• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONFLIK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OIRAN KARYA ZHAENAL FANANI ( TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KONFLIK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OIRAN KARYA ZHAENAL FANANI ( TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONFLIK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OIRAN KARYA ZHAENAL FANANI

( TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

ZHAENAL FANANI NO SAKUHIN NO OIRAN TO IU SHOUSETSU NI OKERU SHUJINKOU NO SHAKAI-TEKI TAIRITSU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam

Bidang Ilmu Sastra Jepang

OLEH :

PUTRI YANTI SITINJAK NIM: 150708008

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya hadiratkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya tugas ini yang berjudul “Analisis Konflik Sosial Tokoh Utama dalam Novel Oiran karya Zhaenal Fanani Tinjauan Sosiologi Sastra” dapat diselesaikan dengan baik dan merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana s1 Program studi sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan,

Dalam penyusunan laporan penyelesaian skripsi ini juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D. Selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan bimbingan, masukan, dan waktu, sehingga tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik.

2. Seluruh staf pengajar Jurusan Sastra Jepang yang telah memberikan materi selama kuliah dan juga memberikan motivasi agar lebih semangat dalam perkuliahan.

3. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dalam menyediakan buku-buku referensi yang telah dibutuhkan.

4. Orangtua tercinta yang tak bosan-bosannya memberikan motivasi paling kuat, menyemangati, selalu mendoakan penulis, dan membiayai penulis dalam menyelesaikan kuliah dan tugas akhir.

(6)

5. Keempat saudara saya: Anna Sitinjak, Octa Sitinjak, Octi Sitinjak, dan Nahum Sitinjak, yang telah mendukung dan memberi semangat.

6. Teman-teman saya: Ritha Saragih, Yohana Aritonang, Vita Harahap, Devi, dan Mesra Saragih, yang selalu memberikan dukungan, semangat dan membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

7. Teman-teman Sastra Jepang angkatan 15 turut memberikan dukungan dan saling bahu-membahu dalam menyelesaiakan tugas akhir.

8. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam wujud apa pun selama penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan yang belum diperoleh. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Semoga karya ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Medan, 2019 Penulis

Putri Yanti Sitinjak NIM : 150708008

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 5

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian 1.4.1 Tujun Penlitian ... 5

1.4.2 Tinjauan Pustaka ... 6

1.5 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ... 6

1.6 Metode Penelitian ... 9

BAB II GAMBARAN TENTANG NOVEL OIRAN DAN SOSIOLOGI SASTRA 2.1 Konsep Karya Sastra ... 12

2.2 Resensi Nove Oiran ... 12

2.2.1 Tema ... 14

2.2.2 Setting ... 15

2.2.3 Alur ... 17

2.2.4 Penokohan ... 20

2.3 Biografi Singkat Pengarang ... 25

2.4 Pendekatan Sosiologi Sastra ... 26

2.5 Konflik Sosial ... 27

(8)

2.5.1 Konflik antara Individu atau Kelompok ... 28

2.5.2 Konflik Perbedaan Kepentingan ... 28

2.5.3 Konflik Nilai Sosial ... 29

BAB III ANALISIS KONFLIK SOSIAL TOKOH UTAMA TERHADAP NOVEL OIRAN 3.1 Ringkasan Cerita Novel Oiran Karya Zhaenal Fanani ... 30

3.2 Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Utama ... 37

3.2.1 Konflin antara Individu dan Individu ... 37

3.2.1.1 Konflik antara Tsheyka dan Yoshiora ... 37

3.2.1.2 Konflik antara Tsheyka dan Kanzie ... 39

3.2.1 Konflik antara Individu dan Kelompok ... 41

3.2.2.1 Konflik antara Tsheyka dan Kelompok Penghuni Okiya ... 41

3.2.2 Konflik Perbedaan Kepentingan ... 42

3.2.3.1 Konflik Perbedaan Kepentingan Tsheykan dan Aruka .... 42

3.2.4 Konflik Nilai Sosial ... 43

3.2.4.1 Konflik Nilai Sosial Terhadap Geisha ... 44

3.2.4.2 Konflik Nilai Sosial Terhadap Oiran ... 44

3.3 Tokoh Utama Mempertahankan Harga Dirinya ... 45

3.3.1 Menetapkan langkah perubahan ... 45

3.3.2 Tidak Mengeluh ... 46

3.3.3 Berpikir Positif ... 47

(9)

BAB IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan ... 48 4.2 Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan kesenian yang menggunakan bahasa. Sastra juga dapat diartikan sebagai karya yang menggunakan tulisan. Sastra juga dapat menjadi mendium dalam menggunakan bahasa untuk sosial. Maka dari itu, sastra dapat gambaran kehidupan masyarakat. Dalam pengertian ini kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat. Anatar masyarakat dengan seorang, antar manusia, dan anatar peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Hal inilah menjadi penentuan hubungan seorang dengan yang lain atau dengan masyarakat (Damono, 1978:1).

Perkembangan karya sastra tidak terlepas dari hasil karyanya yang dibuat oleh seorang pengarang. Salah satu karya pengarang yang ikut dalam kesastraan adalah prosa. Prosa biasanya sering disebut dengan fiksi yang merupakan cerita yang berasal dari imajinatif atau khayalan dari penulis agar dapat menghidupkan cerita yang bertujuan untuk menghibur pembaca. Salah satu karya sastra prosa ialah novel. Novel merupakan karya imajinatif yang mengisahkan kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh atas apa yang terjadi di dalam kehidupannya. Bisa terlihat bahwa novel menceritakan secara utuh kehidupan seorang tokoh, yaitu suatu kehidupan luar biasa sepanjang hidupnya yang menimbulkan konflik kemudian menjurus pada perubahan nasib sang tokoh (Kosasih, 2003: 250).

(11)

Kajian sosiologi sastra menjadi payung dari penelitian ini yang di dalamnya membahas tentang konflik. Sosiologi sastra menjelaskan bahwa sastra merupakan cermin pada zamanya. Fenomena yang terjadi pada penulisan ini sangat berpengaruh karena penulis memberikan gambaran konflik yang mereka rasa meresahkan. Konflik dalam sosiologi sastra adalah interaksi sederhana dari kelompok satu ke kelompok yang lain. Timbal balik antara kelompok satu dan kelompok yang lain adalah dasar bagaimana konflik tersebut tumbuh dan berkembang (Sapardi, 1978:31).

Novel Oiran karya Zhaenal Fanani merupakan karyanya yang dirilis tahun 2017 yang menceritakan permasalah ekonomi dalam kehidupan tokoh utama, sehingga dia berjuang untuk dapat bertahan hidup dalam profesinya dianggap buruk oleh masyarakat. Dalam novel Oiran penulis akan menyoroti tokoh utama yang bernama Tsheyka. Tsheyka lahir di Distrik Fushimiku. Ia dijual ayahnya kepada okamisan (ibu geisha) dan tinggal di Distrik Gion di rumah okiya (Rumah para geisha). Pada perang dunia II para serdadu Amerika menyebut geisha sebagai wanita yang bekerja sama dengan pekerja seks komersial, sehingga kalangan awam memberikan stigma yang membuat reputasi dan kehormatan geisha memudar. walaupun begitu, Tsheyka harus membayar biaya kehidupannya di okiya dengan menjadi seorang geisha. Ketika Tsheyka mempunyai seorang danna (seorang pria kaya yang mampu melindungi, memberikan biaya kehidupan dan mengembalikan seluruh biaya geisha kepada okamisan) yang bernama Ryunosuke, dia keluar dari okiya dan

(12)

dia tinggal di rumah yang diberikan oleh Ryunosuke. namun, beberapa bulan kemudian Ryunosuke dibunuh oleh orang yang tidak dikenal. Karana hal itu Tsheyka harus menghidupi dirinya sendiri, bahkan, dia mengandung seorang bayi yang diberi nama Aruka, Ketika anak itu lahir, dia didiagnosis mempunyai penyakit lupus. Karena biaya pengobatan Aruka yang sangat mahal dan membutuhkan uang secepatnya, akhirnya dia memutuskan untuk bekerja sebagai oiran sebuah pekerja yang dianggap masyarakat Jepang adalah pekerjaan yang buruk. Ketika Aruka berusia Sembilan belas tahun dia mengetahui pekerjaan ibunya sebagai oiran, awalnya dia merasa kecewa terhadap ibunya. Namun berangsur-angsur Aruka mulai menerima Profesi Tsheyka tanpa memperlihatkan kesan meremehkan. Pandangan orang-orang yang tidak menyukai keberadaan profesi Tsheyka yang sebagai oiran, tidak membuatnya putus asa. Hal itu tidak diperdulikan Tsheyka, walaupun dia bekerja sebagai oiran hal itu demi membiayai pengobatan anaknya. Namun tak disangka Tsheyka mengalami pendarahan subaraknoid. Dan harus dirawat di rumah sakit. Ketika Tsheyka dirawat dirumah sakit, dia khawatir dengan Aruka yang baru saja sembuh dari penyakit lupus. Dikarena ekonomi yang kurang, Tshyeka tak ingin menjadi beban untuk anaknya tersebut.

Konflik sosial yang dialami tokoh utama. Membuat penulis tertarik untuk mengkaji konflik sosial apa saja yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Oiran karya Zhaenal Fanani, dikarenakan novel ini memaparkan sebuah kisah perjuangan tokoh utama yang menghadapi kehidupannya dalam permasalahan

(13)

ekonomi sehingga tak memperdulikan profesinya yang dianggap buruk oleh masyrakat. Dari hal tersebut dapat menggunakan pendekatan sosiologis sastra, dikarenakan sosiologi sastra memiliki kaitannya dengan konflik sosial yang terjadi kepada tokoh utama.

1.2 Rumusan Masalah

Objek yang dianalisis dalam Novel Oiran Karya Zhaenal Fanani adalah konflik sosial pada tokoh utama. Kondisi ekonomi yang buruk membuat Tokoh utama harus bertahan hidup dengan profesinya yang dianggap buruk oleh masyarakat. Pengarang ingin menyampaikan pesan tentang perjuangan hidup dalam keadaan yang buruk tidak putus asa. Dalam Novel Oiran menceritkan tokoh utama yang dijual ayahnya dikarenakan hidup dalam kemiskinan.

Ia dijual kepada Okamisan yang merupakan Ibu Geisha, yang berada di okiya Diatrik Gion. Ketika ia menjadi seorang maiko atau geisha muda tidak gratis, Ia harus membayar biaya kehidupannya di okiya okamisan atau Ibu Geisha. Pada masa Perang Dunia II serdadu Amerika mengatakan geisha bekerja sama dengan sekskomersial sehingga kalangan awam telah memunculkan stigma yang membuat reputasi dan kehormatan geisha memudar. Ketika ia memiliki seorang danna yaitu pria yang kaya yang mampu memberikan biaya kehidupan, ia pun keluar dari okiya. Ketika musim dingin tiba, Pria itu dibunuh dan meninggal dunia. Beberapa bulan setelah insiden itu Tsheyka mengandung seorang bayi. Namun ketika bayi itu lahir, didiagnosis menderita penyakit lupus. Karna Tsheyka tidak memiliki seorang danna lagi, ia tidak memilki uang banyak untuk pengobatan anaknya. Bahkan ia rela berprofesi menjadi

(14)

oirán untuk membiayai pengobatan anaknya. Oiran sudah dianggap oleh masyarakat

Jepang adalah pekerjaan yang kotor atau hina. Sehinga orang-orang di sekelilingnya tak menerima keberadaanya. Dari yang diuraikan tersebut, Sehingga dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama?

2. Bagaimana tokoh utama mepertahankan harga dirinya?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan merupakan permasalahan yang akan dibahas lebih fokus. untuk meneliti masalah yang diangkat dalam skripsi ini, dikarenakan permasalahan ekonomi yang diamana pentingnya kebutuhan ekonomi sehingga tak memperdulikan profesinya yang dianggap buruk oleh masyarakat, sehingga ruang lingkup pembahasan ialah konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama dan tokoh utama mempertahankan harga dirinya dalam novel Oiran karya Zhaenal Fanani, bahwa karya sastra dikaji dalam tinjauan sosiologis sastra.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk memberikan arah yang jelas pada penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam

(15)

penelitian ini adalah Menganalisis konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Oiran.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan manfaat Tentang karya sastra, manfaat dari penelitian ini adalah.

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan sosiologi sastra khususnya dalam hal konflik sosial.

2. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman bagi peneliti dan khususnya pembaca pada umumnya, mengenai konflik soial dalam novel Oiran karya Zhaenal Fanani.

1.5 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.5.1 Tinjauan Pustaka

Karya sastra salah satunya novel, memiliki cerita yang panjang, biasanya memunculkan berbagai permasalahan. Dari setiap permasalahan tersebut yang dihadapi salah seorang tokoh, memunculkan konflik sosial yang mengarah kepada masyarakat. Konflik sosial dari salah satu tokoh sebuah novel, mempengaruhi seseorang ingin meneliti lebih dalam tentang konflik sosial tersebut. Maka dari itu penulis membuat tinjauan pustaka untuk mengetahui karya sastra ilmiah.

(16)

Pada dasarnya, suatu penelitian telah ada acuan yang mendasarinya. Hal ini bertujuan sebagai tolak ukur untuk mengadakan suatu penelitian. Oleh karena itu perlu sekali meninjau penelitian yang sudah ada dari penelitian sebelumnya.

mengkaji tentang konflik sosial salah satu tokoh, terletak dari permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mengetahui keaslian penelitian ini akan dipaparkan beberapa tinjauan pustaka yang telah dibuat dalam bentuk skripsi.

Skripsi Mohammad Hasa Basri (UNS, 2017) dengan judul “ Konflik Sosial Tokoh Utama Dalam Novel Wasripin Dan Satinah Karya Kuntowijoyo”.

Hasil penelitian konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama ini, dimana dua kelompok dipecahkan oleh satu orang yang dianggap memiliki kekuatan yang dapat menguntungk salah satu kelompok.

Skripsi Fitri Kurnia Wati (UNPAD, 2012) dengan judul “Konflik Sosial Dalam Novel Lonceng Cinta Di Sekolah Karya Khairul Jasmi”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konflik sosial yang dialami tokoh utama dapat disimpulkan : Konflik individu dengan dirinya sendiri, Konflik individu dengan keluarga, Konflik inidividu dengan lingkungan.

Skripsi Arif Rahman Hakim (UNAND, 2018) dengan judul “Konflik Sosial Dalam Novel Maransi Karya A. R. Rizal Tinjauan Sosiologi Sastra”.

Hasil penelitian ini dilatarbelakangi dari konflik-konflik tokoh yang mengalami pertikaian kondisi sosial yang diamana pergeseran peran mamak sebagai orang yang dituakan dalam pengambilan keputusan untuk membangun rumah gadang.

(17)

Hilangnya citra kepemimpinan mamak dan datuk di masyarakat minangkabau yang lebih mengedepankan kepentingan pribadinya.

1.5.2 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Hal ini dilakukan sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

Sastra merupakan sebuah karya yang diciptakan bersifat imajinatif dalam bentuk bahasa dan tulisan yang berasal dari kehidupan sosial bermasyarakat (wellek dan weren, 1989:299).

Dalam sosiologi sastra, sastra dapat dipahami dengan mempertimbangkan tentang aspek-aspek kemasyarakatan. Dengan melatar belakangi hubungan karya sastra dengan masyarakat, sehingga antara karya sastra dengan masyrakat berkaitan (Ratna 2003:2-3).

Menurut teori Endaswara dalam (Damono, 1978:2) sosiologi sastra adalah penelitian tentang studi ilmiah manusia dan masyarakat secara objektif, studi lembaga sosial lewat sastra dan sebaliknya, studi proses sosial, yaitu bagaimana masyarakat bekerja dan bagaiamana masyarakat melangsungkan kehidupannya.

Suatu karya sastra yang berupa novel tentunya mempunya konflik dalam ceritanya, dikarenakan konflik merupakan tergolong penting. Adanya sebuah konflik dalam sebuah peristiwa dapat membuat cerita berkembang, sehingga cerita tersbut menajadi menarik (Nugiyantoro, 2007:122). Konflik sosial adalah

(18)

konflik anatar kelompok atau perorangan di dalam masyarakat. Bentuk konflik yang dialami oleh tokoh biasanya bekaitan dengan masalah-masalah sosial (Suminto, 2001:142).

