• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI GORONTALO"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

(2)
(3)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia dan izin-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LPMP Provinsi Gorontalo Tahun 2021 dapat kami selesaikan tepat waktu.

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Gorontalo merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dibawah Direktorat Jenderal

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah yang memiliki tugas melaksanakan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Gorontalo berdasarkan Kebijakan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Dalam upaya pertanggung jawaban kepada publik atas pelaksanaan program kegiatan dan penggunaan anggaran untuk mewujudkan tata kelola berkualitas, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, LPMP Provinsi Gorontalo menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sebagai perwujudan dari pertanggungjawaban kinerja tahun kedua atas pelaksanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2020 – 2024.

Penyusunan Laporan Kinerja LPMP Provinsi Gorontalo ini mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana kedua peraturan tersebut mengamanatkan instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja setiap tahun.

(4)
(5)

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GRAFIK ...

DAFTAR GAMBAR ...

IKHTISAR EKSEKUTIF ...

A. KINERJA PROGRAM ...

B. TATA KELOLA LEMBAGA DAN KINERJA ANGGARAN ...

BAB I PENDAHULUAN ...

A. GAMBARAN UMUM ...

B. DASAR HUKUM ...

C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI ...

D. ISU-ISU STRATEGIS DAN PERMASALAH UTAMA ...

A. ISU STRATEGIS YANG BERKEMBANG ...

B. PERMASALAHAN UTAMA ...

BAB II PERENCANAAN KINERJA ...

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN STRATEGIS ...

1. VISI ...

2. MISI ...

3. TUJUAN STRATEGIS ...

4. TATA NILAI ...

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 ...

1. PERJANJIAN KINERJA AWAL ...

2. PERJANJIAN KINERJA REVISI ...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI

i iii v vii ix 1 3 5 9 9 12 12 16 16 20 21 21 21 21 22 24 28 28 31

(6)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...

A. SASARAN STRATEGIS 1. 31 ...

34 34

35

39

49 53 54 56 66 90 114 116 IKK 1.1

IKK 1.2

IKK 1.3

Persentase Satuan Pendidikan(jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki Kinerja Satuan Pendidikan (indeks mutu) minimal 75 ...

Persentase Kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara Satuan Pendidikan dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk ...

Persentase Kab/Kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan ...

B. SASARAN STRATEGIS 2 ...

IKK 2.1 Predikat SAKIP ...

IKK 2.2 Nilai Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan RKA/KL..

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL ...

PROGRAM LAYANAN PUBLIK DAN DUKUNGAN MANAJEMEN...

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ...

BAB IV PENUTUP ...

LAMPIRAN : 1.

1.1Perjanjian Kinerja Awal 1.2Perjanjian Kinerja Revisi

2. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2021

(7)

Tabel 1 Capaian Kinerja Tahun 2021...

Tabel 2 Capaian IKK 1.1...

Tabel 3 Capaian IKK 1.2...

Tabel 4 Capaian IKK 1.3...

Tabel 5 Capaian Sasaran Strategis 2...

Tabel 6 Data Kepegawaian...

Tabel 7 Data SDM Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan...

Tabel 8 Perbandingan Capaian IKK 1.1 Tahun 2021...

Tabel 9 Perbandingan Capaian IKK 1.2 Tahun 2021...

Tabel 10 Perbandingan Capaian IKK 1.3 Tahun 2021...

Tabel 11 Progres Updating Data Dapodik...

Tabel 12 Perbandingan Capaian IKK 2.1 Tahun 2021...

Tabel 13 Perbandingan Capaian IKK 2.2 Tahun 2021...

Tabel 14 Hasil Seleksi Tahap 1 dan Tahap 2 PSP...

Tabel 15 Status Pendaftaran Kepala Sekolah Angkatan 1

Kota Gorontalo...

Tabel 16 Kuota Final Kepala Sekolah PSP Kota Gorontalo...

Tabel 17 Lini Masa Angkatan 2 PSP... 73 Tabel 18 Status Pendaftaran KS PSP Angkatan 2

Kota Gorontalo...

Tabel 19 Status Pendaftaran KS PSP Angkatan 2

Kabupaten Gorontalo...

Tabel 20 Status Pendaftaran KS PSP Angkatan 2

Kabupaten Pohuwato...

Tabel 21 Rekap Hasil Pleno PSP Angkatan 2 Provinsi

Gorontalo Tahun 2021 ...

Tabel 22 Data Sebaran Responden PTM, PHBS,

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL

2 3 4 5 6 11 11 35 39 49 50 54 56 68

68 69 74

75

76

76

77

(8)

Tabel 23 Rekapitulasi Layanan ULT...

Tabel 24 Rekap Pengunjung Klinik Mootame...

Tabel 25 Data Perkembangan BMN 5 Tahun Terakhir...

Tabel 26 Data Perbandingan Nilai Laporan Barang

dan Laporan Keuangan...

Tabel 27 Data Penetapan Status Pengguna BMN...

Tabel 28 Data Penghapusan BMN...

Tabel 29 Data Sarana dan Prasarana...

Tabel 30 Data Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan...

Tabel 31 Prosentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan...

Tabel 32 Prosentase Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan...

91 96 97

98 99 99 103 110 111 112

(9)

Grafik 1 Capaian IKK 1.1...

Grafik 2 Capaian IKK 1.2...

Grafik 3 Capaian IKK 1.3...

Grafik 4 Capaian Sasaran Strategis 2...

Grafik 5 Perbandingan Capaian IKK 1.1 Tahun 2021...

Grafik 6 Perbandingan Capaian IKK 1.2 Tahun 2021...

Grafik 7 Persentase Kesenjangan Literasi...

Grafik 8 Persentase Kesenjangan Numerasi...

Grafik 9 Persentase Kesenjangan Survey Karakter...

Grafik 10 Persentase Kesenjangan Survey Lingkungan Belajar...

Grafik 11 Perbandingan Capaian IKK 1.3 Tahun 2021...

Grafik 12 Capaian Strategis 2...

Grafik 13 Perbandingan Capaian IKK 2.1 Tahun 2021...

Grafik 14 Perbandingan Capaian IKK 2.2 Tahun 2021...

Grafik 15 Hasil Pendampingan 16 Sekolah Penggerak...

Grafik 16 Progres 16 Sekolah Penggerak Dalam Implementasi Pembelajaran...

Grafik 17 Kategori Kesiapan Sekolah Untuk PTMP Jenjang SD...

Grafik 18 Prosentase Indikator Implementasi PTMT Provinsi

Gorontalo ...

