• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR “MENGOLAH HIDANGAN BERBAHAN TERIGU (PASTA)” SEBAGAI KESIAPAN USAHA PASTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR “MENGOLAH HIDANGAN BERBAHAN TERIGU (PASTA)” SEBAGAI KESIAPAN USAHA PASTA."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ely Irmawati,2013

MANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN BERBAHAN

TERIGU (PASTA) SEBAGAI KESIAPAN USAHA PASTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI

Oleh

ELY IRMAWATI

056567

PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Ely Irmawati,2013

MANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN

BERBAHAN TERIGU (PASTA) SEBAGAI KESIAPAN USAHA

PASTA

Oleh Ely Irmawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ely Irmawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ely Irmawati,2013

ELY IRMAWATI

MANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN BERBAHAN TERIGU (PASTA) SEBAGAI KESIAPAN USAHA PASTA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Dosen Pembimbing I

NIP. 19600225 198803 2 001

Dosen Pembimbing II

Dra. Tati Setiawati,M.Pd,M.M NIP. 19630521 199301 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

(4)

Ely Irmawati,2013

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR “MENGOLAH HIDANGAN BERBAHAN TERIGU (PASTA)” SEBAGAI KESIAPAN

USAHA PASTA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin sempitnya lapangan pekerjaan sehingga lulusan SMK Program Keahlian Boga diharapkan dapat mengantisipasi dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru yaitu dengan cara membuka usaha pasta. Tujuan penelitian ini untuk mendapat gambaran tentang bagaimana Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” pada kesiapan usaha pasta, meliputi kemampuan perencanaan, pengolahan, dan penyajian hidangan pasta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan angket sebagai alat pengumpul data. Sampel penelitian menggunakan sampel random sebanyak 40 peserta didik yang merupakan siswa kelas XI Program Keahlian Boga SMK R.A. Kartini Bandung. Hasil penelitian berkaitan dengan kemampuan perencanaan hidangan pasta dan pengolahan hidangan pasta berada pada kriteria baik, dan penyajian hidangan pasta berada pada kriteria sangat baik. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” menjadi modal bagi peserta didik untuk kesiapan usaha pasta. Saran ditujukan kepada peserta didik agar dapat meningkatkan kemampuan perencanaan, pengolahan dan penyajian hidangan pasta dengan melakukan latihan usaha sebagai kesiapan membuka usaha pasta.

(5)

Ely Irmawati,2013

ABSTRACT

BENEFITS CULTIVATE LEARNING OUTCOMES DISH MADE FROM WHEAT (PASTA) AS A PASTA BUSINESS REASINESS

Research is motivated by the limited employment. So that graduates of vocasional culinary skills program is expected to anticipate by creating new jobs is by opening a business of pasta. Purpose of this research is to get an idea of how the benefits of learning outcomes “Cultivate a dish Made From Wheat (Pasta)” in the pasta business readiness, include the ability of planning, processing, and a presentation of a pasta dish. The study uses descriptive questionnaire as a file collection tool. Sample using random sampling as many as 40 student of culinary skills program at SMK R.A Kartini Bandung. Result of research related to the ability of planning and processing pasta dishes are on both criteria, and presenting pasta dishes are very good on the criteria. The conclusion from these studies show that learning outcomes “Cultivate a dish made from wheat (pasta)” a capital for student to rediness pasta business. Suggestions addressed to students in order to enchance the ability of the planning, processing and presentation of apasta dish with exercise as an effort to open a business pasta.

