• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TINGKAT BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA-TLX PADA TENAGA KERJA AREA PRODUKSI SPS I DAN SPS II PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI TINGKAT BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA-TLX PADA TENAGA KERJA AREA PRODUKSI SPS I DAN SPS II PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

EVALUASI TINGKAT BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA-TLX PADA TENAGA KERJA AREA

PRODUKSI SPS I DAN SPS II PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Ummi Nur Jannah R0014083

PROGRAM STUDI D.III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2017

i

(2)

commit to user ii

(3)

commit to user iii

(4)

commit to user iv

(5)

commit to user ABSTRAK

EVALUASI TINGKAT BEBAN KERJA MENTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA – TASK LOAD INDEX PADA

TENAGA KERJA AREA PRODUKSI SPS I DAN SPS II PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

Ummi Nur Jannah1, Sumardiyono2

Latar Belakang : Beban kerja baik fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas kerja tenaga kerja dengan menghindarkan adanya beban kerja yang melebihi kapasitas kerja tenaga kerja maupun beban kerja yang terlalu ringan. Beban kerja yang melebihi kapasitas kerja tenaga kerja dikhawatirkan akan membawa pengaruh terhadap produktivitas maupun stres di tempat kerja akibat beban kerja yang tinggi serta menimbulkan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dapat memicu terjadinya stress kerja pada tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat baban kerja mental yang dialami tenaga kerja berdasarkan usia, masa kerja dan posisi kerja.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan tingkat beban kerja mental tenaga kerja dan menggunakan metode NASA- TLX untuk mengetahui tingkat beban kerja mental tenaga kerja.

Hasil : Hasil NASA-TLX menunjukkan bahwa beban mental yang dialami tenaga kerja area SPS I dan SPS II PT. Tirta Investama Klaten memiliki rentang kategori sedang sampai sangat tinggi. Tenaga Kerja dengan beban kerja mental sedang memiliki persentase sebesar 6,25%. Tenaga kerja dengan kategori beban kerja mental tinggi memiliki persentase sebesar 91,67%

sedangkan tenaga kerja kerja yang memiliki kategori beban kerja mental sangat tinggi memiliki persentase sebesar 2,08%.

Simpulan : Tenaga kerja dengan beban kerja mental tertinggi dialami oleh tenaga kerja packing and visual control line 240 ml. Hal itu dikarenakan tenaga kerja packing and visual line 240 ml memiliki tugas kerja yang membutuhkan konsentrasi lebih, kesiapsiagaan tinggi serta bersifat monoton.

Kata kunci : Beban Kerja, NASA-TLX, Beban Kerja Mental

1. Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dosen Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

v

(6)

commit to user ABSTRACT

EVALUATION OF MENTAL WORK LOAD LEVEL USING NASA - TASK LOAD INDEX METHOD ON LABOR PRODUCTION SPS I

AND SPS II PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN Ummi Nur Jannah1, Sumardiyono2

Background : Both physical and mental workloads should be adjusted to the work capacity or capacity by avoiding workloads that exceed labor capacity and workload that are too light. Workload that exceeds the work capacity of the workforce is feared will bring the effect on productivity and stress in the workplace due to high workload and cause physical, mental, and emotional fatigue that can trigger the occurrence of labor stress on the workforce. This study aims to determine the level of mental work babies experienced by the worker based on age, working period and work position.

Methods : This study used descriptive method to describe the level of mental workload of labor and using the NASA-TLX method to determine the level of mental workload of labor.

Results : NASA-TLX results show that the mental burden experienced by the workforce of SPS I and SPS II PT. Tirta Investama Klaten has a medium to very high category range. Workers with mental workload are having a percentage of 6.25%. Workers with high mental workload category have percentage of 91,67% while labor which have high mental workload category has a percentage of 2.08%.

Conclusion : The workforce with the highest mental workload is experienced by the 240 ml packing and visual control line. That's because 240 ml packing and visual line work has job duties that require more concentration, high preparedness and monotonous.

Keywords: Workload, NASA-TLX, Mental Workload

1. Industrial Hygiene, Occupational Health and Safety Program, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

2. Lecturer of Industrial Hygiene, Occupational Health and Safety Program, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

vi

(7)

commit to user PRAKATA

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan serta penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Evaluasi Tingkat Beban Kerja Mental dengan Metode NASA-TLX pada Tenaga Kerja Area Produksi SPS I dan SPS II PT. Tirta Investama Klaten”.

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan untuk menyelesaikan studi di Program Studi D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas akhir ini penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Yeremia Rante Ada’, S.Sos., M.Kes., selaku Kepala Program Studi D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

4. Ibu Siti Rachmawati, S.ST., M.Si., selaku penguji yang telah bersedia menguji serta memberikan saran yang membangun bagi penulis.

5. Ibu Sevi, Ibu Utari, Ibu Reni, Ibu Maria, Pak Iwan, Pak Tutug, dan seluruh dosen Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja yang telah memberikan tambahan pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

6. Bapak Dudun A. Wibowo, selaku Kepala Pabrik PT. Tirta Investama Klaten yang telah memberikan ijin dan dukungan selama pelaksanaan magang.

7. Bapak Kuncoro Yakti, Ibu Pauline, Bapak Syamsul, Bapak Rahmad, selaku SHE Department PT. Tirta Investama Klaten sekaligus pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis selama pelaksanaan magang.

8. Bapak Margono (Alm), Ibu Hartinah, Mbak Nurul dan Adik Tia yang selalu memberikan dukungan materiil serta do’a kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan magang dengan lancar.

9. Sahabat-sahabatku Mbak Tia, Gita, Mbak Nina, Erna, Aurina, Elisa, Hanum yang selalu memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis.

10. Bapak Suhanto, Bapak Topan, Bapak Rama, Ibu Yanti, Ibu Nining, Ibu Endah, Bapak Tri, Bapak Arifin, Mbak Irma, Mbak Ucik, Mbak Dian, Mbak Ria, Pak Slamet, dan seluruh karyawan PT. Tirta Investama Klaten atas bantuan dan kerjasamanya selama pelaksanaan magang.

vii

(8)

commit to user

11. Teman-temanku mahasiswa D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja angkatan 2014 terima kasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya bagi penulis.

Melalui laporan ini, penulis berharap dapat memperluas pengetahuan terutama pengetahuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Surakarta, 21 Mei 2017 Penulis,

Ummi Nur Jannah

viii

(9)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II. LANDASAN TEORI ... 4

A. Tinjauan Pustaka... 4

B. Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III. METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ... 30

D. Sumber Data ... 31

E. Analisis Data... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 33

BAB V. PEMBAHASAN ... 45

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Simpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN

ix

(10)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengklasifikasian Pengukuran Beban Kerja Mental Secara

Fisiologis menjadi Tiga Kategori... 21

Tabel 2. Nilai Beban Kerja Mental ... 26

Tabel 3. Indikator Metode NASA-TLX ... 27

Tabel 4. Data Demografi Tenaga Kerja area SPS I dan SPS II ... 34

Tabel 5. Rekapitulasi Bobot NASA-TLX ... 36

Tabel 6. Rekapitulasi Rating NASA-TLX ... 37

Tabel 7. Rekapitulasi Beban Kerja Mental ... 39

Tabel 8. Kategorisasi Beban Kerja Mental Tenaga Kerja ... 37

Tabel 9. Kategori Beban Kerja Mental ... 42

x

(11)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ... 27

Gambar 2. Nilai WWL Berdasarkan Kelompok Usia ... 27

Gambar 3. Nilai WWL Berdasarkan Kelompok Masa Kerja ... 27

Gambar 4. Nilai WWL Berdasarkan Kelompok Tugas Kerja ... 27

xi

(12)

commit to user

DAFTAR SINGKATAN

AMDK : Air Minum Dalam Kemasan

CRM : Crew Resourches Management

EEG : electroencephalograph

EF : Effort

EOG : electrooculogram

FR : Frustation Level

K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MD : Mental Demand (MD)

NASA-TLX : National Aeronautics and Space Administration Task Load Index

OP : Own Performance PD : Physical Demand

SWAT : Subjective Workload Assesment Technique TD : Temporal Demand

WWL : Weighted Workload

xii

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah membahas penyebab terjadinya wanprestasi dalam perjanjian pinjam uang pada KPRI Dewi Sri,

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan Tugas

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan Tugas

Salah satu metode yang dapat yang diterapkan untuk menanamkan nilai-nilai profetik dalam pengembangan kurikulum PAI ini dapat menggunakan strategi pemecahan masalah

a) Menggunakan teknologi yang telah ada, karena teknologi dapat mempermudah banyak hal termasuk dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. B) Mempermudah pendidik

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang deskripsi atau penyebaran data penelitian yang meliputi variabel sebelum dan sesudah hari libur idul fitri (X1) yang diproksikan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha esa atas berkat, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam melaksanakan magang serta penyusunan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta