• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor :002/S/PGSD-DM/8/JAN/2014

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

LILIS SALAMAH 1008477

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN METODE

DEMONSTRASI DALAM MATA

PELAJARAN IPA TENTANG

PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3

Bandung)

Oleh Lilis Salamah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Lilis Salamah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung)

Oleh : LILIS SALAMAH

1008477

Disetujui dan disahkan oleh : Dosen Pembimbing I

Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd NIP. 1950090819810011001

Dosen Pembimbing II

Dr. Agus Fany Chandra, M. Pd NIP. 198108122005011003

Diketahui oleh :

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas pendidikan Indonesia

(4)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung)

LILIS SALAMAH 1008477 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 50% hasil belajar siswa yang mencapai KKM dalam pelajaran IPA. Dari hasil observasi yang digunakan dalam pembelajaran di kelas V SD Negeri Babakan 3 ditemukan bahwa proses pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab serta pemberian tugas tidak melibatkan siswa secara langsung, sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa, serta berdampak pada kurang meningkatnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian menurut kemis dan MC Tagart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 39 orang siswa yang tediri dari 18 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi, tes, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian ini dianalisis, diolah, dideskripsikan, dan didiskusikan bersama teman sejawat. Kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelajaran IPA dengan penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dari perolehan nilai rata-rata pada siklus kesatu yaitu 69,36 dan pada siklus kedua menjadi 90,25, kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPA lebih berkaitan dengan kemampuan guru dalam menampilkan metode demonstrasi dan pengelolaan kelas yang kondusif, tetapi dalam dua siklus semua kendala dapat diatasi.

(5)

APPLICATION OF DEMONSTRATION METHOD IN SCIENCE SUBJECT ABOUT CHANGE NATURE OF THINGS TO IMPROVE

LEARNING OUTCOMES

(Class Action Research in Class V Students of Babakan 3 Bandung) LILIS SALAMAH

1008477 ABSTRACT

This research is motivated by the 50 % of student learning outcomes that achieve minimum completeness criteria in science lessons.From the observations used in the classroom V Elementary School Babakan 3 found that the process of learning science still use the lecture method. Frequently asked questions as well as giving the task does not involve students directly so the learning less attractive to students, and resulted in an increase in student learning outcomes. The purpose of this research is to improve student learning outcomes by using the method of demonstration in an effort to improve learning outcomes in science lessons. The method used in this study is action research model and research according to poverty re Tagart MC. The subjects were as many as 39 students of class V students consisting of 18 male students and 21 female students. The research was conducted in the first semester of academic year 2013/2014. This research was conducted in two cycles, namely the first cycle and second cycle of planning, implementation, observation, reflection and follow-up. Data were obtained from the results of observation, testing, and documentation of learning activities. This research data is analyzed, processe, described, and discussed with peers. Then reflected as a material consideration in subsequent actions.The results showed that the application of the methods of teaching science demonstration can improve student learning outcomes , it is shown from the acquisition of the average value of unity in the cycle is 69.36 and 90.25 in the second cycle becomes , the constraints faced by teachers in learning science more to do with the ability of teachers to show the method of demonstration and classroom management that is conducive, but in two cycles of all obstacles can be overcome.

(6)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan ... 4

D. Manfaat... 4

E. Definisi Operasional... 5

BAB II METODE DEMONSTRASI DAN HASIL BELAJAR IPA A. Pengertian Metode Demontrasi... 6

B. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi... 7

C. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi... 8

D. Karakteristik Metode Demonstrasi... 9

E. Prosedur Metode Demonstrasi... 9

F. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi... 10

G. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Demonstrasi.. 11

H. Ciri-ciri Metode demontrasi... 12

I. Pengertian Hasil belajar... 12

J. Ilmu Pengetahuan Alam... 14

K. Materi Perubahan Sifat Benda... 19

1. Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan sifat benda a. Pemanasan... 19

b. Pendinginan... 20

c. Pembakaran... 20

(7)

e. Pembusukan... 22

f. Perkaratan... 22

L. Perubahan Sifat Sementara... 23

M. Perubahan Sifat Tetap... 24

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian... 25

B. Setting Penelitian... 27

C. Prosedur Penelitian... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang kondisi Sekolah 1. Keadaan Sekolah... 34

