dimana :

KD = koefisien determinasi

(rxy)2 = koefisien korelasi pearsonproduct moment

Tabel 4.12

yang signifikan terhadap Pencegahan Fraud (Y) sebesar 42,6%, sedangkan sisanya

sebesar 57,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

Model Sum m aryb

Predictors: (Constant), A udit Internal (X) a.

(41)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 94

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.7.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t)

Setelah dilakukan analisis koefisien determinasi maka kemudian dilakukan pengujian

hipotesis untuk menguji apakah terdapat peranan atau tidak antara kedua variabel dengan

menggunakan uji-t sebagai berikut:

Ho : b= 0, artinya Audit Internal tidak berperan dalam Pencegahan Fraud.

H1 : b≠0, artinya Audit Internal berperan dalam Pencegahan Fraud. Dengan menggunakan program SPSS versi 13.00 didapat output sebagai berikut

Tabel 4.13 Hasil t-test

Dari hasil pengolahan SPSS di atas didapat nilai thitung sebesar 5,177. Dengan

alpha (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk) = n-2 = 36, maka berdasarkan tabel

distribusi-t dua pihak didapat nilai ttabel sebesar 2,028. Nilai thitung dan ttabel tersebut

kemudian diuji menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut:

Tolak H0 jika t hit > t tabel , terima dalam hal lainnya.

(42)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 95

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4. 7 Kurva Uji-t Dua Pihak

Dikarenakan nilai thitung lebih besar daripada ttabel (5,177 > 2,028) maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan Audit Internal berperan dalam

Pencegahan Fraud.

Hasil ini sesuai dengan nilai p-value (Sig.) yang diperoleh sebesar 0,000. Jika

nilai ini dibandingkan dengan alpha 5% (α = 5%) maka nilai ini lebih kecil dari alpha

atau 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Audit Internal (X) berperan dalam

Pencegahan Fraud (Y).

Daerah Penerimaan H0

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan Ho

- t tabel = -2,028 0 t tabel = 2,028

(43)

97 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Peranan Audit

Internal Dalam Pencegahan Fraud”, yang dilakukan pada CV AS Group maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Audit internal berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group. Berdasarkan

hasil pengujian, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa audit internal telah

berfungsi dengan baik. Menurut analisis deskriptif memperlihatkan bahwa

berdasarkan pada jawaban kuesioner, variabel X (audit internal), memperoleh

poin sebesar 3192, dengan indikator rentang skor kategori adalah sebesar

638,4 dengan kategori terendah (sangat buruk) minimal poin sebesar 798 dan

kategori tertinggi (sangat baik) maksimal poin 3990. Artinya audit internal

telah berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group

2.Audit internal berperan dalam pelaksanaan pencegahan kecurangan.

Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,653

dengan interpretasi kuat. Memiliki persamaan regresi Y = 13,820 + 0,422X,

koefisien determinasi sebesar 42,6%, dan hasil t-test sebesar 0,0000. Artinya

jika kualitas audit internal bertambah sebesar 13,820 basis poin, maka kualitas

dari pencegahan fraud juga akan bertambah sebesar 0,422 basis poin, dengan

(44)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati, dan berdasarkan t-test, maka

disimpulkan audit internal berperan dalam pencegahan fraud.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Auditor Internal CV AS Group sudah bekerja dengan cukup baik, baik

secara menyeluruh maupun dalam perannya untuk mencegah fraud.

Namun, akan jauh lebih baik lagi jika auditor internal terus

meningkatkan kinerjanya agar dapat membantu perusahaan dalam

mencegah fraud dengan lebih maksimal.

2. Auditor Internal CV AS Group sebaiknya terus mempererat hubungan

dengan divisi-divisi lain sebagai sarana guna mempermudah auditor

internal dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan.

3. Untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel-variabel

pendukung yang berhubungan dengan pembuktian adanya peran audit

(45)

DAFTAR PUSTAKA 99

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W.Steve. (2003). Fraud Examination and Preventation. 1st ed. South-Western

Educational Pub.

Alison. (2004). Artikel : Internal Audit (Fraud Auditing). 2 April 2004. Jakarta.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S., dan Jusuf, Amir A (2010). Auditing

dan Jasa Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jilid Pertama.

Jakarta: Salemba Empat.

Arif dan Satyo. (2000). Dari Internal Control sampai Wajib Lapor.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G. (2001). ,Modern

Auditing, 7th ed. John Wiley and Sons, Inc

Cangemi, Michael,P, and Tommie Singleton. (2003). Managing The Audit Function: A

Corporate Audit Department Procedures Guide. John Willey and Sons, Inc

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Institute Of Internal Auditors (IIA). (2000). Standards for professinal practice of internal Auditing . IIA. Florida.

(46)

DAFTAR PUSTAKA 100

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Karni, Soejono. (2000). Auditing: Audit Khusus dan Audit Forensik Dalam Praktik.

Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.

Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal.

Jakarta : YPIA.

Kusumah, Ihsan. (2008). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan

(Fraud) (Studi Kasus pada Kantor PT Bank Jabar Banten Cabang Utama,

Bandung). Bandung : Universitas Widyatama.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi keenam. Jakarta : Salemba Empat.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pickett, K.H. Spencer. (2005). The Essential Handbook of Internal Auditing. John Wiley

and Sons.

R. Mark Simmons. (2003). Fraud of The Century : Rutherford B. Hayes, Samuel Tilden,

and The Stolen Election of 1876. 1st edition. Simon and Schuster.

Ratliff. (1996). Standards for Professional Practice of Internal Auditor.

Sawyer, Dittenhofer, Scheiner. (2005).Sawyer’s Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.

Singleton & Aaron. (2010). Fraud Auditing and Forensic Accounting. Fourth edition. corporate f and a. New York.

Sedarmayanti., dan Hidayat, Syarifudin. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Soerjono Soekanto. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada .

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

(47)

DAFTAR PUSTAKA 101

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Suliyanto. (2006) . Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sunjoyo., Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.

Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius. Yogyakarta.

Tunggal, Amin Widjaja. (2000). Auditing Suatu Pengantar. Rineka Cipta. Jakarta.

Tunggal. Amin Widjaja. (2000). Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing). Rineka Cipta. Jakarta.

Wahyuni, Nanik. (2000). Metode Penelitian. Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wardhini, Meta. (2010). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan

(Fraud) (Studi Kasus pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten).

Bandung : Universitas Widyatama.

Whittington , O.Ray and Kurt Panny. (2012). principles of auditing, and other assurance

Gambar

Gambar 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Gambar 4.4 Posisi/Divisi Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh audit internal terhadap pencegahan fraud studi kasus pada PT Dirgantara Indonesia.. Analisis yang dilakukan

1) Pelaksanaan audit internal di CV X telah dijalankan secara memadai yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal. Audit internal merupakan bagian yang terpisah

Menjawab identifikasi masalah mengenai pengaruh Internal Audit terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan, maka berdasarkan hasil penelitian pada PT. Pelaksanaan Internal

Audit internal yang dilakukan oleh Badan Pengawas Unit Pengelola Keuangan berfungsi untuk meminimalisis terjadinya kecurangan yang dapat dilakukan oleh Unit Pengelola

Dalam penelitian ini, rumusan masalah deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi/menjelaskan tentang bagaimana peranan audit internal, pencegahan fraud serta

Profesionalisme audit internal merupakan tanggungjawab, pengetahuan, kemampuan dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan secara tepat dan

Dengan adanya audit internal dan pengendalian internal dapat : 1 Mendeteksi potensi fraud karena audit internal dapat menemukan kelemahan dalam sistem pengendalian internal yang mungkin

Audit internal dapat membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan melakukan penilaian risiko secara berkala dan memberikan