i
PENGEMBANGAN MASALAH KONTEKSTUAL DENGAN
MEMANFAATKAN BERITA ONLINE UNTUK MENDUKUNG
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BERBAH TAHUN
AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh: Cicilia Devita Yuliani
NIM: 131414104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii
iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
“There is no fear in love but perfect love drives out fear”
(1 John 4: 18)
Skripsi ini ku persembahkan dengan penuh sukacita
kepada
Allah Bapa dan Bunda Maria di surga yang selalu menyertaiku dalam
setiap langkahku.
Kedua orang tuaku, Albertus Agus Suwarno dan Maria Rosita yang
selalu memberi cinta kasih, semangat, dukungan dan doa yang
terbaik.
dan
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juni 2017
Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Cicilia Devita Yuliani
NIM : 131414104
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya
yang berjudul:
“PENGEMBANGAN MASALAH KONTEKSTUAL DENGAN
MEMANFAATKAN BERITA ONLINE UNTUK MENDUKUNG
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BERBAH TAHUN AJARAN 2016/2017” kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi loyaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 13 Juni 2017 Yang menyatakan,
vii ABSTRAK
Pengembangan Masalah Kontekstual dengan Memanfaatkan Berita Online
untuk Mendukung Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik di Kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah Tahun Ajaran 2016/2017
Cicilia Devita Yuliani Universitas Sanata Dharma
2017
Berdasarkan observasi pembelajaran matematika yang pernah dilakukan oleh peneliti di beberapa Sekolah Menengah Petama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), ada guru matematika yang sudah menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika. Guru menggunakan metode diskusi dalam kelompok kecil dimana siswa duduk berkelompok untuk mendiskusikan suatu permasalahan matematika dan menyimpulkan suatu konsep matematika. Permasalahan matematika yang digunakan sebagai bahan diskusi bukan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, melainkan soal-soal cerita yang hampir sama dengan contoh-contoh soal di buku pelajaran.
Peneliti memanfaatkan berita online sebagai masalah kontekstual dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat menerapkan konsep-konsep matematika untuk menyelesaikan permasalahan nyata. Selain itu, siswa dapat belajar sekaligus mengetahui fakta-fakta atau isu-isu yang ada dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat menyadari hal baik dan buruk yang sedang terjadi dalam kehidupan melalui berita online tersebut. Siswa juga dapat menyadari bahwa permasalahan dalam dunia nyata perlu diketahui untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa buku guru yang berisi pedoman rencana pembelajaran matematika, petunjuk kegiatan pembelajaran matematika, kumpulan berita online beserta beberapa permasalahan yang dibuat berdasarkan berita online tersebut, konsep matematika, dan alternatif penyelesaiaannya; buku siswa yang berisi berita online dan permasalahanya; serta mengetahui alternatif penyelesaian yang digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan permasalahan dan efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan berita online ditinjau dari sikap siswa terhadap pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan berita online berpotensi untuk meningkatkan rasa suka siswa terhadap pembelajaran matematika. Selain itu, Siswa dapat menyelesaikan permasalahan menggunaan konsep matematika yang telah diketahui bahkan siswa juga berusaha mencari konsep baru yang belum diketahui untuk menyelesaikan permasalahan yang sulit.
viii
ABSTRACT
Development of Contextual Problems by Utilizing Online News to Support Mathematics Learning With Scientific Approach in Class VIII C Junior High
School Number 1 Berbah on 2016/2017 Academic Year
Cicilia Devita Yuliani Universitas Sanata Dharma
2017
Based on mathematics learning observation that researcher have ever done in some junior high schools and senior high schools, there were teachers who have applied scientific approach in mathematics learning. Teachers applied discussion method in small groups and students sitting grouply to discuss some mathematics problems and concluding some mathemaics concepts. Mathematics problems that used as discussion material by the teacher were not the real problems in life. The mathematics problems weresome questions of the story that almost similar by the examples of questions in the mathematics books.
Researcher use online news as contextual problem in mathematics learning in order students can applied mathematics concepts to solve the real problems. Students can study mathematics as well as knowing the facts or issues that appear in their life from online news. Students also can realize that the problems of life need to known to add their knowledge.
This research uses research and development method. The goals of this research are produce a book for teachers contents guidelines for mathematics learning plan, the instruction of mathematics learning activities, online news collection, some problems made based on the online news, mathematics concept, and the problem solving of the problems; produse a book for students contents online news and some problems or questions based on online news; and to know the efectivity of mathematics learning using online news in terms students’ creativity to solve the problems and students’ attitude of mathematics learning using online news.
Based on the research result, researcher concluded that mathematics learning with online news can makes students love mathematics more. Sudents also can solve the problems by the mathematics concepts they have known even by mathematics concepts students have not known yet before.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus
Kristus kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Masalah Kontekstual dengan Memanfaatkan Berita Online untuk
Mendukung Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik di Kelas VIII
C SMK Negeri 1 Berbah Tahun Ajaran 2016/2017” dengan penuh semangat
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Program
Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik dan
lancar tanpa ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
peneliti mengucakpan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkatiku dan
menyertai setiap langkahku sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma dan dosen
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan bermurah hati untuk
berbagi ilmu serta memberi bimbingan kepada peneliti dalam penelitian dan
penyusunan skripsi hingga selesai.
4. Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
x
5. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik
Pendidikan Matematika Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma.
6. Para Dosen Penguji skripsi atas saran guna penyempurnaan penulisan skripsi
ini.
7. Petugas Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang selalu bersedia
melayani peneliti dalam pembuatan surat penelitian dan keperluan lain yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas skripsi ini.
8. Ibu Siti Chalimah, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Berbah
yang telah memberi izin penelitian kepada peneliti.
9. Bapak Widodo, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII C SMP Negeri 1
Berbah yang telah memberi waktu dan kesempatan peneliti untuk
melaksanakan penelitian di kelas.
10. Kedua orang tua peneliti yaitu Agus Suwarno dan Maria Rosita yang selalu
memberi cinta kasih, doa, semangat, dan dukungan kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakakku Monica Wulandari Adventia yang telah memberi semangat dan
dorongan untuk menyelesaikan tugas skripsi kepada peneliti.
12. Siswa-siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah Tahun Ajaran 2016/2017 yang
telah berpartisipasi dalam pembelajaran matematika menggunakan berita
online.
13. Segenap keluarga besar Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung dan
xi
14. Dosen dan teman-teman mahasiswa, Pak Yosep, Totok, Sepnu, Rosa, Santo,
Bang Egi, Kak Nadus, Fani, Liyana, dan Hari yang telah memberi kritik dan
saran mengenai produk penelitian berupa buku “Mematematikakan Berita
Online untuk Mendukung Pembelajaran Matematika SMP” yang disusun oleh
peneliti.
15. Sahabat-sahabatku Mas Argo, Fitri, Tri, Novi, dan Cah Embuh (Bang Egi,
Adhi, Yuse, Rosa, Sepnu, dan Totok) yang telah memberi semangat kepada
peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang telah ikut
berperan membantu penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberi informasi kepada para pembaca. Peneliti
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu,
peneliti berharap pembaca memberi kritik dan saran yang bersifat membangun.
Yogyakarta, 13 Mei 2017
Penulis
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Batasan Istilah ... 5
E. Batasan Masalah ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Belajar dan Pembelajaran ... 9
B. Pendekatan Saintifik ... 11
C. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 16
D. Penelitian dan Pengembangan ... 19
E. Efektivitas ... 23
xiii
G. Kerangka Berpikir ... 25
BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 27
A. Jenis Penelitian... 27
B. Subjek Penelitian ... 28
C. Objek Penelitian ... 28
D. Bentuk Data ... 28
E. Metode Pengumpulan Data ... 29
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 30
G. Medode/Teknik Analisis Data ... 33
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36
I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Perancangan Produk ... 39
1. Langkah-Langkah Penelitian ... 39
2. Produk Penelitian ... 52
B. Alternatif Penyelesaian yang Digunakan oleh Siswa untuk Menyelesaikan Permasalahan dari Berita Online ... 57
C. Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Berita Online Ditinjau dari Sikap Siswa ... 66
D. Hambatan Penelitian ... 74
E. Refleksi ... 75
BAB V PENUTUP ... 85
A. Kesimpulan ... 85
B. Saran ... 88
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Pedoman Analisis Pendapat Siswa terhadap Permasalahan dari Berita
Online ... 34 Tabel 3.2 Pedoman Analisis Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika
Menggunakan Berita Online ... 35 Tabel 3.3 Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 38 Tabel 4.1 Tindakan Peneliti dan Respon Siswa Saat Uji Coba ... 42 Tabel 4.2 Konsep Matematika yang Ada dan Tidak Ada di Buku Guru dan Buku
Siswa “Mematematikakan Berita Online” ... 55 Tabel 4.3 Jawaban Siswa atas Pertanyaan Apakah Menyukai Matematika ... 67 Tabel 4.4 Jawaban Siswa atas Pertanyaan Apakah Bersemangat Belajar Matematika
Menggunakan Berita Online ... 68 Tabel 4.5 Perasaan Siswa Belajar Matematika Menggunakan Berita Online ... 70 Tabel 4.6 Jawaban Siswa atas Pertanyaan Apakan Senang Menyelesaikan
Permasalahan dari Berita Online ... 71 Tabel 4.7 Jawaban Siswa Apakah Semakin Menyukai Matematika Setelah Belajar
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ... 26 Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan ... 27 Gambar 4.1 Alternatif Penyelesaian Siswa untuk Menentukan Perbandingan
Urin dan Air Kolam ... 59 Gambar 4.2 Alternatif Penyelesaian Siswa untuk Menentukan Luas Lantai dan
Dinding-Dinding Kolam Olimpiade ... 62 Gambar 4.3 Alternatif Penyelesaian Siswa untuk Menentukan Volume Air
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian... 93
Lampiran A.2 Surat Selesai Penelitian ... 94
Lambiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 95
Lampiran B.2 Berita Berita Online ”Berapa Banyak Urin di Dalam Kolam Renang Umum?”dan Permasalahannya... 105
Lampiran C.1 Kuesioner Terbuka Pertanyaan-Pertanyaan dari Berita Online ... 108
Lampiran C.2 Kuesioner Terbuka Pembelajaran Matematika Menggunakan Berita Online ... 109
Lampiran C.3 Lembar Validasi Produk ... 110
Lampiran D.1 Lembar Jawaban Siswa 1 ... 112
Lampiran D.2 Lembar Jawaban Siswa 2 ... 113
Lampiran D.3 Lembar Jawaban Siswa 3 ... 114
Lampiran E.1 Jawaban Kuesioner Terbuka Pertanyaan-Pertanyaan dari Berita Online Siswa 1 ... 115
Lampiran E.2 Jawaban Kuesioner Terbuka Pertanyaan-Pertanyaan dari Berita Online Siswa 2 ... 116
Lampiran E.3 Jawaban Kuesioner Terbuka Pertanyaan-Pertanyaan dari Berita Online Siswa 3 ... 117
Lampiran F.1 Jawaban Kuesioner Terbuka Pembelajaran Matematika Menggunakan Berita Online Siswa 1 ... 118
Lampiran F.2 Jawaban Kuesioner Terbuka Pembelajaran Matematika Menggunakan Berita Online Siswa 2 ... 119
Lampiran F.3 Jawaban Kuesioner Terbuka Pembelajaran Matematika Menggunakan Berita Online Siswa 1 ... 120
Lampiran G.1 Lembar Validasi Dosen ... 121
Lampiran G.2 Lembar Validasi Mahasiswa 1 ... 123
Lampiran G.3 Lembar Validasi Mahasiswa 2 ... 125
Lampiran G.4 Lembar Validasi Mahasiswa 3 ... 127
Lampiran G.5 Lembar Validasi Mahasiswa 4 ... 130
Lampiran G.6 Lembar Validasi Mahasiswa 5 ... 134
xvii
Lampiran G.8 Lembar Validasi Mahasiswa 7 ... 138 Lampiran G.9 Lembar Validasi Mahasiswa 8 ... 140 Lampiran G.10 Lembar Validasi Mahasiswa 9... 142 Lampiran H Buku Guru dan Buku Siswa “Mematematikakan Berita
Online untuk Mendukung Pembelajaran Matematika
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
digunakan pada pelaksanaan kurikulum 2013. Pendekatan saintifik
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal
dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Dengan
pendekatan ini siswa dapat menyadari bahwa informasi tidak hanya berasal
dari guru tetapi dapat berasal dari mana saja dan kapan saja. Penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses
seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan (Hosnan, 2014: 34). Pendekatan saintifik diharapkan dapat
melahirkan peserta didik yang prduktif, inovatif, kreatif dan afektif.
Ada banyak strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dengan
pendekatan saintifik, salah satunya pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk mencari
solusi dari suatu permasalahan nyata. Model ini menggunakan permasalahan
nyata sebagai bahan diskusi yang diberikan kepada siswa di awal pembelajaran
agar siswa berpikir kritis untuk mencari solusi dari suatu permasalahan dan
Berdasarkan observasi pembelajaran matematika yang pernah dilakukan
oleh peneliti di beberapa Sekolah Menengah Petama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA), ada guru matematika yang sudah menerapkan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika. Guru menggunakan
langkah-langkah umum pendekatan saintifik yang dikenal dengan 5M yaitu
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan. Dalam pembelajaran matematika guru menggunakan
metode diskusi dalam kelompok kecil dimana siswa duduk berkelompok untuk
mendiskusikan suatu permasalahan matematika dan menyimpulkan suatu
konsep matematika. Permasalahan matematika yang digunakan sebagai bahan
diskusi bukan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, melainkan
soal-soal cerita yang hampir sama dengan contoh-contoh soal di dalam buku
pelajaran.
Matematika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
Matematika dapat diterapkan dalam segala bidang kehidupan misalnya bidang
sosial, ekonomi, dan politik. Banyak permasalan nyata dalam kehidupan yang
dapat digunakan sebagai masalah kontekstual dalam pembelajaran matematika.
Informasi tentang permasalahan nyata dalam bidang sosial, ekonomi, dan
politik dapat diperoleh dengan mudah melalui berita online.
Dalam penelitian ini, peneliti merancang suatu produk berupa buku guru
dan buku siswa. Buku guru berisi pedoman rencana pembelajaran matematika,
petunjuk kegiatan pembelajaran matematika, kumpulan berita online beserta
matematika, dan alternatif penyelesaiaannya. Sedangkan buku siswa berisi
konsep matematika dan berita online beserta permasalahannya. Peneliti
menggunakan berita online karena dapat diperoleh dengan mudah kapan saja
dan dimana saja dan merupakan fakta yang benar-benar terjadi. Produk ini
dirancang untuk mendukung pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik agar dapat membantu siswa untuk memahami materi matematika.
Produk ini berisi berita online yang dapat digunakan sebagai masalah
kontekstual dalam pembelajaran matematika yang diberikan kepada siswa di
awal pembelajaran. Peneliti memanfaatkan berita online sebagai masalah
kontekstual dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat menerapkan
konsep-konsep matematika untuk menyelesaikan permasalahan nyata. Selain
itu, siswa dapat belajar sekaligus mengetahui fakta-fakta atau isu-isu yang ada
dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat menyadari hal baik dan
buruk yang sedang terjadi dalam kehidupan melalui berita online tersebut.
Siswa juga dapat menyadari bahwa permasalahan dalam dunia nyata perlu
diketahui untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti mengangkat judul penelitian
“Pengembangan Masalah Kontekstual Dengan Memanfaatkan Berita Online
untuk Mendukung Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik di
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah mengembangkan masalah kontekstual dengan
memanfaatkan berita online sehingga dapat menghasilkan produk penelitian
berupa buku guru dan buku siswa yang dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik?
2. Bagaimanakah alternatif penyelesaian yang digunakan oleh siswa untuk
menyelesaikan permasalahan dari berita online yang diberikan dalam
pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan berita
online di kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2016/2017?
3. Bagaimanakah efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik menggunakan berita online ditinjau dari sikap siswa terhadap
pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran
2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
1. Menghasilkan produk berupa buku guru dan buku siswa yang dapat
digunakan untuk mendukung pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik. Buku guru berisi pedoman rencana pembelajaran matematika,
petunjuk kegiatan pembelajaran matematika, kumpulan berita online
beserta beberapa permasalahan yang dibuat berdasarkan berita online
tersebut, konsep matematika, dan alternatif penyelesaiaannya. Sedangkan
buku siswa hanya berisi kumpulan berita online beserta beberapa
2. Mengetahui alternatif penyelesaian yang digunakan oleh siswa untuk
menyelesaikan permasalahan dari berita online yang diberikan dalam
pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan berita
online di kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2016/2017.
3. Mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik menggunakan berita online ditinjau dari sikap siswa terhadap
pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah tahun
ajaran 2016/2017.
D. Batasan Istilah
Peneliti membatasi beberapa istilah berikut agar tidak terjadi
kesalahpahaman pada pembaca.
1. Belajar adalah proses atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
2. Menurut Daryanto (2014), pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
sikap oleh subjek yang sedang belajar.
3. Pendekatan saintifik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memiliki
beberapa tahapan yaitu mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), menanya atau merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalsis data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip
4. Menurut Abdul Majid (2014), pembelajaran berbasis masalah merupakan
sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar.
5. Masalah kontekstual adalah suatu permasalahan atau pertanyaan yang
dibuat berdasarkan fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari.
6. Berita online adalah suatu informasi baru mengenai sesuatu sedang terjadi
yang diperoleh dari media online.
7. Efektivitas dapat diartikan sebagai efek atau pengaruh dari suatu tindakan
untuk tujuan tertentu.
8. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk menyukai atau tidak
menyukai suatu objek.
E. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah pada penelitian pengembangan masalah
kontekstual dengan memanfaatkan berita online untuk mendukung
pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik sebagai berikut.
1. Mengembangkan masalah kontekstual dengan memanfaatkan berita online
untuk mendukung pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik
sehingga menghasilkan suatu produk berupa buku guru dan buku siswa.
Buku guru yang berisi pedoman rencana pembelajaran matematika,
petunjuk kegiatan pembelajaran matematika, kumpulan berita online beserta
beberapa permasalahan yang dibuat berdasarkan berita online tersebut,
konsep matematika, dan alternatif penyelesaiaannya. Sedangkan buku siswa
2. Penelitian ini membahas variasi, dan nilai kebenaran alternatif penyelesaian
yang digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan permasalahan dari berita
online yang diberikan dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik menggunakan berita online di kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah
tahun ajaran 2016/2017.
3. Efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik
menggunakan berita online ditinjau dari sikap siswa terhadap pembelajaran
matematika di kelas VIII C SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah manfaat penelitian bagi guru, siswa dan peneliti.
1. Bagi Guru
a. Guru dapat menggunakan buku yang telah dirancang sebagai acuan
dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran matematika.
b. Guru dapat menggunakan berita online dan permasalahan dalam buku
yang telah dirancang sebagai masalah kontekstual yang diberikan kepada
siswa di awal pembelajaran matematika untuk materi tertentu.
c. Guru juga dapat mengetahui dan menerapkan kegitan pembelajaran
matematika menggunakan berita online berdasarkan petunjuk dalam
buku.
d. Guru dapat mengetahui cara merancang dan mengembangkan masalah
membuat rancangan serupa dari berita online sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan dipelajari.
2. Bagi Siswa
Siswa mendapat pengalaman belajar menggunakan berita online
sehingga siswa dapat menambah wawasan dan dapat menerapkan konsep
matematika untuk menyelesaikan permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat merancang suatu produk yang dapat dapat membantu
membantu guru untuk menentukan masalah kontekstual yang akan disajikan
dalam suatu pembelajaran.
4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi penelitian bagi
peneliti lain yang ingin mengambangkan produk yang dihasilkan dari
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran
Secara sederhana Anthony Robbins, mendefinisikan belajar sebagai
proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah
dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari definisi ini dimensi
belajar memuat beberapa unsur, yaitu: (1) penciptaan hubungan, (2) sesuatu
hal (pengetahuan) yang sudah dipahami, dan (3) sesuatu (pengetahuan) yang
baru (Trianto, 2010: 15).
Menurut R. Gagne (dalam Ahmad Susanto, 2013: 1), belajar
didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah
perilakuknya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua
konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi
terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa
serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011), belajar adalah suatu aktivitas
atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut
pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan
dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
proses atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap
melalui pengalaman. Belajar ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap, keterampilan, dan tingkah laku pada diri seseorang.
Menurut Syah (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013), pada dasarnya
belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan
mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya yang melibatan proses
kognitif.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua
aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa,
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pemberi pelajaran (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 11). Kedua aspek ini
akan menjadi suatu kegiatan yang didalamnya terdapat interaksi antara guru
dan siswa. Interaksi ini bertujuan agar antara guru dan siswa dapat saling
berbagi informasi mengenai sesuatu yang sedang dipelajari. Kegiatan yang
dilakukan merupakan proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Interaksi
antara guru dan siswa, perubahan sikap dan pengetahuan selalu melekat pada
pembelajaran.
Menurut Aunurrahman (2012), pembelajaran berupaya mengubah
masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa
yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang
memilii pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan
baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah
laku yang baik.
B. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalsis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan” (Daryanto, 2014: 51). Penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran melibatkan keterampilan proses, seperti mengamati,
mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan
(Hosnan, 2014: 34).
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut (Hosnan, 2014: 36).
a. Berpusat pada siswa.
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep,
c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan perndekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36-37).
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
c. Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide.
f. Untuk mengembangkan karakter siswa.
4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut (Hosnan, 2014: 37).
a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk student self concept.
d. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
5. Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Menurut Hosnan (2013), pendekatan saintifik memiliki beberapa
langkah yaitu menggali informasi melalui observing/pengamatan,
questioning/bertanya, mengumpulkan informasi, associating/menalar,
kemudian menyimpulkan, dan menciptakan serta membentuk
jaringan/networking.
a. Mengamati (Observing)
Mengamati/Observasi adalah langkah pertama pada
pendekatan saintifik. Dengan mengamati, siswa akan merasa
tertantang untuk mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang
fenomena atau masalah yang disajikan. Observasi menuntut siswa
untuk melakukan pengamatan langsung pada objek yang akan
objektif kemudian dianalisis sesuai dengan kemampuan siswa.
Kompetensi yang dikembangakan dari mengamati adalah melatih
kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi tentang objek yang
dipelajari.
b. Menanya (Questioning)
Menanya merupakan langkah kedua dari pendekatan saintifik.
Pada langkah ini, guru atau siswa mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan dari objek yang diamati.
Petanyaan yang diajukan dapat berupa pertanyaan faktual atau
pertanyaan yang hipotetik. Kompetensi yang dikembangkan dari
langkah ini adalah keaktifan, kreativitas, rasa ingin tahu, dan berpikir
kritis.
c. Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari
kegiatan menanya. Pada proses ini siswa mengumpulkan data
tentang objek yang diamati untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan. Pengumpulan informasi ini dapat dikalukan dengan
membaca buku, memperhatikan objek yang diteliti, atau bahkan
dengan melakukan eksperimen. Kompetensi yang diharapkan adalah
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, serta kerja keras dan
d. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar (Associating)
Mengasosiasikan informasi atau menalar adalah langkah
berikutnya setelah mengumpulkan informasi. Pada langkah ini,
siswa memproses informasi yang telah didapat agar dapat
memahami atau menguasai informasi tersebut sehingga dapat
menerapkannya untuk mencari solusi dari suatu permasalahan.
Kompetensi yang dikembangakan adalah sikap teliti, kerja keras,
dan kemampuan menerapkan prosedur atau informasi yang dimiliki
serta kemampuan berpikir induktif atau deduktif dalam
menyimpulkan.
e. Mengomunikasikan Pembelajaran
Pada tahap ini guru memberi kesempatan siswa untuk
mengomunikasikan apa yang telah mereka dapatkan dari
tahap-tahap sebelumnya. Siswa dapat mengomunikasikan apa yang
dipelajari secara berkelompok atau secara individu. Pada tahap ini
guru akan mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh siswa
sehingga siswa dapat mengetahui kebenaran tentang apa yang
disampaikan. Kegiatan ini dapat melatih siswa untuk percaya diri
dalam menyampaikan pendapat serta melatih siswa untuk
berkomunikasi.
f. Membentuk Jaringan (Networking)
Networking adalah kegiatan siswa untuk menyampaikan hasil
lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan
dalam networking adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, menyatakan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan keterampilan siswa dalam berbahasa dengan
baik dan benar. Pada langkah ini, ada siswa yang mempresentasikan
hasil pengamatan dan kesimpulan, sedangkan siswa lain dapat
menganggapi dengan mengajukan pertanyaan, menyanggah, atau
memberi dukungan pada materi yang dipresentasikan.
Pada kegiatan ini guru berperan sebagai fasilitator. Guru akan
melakukan penilaian autentik dalam proses pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Siswa yang aktif dan berani akan
mendapatkan nilai yang lebih baik daripada siswa yang kurang
percaya diri dan memiliki rasa takut.
C. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Kosasih (2014), pembelajaran berbasis masalah adalah
model pembelajaran yang berdasar pada masalah-masalah yang dihadapi
siswa terkait dengan kompetensi dasar yang sedang dipelajari siswa.
Masalah yang dimaksud bersifat nyata atau sesuatu yang menjadi
pertanyaan-pertanyaan pelik bagi siswa. Hal ini berbeda dengan model
pembelajaran penemuan yang masalahnya cenderung direkayasa karena
tujuannya bukan mencari solusi, melainkan untuk menemukan sesuatu yang
Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014), pembelajaran berbasis
masalah merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan
cara penyajian suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Permasalahan yang
digunakan adalah masalah kontekstual yang dapat ditemukan oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Dari permasalahan tersebut, siswa dapat
menemukan konsep atau prinsip baru. Masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari digunakan sebagai sesuatu yang harus dipelajari oeh siswa untuk
melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang di
mana guru menyajikan masalah nyata kepada siswa, kemudian siswa
diminta untuk menyelesaikan permasalahan yang disajikan.
2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan utama pembelajaran berbasis masalah bukanlah penyampaian
sejumlah besar pengetahuan kepada siswa, melainkan pada pengembangan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan
sekaligus mengembangkan kemampuan siswa untuk secara aktif
membangun pengetahuan sendiri. Pembelajaran berbasis masalah juga
dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan
sosial peserta didik. Kemandirian belajar dan keterampilan sosial itu dapat
informasi, strategi, dan sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan
masalah (Hosnan, 2014).
3. Tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah sebaiknya dimulai dengan menyajikan
permasalahan kepada siswa. Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam
pembelajaran adalah memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan
penyelesaian masalah sehingga mereka akan bertindak aktif membangun
pengetahuannya. Berikut ini adalah lima langkah pembelajaran berbasis
masalah yang dilakukan oleh guru (Hosnan, 2014: 301).
a. Orientasi siswa pada masalah. Pada langkah ini guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa
agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
c. Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru
membantu siswa melakaukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014), tahapan awal yang dilakukan
siswa setelah dihadapkan pada permasalahan yaitu sebagai berikut.
a. Mendefinisikan permasalahan
Mendefinisikan permasalahan dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan lebih rinci tentang kasus yang dibahas agar dapat diperoleh
gambaran yang lebih lengkap mengenai permasalahan yang dihadapi.
b. Menganalisis permasalahan
Pada tahap ini siswa diminta untuk mencari penyebab terjadinya
suatu permasalahan.
c. Mengembangkan ide untuk menyelesaikan permasalahan
Siswa diminta untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang
disajikan menggunakan konsep-konsep atau pengetahuan yang dimiliki.
Pada tahap ini diharapkan siswa berpikir kritis dan kreatif dalam
memunculkan ide-ide untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang
diberikan.
D. Penelitian dan Pengembangan
1. Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Ada beberapa istilah tentang penelitian dan pengembangan. Borg dan
Gall (dalam Sugiyono, 2015) menggunakan nama Research and
Development/R & D yang dapat diterjemahkan menjadi penelitian dan
pengembangan. Richey dan Kelin menggunakan nama Design and
Development Research yang dapat diterjemahkan menjadi perancangan dan
Borg dan Gall menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan
merupakan proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan
mengambangkan produk. Sedangkan Richey dan Kelin dalam bidang
pembelajaran menyatakan bahwa penelitian ini sekarang dinamakan Design
and Development Research. Perancangan dan penelitian pengembangan
adalah kajian yang sistematis tentang bagaimana membuat rancangan suatu
produk, mengembangkan/memproduksi rancangan tersebut, dengan tujuan
dapat diperoleh data yang empiris yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat produk, alat-alat dan model yang dapat digunakan dalam
pembelajaran atau nonpembelajaran. Secara umum, metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
2. Langkah-Langkah Penelitian
Richey and Kelin (dalam Sugiyono, 2015: 39) menyatakan “The focus
of Design and Development Research can be on front-end analysis. Planing,
Production, and Evaluating (PPE)”. Fokus dari Perancangan dan Penelitian
Pengembangan bersifat analisis dari awal sampai akhir, yang meliputi
Perancangan, Produksi dan Evaluasi (PPE). Planning (Perancangan) bearti
kegiatan membuat rencana produk untuk tujuan tertentu. Perencanaan
diawali dengan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui penelitian dan
studi literatur. Production (Produksi) adalah kegiatan membuat produk
kegiatan menguji, menilai seberapa tinggi produk telah memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian
dan pengembangan yang lebih rinci (Sugiyono, 2011).
a. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang dapat mendukung penelitian dan bila
didayagunakan memiliki nilai tambah.
b. Mengumpulkan Informasi
Setelah memperoleh masalah atau potensi, maka selanjutnya
adalah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai landasan
atau bahan untuk merancang suatu produk tertentu yang dapat mengatasi
masalah yang telah ditemukan.
c. Desain Produk
Pada langkah ini, peneliti merancanakan dan merancang suatu
produk yang dapat digunakan untuk mengatasi suatu masalah atau
meningkatkan sesuatu yang baik berdasarkan informasi yang didapat.
d. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
produk yang dihasilkan efektif atau tidak secara rasional karena validasi
ini merupakan penilaian atau pendapat dari orang tertentu.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
dirancang. Pakar diminta untuk menilai produk agar dapat diketahui
kelemahan dan kelebihan produk tersebut.
e. Perbaikan Desain
Langkah selanjutnya adalah memperbaiki produk berdasarkan
hasil penilaian pakar. Peneliti harus mengurangi kelemahan yang
diketahui agar produk dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan
tujuannya.
f. Uji Coba Produk
Setelah memperbaiki produk, peneliti melaksanakan uji coba ke
lapangan untuk mengetahui efektivitas produk yang telah dirancang. Uji
coba produk harus direncanakan dengan baik agar berjalan lancar.
g. Revisi Produk
Jika hasil uji coba produk kurang memuaskan dalam arti masih ada
kelemahan pada produk yang telah dirancang, maka peneliti harus
mengurangi kelemahan tersebut agar menghasilkan produk yang lebih
baik lagi.
Pada tahap ini disarankan peneliti menyempurnakan produk sebaik
mungkin agar produk yang dihasilkan dapat diperbanyak dan
disebarluaskan.
h. Laporan Penelitian dan Pengembangan
Pada langkah ini peneliti membuat laporan penelitian dan
pengembangan mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti,
E. Efektivitas
Evektifitas memiliki arti yang sama dengan keefektifan. Efektivitas dan
keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Bahasa Indonesia
(2008: 374), kata efektif memiliki arti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya; dapat membawa hasil. Efektivitas dapat diartikan sebagai efek atau
pengaruh dari suatu tindakan untuk tujuan tertentu.
Menurut Sadiman (dalam Trianto, 2010: 20), keefektifan pembelajaran
adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses mengajar.
Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013), pembelajaran efektif merupakan
tolok ukur keberhasilan guru dalam mengelola kelas. Proses pembelajaran
dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik dapat terlibat secara aktif baik
mental, fisik, maupun sosialnya. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi
peoses. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila seluruhnya atau sebagian besar (≥ 75%) peserta didik terlibat secara
aktif, baik fisik, mental, maupun sosialnya dalam proses pembelajaran, di
samping menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang
besar, dan percaya diri sendiri.
F. Sikap
Menurut Fishbein dan Ajzen (dalam Elis dan Rusdiana, 2015: 70), sikap
adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau
negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap merupakan
suatu kecenderungan untuk menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Sikap
Menurut Hamzah B. Uno dan Satria Koni (2012), sikap berangkat dari
perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak
seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari
nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseoran. Sikap dapat
dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan unutk mengetahui sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pelajaran, pendidik, dan
sebagainya (Elis dan Rusdiana, 2015: 69).
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran adalah sebagai berikut (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013).
a. Sikap terhadap materi pelajaran. Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap
materi pelajaran. Sikap positif yang dimaksud dapat berupa rasa suka
terhadap materi pelajaran. Dengan menyukai materi pelajaran, siswa akan
antusias untuk belajar dan mudah mudah diberi motivasi. Selain itu, siswa
dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
b. Sikap terhadap guru/pengajar. Sikap positif terhadap guru perlu dimiliki
oleh siswa. Siswa yang menyukai gurunya akan memperhatikan penjelasan
guru dengan baik dan secara otomatis akan menyukai materi pelajarannya.
Sedangkan siswa yang tidak bersikap positif dalam arti tidak menyukai guru
akan mengabaikan apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa akan
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran. Siswa juga harus bersikap positif
pembelajaran dengan baik dan memperhatikan penjelasan guru sehingga
dapat memahami materi yang disampaikan. Siswa akan bersikap positif
terhadap proses pembelajaran jika guru dapat membuat suasana yang
menyenangkan, metode pembelajaran yang menarik, dan penyampaian
yang jelas.
G. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan saintifik
dan strategi pembelajaran berbasis masalah memerlukan suatu kontekstual
sebagai bahan diskusi dalam pembelajaran. Berdasarkan observasi yang pernah
dilakukan peneliti, guru matematika menggunakan permasalahan matematika
berupa soal cerita seperti contoh-contoh di buku pelajaran.
Matematika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
Matematika dapat diterapkan dalam segala bidang kehidupan misalnya bidang
sosial dan ekonomi. Banyak permasalahan nyata dalam kehidupan yang dapat
digunakan sebagai masalah kontekstual dalam pembelajaran matematika.
Dalam penelitian ini peneliti akan merancang suatu produk berupa buku guru
dan buku siswa yang keduanya berisi kumpulan berita online dan beberapa
permasalahan yang dibuat berdasarkan berita online tertentu.
Berita online digunakan sebagai masalah kontekstual dalam
pembelajaran matematika. Dari berita online tersebut, dibuat beberapa
permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa. Peneliti menggunakan berita
online agar siswa dapat menerapkan konsep-konsep matematika untuk
mengetahui fakta-fakta atau isu-isu yang ada dalam kehidupan sehari-hari
sehingga siswa dapat menyadari hal baik dan buruk yang sedang terjadi dalam
kehidupan melalui berita online yang diberikan.
Peneliti berharap melalui pembelajaran matematika menggunakan berita online yang terdapat dalam produk penelitian ini, siswa dapat berpikir kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan siswa juga dapat lebih menyukai pelajaran matematika.
Berikut ini adalah skema kerangka berpikir penelitian yang akan dilakukan.
27
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang dan mengembangkan masalah kontekstual dengan
memanfaatkan berita online sehingga menghasilkan produk berupa buku guru
dan buku siswa. Buku guru berisi pedoman rencana pembelajaran matematika,
petunjuk kegiatan pembelajaran matematika, kumpulan berita online beserta
beberapa permasalahan yang dibuat berdasarkan berita online tersebut, konsep
matematika, dan alternatif penyelesaiaannya, serta mengetahui efektivitas
pembelajaran matematika menggunakan berita online. Sedangkan buku siswa
berisi konsep matematika dan berita online beserta permasalahannya. Berikut
ini adalah bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang akan
dilakukan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII C SMP
Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 32 orang.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah produk berupa buku guru
dan buku siswa yang dihasilkan, kreativitas siswa dalam menyelesaikan
permasalahan dan sikap siswa dalam proses pembelajaran matematika
menggunakan berita online.
D. Bentuk Data
Bentuk data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Penelitian ini
mendeskripsikan tentang bagaimana merancang produk berupa buku guru
yang berisi pedoman rencana pembelajaran matematika, petunjuk kegiatan
pembelajaran matematika, kumpulan berita online beserta beberapa
permasalahan yang dibuat berdasarkan berita online tersebut, konsep
matematika, dan alternatif penyelesaiaannya yang digunakan untuk
mendukung pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik. Selain itu
juga mendeskripsikan kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan
serta mendeskripsikan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika
E. Metode Pengumpulan Data
1. Tes Tertulis
Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian.
Menurut Elis Ratnawulan dan Rusdiana (2015: 197), secara umum tes
uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberi
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan
dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Tes dilaksanakan pada
awal pembelajaran matematika menggunakan berita online.
2. Observasi Tak Terstruktur
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan
karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam
melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah
baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiyono, 2013: 228).
Observasi tidak terstruktur dilakukan pada saat proses pembelajaran
matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan berita online di
kelas.
3. Pengisian Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner berupa pertanyaan terbuka di
mana responden menjelaskan sesuatu yang ditanyakan. Peneliti akan
membagikan kuesioner terbuka kepada siswa di akhir pembelajaran
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat produk yang telah
dirancang oleh peneliti. RPP dapat dilihat pada Lampiran B.1.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes Tertulis
Tes digunakan untuk mengetahui alternatif penyelesaian siswa
dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan dari berita online.
Instrumen tes yang terdiri dari berita online dan
permasalahan-permasalahan tersebut terdapat pada lampiran Lampiran B.2.
b. Pedoman Observasi Tak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur digunakan untuk mencatat kejadian
menarik dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah gari-garis besar
yang akan diamati.
1) Aktivitas siswa di kelas
2) Respon siswa terhadap pembelajaran di kelas
c. Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka digunakan untuk memvalidasi produk
penelitian, mengetahui pendapat siswa terhadap
permasalahan-permasalahan dari berita online yang diberikan, dan mengetahui sikap
siswa terhadap proses pembelajaran matematika dengan pendekatan
1) Validasi Produk Penelitian
Berikut ini adalah pertanyaan dalam kuesioner terbuka yang
digunakan untuk memvalidasi produk penelitian.
a) Apakah judul buku sesuai dengan isi buku? Jika tidak, mengapa?
b) Apakah kalimat dalam kata pengantar efektif? Jika tidak,
bagaimana kalimat yang efektif?
c) Apakah ada kesalahan teori dalam pedoman rencana
pembelajaran matematika?
d) Apakah kalimat dalam petunjuk kegiatan pembelajaran
menggunakan berita online efektif?
e) Apakah permasalahan atau pertanyaan yang dibuat berdasarkan
berita online jelas dan mudah dipahami? Jelaskan!
f) Apakah permasalahan atau pertanyaan yang dibuat sesuai dengan
berita online yang disajikan? Jika tidak, halaman berapa, nomor
berapa, dan jelaskan!
g) Apakah kalimat permasalahan atau pertanyaan yang dibuat
berdasarkan berita online efektif? Jika tidak, bagaimana kalimat
yang efektif?
h) Apakah ada kesalahan pada konsep matematika yang disajikan
dalam buku ini? Jika ada yang tidak tepat, tolong disebutkan
i) Apakah konsep matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tepat? Jika ada yang tidak tepat,
tolong disebutkan halaman berapa, nomor berapa, dan jelaskan?
j) Silakan tuliskan kritik dan saran lain mengenai buku tersebut!
Lembar validasi buku dapat dilihat pada lampiran C.3.
2) Pendapat Siswa terhadap Permasalahan dari Berita Online
Berikut ini adalah lima pertanyaan dalam kuesioner terbuka
untuk mengetahui pendapat siswa terhadap permasalahan dari berita
online.
a) Apakah pertanyaan-pertanyaan dari berita online yang diberikan
jelas dan mudah dipahami?
b) Menurut Anda bagaimana tingkat kesulitan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara keseluruhan (mudah, sedang,
atau sulit)? Jelaskan!
c) Menurut Anda pertanyaan nomor berapa yang mudah, sedang dan
sulit? Mengapa?
d) Apakah Anda senang menyelesaikan permasalahan dengan
sungguh-sungguh? Jelaskan!
e) Berapa persen keyakinan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan
dengan benar? Jelaskan!
Lembar kuesioner terbuka yang digunakan untuk mengetahui
pendapat siswa terhadap permasalahan dari berita online terdapat
3) Sikap Siswa terhadap Proses Pembelajaran Matematika
Berikut ini adalah lima pertanyaan dalam kuesioner terbuka
yang ditulis untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran
matematika menggunakan berita online.
a) Apakah Anda menyukai matematika? Jelaskan!
b) Apakah Anda bersemangat belajar matematika menggunakan
berita online? Jelaskan!
c) Bagaimana perasaan Anda belajar matematika menggunakan
berita online? Jelaskan!
d) Apakah Anda senang menyelesaikan permasalahan dari berita online yang diberikan? Mengapa?
e) Apakah setelah belajar matematika menggunakan berita online
Anda semakin menyukai matematika? Jelaskan!
Lembar kuesioner terbuka yang digunakan untuk mengetahui
sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan berita
online terdapat pada Lampiran C.2.
G. Metode/Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif.
1. Tes Tertulis
Alternatif penyelesaian yang digunakan siswa untuk menyelesaikan
suatu permasalahan dalam tes tertulis dianalisis apakah alternatif yang
2. Observasi Tak Terstruktur
Data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dideskripsikan
dalam laporan penelitian.
3. Kuesioner Terbuka
a. Validasi Produk Penelitian
Jawaban dari dosen, mahasiswa S2, dan mahasiswa S1 terhadap
sepuluh pertanyaan mengenai produk penelitian dianalisis apakah ada
kelebihan dan kekurangan kemudian dideskripsikan. Saran yang
diberikan digunakan untuk memperbaiki produk penelitian.
b. Pendapat Siswa terhadap Permasalahan dari Berita Online
Berikut ini adalah pedoman analisis data pendapat siswa terhadap
permasalahan dari berita online.
Tabel 3.1. Pedoman Analisis Pendapat Siswa terhadap Permasalahan dari Berita Online.
No Pertanyaan Analisis 1 Apakah
pertanyaan-pertanyaan dari berita online
yang diberikan jelas dan mudah dipahami?
Dianalisis berdasarkan jawaban siswa apakah pertanyaan-pertanyaan dari berita online yang diberikan jelas dan mudah dipahami.
2 Menurut Anda bagaimana tingkat kesulitan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara keseluruhan (mudah, sedang, atau sulit)? Jelaskan!
Dianalisis bagaimana tingkat kesulitan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara keseluruhan berdasarkan penjelasan siswa
3 Menurut Anda pertanyaan nomor berapa yang mudah, sedang dan sulit? Mengapa?
Dianalisis pertanyaan nomor berapa yang mudah, sedang dan sulit berdasarkan jawaban dan alasan siswa.
4 Apakah Anda menyelesaikan permasalahan dengan
sungguh-sungguh? Jelaskan!
5 Berapa persen keyakinan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar? Jelaskan!
Dianalisis berdasarkan jawaban dan penjelasan siswa mengenai persentase keyakinan menjawab pertanyaan dengan benar.
c. Sikap Siswa terhadap Proses Pembelajaran Matematika
Berikut ini adalah pedoman analisis sikap siswa terhadap proses
pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan
berita online.
Tabel 3.2. Pedoman Analisis Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Matematika Menggunakan Berita Online.
No Pertanyaan Analisis 1 Apakah Anda menyukai
matematika? Jelaskan!
Dianalisis apakah siswa menyukai matematika berdasarkan jawaban dan penjelasan yang diberikan.
2 Apakah Anda bersemangat belajar matematika menggunakan berita online? Jelaskan!
Dianalisis apakah siswa bersemangat belajar matematika menggunakan berita online berdasarkan jawaban dan penjelasan yang diberikan. 3 Bagaimana perasaan Anda
belajar matematika menggunaka berita online?
Jelaskan!
Dianalisis bagaimana perasaan siswa belajar matematika menggunakan berita online berdasarkan jawaban dan penjelasan siswa.
4 Apakah Anda senang menyelesaikan permasalahan dari berita online yang diberikan? Mengapa?
Dianalisis apakah siswa senang menyelesaikan permasalahan dari berita online yang diberikan berdasarkan jawaban dan alasan yang diberikan.
Dianalisis apakah siswa semakin menyukai matematika setelah belajar matematika menggunakan berita
online berdasarkan jawaban dan penjelasan yang diberikan.
Setelah dianalisis, peneliti menentukan persentase siswa yang
memiliki semangat dan rasa senang terhadap pembelajaran matematika
memiliki rasa senang menyelesaikan permasalahan dari berita online.
Hal ini dilakukan untuk menentukan efektivitas pembelajaran
matematika menggunakan berita online. Berikut ini adalah cara untuk
menentukan persentase siswa.
Persentase siswa (%) = y i w y g e i i i e g e g
0 × 100
Pembelajaran matematika menggunakan berita online dikatakan
efektif jika sebagian besar (≥ 75%) siswa yang memiliki semangat dan
rasa senang terhadap pembelajaran matematika menggunakan berita
online, serta yang memiliki rasa senang menyelesaikan permasalahan
dari berita online.
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus melakukan beberapa
hal berikut.
a. Mengajukan surat permohonan izin ke SMP Negeri 1 Berbah. Surat
permohonan izin terdapat pada Lampiran A.1.
b. Menghubungi guru matematika.
2. Perancangan Produk
Peneliti merancang produk dengan mencari berita-berita online
kemudian membuat beberapa permasalahan berdasarkan berita online yang
diperoleh. Selanjutnya peneliti menuliskan alternatif penyelesaiannya
3. Validasi Produk
Pada penelitian ini, rancangan produk divalidasi oleh dosen
matematika, mahasiswa S2 dan beberapa mahasiswa S1 Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma dengan cara meminta dosen dan
mahasiswa tersebut membaca buku guru yang telah dirancang, kemudian
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai judul buku dan isi buku sesuai
dengan pengetahuan yang dimiliki.
4. Revisi Desain
Peneliti merevisi rancangan produk yang telah dibuat berdasarkan
hasil validasi internal oleh dosen matematika, mahasiswa S2 dan beberapa
mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
5. Pembuatan Produk
Setelah merevisi rancangan produk, peneliti membuat produk berupa
buku guru dan buku siswa yang keduanya berisi konsep matematika dan
berita online beserta beberapa permasalahan yang dibuat berdasarkan berita
online tersebut.
6. Ujicoba Lapangan
Setelah membuat produk, peneliti melaksanakan uji coba di kelas
VIII C SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2016/2017. Pada ujicoba ini
peneliti melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan
saintifik dan pembelajaran berbasis masalah menggunakan berita online
sebagai masalah kontekstual dalam pembelajaran matematika. Pada awal
permasalahan dari salah satu berita online yang ada dalam produk
penelitian. Pada akhir pembelajaran, peneliti memberikan kuesioner terbuka
kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai
permasalahan-permasalahan yang diberikan dan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
7. Revisi Produk
Setelah melaksanakan uji coba lapangan, peneliti merevisi
permasalahan berdasarkan berita online yang diujicobakan berdasarkan
pendapat siswa mengenai permasalahan-permasalahan dari kuesioner
terbuka yang diberikan.
8. Pengolahan dan Analisis Data
Tahap selanjutnya adalah pengolahan dan analisis data. Pada tahap ini
semua sumber data diolah dan dianalisis berdasarkan pedoman analisis data
yang kemudian dideskripsikan. Hasil pengolahan dan analisis data ini
menjawab semua rumusan masalah penelitian.
I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.3. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu Kegiatan Tempat
Februari
2017 Mengajukan surat izin penelitian ke sekolah. Sekolah Maret 2017 Menghubungi guru matematika untuk
menentukan waktu penelitian. Sekolah April 2017 Pelaksanaan Penelitian Sekolah
April-Mei