2. Keadaan Siswa di SD Negeri Babakan 3... 36

3. Strategi Pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Babakan 3. 37 4. Keadaan Siswa Kelas V... 37

5. Deskripsi Umum Pembelajaran IPA di kelas V... 37

B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas 1. Gambaran Pembelajaran pada siklus I... 38

a. Tahap Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I... 38

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I... 38

c. Hasil Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus I... 40

d. Refleksi Siklus I... 44

2. Gambaran Pembelajaran pada siklus II... 45

a. Tahap Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II... 45

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II... 45

c. Hasil Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus II... 47

d. Refleksi Siklus II... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Persiapan Pembelajaran... 52

2. Pelasksanaan Tindakan Pembelajaran... 53

3. Peningkatan Hasil Belajar... 54

(8)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... 57

B. Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 60

RIWAYAT HIDUP...112

(9)

4.1 Profil sekolah...35

4.2 Daftar tenaga pendidik SDN Babakan 3...36

4.3 Data jumlah siswa SDN Babakan 3...36

4.4 Hasil observasi kinerja guru menyusun RPP siklus I...41

4.5 Hasil observasi kinerja guru melaksanakan pembelajaran siklus II...42

4.6 Nilai hasil belajar siswa pada siklus I...43

4.7 Hasil observasi kinerja guru menyusun RPP siklus II...47

4.8 Hasil observasi kinerja guru melaksanakan pembelajaran siklus II...48

4.9 Nilai hasil belajar siswa pada siklus II...49

4.10 Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II...55

(10)

2.1 Pemanasan...19

2.2 Pendinginan...20

2.3 Pembakaran...20

2.4 Pencampuran dengan air...21

2.5 Pembusukan...22

2.6 Perkaratan...22

2.7 Perubahan wujud air...23

2.8 Perubahan sifat sementara...23

2.9 Perubahan sifat tetap...24

4.1 Kinerja guru menyusun RPP siklus I dan siklus II...53

4.2 Kinerja guru dalam ngeinplementasikan pembelajaran...54

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan sistem pendidikan nasional bahwa,

“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memuwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (Pasal 1 UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Dengan pernyataan tersebut di atas, tentunya peserta didik harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya melalui pembelajaran agar mempunyai kepribadian yang lebih baik untuk di amalkan dalam kehidupannya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peranan seorang guru untuk mencerdaskan anak didiknya, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupannya.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, seorang guru mempunyai peranan yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran, sehingga seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memilih dan menggunakan strategi, metode, pendekatan dan teknik pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

(12)

2

yang berkaitan dengan perbaikan dan kwalitas pendidikan terus dilaksanakan dan dikembangkan, agar tercapai keberhasilan yang diharapkan. Penelitan Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu bentuk penelitian yang sering dilakukan oleh seorang guru. PTK perlu dilaksanakan, karena masih banyak kekurangan- kekurangan yang dirasakan dalam proses kegiatan belajar mengajar selama ini. Dengan dilaksanakannya PTK diharapkan dapat diketahui bagaimana seharusnya proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan , agar bisa meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan dalam kerikulum pendidkan.

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam sangat berperan dalam menciptakan manusia yang berkualitas. Maka untuk mengantisipasi kemajuan teknologi diperlukan peningkatan kualitas pendidikan IPA disemua jenjang pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupanya sehari-hari. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006)

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Untuk itu seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup untuk menarik perhatian peserta didik, agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien .

Materi tentang perubahan sifat benda dalam pembelajarannya tidak cukup dengan menggunakan metoda ceramah saja, tetapi perlu melakukan percobaan atau praktek secara langsung yang dilakukan oleh guru maupun siswa, sehingga proses kegiatan belajar mengajar lebih aktif di Sekolah Dasar.

(13)

3

pembelajaran IPA. Proses belajar yang pasif membuat siswa tidak senang terhadap pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti laksanakan di Sekolah Dasar Negeri Babakan 3 pada kelas V nilai ulangan IPA, 50 % yang mencapai kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) untuk mata pelajaran IPA di kelas V di Sekolah Dasar Negeri Babakan 3 adalah 70 Kurangnya nilai siswa disebabkan oleh beberapa faktor salah satu penyebabnya yaitu kurangnya motivasi atau dorongan dalam belajar, juga tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran IPA tentang perubahan sifat benda, peneliti mencari cara atau metode untuk proses kegiatan belajar mengajar.

Dari berbagai metode dalam pembelajaran IPA, salah satu metode yang paling tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan materi Perubahan Sifat Benda adalah menggunakan metode demonstrasi. Metode ini merupakann metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian, pada siswa yang dilakukan oleh guru dengan cara mendemonstrasikan suatu benda baik yang sebenarnya maupun tiruan.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti berupaya melakukan penelitian, dengan penelitian tindakan kelas, dengan judul .Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran IPA Tentang Perubahan Sifat Benda Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda

melalui metode demostrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa ? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda

melalui metode demostrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa ? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

(14)

4

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA dengan menggunakan metode demostrasi di kelas V SD Negeri Babakan 3 Bandung

Secara khusus penelian ini bertujuan untuk : 1. Menggambarkan perencanaan pembelajaran IPA tentang perubahan sifat

benda melalui metode demostrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Menggambarkan pelaksanaan pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda melalui metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda melalui metode demostrasi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA tentang perubahan sifat benda dengan menggunakan metode demostrasi b. Memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

2. Bagi guru

a. Mendorong guru agar lebih kreatif dalam proses pembelajaran IPA

b. Memberikan pengalaman dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi di sekolah dasar

3. Bagi sekolah

a. Menumbuhkan kerja sama yang kondusif untuk memajukan sekolah

(15)

5

4. Bagi peneliti selanjutnya

a. Memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan pembelajaran IPA

E.Definisi Operasional 1. Metode Demonstrasi

Dalam penelitian ini metode demontrasi merupakan metode mengajar yang ditampilkan oleh seorang guru dengan menggunakan peragaan atau tayangan baik itu benda yang sebenarnya maupun benda tiruan untuk memperjelas suatu pengertian yang diperlihatkan pada seluruh siswa didalam kelas. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Asep Herry Hernawan, dkk (2007 : 96) Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

2. Hasil Belajar

Dalam penelitian ini hasil belajar merupakan perubahan yang menunjukan asfek kognitif yang berupa skor nilai yang diperoleh setelah siswa mengalami proses belajar

Menurut Benyamin Bloom (1956) yang dapat menunjukan hasil belajar, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

(16)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang dilakukan guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit,2008 : 1.4 )

Dari paparan definisi yang di sebutkan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas dimana guru sebagai pelaku utama dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswanya dengan upaya mencari cara atau metode dan strategi dalam pelaksanaan pembelajarannya, agar masalah-masalah dalam proses pembelajaran dapat dipecahkan.

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) seorang guru dapat melihat sendiri praktek pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar bersama teman sejawat atau observer untuk melakukan penelitian terhadap siswanya dilihat dari aspek aktivitasnya dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas. Setelah melakukan PTK seorang guru dapat memperbaiki kinerjanya dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaan PTK, guru melaksanakan kegiatannya didalam kelas nya sendiri, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran kelas yang lain.

(17)

26

Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini , peneliti akan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam perencanaannya, kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang- ancang pemecahan permasalahan(Trianto, 2011 : 30)

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

PELAKSANAAN

PERENCANAAN PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN SIKLUS 1

(18)

27

B. SETTING PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Babakan 3 Bandung semester 1 tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 39 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 21 orang perempuan, dengan pertimbangan hal-hal sebagai berikut:

 Subjek penelitian yaitu siswa kelas V yang sehari-hari dihadapi peneliti  Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi Perubahan

Sifat Benda terdapat dalam pokok pembelajaran IPA di kelas V semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.

2. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN BABAKAN 3 Jalan Aki Padma no 1 Kelurahan Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung kelas V pada mata pelajaran IPA semester 1 tahun pelajaran 2013/2014

3. Waktu Penelitian

(19)

28

C.PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus, apabila belum berhasil akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Siklus I

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan ( planning )

 Menganalisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi dalam pelajaran IPA

 Membuat rencana pembelajaran (RPP)  Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)  Menyusun alat evaluasi pembelajaran  Membuat instrumen penilaian

2. Pelaksanan Tindakan

Dalam pelaksanan tindakan kegiatan harus sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik. Skenario atau rancangan tindakan harus dijabarkan yang menjelaskan tentang:

Langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan  Kegiatan yang harus dilakukan guru

 Kegiatan yang harus dilakukan siswa

(20)

29

3. Tahap pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada waktu dilaksanakan proses pembelajaran berlangsung, dengan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam pelaksanan observasi guru bisa dibantu oleh teman sejawat dengan catatan tidak boleh terlibat terlalu dalam terhadap pengambilan tindakan yang dilakukan peneliti.