Grafik 19 Kategori Kesiapan Sekolah Dalam PTMT Jenjang SD...

Grafik 20 Kategori KEsiapan Sekolah Dalam PTMT Jenjang SD...

Grafik 21 Kategori Sekolah Pelaksana PTMT Jenjang SMP...

Grafik 22 Kategori Sekolah Pelaksana PTMT Jenjang SMP...

Grafik 23 Kategori Sekolah Pelaksana PTMT Jenjang SMA...

Grafik 24 Kategori Sekolah Pelaksana PTMT Jenjang SMA...

Grafik 25 Kategori Kesiapan Sekolah Pelaksana PTMT Jenjang SLB..

DAFTAR GRAFIK DAFTAR GRAFIK DAFTAR GRAFIK

3 4 5 6 36 40 43 44 44 45 49 53 54 57 73

74 82

82 83 83 84 84 85 85 86

(10)

Grafik 27 Data Pegawai Tahun 2021...

Grafik 28 Prosentase Pegawai Berdasarkan Jenjang

Pendidikan...

Grafik 29 Prosentase Pegawai Berdasarkan Pangkat/

Golongan...

Grafik 30 Realisasi Capaian Sasaran Penyusunan SKP

Berdasarkan Permenpan RB...

111

112

114

115

(11)

Gambar 1 Realisasi Pelaksanaan Anggaran...

Gambar 2 Kinerja Pelaksanaan Anggaran...

Gambar 3 Struktur Organisasi Dirjen Paud Dikdas dan

Dikmen...

Gambar 4 Struktur Organisasi LPMP Provinsi Gorontalo...

Gambar 5 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi LPMP...

Gambar 6 Dokumentasi Rapat Koordinasi Kebijakan

Kemendikbudristek ...

Gambar 7 Dokumentasi Pengolahan, Analisis, dan Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu Tahun 2021...

Gambar 8 Dokumentasi Penyusunan dan Pengolahan Laporan Akhir SPMI...

Gambar 9 Dokumentasi Verifikasi dan Validasi Data Mutu

Pendidikan...

Gambar 10 Sebaran Sekolah Sasaran Pendampingan Literasi Numerasi dan Karakter...

Gambar 11 Dokumentasi Rakortek Asesmen Nasional...

Gambar 12 Dokumentasi Monitoring Asesmen Nasional...

Gambar 13 Dokumentasi Pembaharuan Data Dapodik...

Gambar 14 Capaian NKA LPMP Provinsi Gorontalo...

Gambar 15 Capaian Nilai EKA Tahun 2021...

Gambar 16 Capaian Nilai IKPA Tahun 2021...

Gambar 17 Progres Capaian Keuangan...

Gambar 18 Capaian Realisasi Tahun 2021...

Gambar 19 Hasil Monev Kampus Mengajar...

Gambar 20 Hasil Best Practice Kampus Mengajar...

Gambar 21 Hasil Rekomendasi Kampus Mengajar...

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR

6 7

13 13 15

38

38

38

39

43 48 48 52 57 58 58 59 59 79 80 80

(12)

Gambar 22 Fasilitas Layanan Publik...

Gambar 23 Fasilitas Media Layanan Informasi...

Gambar 24 Kelas PESTA LPMP Provinsi Gorontalo...

Gambar 25 Pelayanan Klinik Mootame...

Gambar 26 Aplikasi SIPANDU LPMP Provinsi Gorontalo...

Gambar 27 Sarana Prasarana LPMP Provinsi Gorontalo...

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR

90 91 94 96 99 104

(13)

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Gorontalo merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Provinsi. Yang menjalankan tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Gorontalo berdasarkan Kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi. Laporan Kinerja LPMP Provinsi Gorontalo tahun 2021 merupakan suatu

IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF

bentuk pertanggungjawaban tahun ke dua dalam pencapaian kinerja lembaga dalam memenuhi perjanjian kinerjanya dengan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan atas pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020 – 2024.

Anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk LPMP Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 15.041.951.000,- (Lima Belas Milyar Empat Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan daya serap sebesar 99,74% dimana sisa dana tahun 2021 adalah sebesar Rp. 39.234.291 (Tiga Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Dua Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) yang berasal dari Belanja Tunjangan Fungsional yang tidak dapat terserap karena belum terbitnya pembaharuan aplikasi GPP yang mencantumkan besaran nilai tunjangan fungsional, dan sisa belanja barang dan modal yang sudah tidak dapat terserap,

Secara umum capaian kinerja LPMP Provinsi Gorontalo dapat dijabarkan hasil kinerjanya sebagai berikut :

(14)
(15)

A. KINERJA PROGRAM

Persentase satuan pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki kinerja Satuan Pendidikan (indeks mutu) minimal 75

1.

Pada tahun 2021 perhitungan untuk pencapaian Kinerja IKK ini masih menggunakan indeks mutu. Baseline data berasal dari nilai kinerja Satuan Pendidikan yang dihasilkan dari Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) tahun 2020 dengan menggunakan ambang batas 6 yang disetarakan dengan indeks capaian Satuan Pendidikan sebesar 75. Yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Pada tahun 2021 hasil Asesmen Kompetensi Minum yang diolah datanya oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran (PUSMENJAR) Kemdikbudristek, dari hasil tersebut Provinsi 2.Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara Satuan Pendidikan dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk

(16)

Pada tahun 2021 capaian dari persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan memperoleh nilai 100% dengan capaian terhadap Renstra sebesar 105,04. Dimana dari 6 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo seluruhnya telah berada diatas nilai 95,2%. Data tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :

3.Persentase Kab/Kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan

(17)

Tabel 4 Capaian IKK 1.3

Grafik 3 Capaian IKK 1.3

B. TATA KELOLA LEMBAGA DAN KINERJA ANGGARAN

Dalam tata kelola lembaga indikator yang harus dicapai LPMP Provinsi Gorontalo adalah terkait dengan predikat SAKIP dan Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKAKL. Di tahun 2021 predikat SAKIP yang berhasil dicapai oleh LPMP Provinsi Gorontalo adalah BB dengan nilai 77,68% dengan nilai kinerja anggaran sebesar 99,08%. Nilai ini lebih tinggi dari perolehan tahun 2020, dimana nilai untuk predikat SAKIP adalah sebesar 74,92% dengan nilai kinerja anggaran sebesar 98,50%. Hal tersebut dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini :

(18)

Tabel 5 Capaian Sasaran Strategis 2

Grafik 3 Capaian IKK 1.3

REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN

TAHUN 2021 TAHUN 2021

(19)

KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2021 TAHUN 2021

Gambar 1 Realisasi Pelaksanaan Anggaran

Anggaran yang dialokasikan Pemerintah untuk LPMP Provinsi Gorontalo Tahun 2021 adalah sebesar Rp.

