• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN RUMAH TIPE 36. STUDI KASUS PADA PT. ANUGERAH ASYKAR ZHARIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN RUMAH TIPE 36. STUDI KASUS PADA PT. ANUGERAH ASYKAR ZHARIF"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN RUMAH TIPE 36. STUDI KASUS

PADA PT. ANUGERAH ASYKAR ZHARIF

OLEH

YOPI PRATAMA GINTING 130501167

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN RUMAH TYPE 36. (STUDI KASUS PADA PT.

ANUGERAH ASYKAR ZHARIF)

PT. Anugerah Asykar Zharif adalah perusahaan dibidang pengembang (Developer & Real Estate) yang berusaha dengan membangun dan mengembangkan kawasan / Lingkungan pemukiman yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga rumah type 36 berpengaruh signifikan terhadap permintaan rumah di PT. Anugerah Asykar Zharif, mengetahui apakah pendapatan konsumen sangat berpengaruh signifikan terhadap permintaan rumah di PT. Anugerah Asykar Zharif, dan mengetahui apakah harga dan pendapatan konsumen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap permintaan rumah di PT. Anugerah Asykar Zharif.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Teknik anaalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap Permintaan konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif, hal ini ditunjukkan dari hasil uji signifikansi parsial (Uji-t) dalam penelitian ini, yang diketahui bahwa nilai thitung variabel Harga sebesar 2.061 > ttabel 1.669 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.04 < 0.05. Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap Permintaan konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji signifikansi parsial (Uji-t) dengan nilai thitung variabel Pendapatan sebesar 3.526 > ttabel 1.669 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.00

< 0.05. Secara simultan Harga dan Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap Permintaan konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji signifkansi simultan (Uji-F) dengan nilai Fhitung sebesar 10.608 > Ftabel 3.15 dan tingkat signifikansi sebesar 0.00 < 0.05. Selain itu, berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) juga diketahui bahwa Harga dan Pendapatan mempengaruhi Permintaan sebesar 25.5%, hal ini ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.255.

Kata Kunci: Harga, Pendapatan, Permintaan

(6)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICES AND CONSUMER REVENUES ON TYPE HOUSE REQUESTS 36. CASE STUDY ON PT. ANUGERAH ASYKAR

ZHARIF

This research was conducted at PT. Anugerah Asykar Zharif, the purpose of this study is to determine whether there is influence of price and consumer income on demand of type 36 homes. Data collection techniques used is to collect data sales reports PT. Anugerah Asykar Zharif, the sample in this study amounted to 30. Data analysis used is qualitative analysis with multiple linear regression method and in if using SPSS program.

Based on the result of the research, it is obtained simultaneously that the demand of house type 36 PT. Anugerah Asykar Zharif influenced by Price and consumer income is evidenced by the value of F arithmetic 5,116 > F value table 3,34 with Sig. (0.013) < (0.05). While the partial price affects the Demand home type 36 PT. Anugerah Asykar Zharif is proved by the value of t arithmetic 2,141 >

t value table 2,048 and consumer income also affects demand for housing type 36 at PT. Anugerah Asykar Zharif proved by the value of t arithmetic (2.558) > t value table (2.032). Correlation Coefficient Values (R2) 0,524 means the relationship of closeness together between the dependent variable and the independent variable strongly because R2 <0.5. Value adjusted R Square of 0,221 means 22,1 % Demand home type 36 PT. Anugerah Asykar Zharif influenced by price and consumer income, while the rest of 77.9 % influenced by other variable not examined in this research like facility variable, location and environment.

Based on the results of multiple linear regression research can be known that the value of the constant (a) of 1.865. This means that if the price and the consumer's income are assumed to be zero (0) then the Demand of type 36 housing is worth 1.865. The value of regression coefficient of price variable is 0.162. This means that any price increase of 0.162 units will increase the value of home demand by 0.162 with the assumption that other variables remain. Value of regression coefficient variable Consumer income equal to 0.257. It means that every 1 unit increase will increase the value of House type 36 demand by 0.257 assuming other variable remain. Suggestions that can be given based on this research is better leadership of PT. Anugerah Asykar Zharif pay more attention to and consider the price of the house that can be reached by the community while still paying attention to the facilities and quality of a decent house.

Keywords: Price, Income, Demand

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, pengetahuan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam juga kepada baginda Rasulullah SAW. Beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya sebagai uswatun khasanah yang menjadi rahmatanlilalamin bagi semesta alam.

Skripsi dengan judul “PENGARUH HARGA DAN PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN RUMAH TIPE 36 STUDI KASUS PADA PT. ANUGERAH ASYKAR ZHARIF” penulis hadirkan sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi S1 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Coki Ahmad Syahwier, MP selaku ketua program studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.Si selaku sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing saya yang telah membimbing saya dan memberikan ilmu serta saran-saran untuk penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Sya’ad Afifudin Sembiring, SE, MEc. selaku dosen penguji 1 saya yang telah memberikan saran dalam tulisan ini.

6. Bapak Drs. Murbanto Sinaga, MA selaku dosen penguji 2 saya yang telah memberikan saran dalam tulisan ini.

7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Fakultas Ekonomi Pembangunan untuk segala jasa-jasa nya selama selama perkuliahan.

8. Buat kedua orang tua saya tersayang yang tercipta sebagai orang tua yang tiada duanya didunia ini, yang telah merawat, memberikan kasih sayang, perhatian dan doa restu kepada penulis dan segala maaf atas segala kesalahan saya selama ini, yang selalu memberikan beban maupun kekecewaan. Terimakasih pula kepada kedua Abang saya Edywan Putra

(8)

9. Sahabat-sahabat terbaik saya Tri Satria, Tiffani Khoirum Tarigan, Edward Hosea Bangun, Dipa Octavianus Surbakti, Susiana dan Suci Kharisma Rangkuti yang selama ini sudah saya anggap seperti saudara, dengan mereka saya belajar banyak tentang arti kedewasaan dan kesetiakawanan.

10. Kawan-kawan dekat saya Andika Putra, Keke Andriyani Yolanda, Bulan Handayani, untuk kehadiran kalian sebagai teman-teman terbaik di setiap harinya yang begitu berkesan bagi penulis.

11. Kepada responden yang telah membantu mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

12. Seluruh teman-teman Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendukung dan memberi kritik dan sarannya selama penulisan skripsi ini.