Pengumpulan data pada tahap observasi dilakukan dengan format observasi yang telah disusun, termasuk pengamatan secara cermat dalam pelaksanaan skenario tindakan dari setiap siklusnya, serta dampaknya terhadap perbaikan dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif (hasil tes) dan data kulitatif (hasil non tes) yang menggambarkan peningkatan aktivitas kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh atau terkumpul hasil analisis data yang telah ada akan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dihasilkan dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.

(21)

30

Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :

1. Tahap perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama.

2. Pelaksanan tindakan

Penelitian tindakan pada siklus ke dua ini yaitu pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama.

3. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta membuat kesimpulan pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila siklus ke dua hasil belajar belum maksimal, maka melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan peneliti diantaranya adalah : 1. Instrumen tes

Instrumen tes pada penelitian ini berupa tes tertulis yang diberikan pada seluruh siswa kelas V. Tes tertulis diberikan pada tindakan terakhir. Tes ini digunakan untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa secara individu dalam pelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi setelah dilakukan tindakan.

- Lembar kerja siswa (LKS)

(22)

31

2. Instrumen non tes

Instrumen non tes terdiri dari :  Lembar Observasi

 Observasi dapat dilakukan secara langsung pada saat siswa melakukan aktivitas belajar, dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun

 RPP sebagai alat untuk melakukan proses pembelajaran.

 Instrumen kinerja guru dilakukan oleh teman sejawat atau observer pada saat pembelajaran berlangsung.

 Pedoman wawancara dilakukan antara guru dengan beberapa siswa , serta antara guru dengan observer, melalui pedoman wawancara yang dibuat untuk kepentingan penelitian ini.

Teknik analisis dan pengolahan data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada yang bersifat kuantitatif dan ada yang bersifat kualitatif. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Ihat Hatimah, dkk, (2010 : 219) Berdasarkan data dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif (berbentuk kata-kata / kalimat) dan kuantitatif ( berbentuk angka). Kesimpulan analisis data, yang didefinisikan Mills (2000) Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Igak Wardhani, dkk, (2008 : 5.4) Data dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai aktifitas belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPA dengan penerapan metode demonstrasi. Data yang diperoleh berdasarkan tes dan non tes. Analisis data dari setiap instrumen dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Instrumen tes

(23)

32

rata-rata siswa pada pelajaran IPA. Apabila nilai rata-rata meningkat kelas meningkat dan nilai siswa di atas rata-rata kelas meningkat, maka pembelajaran dengan metode demostrasi efektif. Selain itu dapat dilihat nilai dari setiap siswa dan membandingkannya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan apabila nilai kebanyakan siswa di atas KKM, maka pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi dikatakan efektif.

Data hasil tes siswa yang berupa jawaban-jawaban dapat dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa

Presentasi nilai siswa di atas KKM = Banyak nilai siswa di atas KKM Banyak siswa

Keterangan

 Dari nilai setiap siswa dapat diketahui banyaknya siswa yang nilainya diatas KKM dan dibuat nilai siswa di atas KKM

 Dari nilai rata-rata kelas dapat diketahui peningkatan nilai rata-rata setiap siklus proses pembelajaran dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata kelas.

2. Instrumen Non Tes a. Lembar observasi

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh teman sejawat (observer) dianalisis sebagai bahan untuk refleksi yang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses kegitan pembelajaran yang berlangsung, sehingga pada kegiatan pembelajaran yang berikutnya dapat diperbaiki.

b. Lembar wawancara

(24)

33

belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

3. Penskoran

a. Menghitung Rata-rata

Rata-rata hitung postes, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rata-rata nilai (M) = Jumlah nilai (∑) : Banyak data (N) b. Observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa

Untuk megetahui aktivitas guru selama penelitian maka digunakan pedoman observasi untuk aktivitas guru. Kriteria penilaian pada pedoman observasi untuk aktivitas guru dengan memberikan nilai pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan dari observer. Dari hasil observasi tersebut selanjutnya dihitung untuk mencari persentase keterlaksanaan kegiatan pada guru dan siswa dengan rumus sebagai berikut.

