• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Persamaan Linier dan Matriks. Kania Evita Dewi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Persamaan Linier dan Matriks. Kania Evita Dewi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Kania Evita Dewi

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

(2)

Implementasi Matriks

Analisis Deteksi Tepi pada Citra dimana tepi adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang mendadak (besar) didalam jarak. Beberapa algoritma yang digunakan adalah deteksi tepi Sobel, Prewit, Robert, Canny.

Metode Item Best Collaborative Filtering, matriks digunakan untuk merepresentasikan nilai rating pelanggan dan barangnya

Metode Analytic Heararcy Process yang digunakan dalam sistem pengambilan Keputusan

Riset Operasional

(3)

Matriks

Matriks adalah suatu susunan bajar (array) bilangan-bilangan dalam bentuk segi empat, dengan jumlah baris sebanyak m dan jumlah kolom sebanyak n. dinotasikan dengan:

Ukuran (dimensi/ordo) matriks A diatas adalah mxn

=

mn m

m

n n

a a

a

a a

a

a a

a A

2 1

2 22

21

1 12

11 Baris pertama

Kolom Kedua

Unsur/entri/elemen ke mn (baris m kolom n)

(4)

Kesamaan dua Matriks

Misalkan A dan B adalah matriks yang berukuran sama A dan B dikatakan sama (notasi A = B) jika

j i

b

aij = ij , untuk setiap dan

(5)

Operasi Matriks

a. Jika A = (aij) dan B = (bij) masing-maisng adalah matriks mxn, maka A + B adalah matriks mxn yang elemn ke-ij adalah aij + bij, untuk setiap i dan j

b. Jika A adalah matriks mxn, α adalah suatu skalar maka αA adalah matriks yang dibentuk dari perkalian setiap elemen A dengan α.

c. Jika A dan B adalah matriks mxn maka A – B adalah matriks mxn yang dapat dituliskan dari A – B = A + (-B)

(6)

Operasi matriks lanjutan

d. Jika A matriks mxr dan B matriks rxn maka hasil kali

A.B = C adalah matriks mxn yang anggotanya didefinisikan sebagai berikut:

n j

m i

b a c

r

k

kj ik

ij , 1,2,..., 1,2,...,

1

=

=

=

=

(7)

Latihan

Perhatikan matriks-matriks dibawah ini:

Hitunglah

a. AB

b. A+B

c. A-3B

d. BC

=

5 1

0

3

2 32

A

=

1 6 2

3

0 B 1

=

3 1

4

2 1

1

3 1

6 C

(8)

Sifat-sifat Matriks

Misalkan A, B, C adalah matriks berukuran sama dan α, β merupakan undur bilangan Real, Maka operasi matriks memenuhi sifat berikut:

1. A+B=B+A

2. (A+B)+C=A+(B+C)

3. (AB)C=A(BC)

4. A(B+C)=AB+AC

5. (A+B)C=AC+BC

6. (αβ)A=α(βA)

7. α(AB)=(αA)B=A(αB)

8. (α+β)A= αA+ β A

9. α(A+B)= αA+ αB

(9)

Matriks-Matriks Istimewa

1. Vektor baris : Matriks Berukuran 1xn

2. Vektor kolom : Matriks Berukuran mx1

3. Matriks Bujursangkar: matriks berorde n jika jumlah baris dan kolom matriks sama yaitu n buah

4. Matriks diagonal : matriks bujur sangkar semua elemen diluar diagonal utama matriks A = 0, aij = 0, i≠j

5. Matriks Skalar : matriks bujur sangkar dimana elemen aii = α , untuk setiap i = 1, 2, …, n, sedangkan semua elemen diluar diagonal A aij = 0, i≠j

(10)

Matriks-matriks istimewa (lanjutan)

6. Matriks Identitas : matriks skalar dimana elemen aii=1, untuk setiap i = 1, 2, …, n, dinotasikan sebagai matriks I.

7. Matriks null : matriks dimana semua elemennya bernilai 0.

8. Matriks segitiga bawah : matriks yang semua elemen diatas diagonal utama adalah nol

9. Matriks segitiga atas : matriks yang semua elemen dibawah diagonal utama adalah nol.

(11)

Transpose matriks

Jika A adalah matriks mxn maka tranpos A (ditulis AT) adalah matriks berukuran mxn yang didapatkan dengan menukar baris dengan kolom dari A.

Jika A adalah matriks bujur sangkar dan maka A adalah matriks simetri

( )

aij dan AT

( )

a ji

A = =

A AT =

(12)

Trace

Jika A adalah matriks bujur sangkar maka trace A (ditulis tr(A)) didefinisikan sebagai jumlah anggota-anggota dari diagonal utama matriks A. trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar

( )A a a a ann

tr = 11 + 22 + 33 + ... +

(13)

Latihan

=

1 3 2

0 4

A 3

=

1 0

3 B 2

=

0 2

2 3

2 1

1

C

=

1 1

2

1 0

1

3 2

1 D

Hitunglah 1.2AT+C 2.AT- 2B 3.Tr(BBT)

4.(AC)T + D

(14)

Sistem Persamaan Linier

Secara umum sebuah persamaan linier dengan n variabel

x1, x2, …, xn dapat dituliskan sebagai suatu persamaan linier dalam bentuk

Dengan a1, a2, …, an dan b konstanta real.

b x

a x

a x

a x

a1 1 + 2 2 + 3 3 + ... + n n =

(15)

Sistem Persamaan Linier

Sebuah himpunan terhingga m buah persamaan linier dengan variabel x1, x2, …, xn disebut sistem persamaan linier dengan n variabel dituliskan sebagai

Suatu urutan bilangan-bilangan s1, s2, …, sn disebut

himpunan penyelesaian sistem jika s1 = x1, s2 = x2, …, sn

=xn memenuhi setiap persamaan dalam sistem tersebut.

m n

mn m

m

n n

n n

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

= +

+ +

= +

+ +

= +

+ +

...

...

...

2 2 1

1

2 2

2 22 1

21

1 1

2 12 1

11

(16)

Himpunan penyelesaian

Definisi 1.8

Sistem persamaan yang tidak mempunyai penyelesaian disebut sistem yang tak konsisten sedangkan jika minimal terdapat satu penyelesaian maka sistem tersebut disebut konsisten.

Setiap sistem persamaan linear mungkin tidak mempunyai

penyelesaian, mempunyai tepat satu penyelesaian, atau tak hingga banyaknya penyelesaian.

(17)

Sistem persamaan linier homogen

Definisi 1.9

Suatu sistem persamaan linear dikatakan homogen jika semua konstantanya nol, yaitu jika sistem tersebut mempunyai bentuk :

Setiap sistem homogen mempunyai sifat konsisten, karena semua sistem seperti itu mempunyai penyelesaian x1 = 0, x2 = 0, …, xn = 0. Penyelesaian ini disebut penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain yang memenuhi sistem persamaan tersebut maka penyelesaian sistemnya disebut penyelesaian tak-trivial.

0 ...

0 ...

0 ...

2 2 1

1

2 2

22 1

21

1 2

12 1

11

= +

+ +

= +

+ +

= +

+ +

n mn m

m

n n

n n

x a x

a x

a

x a x

a x

a

x a x

a x

a

(18)

Sistem persamaan linier

Sebuah himpunan terhingga m buah persamaan linier dengan variabel x1, x2, …, xn disebut sistem persamaan linier dengan n variabel dituliskan sebagai

Suatu urutan bilangan-bilangan s1, s2, …, sn disebut himpunan penyelesaian sistem jika s1 = x1, s2 = x2, …, sn =xn memenuhi setiap persamaan dalam sistem tersebut.

m n

mn m

m

n n

n n

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

= +

+ +

= +

+ +

= +

+ +

...

...

...

2 2 1

1

2 2

2 22 1

21

1 1

2 12 1

11

(19)

SPL -> Matriks

Suatu PL dengan m persamaan dan n buah variabel dapat dituliskan kembali menjadi

, seperti berikut

b x

A =

m n

mn m

m

n n

n n

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

= +

+ +

= +

+ +

= +

+ +

...

...

...

2 2 1

1

2 2

2 22 1

21

1 1

2 12 1

11

=

m n

mn m

m

n n

b b b

x x

a a

a

a a

a

a a

a

2 1 1

2 1

2 22

21

1 12

11

A x

b

(20)

Summary SPL

SPL

Tidak

Homogen Konsisten

Tak Konsisten

Homogen

Konsisten

HP Tepat Satu HP Tak

hingga

Trivial Semua nol

Tak Trivial b

x A =

= 0 x A

(21)

Matriks yang diperluas

Sistem m persamaan linier dengan nbuah variabel dapat diubah dalam bentuk matriks yang diperluas (augmented matrix) yang dituliskan sebagai:

m n

mn m

m

n n

n n

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

b x

a x

a x

a

= +

+ +

= +

+ +

= +

+ +

...

...

...

2 2 1

1

2 2

2 22 1

21

1 1

2 12 1

11

m mn

m m

n n

b b

b

a a

a

a a

a

a a

a

2 1

2 1

2 22

21

1 12

11

(22)

eliminasi gaussian

Metode dasar Operasi Baris Elementer (OBE) adalah dengan menggantikan sistem yang diberikan dengan suatu sistem baru yang mempunyai himpunan penyelesaian yang sama tetapi lebih mudah diselesaikan.

Proses mengubah matriks yang diperbanyak menjadi matriks baris eselon dengan menggunakan OBE disebut Eliminasi Gauss.

(23)

Tiga langkah dalam OBE

1. Kalikan suatu baris dengan bilangan real bukan nol

2. Pertukarkan dua baris

3. Ganti suatu baris dengan hasil penjumlahan dengan kelipatan dari baris lain.

(24)

Ciri-ciri bentuk baris eselon

1. Elemen bukan nol pertama dalam setiap baris adalah 1

2. Jika baris k tidak seluruhnya mengandung 0, maka banyak elemen nol bagian muka pada baris k+1 lebih besar dari banyaknya elemen nol di bagian depan baris k.

3. Jika terdapat baris-baris yang elemennya semuanya adalah nol, maka baris-baris ini berada tepat dibawah baris-baris yang memiliki elemen-elemen bukan nol.

(25)

Eliminasi gauss-jordan

Proses mengubah matriks yang diperbanyak menjadi matrik baris eselon tereduksi dengan menggunakan OBE.

(26)

Ciri-ciri matriks memiliki baris eselon tereduksi

1. Matriks memiliki bentuk baris eselon

2. Elemen bukan nol pertama dalam setiap baris adalah satu- satunya elemen bukan nol dalam kolom yang bersangkutan.

(27)

Latihan

Tentukan solusi dari setiap SPL dibawah ini:

3 5

2

7 2

= +

= +

y x

y x

1 5

2

8 6

3

= +

=

y x

y x

5

3 2

3

7 2

3 2

3 2

1

3 2

1

= +

= +

+

= +

+ x x

x x

x

x x

x

1) 2)

3)

(28)

Invers matriks dengan metode gauss- jordan

Suatu matriks A bujur sangkar dapat dibalik jika terdapat suatu matriks B sehingga berlaku.

Maka matriks A disebut dapat dibalik dan B adalah matriks invers dari A (ditulis A-1).

I BA

AB = =

(29)

Invers matriks dengan metode gauss- jordan

1. Memperluas matriks A dengan matriks identitas yang seukuran dengan matriks A

2. Melakukan OBE sehingga matriks A berubah menjadi matriks identitas

  A I OBE   I A

1

(30)

teorema

Jika A dan B adalah matriks-matriks yang dapat dibalik dan berukuran sama maka:

a. AB dapat dibalik

b. (AB)-1 = B-1A-1

(31)

Latihan

Tentukan invers dari matriks-matriks dibawah ini:

2 5

1 . 3

1

6 5

4 . 3

2

3 1

3

1 2

2

2 3

1 .

3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat pola usahatani berbasis tanaman padi dilakukan dengan identifikasi seluruh petani sampel terhadap tanaman yang di budidayakan, sementara untuk melihat

perimbangan antara spiritualitas diri dengan gerakan yang selalu memunculkan kesadaran ekologis berperspektif ke- ilahiyah -an/teologis. Demikian juga gerakan untuk

kesehatan dan seringkali diidentikkan dengan kegagalan upaya penyembuhan yang dilakukan dokter dan tenaga medis lain, sehingga profesi tenaga medis sangat rentan

Segala puji dan rasa syukur kupersembahkan hanya kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan

Ada beberapa pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran, (1) Kegiatan refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar

Pendekatan yang dilakukan berlandas pada teori Konsep Asta Kosala Kosali Bali, Arsitektur Gereja Kristen, dan archetypes dalam arsitektur yang dikolaborasikan dengan aspek

a) Lama pengeringan granul berpengaruh pada kadar air dalam granul dan tablet, dimana semakin lama pengeringan granul memberikan kadar air yang semakin kecil, waktu alir granul

Diisi dengan alamat lengkap sesuai domisili kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Status Pemilikan Gedung.. Diisi dengan status pemilikan gedung, yaitu