15.041.951.000,- (lima belas milyar empat puluh satu juta sembilan ratus lima puluh satu ribu rupiah) dengan daya serap sebesar Rp. 15.002.716.709 atau 99,74% , dengan sisa pagu anggaran sebesar Rp 39.234.291,- atau 0,26% yang berasal dari belanja modal pegawai untuk pembayaran tunjangan fungsional yang tidak dapat di bayarkan karena belum adanya Pembaharuan aplikasi GPP di tahun

Belum ada penentuan nilai Scorecard yang mendukung nilai kinerja yang telah di perjanjikan Data hasil olahan Asesmen Kompetensi Minimum di akhir tahun 2021 belum ada, sehingga penentuan ambang batas belum maksimal.

2021 sebesar Rp 39.017.310,- belanja barang Rp. 214.681 yang berasal dari sisa belanja barang dari seluruh komponen belanja barang yang sudah tidak dapat terserap dan belanja modal Rp. 2.300,- yang berasal dari sisa belanja modal yang sudah tidak dapat terserap.

Beberapa permasalahan/ kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian target kinerja antara lain : 1.

2.

(20)

Memaksimalkan sinergitas di tingkat eselon dalam memetakan target yang akan di cantumkan dalam IKK untuk UPT (Unit Pelaksana Teknis)

Melakukan inovasi pelaksanaan program kegiatan untuk mengantisipasi terlambatnya hasil Asesmen Kompetensi Minimum tahun 2021

Melakukan koordinasi dengan unit eselon 1 terkait program kegiatan untuk menunjang pemenuhan target dan tusi LPMP.

Rekomendasi perbaikan/ Peningkatan Kualitas Kinerja : 1.

2.

3.

(21)

Lahirnya Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Gorontalo tidak lepas dari adanya gerakan reformasi yang terjadi sekitar tahun 1998. Dampak perubahan tersebut adalah adanya perubahan pada tatanan sistem pemerintahan di Republik Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk lahirnya daerah-daerah provinsi baru dan kabupaten kota baru. Provinsi Gorontalo lahir berdasarkan UU Nomor 38 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Gorontalo, pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai provinsi baru, maka sangat membutuhkan dukungan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

sarana dan prasarana untuk memenuhi berbagai layanan kepada masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo, termasuk layanan di bidang pendidikan. Dalam rangka memudahkan layanan pendidikan tersebut maka Kementerian Pendidikan Nasional merintis pembangunan Balai Penataran Guru (BPG) Gorontalo Tahun 2002.

Selanjutnya pada tahun 2003, Menteri Pendidikan Nasional Malik Fajar menerbitkan Surat Keputusan nomor 087/O/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) termasuk 4 LPMP baru yaitu LPMP Provinsi Bangka Belitung, LPMP Banten, LPMP Maluku Utara, dan LPMP Gorontalo. Dengan terbitnya Permendiknas tersebut, maka Balai Penataran Guru (BPG) berubah nama menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Operasional LPMP Gorontalo dimulai tanggal 8 Februari 2004 dengan dukungan 44 orang CPNS rekrutmen tahun 2003 akhir.

(22)

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (sebelumnya Penjamin) sampai dengan sekarang. Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) pusat di daerah, LPMP mengalami beberapa kali perubahan pimpinan di tingkat pusat, yang pertama dibawah Ditjen Dikdasmen Depdikbud, kedua dibawah Ditjen PMPTK Kemdiknas, ketiga dibawah Badan PSDMPK Kemdikbud, dan terakhir dibawah Ditjen Dikdasmen Kemdikbud.

Setelah mengalami berbagai perubahan nomenklatur hingga akhirnya terbit Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kelola Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Gorontalo, yang merupakan Unit Pelayanan Teknis dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Saat ini LPMP Provinsi Gorontalo dipimpin oleh Drs. Amin Nusi, M.Pd.

LPMP Provinsi Gorontalo memiliki ketersediaan sumber daya manusia sejumlah 62 orang PNS dan 22 orang PPNPN. Dimana 62 orang tersebut terbagi dalam 2 orang pejabat struktural, 13 orang pejabat fungsional yang terdiri dari 9 orang Widyaprada dan 4 orang Pengembang Teknologi Pembelajaran, serta 47 orang pejabat pelaksana, kualifikasi pendidikan PNS dapat dirinci sebagai berikut : Jenjang Pendidikan S-3 sebanyak 1 orang, S-2 sebanyak 30 orang, S-1 sebanyak 16 orang, D3 sebanyak 2 orang, dan SMA sebanyak 13 orang. Sumber daya manusia di LPMP Provinsi Gorontalo merupakan kekuatan utama lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsi penjaminan mutu di Provinsi Gorontalo dan menjadi role model bagi LPMP lain dalam hal inovasi program penjaminan mutu pendidikan.

Dengan wilayah kerja yang mencakup wilayah Provinsi Gorontalo dengan 1 Kota dan 5 Kabupaten, yang terdiri dari :

1. Kota Gorontalo;

2. Kabupaten Bone Bolango;

(23)

DATA KEPEGAWAIAN DATA KEPEGAWAIAN

Tabel 5 Capaian Sasaran Strategis 2

SUMBER DAYA DAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN SUMBER DAYA DAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN

Tabel 7 Data SDM Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

(24)

UU nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

PP 57 tahun 2021 yang terakhir dirubah dengan PP 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Permendikbud nomor 28 tahun 2016 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah;

Permendikbud nomor 26 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

Permendikbud 39 Tahun 2020 tentang Evaluasi Atas Implementasi SAKIP di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi pemerintah;

Permenpan Nomor 12 tahun 2015 tentang Evaluasi Atas Implementasi SAKIP di Instansi Pemerintah;

Program dan Kegiatan berdasarkan DIPA LPMP Provinsi Gorontalo Nomor :SP DIPA- 023.03.2.419510/2021, tanggal : 17 November Tahun 2020.

Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

B. DASAR HUKUM

C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

LPMP Provinsi Gorontalo merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ( Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen) berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi

(25)

a.Kepala

b.Sub Bagian Tata Usaha

c.Kelompok Jabatan Fungsional

Dan dapat di gambarkan melalui diagram dibawah ini : STRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR ORGANISASI

DIREKTORAT JENDERAL PAUD DIKDAS DAN DIKMENDIREKTORAT JENDERAL PAUD DIKDAS DAN DIKMEN

Gambar 3 Struktur Organisasi Dirjen Paud Dikdas dan Dikmen

DONI PUNU AMIN N. NUSI

KEPALA

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJASTRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA LPMP PROVINSI GORONTALOLPMP PROVINSI GORONTALO

(26)

TUGAS LPMP

Melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model, dan kemitraan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

Pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;

Pelaksanaan fasilitas peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan nasional;

Pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah secara nasional;

Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan secara nasional;

Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; dan

Pelaksanaan urusan administrasi.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

FUNGSI LPMP

(27)

Kedudukan Tugas dan Fungsi LPMP sesuai Permendikbud 26 Tahun 2020, dapat di jabarkan juga dalam gambar berikut ini :

Gambar 5 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi LPMP

(28)

D. ISU-ISU A.STRATEGIS DAN PERMASALAH UTAMA

Pandemi Covid-19 cukup menghantam berat siswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dijalankan sejak Maret 2020 terpaksa menjadi solusi untuk melanggengkan proses pendidikan. Dimana proses PJJ tersebut membawa masalah baru dimana salah satu masalahnya adalah Loss Learning yang diartikan sebagai kehilangan atau keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang merujuk pada progress akademis, umumnya terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau diskontinuitas dalam pendidikan. Jika saat ini kurikulum menargetkan 12 bab untuk satu mata pelajaran, maka dikala pandemi Satuan Pendidikan hanya mampu mengajar 5 bab saja yang mengakibatkan banyaknya tugas online (daring) sebagai penentuan penilaian untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Hal tersebut menyebabkan terganggunya proses pendidikan formal.

Dalam setahun ini pembelajaran tatap muka belum berjalan secara normal. Sehingga masalah pokok yang di timbulkan di antaranya :

a.Penurunan tingkat keinginan belajar

Dengan tidak pergi ke Satuan Pendidikan, kebanyakan peserta didik merasa seperti tidak memiliki alasan dan motivasi yang cukup kuat untuk belajar. Ketika biasanya guru memperhatikan peserta didik secara langsung di kelas, tingkat keinginan belajar mereka relatif terjaga. Tetapi saat tidak ada guru, biasanya kesadaran belajar ini pun menurun.

Sehingga orangtua dirumah berjuang agar peserta didik tetap semangat untuk melakukan pembelajaran serta memastikan mereka belajar dengan aman dan sehat.

A. ISU STRATEGIS YANG BERKEMBANG

1. Ancaman Loss Learning Akibat Pandemi

(29)

Pembelajaran melalui moda daring atau distance learning (Pembelajaran Jarak Jauh) membuka peluang adanya disparitas atau kesenjangan belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki fasilitas belajar yang baik dengan dukungan keluarga yang utuh hampir pasti memiliki tingkat keberhasilan dan keterlibatan yang baik dalam belajar. Sedangkan peserta didik yang minim fasilitas dan dukungan keluarga yang kurang, tetap bersemangat dalam belajar.

b.Kemungkinan meningkatnya angka putus Satuan Pendidikan

Ketidakpastian kapan Satuan Pendidikan akan di buka dan kembali normal berakibat pada munculnya kebosanan sehingga mendorong beberapa peserta didik untuk tidak melanjutkan belajar. Alasan ketiadaan fasilitas, kebingungan menghadapi tugas yang dihadapkan, juga kebosanan membuka jalan untuk para siswa yang hidup di tengah keterbatasan lebih memilih untuk bekerja dan meringankan beban orangtuanya guna membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik.

Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkan dan di praktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan diseluruh sendi kehidupan di Satuan Pendidikan dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi Satuan Pendidikan agar dapat 2. Penguatan Pendidikan Karakter

(30)

Literasi merupakan bagian tidak terpisah dalam dunia pendidikan.

Literasi menjadi sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang di dapatkannya di bangku Satuan Pendidikan.

Literasi juga terkait dengan kehidupan siswa, baik dirumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia. Literasi pada awalnya dimaknai ‘keberaksaraan’ dan selanjutnya di maknai

‘melek’ atau ‘keterpahaman’.

Pada langkah awal, “melek, baca dan tulis” ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal. Pemahaman Literasi pada akhirnya tidak hanya merambah pada masalah baca tulis saja. Menurut World Economic Forum (2016), peserta didik memerlukan 16 keterampilan agar mampu bertahan di abad XXI, yakni literasi dasar (bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan berliterasi untuk kehidupan sehari-hari), kompetensi (bagaimana peserta didik menyikapi tantangan yang kompleks), dan karakter (bagaimana peserta didik menyikapi perubahan lingkungan mereka). Berikut adalah gambaran dari hal itu (World Economic Forum, 2016).

Menurut Cope dan Kalantzis (2000), pedagogi multiliterasi yang dikembangkan oleh New London Group merupakan pandangan yang melihat semakin berkembangnya dimensi literasi yang multibahasa dan multimodal. Dengan demikian, Satuan Pendidikan dan masyarakat perlu mengembangkan praktik dan keterampilan menggunakan beragam cara untuk menyatakan dan memahami ide-ide dan informasi dengan mengunakan bentuk-bentuk teks konvensional maupun bentuk-bentuk teks inovatif, simbol dan multimedia (Abidin, 2015). Beragam teks yang digunakan dalam satu konteks ini disebut teks multimodal.

Adapun pembelajaran yang bersifat multiliterasi menggunakan strategi

(31)

Perkembangan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan dampak yang sangat signifikan ke semua aspek kehidupan manusia. Perkembangan ini memiliki dampaksemakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan keseluruh dunia menembus batas, jarak, tempat, ruang dan waktu.Pengaruhnya pun meluas ke berbagai kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

Boleh di katakan bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini merupakan faktor penentu kecepatan dan keberhasilan penguasaan ilmu dan teknologi oleh umat manusia. Dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, dimana kegiatan pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran pembelajar dan pemanfaatan TIK.

Dalam hal ini pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dengan kemajuan TIK ini, karena memperoleh manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pelajaran yang berkualitas seperti literatur, jurnal dan buku. Membangun forum-forum diskusi ilmiah, sampai konsultasi/ diskusi dengan para pakar di dunia, semua ini dapat dimudahkan dan dilakukan tanpa batas karena manusia dapat melakukannya sendiri. Sistem Pelaksanaan Berbasis TIK ini merupakan revolusi kelima dalam pembelajaran.

