• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Tugas Akhir Teknik Informatika Noviyanti K 1, St.Rukmini Adikarini 2, Muhammad Nizwar, Mukarramah Yusuf D , D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Tugas Akhir Teknik Informatika Noviyanti K 1, St.Rukmini Adikarini 2, Muhammad Nizwar, Mukarramah Yusuf D , D"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN APLIKASI LIVE CHAT DENGAN

MENGGUNAKAN WEBRTC SEBAGAI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN

JARAK JAUH (E-LEARNING)

Noviyanti K1, St.Rukmini Adikarini2, Muhammad Nizwar, Mukarramah Yusuf

Abstrak--- Proses belajar-mengajar yang dilakukan biasanya dilakukan secara langsung dengan bertatap muka atau yang biasa disebut pendidikan konvensional. Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang cukup dirasakan 5 tahun terakhir khususnya dalam bidang komunikasi, Proses pembelajaran secara bertatap muka bisa saja tidak dilakukan. Oleh karena itu, pengembangan proses pembelajaran secara jarak jauh perlu dilakukan. Pembelajaran jarak jauh dapat bermanfaat untuk memudahkan proses pembalajaran karena menggunakan media internet yang dapat dijangkau karena sudah banyak tempat yang menyediakan koneksi internet secara gratis.

Pembelajaran jarak jauh harus dapat digunakan oleh siapapun dan dimanapun. Oleh karena itu, sistem tersebut secara teknis harus mampu lintas platform dan WEBRTC(WEB Real-Time Communication) merupakan jawaban dari pengembangan aplikasi untuk pembelajaran jarak jauh karena dapat menunjang komunikasi secara real time.

Kata kunci : e-learning, pembelajaran jarak jauh, webrtc, livechat

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan meningkatnya pengguna internet di Indonesia sebesar 28 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 71 juta orang sejak tahun 2013, juga turut mendorong berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh. Sistem pembelajaran yang selama ini dilakukan mayoritas masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional. Dalam sistem pembelajaran konvensional ditemukan banyak kekurangan seperti keterbatasan tempat dan waktu. Dalam dunia perkuliahan misalnya,seringkali ditemukan mahasiswa yang mungkin saja mengantuk atau malah tidak hadir di dalam kelas,ataupun terkadang dosen tidak sempat hadir di dalam kelas karena sedang beradadi luar kota. Dari berbagai masalah yang muncul itulah diperlukan upaya untuk memberikan inovasi dalam gaya belajar. Oleh sebab itu dikembangkanlah pembelajaran jarak jauh yang dapat mengatasi masalah yang terdapat pada pembelajaran konvensional.

Pembelajaran jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengatasi perbedaaan jarak waktu dan tempat dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Karakteristik paling utama pembelajaran jarak jauh adalah pelaksaannya dapat dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda. Hal ini yang membedakan pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran konvensional karena pembelajaran konvensional harus dilakukan di tempat yang sama[1]

Pembelajaran Jarak Jauh telah dianggap sebagai salah satu metode yang cukup efektif. Salah satu alasannya karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan peraturan nomor 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi khususnya pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh atau yg disingkat PJJ memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, yang menunjukkan bahwa metode e-learning tidak menutup seseorang untuk menuntuk ilmu pada sebuah wilayah yang terisolasi, membuat pelajar menjadi lebih terbuka pada kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan dari mana saja. [2]

Dari proses pembelajaran jarak jauh yang dibahas dalam Permendikbud tersebut, maka penulis berinisiatif membuat suatu aplikasi chat yang berbasis webRTC.

Aplikasi ini dapat diakses oleh semua individu untuk memudahkan komunikasi jarak jauh tanpa menginstal atau mengunduh aplikasi, cukup membuka sebuah situs.

WebRTC merupakan sebuah API (Application Programming Interface) yang didesain agar dua browser dapat melakukan video chat, voice chat¸ live editor dan file sharing dengan menggunakan koneksi langsung dari dua browser. Dengan webRTC ini dapat dibuat sebuah media komunikasi berupa aplikasi live chat. Aplikasi Web LiveChat yaitu pemrograman berbasis web yang berfungsi sebagai media komunikasi jarak jauh dan pertukaran informasi antara satu orang dengan orang yang lain atau biasa disebut dengan media chatting. Diharapkan pembuatan aplikasi livechat menggunakan webRTC dapat memudahkan interaksi antara pengajar dan pembelajar tanpa perlu menginstal suatu plugin selain itu tidak memerlukan proses registrasi.

WEBRTC (WEB REAL-TIME COMMUNICATION) Teknologi web telah berkembang dengan sangat pesat.

Beragam fitur dan fungsi-fungsi setiap harinya terus dikembangkan oleh developer yang ada di seluruh dunia.

(2)

Manfaatnya pun sangat kental kita rasakan sekarang, salah satunya ialah video call dan chat. Oleh karena itu dengan pesatnya perkembangan tersebut lahirlah beragam tekologi untuk menutupi kekurangan yang ada sebelumnya. Karena pada dasarnya pun manusia selalu memiliki naluri untuk terus berkembang. Salah satu diantaranya ialah teknologi WebRTC.

WebRTC (Web Real-Time Communications) merupakan sebuah proyek open-source yang memungkinkan untuk dilakukannya komunikasi real-time lintas web browser.

Teknologi ini berjalan diatas backbone web browser modern. Komunikasi tersebut nantinya terdiri dari pemanfaatan suara, video dan konektivitas menggunakan Javascript API tanpa plugin tambahan.[3]

LiveChat WebRTC

Chat adalah suatu aplikasi populer dimana pengguna dapat melakukan komunikasi antara satu dengan lainnya dengan menggunakan teks. Di dunia internet kini banyak situs yang menyediakan aplikasi chat, seperti Instant Messaging, Yahoo Messanger, dan lain sebagainya. Tetapi pada saat ini website penyedia layanan tersebut tidak mengakomodasi pengguna yang memiliki keterbatasan, terutama pengguna dengan keterbatasan penglihatan.

Situasi ini membuat proses komunikasi menjadi sulit, dimana tingkat aksesibilitas pemberian dan penerimaan informasi menjadi rendah.

WebRTC mendukung pertukaran data dalam bentuk video, audio, teks dan data. Namun, pembuatan aplikasi liveChat hanya menggunakan dua API utama WebRTC, yaitu:

1. RTCPeerConnection yang merupakan komponen WebRTC yang mengatur komunikasi data streaming diantara peers secara efesien dan stabil. RTC Peer Connection membantu menyederhanakan kompleksitas koneksi yang ada. Koding dan protocol dari WebRTC membantu untuk membuat sebuah komunikasi real-time tetap bisa terlaksana, walau dengan koneksi yang tidak stabil:

- Pengembalian data paket yang hilang - Peredam Gema (echo)

- Penyesuaian Bandwith

- Pengambil-alihan control otomatis - Peredam noise dan supresi suara - Pembersih gambar

2. RTCDataChannelAPI dapat membantu terjadinya proses pertukaran data antar peer, dengan tingkat latency yang rendah dan throughput yang tinggi. Jenis pertukaran data macam ini dapat sangat membantu dalam pengembangan aplikasi seperti : game, aplikasi remote

desktop, real-time text chat, transfer file dan desentralisasi jaringan. [4]

SCTP

Stream Control Transmission Protocol merupakan sebuah transportasi protokol yang bekerja mengatur paket jaringan tanpa koneksi seperti IP. SCTP berfungsi mengirimkan sinyal pesan PTSN ke jaringan IP. SCTP dapat melakukan :

- Pemeriksaan pada user data untuk menghindarai data yang terduplikasi atau error

- Pembagian data menjadi paket-paket yang lebih kecil untuk menghindari kelebihan bandwith dan agar data dapat sampai lebih cepat. [5]

Signaling

Signaling adalah jembatan yang menghubungkan dua peers. Signaling tidak termasuk ke dalam RTCPeerConnection API.

Developer dapat memilih untuk menggunakan jenis signaling yang mereka anggap paling memadai. Signaling digunakan untuk saling bertukar tiga jenis informasi, yaitu:

- Pesan Sesi Kontrol, untuk memulai atau mengakhir komunikasi dan menyalurkan error

- Konfigurasi Jaringan, untuk mengirimkan informasi berupa computer alamat IP dan port kepada peers.

- Kapabilitas Media, untuk mengetahui jenis codec dan resolusi video yang mana saja yang bisa di-handle oleh browser masing-masing dan cara penyaluran komunikasinya.

Perlu diketahui, sebelum memulai menggunakan WebRTC, sebuah proses signaling utuh harus dijalankan terlebih dahulu untuk mengetahui jenis koneksi dan kapabilitas koneksi antar peers.[6]

Metodologi Penelitian

(3)

1. Studi Literatur dan Survei Kebutuhan

Studi literature dan survei kebutuhan dilakukan dengan melakukan kajian pustaka melalui literatur yang relevan, maupun artikel-artikel yang didapatkan melalui internet, serta mempelajari lebih dalam mengenai WebRTC.

2. Observasi

Obeservasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pengujian terhadap beberapa aplikasi yang terkait dengan webRTC melalui pengkajian lewat media internet.

3. Analisis dan Perancangan Aplikasi

Analisis dan perancangan aplikasi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap masalah yang ada, batasan yang dimiliki serta kebutuhan yang diperlukan.

4. Implementasi

Implementasi dilakukan dengan melakukan perancangan aplikasi yang akan dibangun dengan pengimplementasian algoritma dan rancangan sistem yang telah berhasil dirancang melalui observasi dan kajian literature.

5. Pengujian

Pengujian dilakukan dengan membandingkan koneksi antara dua browser, apakah aplikasi berhasil dikembangkan.Selain itu pengujian juga dilakukan dengan membagikan kuesioner untuk mengukur kepuasan seorang user dalam menggunakan aplikasi yang dikembangkan.

6. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian melalui sistem yang telah dibuat. Kesimpulan yang diharapkan sesuai dengan tujuan dari tugas akhir ini.

PERANCANGAN SISTEM Arsitektur

Arsitektur yang akan digunakan untuk menciptakan komunikasi antar browser (peers) ialah Star: medium N- way call.

Mekanisme komunikasi streaming data arsitektur ini menunjuk satu peer yang akan menjadi initiator, dimana initiator akan mendapatkan tiap data yang dikirim oleh peer kemudian meneruskannya ke peer yang lain. Dengan arsitektur ini maka komunikasi data akan menghemat bandwidth dan penggunaan memorinya . [7]

Pengembangan Aplikasi

Untuk menghubungkan antar peer terlebih dahulu peer harus bertukar informasi session control message, network configuration, dan media capabilitiesnya. Maka dari itu dibutuhkan server node.js dan modul socket.io sebagai media perantara untuk melakukan proses signaling. Peer yang terlebih dahulu melakukan koneksi ke server akan di anggap sebagai initiator. Jika ada peer yang baru masuk, maka server akan mengabari Initator, initiator akan melakukan pemanggilan ke peer 2, kemudian peer 2 akan menjawab pemanggilan dari peer 1.

Jenis Komunikasi

Terdapat dua jenis komunikasi pada aplikasi chat ini, -Public Chat

Pada Public Chat, user dapat mengirimkan pesan kepada seluruh anggota yang masuk dalam suatu room

Gambar 3.pengiriman pesan public

Dari gambar 3 diatas dapat dilihat alur pengiriman pesan secara public.Jika seorang client ingin mengirimkan chat secara public, sebelumnya pesan tersebut terlebih dahulu dikirimkan kepada initiator (proses 1) dan system akan meneruskannya untuk ditampilkan pada seluruh client /chat public (proses 2)

Gambar 2. Topologi N-Star

(4)

-Private Chat

Pada Private Chat user dapat mengirimkan pesan kepada user tertentu yang diinginkan.

Gambar 4.pengiriman pesan private

Mengenai alur pengiriman pesan privat,dapat dil;ihat pada gambar 4 di atas. Jika seorang client ingin mengirimkan pesan secara private, maka terlabih dahulu pesan tersebut akan dikirimkan ke initiator (proses 1), dan akan diteruskan ke client yang dituju (proses 2). Meskipun melewati initiator, Pesan tersebut tidak akan terbaca oleh initiator dikarenakan sistem akan langsung meneruskannya tanpa menampilkannya pada kotak chat yang dimiliki initiator.

Flowchart send chat

Alur kerja sistem pengiriman data chat dapat dilihat pada gambar 5 sebagai berikut

Dari gambar 5 diatas, dapat dilihat alur kerja dari aplikasi chat tersebut saat mengirim pesan.Setiap pesan yang akan dikirim memiliki banyak atribut-atribut yang dibutuhkan oleh system seperti idchat,isi chat,tipe chat,nama client,dan destinasi pesan.Kemudian, system akan memastikan apakah RTC telah siap(channel ready) Jika telah siap,system akan melakukan pengecekan apakah pesan tersebut berasal dari initiator atau bukan.Jika ya,maka akan dilakukan pengecekan mengenai destinasi atau tujuan pesan tersebut apakah public atau private.Setelah itu pesan akan dikirim sesaui dengan destinasi yang dituju. Sedangakan apabila pesan tersebut bukan berasal dari initiatior, maka pesan tersebut terlabih dahulu akan dikirimkan kepada initiator untuk kemudian ditindaklanjuti.

Flowchart penerimaan data

Alur kerja sistem penerimaan data chat dapat dilihat pada gambar 6 sebagai berikut

Gambar 5. Flowchart send data Gambar 6. Flowchart penerimaan data

(5)

Dari gambar 6 diatas dapat kita lihat alur kerja dari aplikasi tersebut saat penerimaan pesan. Saat menerima pesan, sistem akan menerima data dari pesan tersebut berupa id chat, isi chat, dan destinasi pesan tersebut.

Setelah itu akan dilakukan pengecekan apakah target chat tersebut sama dengan myid dan target pesan tersebut bukan public. Jika ya, maka sistem akan menampilkan pesan tersebut dalam chat private. Sedangkan jika tidak , maka berarti pesan tersebut adalah public dan pesan tersebut ditampilkan dalam chat public. Setelah pesan tersebut ditampilkan sesuai tujuannya, selanjutnya akan dilakukan pengecekan lagi untuk melakukan forward pesan. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh initiator, maka jika yang menerima pesan tersebut adalah initiator dan target id-nya tidak sama dengan my id, maka pesan tersebut berarti ditujukan kepada client lain dan harus diteruskan (forward) kepada tujuannya. Jika pesan tersebut public, maka pesan tersebut akan dikirim kepada seluruh client. Sedangkan jika pesan tersebut bukan public, maka pesan tersebut akan dikirimkan kepada client yang dituju (spesific client).

Use Case Diagram

Gambar use case pada gambar 7 merupakan gambaran fungsionalitas dari sistem aplikasi live chat ini.Initiator memiliki pekerjaan/aksi untuk membuat room, menerima

pesan dari client, meneruskan pesan ke public chat, dan meneruskan pesan ke private chat. Sedangkan aksi yang dapat dilakukan oleh client adalah bergabung ke dalam room yang telah disediakan oleh initiator, mengirim pesan melalui initiator,dan menerima pesan yang dikirim melalui initiator.

Desain interface

Form login

Agar dapat menggunakan aplikasi live chat, user perlu melakukan proses login terlebih dahulu.Proses login ini dilakukan dengan memasukkan room name,nama,dan password. Tampilan form login dapat dilihat pada gambar 8 sebagai berikut.

Gambar 8. Tampilan Form login

Form Chat Public

Pada aplikasi chat, terdapat dua fungsi yaitu dapat melakukan chat untuk publik/umum dan chat secara privat keapada user yang diinginkan.Tampilan form chat public dapat dilihat pada gambar 9 sebagai berikut.

Gambar 7. Use case diagram

Gambar 9. Tampilan Form chat private

Room Name

Name

Password

(6)

Form chat privat

Untuk melakuakn chat secara privat,dapat dilakukan dengan mengaktifkan tab ‘Private Chat’. Tampilan form private chat dapat dilihat pada gambar 10 sebagai berikut.

Gambar 10. Form chat private user tertentu

Agar dapat mengirimkan pesan kepada user tertentu ataupun membaca pesan dari user tertentu, dilakukan dengan memilih nama user yang diinginkan.Tampilan form ‘chat private’ ketika menerima pesan ataupun mengirimkan pesan dapat dilihat pada gambar 10.

4.HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perancangan aplikasi Live Chat dengan webRTC ini adalah sebuah tampilan yang merupakan salah satu bagian dari situs e-learning. Situs ini memiliki fitur seperti live editor, live streaming,live presentation,dan live chat itu sendiri yang berada di sebelah kanan.

Tampilan awal yang menjadi default dari aplikasi live chat ini adalah tab chat public. Untuk mengrimkan pesan kepada seluruh user yang ada dalam situs e-learning tersebut,user melakukan pengetikan teks ke dalam kolom yang telah tersedia di bagian bawah.

-Form Login

Gambar 11. Tampilan Form Login

Form login yang ditunjukkan pada gambar 11, sebagai form inputan data berupa room name, name,dan password untuk dapat masuk ke room yang diingikan (sebagai initiator) atau ruangan yang telah dibuat sebelumnya oleh initiator (sebagai client).

- Halaman Awal

Tampilan halaman awal setelah melakukan proses login adalah sebuah situs e-learning yang di dalamnya tedapat beberapa fitur seperti live editor, live streaming, dan live chat itu sendiri yang terletak di sebelah kanan yang dapat dilihat pada gambar 12 sebagai berikut.

-Form Chat Public

Form chat pada gambar 13 merupakan tempat melakukan proses chatting dengan semua user yang telah bergabung dalam satu room tertentu. User perlu menekan enter untuk mengirimkan teks kepada semua user yang telah bergabung.

Gambar 13. Tampilan Aplikasi LiveChatRTC Gambar 12. Tampilan halaman awal

(7)

Gambar 16. Bandwith Pengiriman Data Aplikasi Live Chat -Form Chat Private

Gambar 14. Tampilan Chat Private

Form chat pada gambar 14 merupakan tempat untuk memilih user mana yang dituju untuk melakukan proses chat.

Penggunaan Bandwith

Spesifikasi komputer yang digunakan saat melakukan pengujian ini adalah dengan menggunakan processor core i5 clock 1.8 GHZ dan memiliki RAM sebesar 4 GB.

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan satuan Kb (Kilo Bit).

Dari gambar 15 diatas dapat dilihat bahwa untuk menjalankan aplikasi Live Chat membutuhkan daya CPU sebesar 0.83 GHz dan 1.5GB RAM.

Adapun mengenai jumlah banyaknya data yang dikirim persatuan waktu yaitu jumlah data yang dikirim oleh aplikasi Live Chat sebesar 8.0 Kbps.Data tersebut dapat dilihat pada gambar 16 berikut.

Pengujian dengan Kuesioner

Aplikasi ini telah diuji dengan mengambil 20 orang responden yang merupakan mahasiswa informatika UNHAS. Pengujian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada respnden untuk menjawab sejumlah pertanyaan terkait dengan tingkat kepuasan responden terhadap aplikasi live chat yang telah dibuat.

Kuesioner ini berisi 5 pertanyaan meliputi

1. Visual design dari interface aplikasi live chat webRTC

2. Pemahaman terhadap menu pada aplikasi live chat webRTC

3. Kemudahan dalam perpindahan antara chat secara public ke chat secara private

4. Notifikasi yang dilakukan sistem setiap pesan masuk 5. Kelancaran proses chatting secara keseluruhan

menggunakan aplikasi live chat WebRTC

Setiap pertanyaa diatas memiliki 5 jawaban. Jawaban tersebut memiliki nilai berdasarkan tingkat positif dari jawaban tersebut. Untuk jawaban yang paling positif,jawaban tersebut bernilai 5 dan jawaban yang paling negatif bernilai 1.

79 89 89

75

88

1020 3040 5060 7080 10090

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Hasil Persentase kuesioner

Hasil Presentase kuesioner Gambar 15. Data performance saat pengiriman chat

Gambar 17. Hasil persentase kuesioner

kuesioner

(8)

Dari gambar17 diatas dapat dilihat hasil jumlah persentase tiap pertanyaan dari jawaban yang telah diberikan oleh responden. Jika dilihat dari kriteria interpretasi skor berdasarkan interval :

Angka 0% – 19,99% = Sangat Buruk Angka 20% – 39,99% = Buruk Angka 40% – 59,99% = Cukup Angka 60% – 79,99% = Baik Angka 80% – 100% = Sangat Baik

Maka dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dari segi tampilan (visual design) 79% masuk dalam kategori baik, Pemahaman terhadap menu 89% masuk dalam kategori sangat baik, Kemudahan dalam memilih menu chat dari public ke private 89% masuk dalam kategori sangat baik, Feedback yang diberikan sistem yaitu sebuah notifikasi pada setiap pesan yang masuk 75% masuk dalam kategori baik, dan Kelancaran dalam keseluruhan proses chatting pada aplikasi live chat ini 88% masuk dalam ketagori sangat baik.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari pengembangan aplikasi live chat dengan menggunakan webrtc sebagai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk media pembelajaran jarak jauh (e-learning) yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

Setelah dilakukan pengujian penggunaan bandwith,RAM,dan CPU, penggunaan aplikasi ini tidak menggunakan daya computer yang cukup banyak, sehingga memungkinkan untuk digunakan oleh jaringan dan daya computer yang rendah sekalipun.Penggunaan CPU dan RAM untuk menjalankan aplikasi live chat RTC ini menggunakan 0.82 GHz Daya CPU dan 1.3 GB RAM.Hal ini juga menunjukkan bahwa aplikasi live chat yang menggunakan webRTC bisa memakai perangkat yang memiliki sumber terbatas.

SARAN

Dalam pebuatan aplikasi chat ini kami tentunya masih membutuhkan beberapa saran yang sifatnya membangun demi perbaikan yang lebih baik mengingat masih adanya keterbatasan dalam program tersebut.Adapun saran dari kami agar nantinya aplikasi ini dapat dikembangkan oleh adik-adik mahasiswa teknik informatika Universitas Hasanuddin dengan memikirkan kebutuhan lain yang mungkin diperlukan dalam proses pembelajaran jarak jauh.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Reni,Ellis. Pembelajaran jarak jauh berbasis web dalam meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa kelas XII di Australia. Bali:2014.910

[2]Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2012.Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi. Jakarta:Permendikbud

[3] WebRTC: Peluang untuk Pengusaha Developer Web -- -- www.eplusgo.com/webrtc-peluang-untuk-pengusaha- developer-web/

[4]Dutton, Sam.. Getting Started With WebRTC. 21 Februari 2014. Google docs.2014.

[5] Stream Control Transmission Protocol. IETF. October 2000. RFC 2960.

[6] LaurentJ, Jeremie, Austin Matherne and Chris Davis Mills. Introduction to WebRTC Architecture. 13 Juni 2014. Mozilla Foundation Docs. 2014.

[7]Dutton, Sam. WebRTC in The Real World : STUN, TURN and Signaling. 4 November 2013. Google docs.

2013.

Noviyanti K , lahir di Makassar tanggal 18 November 1992, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 2 Makassar, dan melanjutkan studi sebagai mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro program studi Teknik Informatika Universitas Hasanuddin angkatan 2010.

St Rukmini Adikarini, lahir di Makassar pada tanggal 6 Juni 1992. Merupakan anak kedua dari 3 orang bersaudara.

Tertarik dalam bidang teknologi informasi dan penyiaran sejak kecil. Menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Makassar dan melanjutkan studi sebagai mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro program studi Teknik Informatika Universitas Hasanuddin angkatan 2010.

Gambar

Gambar 3.pengiriman pesan public
Gambar 5. Flowchart send data  Gambar 6. Flowchart penerimaan data
Gambar  use  case  pada  gambar  7  merupakan  gambaran  fungsionalitas  dari  sistem  aplikasi  live  chat  ini.Initiator  memiliki  pekerjaan/aksi  untuk  membuat  room,  menerima
Gambar 10. Form chat private user tertentu
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika yang disebabkan oleh gaya Van Der dan secara kimia (terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan adsorben). Apabila

PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN BENGKEL FISIKA KOMUNIKASI FISIKA GELOMBANG BIOFISIKA TERMODINAMIKA FISIKA MATEMATIKA FISIKA MODERN FISIKA DASAR IP. FISIKA

Dengan memanfaatkan sumber yang ada berupa e-commerce, UMKM harus mengikuti arus teknologi yang akan membuat mereka semakin baik dalam usahanya5. Banyaknya masalah internal

Jadi pandangan kita tentang waktu selalu mengakar pada suatu kebudayaan, namun bagaimana kita menggunakan waktu maka hal itu berkaitan dengan persepsi tentang

sistim Pengaturan/pengendalian lalu lintas pada persimpangan mempunyai cakupan luas antara lain masalah perhitungan besarnya kapasitas persimpangan yang ada, volume lalu lintas,

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggunakan menilai keadaan seseorang. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara individu maupun dalam bentuk

The effect of Active Knowledge Sharing to the learning outcomes of class VIII A and VIII B class as the control class is also likely influenced by several factors, including

Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar fisika anatara peserta didik yang