(6)

Ely Irmawati,2013

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah………. 3

c. Tujuan Penelitian……… 4

d. Metode Penelitian……….. 4

e. Manfaat Penelitian………. 5

f. Sistematika Penulisan………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA a. Belajar, Hasil Belajar, Kesiapan, Prinsip-Prinsip Kesiapan dan Aspek Kesiapan……….. 7

1. Pengertian Belajar………. 7

2. Pengertian Hasil Belajar……… 8

3. Pengertian Kesiapan………. 10

4. Prinsip-prinsip Kesiapan………... 10

5. Aspek Kesiapan………. 11

b. Materi Kompetensi Dasar Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta).. 12

c. Usaha Pasta………. 34

d. Hasil Belajar Melakukan Pengolahan Hidangan Berbahan Terigu (Pasta) Sebagai Kesiapan Usaha Pasta……… 37

(7)

Ely Irmawati,2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan……… 95

b. Saran……….. 97

DAFTAR PUSTAKA………. xii

(8)

Ely Irmawati,2013

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Materi Pembelajaran Mengolah Hidangan Berbahan Dasar Terigu (Pasta)………. 13

Tabel 2.2 Kelompok Makaroni……….. 18

Tabel 2.3 Kelompok Mie……… 20

Tabel 2.4 Kelompok Spaghetti………... 21

Tabel 2.5 Kelompok Pasta Aneka Ragam……….. 22

Tabel 2.6 Cara Memilih Pasta……… 23

Tabel 2.7 Prosedur Penyimpanan Pasta………. 24

Tabel 2.8 Cara Penyajian Pasta……….. 28

Tabel 2.9 Permasalahan Dalam Pembuatan Pasta……….. 28

Tabel 2.10 Resep Spaghetti Bolognaise (2 porsi)………. 31

Tabel 2.11 Resep fettucini and creamy sauce (2 porsi)………. 32

Tabel 2.12 Resep fettucini saus marinara (5 porsi)……… 32

Tabel 2.13 Resep saus carbonara (5 porsi)………. 33

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian……… 39

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian………. 40

Tabel 4.1 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Alat Persiapan Mengolah Pasta Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 49

Tabel 4.2 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Prosedur Penyimpanan Pasta Kering (Dried Pasta) Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 50

Tabel 4.3 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Prosedur Penyimpanan Pasta Segar (Fresh Pasta) Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 51

(9)

Ely Irmawati,2013

Tabel 4.5 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Saus

Carbonara Pada Kesiapan Usaha Pasta……….. 53

Tabel 4.6 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Perencanaan Pembuatan Spaghetti

Bolognaise Pada Kesiapan Usaha Pasta………. 54

Tabel 4.7 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Fungsi Saus Pada Hidangan Pasta Pada

Kesiapan Usaha Pasta………. 55

Tabel 4.8 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam

Pemilihan Pasta Kering (Dried Pasta) Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 56

Tabel 4.9 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Prosedur Penyimpanan Pasta Segar

(Fresh Pasta) Pada Kesiapan Usaha Pasta………. 57

Tabel 4.10 Persentase Tentang Manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Perencanaan Pembuatan Fettuccini And

Creamy Sauce Pada Kesiapan Usaha Pasta………. 58

Tabel 4.11 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Alat Pengolahan Pasta Pada Kesiapan

Usaha Pasta……….. 59

Tabel 4.12 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Langkah-Langkah Pembuatan Spaghetti

Bolognaise Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 60

Tabel 4.13 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Jenis-Jenis Pasta Dalam Hidangan Pada

Kesiapan Usaha Pasta……… 61

Tabel 4.14 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Pemilihan Saus Untuk Pasta Pada Kesiapan

(10)

Ely Irmawati,2013

Tabel 4.15 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Keterampilan Dalam Mengolah Pasta

Kering (Dried Pasta) Pada Kesiapan Usaha Pasta………. 63

Tabel 4.16 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan kriteria hasil rebusan pasta Pada Kesiapan

Usaha Pasta………. 65

Tabel 4.17 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Langkah-Langkah Pembuatan Saus

Carbonara Pada Kesiapan Usaha Pasta………. 66

Tabel 4.18 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Langkah-Langkah Pembuatan Fettucini

Saus Marinara Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 67

Tabel 4.19 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Kesalahan Yang Timbul Dalam Perebusan

Pasta Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 68

Tabel 4.20 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Langkah-Langkah Pembuatan Saus

Bolognaise Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 69

Tabel 4.21 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Alat Penyajian Pasta Pada Kesiapan

