• Tidak ada hasil yang ditemukan

(ABSTRAK) PEMBELAJARAN MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 2 TAMAN PEMALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(ABSTRAK) PEMBELAJARAN MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 2 TAMAN PEMALANG."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kristioningsih. 2009. Pembelajaran Materi Pokok Pengelolaan Lingkungan Model Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 2 Taman Pemalang. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Drs. Krispinus Kedati Pukan, M. Si. dan Drs. F. Putut Martin HB, M. Si.

Kata kunci: Materi pokok pengelolaan lingkungan, Problem Based Instruction.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tahun 2008 diketahui bahwa pembelajaran IPA di SMP Negeri 2 Taman Pemalang, masih berpusat pada guru. Penyampaian pengetahuan cenderung masih didominasi dengan metode ceramah, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan. Akibatnya siswa memahami materi dengan menghafal fakta-fakta dan bukan dari hasil menemukan serta membangun sendiri pengetahuannya. Metode pembelajaran kurang efektif yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Media pembelajaran dan sumber bahan ajar yang digunakan oleh guru dalam membantu menyampaikan materi masih kurang bervariasi. Salah satu alternatif mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Instruction (PBI) pada materi pokok pengelolaan lingkungan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran materi pokok pengelolaan lingkungan model Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Taman Pemalang.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taman Pemalang pada semester genap tahun ajaran 2008/2009. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Taman Pemalang. Penelitian ini dilaksanakan dalam empat siklus dan setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) melalui eksplorasi lingkungan sekitar sekolah sesuai dengan petunjuk yang ada pada LKS, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan presentasi di kelas.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dimana presentase ketuntasan pada siklus I sebesar 63,89%, siklus II sebesar 77,78%, siklus III sebesar 83,33% dan siklus IV sebesar 91,67%. Peningkatan hasil belajar pada siklus I, II, III dan IV tersebut tidak terlepas dari tindakan-tindakan yang diambil dari refleksi siklus sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi pokok pengelolaan lingkungan model Problem Based

Instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII C di SMP

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun dalam studinya, baik Sari Atmini (2005) maupun Surroh (2005) menyatakan bahwa rasio-rasio keuangan berbasis akrual maupun berbasis aliran kas dapat digunakan

Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) merupakan kawasan yang memiliki hutan dengan beberapa tipe perubahan penggunaan lahan akibat aktifitas manusia maupun proses

Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah dengan membandingkan data yang diperoleh dari DPPKA Kota Surakarta dengan data hasil

Faktor-faktor yang memengaruhi respon setuju atau tidak responden pengemudi jasa transportasi angkutan umum kota (angkot) terhadap kenaikan harga BBM untuk setiap variabel

Secara umum indikasi klinis terapi oksigen diberikan pada pasien yang menderita ketidakadekuatan oksigenasi jaringan yang terjadi akibat sumbatan jalan nafas,

Oleh karena itu, kebijakan moneter pada variabel perubahan suku bunga dapat digunakan untuk membantu mengurangi potensi risiko yang berasal dari shock terhadap

Rasio likuiditas merujuk kepada kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya, sehingga muncul keyakinan bahwa makin besar

Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba