v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Think Pair and Share (TPS) dengan Model Mind mapping pada Sub Materi Pokok Gerak Pada Tumbuhan di Kelas VWWW SMP Swasta Asuhan Jaya Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Wlmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan masukan yang bermanfaat bagi penulis sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Wbu Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si, Dra. Adriana Y. D. Lbn. Gaol, M.Kes Dan Drs. Puji Prastowo, M.Si. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Wbunda Dra. Martina Restuati, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan saya motivasi dan bimbingan selama pengerjaan studi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi, Wbu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi dan staf pegawai di jurusan biologi yang telah banyak membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. Ucapan terimakasih kepada Bapak Muhammad Pratama Wirya, S.E selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Asuhan Jaya Medan, Bapak Yugo Harianto S.Pd selaku guru biologi untuk bimbingannya selama penelitian berlangsung dan seluruh guru beserta staf di SMP Swasta Asuhan Jaya Medan untuk semua bimbingan dan bantuannya selama penelitian.
vi
dukungan moral dan material kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNWMED. Serta kepada abang, kakak, adik, seluruh keluarga dan saudara-saudara dan kepada sahabat dekatku yang tak hentinya memberikan semangat dan bimbingan untuk penulis dan untuk teman seperjuangan di Bio DWK C 2010. Begitu juga dengan teman-teman PPL di SMP Negeri 1 Air Putih, Wndrapura. Dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bisa bermanfaat dalam memperkaya khasanah dalam ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2014 Penulis,
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN MODEL PETA PIKIRAN (MIND
MAPPING) PADA SUB MATERI POKOK GERAK PADA TUMBUHAN DI KELAS VIII SMP SWASTA ASUHAN
JAYA MEDAN T.P 2013/2014 Isna Fauziah Harahap (4102141009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Think Pair and Share (TPS) dengan Mind Mapping Pada Materi Gerak Pada Tumbuhan Di Kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Sampel diambil secara purposif sampling (sampling bertujuan) dan sampel yang dipilih 2 kelas yang relative homongen, sampel untuk kelas eksperimen I (VIII1) dan kelas eksperimen II (VIII2). Dari hasil uji persyaratan data diketahui bahwa pre-tes kelas eksperimen I Think Pair and Share (TPS) (38,19 ± 18,25) dan pre-tes kelas eksperimen II Mind mapping (41,11 ± 16,73). Sedangkan pos-tes kelas eksperimen I Think Pair and Share (TPS) (67,92 ± 17,13) dan pos-tes kelas eksperimen II Mind mapping l (55,83 ± 18,25). Untuk teknik analisis data diperoleh thit = 4,41 dan ttabel = 1,99. Dimana thitung>ttabel (4,41>1,99), yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Think Pair and Share (TPS) dengan model Mind Mapping pada materi gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
iv
DI FFERE NCES I N STUDE NT LE ARNI NG O UTCO MES USING M O D E L S A N D T H I N K PA I R S H A R E ( T PS ) M O D E L
WITH MIND MAPPING (MIND MAP) ON MOTION OF PLANT MATERIAL IN CLASS VIII SMP
SWASTA ASUHAN JAYA MEDAN T.P 2013/2014
Isna Fauziah Harahap (4102141009) ABSTRAK
This study aimed to determine differences in student learning outcomes are taught using a model of Think Pair and Share (TPS) with Mind Mapping In Motion Material In Plants In Class VIII Smp Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014. This type of research is experimental . Samples were taken by purposive sampling ( sampling aims ) and selected samples were relatively homongen 2 classes , the sample for the experimental class I ( VIII1 ) and the experimental class II ( VIII2 ) . From the test results data requirements is known that the pre - test experimental class I Think Pair and Share ( TPS ) (38,19 ± 18,25) and pre - test the experimental class II Mind mapping (41,11 ± 16,73 ) . While the post - test experimental class I Think Pair and Share ( TPS ) (67,92 ± 17,13) and post - test experimental class II Mind mapping l (55,83 ± 18,25) . For data analysis techniques thit = table = 2.5876 and 1.66 . It tcount> ttabel ( 4,41 > 1,99 ) , which means that H0 is rejected in this study as well accept Ha . It can be concluded that there is a difference in student learning outcomes using the model of Think Pair and Share ( TPS ) model with Mind Mapping on the motion of matter in plants in class VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I . PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teori 6