Dalam teori Nardjana dalam (Anwar, 2015:26-27) sebuah konflik sosial terjadi karena adanya pemikiran yang berlawanan sehingga menimbulkan pertentangan anatar dua pihak atau lebih. Situasi anatara pihak satu dengan pihak lainnya adanya ketidak cocokan dalam tujuan yang ingin dicapai sehingga menimbulkan konflik. Nardjana membagai beberapa konflik sosila Yaitu: konflik yang terjadi pada antar individu atau kelompok, konflik karena adanya perbedaan kepentingan. Konflik karena nilai sosial.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik terjadi di dalam kehidupan. Dalam kehidupan masyarakat memiliki sosial, pemikiran, dan sikap yang bebeda sehingga menimbulkan pertentangan satu sama lain.

1.6 Metode Penelitian

Metode Penelitian yaitu rangkaian cara terstruktur atau sistematis yang digunakan oleh para peneliti dengn tujuan mendapat jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan pada objek penelitian. Metode penelitian merupakan cara Utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir, 1998:511).

Metode Penelitian yang digunakan dalam menganalisis novel Oiran menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang menganalisis konflik sosial pada

(19)

tokoh utama. Penelitian ini juga bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran secermat mungkin tentang konflik sosial yang dialami tokoh utama.

Metode penelitian ini melitputi tiga tahapan, sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data, dalam pengumpulan data-data dan bahan-bahan yang berhubungan dengan topik penelitian ini penulis menggunakan metode studi pustaka. dengan metode pustaka melalui teknik simak baca, yaitu dengan cara membaca intensif, baca ulang, kemudian mengklarifikasi data dan memahami.

2. Metode analisis data, pada bagian analisis data penulis menggunakan deskriptif analisis yaitu metode yang menguraikan semua hasil analisis yang ditemukan pada objek formal penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori pendekatan sosiologi sastra, karena objek material yang akan diteliti berkaitan dengan konflik sosial pada tokoh. Sehingga pendekatan sosiologi sastra akan digunakan untuk menganalisis konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama.

3. Metode penyajian data, metode penyajian data hasil analisis dari konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama. akan ditulis dalam bentuk laporan dan disusun dengan menggunakan teori deskriptif. Dengan memberikan beberapa gambaran mengenai isi yang ada dalam novel dan mencantumkan kutipan antar tokoh untuk memperkuat fakta hasil dari analisis yang diperoleh.

(20)

BAB II

LANDASAN UMUM NOVEL OIRAN DALAM SOSIOLOGI SASTRA

2.1 Konsep Karya Sastra

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (Sapardi, 1978: 2).

Karya sastra bukan hanya berfungsi sebagai media alternative yang dapat menghubungkan kehidupan manusia masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang, tetapi juga dapat berfungsi sebagai bahan informasi masa lalu.

Karya sastra semakin tak terbatas dalam membangun imajinasi pembaca. Karya sastra adalah fenomena unik. Di dalamnya penuh dengan serangkaian makna dan fungsi serta syarat dengan imajinasi (Endaswara,2013: 7).

Sebuah karya sastra pada hakikatnya suatu reaksi terhadap suatu keadaan.

Persoalannya adalah bagaimana reaksi itu dinyatakan, apakah hanya sekedar reaksi spontan atau justru sebuah reaksi yang kemudian telah dipikirkan secara mendalam. Hal demikian tentu dapat dimengerti bahwa karya sastra lahir dan dipengaruhi pada keadaan tertentu. Oleh karena itu, karya sastra sebagai

(21)

dokumen peristiwa pada masanya, dapat menjadi pembelajaran tersendiri bagi pembacanya, dapat dijadiakan sebagai sarana refleksi diri agar mencapai perbaikan.

Karya sastra bukan semata-mata gejala individual, tetapi juga gejala sosial, kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat bertujuan untuk mendidik, dengan menghadirkan masyrakata itu sendiri (Semi, 1993:73).

Sastra tentunya tidak lepas dari kehidupan masyarakat yang memberikan berbagai macam permasalahan yang kemudian dapat diolah dan disuguhkan dengan kreatif oleh pengarang sebagai suatu hasil karya sastra, oleh karna itu karya sastra karya sastra memiliki hubungan sosiologi dan salah satu karya sastra yaitu novel. Novel pada hakikatnya sebuah cerita yang panjang dari kehidupan seseorang atau tokoh yang dibuat oleh pengarang melalui kehidupan masyrakat dan permasalahannya menjadikan sebuah karya imajinatif (Nurgiyantoro, 2007:240).

2.2 Resensi Novel Oiran

Resensi berasal dari bahasa latin yaitu revidere atau recensie yang artinya adalah menimbang, melihat kembali, atau menilai. Dalam KBBI, resensi adalah ulasan dari sebuah buku. Jadi resensi merupakan ulasan singkat mengenai isi suatu buku, novel, majalah, drama ataupun film yang biasanya disiarkan oleh media-media sosial. Adapun tindakan meresensi ialah untuk

(22)

memberikan suatu penilaian, pembahasan, mengkritik, atau mengungkapkan kembali isi yang terdapat di dalam sebuah buku.

Novel merupakan bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Dalam perkembangannya, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi berlaku juga untuk novel (Abrams dalam Nurgiantoro, 2010: 9).

Dari segi panjang cerita, novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Dalam KBBI (2008:969) novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Novel Oiran Karya Zhaenal Fanani, menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Tsheyka yang berjuang dalam kehidupannya yang memiliki permasalahaan ekonomi, dikarenakan ia sangat membutuhkan uang, ia tak memperdulikan profesinya yang dianggap buruk oleh masyarakat. Dalam novel tersebut pengarang memiliki pesan yang disampaikan tentang sebuah perjuangan hidup dengan tekad yang kuat serta tidak mudah putus asa.

Novel Oiran menceritakan tentang wanita bernama Tsheyka yang dijual ayahnya kepada okamisan. Dan ia harus menghidupi dirinya menjadi maiko, membayar semua baiaya kehidupannya kapada Okamisan. Pada Masa perang Dunia II, reputasi dan kehormatan geisha memudar. Namun Tsheyka menajadi maiko yang terkenal di Distrik Gion.

(23)

Ketika ia memiliki seorang danna, ia keluar dari okiya. Biaya kehidupannya ditanggung oleh dannanya. Namun ketika musim dingin tiba, dannanya dibunuh oleh orang yang tidak dikenal dan meninggal dunia.

Beberapa bulan setelah insiden itu Tsheyka memiliki seorang bayi bernama Aruka yang mendrita penyakit lupus. Dikarenakan Tsheyka tak memiliki danna, ia harus mencari baiya pengobatan anaknya, sehingga ia rela menjadi Oiran.

Ketika Aruka beranajak dewasa ia mengetahui pekerjaan ibunya, hal itu membuat dia kecewa dan sedih. Namaun lambat laun Aruka mulai bisa menerima profesi yang dijalankan oleh Tsheyka.

Peningkatan konflik dimulai ketika Tsheyka didiagnosis penyakit subaraknoid. Ketika itu anaknya bernama Aruka yang telah sembuh dari penyakit lupusnya. Hal serupa dirasakan oleh Aruka, biaya perawatan Tsheyka memerlukan biaya yang banyak, akhirnya Aruka mulai mencari pekerjaan, tanpa sepengetahuan ibunya, ia bekerja persis seperti Tsheyka.

2.2.1 Tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Pada karya sastra, tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait

(24)

erat dengan masalah kehidupan. Tema yang ada dalam Novel Oiran ialah tentang permasalahan ekonomi yang terjadi pada tokoh utama. Pentingnya kebutuhan ekonomi untuk dapat bertahan hidup ia tak memperdulikan profesinya yang dianggap buruk oleh masyarakat.

2.2.2 Latar atau Setting

Latar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan terjadinya suatu peristiwa. Unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Ketiga unsur tersebut akan diuraikan di bawah ini.

2.2.2.1 Latar Tempat

Dalam Novel Oiran memiliki tempat terjadinya peristiwa yaitu berda di Distrik Gion Kota Kyoto. Ada beberapa tempat sebagai landasan penceritaan sebagai berikut.

a. Okitya

Okiya adalah tempat perderan calon-calon geisha dan juga memiliki peraturan untuk para penghuninya. Penghuninya harus membayar biaya kehidupannya di okiya dengan menjadi seorang geisha. Okiya juga adalah tempat Tsheyka dijual oleh ayahnya.

(25)

b. Kamayachi Night Club

Kamayachi night club adalah tempat Tsheyka bekerja sebagai oiran untuk membiayai pengobatan anaknya yang bernama Aruka yang menderita penyakit lupus.

c. Blue Moon

Blue moon night club adalah tempat Aruka bekerja yang sama persis dengan ibunya, Ketika itu penyakit Aruka telah sembuh. Aruka mulai bekerja ketika ibunya dirawat di rumah sakit karena menderita subaraknoid.

d. Kyoto City Hospital

Kyoto City Hospital adalah rumah sakit tempat Aruka dirawat karena penyakit lupus dan juga tempat Tsheyka dirawat karena menderita penyakit subaraknoid.

2.2.2.2 Latar Waktu

Latar waktu ialah menjeleskan kapan terjadinya peristiwa. Dalam novel Oiran waktu terjadinya peristiwa terjadi Pada Perang Dunia II, Ketika itu

Tsheyka menajdi seorang maiko. Namun karena serdadu Amerika mengatakan bahwa geisha bekerja sama dengan pekerja sekskomersial sehingga masyraka kalangan awam memberikan stigma yang membuat reputasi dan kehormatan geisha memudar.

(26)

2.2.2.3 Latar Sosial

Latar sosial yang terjadi dalam novel Oiran ialah Tsheyka yang dijual oleh ayahnya dan menjadi seorang maiko (geisha muda) di okiya. Namun Pada saat itu masyarakat kalangan awam memberikan stigma yang membuat reputasi dan kehormatan geisha memudar, hal ini terjadi dikarenakan serdadu Amerika mengatakan bahawa geisha bekerjasama dengan sekskomersial.

Tsheyka yang memiliki yang danna dan keluar dari okiya. Namun pada akhirnya dannanya dibunuh dan meninggal. Beberapa bulan setelah insiden itu Tsheyka memiliki seorang bayi, namun bayinya menderita penyakit lupus.

Tsheyka yang sangat membuthkan uang akhirnya memilih menjadi seorang Oiran, yang diamana pekerjaan tersebut sangatlah buruk dalam pandangan

masyarakat. Sehingga Tsheyka mendapatkan pandangan sisnis dari orang-orang disekitarnya dan tidak menyukai keberadaannya.

2.2.3 Alur

Menurut Nugiyantoro (2007:149) Tahapan alur dibagi menjadi lima bagian. Yaitu, tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimaks, dan tahap penyelesaian.

2.2.3.1 Tahap Penyituasian

Pada tahap penyituasian pada novel Oiran, awal dari ceritanya diawali dengan mengenai kehidupan Tsheyka yang menjadi maiko terkenal. Ketika Tsheyka baru berusia tujuh tahun dijual ayahnya kepada okamisan dikarenakan

(27)

keluarga Tsheyka hidup dalam kemiskinan. Tsheyka yang dalam kepopukerannya, dijahui oleh para penghuni okiya, termasuk Yoshiora sahabat karibnya. Ketika Tsheyka berada di sebuah pesta yang helat serang Politikus dari Partai Demokratik Liberal yang benama Ryunosiuke Junichi. Tsheyka diminta untuk menemani Ryunosuke pada sesi chanoyu. Ketika itu pun Ryunosuke ingin menjadi danna Tsheyka.

2.2.3.2 Tahap Kemunculan Konflik

Tahap kemunculan konflik, diawali dengan Ryunosuke dibunuh oleh orang yang tak dikenal. Ia terlambat menghindarinya dan akhirnya roboh bersimbah darah. Setelah beberapa bulan insiden tersebut, Tsheyka mengandung seorang bayi bernama Aruka. Bayi itu didiagnosisi menderita penyakit lupus. Tsheyka memutuskan untuk bekerja sebagia oiran. Ketika Aruka beranjak dewasa Aruka menyadari pekerjaan Tsheyka. Hal itu membuatnya terkejut dan sedih. Tsheyka pun merasa bersalah dan meminta maaf . hal itu dilakukan Tsheyka untuk membiayai pengobatan Aruka yang tak bisa ditunda, Tsheyka tak mau kehilangan Aruka dan membiarkan Aruka sendirian. Tsheyka tak punya pilihan lain. Walaupun ia sudah berusaha menghindar dan berlari menjauh. Namun dunia lain tak bisa menerimanya.

(28)

2.2.3.3 Tahap Peningkatan Konflik

Tahap peningkatan konflik diawali Ketika Kesehatan Aruka yang membaik, Tsheyka didiagnosis pendarahan subaraknoid. Awalnya Tsheyka memuntahkan darah dari mulutnya, dan tak sadarkan diri. Lalu Tsheyka dibawa ke rumah sakit di ruang UGD. Karena biaya pengobatan Tsheyka besar. Aruka mencari pekerjaan. Namun pekerjaan Aruka persis seperti pekerjaan Tsheyka.

2.2.3.4 Tahap Klimaks

Pada tahap klimaks ini, Tsheyka yang telah menegetahui pekerjaan aruka di klub malam dan kedekatan Aruka dengan Yataro. Membuat Thseyka khawatir, Tsheyka meminta Aruka berhenti bekerja dari klub malam dan meninggalkan Yataro. Aruka ingin membiayai pengobatan Tsheyka di rumah sakit. Namun Tsheyka tak menginginkan itu. Lalu Tsheyka sangat terkejut insiden yang menimpa Yataro. Yataro di tusuk oleh Yoshiora. Berita itu didengar dari Aruka, yang melihat secara langsung kejadian itu.

2.2.3.5 Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian dalam novel Oiran, diawali pada Nathan membiayai seluruh biaya rumah sakit Tsheyka dan memberikan dana untuk keperluan sehari-hari. Hal itu dilakuakn Nathan sebagai upah pada Tsheyka yang telah bersedia diwawancarai tentang kehidupannya yang akan dimuat dalam sebuah

(29)

bukunya. Nathan memberikan dana itu melalui Dokter Yukio yang meruparakan dokter yang merawat Tsheyka. Nathan memberikan sebuah kartu dan nomor pin, ia mempercayai dokter Yukio untuk memberikannya pada Tsheyka. Tahap penyelesaian selanjutnya, Dokter memberitahukan kesehatan Tsheyka yang kian membaik. Tsheyka diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, dan biaya pengobatan Tsheyka telah lunas.

2.2.4 Penokohan

Penokohan sering juga dikatakan karakter dari tokoh cerita, yang sudah ada dalam lahirnya maupun batinnya terhadap kehidupan yang dijalaninya (Rokhmansyah, 2014:34). Sehingga penokohan dan tokoh cerita tidak data dipisahkan dengan peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh (Nurgiyantoro, 2007:165).

Istilah dari penokohan lebih luas pengertiannya, dikarenakan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, bagaiamana penempatan, dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca. Secara garis besar teknik pelukisan tokoh dalam suatu karya atau lengkapnya pelukisan sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan jati diri tokoh (Nurgiyantoro, 2007:195).

(30)

Dalam novel Oiran adanya penokohan dari setiap tokoh cerita.

Penokohan tersebut digammbarkan dalam peristiwa yang terjadi. Penokohan yang ada pada tokoh cerita sebagai berikiut.

2.2.4.1 Penokohan Tsheyka

Tsheyka adalah sosok gadis yang cantik, selain itu namanya kian meroket ketika dia menjadi maiko (geisha muda) yang terkenal dan tinggal di okiya di distrik Gion. Tsheyka tumbuh menjadi gadis yang lincah. Dia berani

mengambil keputusan-keputusan yang mengejutkan. Stigma yang dimunculkan kalangan awam yang membuat reputasi dan kehormatan geisha memudar, tidak membuatnya putus asa, dia belajar untuk menerima kenyataan itu. Dan ia menjadi maiko yang terkenal. Selain itu Tsheyka kehilangan sahabat karibnya dan penghuni okiya tak menyukainya, tidak membuatnya undur, dia semakin memantapkan langkahnya. Tsheyka tidak menyerah atas keadaan yang terjadi dalam kehidupannya walaupun kehilangan danna-nya dan juga anaknya yang memiliki penyakit lupus.

2.2.4.2 Penokohan Ryunosuke Junichi

Ryunosuke merupakan seorang politus dari Partai Demokratik liberal. . Ryunosuke berasal dari Distrik Fushimiku yang sama dengan Tsheyka.

Ryunosuke ingin menjadi danna Tsheyka dan menawarkan harga tinggi untuknya. Ryunosuke memiliki alasan menjadi seorang danna untuk Tsheyka.

(31)

Lelaki itu dulunya memiliki seorang ibu yang merupakan seorang geisha.

Tsheyka mengingatkan Ryunosuke pada ibunya. Ibunya telah menyelamatkan kehidupan mereka. Karna hal itu Ryunosuke ingin membebaskan Tsheyka dari okiya yang memiliki kehidupan yang suram. Ryunosuke tidak seperti danna

lain, ia memposisikan dirinya seperti sahabat dan pelindung. Namun Ryunosuke mulai ada rasa cinta untuk Tsheyka, namun ia tidak bisa mengataknnya hingga pada kematianya.

2.2.4.3 Penokohan Aruka

Aruka adalah anak dari Tsheyka, ia didiagnosisi memiliki penyakit lupus. Ia selalu merasakan sakit dalam tubuhnya. Aruka mendengar tentang ayahnya dari Tshyeka, Ayahnya bernama Ryunosuke Junichi yang merupakan danna Tsheyka masih hidup, ia sangat terkejut atas apa yang didengarnya

tentang ayahnya yang telah meninggal karena dibunuh oleh seorang yang tak dikenal. Aruka yang selalu membaca buku dan menonton televisi, mengetahui hanya sedikit profesi yang aktivitas dilakukan pada malam hari bagi kaum wanita. ia tidak mau menebak profesi ibunya yang sekarang, namun dugaannya benar. Ketika mengetahui bahwa ibunya berprofesi sebagai oiran, Aruka tersentak dengan fakta baru yang didengarnya dari ibunya sendiri dan ia pun merasa sedih. Dia ingin ibunya bekerja bukan sebaagai oiran Namun, berangsur-angsur ia bisa menerima dan tak meremehkannya, dan ia pun mampu berpikir lebih dewasa.

(32)

2.2.4.4 Penokohan Yoshiora

Yoshiora adalah sahabat Tsheyka ketika berada di okiya. Mereka sering berbagi cerita ketika sepuluh tahun lalu saat baru menginjakkan kaki di okiya.

Yoshiora kagum dengan keberanian Tsheyka. Ia maklum ketika Tsheyka meraih kesuksesan lebih cepat. Yoshiora sudah mengikuti jejak Tsheyks. Tapi perkembangan dirinya tidak berubah. Sementara Tsheyka makin jauh berlari.

Melihat keberhasilan Tsheyka, awalnya Yoshiora berusaha memaklumi sikap-sikap Tshyeka. Namun lama kelamaan Yoshiora mulai merasa cemburu atas kesuksesan Tsheyka. Yoshiora memutuskan hubungan persahabatannya dengan Tsheyka.

2.2.4.5 Penokohan Yataro

Yataro merupakan pengunjung tetap di Kamayachi Night Club. Tsheyka mengenal Yataro Masaki tiga tahun yang lalu, sepekan setelah dirinya menjadi bagian dari Kamayachi Night Club. Yataro juga pernah mengenal Ryunosuke.

Dan ia adalah seorang danna dari Yoshiora. Diamata Tsheyka, Yataro adalah lelaki spesial. Tidak seperti lelaki lainnya, Yataro sama sekali tidak menginginkan tubuhnya. Ia hanya meminta Tshyeka menemaninya hanya untuk berbincang-bincang

(33)

2.2.4.6 Penokohan Kanzie Nakamoto

Kenzie adalah lelaki muda berusia dua puluh tiga tahun. merupakan seorang hasuto. Kanzie bekerja di sebuah klub malam. Profesinya lebih karena desakan jiwa dibanding desakan ekonomi. kombinasi yang melekat pada dirinya- tampan, atletis, dan prima, membuatnya mudah memasuki dunia yang diinginkan. ketika kanak-kanak dirinya krempeng dan sakit-sakitan, mengharuskannya mendapat vitamin berdosis tinggi. Ketika menginjak usia pubertas ia harus mengonsumsi hormone steroid yang berdaya agresif.

Awalnya, Kannzie gembira dengan atribut barunya, specimen lelaki yang didambakan perempuan. Sayangnya, steroid dan hormon vitamin yang dikonsumsi menciptakan Sistem reproduksinya melampaui ambang batas lelaki biasa. Ia menuntaskan hasratnya pada banyak perempuan. Tapi hasrat yang sulit dikendaliakan lambat laun mulai membuatnya frustasi. Hingga sekarang ia, selalu berharap menjelma sebagai lelaki normal.

2.2.4.7 Penokohan Nathan Boole

Nathan Blooe adalah seorang psikiater. Namun ia memiliki minat yang mendorongnya menjadi wartawan dan literasi. Ia ingin mewawancari Tsheyka dengan kehidupannya. Ia tertarik dikarenakan Tsheyka layak menjadi inspirasi.

dan mengangkatnya dalam bentuk buku biografi.

(34)

2.2.4.8 Penokohan Mizuka

Mizuka adalah ibunya Kenzie. Perempuan itu berusia lebih dari empat puluh tahun. Dan Suaminya telah meniggal dunia. Beberapa hari setelah ulang tahun kanzie yang keemapat. Nama Mizuka adalah bukan nama sebenarnya, ia mengganti identitasnya. Hal itu dilakukan ingin memulai hidup baru setelah suaminya meninggal dunia.

2.3 Biografi Singkat Pengarang

Novel Oiran sebuah karya sastra novel Zhaenal Fanani yaitu seorang novelis. Yang lahir pada tanggal 7 maret 1963 di Dampit, Malang, Jawa Timur. Dia sudah menyukai mengarang sejak SD. Dia pernah menjadi juara lomba menulis sekolah dasar, mulai dari tingkat sekolah hingga Kabupaten Malang. Lulus SMA dia bekerja menajadi seorang penulis di sebuah Koran.

Dari pekerjaannya tersebut dia mulai mengasah bakatnya. Karya pertamanya yaitu serial silat yang berjudul Pendekar Mata Keranjang. Ketika karya pertamanya laris di pasaran, dia mulai menekuni bakatnya itu, sehingga dia menghasilkan serial silat yang lainnya anatara lain Pendekar Seribu Bayangan, Joko Sableng yang pernah ditanyangkan di stasiun televisi pada tahun 1997.

Setelah terkenalnya filim Joko Sableng di Televisi, dia vakum selama 10 tahun dari dunia novelis, dalam kevakumannya tersebut, dia tinggal Jepang Bersama keluarganya. Pada Tahun 2008, dia kembali menulis novel namun kali ini dia menulis karya novelnya di Osaka, Jepang. Dia sedikit meniru

(35)

gaya/kharakteristik novelis Jepang. Karyanya yang lain mulai banyak bermunculan anatara lain Tsu Zhi, Troy, The Chronicle of Gengis Khan, Aeromatical, Hamaroch, Ark of Covenant, Anak-Anak Langit, Shema Whirling Dervish Dance, Senja di Alexandria, Menorah, Karbala, Bulan di Langit Athena, Sunset Terakhir di Teheran, Sepenggal Bulan Untukmu, Rondenvus di Selat Hormuz, The Solomon Temple, Haseki Sultan, dan yang karya terbarunya berjudul Oiran. Beberapa novel yang dari karyanya telah diangkat dalam film bioskop Indonesia.

2.4 Pendekatan Sosiologi Sastra

Sosiologi sastra merupakan studi ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial (Frauk 2010:47)

Menurut teori Endaswara dalam (Damono, 1978:2) sosiologi sastra adalah penelitian tentang studi ilmiah manusia dan masyarakat secara objektif, studi lembaga sosial lewat sastra dan sebaliknya, studi proses sosial, yaitu bagaimana masyarakat bekerja dan bagaiamana masyarakat melangsungkan kehidupannya. Pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan ini oleh beberapa penulis disebut soiologi sastra. Istilah itu tidak berbeda dengan pengertiannya sosio sastra. Pendekatan sosiologi sastra dalam penelitian ini mencakup masing masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoritis tertentu.

(36)

Ada dua kecenderungan utama dalam telaah sosiologi terhadap sastra.

Pertama, pendekatan yang berdasarkan pada anggapan bahwa sastra merupakan cerminan proses sosial-ekonomi belaka. Pendekatan ini bergerak dari faktor- faktor di luar sastra untuk membicarakan sastra, sastra hanya berharga dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar sastra itu sendiri. Dalam pendekatan ini, teks sastra tidak dianggap utama, ia hanya merupakan gejala kedua.

Kedua, pendekatan yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan.

Metode yang diguankan dalam penelitian ini adalah analisis teks untuk mengrtahui strukturnya, untuk kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di luar sastra (Rokhamansyah, 2014:150).

2.5 Konflik Sosial

Dalam interaksi sosial di masyarakat tentunya mengalami konflik. Konflik tersebut dilatarbelakangi perbedaan-perbedaan yang menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, Pemikiran, keinginan, adat istiadat, dan lain sebagainya. Konflik sosial menerangkan kehidupan sosial dengan mengambil sebuah pertentangan anatra satu dengan yang lainnya yang terjadi di masyarakat.

Konflik sosial menurut teori Nardjana dalam (Anwar, 2015:26-27).) sebuah konflik sosial terjadi karena adanya pemikiran yang berlawanan sehingga menimbulkan pertentangan anatar dua pihak atau lebih. Situasi anatara pihak satu dengan pihak lainnya adanya ketidak cocokan dalam tujuan yang ingin

(37)

dicapai sehingga menimbulkan konflik. Konflik sosial tersebut yaitu: konflik yang terjadi pada antar individu atau kelompok, konflik karena adanya perbedaan kepentingan, dan Konflik karena nilai sosial

2.5.1 Konflik Antara Individu atau Kelompok

Konflik yang terjadi anatara individu atau kelompok meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah makhluk yang unik. Maka dari itu setiap orang memiliki perasaan dan pendirian yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena suatu hal dalam lingkungannya, hal ini menyebabkan konflik sosial. Dikarenakan menjalin hubungan sosial, tidak selalu memiliki kesamaan dengan yang lainnya. Baik Antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok yang lainnya, dan antara individu dan kelompok (Anwar, 2015:28).

2.5.2 Konflik Perbedaan Kepentingan

Perbedaan individu atau kelompok menjadi sebuah pertentangan.

Kepentingan dapat bermacam-macam bentuknya. Penyebab terjadinya perbedaan kepentingan adanya pemikiran dan tindakan yang sesuai dengan keinginannya.

Sehingga menjadikan sesuatu hal tersebut memiliki kepentingan. sehingga.

Individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam waktu yang bersamaan (Anwar, 2015:29). Ada pula Individu atau kelompok

(38)

melakukan hal yang sama, tapi untuk tujuan yang berbeda pula sesuai dengan kepentingan individu atau kelompok.

2.5.3 Konflik Nilai Sosial

Konflik karena nilai sosial terjadi karena pemikiran-pemikiran masyarakat tentang suatu hal. Terkadang nilai sosial tersebut mendapatkan kegoncangan proses sosial di masyarakat. Bahkan nilai-nilai yang sudah ada dapat berubah karena pemikiran masyarakat. Hal ini bisa menjadi sebuah penolakan atau adanya pihak yang dirugikan karena nilai sosial, hal ini yang menyebabkan terjadinya konflik sosial (Anwar, 2015:29).

(39)

BAB III

ANALISIS KONFLIK SOSIAL TOKOH UTAMA TERHADAP NOVEL OIRAN Pada bab ini penulis akan menganlisis konflik sosial yang dialami tokoh utama, dan kemudian dilanjutkan dengan cara tokoh utama mempertahankan harga dirinya dalam novel Oiran karya Zhaenal Fanani.

3.1 Ringkasan Cerita Novel Oiran Karya Zhaenal Fanani

Tsheyka lahir di Distrik Fushimiku, dekat Penginapan Teradaya, tempat sakamoto Ryoma diserang dan terluka. Hidup dalam kemiskinan membuat Tsheyka dijual pada seorang okamisan ketika usianya baru tujuh tahun.

Tsheyka memulai hidup baru di okiya sebagai shikomi. Pekerjaannya adalah membantu dan membersihkan rumah. Dalam waktu tiga tahun Tsheyka telah tumbuh menjadi gadis tanggung yang sadar akan keberadaannya. Tsheyka masuk sekolah seni. Beberapa bulan di lingkungan sekolah seni, Tsheyka berusaha menjadi gadis tanggung yang lincah. Ia menjadi gadis yang berani mengambil keputusan-keputusan yang mengejutkan. Kesungguhan Tsheyka mendapat respons baik dari Ibu Geisha-nya bernaman Akino Imasa. Akino Imasa membuat Tshyeka menjadi seorang maiko atau geisha muda.

Pada Perang Dunia II, Para serdadu Amerika menyebut yujo, Pekerja sekskomersial dengan geisha. Sehingga stigma yang dimunculkan oleh kalangan awam tentang geisha membuat reputasi dan kehormatan geisha memudar. Tsheyka tidak malu atas stigma yang dikeluarkan oleh kalangan

(40)

awam, apapun faktanya, Tsheyka akan belajar menerima semuanya. Di usianya yang tujuh belas tahun, Tsheyka menjadi salah satu maiko termuda di Distrik Gion. Tsheyka yang dalam kepopulerannya, merasa dijahui oleh para sahabatnya, termasuk Yoshiora sahabat karibnya. Yoshiora pun mulai bersikap sinis pada Tsheyka dan melepaskan ikatan persahabatan. Tshyeka merasa sedih dan dadanya merasa sesak. Baginya Yoshiora telah menempati ruang dalam hatinya. Yoshiora yang memutuskan persahabatan dengan Tsheyka, dan penghuni okiya yang menjaga jarak dan tak menyukai keberhasilan Tsheyka.

Tsheyka menetapkan langkah perubahan. Ia benar-benar mengabaikan mereka yang tak menyukai dirinya. Tshyeka memutuskan untuk berjalan sendirian.

Ketika Tsheyka berada di sebuah pesta yang dibuat seorang Politikus dari Partai Demokratik Liberal yang benama Ryunosiuke Junichi. Tsheyka diminta untuk menemani Ryunosuke pada sesi chanoyu. Mereka berbincang- bincang, dan setelah berbincang-bincang. Ryunosuke akan mengundang Tshyeka lagi. Tsheyka mulai mencari referensi tentang Ryunosuke. Ternyata Ryunosuke lebih dari apa yang dibayangkannya. Yang mengejutkan Ryunosuke berasal dari Fushimiku. Mereka berasal dari Distri yang sama. Tsheyka datang di kediaman Ryunosuke, dan berbincang-bincang. Ryunosuke menanyakan kehidupan Tshyeka di okiya. Tsheyka pun menceritakannya. Tak lama setelah itu, Ryunosuke ingin menjadi seorang danna untuk Tsheyka. Ryunosuke akan membayar berapapun tawarann yang diinginkan Akino Imasa yang merupakan Ibu Geisha Tsheyka. Tsheyka merasa bahagia, namun ia belum siap menjalani

(41)

ritual mizuage. Ryunosuke telah menyelesaikan seluruh transaksi dengan Akino Imasa. Dan sesuai janjinya, Ryunosuke memenuhi semua permintaan pemilik okiya itu. Sekarang Ryunosuke adalah seorang danna untuk Tsheyka, lelaki itu bertanggung jawab atas kehidupan Tsheyka. Tsheyka yang merasa khawatir dengan ritual mizuage, ia tak menduga Ryunosuke tak akan melakukan ritual tersebut. Tsheyka merasa bahagia dengan keputusan Ryunosuke. Tsheyka melewati kehidupan barunya dengan sukacita di rumah pemberian Ryunosuke.

Namun tak lama kegembiraan itu, Ryunosuke dibunuh oleh seorang laki-laki yang tak dikenal. Ryunosuke terlambat menghindarinya dan roboh bersimbah darah.

Ryunosuke yang telah meninggal dunia setelah beberapa bulan, Seorang dokter memastikan Tsheyka mengndung seorang bayi. Ketika lahir Bayi itu didiagnosisi menderita penyakit lupus. Bayi itu bernama Aruka. Tshyeka Membutuhkan biaya pengobatan yang banyak dan tak bisa ditunda. Tsheyka memutuskan untuk bekerja menjadi oiran. Dia tak memiliki pilihan lain.

Ketika Aruka beranjak dewasa, dia mengetahui pekerjaan Tsheyka sebagai oiran. Dan itu fakta yang membuat Aruka terkejut dan bersedih hal itu

membuatnya sedikit kecewa dengan Tsheyka. Seiringnya waktu Aruka mulai menerima profesi Tsheyka yang menjadi oiran. Namun orang-orang yang berada di sekeliling Tsheyka memandang sinis dan tak menerima keberadaan Tsheyka. Dikarenakan pekerjaan Tsheyka yang menajdi oiran, yang dianggap pekerjaan yang hina dan dipenuhi gelimang dosa. Tsheyka tak memperdulikan

(42)

orang-orang yang mencibiri dia dan selalu tegar dengan pandangan sinis orang-orang, Tsheyka selalu berkata dalam hati, mereka tak tahu apa-apa.

Karena baginya kesembuhan Aruka adalah yang terpenting.

Ketika malam hari, Tsheyka mendapatkan seorang tamu, tamu itu adalah Yoshiora. Tsheyka merasa terkejut. Yoshiora yang memandang rendah Tsheyka mulai menghina Tshyeka. Hali itu Tshyeka tak terima hinaan itu. Kedatangan Yoshiora adalah dia tidak ingin Tshyeka berada dianatara Yoshiora dan Yataro.

Yoshiora meminta Tsheyka untuk meninggalkan Yataro. Yataro adalah danna dari Yoshiora. Tsheyka hanya menganggap Yataro adalah tamu di klub malam tempatnya bekerja menjadi oiran. Bahkan Tsheyka baru mengetahui bahwa Yataro adalah danna dari Yoshiora. Tshyeka yang tak ingin menjadi perusak hubungan Yataro dan Yoshiora akhirnya meninggalkan Yataro. Yataro tak seperti pengunjung lainnya, dia tak mengingnkan tubuh Tsheyka. Yataro sebagai pengunjung tetap Tshyeka di klub malam hanya menghabiskan waktu bernbincang-bincang.

Ketika kesehatan aruka membaik. Tsheyka mengalami pendarahan subaraknoid. Awalnya ketika Aruka dan Tsheyka berbincang-bincang dikamar, Tsheyka tiba-tiba tersengal lalu menyemburkan darah. ibunya di bawah ke rumah sakit dan masuk keruang UGD, Tsheyka didiagnosis pendarahan subaraknoid. Biaya pengobatan Tsheyka memerlukan biaya yang besar. Aruka membutuhkan uang untuk pengobatan Tsheyka. Ia pun bekerja di Blue Moon milik seorang wanita yang benama Shinran. Pekerjaan Aruka tak berbeda

(43)

dengan pekerjaan Tsheyka. Ketika Aruka mulai bekerja, dia mendapatkan tamu pertamanya, tamunya tersebut adalah Yataro. Seperti halnya dengan Tshyeka, Yataro tak akan menyetuh tubuh Aruka. Aruka hanya menjadi teman bicaranya.

Dan Yataro menjadi tamu tetapnya Aruka.

Yoshiora kembali datang, kini ia menemui Aruka. Yoshiora menghina Aruka, karena memiliki pekerjaan yang sama dengan Tsheka dan tak layak berada diantara Yoshiora dan Yataro. Dan Yoshiora juga meminta untuk tidak mendekati Yataro. Namun Aruka hanya menganggap Yataro sebagi tamu seperti pengunjung yang lainnya. Aruka yang menyetujui keinginan Yoshiora.

Namun dengan syarat Yoshiora harus mempekerjakannya. Jika tidak bisa, Aruka meminta kepada Yoshiora untuk tidak memintanya meninghindari Yataro sebagai pengunjung yang memenuhi haknya.

Tsheyka mengetahui pekerjaan Aruka dan mengetahui kedekatan Aruka dan Yataro. Tsheyka yang sangat khawatir tentang keadaan Aruka, sehingga Tsheyka meminta Aruka untuk meninggalkan Yataro, dan meninggalkan pekerjaannya di klub malam. Tsheyka tidak ingin terjadi sesuatu pada Aruka dan menerima konsekuensinya. bagi Aruka, pekerjaan yang dilakukannya untuk biaya rumah sakit Tshyeka dan Aruka hanya menganggap Yataro hanya seorang tamu di klub malam tempat ia bekerja. Namun Tsheyka tak menginginkan itu, dia lebih menginginkan tak dirawat di rumah sakit dari pada Aruka bekerja di klub malam dan menerima konsekuensinya. Ketika Aruka keluar dari rumah sakit, dia mendapatkan informasi tentang Yataro ditusuk

(44)

oleh Yoshiora diapatermen milik Yoshiora. Insiden itu pun diketahui oleh Tsheyka. Beberapa minggu setelah insiden itu Tsheyka memiliki tamu seorang jurnalis. Jurnalis tersebut bernama Nathan. Ia ingin menulis kehidupan Tsheyka dalam sebuah buku. Nathan akan memberikan uang muka untuk Tsheyka dan setelah bukunya telah jadi Natahan akan memberikan uang penjualan buku tersebut pada Tsheyka. Kesempatan ini tak akan Tsheyka abaikan. Dia menerima tawaran Nathan. Hal ini dilakukannya agar Aruka tidak bekerja lagi di klub malam untuk biayai pengobatan Tsheyka.

Aruka memiliki seorang teman yang bernama Kanzie, mereka saling menyukai. Namun keduanya tak menyangka memiliki ayah yang sama. Ayah mereka bernama Ryunosuke. Bermula ketika Kanzie memperkenalkan Mizuka sebagi ibunya kepada Aruka. Ketika itu, Mizuka sering berbincang-bincang dengan Aruka. Mizuka berbicara tentang suaminya yang dibunuh oleh laki-laki yang tak dikenal. Dan menyodorkan foto kepada Aruka. Mizuka mengatakan di foto itu adalah suaminya bernama Ryunosuke, seorang politikus dari Partai Demokrat Liberal. Aruka tercengang dengan cerita Mizuka. Dia menjadi bingung dan ingin meminta penjelasan Tsheyka. Mizuka mengatakan bahwa ia mengganti identitasnya ketika Suaminya meninggal.

Aruka pergi kerumah sakit menemui Tsheyka dan meminta penjelasan padanya tentang hubungan Ryunosuke Junichi dan Mizuka. Tsheyka hanya mengetahui bahwa Ryunosuke adalah ayahnya Aruka. Namun wanita bernama Mizuka, Tsheyka tak mengenalnya. Aruka bersih keras meminta penjelasan

(45)

hubungan Ryunosuke dan Mizuka. Aruka mengatakan bahwa Mizuka adalah istri Ryunosuke, tapi Tsheyka mengetahui istri Ryunosuke bernama Kokichi.

Tshyka berikir itu adalah Ryunosuke yang lain. Aruka pun menceritakan semuanya apa yang didengaranya dari Mizuka. Jika Mizuka adalah istri Ryunosuke, maka Kanzie adalah anak Ryunosuke juga. Dan hal itu membuat Aruka dadanya sesak, seakan tak percaya dengan fakta yang ada.

Tsheyka memberitahukan tentang Ryunosuke pada Kanzie bahwa Ryunosuke adalah ayahnya sebenarnya dan bukan Nakamoto. Kanzie awalnya tidak percaya dengan ucapan Tsheyka. Namun Tshyeka tetap mengaskan bahwa Ryunosuke sudah menjadi ayahnya sebelum Aruka lahir. ketika Aruka dan Kanzie memiliki ayah yang sama. Aruka memutuskan untuk tidak memiliki rasa suka lagi pada Kanzie. Aruka memilih memfokuskan kesehatan Tsheyka.