Dalam hal ini, peran LPMP Provinsi Gorontalo dalam proses transformasi menuju perubahan paradigma pembelajaran Abad 21 yang mencakup Penguatan Pendidikan Karakter, pengintegrasian literasi dalam pembelajaran, dan pengembangan berbasis TIK terintegrasi dengan tugas dan fungsi LPMP Provinsi Gorontalo dalam memberikan layanan penjaminan mutu pendidikan. Penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan diharapkan dapat menjamin implementasi pendidikan karakter, literasi dan TIK memberikan dampak signifikan dalam pemenuhan standar nasional pendidikan khususnya standar kompetensi lulusan, agar kompetensi yang di hasilkkan dalam proses 4. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(32)

Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan sebagai kewajiban yang melekat pada satuan pendidikan sesuai amanat peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 seyogyanya mendapat dukungan yang memadai dari pemerintah daerah sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah. Tindak lanjut hasil penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan internal belum di manfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah dalam menyusun program dan kebijakan perbaikan dan peningkatan mutu yang dapat mendorong satuan pendidikan memenuhi maupun melampaui standard nasional pendidikan.

Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai keterbatasan masih menjadi kendala dalam implementasi paradigma pembelajaran abas 21, baik yang terkait dengan aspek-aspek akademik maupun manajemen pendidikan. Untuk itupercepatan peningkatan capaian 8 (delapan) SNP di semua jenjang pendidikan harus menjadi prioritas pemabngunan pendidikan di Provinsi Gorontalo.

B. PERMASALAHAM UTAMA

Peran Pemerintah Daerah Yang Belum Optimal

(33)

“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN STRATEGIS

mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, gotong royong, dan berkebhinekaan global”

VISI 1.

Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrasutruktur dan teknologi

Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan sastra

Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan

Untuk itu, Misi Kemendikbudristek dalam melaksanakan Nawacita kedua tersebut adalah sebagai berikut :

1.

2.

3.

2. MISI

(34)

Perluasan akses pendidikan bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif;

Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat pada perkembangan peserta didik;

Pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter;

Pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa, dan sastra serta pengarus-utamanya dalam pendidikan;

Penguatan sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan dan akuntabel.

Perluasan akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif;

Peningkatan mutu pembelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas dan merata;

Penguatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah yang berpusat pada daya saing dan berkarakter;

Penguatan sistem tata kelola pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah yang partisipatif, transparan dan akuntabel.

Perumusan tujuan Kemendikbudristek ditujukan untuk menggambarkan terlaksananya misi dan tercapainya visi. Kemendikbudristek menetapkan lima tujuan sebagaimana berikut :

1.

2.

3.

4.

5.

Perumusan tujuan dari Kemendikbudristek diatas menjadi dasar perumusan tujuan dari unit eselon satu Direktorat Jenderal Paud, Dikdas, dan Dikmen yaitu :

1.

2.

3.

4.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi LPMP Provinsi Gorontalo dan selaras dengan sasaran program dari Direktorat Jenderal Paud, Dikdas, dan Dikmen maka LPMP Provinsi Gorontalo merumuskan tujuan sebagai

3. TUJUAN STRATEGIS

(35)

Meningkatnya Mutu Satuan Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

Terwujudnya tata kelola yang berkualitas

1.

2.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

LPMP PROVINSI GORONTALO

Untuk mengukur tercapainya tujuan, LPMP Provinsi Gorontalo merumuskan indikator kinerja tujuan yang memuat target tujuan pada akhir periode Renstra.

Indikator kinerja tujuan yang dirumuskan LPMP Provinsi Gorontalo berasal dari indikator kinerja program yang disesuaikan dengan tupoksi lembaga.

INDIKATOR TUJUAN LPMP RPOVINSI GORONTALO

1. Persentase Satuan Pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB di Provinsi Gorontalo dengan nilai Scorecard minimum 75 (kategori tinggi) sebesar 27,4%

2. Predikat Akuntabilitas Kinerja Lembaga BB

3. Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKAKL sangat baik

(36)

Tata nilai yang diutamakan pada Renstra LPMP Provinsi Gorontalo Tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut :

1. INtegritas

Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai Kemendikbudristek diharapkan konsisten dan teguh menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan dan mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang mencerminkan nilai integritas adalah :

3. TATA NILAI

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam tindakan;

Jujur dalam segala tindakan;

Menghindari benturan kepentingan, Berpikiran posistif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi;

Mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme;

Tidak melanggar sumpah dan janji Pegawai/Jabatan;

Tidak melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi; dan

Tidak menerima pemberian (gratifikasi) dalam bentuk apapun di luar ketentuan.

2. Kreatif dan Inovatif

Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode atau alat.

Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah :

a. Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatifterhadap sistem permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru;

(37)

3. inisiatif

Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi dari yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Pegawai Kemdikbudristek sewajarnya melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, menciptakan peluang baru atau menghindari timbulnya masalah. Indikator dari inisiatif adalah :

d.

e.

f.

g.

h.

Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah;

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien;

Tidak merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai;

Tidak bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan Tidak monoton.

a.

b.

c.

d.

Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan;

Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi;

Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah;

Tidak hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan; dan

Tidak sekedar mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan, berargumentasi bahwa apa yang dilakukan telah disetujui oleh semua anggota tim.

4. pembelajar

Pada Nilai Pembejar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai Kemdikbudristek harus berkeinginan dan berusaha selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai pembelajar adalah :

a.

b.

c.

Berkeingan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman;

Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran;

Berbagi pengetahuan/ pengalaman dengan rekan kerja;

(38)

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

Berkompetisi secara profesional;

Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai;

Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja;

Tidak sewenang-wenang;

Tidak mementingkan diri sendiri;

Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; dan

Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan / primordialisme.

5. Menjunjung Meritokrasi

Nilai menjunjung merotokrasi berarti menjunjung keadilan tinggi keadlidan dalam pemberian penghargaan bagi pegawai yang kompeten. Pegawai Kemdikbudristekperlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang mencerminkan nilai ini adalah :

d.

e.

f.

Memanfaatkan waktu dengan baik;

Suka mempelajari hal yang baru; dan Rajin belajar/bertanya/dan berdiskusi.

6. terlibat Aktif

Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

Pegawai Kemendikbudristek semestinya suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator :

a.

b.

c.

d

Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan misi kementerian;

Memberikan dukungan kepada rekan kerja;

Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis); dan Tidak bersifat pasif, dan sekedar menunggu perintah.

(39)

7. tanpa pamrih

Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.

Pegawai Kemdikbudristek, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai Kemdikbud Ristek memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama. Indikator nilai tanpa pamrih adalah :

a.

b.

c.

d.

e.

Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaannya;

Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya;

Menunjukkan prilaku 4S (Senyum, sapa, sopan, dan santun);

Tidak melakukan pekerjaan dengan terpaksa; dan Tidak berburuk sangka kepada rekan kerja.

Peningkatan Internalisasi ketujuh nilai diatas diantara pegawai semakin dirasakan urgensinya untuk memastikan pembangunan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan visi Pendidikan dan Kebudayaan 2020 – 2024 didukung oleh kinerja Kemendikbudristek yang sama.

(40)

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

PERJANJIAN KINERJA AWAL

(41)
(42)
(43)

PERJANJIAN KINERJA REVISI

(44)
(45)
(46)

Sesuai dengan penetapan kinerja yang telah di tetapkan pada tahun 2021, LPMP Provinsi Gorontalo berkewajiban untuk mencapai target-target tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja lembaga. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan lembaga dalam upaya

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

pencapaian sasaran strategisnya dan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka diperlukan suatu gambaran tentang capaian-capaian kinerja tersebut. Dibawah ini diuraikan hasil capaian kinerja LPMP Provinsi Gorontalo sebagai implementasi kebijakan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab menuju akuntabilitas kegiatan dan keuangan lembaga.

SASARAN STRATEGIS

1

(47)

IKK 1.1 Persentase Satuan Pendidikan(jnejang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki Kinerja Satuan Pendidikan (indeks mutu) minimal 75

IKK ini dalam pencapaiannya didukung oleh output Satuan Dikdas dan Dikmen Yang Difasilitasi Penjaminan Mutunya. Definisi operasional Renstra untuk kinerja Satuan Pendidikan pada tahun 2020 adalah minimal 75 atau disetarakandengan nilai 6,59 berdasarkan nilai Raport Mutu Menuju SNP 4. Sedangkan untuk tahun 2021, Satuan Pendidikan yang memiliki kinerja Satuan Pendidikan (indeks mutu) minimal 75 sebanyak 291 Satuan Pendidikan sehingga realisasi terhadap IKK 1.1 adalah sebesar 28,45% atau dalam hal ini melebihi target yang telah tertuang dalam Renstra. Perhitungan pencapaian kinerja IKK tahun ini masih menggunakan indeks mutu seperti tahun sebelumnya. Baseline data berasal dari nilai kinerja Satuan Pendidikan yang dihasilkan dari Aplikasi penjaminan mutu tahun 2020 dengan menggunakan indeks capaian Satuan Pendidikan sebesar 75 yang disetarakan dengan nilai 6. Dari target tahun 2021 sebesar 27,4% realisasi yang dihasilkan adalah sebesar 28,45%. Berdasarkan data tersebut maka kesesuaian atas target Renstra adalah sebesar 103,83%. Dari hasil capaian ini, LPMP Provinsi Gorontalo berhasil melampaui target sebesar 3,83% yang diperoleh dari selisih antara target yang ditetapkan pada IKK 1.1 dengan realisasi yang dicapai selama tahun 2021.

Tabel 8 Perbandingan Capaian IKK 1.1 Tahun 2021

Penjelasan Capaian Tahun 2021

(48)

Realisasi Kinerja tahun 2021 telah melampai target akhir renstra dimana capaian untuk tahun 2021 adalah sebesar 28,45%. Capaian ini merupakan hasil dari peningkatan raport mutu satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB.

Secara keseluruhan pencapaian target Renstra tahun 2024 telah mencapai 103,83%.

Perbandingan Dengan Target Renstra

Capaian mutu SNP di seluruh jenjang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini di sebabkan dari beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya :

a. Kendala

1.

Kendala dan Rekomendasi

a.

b.

c.

Terdapat kendala teknis aplikasi PMP.

Pergantian operator di satuan pendidikan

Pengisian intrumen di satuan pendidikan sebagian besar dilakukan oleh operator

(49)

Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota memfasilitasi Satuan Pendidikan untuk meningktakan implementasi SPMI diseluruh satuan pendidikan melalui upaya intens yang dapat mendorong satuan pendidikan untuk terus mengimplementasikan SPMI

Perlunya pendampingan lanjutan dalam rangka peningkatan nilai untuk setiap aspek yaitu aspek penguatan organisasi untuk implementasi SPMI, aspek kebijakan internal Satuan Pendidikan terhadap implementasi SNP, aspek pemetaan mutu, aspek perencanaan pemenuhan mutu, aspek pelaksanaan pemenuhan mutu Satuan Pendidikan, serta aspek monitoring serta evaluasi pemenuhan mutu bagi Satuan Pendidikan-Satuan Pendidikan yang belum memenuhi komponen/ dokumen yang disyaratkan untuk setiap aspek.

Program pendampingan Satuan Pendidikan model tetap berlanjut dalam rangka optimalisasi peningkatan kualitas pendidikan.

b. Rekomendasi

1.

2.

3.

Sehubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya dan anggaran LPMP Provinsi Gorontalo tahun 2021 telah mendayagunakan seluruhnya untuk pencapaian kinerja ke arah yang lebih baik. Terdapat beberapa perubahan skenario kegiatan demi efektif dan efisiennya pelaksanaan dan penggunaan anggaran pelaksanaan kegiatan. Hasil efisiensi tersebut digunakan untuk menunjang tugas dan fungsi LPMP Provinsi Gorontalo.

Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dan Anggaran

Realisasi kegiatan terkait dengan pencapaian kinerja yang menjadi penunjang keberhasilan capaian IKK 1.1 antara lain :

1.Rapat Koordinasi Kebijakan Kemendikbudristek

Kegiatan ini dilaksanakan agar seluruh kebijakan-kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tersampaikan kepada seluruh pihak terkait di Provinsi Gorontalo.

Analisis Program/ Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian Kinerja

(50)

Gambar 6 Dokumentasi Rapat Koordinasi Kebijakan Kemendikbudristek

2.Pengolahan, Analisis, dan Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu Tahun 2021

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatakan rekomendasi peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten/Kota di provinsi Gorontalo berdasarkan hasil analisis Raport Mutu yang disajikan dalam bentuk peta mutu masing-masing kab/kota.

Gambar 7 Dokumentasi Pengolahan, Analisis, dan Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu Tahun 2021

3. Penyusunan dan Pengolahan Laporan Akhir SPMI

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperoleh laporan akhir pelaksanaan SPMI. Sehingga diperoleh gambaran sebaran Satuan

(51)

4. Verifikasi dan Validasi Data Mutu Pendidikan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memverifikasi dan memvalidasi satuan pendidikan yang belum memiliki raport mutu.

Gambar 9 Dokumentasi Verifikasi dan Validasi Data Mutu Pendidikan

IKK 1.2 Persentase Kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara Satuan Pendidikan dengan kinerja terbaik dan kinerja terburu

Tabel 9 Perbandingan Capaian IKK 1.2 Tahun 2021

Pelaksanaan Asesmen Kompetensi merupakan hal baru yang dilaksanakan dalam mengukur hasil belajar peserta didik secara keseluruhan.

Pendekatan dalam penetapan target AKM dan survey karakter belum terlalu tepat, karena pendekatan yang dilakukan masih menggunakan pendekatan Capaian IKK Persentase kesenjangan hasil AKM dan survey karakter antara Satuan Pendidikan dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk tahun 2020 adalah sebesar 4,2% dengan capaian terhadap Renstra sebesar 119,05%. Sedangkan pada tahun 2021 capaian IKK 1.2 adalah sebesar 5,79% dengan capaian terhadap Renstra sebesar 86,35%. Hasil capaian IKK 1.2 tahun 2021 yang menunjukkan adanya selisih sebesar 0,79 dari target yang ditetapkan disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

1.

2.

Penjelasan Capaian Tahun 2021

(52)

3. Data kesenjangan hasil AKM dan survey Karakter idealnya merujuk pada hasil siswa, tetapi kenyataannya pengukuran kesenjangan tersebut dilakukan hanya pada level Satuan Pendidikan.

Hasil Capaian untuk LPMP Provinsi Gorontalo terkait IKK 1.2 dapat di gambarkan dalam grafik dibawah ini :

Grafik 6 Perbandingan Capaian IKK 1.2 Tahun 2021

Realisasi hasil pencapaian tahun 2021 masih diatas dari target kinerja yaitu sebesar 5,79%, dengan nilai pencapaian terhadap target Renstra sebesar 86,35%. Capaian ini merupakan hasil dari pelaksanaan asesmen nasional yang di laksanakan di Provinsi Gorontalo pada bulan September 2021, data tersebut dikeluarkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran (PUSMENJAR) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan menilai kompetensi literasi, numerasi, karakter pada hasil tes siswa di seluruh jenjang pendidikan.

Perbandingan Dengan Target Renstra

a. Kendala

Kendala yang ditemui dalam proses pencapaian target kinerja pada IKK 1.2 dapat diuraikan sebagai berikut :

Kendala dan Rekomendasi

(53)

2. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya hasil asesmen bagi daerah dan satuan pendidikan

3. Sebagian siswa belum mahir dalam penggunaan laptop/ komputer terutama pada jenjang SD

4. Belum diketahui secara jelas mekanisme penilaian serta perhitungan nilai AKM dan survey karakter yang menjadi target capaian kinerja

5. AKM dan survey karakter masih menggunakan pendekatan hasil nilai Ujian Nasional (UN) bukan menggunakan pendekatan nilai AKM . Intervensi nilai yang dihasilkan dalam AKM masih menggunakan pendekatan nilai satuan pendidikan bukan dengan pendekatan nilai siswa.

b. Rekomendasi

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang ketersediaan jaringan internet yang memadai untuk proses pelaksanaan Asesmen Nasional

Perlunya sosialisasi yang lebih intens kepada satuan pendidikan dan daerah tentang pelaksanaan Asesmen Nasional.

Perlunya penguatan kompetensi guru dalam membimbing peserta didik dalam menyelesaikan jenis soal berbasis Asesmen Nasional.

Perlunya bimbingan intensif dalam mengoprasikan komputer/ laptop kepada peserta didik terutama pada jenjang SD

Melakukan koordinasi dengan unit eselon 1 terkait hasil penilaian AKM yang dikeluarkan Pusat Asesmen dan Pembelajaran (PUSMENJAR).

Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pencapaian target kinerja 1.2, dapat diuraikan sebagai berikut :

1.

2.

3.

4.

5.

Sehubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya dan anggaran LPMP Provinsi Gorontalo tahun 2021 telah mendayagunakan seluruhnya untuk pencapaian kinerja ke arah yang lebih baik. Terdapat beberapa perubahan skenario kegiatan demi efektif dan efisiennya pelaksanaan dan penggunaan anggaran pelaksanaan kegiatan. Hasil efisiensi tersebut digunakan untuk menunjang tugas dan fungsi LPMP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan hasil efisiensi tersebut, LPMP Provinsi Gorontalo melakukan inovasi dalam mendukung pencapaian kinerja 1.2 dengan melaksanakan 2 inovasi kegiatan berupa :

Analisis Atas Efisiensi Sumber Daya Dan Anggaran

(54)

Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya mutu pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, tetapi lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.

Pendampingan Penguatan Literasi, Numerasi, Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar Tahun 2021

1.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil 120 sample satuan pendidikan dengan kriteria kinerja tinggi dan kinerja rendah berdasarkan nilai raport mutu dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi, numerasi terhadap siswa pelaksana AKM dan survey lingkungan belajar bagi guru. Selain itu untuk mendapatkan data sementara profil pendidikan di

Provinsi Gorontalo. Dokumentasi Pendampingan Penguatan Litnum Di Satuan Pendidikan

2. Pengolahan, Analisis, Rekomendasi Hasil Pendampingan Literasi, Numerasi dan Karakter di Satuan Pendidikan

Memperoleh data hasil olahan pendampingan Literasi, numerasi, karakter dan survey lingkungan belajar yang telah dilaksanakan di 120 sampel satuan pendidikan.

Tersedianya hasil analisis dan rekomendasi pendampingan Literasi, numerasi, karakter dan survey lingkungan belajar yang telah dilaksanakan di 120 sampel Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini diantaranya :

1.

2.

(55)

Gambaran hasil yang dilaksanakan untuk kegiatan literasi dan numerasi yang dilaksanakan oleh LPMP Provinsi Gorontalo, dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini :

Gambar 10 Sebaran Sekolah Sasaran Pendampingan Literasi Numerasi dan Karakter

Pemilihan sasaran satuan pendidikan disemua jenjang dengan dengan Purposive sample, dan random sample berdasarkan data raport mutu tahun 2020 (berdasarkan 8 SNP). Satuan Pendidikan dipilih menurut level low (1,2,3,) dan level high (4,5) SNP dengan mempertimbangkan kelancaran jaringan internet dan ketersediaan perangkat komputer. Selanjutnya untuk pemilihan pesertanya disetiap Satuan Pendidikan diserahkan ke pihak Satuan Pendidikan untuk dilakukan secara Purposes sampling untuk Guru dan Kepala Satuan Pendidikan dan secara random untuk siswa. Sasaran kegiatan ini adalah sebanyak 120 satuan penddikan yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo.

