ABSTARK
PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 16 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH DAN
TIMUR.
Monica Putri Handayani Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari potensi dan masalah yang ada di lingkungan anak-anak terkait dengan ensiklopedia anak tentang pakaian adat. Potensi yang ada adalah mengembangkan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia untuk membantu guru dan siswa dalam mengenal pakaian adat pada mata pelajaran IPS dan sebagai bentuk melesatrikan budaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menyediakan suatu buku untuk membantu menambah pengetahuan mereka tentang pakaian adat. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian dan pengembangan berupa pengembangan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur.
Pengembangan ensiklopedia di Indonesia bagian Tengah dan Timur ini menggunakan 5 langkah pengembangan dalam mengambangkan produk meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi produk. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dan V di Glagahsari yang berjumlah 4 siswa. Objek dari penelitian adalah pengembangan ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner validasi produk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ensiklopedia anak yang dikembangkan ditinjau dari aspek-aspek kenyaman, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa, dan aspek isi menurut dosen Ilmu Sejarah, dosen Pendidikan Seni Tari serta Guru kelas V dengan rerata skor 3,54 yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil penilaian dari siswa kelas IV dan V memperoleh skor rerata 3,45 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Dengan demikian, pengembangan ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan anak-anak.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LIFT THE FLAP CHILDREN ENCYCLOPEDIA BOOK ABOUT 16 TRADITIONAL DRESS OF INDIGENOUS PEOPLES IN CENTRAL AND EASTERN PART OF
INDONESIA
Monica Putri Handayani Sanata Dharma University
2016
This development research started from existing problems and potentials in the environment that were related to children encyclopedia about traditional dresses. The existing potentials were to develop children encyclopedia about traditional dresses in Indonesia to help teachers and students to learn about traditional dresses through the social studies subject as a form of cultural conservation.
The development of children encyclopedia in central and eastern Indonesia used 5 steps which were: (1) analyzing the potentials and problems within the fields of research, (2) data collecting, (3) production design, (4) design validation, (5) design revision. The subjects of this research were 4 students of grade IV and V (10-12 years old) in Glagahsari area. Objects of this research were the development of children encyclopedia about 16 traditional dresses in central and eastern Indonesia. Instruments used in this research were interview sheets and product validation questionnaire sheets. Data analysis uses in this research were the quantitative and qualitative data analysis.
Results showed that the development of children encyclopedia was reviewed from the aspects of contentment, components completeness, system consistency, language, and contents, according to history of science lecturer, lecturer of Art and Dance Education, and teachers from 5th grade whom get the score 3.54 which was included in category of "very good". Results from students of 4th grade and 5th grade got score 3.45 in the same category. Thus the development of children encyclopedia was a proper book for children.
PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 16 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH DAN
TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Monica Putri Handayani
NIM : 121134058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 16 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH DAN
TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Monica Putri Handayani
NIM : 121134058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Halaman Persembahan
Halaman persembahan ini dipersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus yang
senantiasa melimpahkan berkat dan kasihNya sehingga saya dapat mengerjakan
tugas saya sampai selesai. Selain itu, skripsi ini untuk orang tua tercinta mama,
papa, ibu, bapak, kakak Ruri, kakak Dony, Putra, adik Bayu, dan ponakan Naraku
yang selalu memberi dukungan, tiada lelah berdoa, dan menyayangi tanpa
pamrih. Tidak lupa juga untuk keluarga Hendro Suyanto, Tante, Om, teman dan
v MOTTO
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Juli 2016
Peneliti,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monica Putri Handayani
Nomor Mahasiswa : 121134058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 16 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH DAN TIMUR
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Juli 2016
Yang menyatakan,
viii ABSTARK
PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 16 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH DAN
TIMUR.
Monica Putri Handayani Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari potensi dan masalah yang ada di lingkungan anak-anak terkait dengan ensiklopedia anak tentang pakaian adat. Potensi yang ada adalah mengembangkan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia untuk membantu guru dan siswa dalam mengenal pakaian adat pada mata pelajaran IPS dan sebagai bentuk melesatrikan budaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menyediakan suatu buku untuk membantu menambah pengetahuan mereka tentang pakaian adat. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian dan pengembangan berupa pengembangan ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur.
Pengembangan ensiklopedia di Indonesia bagian Tengah dan Timur ini menggunakan 5 langkah pengembangan dalam mengambangkan produk meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi produk. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dan V di Glagahsari yang berjumlah 4 siswa. Objek dari penelitian adalah pengembangan ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner validasi produk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ensiklopedia anak yang dikembangkan ditinjau dari aspek-aspek kenyaman, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa, dan aspek isi menurut dosen Ilmu Sejarah, dosen Pendidikan Seni Tari serta Guru kelas V dengan rerata skor 3,54 yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil penilaian dari siswa kelas IV dan V memperoleh skor rerata 3,45 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Dengan demikian, pengembangan ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan anak-anak.
ix ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LIFT THE FLAP CHILDREN ENCYCLOPEDIA BOOK ABOUT 16 TRADITIONAL DRESS OF INDIGENOUS PEOPLES IN CENTRAL AND EASTERN PART OF
INDONESIA
Monica Putri Handayani Sanata Dharma University
2016
This development research started from existing problems and potentials in the environment that were related to children encyclopedia about traditional dresses. The existing potentials were to develop children encyclopedia about traditional dresses in Indonesia to help teachers and students to learn about traditional dresses through the social studies subject as a form of cultural conservation.
The development of children encyclopedia in central and eastern Indonesia used 5 steps which were: (1) analyzing the potentials and problems within the fields of research, (2) data collecting, (3) production design, (4) design validation, (5) design revision. The subjects of this research were 4 students of grade IV and V (10-12 years old) in Glagahsari area. Objects of this research were the development of children encyclopedia about 16 traditional dresses in central and eastern Indonesia. Instruments used in this research were interview sheets and product validation questionnaire sheets. Data analysis uses in this research were the quantitative and qualitative data analysis.
Results showed that the development of children encyclopedia was reviewed from the aspects of contentment, components completeness, system consistency, language, and contents, according to history of science lecturer, lecturer of Art and Dance Education, and teachers from 5th grade whom get the score 3.54 which was included in category of "very good". Results from students of 4th grade and 5th grade got score 3.45 in the same category. Thus the development of children encyclopedia was a proper book for children.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kelimpahan berkat
dan kasihNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN BUKU LIFT THE FLAP ENSIKLOPEDIA ANAK TENTANG 16 PAKAIAN ADAT DI INDONESIA BAGIAN TENGAH DAN
TIMUR”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
4. Eny Winarti, Ph.D., selaku dosen pembimbing satu yang telah
membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing dua
yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen dan staff sekretariat PGSD yang telah bersedia membimbing dan
membantu selama proses perkuliahan di Universitas Sanata Dharma,
7. Dosen dan guru yang telah bersedia menjadi validator produk,
8. Orang tua ku mama Anna Yovita Mainah, papa Laurentius Hartono
(alm), ibu Asih dan bapak Edi yang telah memberi doa, semangat dan
xi
9. Kakakku Yustina Ruri Indriyati, kakak Stefanus Dony Priyono, Septian
Putra, Bayu Ardi Saputra dan ponakan Theodora Naraku serta keluarga
besar Hendro Suyanto, tante, dan om.
10. Teman dan sahabat Susan, Mb Riris, Nike, Tasia, Siska, Dewi dan Resi
atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya. Oleh karena itu, peneliti dengan terbuka menerima kritik dan
saran yang dapat membangun.