13. Kepada Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terimakasih telah banyak memotivasi dan membantu selama ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya atas bantuan, bimbingan dan pengarahan serta dorongan yang diberikan semoga mendapatkan balasan dari Tuhan yang Maha Esa.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini, dan penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.

Demikianlah Skripsi ini disusun dan semoga apa yang penulis sajikan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca untuk menambah bekal ilmu pengetahuan. Semoga Allah SWT senatiasa meridhoi langkah kita semua.Amin.

Medan, Januari 2018 Penulis,

Yopi Pratama Ginting NIM. 130501167

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Penulis ... 6

1.4.2 Bagi Perusahaan ... 7

1.4.3 Bagi Kalangan Akademisi ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Permintaan ... 8

2.1.1 Defenisi Permintaan ... 8

2.1.2 Hukum Permintaan ... 9

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan 11

2.1.4 Elastisitas Permintaan ... 13

2.1.5 Elastisitas Permintaan Terhadap Harga ... 14

2.1.6 Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan ... 16

2.1.7 Elastisitas Permintaan Silang ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Berpikir ... 19

2.3.1 Hubungan Harga Terhadap Permintaan ... 19

2.3.2 Hubungan Pendapatan Terhadap Permintaan ... 20

2.4 Hipotesis ... 20

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Lokasi & Waktu Penelitian ... 22

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

3.3.1 Populasi... 22

3.3.2 Sampel ... 22

(10)

3.7 Metode Analisa Data ... 25

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 25

3.7.2 Uji Asumsi Klasik... 26

3.7.3 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 28

3.7.4 Uji Hipotesis ... 28

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 31

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

4.1.2 Tujuan Dari Perusahaan PT. Anugerah Asykar Zharif ... 31

4.1.3 Struktur Organisasi ... 32

4.2 Hasil Penelitian ... 39

4.2.1 Karakteristik Responden ... 39

4.2.2 Deskripsi Variabel Penelitian... 41

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47

4.2.4 Pengujian Asumsi Klasik ... 50

4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 52

4.3 Pembahasan ... 54

4.3.1 Pengaruh Harga Terhadap Permintaan Konsumen Pada PT. Anugerah Asykar Zharif... 54

4.3.2 Pengaruh Pendapatan terhadap Permintaan Konsumen Pada PT. Anugerah Asykar Zharif ... 54

4.3.3 Pengaruh Harga dan Pendapatan Terhadap Permintaan Konsumen Pada PT. Anugerah Asykar Zharif ... 55

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar adalah masalah tempat tinggal atau papan. Rumah sebagai tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain pakaian dan makanan. Setiap manusia membutuhkan rumah untuk tempat berlindung dan sebagai tempat berkumpul dan berlangsungnya aktivitas keluarga, sekaligus sebagai sarana investasi. Fungsi rumah juga telah berubah, dari yang semula hanya sekedar sebagai tempat berlindung, namun juga dituntut untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan pemiliknya. Seperti lokasi yang strategis, bangunan yang bagus dan kokoh, serta lingkungannya yang nyaman. Dengan kata lain tak cukup hanya asal untuk berteduh namun juga harus menjadi tempat tinggal yang layak. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan sumber daya manusia yang berkualitas dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak huni.

Rumah merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah akan selalu mengusahakan dalam tingkat kehidupan setiap orang dengan memperhatikan selera dan kemampuan yang ada.

Menurut Departemen Permukiman dan Tata Ruang bahwa kebutuhan akan Perumahan pada dasarnya dapat dibagi atas dua hal pokok, yaitu:

1. Kebutuhan rumah berdasarkan kecenderungan pertumbuhan penduduk secara alamiah.

(12)

Seiring dengan gaya hidup masyarakat moderen yang dinamis, lebih cenderung ingin memiliki rumah dengan cara yang mudah, aman dan cepat. Ini merupakan poin penting bagi para Pengembang properti untuk membangun dan mengembangkan Perumahan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal.

Dimasa Presiden Joko Widodo saat ini banyak program yang sedang berjalan seperti dibangunnya infrastruktur jalan tol, pelabuhan, bandara dan perumahan bersubsidi. Dilihat dari angka penduduk yang sangat tinggi pemerintah beserta kementerian perumahan mengadakan suatu program 1.000.000 unit rumah yang diperuntukan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dengan latar belakang program pemerintah inilah PT. Anugerah Asykar Zharif sebagai perusahaan pengembang dibidang perumahan bekerja sama dengan Bank SUMUT berusaha untuk berpartisipasi menyukseskan program ini dengan membangun perumahan di berbagai daerah di Sumatera Utara. Adapun type perumahan yang disediakan oleh PT. Anugerah Asykar Zharif adalah type 36 yang dikhususkan bagi masyarakat kelas menengah kebawah.

Dengan adanya program 1.000.000 rumah yang dicanangkan pemerintah, menimbulkan minat masyarakat luas untuk segera memiliki rumah sendiri.

Sehingga permintaan terhadap penjualan perumahan meningkat seiring dengan gencarnya promosi pemerintah mengenai program ini. Adapun selain PT.

Anugerah Asykar Zharif sebagai pengembang dibidang perumahan, terdapat perusahaan developer lain yang juga juga ikut dalam program ini. Oleh karena itu demi meningkatkan penjualan serta persaingan sehat perusahaan developer PT.

Anugerah Asykar Zharif menyediakan promosi harga yang terjangkau berupa

(13)

subsidi yang disediakan oleh pihak bank, dimana dalam hal ini Bank SUMUT sebagai pihak Bank penyedia subsidi perumahan murah. Harga sebagai atribut dapat diartikan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti berbeda bagi konsumen tergantung karakteristik konsumen, Setelah mempertimbangkan harga, konsumen juga mempertimbangkan kualitas produk yang akan mereka beli. Konsumen mengharapkan adanya kesesuaian antara harga dengan kualitas produk yang mereka terima.

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) merupakan indikator tingkat ekonomi suatu wilayah, didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Nilai PDRB dibagi jumlah penduduk di wilayah tersebut menghasilkan pendapatan perkapita.

Penghitungan PDRB dilakukan atas dasar harga berlaku dan harga konstan dengan tujuan berbeda. Penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi dari tahun ke tahun, sedang penghitungan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan pendapatan perkapita yang positif dari tahun ke tahun menjadi indikator laju pertumbuhan ekonomi, dimana peningkatan pendapatan akan meningkatkan taraf kesejahteraan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut masyarakat akan membelanjakan pendapatan yang diterima di sektor-sektor ekonomi yang berdampak pada berputarnya roda perekonomian di daerah.

Dengan penghasilan rendah masyarakat bisa memiliki rumah type 36, PT.

Anugerah Asykar Zharif meyediakan harga kisaran Rp. 116.000.000,-sampai Rp.

(14)

masyarakat yang perpenghasilan Rp. 2.500.000,- hinggaRp. 4.000.000,- perbulannya sudah bisa memiliki Rumah Sederhana Sehat (RSS) atau Rumah Bersubsidi. Hal ini yang menimbulkan banyaknya permintaan rumah bersubsidi di Indonesia khsusnya di Sumatera Utara dan propinsi yang lainya, khusus di kota Medan saja sudah banyak program seribu rumah.

Pertumbuhan penduduk kota Medan dan sekitarnya yang semakin meningkat ini mendorong pertumbuhan pembangunan perumahan di Kota Medan dan Kabupaten yang ada di Sumatera Utara baik rumah tipe sederhana, menengah hingga mewah, yang dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pengembang yang ada di Medan yang berjumlah 25 pengembang Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI Medan, 2016). Namun, tidak semua pengembang dari tahun ke tahun memperoleh ijin dari pemerintah untuk membangun rumah. Sistem Tata Kota yang diberlakukan di Medan dan sekitarnya memberikan banyak peluang sehingga banyak pengembang beramai-ramai melakukan pembangunan property rumah. Pembangunan ini memang semakin memudahkan masyarakat untuk memperoleh tempat tinggal. Oleh karena itu, sebagai konsumen harus selektif dalam memilih pengembang.

Menurut Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Eddy, pada tahun 2015 Sumatera Utara membangun sebanyak 6.916 unit rumah sederhana tapak (RST). “ Target kami adalah 247.725 unit, yang terdiri dari 217.725 unit rumah sederhana tapak (RST) dan 30.000 unit rumah susun sederhana milik (Rusunami). Sampai akhir juni 2015, anggota Real Estate Indonesia (REI) telah merealisasiakan 114.638 unit yang tersebar di 26 provinsi”.

(15)

PT. Anugerah Asykar Zharif saat ini sedang menjalankan program seribu rumah ini di Kota Binjai dan Langkat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti memilih PT. Anugerah Asykar Zharif sebagai subjek penelitian dengan judul: “Pengaruh Harga dan Pendapatan konsumen Terhadap Permintaan Rumah Type 36. (Studi Kasus Pada PT. Anugerah Asykar Zharif)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat didentifikasikan masalah dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh harga dan pendapatan konsumen terhadap permintaan rumah adalah:

1. Apakah harga mempengaruhi permintaan rumah type 36 pada PT.

Anugerah Asykar Zharif?

2. Apakah pendapatan konsumen mempengaruhi terhadap permintaan rumah type 36 di PT. Anugerah Asykar Zharif?

3. Apakah harga dan pendapatan konsumen secara bersama-sama mempengaruhi permintaan rumah type 36 pada PT Anugerah Asykar Zharif?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka diketahui tujuan dari penelitian adalah:

(16)

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga rumah type 36 berpengaruh signifikan terhadap permintaan rumah di PT. Anugerah Asykar Zharif.

2. Untuk mengetahui apakah pendapatan konsumen sangat berpengaruh signifikan terhadap permintaan rumah di PT. Anugerah Asykar Zharif.

3. Untuk Mengetahui apakah harga dan pendapatan konsumen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap permintaan rumah di PT.

Anugerah Asykar Zharif.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam hal pertumbuhan kebutuhan rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat.

1.4.2. Bagi Perusahaan

Dapat memberi masukan atau informasi yang bermanfaat untuk menarik kebijakan yang berhubungan degan pengaruh harga dan pendapatan konsumen terhadap permintaan rumah.

1.4.3. Bagi Kalangan Akademisi

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian tentang objek yang sama di masa yang akan datang.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Permintaan

2.1.1. Definisi Permintaan

Permintaan adalah berbagai jenis dan jumlah barang dan jasa yang diminta pembeli pada berbagai kemungkinan harga dalam periode tertentu di pasar. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut (Sukirno, 2013:76).

Lincolin Arsyad (2010:65) juga mengemukakan, bahwa dalam ilmu ekonomi istilah permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu. Permintaan sendiri terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:

1. Permintaan langsung, yaitu permintaan akan barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan konsumen secara langsung.

2. Permintaan turunan, yaitu permintaan barang dan jasa yang digunakan sebagai input penting dalam pengolahan dan pendistribusian produk lainnya, misalkan permintaan akan pekerjaan, tenaga penjual, dan lain- lain.

Kemudian dari segi kemampuan dan daya beli maka permintaan dapat

(18)

1. Permintaan potensial, yaitu permintaan yang hanya menunjukkan adanya intensitas kebutuhan seseorang akan guna barang tanpa disertai dengan daya beli.

2. Permintaan efektif, yaitu permintaan selain menunjukkan adanya intensitas kebutuhan juga disertai dengan daya beli.

Dari beberapa pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa permintaan dapat diartikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk suatu periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu, atau dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu pasar untuk periode tertentu pada berbagai kemungkinan pendapatan, atau berbagai tingkat harga barang lain yang mempunyai hubungan dekat dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

2.1.2. Hukum Permintaan

Hukum permintaan merupakan suatu hipotesa yang menjelaskan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang dibeli konsumen. Jumlah barang yang dibeli konsumen berbanding terbalik dengan harga. Makin tinggi harga suatu barang makin sedikit permintaan akan barang tersebut, sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan akan barang tersebut, dimana faktor-faktor lain dianggap tetap seperti pendapatan masyarakat, jumlah penduduk, selera masyarakat, tidak adanya barang substitusi dan ramalan (estimasi) harga di masa yang akan datang.

Penyebab utama berlakunya hukum permintaan ini karena terbatasnya pendapatan konsumen. Hubungan terbalik antara harga dan jumlah permintaan

(19)

dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang.

Menurut Kuriniawan (2015:14) hukum permintaan adalah manakala keadaan dengan kondisi semua hal dianggap sama, ketika suatu harga barang naik, konsumen cenderung akan mengurangi permintaan kuantitas barang tersebut. Dengan kata lain, hubungan antara harga dan kuantitas barang akan cenderung berkebalikan satu sama lain.

Menurut Sukirno (2013:76) hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan mangkin rendah harga suatu barang maka semangkin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya semangkin tinggi harga suatu barang maka semagkin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Menurut Mesra (2016:11) hukum permintaan adalah penjelasan bagaimana permintaan bekerja. Hukum ini menyatakan bahwa permintaan suatu barang atau jasa kuantitasnya akan lebih banyak jika harga barang atau jasa tersebut harganya turun, dan jika harganya meningkat maka kuantitas permintaan akan menurun.

(20)

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Menurut Sukirno (2013:78) faktor-faktor selain harga yang juga berperan penting dalam mempengaruhi permintaan akan suatu barang atau jasa adalah sebagai berikut:

1. Harga Barang Lainnya

Hubungan antara suatu barang dengan berbagai jenis barang lainnya dapat dibedakan dalam tiga golongan:

a. Barang pengganti. Suatu barang disebut barang pengganti kepada suatu barang lainnya apabila ia dapat menggantikan fungsi dari barang lain tersebut. Bila terjadi penurunan harga terhadap barang tersebut, maka permintaan terhadap barang pengganti akan menurun juga.

b. Barang penggenap. Apabila suatu barang selalu digunakan bersama- sama dengan barang lainnya, maka barang tersebut dinamakan barang penggenap. Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang penggenap selalu sejalan dengan permintaan atas barang yang digenapkan.

c. Barang netral. Apabila dua macam barang tidak mempunyai kaitan yang rapat, maka perubahan atas permintaan suatu barang tidak akan mempengaruhi barang lainnya.

2. Pendapatan Konsumen

Pendapatan konsumen merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan bentuk permintaan terhadap berbagai jenis barang. Perubahan dalam pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan

(21)

berbagai jenis barang. Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang akan berlaku apabila pendapatan berubah, maka berbagai jenis barang dapat dibedakan:

a. Barang inferior, merupakan barang yang banyak diminta oleh konsumen berpendapatan rendah. Jika pendapatan bertambah, maka permintaan terhadap barang inferior juga berkurang, dan sebaliknya.

b. Barang esensial, merupakan barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sehingga barang tersebut akan tetap dikonsumsi pada berbagai tingkat pendapatan.

c. Barang normal, merupakan barang yang akan mengalami kenaikan permintaan jika pendapatan meningkat.

d. Barang mewah, merupakan jenis barang yang akan dibeli apabila pendapatan konsumen sudah relatif tinggi.

3. Distribusi Pendapatan Masyarakat

Distribusi pendapatan masyarakat dapat mempengaruhi corak permintaan masyarakat terhadap suatu barang. Sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya akan menimbulkan corak permintaan masyarakat yang berbeda apabila pendapat tersebut diubah corak distribusinya. Seandainya pemerintah memberlakukan pajak yang tinggi terhadap barang mewah, yang kemudian hasil pajak tersebut digunakan untuk menaikan pendapatan masyarakat golongan pekerja rendah, maka akan terjadi penurunan permintaan terhadap barang mewah dan meningkatkan permintaan atas

(22)

barang yang diperlukan oleh golongan masyarakat yang pendapatannya bertambah.

4. Selera Masyarakat

Selera masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli suatu barang.

5. Jumlah Penduduk

Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan jumlah permintaan suatu barang. Akan tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan kesempatan kerja.

Dengan demikian akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan hal ini juga akan menambah daya beli masyarakat. Pertambahan daya beli masyarakat akan menambah permintaan.

6. Ekspektasi Di Masa Yang Akan Datang

Perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Perkiraan bahwa harga harga akan bertambah tinggi di masa yang akan datang, dapat mendorong jumlah pembelian yang lebih banyak pada saat ini, demikian juga sebaliknya bila perkiraan harga-harga akan turun, maka hal tersebut akan mendorong penundaan pembelian sehingga mengurangi jumlah pembelian saat ini.

2.1.4. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan menugukur perubahan relatif dalam jumlah unit yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi (ceteris paribus). Setidaknya ada tiga faktor penting yang mempengaruhi

(23)

permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan. Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity) (Rahardja, 2008:24).

Dalam rangka untuk mengetahui tingkat responsif persentasi perubahan permintaan karena adanya persentase perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka secara umum elastisitas permintaan -dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu elastisitas permintaan terhadap harga, elastisitas permintaan terhadap pendapatan dan elastisitas permintaan silang.

2.1.5. Elastisitas Permintaan terhadap Harga

Elastisitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas permintaan dipresentasikan dalam bentuk koefisien elastisitas yang didefinisikan sebagai suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan dengan perubahan harga (Parahate, 2013:22).

Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga. Elastisitas nol apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta.

Elastisitas nol disebut juga tidak elastis sempurna. Koefisien elastisitas permintaan bernilai tak terhingga apabila pada suatu harga tertentu pasar sanggup

(24)

membeli semua barang yang ada. Koefisien elastisitas yang tak terhingga ini disebut elastis sempurna (Parahate, 2013:22).

Elastisitas lainnya yang dianggap sempurna adalah elastisitas dengan nilai sama dengan satu, yang disebut elastisitas uniter, dimana perubahan harga akan selalu sama dengan perubahan permintaan. Suatu permintaan bersifat tidak elastis apabila koefisien elastisitas permintaannya berada diantara nol dan satu. Hal ini berarti prosentase perubahan harga lebih besar daripada prosentase perubahan jumlah barang yang diminta (Parahate, 2013:22).

Sedangkan permintaan yang bersifat elastis terjadi apabila permintaan mengalami perubahan dengan prosentase yang melebihi prosentase perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas permintaan yang bersifat elastis adalah lebih besar dari satu (Parahate, 2013:23).

Elastisitas harga adalah persentase perubahan jumlah yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan 1%, atau dapat dituliskan sebagai berikut (Arif, 2010:55-56):

1. inelastis (Eh < 1), yaitu perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil daripada perubahan harga. Jika harga naik 10% menyebabkan permintaann barang turun.

2. Elastis, yaitu permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastic bila perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar.

3. Elastis unitary (Eh = 1), yaitu jika harga naik 10% maka permintaan barang turun 10%.

(25)

4. Inelastis sempurna (Eh = 0), yaitu berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang dibutuhkan.

5. Elastis tak terhingga (Eh = ∞), yaitu perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terhingga besarnya.

2.1.6. Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan

Elastisitas permintaan dari pendapatan merupakan koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan pemintaan atas suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen (Parahate, 2013:23).

