SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ekonomi
J ur usan Akuntansi
Diajukan Oleh :
ADYTAMA PRIAMBODO
0813010168 / FE / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
PADA CV. GLOBAL SERVICE ASIA SIDOARJ O
Disusun Oleh :
ADYTAMA PRIAMBODO
0813010168 / FE /EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Akuntansi Fakultas ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 25 Mei 2012
Pembimbing :
Tim Penguji :
Pembimbing Utama
Ketua
Dra. Ec. Tituk Diah W, MAks
Dr s. Ec. H. Tamadoy Thamrin, MM
Sekr etaris
Dra. Ec. Tituk Diah W, MAks
Anggota
Dra. Ec. Sari Andayani, MAks
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Alhamdulillahhirobbilaalamin, puji syukur ke Hadirat Allah SWT, karena hanya
dengan limpahan kasih saying-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi
dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA CV. GLOBAL SERVICE ASIA
SIDOARJ O”. Penyusunan Skripsi ini merupakan syarat akhir studi untuk mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi, pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Keberhasilan dalam penyusunan Skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pihak-pihak
yang turut mendukung atas tersusunnya skripsi ini, antara lain :
1.
Prof. DR. Ir. H. R. Teguh Soedarto, MP, Rektor Universitas Pemabngunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Dr. Sri Trisnaningsih, Msi, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6.
Segenap dosen-dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7.
Para karyawan CV Global Service Asia, terima kasih atas bantuan dan data-data
yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
8.
Bapak “Eko”, Mama “Tutik”, mertua bapak “Sugito”, Ibu “Suprapti”, dan
kakakku “Tia”, terima kasih atas kasih sayang, kesabaran dan dukungan moril
maupun meteriil serta doa yang diberikan kepada ananda dengan tulus ikhlas
tanpa pamrih.
9.
Istriku “Ninggar” dan anakku “Rifky” tercinta, terima kasih untuk semua kasih
sayang, dukungan dan dorongan yang telah diberikan selama ini .
10.
Semua sahabat-sahabat terbaikku yang ada di jurusan akuntansi, terima kasih
untuk semua dukungan dan dorongan yang telah diberikan.
Penulis juga mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak-pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Skripsi ini tidak lepas dari kekurangan, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi kesempurnaan.
Surabaya, Mei 2012
CV. GLOBAL SERVICE ASIA SIDOARJ O
Oleh :
Adytama Pr iambodo
Abstrak
Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam
dunia bisnis. Kesuksessan pengembangan sitem informasi sangat tergantung pada kesesuaian
harapan antara sitem analisis, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan sitem
informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari
adanya penolakan terhadap sitem yang dikembangkan. Karena perubahan dari sitem manual ke
sitem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar
dan Hopwood (1992) dalam Alfreda Aplonia, 2004:24). Adanya Sistem Informasi Akuntansi
diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para
pemakai informasi, di mana kinerja sitem informasi akuntansi dapat diukur dengan kepuasan
pemakai atas pemakaian Sistem Informasi Akuntansi (Rosmiaty Toding, 2009). Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi pemakai
informasi dan mampu memberikan kepuasan bagi pemakainya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari Dukungan Manajemen Puncak,
Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi pada CV. Global Service Asia Sidoarjo.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 21 karyawan (Pelaksana atau karyawan
yang menggunakan sistem informasi akuntansi pada CV. Global Service Asia Sidoarjo),
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner
yang disebar pada 21 responden (Pelaksana atau karyawan yang menggunakan sistem
informasi akuntansi pada CV. Global Service Asia Sidoarjo) dan kuisioner tersebut terdiri dari
23 pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian.
Hal
KATA PENGANTAR………... i
DAFTAR ISI………. iii
DAFTAR TABEL………. viii
DAFTAR GAMBAR………. x
DAFTAR LAMPIRAN………. xi
ABSTRAKSI………. xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………..
1
1.2 Perumusan Masalah……….
5
1.3 Tujuan Penelitian………..
5
1.4 Manfaat Penelitian………...
6
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu……… 7
2.2 Kajian Pustaka………..
10
2.2.1.3 Jenis Sistem Informasi Akuntansi... 12
2.2.1.4 Pengembang Sistem Informasi Akuntansi... 14
2.2.1.5 Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi... 16
2.2.1.6 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi... 18
2.2.1.7 Pengguna Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi... 18
2.2.2 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………. 20
2.2.3 Kualitas Sistem Informasi Akuntansi……… 20
2.2.4Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi………... 21
2.2.4.1 Dukungan Manajemen Puncak... 21
2.2.4.1.1 Pengertian Manajemen... 21
2.2.4.1.2 Tingkatan Manajemen... 22
2.2.4.1.3 Fungsi Manajemen... 23
2.2.4.2 Partisipasi Pemakai... 24
2.2.4.3 Kemampuan Teknik Personal Sistem... . 25
2.2.5 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi... 26
2.3 Kerangka Pikir... 29
2.4 Hipotesis... 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... . 31
3.1.1 Definisi Operasional... 31
3.1.2 Teknik Pengukuran Variabel... 33
3.2 Teknik Penentuan Sampel... 36
3.2.1 Populasi... 36
3.2.2 Sampel... 37
3.3 Teknik Pegumpulan Data... 38
3.3.1 Jenis dan Sumber Data... 38
3.3.2 Metode Pengumpulan data... 38
3.4 Uji Kualitas Data... 38
3.4.1 Uji Validitas Data... 38
3.4.2 Uji Reliabilitas... 39
3.4.3 Uji Normalitas... 39
3.5 Asumsi Klasik... 40
3.6.2.1 Uji Kesesuaian Model... 42
3.6.2.2 Uji Parsial... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian... 45
4.1.1 Sejarah Singkat CV. Global Service Asia... 45
4.1.2 Lokasi Perusahaan... 45
4.1.3 Visi dan Misi... 46
4.1.4 Struktur Organisasi... 47
4.1.5 Jabatan dan Tugas Staf Karyawan... 49
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 52
4.2.1 Deskripsi Statistik... 58
4.3 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis... 59
4.3.1 Uji Analisis Data... 59
4.3.1.1 Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas... 59
4.3.1.1.1 Uji Validitas... 59
4.3.1.1.2 Uji Reliabilitas... 62
4.3.1.1.3 Uji Normalitas... 63
4.3.4.1 Uji Kesesuaian Model-Uji F... 68
4.3.4.2 Uji Parsial-Uji t... 69
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 71
4.4.1 Implikasi... 71
4.4.2 Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 74
4.4.3 Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat... 75
4.5 Keterbatasan Penelitian... 75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 76
5.2 Saran... 77
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi saat ini sedang giat-giatnya dilaksanakan pembangunan
di segala bidang terutama di bidang ekonomi yang mengharuskan semua
perusahan untuk bekerja efektif dan seefisien mungkin agar dapat bersaing
dengan perusahaan lain. Lingkungan disekitar perusahaan sangat semakin
kompleks dan bergejolak akibat kemajuan di bidang komunikasi, transportasi,
dan tehnologi, dengan itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu
menangkap, menciptakan, dan mengelola informasi internal maupun eksternal
secara efisien dan efektif. (Elfreda Aplonia Lau, 2004:24).
Sistem informasi akuntansi atau yang sering disingkat dengan SIA
merupakan salah satu penyedia informasi keuangan yang banyak dibutuhkan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penggunaan informasi keuangan meliputi pihak eksternal
dan internal. Pihak internal yang berkepentingan dalam penggunaan informasi
keuangan terdiri dari para manajer dan karyawan perusahaan. Sedangkan
pengguna eksternal meliputi pihak-pihak yang berkepentingan diluar perusahaan,
seperti kreditor, pemasok, pelanggan, pemegang saham, badan-badan pemerintah,
Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat
yang besar dalam dunia bisnis, dalam upaya ini faktor-faktor yang mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan juga sangat berpengaruh
terhadap kualitas informasi yang dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
oleh pihak yang membutuhkan informasi dan penentu kesuksesan perusahaan.
Kinerja tersebut dapat dipengaruhi dukungan manajemen puncak,
teknik personal pemakai sistem informasi, dan keterlibatan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi (Tjhai Fung Jen, 2005).
Informasi dalam suatu perusahaan adalah sebagai alat bantu pencapaian
tujuan melalui penyediaan informasi, tetapi peranan yang penting dalam
perusahaan tetaplah manusia sebagai penentu keputusan. Jadi peranan manusia
dalam sistem informasi sangat vital, karena perencanaan dan perancangan sistem
informasi harus lebih jauh memperhatikan dan melibatkan faktor manusia
(Sunarti Setianingsih, 1998), dalam hal ini manajemen dituntut mampu
mengelola serta menjalankan perusahaan seefektif mungkin agar dapat bertahan
dalam persaingan dunia usaha.
Menurut pendapat Elfreda Aplonia Lau (2004:24), kesuksesan
pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan
antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan
sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati
untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan,
menyangkut perubahan perilaku dan organisasional (Elfreda Aplonia Lau,
2004:24).
Menurut Komara (2005:837), kemampuan teknik personal terhadap
sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas desain dan kinerja
sistem informasi akuntansi. Setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan
sistem berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat
dan terintegrasi yang menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai
bentuk, serta dapat membantu menjadi alat bantu keputusan.
Menurut Elfreda Aplonia Lau (2004:27), partisipasi merupakan
perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses
pengembangan sistem informasi. Partisipasi pemakai digunakan untuk
menunjukkan intervensi personal yang nyata, mulai dari tahap perencanaan,
pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi.
Partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan
terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam
pengembangan sistem informasi. Partisipasi pemakai dalam pengembangan
sistem akan meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak
(Alfreda Aplonia Lau, 2004:28).
Manajer puncak sangat memegang peranan penting dalam
pengembangan sistem informasi, antara lain bidang perencanaan, penetapan
kebijaksanaan review pelaksanaan dan pengambilan keputusan investasi. Manajer
puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi yang
Dukungan manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap
siklus pengembangan sistem dan keberhasilan implementasi sistem informasi
akuntansi, dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses
pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam
perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem
informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut, karena
mendapat dukungan dari manajemen puncak di perusahaan tempat karyawan
bekerja (Setianingsih, 1998 dalam Tjhai Fung Jen 2002).
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi diharapkan informasi yang
dihasilkan lebih berkualitas sesuai kebutuhan dari para pemakai informasi, serta
mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, di mana kinerja sistem
akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pemakai atas pemakaian Sistem
Informasi Akuntansi (Rosmiaty Toding, 2009).
CV. Global Service Asia merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang bisnis jasa yang berorientasi pada bidang ekspedisi, dalam menjalankan
kegiatan operasional sehari-hari CV. Global Service Asia melakukan berbagai
transaksiyang sebagian besar adalah transaksi keuangan. Pengelolaan transaksi
keuangan yang berguna bagi para pemakai baik pihak internal maupun pihak
eksternal.