Usaha Pasta……… 70

Tabel 4.22 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengolah Hidangan Pasta Sebagai Main Course Pada Kesiapan

Usaha Pasta……… 71

Tabel 4.23 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Keterampilan Dalam Mengolah Pasta

Sesuai Dengan Bentuk Pasta Pada Kesiapan Usaha Pasta……… 72

(11)

Ely Irmawati,2013

Kerja Dalam Penyajian Pasta Pada Kesiapan Usaha Pasta………... 74

Tabel 4.25 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Cara Penyajian Pasta Sebagai Soup Pada

Kesiapan Usaha Pasta……… 74

Tabel 4.26 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Cara Penyajian Pasta Salad And

Ham With Yoghurt Sauce Sebagai Cold Appetizer Pada Kesiapan Usaha Pasta…….. 76

Tabel 4.27 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Penyajian Pasta Sebagai Accompaniment/side dish Pada Kesiapan Usaha Pasta……….. 77

Tabel 4.28 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Cara Penyajian Vegetables Lasagna

sebagai Hot Appetizer Pada Kesiapan Usaha Pasta……….. 78

Tabel 4.29 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan Garnish Yang Digunakan Dalam Penyajian

Pasta Pada Kesiapan Usaha Pasta……….. 79

Tabel 4.30 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu (Pasta)” Berkaitan Dengan bentuk pasta yang disesuaikan dengan

sausnya Pada Kesiapan Usaha Pasta……….. 80

Tabel 4.31 Rekapitulasi Persentase Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Sebagai Kesiapan Usaha Pasta dari Kemampuan

Perencanaan Hidangan Pasta………. 81

Tabel 4.32 Rekapitulasi Persentase Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Sebagai Kesiapan Usaha Pasta dari

Kemampuan Pengolahan Hidangan Pasta……….. 83

Tabel 4.33 Rekapitulasi Persentase Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Sebagai Kesiapan Usaha Pasta dari

(12)

Ely Irmawati,2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Abjad……… 18

Gambar 2.2 Anelli……… 18

Gambar 2.3 Conchiglie……… 19

Gambar 2.4 Ditalli………... 19

Gambar 2.5 Macaroni……….. 19

Gambar 2.6 Elbow………... 19

Gambar 2.7 Farfale……….. 19

Gambar 2.8 Lumache……….. 19

Gambar 2.9 Fettuccini………. 20

Gambar 2.10 Lasagna……… 20

Gambar 2.11 Tagliatelli………. 20

Gambar 2.12 Bucatini……… 21

Gambar 2.13 Capellini………... 21

Gambar 2.14 Spaghettini……… 21

Gambar 2.15 Vermicelli………. 21

Gambar 2.16 Cannelloni……… 22

Gambar 2.17 Manicotti……….. 22

Gambar 2.18 Ravioli……….. 22

Gambar 2.19 Spaghetti Bolognaise………28

Gambar 2.20 Fettuccini and creamy sauce……… 28

(13)

Ely Irmawati,2013

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-kisi Instrumen……… 94

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan komponen penunjang suksesnya program

pembangunan nasional, karena pendidikan memegang peranan penting dalam

mewujudkan pembangunan di segala bidang secara merata dan menyeluruh.

Pendidikan diharapkan mampu memberikan peranan besar dalam meningkatkan

Sumber Daya Manusia (SDM) secara seimbang, baik kualitas mental maupun

fisiknya.

Sistem pendidikan dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, non formal,

dan informal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar di

sekolah secara berjenjang dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

sampai pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang termasuk sistem pendidikan sekolah

terdiri atas pendidikan umum, kejuruan, luar biasa, kedinasan, pendidikan

keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

Salah satu jenis pendidikan sekolah yang mempersiapkan lulusannya menjadi

tenaga kerja terampil adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK

mempersiapkan peserta didik agar lebih siap memasuki lapangan kerja dan dapat

mengembangkan sikap profesional yang memberikan kemampuan sesuai dengan

jurusan dan lebih bersifat praktek dibandingkan teori. Hal ini bertujuan untuk

membentuk skill dari siswa sehingga siswa mampu, terampil, dan diterima di dunia

(15)

2

Pencapaian standar kompetensi yang telah ditentukan dalam program keahlian

Tata Boga di SMK Kartini Bandung salah satunya adalah peserta didik dapat

mengolah hidangan berbahan terigu (pasta), dengan sub kompetensi pengolahan

hidangan pasta, menghitung jumlah kebutuhan bahan, penataan hidangan pasta,

identifikasi teknik penyimpanan pasta, dan penyimpanan pasta.

Kompetensi dasar mengolah hidangan berbahan terigu (pasta) dapat

menyiapkan peserta didik untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

dapat diharapkan bisa mengantarkan siswa guna siap memasuki lapangan kerja dan

dapat mengembangkan sikap profesional dalam kesiapan membuka usaha pasta.

Namun dalam kenyataannya, hasil belajar mengolah hidangan berbahan terigu (pasta)

belum dimanfaatkan untuk usaha, dengan ini guru harus bisa memberikan gambaran

dari hasil produk pasta tersebut untuk memberikan kesiapan usaha bidang boga secara

mandiri dengan membuka usaha pasta seperti warung pasta, resto pasta, dan usaha

lainnya yang berhubungan dengan pasta.

Peserta didik yang membuka usaha pasta akan berusaha maksimal dalam

menyiapkan diri baik dalam kemampuan perencanaan, pengolahan dan penyajian

hidangan pasta. Hasil belajar mengolah hidangan berbahan terigu (pasta) akan

bermanfaat bagi peserta didik untuk membuka usaha pasta. Sekaligus menjawab

tantangan kondisi perekonomian sekarang yang menyebabkan pengangguran karena

semakin sempitnya lapangan pekerjaan, anggapan ini diperkuat oleh RAS (2009 : 8)

(16)

3

menciptakan lapangan pekerjaan”. Selanjutnya ditunjang oleh pendapat Permadi

(2007 : 7) “sempitnya lapangan pekerjaan, orang semakin banyak menganggur karena

tidak ada lapangan pekerjaan”.

Uraian diatas merupakan titik tolak bagi penulis untuk mengadakan penelitian

guna mengungkapkan manfaat hasil belajar mengolah hidangan berbahan terigu

(pasta) pada kesiapan usaha pasta.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas penulis

mengidentifikasikan masalah sebagai manfaat hasil belajar mengolah hidangan

berbahan terigu (pasta) sebagai kesiapan usaha pasta pada siswa kelas XI program

keahlian Tata Boga SMK R.A. Kartini Bandung yang meliputi :

1. Perencanaan dalam mengolah hidangan berbahan terigu (pasta) pada kesiapan

peserta didik untuk usaha pasta.

2. Pengolahan hidangan berbahan terigu (pasta) pada kesiapan peserta didik

untuk usaha pasta.

3. Penyajian hidangan berbahan terigu (pasta) pada kesiapan peserta didik untuk

usaha pasta.

Perumusan masalah merupakan kegiatan awal dari suatu penelitian,

sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2002:51) “Perumusan masalah atau perumusan problematik adalah bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian”.

(17)

4

oleh siswa kelas XI SMK R.A. Kartini Bandung mengenai hasil belajar Mengolah

Hidangan Berbahan Terigu (Pasta) pada kesiapan usaha pasta.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana manfaat penguasaan kompetensi mengolah hidangan

berbahan terigu (pasta) pada kesiapan usaha pasta.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh data meliputi manfaat hasil belajar mengolah hidangan berbahan terigu

(pasta) sebagai kesiapan usaha pasta pada siswa kelas XI program keahlian Tata Boga

SMK R.A. Kartini Bandung adalah agar peserta didik dapat :

1) Merencanakan dalam pengolahan hidangan berbahan terigu (pasta), yang

meliputi alat persiapan mengolah pasta, bahan yang digunakan dalam

pembuatan pasta, dan saus yang akan digunakan dalam penyajian pasta.

