PULOSARI 02 KEBAKKRAMAT - KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun Oleh : CIPUT LESTARI
A53A100034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH
PULOSARI 02 KEBAKKRAMAT - KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013
CIPUT LESTARI NIM. A53A100034
ABSTRAKSI, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berbicara pada anak didik atau siswa kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar dengan menggunakan metode tanya jawab Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 sejumlah 22 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis komparatif. Penelitian ini menunjukkan adanya hasil pengembangan kemampuan berbicara anak, yaitu saat prasiklus hanyalah memperoleh hasil 49 %, sedangkan masuk pada siklus I memperoleh hasil 66,76 %, dan pada siklus II hasil yang diperoleh 82,67 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara anak dapat dikembangkan melalui metode tanya jawab dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Kemampuan berbicara, pengembangan, metode tanya jawab.
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Penyelenggaraan PAUD merupakan jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Atfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 4 - ≤ 6 tahun.
merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognotif, bahasa, sosial emosional, konsep diri disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan Bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya profesi peserta didik menjadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 muatan Kurikulum TK meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, aspek perkembangan sosial emosional dan kemandirian. Pengembangan kemampuan dasar mencakup kemampuan berbahasa, kognitif, dan fisik motorik.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan kemampuan berbahasa selain kemampuan mendengarkan, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. Kemampuan berbicara juga merupakan kemampuan kebahasaan yang sangat penting. Dengan kemampuan berbicaralah pertama-tama kita memenuhi kebutuhan untuk berkomunikasi dengan masyarakat tempat kita berada. Peranan pidato, ceramah, penyajian lisan pada suatu kelompok masa merupakan hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun waktu mendatang.
Selain pentingnya kemampuan berbicara untuk berkomunikasi, komunikasi dapat berlangsung secara efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa, sedangkan hakikat bahasa adalah ucapan. Proses pengucapan bunyi-bunyi bahasa itu tidak lain adalah berbicara. Untuk dapat berbicara dengan baik diperlukan kemampuan berbicara.
dalam pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa anak didik / siswa.
Kemampuan berbahasa khususnya berbicara dapat mempengaruhi kemampuan anak didik / siswa dalam berkomunikasi, sehingga tidak heran apabila upaya pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara yang ada pada anak didik / siswa di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar selalu diupayakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada masing-masing anak didik / siswa sebagai bekal anak didik / siswa dalam melaksanakan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Rendahnya kemampuan berbicara terjadi pada anak didik / siswa Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar seperti banyak kesalahan dalam penggunaan kata, penggunaan bahasa sehari-hari di dalam kelas dan sebagainya. Untuk itu pihak pengajar yang ada di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak didik / siswanya. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan anak didik / siswa dalam berbicara sehingga anak didik / siswa mampu berbicara dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik.
Tk Asyiyah Pulosari 02 berada di desa Pulosari kecamatan Kebakkramat kabupaten Karanganyar dimana gedung utama di perkampungan yang disekelilingnya adalah persawahan. Udara masih bersih dan jauh dari bisingnya kendaraan maupun mesin perusahaan, jadi suasana masih kondusif untuk belajar. Orangtua dari siswa rata-rata terdiri dari golongan keluarga berekonomi menengah ke bawah.
Berdasarkan kemampuan berbicara pada anak TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar sangatlah kurang. Oleh karena itu dilakukan observasi oleh penulis kepada anak kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator di bawah ini: 1. Kemampuan anak dalam berbicara beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan
dan benda yang dikenal atau yang dilihatnya masih rendah.
2. Kemampuan berbicara anak dalam menghubungkan kata sederhana dengan simbol yang melambangkannya masih redah.
3. Kemampuan anak dalam menyebutkan kata sederhana dengan simbol yang melambangkannya masih rendah.
4. Kemampuan anak dalam menceritakan isi buku dengan menunjukkan dan menyebutkan beberapa kata yang dikenalnya masih rendah.
5. Kemampuan dalam menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan atau tulisan yang sudah berbentuk huruf masih rendah.
Kebakkramat-Karanganyar adalah melalui pendekatan kontekstual. Salah satu unsur dari pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual adalah tanya jawab. Metode tanya jawab dalam proses pembelajaran dapat memudahkan kebiasaan anak didik / siswa untuk dapat berbicara dengan orang-orang yang ada disekitarnya seperti guru, anak didik / siswa yang lain maupun dengan orang tua. Selain itu metode tanya jawab merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat interaktif yang dapat meningkatkan peran aktif anak didik / siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dalam upaya mengembangkan kemampuan berbicara pada anak didik / siswa yang ada di Taman Kanak-Kanak Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar dengan menggunakan metode tanya jawab khususnya untuk anak didik / siswa kelompok B. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengangkat judul ”Pengembangan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat – Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013”.
Sekecil apapun, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik manfaat praktis maupun manfaat teoritis.
1. Manfaat Praktis
a. Bagi anak didik / siswa, penelitian ini dapat memberikan pengembangan kemampuanberbicara sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sekaligus memberikan bekal kemampuandasar dalam berbicara.
b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memilih dan menentukan pendekatan atau metode dalam melakukan pengajaran, sehingga anak didik / siswa memiliki kemampuanberbicara seperti yang diharapkan dan dapat meningkatkan profesionalisme guru. c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak sekolah
untuk memotivasi semangat para guru untuk mengadakan penelitian sejenis, sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dan mutu sekolah akan meningkat.
d. Bagi pengambil kebijakkan, Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar utamanya pemberian bantuan alat peraga edukatif dan pelatihan tenaga edukatif agar memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas.
2. Manfaat Teoritis
meningkatkan kemampuan berbicara anak didik / siswa pada khususnya, dan kemampuan berbahasa pada umumnya.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar. Waktu penelitian ini dilaksanakan 3 bulan mulai pada bulan Maret, April dan Mei 2013. Obyek penelitian ini adalah kemampuanan berbicara anak Kelompok B di TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar, yang berjumlah 22 anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Selain anak, guru dan peneliti juga menjadi subyek penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila telah terjadi peningkatan hasil belajar yaitu siswa dapat berbicara dengan lancar. Dan tahapnya antara lain:
1. Tahap perencanaan
a. Membuat Rencana Pembelajaran Berbicara
b. Menyediakan materi yang akan digunakan untuk pelaksanaan c. Menentukan teknik pembelajaran (metode tanya jawab) d. Membuat lembar observasi
e. Membuat alat evaulasi 2. Tahap pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran b. Tes keterampilan berbicara
3. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode tanya jawab.
4. Tahap refleksi
Peneliti mengumpulkan hasil tes dan hasil observasi selama pelaksanaan pembelajaran untuk dianalisa, kemudian disimpulkan. Hal ini berguna sesuai dengan acuan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya bila diperlukan.
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah sumber data yang meliputi:
1. Peristiwa, dalam penelitian ini peristiwa yang menjadi sumber data adalah proses pembelajaran berbicara dengan menggunakan meode tanya jawab 2. Informan, dalam penelitian ini informen diperoleh dari informasi guru terkait
dengan proses pembelajaran berbicara
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : 1. Observasi.
2. Dokumentasi
3. Intervew / Wawancara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabulasi Skor Kemampuan Berbicara Prasiklus
No Nama Butir Amatan Jml % Status Kemampuan
Rata-rata Kemampuan Berbicara Anak Kelompok
B 1051.66% : 22 49
Dari data tabulasi skor kemampuan berbicara yang terpampang pada tabel diatas diperoleh data secara nyata, antara lain :
1. Dari 22 anak didik terdapat 1 anak didik yang mempunyai kemampuan berbicara berkembang sangat baik.
2. Dari 22 anak didik terdapat 4 anak didik yang mempunyai kemampuan berbicara berkembang sesuai harapan.
3. Dari 22 anak didik terdapat 13 anak didik yang mempunyai kemampuan berbicara mulai berkembang.
4. Dari 22 anak didik terdapat 4 anak didik yang mempunyai kemampuan berbicara belum berkembang.
suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh anak didik kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat. Dalam hal ini peneliti melakukan upaya dengan mengadakan penelitian yang berjudul “ Pengembangan kemampuan berbicara melalui metode tanya jawab pada anak kelompok B TK aisyiyah pulosari 02 kebakkramat-karanganyar tahun ajaran 2012/2013”.
Tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei yaitu pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013dan hari Jum’ad tanggal 10 Mei 2013.
Hasil observasi kemampuan berbicara anak sudah menunjukkan perkembangan yaitu yang semula anak sebelum tindakan 49 % dan pada siklus I sudah mencapai 66.76 %
Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Siklus II ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei yaitu hari Senin tanggal 13 Mei 2013 dan hari Rabu tanggal 15 Mei 2013.
Hasil observasi kemampuan berbicara anak sudah menunjukkan perkembangan yaitu dari siklus I 66,76 % menjadi 82,67 % pada siklus II.
Prosentase Hasil Pengembangan Kemampuan Berbicara Tiap Anak
No Nama Anak Pra Siklus Siklus I Siklus II
I mencapai 66,76 % dengan anak yang memiliki kemampuan berbicara berkembang sangat baik adalah 2 anak, 18 anak mempunyai kemampuan berbicara berkembang sesuai harapan, dan 2 anak memiliki kemampuan berbicara mulai berkembang. Sedangkan Siklus II mencapai 82,67 % dengan anak yang memiliki kemampuan berbicara berkembang sangat baik adalah 17 anak dan 5 anak mempunyai kemampuan berbicara berkembang sesuai harapan, untuk anak memiliki kemampuan berbicara mulai berkembang tidak ada. Dengan demikian hasil akhir sudah menunjukkan bahwa terjadi pengembangan kemampuan berbicara anak tiap-tiap siklus seperti yang telah direncanakan 80 %.
Rekapitulasi Hasil Pengembangan Kemampuan Berbicara Anak Keberhasilan
Penelitian
Sebelum Penelitian Setelah Penelitian
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rekapitulasi Hasil Pengembangan Kemampuan Berbicara Anak
Keberhasilan
Penelitian Kemampuan
Sebelum Penelitian Setelah Penelitian
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Berdasar pembahasan bab demi bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan metode tanya jawab dapat mengembangkan kemampuan berbicara anak didik kelompok B TK Aisyiyah 02 Kebakkramat. Hal ini terbukti dengan adanya pengembangan prosentase kemampuan berbicara dari prasiklus 49 %, siklus I 66,76 %, dan siklus II 82,67 %. Menyatakan bahwa dari prasiklus ke siklus I dan ke siklus II meningkat.
2. Penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara, sehingga dapat memperlancar anak untuk belajar secara umum.
Kebakkramat-Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013”, maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :
1. Penggunaan metode tanya jawab dapat mengembangkan kemampuan berbicara pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Andjarjati. 2012. Kurikulum/Pedoman Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA/ BA Aisyiyah). Pw. Aisyiyah Jawa Tengah Majelis Dikdasmen.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Bachtiar, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanak-kanak, Teknik dan Prosedurnya. Jakarta: Depdiknas.
Darmawan Wibisono.2002. Riset Bisnis. Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudlatul Athfal. Jakata: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Depdiknas.
Dhieni, Nurbiana dkk. 2009. Metode Pengembangan Bahasa (edisi ke1). Jakarta : Universitas Terbuka.
Djago Tarigan. 1998. Kamus Linguitik.
Dwi, Junita Wardani dkk. 2011. Perkembangan Fisik, Motorik dan Bahasa. Surakarta: Qinant
Elizabert B, Hurlock. 1992. Perkembangan Anak (edisi ke-6). Alih bahasa : Mitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.
Fred N, Kerlinger. 1986. Asas-Asas Penelitian Behavioral (edisi ke-3). Alih bahasa: Landung R Simatupang. Jogyakarta: Gajah Mada University Press
Hamalik, Oemar. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Martiana
Indriantoro, Nur dan Supomo. 1991. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Santoso, Soegeng. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (edisi revisi). Semarang: Undip Press
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA
Tarigan Dj. 1995. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud