1. DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG 1.1. BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN
Bentuk penampang tiang pancang : PIPA BAJA
Diameter tiang pancang, D = 1000 mm D = 1m
Tabel pipa baja t = 16 mm t = 0.016m
Kuat leleh baja, fy= 240 Mpa fy= 2E+05 kPa
Panjang tiang pancang, L = 40 m
Luas penampang pipa baja,
A = p / 4 * [D2 - (D - t)2] = 0.025m2
Berat baja, wa= 78.5 kN/m3
Berat pasir, ws= 17.2 kN/m3
Berat tiang pancang baja yang diisi pasir dalamnya,
= 601.5 kN Kapasitas dukung ultimit tiang pancang,
= 2868 kN
Angka Safety Factor untuk bahan baja, SF = 1.5
Daya dukung tiang pancang = 1912 kN
1.2. BERDASARKAN DATA BOR TANAH (SKEMPTON)
Berdasarkan hasil pengujian laboratorium didapatkan data sbb : No. Kedalaman
z1 (m) z2 (m)
1 Lempung sangat lunak
2 Lempung lunak
3 Lempung sedang
4 Lempung padat
5 Lempung padat berpasir
a. Tahanan Ujung
Tahanan ujung ultimit dengan rumus Terzaghi :
Pb = Ab * (Cb * Nc + g * L * Nq + 0.3 * g *D * Ng) Ab = luas penampang
cb = kohesi tanah di bawah dasar tiang (kN/m2) Cb = 12 kN/m2
L = panjang tiang pancang (m) L = 40 m
D = diameter tiang pancang (m) D = 1 m
g = berat volume tanah di bawah dasar tiang (kN/m2) g = 15.71 kN/m3
Luas tampang tiang pancang, Ab = p/ 4 * D2 = 0.785 m2
Sudut gesek dalam tanah di bawah dasar tiang, j = 25
Faktor daya dukung tanah menurut Thomlinson :
Nc = (228 + 4.3 * j) / (40 - j) Nc = 22.37
Nq = (40 + 5 * j) / (40 - j) Nq = 11
(kN/m2)
j (....) Jenis lapisan tanah
ANALISIS PONDASI PIER
JEMBATAN
Wp = A * L * wa + p / 4 * (D - t)2 * L * ws
u = 0.60 * fy* A - 1.2*Wp
P = Pu / SF
0
g (kN/m3) Cu
Ng = (6 * j) / (40 - j) Ng = 10 Tahanan ujung ultimit tiang pancang :
Pb = Ab * (Cb * Nc + g * L * Nq + 0.3 * g *D * Ng= 5677 kN b. Tahanan Gesek
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus : ad = faktor adhesi,
cu = kohesi tanah di sepanjang tiang (kN/m2)
As = luas permukaan dinding tiang (m2) As = p * D * L1) L1 = panjang segmen tiang pancang yang ditinjau (m)
Diameter tiang pancang, D = m
Perhitungan tahanan gesek ultimit tiang
No. As Cu ad Ps
(m2) (kN/m2) (kN)
1 2 3 4 5
Tahanan gesek ultimit tiang,
Ps = S ad * cu * As= kN
c. Tahanan ultimit tiang pancang
Tahanan ultimit tiang pancang = kN
angka aman SF = 3
Daya dukung tiang pancang = 0 kN
1.3. BERDASARKAN HASIL UJI SONDIR (BAGEMANN)
a. Tahanan ujung
Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus : Pb = w * Ab * qc
w = luas reduksi nilai tahan ujung ultimit tiang Ab = Luas tahana ujung tiang (m2)
qc = tahan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari B,D di atas dasar tiang sampai 4. D di bawah dasar tiang (kNm/m2)
diameter tiang pancang D = m
Luas tampang tiang pancang = #REF! m2
Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari B,D di atas dasar s.d.4.D di bawah
dasar tiang qc = kg/cm2 qc = 0 kN/m2
Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang w =
Tahanan ujung ultimit tiang pancang = #REF! kN
b. Tahanan gesek
Tahan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus
Ps = S [ As * qf ] P = Pu / SF
Ab = p / 4 * D2
Pb = w * Ab * qc
Pu = Pb + Ps
z2 (m)
L1 (m) Kedalaman
Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yg nilainya tergantung dari nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil : ad = 0.2 + [0.98]cu
z1 (m)
Af = Luas pemukaan segmen dinding tiang (m2) As = p * D * L1
qf = Tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m)
No. As Cu ad Ps
(m2) (kN/m2) (kN)
1 2 3 4 5
Ps = S [ As * qf ]
c. Tahanan ultimit tiang pancang
Tahanan ultimit tiang pancang = kN
Angka aman SF =
Daya dukung tiang pancang = kN
1.4. BERDASARKAN HASIL UJI SPT (MEYERHOFF)
Kapasitas ultimit tiang pancang secara empiris dan nilai pengujuan SPT menurut Meyerhoff dinyatakan dengan rumus
Pu = 40 * Nb * Ab + N * As kN
dan harus Pu = 380* N * Ab kN
Nb = Nilai SPT di sekitar tiang pancang, dihitung dengan B.D di atas ujung tiang sampai 4.D dibawah ujung tiang
Nb = Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang Ab = Luas dasar tiang (m2)
As = Luas selimut tiang (m2)
Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb
No. Nilai SPT
1 2 3 4 5
Nilai SPT rata-rata disepanjang tiang N = S L1 * N / S L1 = Nilai SPT disekitar tiang (B.D diatas dasar tiang s.d 4. D di bawah dasar tiang
Nb =
Diameter tiang pancang D = m
Panjang tiang pancang L = m
Luasa dasar tiang pancang Ab = p / 4 * D2 = 0 m2
Luas selimut tiang pancang As = p * D * L = 0 m2
Pu = 40 * Nb * Ab + N * As = 0 kN Pu > Pu = 380* N * Ab = 0 kN N
(m)
#REF!
#REF!
Pu = Pb + Ps
P = Pu / SF
Kedalaman z1 (m) z2 (m)
L1*N (m)
L1
Kedalaman L1
z1 (m) z2 (m)
Kapasitas ultimit tiang pancang Pu = 0 kN
Angka aman SF =
Daya dukung tiang pancang P = Pu / SF = 0 kN
1.5. REKAP DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG
No P (kN)
1 629.23
2 531.49
3 529.76
4 514.29
Daya dukung aksial terkecil, P = 514.29 kN
Diambil daya dukung aksial tiang pancang, Pijin = 510.00 kN Berdasarkan hasil uji SPT (Meyerhoff)
Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann) Berdasarkan kekuatan bahan
Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang
Berdasarkan data bor tanah (terzaghi dan Thomlinson
2. DAYA DUKUNG LATERAL TIANG PANCANG 2.1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM
Daya dukung lateral tiang (H) dihitung dengan persamaan : H = yo * kh D / [ 2 * β * (e * β + 1 ) + dengan, β = √ *kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ]
D = diameter tiang pancang (m), D = 0.40 m
t = tebal tiang pancang, t = 0.012 m
L = panjang tiang pancang (m), L = 40.00 m
kh = modulus subgrade horisontal (kn/m³), kh = 10750 kN/m³
Ep = modulus elastis tiang baja (kN/m²), Ep = 2.10E+08 kN/m²
Ip = momen inersia penampang (m⁴)
Ip = π / 64 * * D⁴ - ( D - t)⁴+ = 0.00014m⁴
e = jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e = 0.10 m
yo = defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.006 m
β = koefisien defleksi tiang,
β = √ *kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ] = 0.188497 m β * L = 7.54 > 2.5 maka termasuk tiang panjang
Daya dukung lateral tiang pancang,
H = yo * kh * D / * 2 * β * (e * β + 1 ) + = 67.16997 2.2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM
Tegangan leleh baja, fy = 240000 kN/m²
Tahanan momen, W = Ip / ( D / 2 ) = 0.00072 m³
Momen maksimum, My = fy * W = 172.8867 kN/m
Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang
L1 Cu
z1 (m) z2 (m) (m) (kN/m²)
1 0.00 24.20 14.2 9.00 127.80
2 24.20 25.60 11.4 18.00 205.20
3 25.60 29.60 4.0 24.00 96.00
4 29.60 32.40 2.8 32.00 89.60
5 32.40 40.00 7.6 12.00 91.20
Ʃ L1 = 40.0 ƩCu * L1 = 609.80
Kohesi tanah rata-rata, ču = Ʃ *Cu * L1+ / ƩL1 = 15.245 kN/m² f = Hu / * 9 * ču * D ] pers.(1)
g = L - ( f + 1.5 * D ) pers.(2)
My = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) pers.(3) My = 9 / 4 * D * ču * g² pers.(4) Dari pers.(1) :
Dari pers.(2) :
Dari pers.(3) : My = Hu * ( 0.700 * 0.00911 * Hu ) My = 0.00911 * Hu² * 0.70000 * Hu
Dari pers.(4) : My = 0.00456 * Hu² - 19.700 * Hu 21299.2 Pers.kuadrat : 0= 0.00456 * Hu² 20.4000 * Hu - 21299.2
f = 0.01822 Hu
g = 39.40 - 0.01822 * Hu
g² = 0.00033 * Hu² - 1.43581 * Hu 1552.36 9/4 * D * cu = 13.7205
NO Kedalaman
Cu * L1
Dari pers.kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = 873.645 kN f = 15.9186 m Mmax = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = 7565.16 kNm Mmax > My Termasuk tiang panjang
Dari.pers(3) : My = Hu ( 0.700 0.00911 * Hu )
My = 172.974 = 0.00911 * Hu² 0.70000 * Hu
Pers.kuadrat 0 = 0.00911 * Hu² 0.70000 * Hu - 172.974 Dari persamaan kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit,
Hu = 104.629 kN
SF = 1.5
H = Hu / SF = 69.75 kN
2.3. REKAP DAYA DUKUNG LATERAL TIANG
No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang H (kN) 1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum 67.19
2 Berdasarkan momen maksimum 69.75
Daya dukung aksial terkecil, H = 67.19 kN Diambil daya dukung lateral tiang pancang, Hijin = 67.00 kN
3. ANALISIS FONDASI ABUTMENT 3.1. DATA FONDASI ABUTMENT
Mutu beton, K - 250 Tegangan leleh baja,
Kuat tekan beton, fc ' = 20.8 Mpa fy = 240000 kPa Mutu baja tulangan, U - 32 Diameter tiang pancang, Tegangan leleh baja, fy = 320 Mpa D = 0.40 m Modulus elastis beton, Ec = 21410 Mpa Panjang tiang pancang,
Berat beton bertulang, Wc = 25 kN/m³ L = 40.00 m
Lebar arah x, Bx = 3.80 m Tebal, hp = 0.80 m Lebar arah y, By = 10.60 m Tebal, ht = 1.20 m Depan, L1 = 1.70 m Belakang, L2 = 1.30 m
Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi liar pile-cap a = 0.50 m Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah Jumlah tiang pancang dalam satu baris, nx = 3 buah Jarak antara tiang pancang arah x, X = 1.40 m Jarak antara tiang pancang arah y, Y = 1.20 m
BAHAN / MATERIAL FONDASI TIANG PANCANG BAJA
DIMENSI PILE CAP
DATA SUSUNAN TIANG PANCANG BAJA
Jumlah bor-pile : n = 27 buah
No Xmax = 1.20 Ymax = 5.60
1 X1 = 1.20 X1² = 25.92 Y1 = 5.60 Y1² = 188.16
2 X2 = 0.00 X2² = 0.00 Y2 = 4.20 Y2² = 105.84
3 X3 = tdk.ada X3² = tdk.ada Y3 = 2.80 Y3² = 47.04
4 X4 = tdk.ada X4² = tdk.ada Y4 = 1.40 Y4² = 11.76
5 X5 = tdk.ada X5² = tdk.ada Y5 = 0.00 Y5² = 0.00
6 Y6 = tdk.ada Y6² = tdk.ada
7 Y7 = tdk.ada Y7² = tdk.ada
8 Y8 = tdk.ada Y8² = tdk.ada
9 Y9 = tdk.ada Y9² = tdk.ada
10 Y10 = tdk.ada Y10² = tdk.ada
ƩX²= 25.92 ƩY²= 352.80
m m
3. ANALISIS FONDASI ABUTMENT 3.1. DATA FONDASI ABUTMENT
Mutu beton, K - 250 Tegangan leleh baja, Kuat tekan beton, fc ' = 20.8 Mpa fy = 240000 kPa Mutu baja tulangan, U - 32 Diameter tiang pancang, Tegangan leleh baja, fy = 320 Mpa D = 0.40 m Modulus elastis beton, Ec = 21410 Mpa Panjang tiang pancang, Berat beton bertulang, Wc = 25 kN/m³ L = 40.00 m
Lebar arah x, Bx = 3.80 m Tebal, hp = 0.80 m Lebar arah y, By = 10.60 m Tebal, ht = 1.20 m Depan, L1 = 1.70 m Belakang, L2 = 1.30 m
Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi liar pile-cap a = 0.50 m Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah Jumlah tiang pancang dalam satu baris, nx = 3 buah Jarak antara tiang pancang arah x, X = 1.40 m Jarak antara tiang pancang arah y, Y = 1.20 m
BAHAN / MATERIAL FONDASI TIANG PANCANG BAJA
DIMENSI PILE CAP
DATA SUSUNAN TIANG PANCANG BAJA
Jumlah bor-pile : n = 27 buah
No Xmax = 1.20 Ymax = 5.60
1 X1 = 1.20 X1² = 25.92 Y1 = 5.60 Y1² = 188.16
2 X2 = 0.00 X2² = 0.00 Y2 = 4.20 Y2² = 105.84
3 X3 = tdk.ada X3² = tdk.ada Y3 = 2.80 Y3² = 47.04
4 X4 = tdk.ada X4² = tdk.ada Y4 = 1.40 Y4² = 11.76
5 X5 = tdk.ada X5² = tdk.ada Y5 = 0.00 Y5² = 0.00
6 Y6 = tdk.ada Y6² = tdk.ada
7 Y7 = tdk.ada Y7² = tdk.ada
8 Y8 = tdk.ada Y8² = tdk.ada
9 Y9 = tdk.ada Y9² = tdk.ada
10 Y10 = tdk.ada Y10² = tdk.ada
ƩX²= 25.92 ƩY²= 352.80
m m
5. PEMBESIAN PILE CAP
5.1. GAYA AKSIAL ULTIMIT TIANG PANCANG 5.1.1 TINJAUAN BEBAN ARAH X
Gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang pancang Pumax= Pu/n + Mux * Xmax / SX²
Pumin= Pu/n + Mux * Xmax / SX²
Gaya aksial maksimum dan minimum yangdiderita satu tiangpancang
Pu Mux Pu/n Mux*X/SX² Pumax Pumin
kN kNm kN kN kN kN
1 13113.63 1569.69 485.69 72.67 558.36 413.02
2 12441.87 979.04 460.81 45.33 506.14 415.488
3 12058.63 1055.69 446.62 48.87 495.49 397.74
4 12063.67 1054.66 446.8 48.83 495.63 397.97
5 10978.48 5414.57 406.61 250.67 657.28 155.93
5.1.2 TINJAUAN BEBAN ARAH Y
Gaya aksial ultimit yang diderita satutiang pancang Pumax= Pu/n + Muy * Ymax / SY²
Pumin= Pu/n + Muy * Ymax / SY²
Gaya aksial maksimum dan minimum yangdiderita satu tiangpancang
Pu Mux Pu/n Muy*Y/SY² Pumax Pumin
kN kNm kN kN kN kN
1 13113.63 625.12 485.69 9.92 495.61 475.77
2 12441.87 0 460.81 0 460.81 460.81
3 12058.63 625.12 446.62 9.92 456.54 436.69
4 12063.67 750.14 446.8 11.91 458.71 434.9
5 10978.48 3140.17 406.61 49.84 456.45 356.76
KOMBINASI 4 KOMBINASI 5 KOMBINASI 5
No Kombinasi Pembebanan KOMBINASI 1 KOMBINASI 2 KOMBINASI 3 KOMBINASI 4 No Kombinasi
Pembebanan KOMBINASI 1 KOMBINASI 2 KOMBINASI 3