• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN KEGIATAN PRESENTASI MATA KULIAH TERHADAP PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA

DI PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) UNIVERSITAS SANATA DHARMA (USD) YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh: Dwi Hastuti NIM: 081124020

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa berkarya dalam setiap langkah hidupku Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan cinta

(5)

v MOTTO

“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu”

(Amsal 16: 2)

Tuhan mengulurkan tangan-Nya,

(6)
(7)
(8)

viii ABSTRAK

Judul skripsi EFEKTIVITAS PENERAPAN KEGIATAN PRESENTASI MATA KULIAH TERHADAP PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) UNIVERSITAS SANATA DHARMA (USD) YOGYAKARTA, dipilih berdasarkan kenyataan bahwa perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Prodi IPPAK USD Yogyakarta belum mendapat perhatian khusus. Kenyataannya masih ada mahasiswa yang dapat dikatakan kurang percaya diri. Hal ini terlihat dari keseharian mahasiswa pada saat proses perkuliahan maupun kegiatan lainnya. Padahal perkembangan kepercayaan diri sangat penting dimiliki oleh mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dan akan terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat. Untuk memperkembangkan kepercayaan diri tersebut mahasiswa membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang berkesinambungan. Salah satu cara untuk memperkembangankan kepercayaan diri mahasiswa yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Prodi, seperti misalnya kegiatan presentasi mata kuliah.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah sejauhmana efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah bagi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa. Dari situasi yang ada tersebut penulis mengadakan penelitian dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa IPPAK semester enam tahun akademik 2012-2013 untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas kegiatan presentasi mata kuliah bagi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa Prodi IPPAK, USD, Yogyakarta. Dari hasil penelitian tersebut memberikan gambaran tentang efektivitas kegiatan presentasi mata kuliah bagi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa, gambaran tersebut tercermin pada diri mahasiswa yang semakin percaya diri dalam melakukan komunikasi dan berani menghadapi tantangan untuk meraih cita-cita.

(9)

ix ABSTRACT

This thesis entitled THE EFFECTIVENESS OF THE APPLICATION OF PRESENTATION IN THE COURSES TOWARDS THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT’S CONFIDENCE IN THE STUDY OF RELIGIOUS

EDUCATION SCIENCE SPECIFICALLY CATHOLIC RELIGION

EDUCATION (IPPAK) SANATA DHARMA UNIVERSITY (USD)

YOGYAKARTA was chosen based on the fact that the development of student’s confidence in the IPPAK Study Program, USD Yogyakarta has not received special attention. In fact there are quite many students who lack confidence that can be seen daily when attending lectures and other activities. Whereas the development of self-confidence is very important for student specially the ones who are preparing to enter the workplace and will be directly involved in daily life. To develop student’s self-confidence will need a long and continuous process. One way to develop student’s confidence is through the activities which are carried out in the study program, such as the presentation of the course activities.

A key issue in this thesis is the extent of the effectiveness of the course presentation activities for the development of student confidence. Thus, the researcher has conducted a study that was done by distributing questionnaires to the students of IPPAK in their sixth semester of 2012-2013 academic year. This research is an effort to obtain an idea of how effective it is the presentation of the course for the development of student’s confidence in the IPPAK Study Program Sanata Dharma University, Yogyakarta. The result of this study shows an overview of the effectiveness of the presentation of the course for the development of student self-confidence. The picture has reflected an increasingly student’s self-confidence in communication and also the courage to face the challenges in reaching their goals.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan kasih-Nya dalam hidup penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS PENERAPAN KEGIATAN PRESENTASI MATA KULIAH TERHADAP PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK), UNIVERSITAS SANATA DHARMA (USD), YOGYAKARTA.

Skripsi ini berawal dari keingintahuan penulis mengenai masalah penerapan presentasi mata kuliah yang diterapkan di prodi IPPAK. Mahasiswa Prodi IPPAK Yogyakarta melaksanakan presentasi mata kuliah dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan materi mata kuliah kepada mahasiswa yang lain dan presentasi menjadi kesempatan mengembangkan kepercayaan dirinya. Hal ini membawa penulis untuk meneliti dan mencari kebenaran bahwa kegiatan presentasi mata kuliah di Prodi IPPAK dapat membantu para mahasiswa dalam mengembangkan kepercayaan dirinya.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

(11)

xi

2. Rm. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ, selaku dosen penguji, yang telah memberikan dukungan dalam perjalanan penulis belajar di Prodi IPPAK.

3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK.,M.Pd, selaku dosen penguji, yang telah memberikan dukungan dalam perjalanan belajar hingga menyelesaikan skripsi ini.

4. Rm. Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, SJ., M.Ed, selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang mengijinkan penulis untuk megadakan penelitian di kampus IPPAK dan senantiasa memberikan dukungan dalam seluruh proses proses belajar di IPPAK.

5. Segenap Bapak, Ibu, Romo dosen dan seluruh staf karyawan Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang selalu memberikan dorongan kepada penulis. 6. Teman-teman mahasiswa Prodi IPPAK semester 6 periode 2012-2013 yang telah

bersedia memberikan data-data yang diperlukan penulis selama penelitian.

7. Keluargaku tercinta, kedua orang tua, kakak dan keponakan, yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan dorongan serta cinta untuk penulis dalam menyelesaikan kuliah.

8. Abimanyu Harudini yang telah memberikan kritik, saran dan dukungan dengan segenap kasihnya.

9. Teman-teman angkatan 2008, yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis selama belajar di IPPAK hingga menyelesaikan skripsi.

(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penulisan ... 5

F. Manfaat Penulisan ... 5

G. Metode Penulisan ... 6

H. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II. PRESENTASI MATA KULIAH DAN PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI ... 9

A. Presentasi Pada Umumnya... 10

1. Pengertian Presentasi ... 10

2. Tujuan Presentasi ... 10

a. Menginformasikan ... 11

(14)

xiv

c. Menyentuh Emosi ... 12

d. Menggerakkan untuk Bertindak ... 12

B. Presentasi Mata Kuliah ... 13

1. Pengertian Presentasi Mata Kuliah ... 13

2. Tujuan Presentasi Mata Kuliah ... 13

3. Teknik Penyampaian Presentasi Mata Kuliah ... 14

a. Menguasai Materi... 15

b. Penampilan Diri ... 15

c. Cara Berbicara ... 17

d. Pengolahan Waktu ... 19

e. Sistematika Penyajian ... 20

4. Sarana Pendukung Presentasi Mata Kuliah ... 20

a. Papan Tulis atau Whiteboard ... 21

b. Slide Power Point ... 21

c. Video atau Film Singkat ... 22

C. Pengertian Perkembangan Kepercayaan Diri ... 23

1. Pengertian Perkembangan ... 23

2. Pengertian Kepercayaan Diri ... 24

3. Ciri-ciri Kepercayaan Diri ... 26

a. Cinta Diri ... 27

b. Pemahaman Diri ... 27

c. Tujuan yang Jelas ... 27

d. Pemikiran yang Positif ... 28

e. Penampilan Diri ... 28

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepercayaan Diri ... 28

a. Diri Sendiri ... 29

b. Keluarga ... 30

c. Lingkungan Sekolah atau Kampus ... 30

d. Masyarakat ... 31

(15)

xv

a. Berpikir Positif ... 32

b. Bergaul dengan Orang yang Percaya Diri ... 33

c. Menggali Potensi ... 34

d. Berlatih ... 34

6. Manfaat Perkembangan Kepercayaan Diri... 35

D. Efektivitas Penerapan Kegiatan Presentasi Mata Kuliah Terhadap Perkembangan Kepercayaan Diri ... 37

1. Pengertian Efektivitas ... 37

2. Efektivitas Kegiatan Presentasi Mata Kuliah Terhadap Perkembangan Kepercayaan Diri ... 38

E. Pelaksanaan Presentasi Mata Kuliah di Program Studi IPPAK... 39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Metodologi Penelitian ... 42

1. Tujuan Penelitian ... 42

2. Manfaat Penelitian ... 43

3. Jenis Penelitian ... 43

4. Metode Penelitian ... 43

5. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

6. Responden Penelitian ... 44

7. Instrumen Penelitian ... 45

8. Variabel Penelitian ... 46

B. Hasil Penelitian ... 47

1. Gambaran Pelaksanaan Presentasi Mata Kuliah di Prodi IPPAK USD, Yogyakarta ... 47

2. Perkembangan Kepercayaan Diri Mahasiswa IPPAK Yogyakarta ... 53

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

1. Pelaksanaan Presentasi Mata Kuliah di Prodi IPPAK USD, Yogyakarta ... 58

(16)

xvi

D. Rangkuman Hasil Penelitian ... 71

E. Keterbatasan Penelitian ... 74

BAB V. PENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 77

1. Bagi Kampus ... 77

2. Bagi Dosen ... 78

3. Bagi Mahasiswa ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 82

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian ... (1)

Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian ... (2)

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sosial kepercayaan diri adalah atribut yang paling berharga (Hambly, 1989:2). Ada anggapan bahwa bila kita dapat meningkatkan kepercayaan diri hubungan kita dengan orang lain akan menjadi lebih baik, pekerjaan kita menjadi lebih mudah, dan seluruh hidup kita menjadi lebih memuaskan (Hambly, 1989:1). Kepercayaan diri menjadi salah satu faktor penting penentu keberhasilan setiap orang. Bisa kita bayangkan apabila seseorang atau diri kita tidak memiliki rasa percaya diri kemungkinan besar yang terjadi adalah menjadi orang yang minder, tidak berkembang, takut untuk mencoba sesuatu yang baru, takut melakukan kesalahan, kurang dalam berelasi dan kemungkinan tidak berhasil dalam menjalankan tugas dan berkarier. Tanpa rasa percaya diri pula seseorang tidak senantiasa merasa tenteram dan tidak selalu merasa rileks. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri agar dapat memberikan manfaat yang baik bagi diri sendiri maupun dalam berelasi dengan orang lain serta membantu kita dalam menjalankan tugas.

(18)

Prodi IPPAK pada kenyataannya dari sekian banyak jumlah mahasiswa yang ada sebagian diantaranya dapat dikatakan belum sepenuhnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini terlihat dari keseharian mahasiswa baik saat mengikuti proses perkuliahan maupun kegiatan-kegiatan kampus lainnya. Mereka masih terlihat belum mantap, belum nyaman dan masih ragu-ragu dengan kemampuan yang mereka miliki. Misalnya, saat proses perkuliahan berlangsung mahasiswa masih ragu-ragu bahkan takut untuk menyampaikan pertanyaan maupun pendapat di depan dosen maupun mahasiswa yang lain karena takut melakukan kesalahan. Menolak saat diminta menjadi petugas dalam suatu acara tertentu karena merasa tidak yakin menjalankan tugas tersebut padahal belum mencoba, terlebih jika tugas tersebut harus dilakukan di depan orang banyak.

(19)

Sebagai kegiatan pembelajaran yang relevan bagi para mahasiswa sekaligus guna melatih kepercayaan diri mereka, Prodi IPPAK menerapkan suatu kegiatan pembelajaran dalam bentuk presentasi. Kegiatan presentasi ini diterapkan hampir di dalam setiap mata kuliah yang ada dan dilaksanakan oleh para mahasiswa untuk menyampaikan suatu materi kuliah. Dalam proses pelaksanaannya kegiatan presentasi menekankan beberapa hal penting yang harus dikuasai oleh seorang pembicara. Beberapa hal penting tersebut di antaranya yaitu penampilan menarik, penguasaan materi yang ingin disampaikan dan rasa percaya diri. Dengan ditekankannya beberapa hal tersebut, kegiatan presentasi diterapkan sebagai kegiatan pembelajaran mata kuliah di Prodi IPPAK. Harapannya selain para mahasiswa dituntut agar lebih menguasai dan memahami materi perkuliahan, penerapan kegiatan presentasi mata kuliah juga merupakan cara yang efektif untuk memperkembangkan kemampuan para mahasiswa terlebih memperkembangkan kepercayaan diri mereka yakni dengan cara tampil di depan dosen dan mahasiswa lainnya.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui seberapa besar efektivitas penerapan kegiatan presentasi bagi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa prodi IPPAK. Dalam rangka ini penulis memberi judul skripsi:

“EFEKTIVITAS PENERAPAN KEGIATAN PRESENTASI MATA KULIAH

(20)

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Sebagian besar orang meyakini bahwa kepercayaan diri merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai suatu kesuksesan. Karena dengan memiliki kepercayaan diri seseorang menjadi lebih mantap dan tenang dalam melakukan berbagai hal dan menjadi lebih berani dalam menghadapi tantangan. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak orang yang merasa bahwa dirinya kurang memiliki kepercayaan diri. Seperti halnya yang dialami oleh para mahasiswa Prodi IPPAK, dari sekian banyak mahasiswa yang ada beberapa diantaranya masih terlihat kurang percaya diri. Salah satu contoh yaitu ketika para mahasiswa melaksanakan presentasi di kelas. Mahasiswa masih terlihat gelisah dan ragu-ragu ketika akan maupun sedang melaksanakan tugas yang dalam proses pelaksanaannya membutuhkan kepercayaan diri tersebut.

C. PEMBATASAN MASALAH

Mengingat luasnya permasalahan yang dapat dikaji penulis membatasi penulisan skripsi ini pada Efektivitas Penerapan Kegiatan Presentasi Mata Kuliah terhadap Perkembangan Kepercayaan Diri Mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, rumusan

(21)

1. Bagaimana penerapan kegiatan presentasi mata kuliah di Program Studi IPPAK Yogyakarta?

2. Adakah hubungan kegiatan presentasi mata kuliah dengan perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi IPPAK Yogyakarta?

3. Sejauh mana kegiatan presentasi mata kuliah mempengaruhi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi IPPAK Yogyakarta?

E. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah untuk:

1. Mengetahui gambaran penerapan kegiatan presentasi mata kuliah di Prodi IPPAK.

2. Mengetahui hubungan kegiatan presentasi mata kuliah dengan perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Prodi IPPAK.

3. Mengetahui sejauh mana kegiatan presentasi mata kuliah memberikan efek bagi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Prodi IPPAK USD Yogyakarta. 4. Memenuhi salah satu syarat kelulusan S1 Program Studi Ilmu Pendidikan

Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidiakan, Universitas Sanata Dharma.

F. MANFAAT PENULISAN

(22)

1. Bagi Pendidik

Memberikan masukan bagi pendidik atau dosen bahwa kegiatan presentasi mata kuliah efektif untuk mengembangkan kepercayaan diri mahasiswa.

2. Bagi Kampus

Memberi sumbangan gagasan bahwa penerapan kegiatan presentasi mata kuliah dapat mengembangkan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi IPPAK.

3. Bagi Mahasiswa

Memberi masukan serta informasi tentang pentingnya membangun dan meningkatkan kepercayaan diri sebagai salah satu pendukung kesuksesan dan kemandirian seseorang.

G. METODE PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dan penelitian kualitatif yang diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan serta diisi oleh mahasiswa untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah dalam mengembangkan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi IPPAK Yogyakarta.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

(23)

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II memaparkan tentang kegiatan presentasi yang meliputi: pengertian presentasi, tujuan presentasi pada umumnya, pengertian presentasi mata kuliah, tujuan presentasi mata kuliah, teknik penyampaian presentasi mata kuliah dan sarana pendukung presentasi mata kuliah. Menguraikan tentang perkembangan kepercayaan diri yang meliputi pengertian perkembangan, pengertian kepercayaan diri, ciri-ciri kepercayaan diri, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepercayaan diri, usaha-usaha mengembangkan kepercayaan diri, manfaat perkembangan kepercayaan diri. Menguraikan tentang efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangnan kepercayaan diri dan pelaksanaan kegiatan presentasi mata kuliah di Program Studi IPPAK

(24)
(25)

BAB II

PRESENTASI MATA KULIAH

DAN PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI

Presentasi merupakan salah satu cara komunikasi yang dewasa ini dianggap lebih efektif dan lebih sering dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk menyampaikan informasi dibandingkan cara komunikasi yang lainnya. Salah satu bidang yang memanfaatkan presentasi untuk menyampaikan informasi yaitu bidang pendidikan. Dalam proses perkuliahan presentasi sering dimanfaatkan untuk menyampaikan materi mata kuliah. Penyampaian informasi secara lisan seperti dalam pelaksanaan presentasi mata kuliah tidak hanya membutuhkan kemampuan berbicara tetapi para mahasiswa juga membutuhkan banyak kemampuan lainnya. Ada beberapa faktor penting yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam presentasi.