Rata-rata nilai (M) = Jumlah nilai (∑) : Banyak data (N)

Kemudian hasil perhitungan Mean tersebut dikonversikan kedalam bentuk penskoran kuantitatif, seperti tercantum pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Katagori Tapsiran Skor

Kinerja guru menyusun RPP dan Melaksanakan Pembelajaran

SKOR NILAI

3,5 – 4,0 A

2.5 – 3,4 B

1,5 – 2,4 C

(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Hasil analisis data pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas V SDN Babakan 3 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran IPA tentang Perubahan Sifat Benda dengan menggunakan metode demonstrasi yang dalam memperagakannya atau mendemonstrasikannya menggunakan alat-alat dan bahan yang mudah didapat dan dijangkau oleh siswa, dapat dijadikan rambu-rambu untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

2. Pelaksanaan Pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukan adanya kreativitas siswa setelah melakukan penelitan tindakan kelas dengan meningkatnya perubahan-perubahan yang ada pada diri siswa.

(26)

58

B.Saran

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti walaupun masih terdapat kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran untuk Guru

Guru harus memperhatikan dalam proses kegiatan pembelajaran, sehingga dapat mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan pembelajaran yang dilaksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera melakukan perbaikan melalui kegiatan penelitian tindakan kelas, sehingga hasil yang diharapkan lebih baik lagi.

2. Saran untuk Sekolah

Sekolah harus mendukung kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dalam proses kegiatan pembelajaran

3. Saran untuk peneliti selanjutnya

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, dkk. 2008. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Ayurosydina6pgsd.blogspot.com.2013.Perubahan Sifat Benda Kelas 5 SD [online] Tersedia:http://ayurosydina6pgsd.blogspot.com/2013/05/perubahan-

sifat-benda-kelas-5-sd.html [20 November 2013]

Hernawan, Asep Herry, dkk. 2007. Belajar & Pembelajran Sekolah Dasar. Bandung : UPI Press

Haryanto.2012. Sains Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : ERLANGGA Hatimah, Ihat, dkk.2010.Penelitian Pendidikan. Bandung : UPI Press

Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung : Pustaka Reka Cipta

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006, Jakarta: BSNP

Mujiono dan J.J Hasibuan. 1993. Proses Belajar-Mengajar. Bandung : Rosdakarya

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis SAINS.

Jogjakarta : Diva Press

Rosyad, Aminudin. 2002. Metode Pembelajaran pendidikan Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara

Sapriati, Amalia, dkk. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Sumirat, Heri. 2010. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran ipa

topik energi alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung : tidak diterbitkan

Syarifudin Tatang, Nur’aini. 2009. Landasan Pendidikan. Bandung : UPI Press Syah, Muhibbin.1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Karya

Wardani, Igak, Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka

(28)

Wikipedia. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. [online]

Tersedia: http://ms.wikipedia.org/wiki/sains [20 November 2013] _________.2009. Larutan [online]

Gambar

Tabel
Gambar  Lilis Salamah, 2014 Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran IPA Tentang Perubahan Sifat Benda Untuk

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempertahan presepsi guru tentang pembelajaran matematika sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual, perlu diyakinkan secara terus menerus bahwa

Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisa keandalan, keresponsifan, keyakinan, empati, dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaman morfometrik (panjang cangkang, panjang ligamen, tebal cangkang, tinggi cangkang kanan dan kiri,

Media dekak FPB merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi tentang faktor pesekutuan terbesar. Media dekak FPB ini mampu membantu siswa

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup akibat dari kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel penghasil insulin atau juga

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah meningkatkan kinerja guru khususnya dalam hal melakukan variasi gaya mengajar yang dilakukan pada saat proses

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,

dokumen penawaran Pengadaan Alat Kedokteran Umum Ruang ICU (Intensive Care Unit) yang. disampaikan peserta secara online melalui LPSE dengan uraian