• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan iva pada kelompok wanita usia subur di puskesmas Kedungrejo JURNALQ. JURNALQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan iva pada kelompok wanita usia subur di puskesmas Kedungrejo JURNALQ. JURNALQ"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI

TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK

WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO

Indah kurniawati, Hari Wujoso, Nunuk Suryani

Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS Indahqurnia20@gmail.com

Abstrak

Indah Kurniawati. S541302049. (2014). Pengaruh Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan Suami terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo. Tesis, Pembimbing I: Dr. Hari Wujoso, dr.,Sp.F.,M.M. Pembimbing II: Dr.Nunuk Suryani, M.Pd. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang: kanker serviks merupakan kasus terbanyak dan hampir 70%-nya

ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Hal ini karena masih rendahnya pelaksanaan skrining, yaitu <5%. Padahal, pelaksanaan skrining yang ideal adalah 80%. Sebenarnya kanker serviks stadium awal bisa didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan sitologi melalui IVA. Hampir 50% penderita kanker serviks ternyata tidak melakukan IVA.

Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan

suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di Puskesmas Kedungrejo.

Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua wanita usia subur di wilayah Puskesmas Kedungrejo Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah sampel sebanyak 61 responden dengan teknik pengambilan sampel proposinal random sampling. Pengumpulan dilakukan dengan menyebar langsung kuesioner kepada responden. Teknik analisis data menggunakan regresi logistik .

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara pengetahuan dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA dengan nilai statistik signifikan (OR= 4,298; CI 95% 1,213 hingga 15,232 ; p = 0.024). Ada pengaruh yang signifikan (OR= 4,700; CI 95% 1,379 hingga 16,016 ; p = 0.013) antara motivasi ibu dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA. Serta ada pengaruh antara dukungan suami dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA.

Kesimpulan: Berarti bahwa dari ketiga variabel dengan nilai Negelkerke R2

sebesar 39,2% (pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami) mampu menjelaskan perilaku pemeriksaan IVA. Disarankan bagi tenaga kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan bagi para wanita usia subur tentang deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan IVA.

(2)

commit to user

PENDAHULUAN

Wanita menempati peran

utama dalam sebuah keluarga,

demikian juga kesehatan yang

berperan utama dalam sebuah

kehidupan seseorang. Kesehatan

adalah suatu hal yang harus

diupayakan dan dijaga sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. Kesehatan reproduksi adalah

bidang kesehatan yang khusus

mempelajari hal – hal yang berkaitan dengan kandungan seorang wanita, salah satunya adalah tumor dan kanker (Samadi, 2010).

Di Indonesia, kanker serviks merupakan kasus terbanyak dan hampir 70%-nya ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Hal ini karena masih rendahnya pelaksanaan skrining, yaitu <5%. Padahal, pelaksanaan skrining yang ideal adalah 80% (Samadi,2010). Sebenarnya kanker serviks stadium

awal bisa didiagnosa dengan

melakukan pemeriksaan citologi

melalui IVA. Hampir 50% penderita

kanker serviks ternyata tidak

melakukan IVA (Yatim, 2005).

Deteksi dini kanker serviks yang dikenal umum adalah pap smear, yang biasanya dilakukan di rumah

sakit di bagian laboratorium.

Namun, ada pula cara alternative yakni metode IVA. IVA merupakan

pemeriksaan dengan cara

mengamati secara inspekulo serviks

yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka ( 3-5% ) selama 1 menit. Daerah yang tidak normal akan berubah warna dengan batas tegas yang menjadi putih ( acetowhite ), yang mengindikasikan bahwa serviks mungkin memiliki lesi prakanker.

Program pemeriksaan atau screening yang ideal dan optimal untuk kanker

serviks menurut WHO, sangat

dianjurkan pada setiap wanita dan dilakukan setiap 3 tahun pada usia 25 – 60 tahun. Metode ini sudah banyak digunakan di Puskesmas, BPS, ataupun di Rumah Sakit. Metode inspeksi lebih mudah, lebih sederhana, sehingga skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas dan diharapkan temuan kanker servik dini akan bisa lebih banyak (Samadi, 2010).

Data yang di dapat dari

Puskesmas Kedungrejo, diketahui bahwa program pemeriksaan IVA masih berjalan dengan baik yang

didukung serta masyarakat

diberikan kemudahan memalui

pemeriksaan IVA yang memadai, dari data sampai akhir bulan Januari 2014 sekitar 20% yang mengikuti pemeriksaan IVA dari target yang

diharapkan. Ketidaktercapainya

target ini banyak kemungkinan

dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya kurangnya sosialisasi

tentang pemeriksaan IVA dan

(3)

commit to user

mengenai deteksi dini kanker servik

serta kurangnya dukungan suami dan keluarga ataupun lingkungan sekitar.

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh

pengetahuan, motivasi dan

dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di Puskesmas Kedungrejo METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di

Puskesmas Kedongrejo Kabupaten Banyuwangi, pada bulan November sampai Desember 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Metode analitik dengan pendekatan

cross sectional . Populasi dalam

penelitian ini adalah semua wanita usia subur di wilayah Puskesmas Kedungrejo. Pengambilan sampel menggunakan teknik proposional random sampling dengan jumlah

sampel sebesar 61 responden.

Penelitian dilakukan dengan

memberikan kuesioner kepada

responden.

Penelitian ini menggunakan

analisa data dengan regresi logistik dengan melakukan pengujian dulu dari masin-masing varibel dengan

variabel Y1 dimana untuk

mengetahui apakah ada pengaruh

pengetahuan, motivasi, dan

dukungan suami terhadap perilaku melakukan pemeriksaan IVA pada wanita usia subur.

Hasil Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis

yang dirumuskan dapat teruji

kebenaranya atau tidak terbukti, dengan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh pengetahuan dengan

perilaku pemeriksaan IVA

Hasil perhitungan chi square hubungan pengetahuan perilaku pemeriksaan IVA Hasil penelitian diperoleh p value 0,005<0,05 statistik signifikan (OR= 4,298; CI 95% 1,213 hingga 15,232 ; p= 0.024), berarti terdapat hubungan

pengetahuan dengan perilaku

pemeriksaan IVA.

2. Pengaruh motivasi ibu dengan

perilaku pemeriksaan IVA

Hasil perhitungan chi

square hubungan motivasi ibu dengan pemeriksaan IVA, Hasil

penelitian diperoleh p value

0,002<0,05 Hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR= 4,700; CI 95% 1,379 hingga

16,016 ; p=0.013), berarti

terdapat hubungan motivasi ibu

dengan perilaku pemeriksaan

IVA.

3. Pengaruh dukungan suami

dengan perilaku pemeriksaan

IVA

Hasil perhitungan chi square

hubungan dukungan suami

dengan pemeriksaan IVA

Hubungan tersebut secara

(4)

commit to user

95% 1,057 hingga 12,325; p=

0.039).

Hasil penelitian diperoleh p

value 0,004<0,05 berarti terdapat

hubungan dukungan suami

dengan perilaku pemeriksaan IV

4. Pengaruh pengetahuan,

motivasi, dan dukungan suami

terhadap perikaku pemeriksaan

IVA

Hasil perhitungan analisis regresi logistik ganda dapat dilihat dari tabel 4.11.

Sumber : data primer diolah, 2015

Nilai Negelkerke R2 sebesar 39,2%

berarti bahwa ketiga variabel bebas (pengetahuan, motivasi ibu dan

dukungan suami) mampu

menjelaskan perilaku pemeriksaan IVA sebesar 39,2% dan sisanya yaitu sebesar 61,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

PEMBAHASAN

Pengaruh pengetahuan dengan

perilaku pemeriksaan IVA

Hasil uji Wald diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,024,

menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh pengetahuan dengan

perilaku pemeriksaan IVA. Nilai Odd

Ratio variabel pengetahuan sebesar

4,298 berarti bahwa ibu dengan pengetahuan yang baik memiliki

kemungkinan untuk melakukan

pemeriksaan IVA 4,298 kali lebih

besar daripada ibu dengan

pengetahuan yang kurang

Hasil penelitian ini mendukung

penelitian Artiningsih (2011)

menunjukkan ada hubungan yang

bermakna dan positif antara

pengetahuan WUS dengan perilaku pemeriksaan IVA yang bisa dilihat dari nilai koefisien korelasi r= 0,535 adalah bernilai positif dan searah yang artinya semakin tinggitingkat pengetahuan wanita usia subur, maka perilaku wanita usia subur

dalam pemeriksaan IVA juga

semakin baik dan juga sebaliknya. Penelitian Suarniti, dkk (2013) menunjukan bahwa ada perbedaan

penetahuan antara WUS yang

menjalani pemeriksaan IVA dan yang tidak menjalani pemeriksaan IVA, dimana penetahuan WUS yang menjalani tes IVA lebih tinggi dibandingkan dengan WUS yang tidak melakukan pemeriksaan IVA

hal ini menunjukan bahwa

pengambilan keputusan WUS untuk

menjalani pemeriksan IVA

(5)

commit to user

tingkat pengetahuan WUS dengan

pemeriksaan IVA di Puskesmas Buleleng I. Demikian penelitian Ningrum, dkk 2012 di Kabupaten Banyumas dalam mencari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA, dimana hasil yang diperoleh

salah satu faktor yang

mempengaruhi adalah pengetahuan dengan niali 40% dari 38 jumlah sampel yang diteliti.

Hal tersebut diatas sesuai

dengan teori yang dijelaskan oleh Notoatmodjo (2007), menyebutkan bahwa penetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindajan seseorang (over behavior), dan menurutnya ada beberapa faktor

yang mempengaruhi perilaku,

diantaranya adalah usia, pendidikan,

lingkungan pekerjaan, dan

pengalaman.

Pengalaman dan pendidikan

merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan

seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang

lain. Pengalaman yang sudah

diperoleh dapat memperluas

pengetahuan seseorang sedangkan

pendidikan dapat membawa

wawasan atau pengetahuan

seseorang yang akan mempengaruhi dalam perilakunya. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih

tinggi akan mempunyai pengetahuan

yang lebih luas dibandingkan

dengan seseorang yang tingkat

pendidikannya lebih rendah.

Pengaruh motivasi ibu terhadap

perilaku pemeriksaan IVA

Hasil uji Wald diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,013,

menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh motivasi ibu terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Nilai Odd

Ratio variabel motivasi ibu sebesar

4,700 berarti bahwa ibu dengan

motivasi yang tinggi memiliki

kemungkinan untuk melakukan

pemeriksaan IVA 4,700 kali lebih besar daripada ibu dengan motivasi yang rendah.

Penelitian ini di dukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh

Suarniti, dkk 2013 dimana ada

kecenderungan motivasi internal

dan eksternal WUS yang menjalani tes IVA lebih tinggi dibandingkan denagna WUS yang tidak menjalani tes IVA. Demikian juga dalam

penelitian Ningrum,dkk 2012

dimana motivasi ibu memiliki andil

dalam faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu melakukan

pemeriksaan IVA sebanyak 49% dari 95 orang.

Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Notoatmodjo (2007) bahwa motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu mendorong manusia

(6)

commit to user

penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan, menentukan arah

perbuatan, yakni ke arah tujuan

yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat

memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan

rumusan tujuan yang sudah

direncanakan sebelumnya dan

menyeleksi perbuatan, yakni

menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan

yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyeleksian.

Pengaruh dukungan suami

terhadap perilaku pemeriksaan IVA

Hasil uji Wald diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,039,

menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Nilai Odd

Ratio variabel dukungan suami

sebesar 3,627 berarti bahwa ibu dengan dukungan suami yang baik

memiliki kemungkinan untuk

melakukan pemeriksaan IVA 3,627 kali lebih besar daripada ibu dengan dukungan suami yang kurang.

Sheridan dan Radmacher

(1992), Sarafino (1998) serta Taylor (1999) membagi dukungan sosial ke dalam lima bentuk yaitu dukungan

instrumental, dukungan

informasional, dukungan emosional, dukungan harga diri dan dukungan

pada kelompok. Dukungan

instrumen merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan

pertolongan langsung seperti

pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stres karena individu dapat langsung

memecahkan masalahnya yang

berhubungan dengan materi.

Dukungan instrumental sangat

diperlukan terutama dalam

mengatasi masalah.

Dukungan informasional

melibatkan pemberian informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis

informasi seperti ini dapat

menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih

mudah. Dukungan emosional

membuat individu memiliki

perasaan nyaman, yakin,

dipedulikan dan dicintai oleh

(7)

commit to user

pada individu, pemberian semangat,

persetujuan pada pendapat individu

dan perbandingan yang positif

dengan individu lain. Bentuk

dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi serta bentuk dukungan pada kelompok dapat membuat individu merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan

minat dan aktivitas sosial

dengannya. Dengan begitu individu

akan merasa memiliki teman

senasib.

Pengaruh pengetahuan, motivasi

dan dukungan suami terhadap

perilaku pemeriksaan IVA

Nilai Negelkerke R2

sebesar 39,2% berarti bahwa ketiga variabel yaitu pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami, yang diperoleh nilai dari masing-masing variabel dari uji wald variabel pengetahuan sebesar 0,024 yang berarti ada

pengaruh pengetahuan terhadap

perilaku pemeriksaan IVA,

sedangkan uji wald variabel motivasi ibu sebesar 0,013 yang berarti ada pengaruh motivasi ibu terhadap perilaku pemeriksaan IVA. diperoleh p value dari uji wald variabel motivasi ibu sebesar 0,039 yang berarti ada pengaruh dukungan

suami terhadap perilaku

pemeriksaan IVA. Ketiga variabel ini

mampu menjelaskan perilaku

pemeriksaan IVA sebesar 39,2% dan

sisanya yaitu sebesar 61,8%

dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian, misalnya adalah

sikap, tingkat pendidikan,

lingkungan dan peran tenaga

kesehatan.

Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Green dalam

Notoatmodjo (2007) bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi,

faktor pendukung dan faktor

pendorong. Faktor–faktor

predisposisi antara lain adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap, orang penting sebagai referensi dan sumber-sumber daya (resource) serta

kebudayaan. Faktor–faktor

pendukung antara lain adalah

tempat pelayanan, sarana dan

prasarana. Faktor–faktor pendorong antara lain adalah sikap dan perilaku

petugas kepada pasien akan

mempengaruhi seseorangn untuk datang periksa ketempat tersebut. Seseorang cenderung lebih suka datang ketempat dimana petugas kesehatannya bersikap lebih baik kepada pelanggan.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Ada pengaruh pengetahuan

(8)

commit to user

95% 1,213 hingga 15,232 ; p =

0.024).

2. Ada pengaruh motivasi ibu

terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR= 4,700; CI 95% 1,379 hingga 16,016 ; p = 0.013).

3. Ada pengaruh dukungan suami

terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR= 3,627; CI 95% 1,057 hingga 12,325; p = 0.039).

4. Ada pengaruh pengetahuan,

motivasi ibu dan dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA dengan nilai Negelkerke R2

sebesar 39,2% yang berarti bahwa pengetahuan, motivasi ibu dan

dukungan suami mampu

menjelaskan perilaku

pemeriksaan IVA sebesar 39,2% dan sisanya yaitu sebesar 61,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Artiningsih,N.2011.Hubungan

tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur

dengan pemeriksaan

inspeksi visual asam asetat dalam rangka deteksi dini kanker cervik di Puskesmas

Blooto Mojokerto.Tesis,

Universitas Sebelas Maret. Made, N,dkk.2012.Hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap

wanita usia subur dengan pemeriksaan inspeksi visual

asam asetat (IVA) di

Puskesmas Buleleng. Jurnal

Kesehatan Magister

Kedokteran Keluarga Vol 1, Universitas Sebelas Maret.

Notoatmodjo,S. 2010. Pengantar

pendidikan dan Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Notoatmodjo, S. (2005). Ilmu

kesehatan masyarakat.

Jakarta: Rineka Cipta. Samadi,Priyanto. 2010. Yes,I Know

Everything About Kanker Serviks!

Jakarta: Tiga Kelana.

Wayan, N,dkk.2013.Pengetahuan dan Motivasi Wanita Usia Subur tentang Tes Inspeksi Visual

Asam Asetat di Propinsi Bali.

Jurnal

Kesehatan,Departemen

Pendidikan Nasional,

Universitas Padjadjaran,

Fakultas Kedokteran,Program Pascasarjana.

Yatim, F. 2005. Penyakit Kandungan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan tax planning pada perusahaan industri pengolahan kayu di Purbalingga berdasarkan undang-undang perpajakan yang

Berdasarkan hasil penelitian ini dengan uji (F) ditemukan bahwa Profitabilitas, Likuiditas, Aktivitas Perusahaan, Ukuran Perusahaan secara simultan berpengaruh

option invokes the second level (by default) of optimization (without the file optimization available with the -o3 option). Care must be exercised when in- voking these

SMALL CAP / 2 nd &amp; 3 rd liner adalah saham saham yang dikategorikan yang mempunyai kapitalisasi yang kecil, cenderung mempunyai volatilitas yang tinggi dengan volume

NGALIYAN KOTA SEMARANG Kata kunci : Media pembelajaran, ICT , Guru TPQ. Karya pengabdian ini membahas tentang Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Bagi

DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT SAMIN DI BOJONEGORO.. Slamet Widodo Dosen Jurusan

Hasil ini menunjukkan bahwa penggantian bungkil kedelai oleh BIS dalam konsentrat sampai 30% bahan kering tidak memberikan pengaruh negatif pada kualitas susu, dengan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kajian pendapatan usahatani karet yang menggunakan stimulan dan non stimulan dapat disimpulkan bahwa penggunaan stimulan secara signifikan