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………. iv
HALAMAN MOTTO………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………... vii
ABSTRAK……….. viii
ABSTRACT……… ix
KATA PENGANTAR………. x
DAFTAR ISI………... xi
DAFTAR TABEL………... xv
DAFTAR GAMBAR……….. xvi
DAFTAR BAGAN……….. xvii
DAFTAR LAMPIRAN………... xviii
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang……… 1
B. Rumusan Masalah………... 3
C. Tujuan Penelitian………... 4
D. Manfaat Penelitian……….. 4
E. Definisi Operasional………... 5
F. Spesifik Produk………... 6
BAB II LANDASAN TEORI………. 9
A. Kajian Pustaka………. 9
1. Ensiklopedia……….. 9
a. Pengertian Ensiklopedia……….. 9
xiii
c. Jenis-jenis Ensiklopedia……….. 10
2. Pakaian Adat………. 11
a. Pengertian Pakaian Adat………. 11
b. Penggunaan Pakaian Adat………... 11
c. Provinsi yang ada di Indonesia………... 11
d. Isi informasi dalam Pengembangan Ensiklopedia…….. 13
3. Lift The Flap (Buku Berjendela)………... 31
a. Pengertian Lift The Flap(Buku Berjendela)…………. 31
b. Manfaat Penggunaan Lift The Flap(Buku Berjendela) 31 B. Penelitian yang Relevan……… 31
C. Kerangka Berpikir……….. 34
D. Pertanyaan Penelitian……… 36
BAB III METODE PENELITIAN………. 37
A. Jenis Penelitian………... 37
B. Setting Penelitian……… 38
1. Lokasi Penelitian……….. 38
2. Waktu Penelitian……….. 38
3. Subjek Penelitian……….. 38
4. Objek Penelitian………... 38
C. Prosedur Pengembangan………... 39
D. Teknik Pengumpulan Data……….... 43
1. Wawancara……….. 43
2. Kuesioner……….. 43
3. Validasi………. 44
E. Instrumen Penelitian……….. 45
1. Lembar Wawancara……… 45
2. Lembar Kuesioner……… 46
3. Lembar Validasi………... 47
F. Teknik Analisis Data………. 48
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 52
A. Hasil Penelitian……….. 52
1. Proses Pengembangan………. 52
a. Potensi dan Masalah……….. 52
b. Pengumpulan Data………... 53
c. Desain Produk………... 54
d. Validasi Desain………... 55
e. Revisi Desain……….. 66
2. Produk Akhir………... 72
B. Pembahasan………... 73
BAB V PENUTUP……….. 78
A. Kesimpulan………... 78
B. Keterbatasan Penelitian………. 79
C. Saran………... 80
DAFTAR REFERENSI……….. 81
LAMPIRAN……… 83
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Topik Pertanyaan Wawancara Guru…………. 45
Tabel 3.2 Kisi-kisi Topik Pertanyaan Wawancara Siswa……….. 46
Tabel 3.3 Daftar Pernyataan Kuesioner ………. 46
Tabel 3.4 Daftar Pernyataan Validasi……….. 48
Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitaif ke Kualitatif……….. 50
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian………. 51
Tabel 4.1 Hasil Validasi Dosen Ilmu Sejarah………. 55
Tabel 4.2 Hasil Validasi Guru Kelas V……… 56
Tabel 4.3 Hasil Validasi Dosen Pendidikan Seni Tari……… 58
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Produk dari Validator………... 59
Tabel 4.5 Rekapitulasi Saran Validasi Produk dari Validator…… 60
Tabel 4.6 Hasil Validasi Siswa Kelas IV (I)……… 60
Tabel 4.7 Hasil Validasi Siswa Kelas IV (II)………... 61
Tabel 4.8 Hasil Validasi Siswa Kelas V (I)………. 63
Tabel 4.9 Hasil Validasi Siswa Kelas V (II)……… 64
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Penilaian Validasi Produk dari Siswa……... 65
Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar dan Saran dari Siswa kelas IV dan V... 66
Tabel 4.12 Revisi Desain dari Validator ………... 66
Tabel 4.13 Revisi Desain dari Siswa kelas IV dan V……… 70
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pakaian Adat Provinsi Kalimantan Timur……… 13
Gambar 2.2 Pakaian Adat Provinsi Kalimantan Selatan…………. 14
Gambar 2.3 Pakaian Adat Provinsi Kalimantan Utara……... 15
Gambar 2.4 Pakaian Adat Provinsi Bali……… 16
Gambar 2.5 Pakaian Adat Provinsi Nusa Tenggara Timur………. 18
Gambar 2.6 Pakaian Adat Provinsi Nusa Tenggara Barat………... 19
Gambar 2.7 Pakaian Adat provinsi Sulawesi Barat………... 20
Gambar 2.8 Pakaian Adat provinsi Sulawesi Tengah………... 21
Gambar 2.9 Pakaian Adat provinsi Sulawesi Selatan……….. 22
Gambar 2.10 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Tenggara……… 23
Gambar 2.11 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Utara………... 24
Gambar 2.12 Pakaian Adat Provinsi Gorontalo………. 25
Gambar 2.13 Pakaian Adat Provinsi Maluku………... 26
Gambar 2.14 Pakaian Adat Provinsi Maluku Utara………... 28
Gambar 2.15 Pakaian Adat Provinsi Papua……… 29
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Bagan penelitian yang relevan………. 34
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Metode
Research and Development………. 39
Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Metode
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1……….. 85
a. Lembar Daftar Pertanyaan Wawancara Guru dan Siswa……… 85
b. Lembar Hasil Wawancara Guru dan Siswa……… 86
Lampiran 2……….. 88
a. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak
Dosen Ilmu Sejarah………. 88
b. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak
Guru Kelas V………... 90
c. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak Dosen Pendidikan
Seni Tari……….. 92
Lampiran 3……….. 94
a. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak
Siswa Kelas IV (I)………... 94
b. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak
Siswa Kelas IV (II)……….. 96
c. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak
Siswa Kelas V (I)………. 98
d. Lembar Validasi Pengembangan Ensiklopedia Anak
Siswa kelas V (II)……… 100
Lampiran 4……….. 102
a. Lembar Hasil Wawancara Kuesioner
dengan Siswa Kelas IV (I)………... 102
b. Lembar Hasil Wawancara Kuesioner
dengan Siswa Kelas IV(II)……….. 105
c. Lembar Hasil Wawancara Kuesioner
dengan Siswa kelas V(I)………... 108
d. Lembar Hasil Wawancara Kuesioner
xix Lampiran 5
Surat Ijin Penelitian di Glagah Sari………. 114
Lampiran 6
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku merupakan suatu benda yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Buku memiliki banyak ragam jenisnya yaitu fiksi misalnya, dongeng, dan cerpen
sedangkan non fiksi misalnya, buku resep makanan, ensiklopedia, dan biografi
(Wardhani, 2015:2). Salah satu buku non fiksi yaitu ensiklopedia. Ensiklopedia
suatu buku edukasi yang digunakan oleh kalangan masyarakat. Kurniawan
(2012:1) menyatakan bahwa munculnya ensiklopedia yaitu sistem pendidikan
yang kurang begitu mengajarkan suatu bidang ilmu secara terperinci dan hanya
mengambil garis besarnya saja. Jadi, peneliti atau ilmuwan menggunakan
ensiklopedia dalam menyusun buku yang berisi suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijelaskan secara lengkap dan terperinci. Adapun salah satu tujuan dari
ensiklopedia, yaitu memperkenalkan informasi atau pengetahuan (Lasa, 2009:76),
sehingga ensiklopedia dapat kita jumpai di perpustakaan dan toko buku. Bentuk
buku ensiklopedia berupa buku biasa yang di dalamnya berupa, gambar menarik
dilengkapi dengan warna dan tulisan keterangan dari gambar tersebut.
Pada tanggal 30 April 2015, peneliti melakukan wawancara di SD Kanisius
Gowongan dengan 2 guru dari guru kelas IV dan kelas V serta 2 siswa dari kelas
IV dan 2 siswa dari kelas V. Peneliti melakukan wawancara dengan tujuan
pengetahuan guru dan siswa tentang ensiklopedia, ensiklopedia yang mereka
jumpai dan ensiklopedia yang belum ada. Hasil wawancara yang diperoleh dari
guru kelas IV dan V, yaitu guru pernah menggunakan ensiklopedia saat
pembelajaran di kelas pada mata pelajaran IPA, kemudian ensiklopedia yang ada
di sekolah yaitu ensiklopedia tentang sains, teknologi, dan hewan. Berdasarkan
keterangan guru ensiklopedia yang belum ada adalah tentang pakaian adat, guru
setuju jika ada ensiklopedia tentang pakaian adat. Guru setuju karena, mampu
membantu guru dalam menjelaskan materi pakaian adat dalam mata pelajaran IPS.
Hasil wawancara dengan siswa kelas IV dan V menunjukkan bahwa siswa pernah
membaca buku ensiklopedia tetapi, mereka hanya mengetahui ensiklopedia
tentang sains, hewan, dunia, dan planet dan belum pernah menjumpai
ensiklopedia tentang pakaian adat. Siswa setuju jika ada ensiklopedia yang
membahas tentang pakaian adat, karena mampu mereka dalam mengerjakan PR
dalam mata pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, mengembangkan buku
ensiklopedia anak tentang pakaian adat mampu membantu guru dan siswa dalam
mengenal pakaian adat pada mata pelajaran IPS dan sebagai bentuk melestarikan
budaya. Oleh karena itu, peneliti mempunyai gagasan untuk mengembangkan
ensiklopedia tentang pakaian adat, karena berdasarkan hasil wawancara
ensiklopedia pakaian adat belum tersedia. Selain itu, peneliti mengembangkan
ensiklopedia tentang pakaian adat dalam bentuk buku lift the flap (buku
berjendela). Buku Lift the flap (buku berjendela) adalah jenis buku yang berisi
kanan, ke kiri) dan terdapat keterangan dibaliknya (Barroh: 2008,1). Peneliti
mengembangkan ensiklopedia anak menggunakan buku lift the flap karena, buku
ini mempunyai manfaat yaitu untuk siswa secara tidak langsung kegiatan melihat,
membuka, dan menutup gambar pada lift the flap dapat melatih perkembangan
motorik mereka (Wardhani, 2015).
Peneliti mengembangkan ensiklopedia tentang pakaian adat dalam bentuk
buku lift the flap dengan tujuan memberikan informasi lengkap dan jelas tentang
pakaian adat di Indonesia, menambah koleksi judul ensiklopedia yang baru dan
beda dari yang lain, serta membantu guru dan siswa dalam mengenal dan
mempelajari tentang pakaian adat, dan membuat anak tertarik untuk membaca.
Dari analisis tersebut, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan Buku Lift The Flap Ensiklopedia Anak Tentang 16 Pakaian
Adat di Indonesia Bagian Tengah dan Timur”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur penyusunan pengembangan buku lift the flap
ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan
Timur?
2. Bagaimana kualitas produk pengembangan buku lift the flap ensiklopedia anak
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang terpapar di atas, tujuan penelitian ini
adalah:
1. Mendeskripsikan prosedur penyusunan pengembangan buku lift the flap
ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan
Timur.
2. Mendeskripsikan kualitas produk pengembangan buku lift the flap
ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan
Timur.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan antara lain:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat membantu dalam memberikan pengetahuan tentang 16
pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur melalui pengembangan
ensiklopedia anak.
2. Manfaat praktis:
a. Siswa
Siswa memperoleh pengetahuan tambahan secara jelas tentang pakaian
b. Guru
Guru memperoleh pengetahuan tambahan mengenai pakaian adat dan
mampu menggunakan ensiklopedia anak dalam kegiatan belajar dan
mengajar.
c. Peneliti
Penelitian pengembangan buku lift the flap ensiklopedia tentang 16 pakaian
adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur ini dapat dijadikan bentuk
melestarikan budaya Indonesia.
E. Definisi Operasional 1. Pengembangan
Pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu suatu produk secara
bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki.
2. Buku lift the flap (Buku Berjendela)
Buku lift the flap (Buku Berjendela) adalah buku yang halamannya terdapat
gambar yang dilengkapi dengan sistem membuka jendela untuk memperoleh
kejutan informasi atau gambar yang berada dibaliknya.
3. Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah sebuah buku yang berisi kumpulan keterangan atau uraian
tentang berbagai hal yang diurutkan secara abjad atau lingkungan ilmu.
4. Pakaian adat
Pakaian adat adalah suatu pakaian resmi yang dianggap sebagai simbol
F. Spesifik Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan produk yang dihasilkan adalah berupa buku ensiklopedia anak
tentang pakaian adat di Indonesia.
2. Pengembangan produk buku ensiklopedia anak ini berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 21,5 cm dan lebar 15 cm.
3. Pengembangan produk ini mengelompokkan pakaian adat berdasarkan
pembagian waktu yang ada di Indonesia yaitu Indonesia bagian Barat
(Provinsi Nanggroe Aceh Darrusalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi
Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jambi,
Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bangka Belitung,
Provinsi Bengkulu, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa
Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi
Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah), Indonesia bagian Tengah
(Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi
Kalimantan Timur, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi
Nusa Tenggara Barat, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah,
Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi
Utara, Provinsi Gorontalo), dan Indonesia bagian Timur (Provinsi Maluku,
Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat).
4. Pakaian adat tersebut disusun berdasarkan urutan nama provinsi.
5. Pengembangan produk buku ensiklopedia anak mengandung komponen kata
6. Pengembangan produk ensiklopedia anak ini dibagi menjadi 2 bagian, karena
produk buku ensiklopedia ini disusun berdasarkan hasil kerjasama dengan
penelitian lain yang membahas Indonesia bagian Barat.
7. Pengembangan produk buku ensiklopedia anak ini, peneliti hanya
mengembangkan 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur.
8. Pembahasan produk buku ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia
ini dibatasi pada nama provinsi, nama pakaian adat, penggunaan pakaian, dan
kelengkapan pakaian. Peneliti membatasi pembatasan produk buku
ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia karena produk dibuat
berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti.