Pada barang-barang normal, kenaikan pendapatan konsumen dapat menyebabkan kenaikan permintaan. Terdapat hubungan yang searah antara perubahan pendapatan dengan perubahan jumlah barang yang diminta, sehingga nilai koefisien elastisitas pendapatan untuk barang-barang normal adalah positif.

Pada barang-barang inferior, terjadi pengurangan permintaan apabila pendapatan meningkat, sehingga nilai koefisiennya adalah negatif (Parahate, 2013:23).

Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah maka barang dibagi menjadi 4 jenis barang yaitu (Dainuri, 2016:23-24):

1. Barang Inferior

Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Jadi kalau pendapatan bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang inferior akan berkurang.

2. Barang Esensial

Barang esensial perubahan pendapatan tidak akan mengurangi atau

(26)

3. Barang Normal

Suatu barang dinamakan barang normal apabila dia mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan.

4. Barang Mewah

Barang mewah adalah barang yang perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar dari pada perubahan pendapatan konsumen. Suatu barang dikatakan barang mewah apabila elastisitas pendapatannya lebih besar dari satu.

2.1.7. Elasitisitas Permintaan Silang

Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat kepekaan relatif dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang lain. Dengan perkataan lain, elastisitas silang adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang x yang diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari harga barang y (Dainuri, 2016:25).

Elastisitas silang, yaitu persentase perubahan jumlah yang diminta akan suatu barang yang diakibatkan oleh perubahan harga barang lain (yang mempunyai hubungan) dengan 1% atau secara umum (Arif, 2010:58).

Elastisitas permintaan silang merupakan suatu koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu barang jika terjadi perubahan terhadap harga barang lain (Parahate, 2013:23).

Nilai elastisitas silang berkisar antara tak terhingga yang negatif hingga tak terhingga yang positif. Barang-barang komplementer elastisitas silangnya

(27)

bernilai negatif, sedangkan nilai elastisitas silang untuk barang-barang substitusi adalah positif (Parahate, 2013:24).

2.2. Penelitian Terdahulu

Ismi Mahardini (2012) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Harga, Penadapatan, Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Permintaan Rumah Sederhana (Studi Kasus Perumahan Dinar Mas Semarang)” . Rumusan penelitian ini adalah “ apakah terdapat pengaruh faktor-faktor seperti harga, pendapatan, lokasi, dan fasilitas serta bagaimana pengaruhnya terhadap permintaan rumah oleh konsumen perumahan Puri Dinar Mas Semarang”. Teknik pengmpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuisioner atau angket. Hasil penelitian menjelaskan bahwa harga, pendapatan, lokasi, dan fasilitas berpengaruh terhadap permintaan rumah di Perumahan Puri Dinar Mas. Dari pengujian koefisien determinasi diketahui bahwa 77,2% dari variasi yang terjadi di dalam variabel permintaan rumah secara bersama-sama di pengaruhi oleh variabel harga, pendapatan, lokasi, dan fasilitas. Sedangkan sisanya sebesar 22,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa faktor fasilitas sangat berpengaruh dalam permintaan rumah di Perumahan Puri Dinar Mas.

Dilihat dari besarnya koefisien yang mempengaruhi permintaan rumah yaituvariabel fasilitas sebesar 0,249; lokasi sebesar 0,231; pendapatan 0,195; dan harga sebesar 0,149.

Intan Sari Zaitun Rahma (2010) melakukan penelitian dengan judul “

(28)

Perumahan Taman Sari di Kota Semarang)”.Rumusan masalah penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam permintaan perumahan khususnya perumahan tipe cluster dalam hal ini perumahan Tamansari kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan wawancara dan kuisioner. Harsil penelitian menjelaskan bahwa harga, fasilitas, lokasi, lingkungan, pendapatan dan harga substitusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah. Dari pengujian koefisien determinasi diketahui bahwa 68,6 % dari variasi yang terjadi di dalam variabel keputusan pembelian secara bersama-sama di pengaruhi oleh variabel persepsi harga fasilitas, lokasi, lingkungan, pendapatan dan harga substitusi. Sedangkan sisanya sebesar 31,4%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa faktor fasilitas sangat berpengaruh dalam pembelian rumah. Dilihat dari besarnya koefisien yang mempengaruhi keputusan pembelian fasilitas sebesar 0,486;

pendapatan sebesar 0,443 lokasi sebesar 0,340; lingkungan sebesar 0,296; harga substitusi sebesar 0,283 dan harga sebesar 0,268.

2.3. Kerangka Berpikir

2.3.1. Hubungan Harga terhadap Permintaan

Harga merupakan suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa.

(29)

Tinggi atau rendahnya harga suatu produk akan mempengaruhi permintaan tehadap produk tersebut.

2.3.2. Hubungan Pendapatan terhadap Permintaan

Pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima oleh suatu kelompok maupun individual dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Selain harga, pendapatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan. Besar atau kecilnya suatu pendapatan dari kelompok maupun individual akan sangat mempengaruhi tingkat permintaan akan suatu produk.

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1.

Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

Harga (X1)

Pendapatan (X2)

Permintaan (Y)

(30)

2. Pendapatan berpengaruh terhadap permintaan rumah tipe 36 pada PT.

Anugerah Asykar Zharif.

3. Harga dan pendapatan berpengaruh serempak terhadap permintaan rumah tipe 36 pada PT. Anugerah Asykar Zharif.

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2016:13).

3.2. Lokasi & Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Anugerah Asykar Zharif yang beralamat Jln. Gunung Bendahara 12 Kecamatan Binjai Selatan. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada Bulan November 2017 sampai dengan Bulan Desember 2017.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian. Berdasarkan dari definisi tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari PT. Anugerah Asykar Zharif yang berjumlah 65 orang.

(32)

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2016:91).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Simple random sampling merupakan teknik pengambilan

sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling (Margono, 2010:126). Teknik simple random sampling memungkinkan setiap unit sampling sebagai unsur

populasi memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel. Margono (2010:l27) menyatakan bahwa penetapan besar-kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil.

Berdasarkan teori tersebut, maka dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100% dari jumlah populasi sebesar 50 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen dari PT. Anugerah Asykar Zharif yang berjumlah 65 orang.

(33)

3.4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Field Research yang dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

2. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan dokumen- dokumen dan hal-hal lain yang menunjang penelitian.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel Independen a. Harga

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.

Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa.

b. Pendapatan

(34)

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh kelompok maupun individual dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa.

2. Variabel Dependen

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

3.6. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2012: 86).

Table 3.1

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2016:105)

(35)

3.7. Metode Analisi Data

3.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1.1.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilar rhitung (correlated item-total correlation) dengan nilai rtable, jika rhitung > dari rtable pada taraf signifikansi 5% maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Lebih jelasnya kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

2. Jika rhitung ≤ r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3.7.1.2.Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai cronbach alpha (). Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha () > 0,8 realibilitas sangat baik/sangat menyakinkan 0,7 < cronbach < 0,8 realibilitas baik dan cronbach alpha () < 0,7 realibilitas kurang menyakinkan.

(36)

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian terdiri dari uji normalitas, uji heterosdekedastisitas dan uji multikolinearitas.

3.7.2.1.Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan P-P Plot. Menurut Ghozali (2012:115) memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji P-P Plot yang dapat dilihat dari:

1. Jika plot menyebar secara acak atau tidak searah dengan garis diagonal, maka data tidak berdistribusi normal.

2. Jika plot menyebar tidak secara acak atau searah dengan garis diagonal, maka data berdistribusi normal.

3.7.2.2.Heterokedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

(37)

Uji Heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varian yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varian sama, dan ini seharusnya terjadi maka dikatakan ada heterokedastisitas.

Sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistic melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

3.7.2.3.Multikoliniearitas

Uji Multikolinearitas ganda (multicolinerity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance < 0,1 sedangkan variance inflation factor (VIF).

3.7.3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda ditunjukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terkait yang disebut Y. Adapun rumus persamaan yang digunakan pada analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah:

Y1 = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:

(38)

X1 = Harga X2 = Pendapatan e = Standar error 3.7.4. Uji Hipotesis

3.7.4.1.Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau prediciornya.

Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independent menerangkan variabel dependent. Range nilai dari R2 adalah 0-1 ≤ R2 ≤ 1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas.

Tabel 3.2.

Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat tidak erat 0,2 – 0,39 Tidak erat 0,4 – 0,59 Cukup erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat erat

3.7.4.2.Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0 : b = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

(39)

2. H0 : b ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

2. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

3.7.4.3.Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Nilai-nilai koefisien regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel terpilih. Oleh karena itu, disamping Uji-F dilakukan Uji-t untuk masing- masing nilai koefisien regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh varianel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0 : b = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. H0 : b ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

2. H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

(40)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Anugerah Asykar Zharif adalah perusahaan dibidang pengembang (Developer & Real Estate) yang berusaha dengan membangun dan mengembangkan kawasan / Lingkungan pemukiman yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Berkedudukan dan ber-kantor pusat di medan. PT. Anugerah Asykar Zharif didirikan pada tanggal 09 februari 2015 dihadapan Elza Mawarni Sarjana Hukum dengan Akta No.23 dan telah dapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dengan Surat Keputusan No.AHU- 0006550.AH.01.01 Tahun 2015. Pemegang saham PT. Anugerah Asykar Zharif adalah Bapak Ade Mirza, Bapak Ismet Majid, Bapak Muhammad Arfah Fansyuri Harahap, Bapak Edywan Putra Ginting dan Bapak Andry. Para pemegang saham berindak sebagai Direktur Utama, Direktur, Komisaris, dan kontraktor

4.1.2. Tujuan Dari Perusahaan PT. Anugerah Asykar Zharif

Secara umum, berdirinya suatu badan usaha tentu bertuan untuk menghasilkan laba yang optimal, tanpa terlepas dari misi sosial yang diembannya.

Untuk mencapai asset dan sumber daya yang semangkin produktif sebagai konsekuensi tercapainya keuntungan yang optimal setiap tahunnya, sehingga kesinambungan peusahaan dapat tetap terpelihara dari waktu ke waktu.

(41)

Perusahaan diharapkan mampu memberikan kesejahteraan yang layak dan memadai bagi semua pihak. Pegawai akan merasa aman, nyaman dan terlindungi dalam melaksanakn pekerjaannya, sedangkan pimpinan merasa cukup wewenang untuk mengambil keputusan / kebijaksanaan loyalitas yang tinggi yang akhirnya akan menghasilkan produktifitas kerja yang baik.

Secara khusus, PT. Anugerah Asykar Zharif mempunyai 3 (tiga) tujuan utama yang berjalan bersama, yaitu:

1. Mengusahakan kesejahteraan pemilik (Pemegang Saham) 2. Mengusahakan kesejahteraan semua pegawai

3. Mengusahakan kesejahteraan masyarakat / lingkungan yang berkaitan dengan tanggung jawabnya. Dengan demikian perasaan memiliki terhadap perusahaan akan tumbuh bagi setiap pegawai maupun pimpinan, yang mengarah pada tumbunya sikap positif terhadap semua kebijaksanaan perusahaan yang didasari oleh dedikasi dan sekitarnya.

4.1.3. Struktur Organisasi

PT. Anugerah Asykar Zharif memiliki Struktur Organisasi Garis dan Staf, yang pendekatannya ditekankan kepada terciptanya hirarki jabatan yang tidak terlalu panjang. Sehingga Birokrasi (jalur informasi dan otorisasi) tidak terlalu berbelit-belit dan keputusan yang diambil dihapkan dapat berfungsi secara optimal, efesien dan efektif. Adapun struktur organisasi pada PT. Anugerah Asykar Zharif dapat dilihat pada gambar berikut:

(42)

Gambar. 4.1.

Struktur Organisasi PT. Anugerah Asykar Zharif

Struktur Organisasi PT. Anugerah Asykar Zharif disusun Berdasarkan hirarki jabatan fusngsional, yang terdiri dari:

1. RUPS dan Dewan Komisaris

Posisi jabatan ini diisi oleh para Pemegang Saham (Persero) dan atau Pengurus sebagaimana telah ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Wewenang, tugas dan tanggung jawabnya diuraikan dengan jelas pada anggaran Dasar Perseroan.

2. Dewan Direksi

Secara Struktural, Dewan Direksi Merupakan pimpinan tertinggi dari manajemen perusahaan. Dewan Direksi secara umum berfungsi sebagai konseptor dan pengambil keputusan tertinggi dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan. Keputusan-keputusan yang diambil oleh

(43)

direksi merupakan keputusan final dan bersifat instruktif dan kordinarif baik terhadap para Departemen maupun antar bagian yang berbeda, yang penekanannya lebih banyak kaepada aspek perencanaan dan aspek pengendalian / pengawasan. Dewan Direksi terdiri dari 1(satu) orang Direktur Utama dan 2(dua) orang Direktur Bidang yang masing-masing membidangi fungsi-fungsi manajemen yang ada di dalam perusahaan.

