• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Testis adalah organ genital bagian dalam laki-laki biasa yang terletak di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Testis adalah organ genital bagian dalam laki-laki biasa yang terletak di"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Organ Reproduksi Pria

2.1.1 Testis

Testis adalah organ genital bagian dalam laki-laki biasa yang terletak di bagian luar perut dengan ukuran normal 4 x 3 x 2,5 cm dan beban ± 32 gram. Kedua testis ditutupi dengan jaringan tunika albuginea yang menghubungkan ke testis. Di bagian posterior luar Tunica Albuguinea menebal dan meluas ke setiap testis untuk membentuk mediastinum. Testis memiliki lobulus yang diisolasi oleh septa testis yang dibingkai oleh penebalan tunika albuguinea. Setiap flap testis terdiri dari tubulus seminiferus dan gonad interstisial (Halliday, N.L., Chung, 2018).

Gambar 2.1. Patongan Sagital Testis Dilihat Dari Ventral

(Sumber : Afifatunnisa, Soeharto, Gatot, 2013)

Di sepanjang septum terdapat tunika vaskulosa yang muncul dari jaringan ikat bebas yang dijalin dari vena dan berlanjut sebagai organisasi interstisial makrofag,

(2)

fibroblas, mastosit, dan sel mesenkim. Ada juga sel Leydig yang merupakan sel endokrin di testis yang bertanggung jawab untuk pengembangan testosteron kimia.

Di dalam testis terdapat mediastinum, yaitu tempat penebalan dimana septum testis menutup. Mediastinum diisi dengan tubulus rektus dan rete testis. Tubulus rektus adalah akhir dari tubulus seminiferus dan memiliki epitel kuboid langsung. Rete testis merupakan kelanjutan dari tubulus rektus, ruang dengan pembagi miring dan memiliki epitel skuamosa langsung yang berjalan sebagai saluran eferen. Tubulus seminiferus berbentuk seperti pipa berliku dengan ukuran 150-250 µm yang didalamnya terdapat sel spermatogonia, yaitu spermatogonia, spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, spermatozoa dan sel Sertoli yang mampu membantu kelangsungan hidup selama siklus spermatogenesis. (Eroschenko, 2015).

Gambar 2.2 Tubiulus Seminisferus, Pewarnaan H&E Patongan Melintang (Sumber: Junqueira, 2010)

Spermatogenesis membutuhkan 64 hari untuk produksi spermatogonium menjadi sperma matang. Testis memiliki kapasitas untuk mengeluarkan testosteron dan mengantarkan sperma. Sekitar 80% massa testis terdiri dari tubulus seminiferus yang berbelit-belit dan merupakan tempat spermatogenesis (Junqueira, 2010).

(3)

2.1.2 Epididimis

Epididimis yang dibentuk koma kira-kira bergabung dengan permukaan belakang testis. Setelah dikirim dalam tubulus seminiferus, sel spermatozoa pergi ke epididimis dengan bantuan strain yang dibuat oleh emisi cairan silinder yang konsisten oleh sel Sertoli untuk pengembangan. Duktus epididimis panjangnya 600 cm dari setiap gonad untuk membingkai pipa besar, berdinding tebal, kuat yang disebut duktus deferen. (Sherwood L, 2018)

2.1.3 Duktus deferens

Duktus deferens mengisi sebagai tempat yang signifikan untuk kapasitas sperma. Karena sperma yang diisi dengan kuat tidak aktif dan karenanya memiliki permintaan metabolisme yang rendah, sel-sel ini dapat disimpan di duktus deferens selama dua bulan, meskipun faktanya mereka tidak diberi suplemen dari darah dan dirawat dengan baik. gula dasar dari emisi bulat. Duktus deferens dari setiap gonad naik keluar dari kantung skrotum dan kembali melalui parit inguinalis ke lubang perut, di mana pada akhirnya dibuang ke uretra di leher kandung kemih. (Sherwood L, 2018)

2.1.4 Tubulus seminiferus

Spermatozoa dibingkai dari sel-sel spermatogonium di sepanjang pembagi tubulus seminiferus dan di mana terdapat sel Sertoli yang mampu menyampaikan pesan untuk memulai spermatogenesis dan mengikuti spermatid, mengontrol kapasitas organ hipofisis dan spermatogenesis. (Walker, 2011)

(4)

2.1.5 Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah jalannya pembelahan sel-sel spermatogonium untuk menghasilkan spermatozoa di epitel bulat seminiferus ketika periode dinamis fisik dimulai karena rangsangan gonadotropin releasing hormon (GnRH) di pusat saraf yang akan menandai hipofisis depan untuk mengeluarkan FSH kapasitas untuk menghidupkan perkembangan sperma langsung dan memperkuat sel sertoli untuk membuat androgen restriksi protein (ABP). GnRH menstimulasi terbentuknya LH untuk memperkuat sel-sel Leydig untuk memperoleh emisi testosteron untuk kemajuan spermatozoa (Walker, 2011).

2.2 Rokok

2.2.1 Pengertian Rokok

Rokok merupakan salah satu polutan berupa gas yang mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya dalam tubuh antara lain karbon monoksida nikotin, eugenol, dan tar (Kristina Lusty Tohomi, 2014). Menurut Kemenkes RI, (2013) Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu dan bentuk lainya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

2.2.2 Jenis-jenis Rokok

Adapun jenis rokok yang beredar di Indonesia dan banyak masyarakat yang mengonsumsinya yaitu rokok kretek, rokok putih, dan rokok juga mengalami perkembangan inovasi, salah satunya itu adalah rokok elektrik.

(5)

1. Rokok Putih

Rokok putih merupakan rokok yang hanya berisikan daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok putih diduga masyarakat sebagai rokok yang paling aman dibandingkan dengan rokok kretek, hal ini dikarenakan rokok putih memiliki nikotin dan tar yang lebih sedikit (Arta, 2014). Kandungan kimia dalam asap rokok dapat diuraikan menjadi gas dan partikelterdispersi beberapa diantaranya adalah radikal bebas. Radikal bebas dalam asap rokok berpotensi untuk mempercepat kerusakan sel akibat stres oksidatif.Sebagian dari komponen utama dalam asap rokok sebagai gas menggabungkan karbon monoksida dan nitrogen dioksida. Sementara sebagai partikulat menggabungkan nikotin, tar, dan zat besi. (Halliwell, B., Gutteridge, 2015).

2. Rokok Kretek

Rokok kretek dapat didefinisikan sebagai rokok yang berbahan dasar berupa campuran tembakau dan cengkeh, (Batubara et al., 2013). Rokok kretek lebih berbahaya daripada rokok putih, karena mengandung kadar tar, nikotin, dan karbon monoksida yang lebih signifikan daripada rokok putih. Demikian juga rokok kretek yang dibuat dengan cengkeh sebagai bahan mentah yang mengandung zat penenang (Soetiarto, 1995).

Cengkeh sebagai kombinasi dalam rokok kretek benar-benar mengandung kadar eugenol yang tinggi, yaitu 82-87%. Kandungan ini sebanding dengan 120-130 mg eugenol untuk setiap 1gram bunga cengkeh kering.

Rokok kretek yang beredar di pasaran mengandung zat dinamis eugenol hingga 12,92 mg per batang, dan diperkirakan sebanyak 7 mg eugenol

(6)

dihirup saat merokok. Eugenol secara berbahaya mempengaruhi sistem saraf pusat/memberikan kesan halusinasi dan menyebabkan karies eksplisit pada gigi (Cattaneo et al., 2000).

Rokok kretek mengandung berbagai partikel reseptif sintetis, termasuk spesies oksigen reaktif dan zat radikal bebas. Rokok kretek mengandung lima senyawa sintetis yang tidak ditemu3kan pada rokok putih (noncengkeh). Bahan-bahan ini menggabungkan eugenol, acetyl eugenol, x-humulene, B-caryophyllene, serta caryophyllene epoksida (Soetiarto, 1995).

Tabel 2. 1 Klarifikasi Kandungan Tar dan Nicotin Dari Rokok (Mg/Batang)

Kadar Tar (mg) Nikotin (mg)

Rendah, <4, - 10. <0,3. – 1.

Rendah.sedang 11, - 16. 0,6. - 1,6.

Sedang. 17, - 23. 1,1. - 1,9.

Sedang.tinggi 24, - 26. 1,3. - 2,6.

Sumber : (Drasyawan, 2001) 3. Rokok elektrik

Selongsong rokok elektrik atau yang biasa disebut dengan katrid adalah alat yang mampu mengubah zat sintetis menjadi struktur asap dan menyalurkannya ke paru-paru dengan memanfaatkan energi listrik.

WHO menamakannya Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) karena menghasilkan nikotin sebagai asap yang kemudian dihirup oleh pengguna (Endang et al., 2017).

Rokok elektrik sebagian besar memiliki baterai sebagai tenaga listrik, perangkat elektronik yang menghasilkan asap atau semacam kabut disebut atomizer, dan katrid dalam rokok elektrik mengandung zat/liquid yang pada umumnya mengandung nikotin namun ada juga yang sama

(7)

sekali tidak mengandung nikotin dan mengandung propilen glikol (Karim et al., 2011).

Cairan dalam katrid rokok elektronik pada umumnya mengandung senyawa Propylene glycol adalah zat yang dapat ditemukan dalam kepulan asap palsu yang biasanya dibuat dengan "mesin kabut" pada acara-acara panggung, atau juga digunakan sebagai perasa pada makanan, nikotin adalah senyawa sintetis. Sifat berbahaya dan beracun dari nikotin adalah area kekuatan untuk sangat rumit, dan perisa (flavoring) dalam rokok elektrik diakui sama normalnya dengan

penyedap dalam makanan. Susunan ini dinamakan E-fluid atau E-juice karena rasanya yang berbeda-beda, misalnya rasa natural product, rasa mint, espresso, candy, rasa rokok biasa dan lain-lain. (Endang et al., 2017).

2.2.3 Bahaya Rokok

Bahaya yang terkandung dalam rokok dapat menimpa siapa saja baik itu perokok aktif maupun perokok pasif. (Batubara et al., 2013). Merokok berdampak buruk pada sistem pernapasan dan khususnya efek selanjutnya adalah memicu penyakit paru-paru, penyakit jantung, hipotensi, kanker, hati, kemandulan, masalah kehamilan, termasuk infeksi yang secara langsung mempengaruhi kecenderungan merokok, serta sebagai penyakit lain (Yuhendi, 2014). Salah satu efek tidak langsung dari kebiasaan merokok adalah menyebabkan mortalitas dengan meningkatkan berbagai penyakit degeneratif pada beberapa system organ, yaitu:

sistem pernafasan, sistem kardiovaskular, system gastrointestinal, sistem muskuloskeletal, kulit, sistem syaraf, dan sistem imun (Fitria, 2013).

(8)

2.3 Dampak Asap Rokok Terhadap Proses Spermatogenesis didalam Tubulus Seminiferus

Nikotin yang terdapat dalam asap rokok memiliki hubungan dengan radikal bebas sehingga berefek pada injury jaringan testis dan juga nikotin menyebabkan stress oksidatif (Rahmawati, 2013). Senyawa toksik dalam bentuk gas memberikan efek toksiknya dengan mekanis yang spesifik pada unit-unit makromolekuler sel tertentu terutama pada sistem pernafasan. Zat toksik mengikat suplai oksigen dalam darah sehingga kebutuhan sel tubuh akan oksigen menjadi berkurang dan terjadilah hipoksia jaringan yang akan menyebabkan stress oksidatif (Kuschner, W. & Blanc, P., 2017). Peningkatan radikal bebas akan merusak membran dari sel-sel spermatogenik, merusak DNA spermatozoa, dan meningkatkan terjadinya apoptosis spermatozoa (Pradila Desty Sari, 2014).

Radikal bebas dapat mempengaruhi kerja sistem saraf pusat dengan cara menghambat kerja gonadotropin hormon releasing hormone (GnRH) sehingga menurunnya produksi FSH (Follicel Stimulating Hormone) yang terlibat dalam regulasi spermatogenesis, dan LH (Luteinizing Hormone) mengatur sekresi testosteron oleh sel Leydig yang terletak diinterstitial antara tubulus seminiferus (Sukmaningsih, 2009). Hal ini mengakibatkan jumlah hormon testosterone berkurang. Hormon testosteron sebagai untuk memulai jalannya meiosis dalam sel spermatosit, spermatosit yang gagal dalam proses meiosis akan mengalami kerusakan dan difagositosis oleh sel sertoli sehingga jumlah spermatosit berkurang yang berimbas pada jumlah spermatid akan berkurang sehingga gagal menjadi sperma (Hargono, 2013).

(9)

2.4 Mencit

Mencit (Mus musculus) adalah hewan percobaan atau sering disebut hewan laboratorium karena khusus dikembangbiakkan untuk kepentingan penelitian biologi dilaboratorium.

Gambar 2.3 Mencit (Mus musculus L)

Sumber: (dokumen pribadi)

Semua Mus musculus laboratorium sekarang ini merupakan keturunan dari Mus musculus liar sesudah melalui peternakan selektif (Muliani, 2011). Adapun

klasifikasinya adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus L (Sumber: (Akbar, 2010) Mencit (Mus musculus) memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil, berwarna putih. Kondisi ruangan untuk memelihara mencit (Mus musculus) umumnya harus sempurna, kering dan jauh dari kebisingan. Suhu ruang perawatan juga harus dijaga pada kisaran antara 18-19ºC dan kelembapan antara 30-70%.

(10)

Mencit betina atau jantan dapat berkembang biak pada umur 8 minggu minggu (Akbar, 2010). Berat badan bergeser, namun sebagian besar pada umur empat minggu berat badan mencapai 18-20 gram. Otot liar dewasa dapat mencapai 30-40 gram pada usia enam bulan atau lebih (Muliani, 2011).

Gambar 2.4. Anatomi Organ Reproduksi Mencit Jantan

Sumber : (Sabrina Hesiyati Labiba, 2020)

Perjalanan spermatogenesis pada mencit pada dasarnya setara dengan vertebrata yang berbeda. Waktu yang diharapkan untuk pola satu sel spermatogenesis di tubulus seminiferus pada mencit sampai tibanya spermatozoa ke dalam lumen tubulus seminiferus adalah sekitar 35,5 hari atau kira-kira 5 minggu (Rugh R, 1967).

2.5 Penggunaan Hasil Penelitan Sebagai Sumber Belajar

Aset pembelajaran adalah data yang meliputi pesan, individu, materi, perangkat, prosedur, dan pengaturan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa baik secara terpisah maupun campuran untuk bekerja dengan latihan proses

(11)

pembelajaran dan lebih lanjut mengembangkan pelaksanaan pembelajaran (Abdullah, 2012). Aset pembelajaran dapat diartikan sebagai apa saja yang dapat memberikan akomodasi kepada siswa dalam memperoleh berbagai data, informasi, pengalaman, dan kemampuan, dalam sistem pembelajaran. (Navy, 2013).

Sumber belajar dapat dipandang dalam dua segi yaitu proses dan produk.

Makna sumber belajar dari segi proses yang dapat dicapai adalah berkaitan dengan kepentingan pengembangan keterampilan dan segi produk berkaitan dengan kepentingan untuk pengembangan terutama fakta dan konsep yang diperoleh dari penelitian. Menurut suhardi, (2012) dalam Maryati & Susilo, (2014) bahwa proses atau produk hasil penelitan yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar harus memenuhi syarat-syarat pemanfaatan sumber belajar sebagai berikut: a.Kejeliasan potensinya b.Kejelasan sasarannnya c.Kesesuian dengan tujuan belajar d.Kejelasan informasi yang dapat diungikap e.Kejelasan pedoman ekplorasi f.Kejelasan perolehan yang diharapkan.

Hasil eksplorasi yang telah memenuhi pedoman pemanfaatan aset pembelajaran kemudian diubah untuk dipadukan dengan latihan pembelajaran.

Latihan-latihan pembelajaran yang dimaksud antara lain latihan lapangan siswa di lab, penataan media pembelajaran, percakapan persepsi dan lain-lain..