Kenyataannya kinerja sistem informasi akuntansi pada CV. Global
Service Asia mengalami permasalahan yaitu pada kepuasan keryawan terhadap
dari manajemen puncak, dengan pemakaian sistem yang minim dan kualitas
sistem informasi yang dihasilkan kuran relevan dan tepat waktu, sehingga
faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam Pengembangan Sistem Informasi.
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
peneliti mengambil judul penelitian “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PADA CV. GLOBAL SERVICE ASIA”.
1.2 Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu “Apakah
Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik
Personal berpengaruh terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada
CV. Global Service Asia?”
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang berhak dicapai dalam penelitian ini ,
yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari
Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik
Personal terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada CV. Global
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :
1. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfat bagi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai bahan untuk
memperbanyak referensi.
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori
yang telah diperoleh selama masa studi, maupun yang diperoleh dari
sumber-sumber lain sehingga dapat bermanfaat bagi pihak yang
memerlukan.
3. Bagi Praktisi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk lebih
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi
2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang
dapat dipakai sebagai bahan masukan dan bahan pengkajian yang terkait dengan
penelitian ini, telah dilakukan oleh :
1. Tjhai Fung Jen (2002)
Judul :
“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”.
Rumusan masalah
Apakah keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan,
program pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah dan
lokalisasi departemen sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Alat uji
Koefisien Korelasi Person dan pengujian metode U Test.
Hasil penelitian :
Dari analisis menunjukkan bahwa kinerja sistem informasi akuntansi
pemakaian sistem informasi (system usage) memiliki hubungan dengan
pemakai yang dilibatkan dalam proses pengembangan sistem informasi,
dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan formalisasi
sistem terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
2. Alfreda (2004)
Judul :
“Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai dalam
Pengembangan Sistem Informasi dengan lima Variabel Moderating”.
Rumusan masalah
a. Apakah ada pengaruh antara partisipasi pemakai terhadap kepuasan
pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?
b. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pengembang,
kompleksitas sistem, pengaruh pemakai memoderasi dan pengaruh
partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan
Sistem Informasi?
Alat uji
Regresi linear sederhana dan moderated regresi linier.
Hasil penelitian :
a. Partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam
b. Dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang,
partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dalam
proses pengembangan sistem informasi.
3. Toding (2009)
Judul :
“Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT.Surabaya Mekabox, Tbk di Surabaya”.
Rumusan masalah
a. Apakah terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi
pemakai, kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi terhadap
Sistem Informasi Akuntansi pada PT.Surabaya Mekabox, Tbk di
Surabaya?
b. Manakah di antara variabel tersebut yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.Surabaya
Mekabox, Tbk di Surabaya?
Alat uji
Analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian
a. Bahwa dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, kemampuan
teknik personal sistem informasi memberikan pengaruh yang signifikan
b. Berdasarkan hasil uji parsial dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
yang dominan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (Y) adalah dukungan manajemen puncak.
Adapun persamaan dari penelitian yang dilakukan sekarang ini dengan
penelitian terdahulu adalah dari segi variabel yaitu dukungan manajemen
puncak, partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal, sedangkan
perbedaannya terletak pada obyek penelitian, sehingga penelitian sekarang ini
bukan merupakan duplikasi.
2.2. Kajian Pustaka
2.2.1. Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
2.2.1.1. Penger tian Sistem Infor masi Ak untansi
Perusahaan sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan
efektif, dalam menyajikan informasi yang sesuai kebutuhan manajemen
maupun pihak luar perusahaan yang memerlukannya.
Menurut Simamora (2000:4) Akuntansi adalah proses
pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian
ekonomi suatu organisasi kepada para pemakai informasi yang
berkepentingan.
Menurut Widjajanto (2001:4) Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan
terkoordinasi secara erat yang didesain untuk menstransformasikan data
keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Selanjutnya menurut Chusing (1986:15) SIA adalah didefinisikan
sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam
suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi
pengelolahan data informasi.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna untuk memindahkan
pengelolahan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).
2.2.1.2 Per anan Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi
akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. Posisi
penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam
aktivitas-aktivitasnya, diantaranya para pelanggan, leverancler (supplier), pegawai,
pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan berbagai
instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut.
Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para
pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkannya sebagai dasar untuk
2.2.1.3 J enis Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan tehnologi
komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai.
Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras
dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang
bermaanfaat.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:6), terdapat beberapa jenis
sistem informasi berbasis komputer, yaitu :
1. Pengelolahan data elektronik- Electronic Data Processing (EDP)
Adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan
pengolahan data dan transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP
merupakan aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.
2. Sistem Informasi Manajamen (SIM)
Menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk
menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM
menyediakan beragam informasi di luar yang berkaitan dengan
pengolahan data dalam organisasi, misalnya :
a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari
informasi disediakan oleh SIA organisasi, contohnya : ikhtisar
b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan informasi
untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi
disediakan oleh SIA organisasi, contohnya : ikhtisar persediaan dan
informasi biaya.
c. Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyediakan informasi
untuk digunakan oleh fungsi SDM (kepegawaian). Kebanyakan dari
informasi disediakan oleh SIA organisasi, contohnya : ikhtisar pajak
upah, gaji, dan informasi manfaat.
d. Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan informasi
untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi
disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi
organisasi (ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran).
3. Sistem Pendukung Keputusan-Decission Support System (DSS).
Dalam sistem pendukung keputusan, data diproses ke dalam
format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS
mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus
serta benar-benar terpisah dari pengolah data.
4. Sistem Pakar-Expert System (ES)
Sistem pakar adalah sistem informasi basis pengetahuan yang
memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk
5. Sistem Informasi-Executive-Executive Information System (EIS)
Dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen tingkat
puncak. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih informasi
yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.
6. Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Guna
mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi
informasi dan pengembang sistem.
2.2.1.4 Pengembang Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Perkembangan bisnis terjadi sangat pesat, khususnya teknologi
informasi. Sistem akuntansi organisasi juga harus mengikuti
perubahan-perubahan sistem yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi, demi
kelangsungan perusahaan.
Menurut Widjajanto (2001:523) terdapat beberapa tahap
pengembangan sistem informasi antara lain :
1. Perencanaan Sistem, dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk
sistem yang mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan sistem
informasi ke dalam rencana strategis perubahan. Sasaran-sasaran strategis
atau pembukaan bisnis baru, semua harus didukung oleh sistem informasi
yang handal.
2. Analisis Sistem, untuk menguji sistem informasi yang ada dengan
lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai
berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan sistem itu sendiri.
3. Desain Sistem, menerjemahkan saran-saran yang dihasilkan dari analisis
sistem ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Tim ini akan
mengkaji hasil kerja tim terdahulu, menguji ulang saran yang diusulkan,
dan merumuskan sistem baru yang lebih rinci.
4. Implementasi Sistem, proses pengujian program komputer (proses
pengujian persetujuan) dan proses konversi, dimana semua data yang
disimpan dalam file sistem lama harus dipindah ke file dengan format
sistem baru.
5. Oprasionalisasi Sistem, dilakukan pemeliharaan dengan tujuan untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam desain sistem
dan untuk melakukan perubahan-perubahan kecil dalam sistem karena
2.2.1.5 Par a Pemakai Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Menurut Simamora (2000:6) para pembuat keputusan
membutuhkan informasi. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi terdiri atas berbagai kalangan. Para pemakai laporan keuangan
dapat dibagi dalam dua golongan, para pemakai internal dan para pemakai
eksternal.
1. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis.
Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan
sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap
sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korektif manakala
dibutuhkan. Para pemakai internal dapat meminta jenis informasi yang
mereka butuhkan yang disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat
keputusan-keputusan atas operasi internal perusahaan.
2. Pemakai Eksternal
a. Pemilik perusahaan, para pemakai (owners) telah menanamkan dana
mereka ke dalam organisasi bisnis. Mereka membutuhkan informasi
mengenai profitabilitas investasi. Orang-orang ini menghendaki
wawasan tentang pendapatan di masa lalu, kemungkinan
pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.
b. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi
pekerjaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada
informasi yang memungkinkan mereka mereka menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun dan
kesempatan kerja.
c. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai
kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan,
pemodal-pemodal potensial mengevaluasi besarnya pendapatan yang
diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka.
d. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang,
jasa-jasa, dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik
dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman.
Golongan kreditor para pemasok, bank, dan lembaga keuangan
lainnya. Kreditor berminat untuk mengetahui
kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.
e. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam
upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar
untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan.
Besarnya pajak teutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan
berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
f. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan,
rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk
menyusun anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli
peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi.
g. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi
keuangan, yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk
mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia.
Masyarakat hanya memakai informasi financial dalam menilai
keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.
2.2.1.6. Tujuan Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Menurut Wilkinson (2000:8) sistem informasi dalam dunia bisnis
dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan, meliputi :
1. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
2. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan.
3. Menyajikan informasi yang berkenan dengan kepengurusan.
Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan
eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak eksternal, hampir semua
informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir merupakan data transaksi
yang diolah, sementara untuk tujuan pertama hanya sebagian.
2.2.1.7. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Infor masi Ak untansi (SIA)
Informasi merupakan hasi proses dari data, maka sistem informasi
sistem. Untuk mengolah supaya menjadi informasi yang berguna dapat
dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan komputer.
Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau
mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi
prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan
sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan memerlukan
pengetahuan yang khusus tentang komputer.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan perbedaan gambar
siklus pengolahan data dengan cara manual dan dengan cara komputer, yang
disajikan pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 sebagai berikut : `
Ga mbar 2.1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual
Sumber : Niswonger C.Rollin, Philip E. Fess, & Car l S.War r en, 1992,
Pr insip-Pr insip Akuntansi Ter jemahan Mar ianus Sinaga, Edisi 14, J ili 1.
J akar ta ; Er langga
Bukti
Transakai
Jurnal
Buku
Besar
Laporan
Keuangan
Buku
Pembantu
Ga mbar 2.2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Sumber : Zaki Bar idwan, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi per tama,
BPFE, Yogyakar ta, hal 128.
2.2.2. Kiner ja Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Keberhasilan kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat dengan
cara bagaimana sistem tersebut dapat memproses informasi dengan baik.
Menurut Soegiharto (2001) kinerja sebuah sistem informasi dapat
diukur dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai atas pemakaian sistem
informasi akuntansi dan pemakaian sistem itu sendiri.
2.2.3. Kualitas Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Karakteristik kualitas sistem informasi yang baik menurut Jogiyanto
(2003:10) meliputi :
Bukti
Transaksi
Jurnal
Laporan Keuangan dan
Laporan lain, yaitu
laporan Keuangan
Fiskal
File Transaksi
1. Akurat, berarti niformasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
Kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu, dan
relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap
ketepatan (kebenaran) informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya.
Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual atau mutakhir.
Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan
kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Umumnya suatu laporan penyajian
informasi secara singkat pada hal-hal yang penting saja, tetapi rincian dari
informasi tersebut disajikan dalam uraiannya.
2.2.4. Faktor -Faktor Yang Mempengar uhi Pengembangan Sistem Infor masi
Ak untansi
2.2.4.1. Duk ungan Manajemen Puncak
2.2.4.1.1. Penger tian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang
2.2.4.1.2. Tingkatan Manajemen
Menurut Jogiyanto (2003:17), tingkatan manajemen dalam
organisasi dibagi menjadi tiga golongan berbeda, yaitu :
1. Manajer Lini-pertama
Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini
disebut dengan kepala atau pimpinan, mandor, dan penyelia.
2. Manajer Menengah
Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang karyawan
operasional. Sebutan lain manajer menengah adalah manajer
departemen, kepala pengawas.
3. Manajer Puncak
Manajer puncak terdiri dari sekelompok kecil eksekutif.
Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi. Sebutan lain manajer puncak adalah direktur, presiden,
2.2.4.1.3. Fungsi Manajemen
Menurut Handoko (2003:23) ada lima fungsi manajemen, yaitu
sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah penetapan tujuan, prosedur, budget, dan
program dari suatu organisasi.
2. Penyusunan Personalia (Staffing)
Penarikan, pelatihan, dan pengembangan, serta penempatan
dari pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja.
Kegiatan ini memanfaatkan segala saluran yang telah ditentukan oleh
kegiatan pengorganisasian.
3. Pengorganisasian (Organizing)
Suatu proses manajemen yang menyebabkan seseorang dapat
bekerjasama untuk membentuk satuan yang dapat dipimpin dan
diawasi. Selepas perencanaan manajer menetapkan dengan kegiatan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kemudian mengelompokkan
kegiatan tersebut menjadi satuan-satuan kerja.
4. Pengarahan (Directing)
Merupakan kerjasama karyawan dalam berbagai kegiatan
untuk menuju tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi adalah segala
usaha yang diperlukan tertuju kepada tujuan bersama tanpa tumpang
5. Pengawasan (Controlling)
Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
2.2.4.2. Par tisipasi Pemakai
Pentingnya partisipasi pemakai dalam pengembangan telah diakui
secara luas dalam literatue. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan
intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem
informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap
implementasi sistem informasi (Setianingsih, 1998:195).
Partisipasi pemakai adalah keterlibatan mental dan emosional
orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk
memberikan konstribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggung
jawab pencapaian tujuan tersebut (Davis, 1996:179).
Menurut Davis (1996:179) ada tiga gagasan penting dalam
partisipasi kerja, antara lain :
1. Keterlibatan mental dan emosional, berpartisipasi berarti keterlibatan
mental dan emosional para pegawai daripada hanya berupa aktivitas fisik.
2. Motivasi konstribusi, bahwa partisipasi memotivasi orang-orang untuk
memberikan konstribusi, mereka diberi kesempatan untuk menyalurkan
3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi berate mendorong orang-orang
untuk menerima tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. Partisipasi
membantu mereka menjadi pegawai yang bertanggung jawab daripada
hanya sekedar pelaksana yang tidak bertanggung jawab.
Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktivitas
yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi
(Barki dan Hartwick dalam Restuningdiah dan Indriantoro, 2000:121).
Pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak
berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi. Hal
ini dapat terjadi karena pemakai terlibat secara langsung dalam penggunaan
sistem informasi. Pada kenyataanya sering kali pemakai lebih mengetahui
apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi, dengan diajak
berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan keinginan-keinginan
mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi.
2.2.4.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem
Pendekatan pengalaman (experiental theory) terhadap perubahan
perilaku didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka
sendiri daripada pengalaman orang lain.
Menurut Soegiharto (2001:179), jika para pengguna sistem semakin
sosial, politis ditempat digunakannya sistem tersebut, mereka akan
memberikan konstribusi yang lebih besar bagi pengembang sistem tersebut.
Menurut pendapat Tjhai Fung Jen (2002:138), bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Asumsi di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan teknik
personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam
menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.
2.2.5 Penga r uh Dukungan Manajemen Puncak Ter hadap Pengembangan
Sistem Infor masi Akuntansi
Manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap tahap
siklus pengembangan sistem yang meliputi perencanaan, perancangan, dan
implementasi dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan
perusahaan.
Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses
pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoperasian sistem
informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan
pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada.
Teori yang mendukung pengaruh dukungan manajemen puncak
dengan kinerja sitem informasi akuntansi adalah teori kelompok. Teori yang
suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikutnya. Teori ini
juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan
membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap,
kepuasan, dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan yang diberikan oleh
pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan terhadap bawahan.
2.2.6. Penga r uh Par tisipasi Pemakai Ter hadap Pengembangan Sistem Infor masi
Ak untansi
Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktivitas
yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi.
Partisipasi digunakan untuk menunjukkan campur tangan personal yang nyata
dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap
perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi,
sedangkan dalam pengembangan sitem informasi, apabila pemakai diajak
berpartisipasi, maka akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi.
Teori yang mendukung partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi adalah teori Y dari Mc Gregor. Dalam teori ini dijelaskan
bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk
mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu.
Hwang (1999) dalam Tjhai Fung Jen (2002:137), mengatakan bahwa
kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan
memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai.
Teori tersebut di atas ditari kesimpulan bahwa partisipasi adalah
bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan.
Partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan
pemakai dan dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
2.2.7. Penga r uh Kemampuan Tek nik Per sonal Ter hadap Pengembangan Sistem
Infor masi Akuntansi
Kemampuan teknik personal merupakan kesanggupan individu atau
personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi
organisasi. Dengan mengembangkan apa yang terjadi pada mereka, individu
mengembangkan perjalanan personal atas reaksi mereka dan membuat usaha
yang sadar untuk mencoba cara berperilaku interaktif dalam situasi yang lain.
Menurut Toding (2009:39), kemampuan merupakan kapasitas
seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dalam pekerjaanya,
dengan kemampuan yang ada, kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh
dari kegiatan badan usaha sehingga memberi kepuasan. Asumsi lain
mengatakan, jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan
sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi
dan hasrat, ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar.
untuk menggunakan sistem informasi, sehingga Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi akan meningkat.
Teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi dengan kinerja
sistem informasi akuntansi. Kemampuan teknik personal merupakan keahlian
yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman. Rendahnya kemampuan yang
dimiliki oleh karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi
menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakaian sistem informasi.
2.3. Ker angka Pikir
Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah
diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir
ditunjukkan pada gambar 2.3. sebagai berikut :
Regr esi Linier Ber ganda
Gambar 2.3 : Diagr am Ker angka Pikir
Dukungan Manajemen
Puncak (X
1)
Partisipasi Pemakai
(X
2)
Kemampuan Teknik
Personal (X
3)
Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi
2.4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis, sebagai berikut :
Diduga bahwa dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai,
kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukur an Var iabel
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut (Nazir, 2005:126).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 (tiga)
variabel bebas (X) yaitu Dukungan Manajemen Puncak (X1), Partisipasi
Pemakai (X2), dan Kemampuan Teknik Personal (X3), dan satu variabel terikat
(Y) yaitu Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut,
yaitu sebagai berikut :
1. Var iabel bebas (X), yang ter dir i dar i :
a. Dukungan Manajemen Puncak (X1)
Dukungan manajemen puncak merupakan suatu partisipasi
atau suatu dorongan yang dilakukan oleh sekelompok kecil eksekutif
yang terlibat dalam kegiatan perencanaan (planning), penyusunan
personalia (staffing), pengorganisasian (organizing), pengarahan
sistem informasi bagi perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan.
b. Par tisipasi Pemaka i (X2)
Partisipasi pemakai yaitu perilaku, pekerjaan, dan aktivitas
yang dilakukan pemakai selama proses pengembangan sistem
informasi.
Dalam pengembangan sistem informasi, apabila pemakai
diajak berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap
organisasi.
c. Kemampuan Teknik Per sonal (X3)
Kemampuan teknik personal sistem informasi adalah
kesanggupan individu atau personal dalam melakukan pekerjaanya
dalam mengembangkan sistem informasi dalam organisasi.
Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi akan
menigkatkan kinerja sistem informasi akuntansi karena terdapat
hubungan yang positif.
2. Var iabel Ter ikat (Y)
Pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi yaitu proses
memodifikasi atau mengubah bagian-bagian atau keseluruhan sistem
3.1.2. Teknik Pengukur an Var iabel
Adapun teknik pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Dukungan Manajemen Puncak (X1)
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah
dikembangkan Andreas (2004), dalam Astri (2009:36), dengan lima item
pertanyaan, dengan menggunakan indikator yaitu tingkat pemahaman
manajemen puncak terhadap sitem informasi, keterlibatan manajemen
puncak dan dukungan manajemen puncak.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang
mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak
setuju dengan pernyataan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah
antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang
diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pernyataan yang diberikan.
2. Par tisipasi Pemakai (X2)
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
item pertanyaan, dengan menggunakan indikator tingkat partisipasi
pengguna dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang
mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak
setuju dengan pernyataan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah
antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang
diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pernyataan yang diberikan.
3. Kemampuan Teknik Per sonal (X3)
Variabel inidiukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi
dalam Astri (2009:36), dengan menggunakan 3 (tiga) item pertanyaan,
dengan menggunakan indikator keahlian yang dimiliki, pengaruh lamanya
bekerja, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang
mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut :
Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak
setuju dengan pernyataan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah
antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang
diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pernyataan yang diberikan.
4. Pengembangan Sistem Infor masi Akuntansi (Y)
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
diadopsi Andreas (2004), dalam Astri (2009:36). Indikator kepuasan
pemakai sitem diukur dengan menggunakan 13 (tiga belas) item pertanyaan
yang terdiri dari 11 (sebelas) pertanyaan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pemakai terhadap sistem informasi akuntansi dan 2 (dua)
pertanyaan untuk mengetahui tingkat keinginan dari pemakai untuk
menggunakan sistem di perusahaan.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik differensial yang
mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak
setuju dengan pernyataan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah
diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pernyataan yang diberikan.