3. Departemen

Departemen Merupakan manajerial tingkat menengah yang membidangi fungsi-fungsi tertentu yang ada di lingkungan rutinitas opersional perusahaan, yakni Fungsi Produksi, Fungsi Pemasaran dan Fungsi Keuangan & Umum.

Seseorang Kepala Departemen diharapkan dapat dan mampu mengkordinir seluruh pelaksanaan aktivitas Departemen yang dipimpinnya atau pun Bagian-Bagian yang menjadi bawahan atau tanggung jawabnya.

Jabatan Kepala Departemen diisi pegawai setingkat Manejer, yang ditugaskan dan bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap suatu fungsi perusahaan. Jabatan Kepala Departemen lebih ditekankan pada fungsi pelaksanaan dan pengkordinasian pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, dengan berpedoman kepada kebijakan Direksi, serta Sistem Informasi Manajemen dan Peraturan Perusahaan yang ada.

4. Departemen Keuangan (DKU)

Mengenai bagian Akutansi Perusahaan, Keuangan Perusahaan,

(44)

menengah yang berada di bawah pimpinan seorang kepala Departemen.

Bagian membidangi fungsi yang lebih terperinci dan untuk lebih mempertajam efektifitas kerja fungsi-fungsi perusahaan (Fungsi Produksi, Fungsi Pemasaran, Fungsi Keuangan dan Umum).

5. Bagian Teknik (BTK)

Tugas dan Tanggung Jawab (Job-Desribtions):

a. Merancang Tata Letak & Tata Guna Tanah (Site Plan / Blok Plan) b. Merancang Arsitektur Bangunan Rumah, Termasuk Sarana dan

Prasarananya

c. Mengkordinasikan perancangan dan pembuatan Gambar Teknik / Gambar Kerja (Denah, Tapak dan Detail)

d. Mengkordinasikan perancangan dan pengembangan / perubahan dari rumah standard yang diaksanakn perusahaan

e. Pembuatan rencana anggaran & anggaran biaya proyek, seperti Anggaran Biaya Pematangan Tanah (APBT), Anggaran Biaya Bangunan Rumah (ABBR), Anggaran Biaya Pengembangan / Perubahan Rumah (ABPPR), Anggaran Biaya Sarana Dan Prasarana (ABS/ABP), serta Anggaran Biaya Fasilitas Rumah (ABFR).

f. Pelaksanaan dan Penyelesaian Pekerjaan-Pekerjaan Sipil, Termasuk Pematangan Tanah, Pengukura dan Pematokan, Bangunan Rumah berikut Sarana dan Prasaranya.

g. Pengendalian Mutu (Quality Control)

h. Mempersiapkan Kontrak-Kontrak Pekerjaan sipil yang diborongkan.

(45)

i. Membuat Laporan-Laporan Tekinik seperti Laporan Kamjuan Pekerjaan (progres Report), dll.

6. Bagian Pengembangan, Perizinan & Fasilitas (BPPF);

Tugas dan tanggung Jawab (Job-Describtion):

a. Mengkordinir terciptanya suatu pelayanan yang baik kepada konsumen (baik pelayanan pra jual maupun purna jual).

b. Mengkordinasikan proses penjualan baik tunai maupun KPR, termasuk kelengkapan berkas / dokumen yang harus dilengkapi konsumen, proses wawancara, persetujuan KPR (SP3K), realisai Akad Kredit, serta AJB Notaris

c. Pengolahan data / Imformasi pemasaran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif

d. Pembuatan Anggaran Biaya Pemasaran

e. Membuat Laporan-laporan yang diperlukan Direksi berkaitan dengan aktivitas Bagian Administrasi Pemasaran.

7. Bagian Penjualan (BPJ)

Tugas dan Tanggung Jawab (Job-Describtion):

a. Mengusulkan program kerja strategis kepada direksi, termasuk pengenalan produk, promosi / pameran dan kemungkinan penjualannya.

b. Pembuatan Target Pemasaran (penjualan).

c. Mengupayakan Tercapinya Target Pemasaran (penjualan) dan

(46)

d. Mengkordinir tercapinya sutau pelayanan yang baik kepada konsumen (baik pelayanan Pra jual maupun purna jual)

e. Mengkordinasikan proses penjualan baik tunai maupun KPR, termasuk Kelengkapan berkas / dokumen yang harus dilengkapi konsumen, proses wawancara, persetujuan KPR (SP3K), realisasi Akad Kredit, serta AJB Notaris

f. Memonitor kesiapan fidik Banggunan Raumah, Sarana &

Prasarananya berikut Fasilitas Rumah, serta kelayakannya untuk dapat diterima konsumen dan pihak perbankan

g. Pengendalian Mutu (Quality Control) h. Pembuatan Biaya Pemasaran

i. Membuat Laporan-Laporan yang diperlukan Direksi berkaitan dengan aktivitas Bagian Penjualan.

8. Bagian Pembiayaan (BPA)

Tugas dan Tanggung jawab (Job-describtion):

a. Perencanaan dan Pengendalian arus keluar masuk dana (cashflow b. Perencanaan dan Pengendalian Investasi (AnggaranPendapatan dan

Biaya beserta Realisasinya)

c. Penataan Administrasi Keuangan (Dana & Bank)

d. Mengkordinasikan pembuatan Laporan Keuangan serta Analisaya dan memberikan surat kepada Direksi atas kondisi keuangan perusahaan

(47)

e. Memantau Jenis Material dan Sumber-Sumber Material yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek dan Perkembangan / Perubahan Harganya.

f. Mengupayakan kelancaran dan terpenuhinya permintaan material dari proyek, termasuk menjalin kerjasama dengan suplier pemasok material.

9. Bagian Akutansi (BAK)

Tugas dan Tanggung Jawab (job-Describtion):

a. Penataan Administrasi Pencatatan Sumber dan Alokasi Dana (Harta, Kewajiban, Modal, Penghasilan dan Biaya).

b. Pengawasan / Pengendalian Investasi (Anggaran Pendapatan dan Biaya beserta Realisasinya)

c. Inventarisasi Assets Perusahaan

d. Efektvitas kelancaran arus informasi manajemen

e. Membuat Laporan Keuangan serta Analisanya dan memberikan saran kepada Direksi atas kondisi keuangan perusahaan.

10. Bagian Umum dan Sekertariat (BUS)

Tugas dan Tanggung Jawab (job-Describtion):

a. Efektivitas kelancaran arus informasi manajemen baik antar Bagian, Departemen maupun Direksi.

b. Penataan Administrasi Perkantoran, baik Intern maupun ekstern c. Penataan dan Inventarisasi Asset perusahaan

(48)

e. Membuat Laporan-Laporan yang diperlukan Direksi berkaitan dengan aktivitas bagian umum.

f. Menjadwal Kegiatan Dewan Direksi setiap harinya (ekstern).

g. Mengkordinasikan Rapat Dewan Direksi setiap harinya (intern).

h. Mengkonsep / Membuat surat-surat yang akan diterbitkan oleh Direksi.

i. Membuat Notulen Rapat Dewan Direksi, baik Rapat dengan Pihak ekstern maupun Rapat Intern di dalam lingkungan perusahaan.

j. Mengkordinir Kelancaran arus informasi manajemen kepada dan atau dari Dewan Direksi, baik langsung, tertulis (surat, nota, dokumen) maupun melalui sambungan telepon.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada 65 konsumen PT. Anugerah Asykar Zharif yang dijadikan sebagai responden maka diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 30 46.2%

2 Perempuan 35 53.8%

Jumlah 65 100%

Sumber: Hasil Penelitian

(49)

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar Konsumen PT. Anugerah Asykar Zharif di dominasi oleh konsumen yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 35 orang (53.8%) dan laki-laki sebanyak 30 orang (46.2%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang berjenis kelamin laki-laki lebih dominan pada PT. Anugerah Asykar Zharif.

Adapun karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 20-30 Tahun 33 50.8%

2 31-40 Tahun 26 40.0%

3 41-50 Tahun 5 7.7%

4 >51 Tahun 1 1.5%

Jumlah 65 100%

Sumber: Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar usia konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif di antara 20 sampai dengan 40 tahun dengan perincian usia 20-30 tahun dengan jumlah sebanyak 33 orang (50.8%), usia 31-40 tahun sebanyak 26 orang (40.0%), usia 41-50 tahun sebanyak 5 orang (7.7%) dan usia >51 tahun sebanyak 1 orang (1.5%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif di dominasi oleh konsumen yang berusia produktif.

Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

(50)

Tabel 4.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 SLTA/Sederajat 40 61.5%

2 D3 19 29.2%

3 S1 6 9.2%

Jumlah 65 100%

Sumber: Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif memiliki jenjang pendidikan terakhir SLTA/Sederajat dengan perincian, SLTA/Sederajat sebanyak 40 orang (61.5%), D3 sebanyak 19 orang (29.2%), dan S1 sebanyak 6 orang (9.2%). Hal ini dapat dijelaskan bahwa konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif di dominasi oleh konsumen yang bertamatan SLTA/Sederajat dan D3.

4.2.2. Deskripsi Variabel Penelitian

4.2.2.1.Tanggapan Responden Terhadap Harga

Adapun hasil tanggapan responden berdasarkan kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4.

Tanggapan Responden terhadap Harga Kategori

Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1)

F % F % F % F % F %

x1_01 10 15.4% 49 75.4% 5 7.7% 1 1.5% 0 0%

x1_02 12 18.5% 49 75.4% 4 6.2% 0 0% 0 0%

x1_03 9 13.8% 47 72.3% 8 12.3% 1 1.5% 0 0%

x1_04 9 13.8% 50 76.9% 5 7.7% 1 1.5% 0 0%

x1_05 8 12.3% 49 75.4% 6 9.2% 2 3.1% 0 0%

Sumber: Data setelah diolah, 2018

(51)

Untuk butir pernyataan variabel Harga, sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju dan sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa konsumen pada PT. Anugerah Asykar Zharif memberikan tanggapan yang positif terhadap Harga yang diberikan oleh PT. Anugerah Asykar Zharif, walaupun terdapat sebagian konsumen yang menyatakan tidak setuju. Jawaban responden dapat dilihat dengan perincian sebagai berikut.

1. Untuk pernyataan, Harga Rumah pada PT Anugerah Asykar Zharif tipe 36 bersubsidi sangat terjangkau, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang (15.4%), yang menyatakan setuju sebanyak 49 orang (75.4%), yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 orang (7.7%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang (1.5%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 0 orang (0%).

2. Untuk pernyataan, Saya merasa puas dengan keterjangkauan harga rumah pada PT Anugerah Asykar Zharif tipe 36 bersubsidi, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12 orang (18.5%), yang menyatakan setuju sebanyak 49 orang (75.4%), yang menyatakan kurang setuju sebanyak 4 orang (6.2%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 0 orang (0%).

3. Untuk pernyataan, Kualitas Rumah pada PT. Anugerah Asykar Zharif sesuai dengan harganya, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 9 orang (13.8%), yang menyatakan setuju sebanyak 47 orang (72.3%), yang menyatakan kurang setuju sebanyak 8 orang (12.3%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang (1.5%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 0

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam praktikum ini sayur dan buah-buahan yang diguanakan adalah adalah beberpa jenis sayur berwarna hijau dan buah apel dan alat-alat yang dibutuhkan akan diterangkan pada Tabel

perilaku jujur, disiplin, tanggung -jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif dan menunjukan sikap

Kamandaka dengan rute perjalanan Purwokerto – Semarang sejak bulan Februari 2015. Penambahan jumlah trip KA Kamandaka yang awalnya hanya satu kali keberangkatan menjadi

Bila pada tutup kontener tidak ada karat, maka untuk menghilangkan kotoran yang melekat atau kemungkinan adanya kontaminasi radioaktif pada tutup kontener baik bagian luar

The CLT: states that for a population with mean µ and variance σ , the sampling distribution of the sample means for any sample of size n will be approximately normally

The analyst(s) named in this report certifies that all of the views expressed by the analyst(s) in this report reflect the personal views of the analyst(s) with regard to any and

Peta kontur anomali medan magnet total yang diperoleh dari hasil koreksi adalah gabungan dari anomali medan magnet regional dan anomali medan magnet

Sampai pada bagian ini penulis menegaskan bahwa secara operasional yang dimaksud oleh judul pembahasan ini adalah, pertama, hukum atau peraturan yang digunakan