(26)

A. Presentasi pada Umumnya 1. Pengertian Presentasi

Rini Darmastuti (2006:99) menyatakan bahwa pada umumnya presentasi diartikan sebagai suatu komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi secara lisan dengan cara menjelaskan atau menguraikan suatu materi secara sistematis dan berlaku efektif baik bagi pembawa presentasi maupun pendengar. Berdasarkan tujuannya. Rini Darmastuti (2006:99-100) juga menyatakan ada beberapa tipe presentasi menurut tujuannya yaitu presentasi untuk kegiatan ilmiah, untuk promosi, untuk pendidikan, untuk menyusun program, dan untuk menambah wawasan.

Bender (1997:11) mendefinisikan presentasi adalah penyampaian pesan dalam bentuk multi media, dengan menggunakan vokal, bahasa tubuh, alat bantu visual, dan berbagai macam teknik lain untuk melibatkan pendengar. Bender menganggap bahwa melalui presentasi pesan yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh sang penerima pesan karena dalam penyampaiannya memanfaatkan berbagai macam sarana. Sebab komunikasi yang efektif terjadi apabila pesan yang disampaikan seseorang dapat diterima dengan jelas oleh orang lain.

2. Tujuan Presentasi

(27)

melaksanakan presentasi pembicara harus mengetahui tujuan presentasi secara umum karena sebuah presentasi yang baik jika mencakup keempat tujuan atau paling tidak harus memiliki satu dari empat tujuan yang ada (Bender, 1997:34-40). Empat tujuan presentasi secara umum tersebut yaitu:

a. Menginformasikan

Ini merupakan tujuan yang paling umum. Menginformasikan dalam presentasi berarti membagikan pengetahuan kepada pendengar. Informasi atau data yang disampaikan hendaknya yang benar-benar relevan bagi kebutuhan dan keinginan para pendengar. Selain informasi yang disampaikan relevan bagi pendengar dalam memberikan informasi harus berusaha menghindari informasi atau data yang berlebihan.

b. Menghibur

(28)

pengalaman-pengalaman pribadi pembicara. Dalam menghibur bisa juga menggunakan kemampuan presentator sendiri, misalnya dengan sulap dan menyanyi.

c. Menyentuh Emosi

Berhasil menyentuh emosi pendengar akan mudah memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu. Bagian awal presentasi adalah saat memberikan pemanasan pada para pendengar. Maka mulailah dengan bagian-bagian yang ringan buatlah semakin lama semakin serius dan menyentuh. Apalagi sudah mengenali pendengar akan mengetahui kebutuhan mereka, sehingga akan lebih mudah menyentuh emosi mereka. Setelah berhasil menyentuh emosi pendengar tawarkan beberapa gagasan untuk menciptakan situasi yang lebih baik agar pendengar merasa tidak berdaya dan tidak putus asa melainkan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang lebih baik.

d. Menggerakkan untuk Bertindak

(29)

B. Presentasi Mata Kuliah

1. Pengertian Presentasi Mata Kuliah

Berdasarkan tujuannya presentasi dibedakan menjadi beberapa jenis. Salah satu jenis presentasi tersebut yaitu presentasi untuk pendidikan. Presentasi pendidikan biasanya dilaksanakan oleh dosen atau para mahasiswa pada saat proses perkuliahan. Presentasi dibidang pendidikan yang dilaksanakan di perguruan tinggi biasa disebut dengan presentasi mata kuliah. Rini Darmastuti (2006;99-100) berpendapat, presentasi mata kuliah adalah penyampaian informasi dalam rangka proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Dalam kegiatan belajar-mengajar mahasiswa secara berkelompok mendapat tugas untuk menyusun dan melaksanakan presentasi di depan dosen dan mahasiswa lainnya. Informasi yang disampaikan para mahasiswa dalam presentasi mata kuliah mengenai pembahasan materi kuliah atau melaporkan tugas mata kuliah seperti hasil observasi.

2. Tujuan Presentasi Mata Kuliah

Berbagai macam kegiatan yang dikerjakan setiap orang pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Demikian halnya penerapan kegiatan presentasi mata kuliah. Penerapan kegiatan presentasi mata kuliah memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari presentasi ini adalah untuk memberi atau membagi informasi mengenai materi kuliah atau laporan tentang tugas kuliah. Presentasi ini merupakan upaya untuk menanamkan pengertian kepada para mahasiswa mengenai materi kuliah, maka presentasi mata kuliah lebih bersifat informatif.

(30)

mahasiswa yang melaksanakannya yaitu mengembangkan peran aktif mahasiswa. Ken Kawan Soesanto (2010:24) mengatakan bahwa dengan latihan presentasi dapat mengembangkan keaktifan mahasiswa, baik dalam kuliahnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, presentasi mata kuliah baik untuk diterapkan dalam proses belajar-mengajar di perguruan tinggi sebagai kesempatan latihan para mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke dunia kerja.

3. Teknik Penyampaian Presentasi Mata Kuliah

Kegiatan penyampaian informasi dikatakan efektif apabila informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh banyak orang. Demikian halnya dalam presentasi mata kuliah, presentasi penyampaian materi kuliah dikatakan efektif apabila para mahasiswa dapat menerima dan memahami materi yang disampaikan dengan mudah. Kemudahan para mahasiswa dalam menerima dan memahami materi kuliah yang disampaikan melalui kegiatan presentasi dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Salah satu hal yang mempengaruhi presentasi yaitu teknik penyampaian presentasi tersebut. Menarik atau tidaknya seorang penyaji dalam menyampaikan presentasi dipengaruhi teknik penyampaiannya. Pada kenyataannya seorang penyaji yang menarik akan mempengaruhi perhatian pendengar.

(31)

a. Menguasai Materi

Penguasaan materi merupakan kunci utama kesuksesan presentasi (Danu Pratyahara, 2011:29). Tingkat keberhasilan presentasi dapat diukur dari tercapai atau tidaknya suatu tujuan yang hendak dicapai yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pemahaman materi yang dikuasai penyaji. Penyaji presentasi yang sungguh-sungguh menguasai materi biasanya dapat meyakinkan pendengar dengan mantap dan percaya diri, sehingga pendengar akan menyimak ucapan penyaji. Semakin menguasai materi penyaji presentasi semakin tenang hati dalam presentasi. Oleh karena itu, penguasaan materi presentasi merupakan modal awal yang hendaknya dimiliki oleh seorang penyaji presentasi.

b. Penampilan Diri

Dalam menyajikan presentasi penampilan mahasiswa sebagai seorang penyaji sangatlah penting. Penampilan penyaji yang baik tidak hanya mempengaruhi kenyamanan dirinya dalam membawakan presentasi melainkan juga mempengaruhi kenyamanan para pendengar. Semua yang ada dalam diri penyaji akan diperhatikan oleh pendengar. Apabila ada sesuatu yang kurang pas dalam diri penyaji dapat menjadi bahan gunjingan pendengar. Hal ini akan sangat merugikan seorang penyaji karena belum mulai berbicara sudah memberikan kesan kurang baik. Sebagus apapun materi yang akan disampaikan, tetapi jika mengabaikan penampilan semua dapat menjadi sia-sia. Oleh karena itu kesan pertama sangat penting.

1) Ekspresi

(32)

berbagai ekspresi adalah wajah dan tangan. Wajah merupakan bagian tubuh yang paling ekspresif, sensitif terhadap perubahan emosi yang dapat diketahui dengan cepat. Ekspresi hendaknya alami dari dalam diri tidak dibuat-buat karena dapat menganggu kenyamanan dalam menyampaikan materi dan juga menganggu konsentrasi pendengar untuk mendengarkan materi yang disampaikan.

Senyum sangat penting ketika berbicara di depan orang banyak. Senyum yang proposional dan situasional wajib ketika menyajikan presentasi. Senyum yang proposional artinya dalam menyajikan presentasi seorang penyaji tidak kurang dan tidak terlalu banyak senyum. Apabila kurang tersenyum pendengar bisa menganggap penyaji angkuh dan suasana pun bisa menjadi tegang. Namun, apabila terlalu banyak senyum pendengar menganggap penyaji aneh dan tidak serius. Senyum yang situasional artinya penyaji hendaknya dapat melihat situasi kapan seharusnya tersenyum dan kapan tidak. Selain memberikan kesan yang baik kepada pendengar senyum juga membuat penyaji menjadi rileks dalam menyampaikan presentasi (Gabri, 2011:35).

2) Cara Berpakaian

(33)

Ada beberapa prinsip mengenai tata cara berpakaian dalam kaitannya menjadi seorang penyaji presentasi. Pertama, penyaji hendaknya mengenakan pakaian dengan sederhana. Berpakaian sederhana berarti tidak berlebihan. Apabila seorang penyaji mengenakan pakaian dan aksesoris berlebihan dapat sangat menganggu dan bahkan mengalihkan perhatian pendengar yang semestinya mendengarkan penyampaian materi penyaji menjadi memperhatikan penampilan penyaji. Kedua, serasi artinya selaras, cocok dan sepadan. Serasi dalam berpakaian artinya serasi warnanya dan juga serasi dengan bentuk tubuh. Ketiga, sopan dalam hal berpakaian maupun tingkah laku. Dengan sopan dalam berpakaian maupun tingkah laku pendengar akan memiliki kesan yang baik kepada seorang penyaji (Gabri, 2011:40).

3) Kontak mata

Melakukan kontak mata dengan pendengar secara menyeluruh pada saat presentasi akan membangkitkan kepercayaan para pendengar. Jeffrey Davidson dalam Gabri (2011:37) mengatakan bahwa mengadakan kontak mata dengan pendengar saat anda menjadi pembicara merupakan hal yang erat kaitannya dengan kemampuan anda untuk membiarkan energi anda keluar. Dengan melakukan kontak mata pula penyaji dapat merasakan tanggapan pendengar terhadap presentasi yang disampaikannya.

c. Cara Berbicara

(34)

hendaknya berbicara secara wajar tidak dibuat-buat dan apa adanya. Apa yang dibicarakan adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya. Memperhatikan tekanan suara, artikulasi dan nada bicara sangat penting dalam menyajikan presentasi. Apabila menggunakan istilah, hendaknya menggunakan istilah yang sudah populer atau jika menggunakan istilah yang jarang dimengerti pendengar sebaiknya menjelaskan arti istilah tersebut.

1) Volume Suara dan Nada Bicara

Variasi suara penyaji pada saat presentasi akan membuat pendengar menjadi lebih tertarik. Menambah atau mengurangi volume suara dalam penekanan kata atau kalimat sangat membantu para pendengar dalam memahami materi presentasi. Memberikan penekanan pada kata atau kalimat tertentu tersebut mengisyaratkan bahwa para pendengar harus memperhatikan lebih seksama. Volume suara penyaji juga merupakan faktor yang menentukan keberhasilan presentasi (Mas’ud dan Mahmud, 2008:152). Oleh karena itu penyaji harus dapat menyesuaikan dan menjaga tingkat volume bicaranya selama berbicara dalam presentasi.

(35)

artinya bertenaga dan memiliki kekuatan dapat membangkitkan rasa percaya pendengar terhadap materi atau informasi yang disampaikan oleh penyaji.

2) Artikulasi

Artikulasi saat berbicara sangat menentukan kejelasan, ketepatan dan kebenaran dalam mengucapkan kata. Pada saat menyajikan presentasi di hadapan banyak orang seorang penyaji dituntut untuk berbicara dengan artikulasi yang jelas, benar dan tepat. Apabila seorang penyaji presentasi berbicara dengan artikulasi yang tidak jelas kemungkinan besar pendengar tidak dapat mendengar dan mengerti materi yang disampaikan oleh penyaji (Gabri, 2011: 31).

3) Pemilihan Kata

Dalam menyampaikan materi presentasi seorang penyaji hendaknya memilih kata yang tepat dan sesuai dengan tingkat pemahaman para pendengar. Bahasa presentasi yang bagus bersifat sederhana, singkat dan kalimat pendek (Herimanto dan Indrojiono, 2005:187). Penyaji hendaknya memilih istilah yang popular atau yang dimengerti oleh para pendengar dan menghindari pemakaian akronim. Apabila penyaji menggunakan istilah atau akronim yang jarang didengar atau tidak dimengerti oleh semua pendengar sebaiknya penyaji menjelaskan arti istilah kata tersebut.

d. Pengolahan Waktu

(36)

tersedia (Mas’ud dan Mahmud, 2008:140). Dengan demikian kemampuan mengolah

waktu dengan baik sangat diperlukan oleh penyaji dalam menyajikan sebuah presentasi. Supaya presentasi tidak melebihi batas waktu yang tersedia sebaiknya penyaji menandai catatatnya, melihat waktu sesering mungkin atau meminta bantuan seseorang untuk memberi isyarat pada menit-menit terakhir (Bender, 1997:194).

e. Sistematika Penyajian

Memperhatikan sistematika penyajian presentasi sangat bermanfaat bagi pendengar maupun bagi diri penyaji sendiri. Dengan sistematika yang baik penyaji presentasi dapat menyampaikan materi presentasinya dengan runtut sehingga pendengar dapat mencerna materi yang disampaikan oleh penyaji dengan mudah. Sistematika sebuah presentasi yang baik adalah dimulai dengan pembukaan, inti materi presentasi, penutup yang berisi kesimpulan, dan diakhiri dengan tanya jawab. Apabila dalam penyampaian materi para pendengar terlihat mulai bosan penyaji dapat menyisipkan sebuah kisah atau ilustrasi yang sesuai dengan materi presentasi untuk membangkitkan kembali antusiasme pendengar (Danu Pratyahara, 2011: 14).

4. Sarana Pendukung Presentasi Mata Kuliah

(37)

berhenti dalam pemanfaatan sarana pendukung, kemudahan memahami materi presentasi tergantung dari kemampuan penyaji untuk menjelaskan, menafsirkan maupun meyakinkan materi yang dipresentasikan melalui sarana-sarana tersebut. a. Papan tulis atau Whiteboard

Papan tulis atau whiteboard merupakan media yang telah dikenal secara umum, terutama sekolah-sekolah. Meskipun teknologi sudah berkembang pesat papan tulis atau whiteboard masih tersedia di ruang-ruang belajar di universitas. Media ini sangat efektif untuk menjelaskan materi mata kuliah kepada para mahasisiwa yang jumlahnya relatif terbatas. Media ini lebih praktis digunakan sebagai sarana presentasi mata kuliah karena telah tersedia di ruang-ruang kuliah dan apabila terjadi kesalahan dalam menulis bisa langsung dihapus dan dikoreksi. Kelemahan media papan tulis atau whiteboard adalah ukurannya yang terbatas sehingga hendaknya dibantu dengan sarana lain (Bender, 1997: 165; Gabri, 2011: 63).

b. Slide Power Point

(38)

Gambar atau foto diyakini dapat menciptakan ilustrasi pendengar, maka menyisipkan beberapa gambar atau foto yang berhubungan dengan materi dalam slide power point serta memberikan sedikit penjelasannya akan mendukung keberhasilan presentasi. Dalam memanfaatkan slide power point perlu memperhatikan warna dan ukuran tulisan. Ukuran tulisan hendaknya tidak terlalu kecil sehingga dapat dibaca oleh seluruh mahasiswa yang berada di ruangan. Memilih dan memadukan warna yang sesuai dan menarik antara warna tulisan dengan warna latar belakang slide sangat perlu diperhatikan. Apabila perpaduan warna keduanya tidak sesuai kemungkinan yang terjadi tulisan tidak dapat dibaca oleh para mahasiswa (Bender, 1997: 158-159).

c. Video atau Film singkat

(39)

catatan pada beberapa bagian penting sehubungan dengan informasi presentasi (Bender, 1997: 161-162).

Macam-macam sarana di atas hanyalah sebagian dari sarana yang ada, masih banyak lagi sarana yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung presentasi. Dalam pemilihan sarana hendaknya disesuaikan dengan materi dan yang lebih penting adalah pembicara dapat menggunakannya dengan baik. Apabila pembicara tidak dapat menggunakan sarana secara optimal presentasi akan biasa-biasa saja atau bahkan terganggu. Namun, apabila pembicara dapat menggunakan sarana dengan baik presentasi akan berjalan dengan lancar.

C. Pengertian Perkembangan Kepercayaan Diri 1. Pengertian Perkembangan

(40)

Menurut Sumadi Suryabrata (1993:178) perkembangan adalah suatu perubahan ke arah yang lebih maju, lebih dewasa. Secara teknis, perubahan adalah suatu proses. Jadi perkembangan adalah suatu proses, dimana manusia diajak untuk membentuk dan mengembangkan apa yang dimiliki dalam dirinya. Perkembangan itu juga merupakan hal yang berkesinambungan, akan tetapi untuk lebih mudah memahami biasanya orang menggambarkan perkembangan itu dalam fase-fase tertentu.

Sejalan dengan pendapat Sumadi Suryabrata, Ahmadi dan Munawar (2005:1) mengatakan bahwa perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang bersifat kualitatif yang menekankan pada segi fungsional.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa perkembangan terjadi hanya sekali tidak dapat diulang kembali, namun membutuhkan waktu yang relatif panjang. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang secara terarah yang bersifat pribadi dan didukung oleh lingkungannya.

2. Pengertian Kepercayaan Diri

(41)

bahwa seseorang kompeten dan mampu melakukan segala sesuatu seorang diri saja, tetapi tidak terlepas dari bantuan dan dukungan orang lain. Orang yang percaya diri adalah orang yang mampu dan percaya bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu karena didukung dengan pengalaman, potensi dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri.

Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan dalam jiwa seseorang sebagai manusia bahwa dirinya harus dan mampu menghadapai segala tantangan (Barbara, 2000:10). Apabila kepercayaan diri seseorang hanya karena suatu hasil karya yang telah dicapai atau hanya karena kemampuan mengerjakan suatu hal yang dikuasai, maka kepercayaan diri tersebut hanya sementara bukan kepercayaan diri yang sejati. Kepercayaan diri yang sejati berawal dari tekad dan kesediaan dari dirinya sendiri untuk melakukan segala sesuatu bukan dari karya-karya dan kemampuan mengerjakan pekerjaan dengan sukses. Jadi, rasa percaya diri tidak dapat disamaratakan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

Kepercayaan diri adalah merasa mampu, nyaman dan puas dengan diri sendiri, dan pada akhirnya, tanpa perlu persetujuan dari orang-orang disekitar (Molloy, 2010:138). Seseorang dapat dikatakan percaya diri apabila orang yang bersangkutan menyukai atau mencintai diri dengan sepenuhnya, memiliki pandangan yang baik mengenai kekuatan pribadi, dapat menghormati dan menghargai diri serta percaya bahwa dirinya adalah seorang yang baik.

(42)

percaya bahwa yang mereka lakukan akan memberikan dampak atau hasil yang baik pula. Terbuka dan berani merupakan anggapan yang diberikan kepada orang yang percaya diri karena mereka bersedia belajar dan menghadapi sesuatu yang baru. Ini berarti pikiran yang positif dan keterbukaan diri untuk belajar selalu tertanam dalam diri seseorang yang percaya diri.

Berdasarkan pemikiran dan pemahaman mengenai kepercayaan diri dari ahli-ahli tersebut, penulis mencoba menjelaskan tentang kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan kesediaan dan keyakinan positif seseorang bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu. Berani menghadapi bukan menghindari tantangan baru. Orang yang percaya diri sungguh-sungguh mengenal dan mengetahui kemampuan diri.

3. Ciri-ciri Kepercayaan Diri

Tingkat kepercayaan diri setiap pribadi berbeda-beda. Ada orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi ada juga yang kurang memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri seseorang tercermin dalam tingkah laku, perasaan dan kinerjanya dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Lindenfield (1997:4) mengatakan :

Ada dua jenis percaya diri yang cukup berbeda yaitu batin dan lahir. Jenis percaya diri batin adalah percaya diri yang yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik, sedangkan percaya diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita yakin akan diri kita. Kedua jenis kepercayaan diri ini saling mendukung satu dengan yang lain sehingga membentuk kepercayaan diri seseorang menjadi lebih kuat.

(43)

a. Cinta Diri

Orang yang percaya diri biasanya cinta dan peduli dengan diri karena perilaku dan gaya hidup mereka adalah untuk memelihara diri. Mereka tidak akan menyiksa diri dengan membuang waktu dan tenaga untuk memikirkan kekurangan-kekurangannya. Melainkan bangga akan sifat-sifat yang baik dan memusatkan diri untuk memanfaatkannya sebaik mungkin serta terus belajar untuk mengembangkannya.

b. Pemahaman Diri

Sadar diri merupakan sifat yang sering kali dimiliki oleh orang-orang yang percaya diri. Mereka mampu menyadari kelebihan dan kekurangan diri. Berkat kemampuan untuk menyadari kelebihannya orang yang percaya diri jauh lebih mampu mengembangkan kelebihan mereka sepenuhnya. Mereka juga mampu mengenal kekurangan dan kelemahan diri sehingga kemungkinan besar tidak akan membiarkan diri mengalamai kegagalan berulang kali, tidak memaksakan diri dan dengan terbuka menerima saran dan kritikan dari orang lain.

c. Tujuan yang Jelas

(44)

d. Pemikiran yang Positif

Memandang kehidupan dari sisi positif dan senang mencari pengalaman merupakan watak dari sebagian besar orang yang percaya diri. Mereka tumbuh dengan harapan bahwa pada umumnya hidup itu menyenangkan dan percaya bahwa masa depan akan lebih baik dari masa lalu. Orang yang percaya diri percaya bahwa hampir setiap masalah dapat diselesaikan. Dengan berpikir positif orang bersedia menghabiskan waktu dan energi untuk belajar dan melakukan tugasnya karena percaya bahwa tujuan mereka akan tercapai. Tidak membuang tenaganya dengan sia-sia hanya untuk mengkhawatirkan kemungkinan hasil yang diperoleh negatif.

e. Penampilan Diri

Kepercayaan diri seseorang kadang kala dapat kita nilai dari penampilannya. Biasanya orang yang percaya diri memiliki ciri khas tersendiri. Mereka memilih gaya berpakaian sesuai dengan kepribadian dan kondisi fisiknya tanpa mengikuti gaya penampilan orang lain. Memperhatikan kebersihan dan kerapian dalam berpakaian. Mereka selalu memilih pakaian yang cocok untuk berbagai peran dan peristiwa dengan tetap mempertahankan gaya pribadinya.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepercayaan Diri

(45)

Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri pribadi seseorang tersebut. Faktor internal yang mempengaruhi kepercayaan diri ini bisa bersifat kejiwaan maupun bersifat ketubuhan. Bersifat kejiwaan merupakan yang berwujud seperti pikiran dan perasaan. Bersifat ketubuhan seperti keadaan tubuh yang kurang sempurna atau cacat, postur tubuh yang pendek dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri pribadi seseorang, misalnya sifat masyarakat yang memberikan penerimaan pada setiap orang tanpa memandang kelemahan dan kekurangan. Dari faktor internal dan faktor eksternal tersebut ada pun faktor-faktor yang memberikan pengaruh yang kuat bagi perkembangan kepercayaan diri antara lain, diri sendiri, keluarga, lingkungan sekolah atau kampus dan masyarakat (Hilmi Atok; 25 Juni 2010).

a. Diri Sendiri

Faktor internal merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, salah satunya yaitu perkembangan kepercayaan diri. Pada umumnya perkembangan kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, namun faktor dari dalam diri seseorang sendiri yang menjadi peran utama. Berkembang atau tidaknya kepercayaan diri seseorang tergantung dari pribadi diri sendiri.

(46)

menerimanya. Namun, sebaliknya orang yang memiliki pola pikir positif akan lebih dapat mengembangkan kepercayaan dirinya daripada orang yang lebih memiliki pola pikir negatif. Orang yang berpikir positif akan memandang segala sesuatu dari sisi positif, sehingga tidak takut gagal dalam melakukan suatu hal karena mereka dapat mengambil makna atau belajar dari kegagalan tersebut.

b. Keluarga

Keadaan keluarga merupakan lingkungan hidup yang pertama dan utama dalam kehidupan manusia, lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pembentukan awal kepercayaan diri seseorang. Rasa percaya diri dapat tumbuh dan berkembang baik sejak kecil, apabila seseorang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik. Anggota keluarga yang menunjukkan perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kelekatan emosi yang tulus akan membangkitkan rasa percaya diri seseorang.

Namun, sebaliknya apabila lingkungan keluarga tidak memadai menjadikan seseorang percaya diri maka seseorang tersebut akan kehilangan proses pembelajaran untuk percaya pada dirinya sendiri. Seseorang yang kurang mendapatkan perhatian dan penerimaan, sering dimarahi, dikritik dan tidak dipercaya bahwa dirinya memiliki kemampuan dan kemandirian perkembangan kepercayaan dirinya akan terhambat. Ia akan merasa bahwa dirinya buruk, lemah, selalu gagal dan tidak pernah menyenangkan.

c. Lingkungan Sekolah atau Kampus

(47)

setelah lingkungan keluarga di rumah. Kampus memberikan ruang untuk mengekspresikan rasa percaya diri dihadapan teman-teman dan dosen, baik pada saat proses perkuliahan maupun di luar proses perkuliahan. Dengan memperoleh kesempatan mengekspresikan rasa percaya dirinya para mahasiswa bisa menjadi lebih percaya diri. Beberapa bentuk kegiatan di kampus yang dapat menumbuhkembangkan rasa percaya diri, diantaranya yaitu tanya jawab saat proses perkuliahan, diskusi kelompok, presentasi kelompok, mengikuti organisasi dan kepanitiaan suatu kegiatan kampus.

d. Masyarakat

Pesatnya kemajuan dan peningkatan dalam taraf hidup masyarakat yang terjadi di zaman sekarang ini, ternyata dapat menjadi dampak positif dan negatif bagi perkembangan kehidupan dewasa ini. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa dukungan dari orang lain di sekitarnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat lepas dari masyarakat disekitarnya. Keterlibatan dan peran mereka sangat diperlukan.

(48)

seseorang untuk mengerjakan suatu tugas. Penerimaan masyarakat akan kekurangan dan kelebihan orang tanpa membanding-bandingkan satu dengan yang lain juga sangat mendukung perkembangan kepercayaan diri seseorang.

5. Usaha-usaha Mengembangkan Kepercayaan Diri

Sampai saat ini masih banyak orang yang mengalami kurang percaya diri atau bahkan krisis kepercayaan diri ketika melakukan suatu kegiatan. Padahal kepercayaan diri diyakini sebagai sebuah kunci keberhasilan seseorang. Mengembangkan kepercayaan diri merupakan salah satu cara untuk melakukan perbaikan diri terhadap karakter manusia yang mendukung dalam meraih kesuksesannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan kepercayaan diri, antara lain yaitu berpikir positif, bergaul dengan orang yang percaya diri, menggali potensi dan berlatih.

a. Berpikir positif

(49)

penilaian orang lain. Dengan berpikir positif akan penilaian orang lain terhadap diri sendiri akan menbantu menguatkan rasa percaya diri seseorang, namun sebalikanya apabila seseorang berpikir negatif akan penilaian orang lain terhadap dirinya justru pikirannya sendirilah yang telah menghancurkan kepercayaan dirinya (Danu Pratyahara, 2011: 26, 49).

b. Bergaul dengan Orang yang Percaya Diri

(50)

c. Menggali potensi

Tugas seseorang untuk mengembangkan kepercayaan dirinya adalah menggali potensi yang dimiliki. Orang yang terus menerus memikirkan kekurangan, kelemahan atau keterbatasan diri hanya akan membuang waktu dengan sia-sia, maka segera mengalihkan pikiran untuk melihat dan menggali potensi lain yang masih dimiliki merupakan langkah yang tepat. Seseorang yang hendak mengembangkan kepercayaan diri harus memupuk semangat untuk melupakan kekurangan dan memfokuskan diri pada potensi lain. Dengan memfokuskan diri untuk menggali potensi yang tersembunyi menjadikan kekurangan tidak memiliki arti, sehingga seseorang dapat mengembangkan rasa percaya diri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu kekurangan pada diri seseorang tidak menutup kemungkinan kelebihan lain yang jauh lebih berarti dan membanggakan dirinya.

d. Berlatih

(51)

tugas yang dipercayakan oleh anggota organisasi atau menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang baru. Dengan berlatih secara rutin tersebut seseorang akan merasa yakin dengan kemampuannya dan terbiasa percaya diri saat melakukan berbagai kegiatan.

6. Manfaat Perkembangan Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah kunci utama kesuksesan dalam hidup. Memiliki kepercayaan diri akan mempengaruhi seluruh aktivitas seseorang. Sebab rasa percaya diri memberikan hal positif bagi kejiwaan seseorang sehingga berpengaruh langsung pada bagaimana menjalankan kehidupannya. Orang yang berkepercayaan diri memiliki konsep positif terhadap diri, mengetahui kemampuan atau potensi diri dan yakin bahwa dirinya mampu menghadapi segala hal dalam hidupnya berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Kepercayaan diri yang kuat menjadikan seseorang yakin bahwa dirinya mampu melakukan segala hal untuk mencapai cita-cita dan harapannya.

(52)

Kepercayaan diri memberikan manfaat positif dan menghasilkan kebaikan bagi manusia. Seseorang yang percaya diri dapat menghadapi kehidupan dengan penuh keberanian, kekuatan dan kestabilan dalam menentukan langkah-langkah penting meraih kesuksesan. Memiliki kepercayaan diri menjadikan seseorang tahan banting karena bersifat pantang menyerah, semangat dan teguh dalam melakukan sesuatu sesuai harapannya sehingga keberhasilan selalu menyertainya (Yusuf, 2005:33-35).

Percaya sepenuhnya terhadap pemikiran diri bahwa memang sepatutnya melakukan suatu hal demi kebaikan secara otomatis menguatkan sifat tekun dalam diri seseorang. Dengan semangat ketekunan orang akan tetap bertahan pada jalan menuju kesuksesan sekalipun pernah mengahadapi suatu kegagalan. Oleh sebab itu, setiap orang hendaknya meningkatkan dan mempertahankan kepercayaan diri karena hal ini akan menanamkan sifat tekun dalam diri seseorang yang sangat berguna untuk mencegah agar tidak terlalu cepat berhenti dan menyerah dalam tindakan meraih kesuksesan (Wuryanano, 2004:77-78).

(53)

D. Efektivitas Penerapan Kegiatan Presentasi Mata Kuliah Terhadap Perkembangan Kepercayaan Diri

1. Pengertian Efektivitas

Suatu pekerjaan atau kegiatan dapat dikatakan efektif jika kegiatan tersebut dapat memberi hasil yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan semula atau apabila kegiatan tersebut dapat mewujudnyatakan tujuan yang akan dicapai. Jadi efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. Sedangkan efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Segala bentuk kegiatan menjadi sangat efektif jika setiap orang yang menyadari dan melaksanakan tugasnya secara pasti dapat dimengerti, dapat dilaksanakan dan yang merangsang pengembangan pribadinya (Jonathan, 2009: 67).

(54)

2. Efektivitas Kegiatan Presentasi Mata Kuliah Terhadap Perkembangan Kepercayaan Diri

Dalam mengerjakan suatu kegiatan atau tugas setiap orang pasti mengharapkan efek atau pengaruh dari proses kerjanya, baik pengaruh terhadap hasil kerjanya maupun pengaruh bagi perkembangan kepribadiannya. Kegiatan yang dapat memberikan pengaruh yang baik sesuai dengan tujuan semula dapat dikatakan kegiatan yang efektif. Sedangkan kegiatan yang dapat membuat seseorang mencapai tujuan atau target semula adalah kegiatan yang memiliki efektivitas.

Dalam melaksanakan presentasi seorang pembicara dituntut memiliki berbagai macam keterampilan dan kemampuan, memiliki kepribadian dan memahami unsur-unsur penting yang diperlukan untuk menyajikan presentasi agar tujuan presentasi dapat tercapai. Oleh karena itu, kegiatan presentasi mata kuliah yang sering diterapkan dalam proses belajar-mengajar di perguruan tinggi dianggap banyak orang sebagai kegiatan yang memiliki efektivitas untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan dan kepribadian para mahasiswa.

Sifat dan kepribadian mahasiswa yang dikembangkan melalui kegiatan presentasi mata kuliah yaitu kepercayaan dirinya. Salah satu penyebab keberhasilan presentasi mata kuliah adalah adanya faktor percaya diri yang kuat dari mahasiswa sebagai seorang pembicara. Tanpa kepercayaan diri seorang mahasiswa akan kesulitan dalam melaksanakan presentasi.

(55)

kali untuk presentasi bagi mahasiswa merupakan cara yang tepat untuk membantu mengembangkan kemampuan dan kepribadiannya khususnya mengembangkan kepercayaan diri.

Jenis-jenis kecerdasan yang digunakan dalam presentasi tersebut dapat mendukung tingkat kepercayaan diri mahasiswa. Gaya komunikasi dalam presentasi pun juga sangat berguna dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa sebagai pembicara untuk menciptakan kualitas presentasi yang baik. Setelah mahasiswa berulang kali atau semakin sering melakukan presentasi mereka akan terlatih dan terbiasa tampil dihadapan banyak orang sehingga mereka menjadi lebih percaya diri. Melalui kesempatan berpresentasi inilah mahasiswa memperoleh pengalaman dan kepercayaan diri yang akan bermanfaat dan berguna dikemudian hari pada saat mereka mengabdi di lingkungan masyarakatnya (Ahmad dan Endang, 2010: 110-114).

E. Pelaksanaan Kegiatan Presentasi Mata Kuliah di Program Studi IPPAK

(56)

menyampaikan materi yang telah dipersiapkan secara bergantian sesuai dengan bagian masing-masing.

Sejak semester pertama hingga semester tujuh seluruh mahasiswa Prodi IPPAK telah melaksanakan kegiatan presentasi mata kuliah lebih dari satu kali presentasi. Mereka telah berulang kali mendapatkan kesempatan melaksanakan presentasi mata kuliah, sehingga mereka mulai terbiasa menyajikan presentasi dihadapan para dosen dan mahasiswa lainnya. Dalam pelaksanakan presentasi mata kuliah para mahasiswa melengkapi presentasinya dengan sarana-sarana seperti, slide power point, video, film singkat dan sarana lainnya. Sejauh ini mereka telah melengkapi presentasi dengan sarana yang mendukung dan memperlancar pelaksanaan presentasi, namun meskipun demikian mereka belum menggunakan sarana dengan maksimal.

(57)

Penyampaian materi yang monoton masih sering dijumpai dalam presentasi mata kuliah di Prodi IPPAK, sehingga presentasi menjadi kurang menarik bagi mahasiswa yang mendengarkan. Cara berbicara mahasiswa penyaji presentasi mata kuliah kadang masih kurang jelas dan berbicara terlalu cepat. Mereka terlihat terburu-buru dalam menyampaikan materi. Sebagian dari mereka juga terlihat ingin cepat-cepat segera mengakhiri presentasinya karena perasaan takut dan tidak percaya diri menjadi pusat perhatian dosen dan mahasiswa yang mengikuti presentasi.

Perasaan ragu-ragu juga masih sering kali ditunjukkan oleh beberapa mahasiswa ketika melaksanakan presentasi mata kuliah. Keraguan dalam berbicara terkadang muncul ketika mahasiswa penyaji presentasi menyampaikan materi. Keraguan kemungkinan besar terjadi karena penyaji tidak terlalu menguasai materi atau penyaji tidak mengetahui dengan pasti arti dari istilah yang digunakan. Hal-hal seperti inilah yang dapat menyebabkan presentasi kurang berhasil dan mahasiswa yang mendengarkan tidak yakin dengan materi yang disampaikan.

(58)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Pada bab ini diuraikan lima bagian yaitu penelitian efektivitas penerapan presentasi mata kuliah bagi perkembangan kepercayaan diri mahasiswa Prodi IPPAK USD Yogyakarta, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, rangkuman hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan presentasi mata kuliah yang terjadi di prodi IPPAK, penulis akan mengadakan penelitian untuk mengetahui situasi umum efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah di Program Studi IPPAK, Yogyakarta. Adapun metodologi penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. Gambaran penerapan kegiatan presentasi mata kuliah di Program Studi IPPAK

USD Yogyakarta.

b. Perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi IPPAK USD Yogyakarta.

(59)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini untuk memperoleh:

a. Gambaran penerapan kegiatan presentasi mata kuliah di Program Studi IPPAK, USD, Yogyakarta.

b. Kegiatan untuk perkembangan kepercayaan diri yang dilaksanakan para mahasiswa Program Studi IPPAK, USD, Yogyakarta.

c. Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah di Program Studi IPPAK, USD, Yogyakarta.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ex Post Facto. Ex Post Facto artinya sesudah fakta. Ex Post Facto merupakan suatu penelitian untuk meneliti peristiwa atau kejadian yang telah terjadi sebelumnya dan kemudian melihat efek dari peristiwa tersebut. Jadi pada penelitian Ex Post Facto peneliti tidak dituntut memberikan perlakuan variabel bebas, namun mengukur efek dari variabel bebas pada variabel terikat (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2004:56-57).

4. Metode Penelitian

(60)

kecil. Melalui metode ini, dapat diungkapkan permasalahan aktual dan mendeskripsikannya, mempelajari dua variable atau lebih, membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan, atau menilai efektivitas suatu program (Jamal Ma’mur Asmani, 2011:46).

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Juli 2013.

6. Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 di Prodi IPPAK USD, Yogyakarta tahun akademik 2012-2013 seluruhnya berjumlah 56 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposivesampling digunakan penulis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pelaksanaan penelitian. Dalam purposive sampling, pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi, 2004: 91). Teknik purposive sampling ini ditujukan untuk para mahasiswa yang diwakili 35 orang mahasiswa semester 6 tahun akademik 2012-2013 sebagai sampel penelitian.

(61)

pengalaman mengajar atau menjadi guru sebelum masuk kuliah, sehingga dalam melaksanakan presentasi mata kuliah mereka memiliki kesan lebih mantap dan percaya diri. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa besar efek dari pelaksanaan presentasi mata kuliah yang dilaksanakan di Prodi IPPAK bagi kepercayaan diri para mahasiswa, maka sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang baru terbiasa melaksanakan presentasi pada saat mulai masuk kuliah di Prodi IPPAK yaitu dengan jumlah 35 mahasiswa.

7. Instrumen Penelitian

(62)

8. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang hendak penulis teliti yakni efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah dan perkembangan kepercayaan diri mahasiswa.

Tabel I. Variabel Penelitian No Variabel yang

diungkap

Aspek yang diungkap No soal

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Efektivitas

Penerapan Kegiatan Presentasi Mata Kuliah

a. Pelaksanaan presentasi mata kuliah

b. Motivasi mahasiswa melaksanakan presentasi mata kuliah

c. Teknik penyampaian presentasi mata kuliah

d.Sarana yang digunakan dalam penerapan presentasi mata kuliah

e. Perasaan yang dirasakan saat melaksanakan presentasi mata kuliah

f. Kesulitan dalam melaksanakan presentasi mata kuliah

1, 2 3, 4

5, 6, 7, 8 9,10, 11, 12 13 14 2 2 4 4 1 1

2 Perkembangan Kepercayaan Diri

a. Proses perkembangan kepercayaan diri

b. Bentuk kepercayaan diri c. Ciri kepercayaan diri

(63)

B. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis melaporkan hasil penelitian dan pembahasannya berdasarkan variabel penelitian seperti yang tercantum dalam tabel variabel penelitian.

1. Gambaran Pelaksanaan Presentasi Mata Kuliah di Prodi IPPAK USD, Yogyakarta

Presentasi mata kuliah telah berulang kali dilaksanakan oleh mahasiswa IPPAK sebagai salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar. Hampir setiap mata kuliah telah menerapkan kegiatan presentasi mata kuliah yang mengembangkan kemampuan dan keberanian mahasiswa dalam tampil di depan orang banyak. Mahasiswa diharapkan mengerti, memahami dan mengetahui sejauh mana proses presentasi mata kuliah yang telah dilaksanakannya. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner pada tabel 2 ini:

(1) (2) (3)

e. Usaha-usaha yang dapat mengembangkan

kepercayaan diri

f. Manfaat perkembangan kepercayaan diri

g.Kegiatan pengembangan kepercayaan diri di kampus h. Efektivitas penerapan

kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri (4) 20, 21 22,23 24 25, 26, 27 (5) 2 2 1 3

(64)

Tabel 2 : Pelaksanaan presentasi mata kuliah (N=35)

No item

Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pelaksanaan presentasi mata kuliah dalam satu semester.

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali

d. Lebih dari 3 kali

1 4 9 21 2,86 11,43 25,71 60,00 2 Presentasi mata kuliah

sudah berjalan baik dan mahasiswa dapat memahami materi.

a. Ya, memahami b. Kadang-kadang

memahami c. Tidak memahami d. Sama sekali tidak

memahami 10 24 0 1 28,57 68,57 - 2,86

Ada 1 responden yang melaksanakan 1 kali presentasi mata kuliah dalam satu semester (2,86%) dan 21 responden melaksanakan lebih dari 3 kali presentasi mata kuliah (60,00%). Sebanyak 24 responden mengatakan bahwa kadang-kadang presentasi yang disajikan sudah berjalan dengan baik dan kadang-kadang juga mahasiswa yang berperan sebagai peserta dapat memahami materi yang disajikan (68,57%) dan 1 responden mengatakan sama sekali tidak memahami (2,86%).

Tabel 3: Motivasi mahasiswa melaksanakan presentasi mata kuliah (N=35)

No item

Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

3 Melaksanakan presentasi mata kuliah dengan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materi.

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

d. Tidak sama sekali 26 9 0 0 74,29 25,71 - - 4 Mempersiapkan presentasi

(65)

(1) (2) (3) (4) (5) c.Jarang

mempersiapkan d. Tidak pernah

mempersiapakan

4 0

11,43 -

Ada 26 responden yang melaksanakan presentasi mata kuliah dengan tujuan untuk menyampaikan materi (74,29%) dan 9 responden kadang-kadang melaksanakan presentasi mata kuliah yang bertujuan untuk menyampaikan materi (25,71%). Sebanyak 21 responden selalu mempersiapkan presentasi mata kuliah dengan rencana yang matang (60,00%) dan 4 responden jarang mempersiapkan presentasi dengan rencana yang matang (11,43%).

Tabel 4: Teknik penyampaian presentasi mata kuliah (N=35)

No item

Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

5 Tingkat pemahaman materi mempengaruhi kepercayaan diri.

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

17 16 2 0 48,58 45,71 5,71 - 6 Berpenampilan menarik

mempengaruhi kenyamanan dan

kepercayaan diri dalam menyampaikan presentasi.

a.Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju 24 10 1 0 68,57 28,57 2,86 - 7 Melakukan kontak mata

dengan peserta dapat membangun suasana komunikatif dan melatih kepercayaan diri.

a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

d.Tidak sama sekali 31 3 1 0 88,57 8,57 2,86 - 8 Penggunaan istilah dan

cara berbicara penyaji mempengaruhi

pemahaman peserta.

a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

(66)

Sejumlah 17 responden sangat setuju bahwa tingkat pemahaman materi mempengaruhi kepercayaan diri pada saat menyajikan presentasi mata kuliah (48,58%) dan 2 responden tidak setuju bahwa tingkat pemahaman materi mempengaruhi kepercayaan diri pada saat menyajikan presentasi mata kuliah (5,71%). Sebanyak 24 responden sangat setuju berpenampilan menarik mempengaruhi kenyamanan dan kepercayaan diri dalam menyampaikan presentasi mata kuliah (68,57%) dan 1 responden tidak setuju berpenampilan menarik mempengaruhi kenyamana dan kepercayaan diri dalam menyampaikan presentasi mata kuliah (2,86%).

(67)

Tabel 5: Sarana yang digunakan dalam penerapan presentasi mata kuliah (N=35)

No item

Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

9 Memanfaatkan

whiteboard untuk menjelaskan materi presentasi. a. Selalu memanfaatkan b. Memanfaatkan c. Kadang-kadang memanfaatkan d.Tidak pernah

memanfaatkan 1 9 17 8 2,86 25,71 48,57 22,86 10 Menayangkan materi

presentasi dalam bentuk slide power point.

a. Selalu

menayangkan b. Menayangkan c. Kadang-kadang

menayangkan d.Tidak pernah

menayangkan 23 6 6 0 65,72 17,14 17,14 - 11 Menayangkan film atau

video singkat dalam presentasi mata kuliah.

a. Selalu

menayangkan b. Menayangkan c. Kadang-kadang

menayangkan d.Tidak pernah

menayangkan 4 6 24 1 11,43 17,14 68,57 2,86 12 Menggunakan alat peraga

lain berupa benda (fisik)

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

d. Tidak sama sekali 18 16 1 0 51,43 45,71 2,86 -

(68)

(65,72%) dan 6 responden kadang-kadang menayangkan materi presentasi mata kuliah dengan menggunakan slide power point (17,14%). Sebanyak 24 responden kadang-kadang menayangkan film atau video singkat dalam presentasi mata kuliah (68,57%) dan 1 responden tidak pernah menayangkan film atau video singkat dalam presentasi (2,86%). 18 responden menggunakan alat peraga lain yang berwujud benda, seperti gambar dan foto pada saat menyajikan presentasi mata kuliah (51,43%), sedangkan 1 responden tidak menggunakan (2,86%).

Tabel 6: Perasaan pada saat presentasi mata kuliah (N=35)

No item

Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah Persen (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

13 Percaya diri saat presentasi mata kuliah.

a. Ya, percaya diri b. Kadang-kadang

percaya diri c.Tidak percaya diri d.Tidak sama sekali

20 14 1 0 57,14 40,00 2,86 -

Sejumlah 20 responden merasa percaya diri pada saat menyajikan presentasi mata kuliah (57,14%) dan 1 responden tidak percaya diri saat menyajikan presentasi mata kuliah (2,86%).

Tabel 7: Kesulitan dalam melaksanakan presentasi mata kuliah (N=35)

N

Gambar

Tabel I. Variabel Penelitian
Tabel 3: Motivasi mahasiswa melaksanakan presentasi mata kuliah (N=35)
Tabel 4: Teknik penyampaian presentasi mata kuliah (N=35)
Tabel 5: Sarana yang digunakan dalam penerapan presentasi mata kuliah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Delapan belas bulan Juli tahun Dua ribu enam belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi pada Dinas

Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai metode penganggaran modal tersebut sudah menjadi dasar pengambilan keputusan bagi para pelaku bisnis, terutama bagi yang

Unlike the KUT program, this new program provides fund assistance directly to the farmers, where farmers or group of farmers ( Kelompok Tani or KT) are able to receive

Peserta yang berbadan Usaha harus memiliki Surat Izin Usaha (SIUP) Non Kecil/menengah yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan bergerak pada bidang/sub bidang bibit

Pada gambar II.5 menunjukkan hubungan antara tegangan lateral dan kuat tekan beton yang diperoleh dari hasil pengujian pembebanan inti beton, dalam bentuk nondimensional. Nilai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yakni ada empat faktor yang mempengaruhi penegakan hukum terhadap tindak pidana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi operasi bentuk aljabar pada siswa kelas VIII, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan

inklusi dan melaksanakan praktik inklusi ( Indek Inklusi yang dikeluarkan oleh CSIE : 2003).Sekolah reguler belum siap melaksanakan pendidikan inklusif, hal ini