Grafik 7 Persentase Kesenjangan Literasi

Data perolehan persentase kesenjangan kompetensi literasi di Provinsi Gorontalo telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%).

Hal ini dapat dimaknai bahwa, antara sekolah berkinerja tinggi dan rendah cenderung

(56)

Grafik 8 Persentase Kesenjangan Numerasi

Persentase kesenjangan kompetensi numerasi telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0%

sd 5%).

Hal ini dapat dimaknai bahwa, antara sekolah berkinerja tinggi dan berkinerja rendah pada jenjang SD dan SMP memiliki kemampuan numerasi yang relatif sama.

Sedangkan pada jenjang SMA memiliki kemampuan numerasi relatif berbeda yakni 12,68%.

(57)

Data perolehan persentase kesenjangan survey karakter di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SD (2,12%) telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%).

Hal ini dapat dimaknai bahwa antara sekolah berkinerja tinggi dan rendah jenjang SD cenderung memiliki kemampuan karakter relative sama. Persentase kesenjangan survey karakter di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SMP (11,00%) dan jenjang SMA (5,09%) berada diluar range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%).

Hal ini menggambarkan bahwa antara sekolah berkinerja tinggi dan rendah jenjang SMP dan SMA di Provinsi Gorontalo cenderung memiliki karakter relative berbeda.

Grafik 10 Persentase Kesenjangan Survey Lingkungan Belajar

Data perolehan persentase kesenjangan survey lingkungan belajar di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SD (1,32%), jenjang SMP (3,82%) dan jenjang SMA (4,21%) telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%).

Hal ini dapat dimaknai bahwa antara sekolah berkinerja tinggi dan rendah jenjang SD, SMP dan SMA cenderung memiliki lingkungan belajar relative sama pada masing- masing satuan pendidikan

(58)

Persentase kesenjangan kompetensi literasi di Provinsi Gorontalo telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%), yakniliterasi jenjang SD (3,62%), literasi jenjang SMP (3,29%) dan literasi jenjang SMA (0,57%).

Persentase kesenjangan kompetensi numerasi di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SD (0,76%) dan jenjang SMP (3,58%) telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%), namun persentase kesenjangan kompetensi numerasi di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SMA (12,68%) berada diluar range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%).

Persentase kesenjangan survey karakter di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SD (2,12%) telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%). Namun persentase kesenjangan survey karakter di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SMP (11,00%) dan jenjang SMA (5,09%) berada diluar range target indikator kinerja lembaga (0%

sd 5%).

Persentase kesenjangan survey lingkungan belajar di Provinsi Gorontalo untuk jenjang SD (1,32%), jenjang SMP (3,82%) dan jenjang SMA (4,21%) telah sesuai dengan target persentase kesenjangan lembaga atau berada pada range target indikator kinerja lembaga (0% sd 5%).

1.

2.

3.

4.

Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah :

Rekomendasi yang perlu dilaksanakan :

Dinas Pendidikan kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo perlu memastikan, mendorong dan mendampingi semua satuan Pendidikan di wilayahnya untuk :

Mengembangkan inovasi dalam pelaksanaan program literasi dan numerasi sekolah.

Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam merancang dan mengelola kelas yangmelibatkan unsur literasi dan numerasi melalui pembelajaran aktif, inovatif, menyenangkan dan mudah diserap oleh peserta didik.

1.

2.

(59)

4.

5.

6.

7.

Melakukan penguatan tata Kelola berupa penyediaan alokasi dana untuk peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar, penyediaan sarana penunjang dan kegiatan literasi dan numerasi lainnya

Pembentukan tim yang memantau pelaksanaan kegiatan literasi dan numerasi di sekolah.

Memaksimalkan peran orang tua melalui komite sekolah dalam rangka membangun relasi kerjasama yang kuat untuk terlibat dalam program literasi dan numerasi sekolah.

Mengembangkan Pendidikan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang melibatkan peran serta keluarga dan masyarakat untuk mengoptimalkan upaya pembentukan karakter peserta didik.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan serupa ke depan, langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tahapan statistik ( perencanaan data, pengumpulan data, pemeriksaan data, penyebarluasan data), seperti :

1.

2.

3.

4.

5

Melakukan finalisasi data yang akan diolah sebelum melaksanakan kegiatan.

Membuat point kunci pada instrumen di aplikasi untuk meminimalisir penginputan data berulang.

Memastikan kesesuaian hasil yang diharapkan berdasarkan pertanyaan yang tertuang dalam instrumen aplikasi.

Memastikan kesiapan alat dan perangkat yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.

Melakukan penyamaan persepsi terkait interpretasi penilaian pada instrumen aplikasi

Realisasi kegiatan terkait dengan pencapaian kinerja yang menjadi penunjang keberhasilan capaian IKK 1.2 antara lain :

Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Pencapaian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Pokja II Jasa Konsultansi berdasarkan SK Nomor : 11/KPTS/ULP/2012, tanggal 12 Januari 2012, telah melakukan penutupan pemasukan/ upload dokumen

Pada hari ini Selasa t anggal empat belas bulan April t ahun dua ribu lima belas, mulai pukul 14.00 sampai dengan 15.30 Wakt u server, Pokja I (sat u) Unit Layanan Pengadaan

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin belajar dan partisipasi siswa maka akan berpengaruh terhadap semakin tingginya prestasi belajar siswa; Tidak

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengetahui apakah rata-rata kecemasan matematika peserta didik yang diajar dengan pembelajaran probing-prompting bernuansa etnomatematika

Statistik Deskriptif dari Kinerja Reksa Dana, Market Timing Ability, Stocks Selection Skills, Expense Ratio,danTingkat Risiko..

Salan salu contoh peralah clcktonika yang dapar heninbulkd hmodsa pada sistin ienaga lisrrik adalah UPs (U,rtct pible P.wer Sut)pti!r).. salah salu.da

Hasil dari analisis aplikasi SDM adalah berupa desain perancangan baru dari aplikasi absensi pegawai karena aplikasi ini masih terdapat kekurangan pada proses pengiriman laporan

Hasil penelitian terhadap Wajib Pajak dalam mematuhi tata cara perpajakan, ketentuan, peraturan, dan Undang-Undang perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap