MODUL PRAKTIKUM
MATA KULIAH MANAJEMEN PERPUSTAKAAN KLASIFIKASI KOLEKSI BAHAN PUSTAKA
DOSEN PENGAMPU:
Meilina Bustari, M.Pd.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan buku modul mata kuliah PKL Manajemen Perpustakaan ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Buku Modul PKL Manajemen Perpustakaan ini merupakan panduan praktis bagi mahasiswa agar dapat melakukan praktik pengelolaan bahan pustaka dengan cara manual. Buku modul ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa langkah-langkah dalam mengolah bahan pustaka mulai dari bahan pustaka masuk ke perpustakaan sampai pada penyajian di rak. Adapun kegiatan pengolahan bahan pustaka dimulai dengan kegiatan inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, dan penyelesaian koleksi bahan pustaka. Oleh karena itu, buku modul ini diharapkan mampu membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis tentang pengolahan bahan pustaka sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut di perpustakaan.
Untuk itu, tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulisan buku modul ini. Penulis menyadari bahwa buku modul ini masih perlu dikembangkan dan disempurnakan lebih lanjut. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
TOPIK II
KLASIFIKASI KOLEKSI BAHAN PUSTAKA
A. Tujuan Perkuliahan (Learning Outcomes)
Mahasiswa mampu mengklasfikasi koleksi bahan pustaka baik secara artifisial maupun fundamental.
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang diperlukan untuk melakukan inventaris secara manual:
a. Pensil
b. Penghapus pensil 2. Bahan yang diperlukan:
a. Buku yang sudah diberi cap inventaris
b. Buku panduan klasifikasi UDC atau DDC (jika klasifikasi dilakukan dengan sistem fundamental).
C. Langkah-langkah Praktikum
Klasifikasi koleksi bahan pustaka adalah pengelompokkan koleksi bahan pustaka menurut sistem tertentu, agar pengguna perpustakaan dapat dengan mudah menemukan koleksi yang diinginkan.
Adapun langkah-langkah dalam klasifikasi bahan pustaka adalah sebagai berikut.
1. Siapkan buku pedoman klasifikasi yang telah dipilih (DDC atau UDC)
2. Siapkan buku bahan pustaka yang telah diberi stempel perpustakaan dan stempel inventaris.
3. Selanjutnya bahan pustaka tersebut dikelompokkan berdasarkan subyek dan bentuk penyajiannya. Ada perkecualian untuk bahan pustaka tentang kesusasteraan, dimana bentuk lebih diutamakan daripada subyeknya.
4. Bahan pustaka dikelompokkan sesuai dengan apa yang menjadi maksud dan tujuan pengarang 5. Bahan pustaka diklasir berdasarkan subyek yang paling khusus
6. Apabila bahan pustaka dapat ditempatkan pada dua nomor kelas yang sama-sama tepat, maka klasirlah bahan pustaka tersebut pada nomor kelas yang paling bermanfaat bagi pemakai jasa perpustakaan dan pustakawan
7. Apabila bahan pustaka membahas dua subyek atau lebih dan keduanya saling berhubungan, maka bahan pustaka tersebut diklasir pada subjek yang dipentingkan oleh pengarangnya, dengan cara melihat dari subjek mana yang lebih banyak dibahas.
8. Apabila bahan pustaka membahas suatu subjek dari dua aspek/atau lebih (interdisipliner), klasirlah bahan pustaka tersebut pada aspek yang paling diutamakan di dalam pembahasannya.
9. Apabila bahan pustaka membahas suatu subjek yang belum atau tidak terdapat nomor klasnya di dalam bagan (sistem klasifikasi), klasirlah bahan pustaka tersebut pada nomor kelas yang paling dekat dengan subjek dan tidak membuat nomor sendiri.
Klasifikasi koleksi bahan pustaka dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Klasifikasi Artifisial
Klasifikasi artifisial dilakukan dengan memperhatikan data/kondisi fisik koleksi bahan pustaka, misalnya: warna, ukuran koleksi, dan lain-lain.
2. Klasifikasi Fundamental
Klasifikasi fundamental dilakukan dengan memperhatikan subyek atau permasalahan koleksi bahan pustaka. Klasifikasi fundamental dapat dilakukan dengan menggunakan notasi/tanda berupa huruf atau angka.
a. Huruf
Sistem klasifikasi dengan menggunakan huruf biasa disebut dengan sistem klasifikasi perpustakaan kongres (library of congress system). Berikut adalah notasi berupa huruf beserta keterangannya dalam sistem klasifikasi perpustakaan kongres.
A- Karya umum B- Filsafat dan agama C- Sejarah
D- Sejarah kuno (kecuali amerika) E- Sejarah amerika
F- Geografi, antropologi H- Ilmu sosial
I- Ilmu politik, dan seterusnya.
b. Angka
Sistem klasifikasi dengan menggunakan kode/notasi angka biasa dilihat dalam sistem klasifikasi persepuluhan universal/ universal decimal classification (UDC) dan sistem klasifikasi persepuluhan dewey/ dewey decimal classification (DDC).
1) Universal Decimal Classification
Sistem UDC merupakan penyederhanaan dan perluasan sistem DDC yang disusun oleh British Standard Institution (BSI), di bawah pengawasan International Federation for Documentation (FID). Sistem UDC mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang dibagi menjadi sepuluh cabang, yang dinyatakan dengan pecahan persepuluhan.
0- Karya umum
1- Filsafat, metafisika, logika 2- Agama
3- Ilmu sosial 4- Filologi/bahasa
5- Ilmu pengetahuan murni 6- Ilmu pengetahuan terapan 7- Seni, olahraga, dan arsitektur 8- Kesusastraan
9- Geografi, sejarah, biografi
Angka-angka di atas kemudian diperluas lagi untuk menujukkan subyek umum ke subyek yang lebih khusus, misalnya:
5 - Ilmu pengetahuan murni 51 - Matematika
511 - aritmatika 512 - Aljabar
Sistem klasifikasi ini masih dibantu dengan simbol-simbol pembantu, misalnya:
+ untuk menghubungkan dua atau lebih nomor UDC yang terpisah, misalnya:
59 + 636 zoologi dan peternakan
: untuk menunjukkan hubungan subyek yang lebih dekat atau penerapan subyek lain, misalnya:
17 : 7 Etika dan moral 31 : 63 statistik dan pertanian
= untuk menunjukkan karya tulis yang ditulis dalam bahasa tertentu, misalnya:
61 (03) = 20 ensiklopedi kedokteran dalam bahasa inggris.
(0...) untuk menunjukkan karya tulis yang ditulis dalam bentuk tertentu, misalnya:
61 (03) ensiklopedi kedokteran 58 (021) handbook tentang botani.
2) Dewey Decimal Classification
Dalam sistem DDC, subyek-subyek dibagi dari subyek besar (utama) menjadi kecil (divisi), lalu dibagi lagi menjadi lebih kecil (subdivisi), dan lebih rinci lagi (tabel/bagan lengkap). Berikut adalah contoh-contoh penurunan dari subyek utama sampai dengan bagan lengkap.
Kelas Utama (Ringkasan I) 000- karya umum
100 - filsafat 200 - agama 300 - ilmu sosial 400 - bahasa
500 - ilmu pengetahuan murni
600 - ilmu pengetahuan terapan/teknologi 700 - seni, olahraga
800 - kesusastraan 900 - sejarah, geografi Divisi (Ringkasan II) 300 - ilmu sosial 310 - statustik umum 320 - ilmu politik 330 - ilmu ekonomi 340 - ilmu hukum
350 - administrasi negara 360 - layanan sosial 370 - pendidikan 380 - perdagangan 390 - adat istiadat Subdivisi (Ringkasan III) 370 - pendidikan
371 - hal-hal umum tentang pendidikan 372 - pendidikan dasar
373 - pendidikan lanjutan 374 - pendidikan orang dewasa 375 - kurikulum
376 - pendidikan wanita 377 - sekolah dan agama 378 - pendidikan tinggi 379 - pendidikan dan negara Bagan Lengkap
372.1 - soal-soal umum
372.2 - sekolah dasar 372.3 - sains dan teknologi 372.4 - membaca
372.5 - kesenian dan pekerjaan tangan 372.6 - bahasa dan kesusastraan 372.7 - matematika
372.8 - lain-lain mata pelajaran
372.9 - pengolahan historis, geografis, perseorangan
Sistem klasifikasi dengan menggunakan DDC sarat dengan pemahaman dengan subjek. Untuk melakukan klasifikasi dengan menggunakan sistem DDC, langkah- langkahnya sebagai berikut:
a) Memahami pola pembagian subjek
Sistem klasifikasi DDC membagi ilmu pengetahuan mulai dari subjek yang besar (umum) menjadi subjek yang lebih kecil (khusus). Untuk itu, perlu dipahami adanya kelas utama, divisi, sub divisi, dan penggunaan tabel atau bagan pembantu.
b) Menentukan subjek
Dalam menentukan subjek hendaknya diupayakan untuk mencari nomor yang paling spesifik. Informasi untuk menentukan subjek dapat diperoleh dari:
(1) Halaman judul (2) Kata pengantar (3) Daftar isi (4) Pendahuluan
(5) Membaca tiap-tiap bab dan beberapa kalimat (6) kesimpulan
c) apabila dalam suatu buku terdapat dua subjek atau lebih, terlebih dahulu diklasifikasi pada kelas yang utama.
d) Apabila tidak ada subjek yang utama, koleksi diklasifikasi pada subjek yang paling bermanfaat bagi pengguna perpustakaan atau diklasifikasi pada kelas yang disebut terlebih dahulu pada bagan klasifikasi.
e) Mengklasifikasi menurut subjeknya terlebih dahulu, lalu menurut bentuk penyajiannya.
Contoh:
Judul Subjek Bentuk Penyajian No. Klasifikasi Kamus Koperasi
Kontemporer
Koperasi Kamus (334) (03) (BN) (SS) 334.03 Bukan 03.334
f) Memahami indeks relatif yang tercantum pada bagian akhir, setelah bagan klasifikasi. Entri pokok pada indeks disusun secara alfabetis, demikian pula perincian aspek-aspek dari entri yang dirinci.
D. Evaluasi
Penilaian kemampuan mahasiswa dalam mengklasifikasi koleksi bahan pustaka dilakukan dengan memperhatikan beberapa indikator, antara lain:
1. Ketepatan penentuan nomor klasifikasi 2. Kerapian pengerjaan tugas