2) Mengolah hidangan berbahan terigu (pasta), yang meliputi alat pengolahan

pasta, langkah-langkah pembuatan pasta, jenis-jenis pasta dalam hidangan,

dan langkah-langkah pembuatan saus.

3) Menyajikan hidangan berbahan terigu (pasta), yang meliputi alat penyajian

pasta, cara mengevaluasi mengenai hasil kerja dalam penyajian pasta, cara

(18)

5

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik

pengumpulan data menggunakan angket. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:64)

metode deskriptif adalah “Penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket (alat pengumpul data menggunakan

daftar pertanyaan butir soal), dengan alternative jawaban pilihan ganda. Angket atau

kuesioner menurut Arikunto (2002:128) adalah "Sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya”. Angket dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data

mengenai manfaat hasil belajar Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta) Pada

Kesiapan Usaha Pasta.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada berbagai pihak

yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu :

1. Sekolah, khususnya bagi peserta didik. Dengan terkumpulnya informasi

mengenai manfaat hasil belajar mengolah hidangan berbahan terigu (pasta)

pada kesiapan usaha makanan pasta diharapkan dapat mengantarkan siswa

untuk kesiapan memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

(19)

6

2. Informasi bagi penulis dan memberikan data mengenai manfaat hasil belajar

mengolah hidangan berbahan terigu (pasta) pada kesiapan usaha pasta.

F. Struktur Organisasi

Sistematika penulisan skripsi disesuaikan dengan ranah dan cakupan disiplin

bidang ilmu yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia. Sistematika penulisan

yang digunakan di Universitas Pendidikan Indonesia terdiri atas unsur-unsur berikut :

1. Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian

dan struktur organisasi.

2. Bab II Kajian Pustaka, berisi mengenai teori yang sedang dikaji dan

kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.

3. Bab III Metode Penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode

penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama, yaitu

pengolahan atau analisis data serta pembahasan atau analisis temuan.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan

penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.

6. Daftar Pustaka memuat semua sumber tertulis atau tercetak yang pernah

(20)

7

(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK R.A. Kartini Bandung yang terletak di

Jl. Kartini No.12 Bandung.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Sesuai dengan

pendapat Sugiyono (2004 : 72) bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang telah ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini merujuk pada pengertian di atas

adalah seluruh siswa Program Keahlian Boga kelas XI SMK R.A Kartini

Bandung.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah

1. XI 1 34 orang

2. XI 2 33 orang

Jumlah 67 orang

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan mewakili seluruh populasi

yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sample

(22)

40

Dari segala keterbatasan, peneliti mengambil sampel sebanyak 40 responden, dan

peneliti menggunakan sampel random untuk menentukan sampel tersebut. Sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh M.B.A, Ridwan (2008:67), bahwa

rumus untuk menghitung sampel random, yaitu :

Keterangan:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

= Derajat kepercayaan (presisi)

n=

responden. Selanjutnya mencari sampel berstrata dengan rumus :

a) Kelas XI 1 = 34 : 67 x 40,11 = 20,35 dibulatkan menjadi 20 siswa

Desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang dilakukan

selama penelitian dari awal sampai penelitian berakhir.Langkah-langkah penelitian

adalah sebagai berikut :

(23)

41

2. Penyusunan proposal penelitian.

3. Penyusunan BAB II mengenai kajian pustaka

4. Penyusunan BAB III tentang metodologi penelitian.

5. Penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian yaitu berupa angket

penelitian.

6. Penyebaran angket dimaksudkan untuk mengumpulkan data

7. Mengumpulkan kembali angket

8. Mentabulasi data yang diperoleh dari instrumen penelitian.

9. Membuat pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan hasil

penelitian.

10.Membuat implikasi dan rekomendasi penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

karena masalah yang diteliti adalah masalah yang terjadi pada masa sekarang.

Surachmad (1998 : 139) mengemukakan bahwa : “Penyelidikan deskriptif tertuju

pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang”.

Pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara data yang terkumpul

akan disusun, dijelaskan dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan, sehingga didapat

gambaran yang objektif dari data tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Surakhmad

(24)

42

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah yang actual

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa, (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Metode deskriptif yang telah dikemukakan diatas, penulis gunakan dalam

pengolahan data mengenai “Manfaat Hasil Belajar Mengolah Hidangan Berbahan

Terigu Pada Kesiapan Membuka Usaha Makanan Pasta” pada Siswa Program

Keahlian Tata Boga Kelas XI SMK Kartini Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dirumuskan untuk

menghindari kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis mengenai beberapa

istilah dalam judul penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang

terdapat dalam judul penelitian ini. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan yaitu :

a. Manfaat Hasil Belajar Mengolah Hidangan Berbahan Dasar Terigu

1) Manfaat

Manfaat menurut WJS. Poerwadinata, (1999:101), “Manfaat adalah guna,

faedah”.

2) Hasil Belajar

“Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”. (Sudjana, 2006: 3)

3) Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)

Mengolah hidangan berbahan dasar terigu merupakan salah satu kompetensi

(25)

43

didik mampu menjelaskan, mengidentifikasi, mengolah dan menyajikan

hidangan pasta sesuai standar yang berlaku.

Pengertian Manfaat Hasil Belajar Mengolah Hidangan Berbahan Terigu

(Pasta) yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian para ahli

adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mempelajari tentang

hidangan berbahan terigu (pasta) dapat berguna sebagai bekal membuka usaha

pasta.

b. Kesiapan Usaha Pasta

1) Kesiapan

Kesiapan adalah “Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap

untuk memberikan respon atau jawaban dalam cara tertentu terhadap suatu

situasi”. (Slameto, 2010:113)

2) Usaha

Usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1538) adalah

“kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud mencari untung)”.

3) Pasta

Pasta adalah “Sejenis makanan yang terbuat dari tepung dan air dengan variasi

bentuk, ukuran, nama serta banyak mengandung karbohidrat”. (Supiyati,

2004:6)

Pengertian kesiapan usaha pasta yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu

(26)

44

kondisi siswa untuk membuka kegiatan di bidang boga khusunya makanan

yang berbahan tepung terigu (pasta).

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dalam

pengolahan data. Variasi jenis instrument menurut Arikunto (2002 : 137) adalah :

“Angket, ceklis (chek-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman

pengamatan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan : “Peneliti di dalam menerapkan metode

penelitian menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”.

(Arikunto, 2002 : 137).

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket, dalam penelitian

menggunakan angket yang bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang

dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian.

Langkah pertama yang harus ditempuh dalam mengumpulkan data, yaitu menentukan

alat pengumpulan data, memperbanyak alat pengumpulan data, menyebarkan, sampai

terkumpul kembali untuk diolah. Teknik pengumpulan data penulis dalam penelitian

(27)

45

Angket (kuesioner) menurut Sugiyono (2006 : 158) merupakan “….teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Angket pada penelitian ini

dimaksudkan sebagai alat untuk mendapatkan data tentang Manfaat Hasil Belajar

Mengolah Hidangan Berbahan Terigu Pada Kesiapan Membuka Usaha Makanan

Pasta.

Angket menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 128) mengemukakan bahwa :

“Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden tentang hal-hal yang ia ketahui”. Angket dibedakan ke

dalam dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu

dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan untuk menggali manfaat hasil belajar

kompetensi dasar mengolah hidangan berbahan terigu sebagai kesiapan membuka

usaha pasta yang dirancang dalam bentuk pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada

responden.

G. Analisis Data

1. Tahap Persiapan

Data yang diperlukan mengenai Manfaat Hasil Belajar Mengolah

Hidangan Berbahan Terigu Pada Kesiapan Usaha Pasta adalah melalui instrumen

penelitian yaitu berupa angket.

2. Tahap Pelaksanaan

(28)

46

a. Melakukan observasi ke lokasi penelitian yaitu SMK R.A. Kartini

Bandung.

b. Menginventaris jumlah responden.

c. Penyebaran instrumen penelitian

d. Pengumpulan kembali instrumen yang telah diisi oleh responden.

e. Tabulasi data

3. Tahapan Pengolahan Data

Terdapat beberapa tahapan dalam pengolahan data, diantaranya adalah

pengolahan data dilakukan terhadap jawaban responden melalui penyebaran

angket yang terdiri dari :

a) Menentukan persentase data

Persentase data digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban

dalam angket yang dihitung dalam jumlah persentase, karena jawaban pada

setiap angket berbeda. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ali

(1985:184), bahwa rumus untuk menghitung persentase adalah:

Keterangan :

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai b) Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap

jawaban pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini

(29)

47

100% = Seluruhnya 76% - 99%= Sebagian besar

51% - 75%= Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26% - 49%= Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Data yang dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan

batasan-batasan sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (1985:184), yaitu :

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang akan diuraikan pada bab ini, berdasarkan

keseluruhan kegiatan penelitian mengenai “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu

(Pasta)” sebagai kesiapan Usaha Pasta oleh siswa XI Program Keahlian Boga tahun

2012 – 2013 SMK R.A. Kartini.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan dari rangkuman dan

pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Mengolah Hidangan

Berbahan Terigu (Pasta)” sebagai kesiapan Usaha Pasta. Siswa mendapatkan

manfaat hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” ditinjau dari

kemampuan perencanaan, pengolahan dan penyajian hidangan pasta yaitu :

1. Hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” sebagai kesiapan

Usaha Pasta ditinjau dari kemampuan perencanaan hidangan pasta berada pada

kriteria baik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa mempunyai

pengetahuan mengenai alat persiapan mengolah pasta, prosedur penyimpanan

pasta kering (dried pasta) dan pasta segar (fresh pasta), bahan yang digunakan

dalam pembuatan saus napolitaine dan saus carbonara, perencanaan pembuatan

spaghetti bolognaise, fungsi saus pada hidangan pasta, pemilihan pasta kering

(dried pasta) dan pasta segar (fresh pasta), dan perencanaan pembuatan fettucini

(31)

92

2. Hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” sebagai kesiapan

Usaha Pasta ditinjau dari kemampuan pengolahan hidangan pasta berada pada

kriteria baik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa mempunyai

sikap cermat dalam penggunaan alat pengolahan pasta, langkah-langkah

pembuatan spaghetti bolognaise, jenis-jenis pasta dalam hidangan, pemilihan

saus untuk pasta, keterampilan dalam mengolah pasta kering (dried pasta),

kriteria hasil rebusan pasta, langkah-langkah pembuatan saus carbonara,

langkah-langkah pembuatan fettuccini saus marinara, kesalahan yang timbul

dalam perebusan pasta, dan langkah-langkah pembuatan saus bolognaise.

3. Hasil belajar “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” sebagai kesiapan

Usaha Pasta ditinjau dari kemampuan penyajian hidangan pasta berada pada

kriteria sangat baik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa siswa

mempunyai keterampilan dalam penggunaan alat penyajian pasta, faktor yang

perlu diperhatikan dalam mengolah hidangan pasta sebagai main course,

keterampilan dalam mengolah pasta sesuai dengan bentuk pasta, cara

mengevaluasi mengenai hasil kerja dalam penyajian pasta, cara penyajian pasta

sebagai soup, cara penyajian pasta sebagai cold appetizer, penyajian pasta sebagai

accompaniment/side dish, cara penyajian pasta sebagai hot appetizer, garnish

yang digunakan dalam penyajian pasta, dan bentuk pasta yang disesuaikan dengan

(32)

93

B. Saran

Saran yang penulis kemukakan berikut ini ditujukkan kepada :

1. Siswa Kelas XI Program Keahlian Boga SMK R.A. Kartini:

siswa yang akan mengikuti kompetensi dasar mengolah hidangan berbahan

terigu (pasta) harus memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan, penulis

menyarankan hendaknya dapat berupaya meningkatkan kemampuan

perencanaan, pengolahan dan penyajian hidangan pasta. Peningkatan

kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan menggali wawasan dan

pengetahuan melalui membaca buku mengenai pasta dan usaha pasta, juga

dapat mempraktekkan hasil pembelajaran baik teori maupun praktek sebagai

kesiapan memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam membuka usaha pasta..

2. Guru Mata Diklat Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)

Penulis dengan segala kerendahan hati akan mencoba memberikan masukan

pada guru mata diklat Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta), yaitu

guru diharapkan terus mengembangkan materi tentang “Mengolah Hidangan

Berbahan Terigu (Pasta)”,dalam pembuatan produk pasta agar lebih

ditingkatkan lagi dengan cara lebih bervariasi dalam mengolah hidangan

pasta, serta guru diharapkan dapat memberikan motivasi pada siswa untuk

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Ali. M. (1985). Guru dalam Proses belajar mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru

Arikunto, Suharsimi, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta Karya.

Associates, U.S. Wheat. (1981). Pedoman Pembuatan Roti dan Kue. Jakarta : Djambatan

Ayodya, Wulan. (2009). Cara Awal Buka Usaha Roti dan Kue. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Tujuan SMK Bidang Keahlian Tata Boga. [Online]. Tersedia: http://www.samudrastudio.com/html/FTP/sisdiknas.pdf [4 April 2011].

Depdiknas. (2004). Kurikulum SMK 2004. Jakarta : Depdiknas

Permadi, Golang. (2007). Pedagang Kaki Lima. Jakarta : Yudistira

Poerwadarminta, W.J.S. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

RAS, Redaksi. (2009). Rahasia Sukses Berbisnis Sampingan Skala Rumahan. Depok : Raih Asa Sukses

Ridwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karywan & Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Seomanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi dilengkapai dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Edisi keempat. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia

Tohar, M. (2000). Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta : Kanisius

(34)

Warsitaningsih, Agnes. (2002) Hand Out Manajemen Usaha Katering. Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan

Winkel, WS. (2004). Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

WJS. Poerwadinata. (1999). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia

Sumber Penunjang Lain :

Anonim. (2011). Bentuk Pasta. [Online]. Tersedia: http://www.food-info.net/uk/products/pasta/shape.htm (27 Juni 2011)

Ekawatiningsih, Prihastuti. (2008). Restoran Jilid 2. [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/49761234/18/H-Pasta-Jenis-dan-Pengolahan (3 November 2012)

Indiarti, Indri. (2012). Penyajian Makanan. [Online]. Tersedia :

http://allboutcook.blogspot.com/2012/11/definisi-penyajian-makanan.html (29 November 2012)

Lestari, Iis. (2012). Pengolahan Bahan Pangan. [Online]. Tersedia :

http://kamusq.blogspot.com/2012/04/ pengolahan-bahan-pangan-tujuan.html (29 November 2012)

Supiyati, Tri. (2006). Modul Hidangan Berbahan Dasar Pasta. [Online]. Tersedia : ebookbrowse.com/dedesutisna-19-a-trisupiyat-29-1-stirfry-2-pdf (27 Juni 2011)

Karya Tulis :

Gambar

Tabel 4.5  Persentase Tentang Manfaat hasil belajar  “Mengolah Hidangan Berbahan
Tabel 4.23 Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar  “Mengolah Hidangan Berbahan
Tabel 4.27  Persentase Tentang Manfaat Hasil Belajar  “Mengolah Hidangan Berbahan
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan situs ini menggunakan software Blog Management System (BMS) InkType dengan framework Codeigniter dan software pendukung lainnya yang memberikan kemudahan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA A.. Konsep

Untuk merancang sistem absensi dan cuti sebagai penerapan dalam pengolahan data pegawai pada Harian Umum Mimbar Minang Padang. Maka dapat dilakukan penelitian dengan tiga metode

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI. DI KELAS IV SD NEGERI

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang

yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

Pada masa yang akan datang akan dibuat suatu alat pengendali posisi relatif terhadap pergerakan posisi berkala yang dipancarkan oleh matahari sebagai alat pemroses untuk