3.2. Tek nik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Menurut Sumarsono (2004:44), populasi merupakan suatu subjek atau
objek yang memiliki cirri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang
berbeda dengan kelompok subjek atau objek yang lain.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Direktur
2. Manajer Keuangan
3. Manajer Operasional
4. Manajer Marketing
5. Manajer Personalia
6. Akuntan Umum
7. Administasi dan Personalia
8. Kasir
9. Customer Service dan Document dan Cargo Claim
10.Supir
11.Kurir
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama dengan populasi tersebut (Sumarsono, 2004:44).
Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu
teknik penarikan sampel yang berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang
dimiliki oleh sampel yang merupakan roprosentative dari populasi, serta
menentukan kriteria-kriteria khusus yang menjadi sampel.
kriteria-kriteria khusus meliputi :
1. Pelaksana yang menggunakan sitem informasi akuntansi.
2. Pelaksana bagian finance accounting.
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut di atas maka jumlah anggota
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 21 orang, yaitu sebagai
berikut :
1. Direktur
2. Manajer Keuangan
3. Manajer Operasional
4. Manajer Marketing
5. Manajer Personalia
6. Akuntan Umum
7. Administrasi dan Personalia
8. Kasir
3.3. Tek nik Pengumpulan Data
3.3.1. J enis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer yaitu merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli pihak pertama (Ikhsan dan Ishak, 2005:109). Sedangkan sumber
data berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada responden.
3.3.2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan, meliputi (Nazir, 2005:203) :
1. Kuisioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan
yang harus diisi responden guna melengkapi data.
2. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian
langsung pada objek yang diteliti.
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas Data
Menurut Arikunto dalam Riduwan (2004:109), menjelaskan validitas
adalah ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau suatu keahlian alat
ukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai r
positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 :
135).
3.4.2. Uji Reliabilitas
Menurut Riduwan (2004:128), reliabilitas digunakan untuk
mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60,
maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002:133).
3.4.3. Uji Nor malitas
Uji normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk
menguji apakah dari variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi
mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan Uji Kolmogorov Smirnov.
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai
probabilitasnya (Asymp sig 2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan
3.5. Asumsi Klasik
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier
Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji regresi yang
tidak bias. Sesuai dengan tujuan mengambil keputusan BLUE, maka harus
dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh
persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999:153) :
1. Autokor elasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya suatu
korelasi dengan cara uji Durbin-Watson (DW-test), tetapi dalam penelitian
ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk uji
autokorelasi tidak dilakukan (Gujarati, 1999:201).
2. Multikoliner itas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
pendekatan regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara
untuk mengetahui adanya multikolineritas adalah dengan melihat nilai VIF
(Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak
3. Heter oskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan ke
pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak
adanya heteroskedasitas adalah dengan uji korelasi Rank Spearman.
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) >
0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas
heteroskedasitas (Santoso, 2001:161).
3.6. Tek nik Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan
model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = β 0+β 1X1+ β 2X2+β 3X3+ e
(Anonim, 2008:L-21)
Keterangan :
Y = Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
β 0 = Konstanta
X1 = Dukungan Manajemen Puncak
X2 = Partisipasi Pemakai
β 1…3 = Koefisien Regresi
e = Standart Error
3.6.2. Uji Hipotesis
3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model
Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi
yang dihasilkan guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,
Partisipasi Pemakai, dam Kemampuan Teknik Personal terhadap
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
Hipotesis Statistik
1. H0:β 1=0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok
guna melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,
Partisipasi Pemakai, dam Kemampuan Teknik Personal
terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
H1:β 1≠0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna
melihat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,
Partisipasi Pemakai, dam Kemampuan Teknik Personal
terhadap Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05.
3. Kriteria keputusan
- Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang
Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi.
- Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 diolak dan H1 diterima yang
berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh
Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dam
Kemampuan Teknik Personal terhadap Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi.
3.6.2.2. Uji Par sial
Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara
empiris pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan
Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi.
Hipotesis Statistik
1. H0:β 1=0, menunjukkan tidak ada pengaruh pengaruh Dukungan
Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dam
Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
H1:β 1≠0, menunjukkan ada pengaruh pengaruh Dukungan
Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dam
Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
3. Kriteria keputusan
- Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti tidak ada pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi
Pemakai, dam Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.
- Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
berarti ada pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi
Pemakai, dam Kemampuan Teknik Personal secara parsial terhadap
4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejar ah Singkat CV. Global Ser vice Asia
Sejarah adalah merupakan suatu kontinuitas kejadian yang tidak dapat
dipisahkan secara tajam antara satu dengan yang lainnya, sejalan dengan
sejarah tersebut.
CV. Global Service Asia didirikan di Sidoarjo pada tanggal 01
Januari 2010. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa ekspedisi yang melakukan
pengiriman barang dari asal barang sampai tujuan melalui pesawat Bandara
Udara Juanda Surabaya. CV. Global Service Asia selalu berusaha
meningkatkan pelayanan pengiriman barang melalui pesawat sebagai
perusahaan ekspedisi.
Kegiatan perusahaan ekspedisi ditujukan untuk menunjang
perekonomian nasional. Selain itu, perusahaan ini juga dituntut kemandirian
serta kemampuan dalam menangani kegiatan pengiriman barang dengan
kelancaran operasional serta tanggung jawab.
4.1.2. Lokasi Per usahaan
Dalam memilih atau menentukan lokasi perusahaan adalah
merupakan suatu hal yang sangat penting yang tidak dapat diabaikan begitu
terhadap kelancaran operasional perusahaan, mempengaruhi besar kecilnya
tingkat keuntungan yang akan diperoleh saat sekarang maupun yang akan
datang, dan juga dapat berpengaruh pada kontinuitas kelangsungan hidup
perusahaan itu sendiri.
Kantor dan gudang CV. Global Service Asia terletak pada lokasi yang
sama. Lokasi kantor dan gudang yaitu terletak di JL. Raya Sedati Gede blok
C-10/11 Pasar Wisata Bandara Sidoarjo. Kawasan ini sangat strategis karena
letaknya yang dekat dengan Bandara Udara Juanda, sehingga mempermudah
untuk melakukan pengiriman barang-barang import maupun eksport.
4.1.3. Visi dan Misi
Visi
“Menjadi sebuah perusahaan yang handal dan tangguh serta unggul
dalam bidang ekspedisi dan berkembang dengan sehat serta mampu bersaing di
pasar nasional”.
Misi
“Dapat menyerap tenaga kerja untuk mengembangkan misi
pemerintah yaitu untuk mengurangi pengangguran, serta memberikan
konstribusi bagi perkembangan perekonomian Negara pada umumnya dan
4.1.4. Str uktur Or ganisasi
Organisasi didirikan oleh individu-individu yang mempunyai
kombinasi kebutuhan untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu. Tujuan
merupakan dasar atau motivasi dari sejarah kegiatan perusahaan dan
organisasi, karena tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan bisa berjalan
tanpa arah tertentu.
Disamping perlunya tujuan perusahaan yang jelas akan diperlukan
adanya pengertian-pengertian akan tugas dan tanggung jawab masing-masing
individu yang berada dalam organisasi tersebut, batasan tugas dan tanggung
jawab ini bisa digambarkan melalui struktur organisasi.
Struktur organisasi merupakan kerangka kerja pada pola hubungan
yang relative dan stabil antara fungsi-fungsi, tugas-tugas, dan posisi sesorang
dalam organisasi. Struktur organisasi perusahaan yang baik harus
memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang
untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai tujuan umum yang telah
ditetapkan. Jadi, struktur organisasi adalah memberikan suatu sistem kerja dan
koordinasi yang efektif dan efisien sehingga memberikan kepuasan kepada
individu-individu dalam organisasi tersebut.
Dasar yang berguna untuk menyusun struktur organisasi adalah
pertimbangan bahwa struktur organisasi tersebut harus fleksibel dalam arti
memungkinkan adanya perubahan dan penyesuaian untuk memenuhi
mengadakan perubahan-perubahan total serta dapat diadakannya suatu fungsi
pengawasan yang baik melalui pemisahan fungsi-fungsi operasional.
Mengenai bentuk struktur organisasi yang diprgunakan oleh CV.
Global Service Asia, ini adalah berbentuk garis (line) dimana komando
berjalan dari tingkat pemimpin teratas dan terus ke bawah.
Untuk memperjelas uraian diatas, maka berikut ini merupakan
struktur organisasi CV. Global Service Asia, yang dapat dilihat pada gambar
4.1, sebagai berikut :
Gambar 4.1 : Str uktur Or ganisasi
Direktur
Manager Keuangan
Administrasi
Kasir
Manager Operasional Akuntan
Umum Marketing Manager Personalia Manager
Document dan Cargo
Administrasi dan Personalia Customer
4.1.5. J abatan dan Tugas Staf Kar yawan CV. Global Ser vice Asia
1. Dir ek tur
Bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan seluruh aspek
manajemen ( Planning, Organizing, Staffing, Controlling, dan Handling
Unexpected Condition ) dari semua departemen yang dipimpnnya.
2. Manajer Keuangan
Tugasnya meliputi :
a. Mengawasi dan meneliti pekerjaan para bawahannya yaitu bagian
Administrasi dan kasir mengenai sumber dan penggunaannya, serta
mengkoordinir penyusunan anggaran dan investasi perusahaan.
b. Mengatur dan mengawasi kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan
perusahaan.
c. Melaporkan hasil kerja kepada direktur setiap periode yang sudah
ditentukan.
Dalam melaksanakan tugasnya manajer bagian keuangan
membawahi bagian :
1) Administrasi Keuangan
a. Mengatur tersedianya dana untuk menjamin kelangsungan atau
kelancaran kegiatan perusahaan.
b. Menjamin terselenggaranya administrasi, keuangan sesuai dengan
ketentuan yang ada.
c. Menentukan debet nota dan kuitansi dilengkapi data pendukung
d. Menyiapkan rencana pembayaran harian
e. Menyimpan uang, cek, dan surat berharga lainnya.
f. Membuat laporan posisi kas dan bank di perusahaan.
2) Kasir, Tugasnya meliputi :
a. Memberi gaji bulanan kepada para karyawan di lingkungan
perusahaan.
b. Membantu bagian administrasi keuangan dalam kelancaran
penggunaan uang dan melaporkan kepada direktur.
3. Akuntan Umum
Tugasnya meliputi :
a. Mencatat setiap transaksi pengeluaran yang dilakukan perusahaan
yang kemudian dibukuhkan dalam buku harian perusahaan.
b. Membuat atau meminta bukti transaksi dan menyimpannya sebagai
laporan setiap periodenya ketika membuat laporan keuangan.
4. Manajer Oper asional
Bertanggung jawab atas semua kegiatan intern atau ekstern di
perusahaan tersebut.
Tugasnya meliputi :
a. Mengawasi dan memantau kegiatan operasional perusahaan agar
berjalan lancar.
b. Melaksanakan dan mengatur penempatan tugas untuk pengoperasian