2.1.1. Belajar Mengajar 7
2.1.2. Pembelajaran 8
2.1.3. Hasil Belajar 9
2.1.4. Aspek Kognitif 11
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif 12
2.2.1 Thiik Pair Share 12
2.2.2 Miid Mappiig 14
2.3. Materi Pembelajaran 16
2.4. Kerangka Konseptual 20
viii
BAB III. METODE PENELITIAN 22
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22
3.2 Populasi dan Sampel 22
3.3. Variabel Penelitian 22
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 22
3.5. Prosedur Penelitian 23
3.6. Instrumen/Alat Pengumpul Data 25 3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 26
3.7.1. Validitas Tes 26
3.7.2. Reliabilitas Tes 27
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 28
3.7.4. Daya Pembeda Soal 28
3.8. Teknik Analisa Data 29
3.8.1. Uji Normalitas 30
3.8.2. Uji Homogenitas 30
3.8.3. Uji Hipotesis 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 4.1. Deskripsi Data Penelitian 32 4.2. Uji Prasyarat Analisis Data 36
4.3. Pengujian Hipotesis 37
4.4. Pembahasan 38
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 42
5.2. Saran 42
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Ciri – Ciri Belajar 6
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 23
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Penilaian pada Materi 26
Gerak pada Tumbuhan
Tabel 4.1. Nilai Pre-Test kelas TPS dan kelas Mind mapping 34
Tabel 4.2. Nilai Post-Test kelas TPS dan kelas Mind mapping 34
Tabel 4.3. Data Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test dan Pos-Test 36
Tabel 4.4. Data Hasil Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Pos-Test 37
xi
Daftar Lampiran
Halaman
Lampiran 1. Silabus 46
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelalaran 47
Lampiran 3. Soal Tes Hasil Belalar 66
Lampiran 4. Kunci Jawaban Tes Instrumen 68 Lampiran 5. Lembar Kerla Siswa Kelas Think Pair And Share (TPS) 69 Lampiran 6. Contoh Lembar Kerla Siswa ModelMind Mapping 70
Lampiran 7. Tabel Uli Instrumen Soal 71
Lampiran 8. Tabel Taraf Kesukaran Soal 72 Lampiran 9. Tabel Analisis Varians Butir Soal 73 Lampiran 10. Perhitungan Validitas Butir Soal 74 Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Instrumen 77 Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 79 Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal 81 Lampiran 14.Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Eksperimen I 83
(Think Pair Share)
Lampiran 15. Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Eksperimen I 85 (Think Pair Share)
Lampiran 16. Data Hasil Belalar Siswa Hasil Belalar Kelas 87 Eksperimen I (Think Pair Share)
Lampiran 17. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 89 Lampiran 18. Perhitungan Uli Normalitas 93 Lampiran 19. Perhitungan Homogenitas Data 99
Lampiran 20. Pengulian Hipotesis 101
xii
Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 107
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pada sel-sel da.n Hydrilla verticillata 16 yang dapat dideteksi dari gerak sirk.lasi
kllrlfil di dalam sel
Gambar 2.2. Gerak akar men.j. dalam tanah 17 adalah salah sat. clntlh gerak
trlpisme plsitif
Gambar 2.3. Gerak men.t.p pada p.tri mal. termas.k 20 gerak seismlnasti
Gambar 3.1. Skema Prlsed.r Pelaksanaan Penelitian 24
1
BAB B PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Agar mencapai tujuan pendidikan sebaiknya memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka memilih dan menentukan metode mengajar dan menyediakan lingkungan belajar bagi siswa (Djamarah, 1995).
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih model mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki keterampilan penggunaan model pengajaran di dalam menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang membuat siswa termotivasi dan aktif dalam belajar, maka kemungkinan hasil belajar dapat meningkat.
Sebagaimana dikemukakan Hamalik (2010), bahwa tujuan mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa. Dengan kata lain, pengajaran dapat menciptakan kondisi belajar yang dapat menunjang proses belajar mengajar yang efektif sehingga dapat menunjang hasil belajar siswa. Dan proses mengajar ini dilakukan oleh guru instruktur dengan menggunakan suatu metode mengajar untuk mencapai tujuannya.
2
wawancara dengan guru bidang studi biologi dikatakan bahwa siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan 65 dan tuntas secara klasikal apabila 85% dari jumlah siswa. Jadi dari hasil belajar akan diketahui apakah siswa tuntas belajar atau tidak. Ketuntasan belajar akan tercapai apabila menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Pelajaran biologi merupakan pelajaran yang cukup menarik dan mudah karena bila kita perhatikan pelajaran biologi dapat dilihat dalam fenomena yang terdapat di kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa memperoleh nilai yang rendah pada bidang studi IPA (Biologi). Seperti yang terjadi di SMP Swasta Asuhan Jaya Medan pada dokumentasi daftar nilai semester I kelas VIII bahwa hampir 65% siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Hal tersebut terlihat juga dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) biologi kelas VIII SMP Swasta Asuhan Medan, dimana pada tahun 2013 semester II hampir 55% siswa tidak lulus KKM dan pada tahun 2013 semester I hanya 60% siswa yang tidak lulus KKM.
Namun ternyata ada beberapa kendala – kendala yang harus dihadapi, hal inilah yang menjadi penghambat pencapaian nilai kkm seperti siswa masih sangat kesulitan untuk menghafal dan memahami konsep biologi, kegiatan belajar yang individual membuat siswa kurang bersosialisasi dan bertukar pendapat dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang berkembang, serta kurangnya interaksi sehingga menyebabkan pembelajaran biologi kurang menarik dan terasa membosankan yang berdampak pada nilai kognitif siswa. Guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih memahami materi dalam kegiatan pembelajaran.
3
Model pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) dapat dijadikan sebagai model altenatif, karena pembelajaran ini menekankan keheterogenan dalam kelas, sehingga dapat mengurangi kesenjangan pengetahuan antar kelompok dalam kelas tersebut. Jadi dalam satu kelompok terdapat beberapa siswa yang prestasi akademiknya bervariasi. Dan jika memungkinkan dalam satu kelompok tersebut terdiri dari jenis kelamin, suku, ras, agama yang berbeda – beda. (Huda, 2011).
Kelebihan dari model pembelajaran TPS (Think-Pair-Share)salah satunya model pembelajaran kooperatif ini tergolong sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Huda, 2011).
Menurut Swandarma (2013) model peta pikiran (Mind mapping) merupakan teknik atau cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk informasi dari otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan. Selain itu siswa dapat menggunakan peta pikiran untuk tugas membaca, mencurahkan gagasan, dan menulis. Hal ini memungkinkan siswa dapat menyerap informasi dan dapat mengingat dengan menyenangkan serta dapat mengasah kreatifitas dalam menulis catatan.
4
Berdasarkan hasil observasi dan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian tentang. “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Think Pair and Share (TPS) dan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Sub Materi Pokok Gerak Pada Tumbuhan di Kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
1.2. Bdentifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian diantaranya :
Siswa kurang aktif hal ini dapat dilihat dari kurang aktifnya siswa bertanya pada proses belajar mengajar berlangsung.
Masih banyak siswa yang belum mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini terlihat dari data nilai siswa.
Siswa masih sangat kesulitan untuk menghafal dan memahami konsep biologi.
1.3. Batasan Masalah
Seperti yang telah diuraikan di atas terdapat beberapa masalah yang teridentifikasi, agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu adannya pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Penelitian ini dibatasi pada penggunaan model Think Pair and Share (TPS) dan model peta pikiran (Mind mapping) pada sub materi pokok gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan semester genap tahun pembelajaran 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
5
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model peta pikiran (Mind Mapping) Pada sub materi pokok gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014?
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Think Pair and Share dan model peta pikiran (Mind Mapping) pada sub materi pokok gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Think Pair and Share pada sub materi pokok gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model peta pikiran (mind mapping) pada sub materi pokok gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan modelThink Pair and Sharedan model peta pikiran (Mind mapping) pada sub materi pokok gerak pada tumbuhan di kelas VIII SMP Swasta Asuhan Jaya Medan T.P 2013/2014?
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru tentang penggunaan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat menyerap dan mengingat lebih banyak informasi yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
6
3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan petimbangan dalam menciptakan model pembelajaran biologi yang inovatif yang mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.