2.6 Penelitian Terdahulu

Eksplorasi terdahulu yang digunakan sebagai semacam perspektif yang berhubungan dengan pengaruh asap rokok terhadap tubulus seminiferus. Penelitian yang dipimpin oleh Pirdayasa Hikmah, (2020) Pengaruh Paparan Asap Rokok Elektronik (E- Cigarette) Dan Rokok Konvensional Terhadap Jumlah Sel Leydig

(12)

Pada Gambaran Histologis Testis Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Strain Wistar menunjukkan bahwa pemberian asap rokok baik rokok elektronik (e- cigarette) maupun rokok konvensional (kretek) menyebabkan penurunan jumlah

sel leydig pada gambaran histologi testis pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) strain wistar. Adapun berbedaan penelitian saya pada penggunaan mencit, pada rokoknya dan berfokus pada jumlah sel spermatogenesisnya Sedangkan persamaannya pada waktu dan tempat,

Hasil pemeriksaan Hargono, (2013) mengenai gambaran histopatologi testis mencit yang diberi kedelai dan keterbukaan terhadap asap rokok, menunjukkan bahwa pemaparan dengan asap rokok yang berasal dari 2 batang rokok/hari menyebabkan penurunan susunan sel-sel spermatogenik tubulus seminiferus testis mencit. Pemberian kedelai dengan dosis 5 gr/hari menambah jumlah sel-sel spermatogenik pada tubulus seminiferus testis mencit yang terpapar dengan asap rokok. Adapun perbedaan penelitian yang akan saya lakukan pada rokoknya sedangkan untuk persamaan berfokus pada pengobatan menggunakan kedelai.

Jems et al., (2015) juga memimpin penelitian tentang perubahan sifat spermatozoa dan jumlah sel spermatogenik pada tikus yang diberikan asap tembakau, menunjukkan bahwa Pemaparan asap rokok dengan dosis 10 batang rokok/ekor/hari selama 20, 40, dan 60 hari menyebabkan penurunan konsentrasi spermatozoa, viabilitas spermatozoa, peningkatan presentase abnormalitas spermatozoa dan penurunan jumlah sel-sel spermatogenik tikus yang tidak kembali ke kondisi normal setelah proses penyembuhan (recovery). Adapun perbedaan yang saya lakukan dengan penelitian ini pada mencit, dan pada rokok yang digunakan Sedangkan persamaan pada jumlah sel spermatogenesisnya

(13)

2.7 Kerangka Konseptual

Gambar 2.5 Kerangka Konsep

Konsumsi tembakau sebagai rokok di Indonesia

Gangguan reproduksi pada pria (Mohamed et

al., 2011)

Indonesia sebagai negara

perokok terbanyak urutan ketiga di dunia (Rottie et

al., 2016) Rokok elektrik, rokok

putih, dan rokok kretek

Menggunakan mencit (Mus

musculus)

Adanya pengaruh asap berbagai jenis rokok terhadap gangguan reproduksi pria

Sebagai sumber belajar SMP matpel IPA kelas IX

pada KD 4.1

Dampak: Penggunaan: Kenyataan:

Faktor:

Pembuktian

Data hasil penelitian

Tingginya pendapatan rumah tangga, pertumbuhan penduduk, rendahnya harga rokok dan

penjualan oleh industri rokok (Global Youth Tobacco Survey, 2020)

(14)

2.8 Hipotesis

Terdapat pengaruh asap berbagai jenis rokok terhadap gambaran tubulus seminiferus mencit jantan (Mus musculus L)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Serangga apa sajakah yang ditemukan di wilayah sekitar pantai Drini?.. Bagaimana klasifikasi dan ciri serangga yang telah didapatkan di wilayah sekitar

Berdasarkan hasil uji beda Tukey terhadap posisi contoh uji menunjukkan bahwa rata-rata kehilangan berat pada kayu bagian dalam yaitu 14,99% lebih rendah namun tidak berbeda nyata

Di tengah kesibukan Bapak/ Ibu/ Saudara/i, perkenankanlah saya meminta kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner

Yazim Yaqub, SpOG beserta seluruh staf medis dan non medis yang telah memberikan kesempatan, sarana serta bantuan kepada saya untuk bekerja selama mengikuti pendidikan dan

Unit ini berlaku untuk kalibrasi dan atau standardisasi peralatan uji, mencakup menyiapkan bahan pembanding (Reference Material), melakukan kalibrasi dan atau standardisasi

Menurut pemimpin pada PT Anugerah Agro Mandiri Ngajuk, hubungan dengan karyawan merupakan hal yang penting karena dengan menjalin hubungan yang erat, maka

Selain itu, perhitungan harga pokok produksinya pun masih belum tepat karena biaya bahan baku langsung belum dihitung berdasarkan standar yang spesifik dan

berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalanNya, dan Dia