• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA

(STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA /SLB A-YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

TITIK NURHAYANI

A 220090154

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan prestasi diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta. Penelitian ini menggunakan sumber data dari informan yakni siswa, guru SLB A-YKAB Surakarta dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk validitas data menggunakan trianggulasi sumber data dan trianggulasi teknik. Metode penelitian ini, yaitu menggunakan teknik analisis interaktif. Analisis Interaktif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan mengkaji dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para penyandang tunanetra mempunyai banyak prestasi meskipun secara fisik kurang dan sering mendapat perlakuan yang diskriminatif. Prestasi yang didapat para penyandang tunanetra tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor yang berasal dari dalam (internal) antara lain intelegensi, motivasi, kepribadian, dan bakat. Faktor yang berasal dari luar (eksternal) antara lain lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dalam proses meraih prestasi tersebut banyak kendala yang dihadapi, namun dengan penuh semangat mereka dapat mengatasi semua kendala tersebut sehingga prestasi dapat tercapai dengan baik.

(5)

A. PENDAHULUAN

Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Keberhasilan tidak hanya pada ruang lingkup yang sempit, tidak selalu posisi teratas melainkan juga proses pengenalan diri sehingga mengetahui serta menyadari kelemahan dan kelebihannya. Selanjutnya mampu memanfaatkan kelebihan dan potensi yang masih terpendam menjadi perilaku yang aktual. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kekuatan internal yang luar biasa dan tidak semua orang bisa melakukannya.

Pada dasarnya, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan segala sesuatunya dalam keanekaragaman. Ada terang ada gelap, ada matahari, ada bulan dan bintang, pegunungan maupun pantai atau laut, aneka tumbuhan dan hewan, baik di darat dan di laut. Demikian juga pada saat menciptakan manusia, ada pria dan wanita. Tubuh manusia pun terdiri dari anggota-anggota tubuh yang berbeda baik sifat maupun fungsinya. Manusia lahir juga terbagi dalam dua keadaan yaitu ada yang lahir normal dan tidak normal atau mempunyai kekurangan.

Setiap manusia yang normal maupun yang tidak normal (kaum disabilitas) memiliki kekuatan dan prestasi masing-masing, namun seringkali sebagian masyarakat menganggap kaum disabilitas atau pada khususnya para penyandang tuna netra sebagai sampah masyarakat yang tidak ada gunanya. Sebagian masyarakat kurang menyadari prestasi diri yang dimiliki oleh para penyandang tuna netra.

(6)

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Rumusan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan profil diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Untuk mendeskripsikan prestasi diri yang dimiliki oleh penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

3. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh penyandang tunanetra untuk meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

4. Untuk mendeskripsikan cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

B. METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini adalah Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra (SLB A-YKAB) Surakarta. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak bulan Januari 2013 sampai dengan Mei 2013.

Berdasarkan pendekatannya, secara garis besar dikelompokan menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif (Sukmadinata, 2009:12). Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, karena jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena analisis datanya non-statistik dan mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang disebut narasumber.

(7)

menjadi sasaran dalam penelitian, dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa dan lain-lain (Bungin, 2005:99). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan suatu yang menjadikan kajian yang diteliti oleh peneliti. Objek dalam penelitian ini adalah pretasi diri penyandang tuna netra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tuna Netra/SLB A-YKAB Surakarta.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, yang masing-masing secara singkat diuraikan berikut ini.

1. Teknik observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono,2011:203).

2. Teknik wawancara atau interview. Wawancara digunakan untuk menggali berbagai informasi penting dari penyandang tuna netra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta. Menurut Esterberg, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2006:231) mendefinisikan interview yaitu,

A meeting of two persons to exchange information and idea through question

and responses resulting in communication and joint construction of meaning

about a particular topic. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong 2012:216-217), dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

(8)

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Selanjutnya terkait dengan pretasi diri penyandang tunanetra sebagaimana permasalahan penelitian ini dipaparkan dalam penjelasan sebagai berikut.

1. Profil diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta

a. Subjek I

Nama : Wahyu Setiawan

Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 4 Desember 1998 Umur : 15 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke : 1

Agama : Islam

Alamat :Jl Sidoasih Barat RT 04 RW 05 Laweyan Surakarta Nama Ayah : Joko Mulyanto

Usia : 40 tahun Agama : Islam

Alamat :Jl Sidoasih Barat RT 04 RW 05 Laweyan Surakarta Pekerjaan : Swasta

Nama Ibu : Sulimah Mardiyani Usia : 38 tahun

Agama : Islam

(9)

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

b. Subjek II

Nama : Fajar Wahyu Nugroho Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 24 Januari 1997 Umur : 16 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Anak ke : 1

Agama : Islam

Alamat : Klodran RT 01 RW 01 Colomadu Karanganyar Nama Ayah : Ngatimin

Usia : 50 tahun Agama : Islam

Alamat : Klodran RT 01 RW 01 Colomadu Karanganyar Pekerjaan : Swasta

Nama Ibu : Riyani Usia : 50 tahun Agama : Islam

Alamat : Klodran RT 01 RW 01 Colomadu Karanganyar Pekerjaan : Swasta

2. Prestasi diri yang dimiliki oleh penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta

a. Wahyu Setiawan

(10)

Wahyu mendapat juara I Catur Putra/Putri pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SLB Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 9 s.d 12 Juni 2011 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali.

Pada bulan berikutnya, Wahyu mendapat Juara Harapan I Lomba Catur Tunanetra Putra/Putri Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2011 tanggal 3 s.d 7 Juli 2011 di Surabaya.

Prestasi terakhir yang didapat oleh Wahyu adalah Juara I Lari 60m Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011 yang diselenggarakan di Pekanbaru, 16 s.d 22 Oktober 2012.

b. Fajar Wahyu Nugroho

Adapun prestasi diri yang pernah diraih oleh Fajar Wahyu Nugroho adalah Fajar mendapat juara Harapan I Tingkat Provinsi Cerdas Cermat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diselenggarakan pada tanggal 3 s.d 5 Juli 2008 di Wisma Haji Donohudan Boyolali Donohudan.

Pada bulan berikutnya, Fajar mendapat Peringkat Terbaik III dan juara Eksplorasi Terbaik Olimpiade Matematika pada Olimpiade SAINS Nasional 2010 Tingkat SDLB/SD Inklusif yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 1 s.d 6 Agustus.

Prestasi berikutnya yang dapat diraih oleh Fajar adalah Juara II Tenis Meja Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011 yang diselenggarakan di Pekanbaru, 16 s.d 22 Oktober 2012.

3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh penyandang tunanetra untuk meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta

(11)

a. Kurangnya dukungan dari orang tua

Dorongan atau dukungan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu dorongan dari luar (eksternal) dan dorongan dari dalam diri sendiri (internal). Dorongan dari orang tua merupakan dorongan eksternal yang berperan penting dalam pencapaian suatu prestasi. Ada orang tua yang dapat menerima dengan ikhlas keadaan anaknya yang mempunyai kekurangan, namun adapula orang tua yang justru tidak memberikan perhatian selayaknya orang tua kepada anak karena merasa malu mempunyai anak yang tunanetra.

b. Kesulitan transpotasi

Kendala kedua yang dialami oleh penyandang tunanetra adalah kesulitan transportasi pada saat akan mengikuti latihan, seringkali mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan bus sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk berangkat ataupun pulang latihan.

c. Jadwal latihan tidak tepat waktu

Jadwal latihan yang tidak tepat waktu membuat penyandang tunanetra seringkali harus menunggu lama guru yang memberikan latihan sehingga merasa bosan. Jadwal latihan yang tidak tepat waktu juga membuat waktu istirahat dan latihan mereka terganggu.

d. Susah mengatur waktu

Pengaturan waktu merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (internal). Terganggunya pengaturan waktu menyebabkan kegiatan sehari-hari pe-nyandang tunanetra berjalan kurang teratur atau berjalan tidak sesuai dengan target. e. Susah menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru

(12)

4. Cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta

Kendala yang muncul dalam proses meraih pretasi harus diatasi dengan usaha-usaha yang maksimal agar prestasi yang diinginkan dapat tercapai. Cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta adalah sebagai berikut.

a. Memotivasi diri sendiri. Kurangnya motivasi dari orang tua penyandang tunanetra diatasi dengan cara memotivasi diri sendiri. Mereka berusaha untuk sabar dan berusaha mencapai prestasi yang diinginkan. Mereka tetap berusaha untuk membuat orang tua mereka bangga meskipun kurang mendapat motivasi.

b. Kesulitan transportasi yang mereka alami diatasi dengan menunggu bus yang paling terakhir jadwal trayeknya, karena hanya bus yang jadwal trayeknya paling terakhir itu yang bersedia dinaiki oleh mereka. Kesulitan transportasi juga mereka atasi dengan meminta bantuan teman atau saudara untuk mengantar atau menjemput mereka latihan.

c. Memanfaatkan waktu menunggu dengan mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar

d. Jadwal latihan yang tidak tepat waktu mereka atasi dengan mengerjakan pekerjaan rumah tau belajar sehingga waktu menunggu tidak terasa membosankan dan tidak terkesan membuang-buang waktu karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. e. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari

Susahnya mengatur waktu diatasi dengan membuat jadwal sehari-hari agar aktivitas mereka lebih teratur. Jadwal aktivitas yang teratur membuat mereka lebih dapat memaksimalkan kegitan mereka sehingga dapat berprestasi.

f. Lebih aktif bertanya kepada guru dan rajin belajar

(13)

mereka paham terhadap pembelajaran yang diberikan. Selain itu, mereka juga lebih giat belajar, mengulang atau mempelajari kembali pembelajaran yang belum mereka kuasai di sekolah.

D. SIMPULAN

Setelah melakukan kajian teori dan wawancara, maka dapat ditarik simpulan. Adapaun simpulan terhadap kajian teori dan wawancara yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Profil diri penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Prestasi diri yang dimiliki oleh penyandang tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara lain yaitu juara I lomba mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, juara II lomba mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, juara I lomba mata pelajaran Metematika, juara III lomba Puisi, juara I Catur Putra/Putri pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SLB, juara Harapan I Lomba Catur Tunanetra Putra/Putri Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), juara I Lari 60m Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011, juara Harapan I Tingkat Provinsi Cerdas Cermat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Peringkat Terbaik III dan juara Eksplorasi Terbaik Olimpiade Matematika pada Olimpiade SAINS Nasional 2010 Tingkat SDLB/SD Inklusif dan Juara II Tenis Meja Putra pada Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) V Tahun 2011.

(14)

4. Cara yang dilakukan oleh penyandang tunanetra untuk mengatasi kendala-kendala dalam meraih prestasi di Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 antara lain yaitu memotivasi diri sendiri. Kesulitan transportasi yang mereka alami diatasi dengan menunggu bus yang paling terakhir jadwal trayeknya, karena hanya bus yang jadwal trayeknya paling terakhir itu yang bersedia dinaiki oleh mereka. Kesulitan transportasi juga mereka atasi dengan meminta bantuan teman atau saudara untuk mengantar atau menjemput mereka latihan. Memanfaatkan waktu menunggu dengan mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar, membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan lebih aktif bertanya kepada guru dan rajin belajar.

E. Datar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Bungin, M Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Kencana

Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2006. Metode PTK (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Prodi mengajukan bantuan dana penyusunan borang akreditasi kepada Wakil Rektor II dengan melampirkan bukti tanda terima dokumen atau berita acara/ validasi  dariÂ

Reduksi data dilakukan untuk merangkum data hasil wawancara dengan para informan mengenai objek penelitian yaitu upaya pemanfaatan e- learning dalam proses pembelajaran

Mendeskripsikan garis-garis besar kebijakan program kerja PGRI, dengan aspek yang dianalisis seperti; (a) isi program kerja PGRI dalam rangka meningkatkan profesionalisme

Islam dalam mengembangkan kurikulum materi pendidikan Agama Islam.. terbagi ke dalam dua bahagian yaitu: kegiatan atau upaya yang termasuk. ke dalam kegiatan intra-kurikuler dan

Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

Pramuka Siaga Tata : dapat menceritakan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan kepramukaan yang dimilikinya dalam barung dan perindukan2. Pramuka Siaga Mula : mengenal

BAB VI : Bab ini menjelaskan tentang aplikasi rancangan dari Pusat Pengembangan Seni Tari Tradisional Jawa Timur di Surabaya dengan menggunakan persyaratan-persyaratan yang ada

Merubah naupun menhapus banyak dokunen adalah opcrasr yang nahal dalam sebuah inv"rzd ind6 Dtil:,ana biayanya dalan O(n) dengan n adalah ukuran dari koleksi