Dokter memberitahukan kesehatan Tsheyka yang kian membaik. Tsheyka diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Dan seluruh biaya telah lunas.

Tsheyka dan Aruka memiliki rumah baru dari hasil penjualan buku yang menuliskan tentang kehidupan Tsheyka. Sepekan kemudian, Kanzie yang sebelumnya tak ada kabar setelah mengetahui hubungan dia dan Aruka memiliki ayah kandung yang sama. Ketika itu dia menelepon Aruka. Kanzie berharap bisa bertemu dengan Aruka dan menyatukan ibunya dan ibu Aruka.

Tsheyka mulai berpikir bahwa peristiwa yang terjadi, menyadarkan dirinya

(46)

bahwa pada sebuah kehidupan selalu ada hal-hal yang tak pernah dibayangkan manusia.

3.2 Konflik Sosial yang Dialami oleh Tokoh Utama

Konflik sosial yang dialamai oleh tokoh utama dalam novel Oiran terjadi dikarenakan pemikiran, sikap, dan tindakan tokoh utama dalam cerita novel tersebut.

3.2.1 Konflik antara Individu dan Individu

Konflik antara individu dengan individu terjadi karena adanya perbedaan pendapat atau pola pikir. Konflik individu dengan individu adalah konflik anatar personal atau seorang dengan seorang lainnya yang terjadi karena berbeda pemikiran, pendirian, dan perasaan (Anwar, 2015:28). .

Dalam novel Oiran. Konflik yang terjadi pada tokoh utama yaitu Konflik Antar individu dengan individu terjadi pada konflik antara Tsheyka dengan Yoshiora, konflik Tshyeka dengan Kanzie. Yang memiliki perbedaan pendapat atau pemikiran dalam suatu perkara.

3.2.1.1 Konflik antara Tsheyka dan Yoshiora

Konflik antara Tsheyka dan Yoshiora disebabkan karena adanhya pemikiran yang berbeda, Seperti pada kutipan berikut.

(47)

Kutipan halaman 20

Tsheyka mencekal lengan Yoshiora “Katakana pa yang salah dengan ku?”

Yoshiora tidak menanggapi.

Tsheyka menduga, Yoshiora akan bersikap seinis.

“Persaingan bukan hal yang tabu,” ujar Tsheyka, “Tapi harus mau mengakui keberhasilan orang lain.”

“Kau telah berubah!” untuk pertama kalinya Yoshiora buka suara.

Tsheyka menggeleng “aku dituntut keadaan. Dan aku harus patuh. Aku telah menentukan pilihan, satu-satunya pilihan yang ada. Kau akan melakukan hal yang sama jika berada di posisiku.”

Kutipan halaman 21

“Percayalah. Aku tetap sahabatmu yang dulu. Aku tetap Tsheyka yang suka mendengar ceritamu tentang Guning Fuji dan Sungai Abe.”

“Aku meragukan itu.”

Tsheyka tersentak.

Analisis

Dari kutipan diatas Yoshiora menganggap Tsheyka telah berubah, namun Tsheyka mencoba memberi pengertian kepada Yoshiora dan meyakininya bahwa ia tetaplah sahabatnya. Namun Yoshiora tidak percaya dengan perkataan Tsheyka.

(48)

Yoshiora memberitahukan tentang hubungannya dengan Yataro kepada Tshyeka. Yoshiora tidak ingin Tsheyka berada diantara dirinya dan Yataro.

Namun bagi Tsheyka, Yataro adalah pengunjung di klub malam tempat dia bekerja sebagai Oiran. Seperti halnya pada kutipan berikut.

Kutipan halaman 72

“Aku dan Yataro punya hubungan melebihi ikatan normal antara seorang geisha dan danna-nya,” sambung Yoshiora cepat. “Dan aku tak mau kau ada di antara kami!”

Tsheyka nyaris tersedak.

“Ada yang kau belum mengerti?” ujar Yoshiora. Tiba-tiba suaranya dingin.

Tsheyka tertawa. “Kau mengira aku punya hubungan dengan Yataro? Bagiku Yataro tidak lebih seperti tamu yang lainnya. Dan lebih dari itu, aku tidak tahu kau punya hubungan dengan laki-laki itu dan tak penting bagi ku.

“Kau pikir aku tidak tahu?”

“Apa pun yang kau tahu, bukan hal yang harus aku pikirkan. Satu hal, jangan pernah menuduh aku di antara kalian! Bagiku laki-laki menjadi bab terakhir dan tak penting lagi.”

Analisis

Yoshiora tidak ingin Tsheyka berada di antara dirinya dan Yataro karan dianggap sebagai perusak hubungan mereka. Namun Tshyeka hanya menganggap Yataro adalah pengunjung di tempat Tsheyka bekerja sebagai oiran.

3.2.1.2 Konflik Antara Tsheyka dan Kanzie

Tsheyka memberitahukan ayah Kanzie yang sebenarnya. Kanzie seakan tidak percaya dengan ucapan Tsheyka bahwa Kanzie memiliki ayah yang sama

(49)

dengan Aruka. Namun Tsheyka serius dengan ucapannya. Seperti pada kutipan berikut.

Kutipan halaman 326

Kanzie menerima foto itu dan mengamatinya. Beberapa saat benaknya mencoba mengingat. Tapi pikirannya sama sekali tidak bisa mengenalinya. Ia yakin baru pertama sekali melihatnya.

“Siapa ini? Ayahnya Aruka?”

“Kau tidak pernah melihatnya?”

Kanzie menggeleng. “Apakah ayanya Aruka?” ulangnya.

“Benar tapi ayahmu juga.”

Kanzie tercengang, tapi saat lain ia tertawa. “Ya, dia akan menjadi ayah saya juga.”

“Tidak. Dia sudah menjadi ayahmu sebelum menjadi ayahnya Aruka.”

Kanzie tercengang untuk kedua kalinya, tetapi tidak berlangsung lama. Ia kembali tertawa. “Baiklah. Lalu apa yang harus saya lakukan?”

Tsheyka bisa mendengar suara canda Kanzie. Tapi ia tak ingin menanggapinya dengan bercanda. “Yang harus kau lakukan adalah menerima dia menjadi ayahmu.

Bukan karena dia ayahnya Aruka, Tapi semata karena dia benar-benar ayahmu yang sesungguhnya.”

“Nakamoto?” Suara Kanzie mulai berubah. Wajahnya tampak serius.

“Bukan. Tapi Ryunosuke Junichi.”

“Aku tidak pernah mendengarnya.”

“Sekarang kau mendengarnya,” sahut Tsheyka dengan cepat.

“Saya memiliki foto-foto ayah saya. Tapi jika tante menginginkan aku menganggap lelaki dalam foto ini sebagai ayah, saya tidak keberatan.”

Tsheyka mendesah. “Dengar baik-baik. Ayahmu bukan Nakamoto, tapi Ryunosuke.”

Tsheyka bersih keras untuk meyakini Kanzie.

“Ayah Aruka dibunuh seseorang tak dikenal ketika masih dalam kandungan, dan saat itu kau berusia empat tahun,” Kata Tsheyka.

“sebuah kebetulan?”

Referensi

Dokumen terkait

Fuzzy Time Series (FTS) adalah salah satu metode prediksi yang ada dalam lingkup fuzzy logic dengan model runtun waktu, metode tersebut menggabungkan antara ilmu komputer

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembuatan Kepala Kepala Madrasah termasuk dalam kategori sangat baik

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar; (2) mendeskripsikan konflik batin tokoh

- Dengan adanya Rancang Bangun Pemesanan Pemakaman di Mount Carmel Memorial Park Studi Kasus Cluster Madinah Menggunakan Aplikasi Android dapat memberikan informasi

Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Berasrama. Kecerdasan emosional dianggap sebagai faktor penting yang

Dalam bulan Februari 2002 laju inflasi mencapai 1,50% antara lain disebabkan oleh bencana banjir yang melanda beberapa daerah dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM

Subyek dalam penelitian ini adalah dua orang klien yang mengalami gagal jantung kongestif dengan kriteria mengalami sesak nafas dan kesadaran composmentis.. Hasil:

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui observasi data awal dan wawancara langsung dengan guru di SD Mattoangin 2 Kecamatan Mariso Kota Makassar, bahwa