9. Penelitian dan pengembangan ini membahas pakaian adat dengan berbagai
tema dan penggunaan pakaian adat karena, peneliti ingin mengenalkan pakaian
adat di Indonesia yang mempunyai penggunaan pakaian yang berbeda-beda.
Hal tersebut dilakukan karena, peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari
informasi tentang pakaian adat dan keterbatasan waktu.
10.Pengembangan ensiklopedia anak memuat gambar pakaian adat. Gambar
pakaian adat diperoleh dari informasi yang ada di internet pada website
tertentu yang terpercaya.
11.Pengembangan buku ensiklopedia anak ini untuk informasi pakaian adat
diperoleh dari internet pada website tertentu yang terpercaya.
12.Pengembangan ensiklopedia anak ini menyajikan informasi tentang
kelengkapan pakaian adat, dimulai dari bagian atas yaitu kepala seperti
tubuh seperti menggunakan kemeja, rompi dan sebagainya. Penyajian
informasi diurutkan dari bagian atas karena agar mudah dipahami oleh
pembaca.
13.Pengembangan buku ensiklopedia anak tentang pakaian adat di Indonesia
dapat dimanfaatkan sebagai koleksi perpustakaan serta, referensi untuk guru
9 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Ensiklopedia
a. Pengertian Ensiklopedia
Chaer (2007:181) mengemukakan bahwa ensiklopedia menerangkan sesuatu
yang dilambangkan dengan kata sejelas-jelasnya. Keterangan tentang sesuatu
dalam ensiklopedia dibuat seluas dan sejelas mungkin. Pendapat Chaer tersebut
diperkuat penjelasan pengertian ensiklopedia pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2005:266) ensiklopedia menurut KBBI adalah buku (atau serangkaian buku)
yang menghimpun keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam bidang seni
dan ilmu pengetahuan, yang disusun menurut abjad atau menurut lingkungan
ilmu. Kedua pendapat tersebut diperkuat juga oleh Komaruddin (2007:67) yang
mengemukakan bahwa ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani en, kuklos, dan
paideia. Dalam bahasa Inggris disebut encyclopedia. Ensiklopedia merupakan
suatu karya universal dan komprehensif yang menghimpun informasi dan uraian
tentang pelbagai cabang ilmu pengetahuan (yang disebut “ensiklopedia umum”)
atau bidang ilmu pengetahuan tertentu (yang disebut “ensiklopedia khusus”) dari
pelbagai kurun waktu yang umumnya disusun dalam bentuk artikel-artikel
Oleh karena itu, ensiklopedia merupakan suatu buku yang memuat pelbagai
pengetahuan yang diuraikan dengan jelas dan disusun sesuai abjad.
b. Tujuan Penyusunan Ensiklopedia
Tujuan dari penyusunan ensiklopedia yaitu (Lasa, 2009:76):
1) Memperkenalkan informasi atau ilmu pengetahuan.
2) Merangkum berbagai ilmu pengetahuan dan informasi ke dalam suatu
sistem dan kesatuan.
3) Menyajikan informasi dengan sistem tertentu agar mudah dimengerti.
c. Jenis-jenis Ensiklopedia
Adapun jenis-jenis ensiklopedia sebagai berikut (Chaer, 2007:183):
1)Ensiklopedia umum
Ensiklopedia umum adalah ensiklopedia yang berisi berbagai informasi dari
berbagai disiplin ilmu dan segmen-segmen budaya.
2)Ensiklopedia khusus
Ensiklopedia khusus adalah ensiklopedia yang memuat satu bidang
keilmuan atau kegiatan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis ensiklopedia khusus. Ensiklopedia
khusus digunakan karena peneliti hanya membahas tentang satu bidang keilmuan
2. Pakaian adat
a. Pengertian Pakaian Adat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 716), pakaian adalah sebuah
barang yang dipakai. Selanjutnya kata adat dalam KBBI (2005:1 ) berarti sebuah
budaya atau cara yang sudah menjadi kebiasaan dan memiliki ciri khas.
Berdasarkan pengertian tersebut, KBBI (2005:716) menjelaskan pakaian adat
adalah pakaian resmi khas suatu daerah. Hal tersebut diperkuat oleh Yunanto
(2015: 2) yang menyatakan bahwa pakaian adat merupakan simbol kebudayaan
suatu daerah. Sugiyanto (2015:1) juga mengemukakan pakaian adat merupakan
sebuah identitas suatu daerah sebagai simbol dari kebudayaan yang dimiliki oleh
wilayah tersebut. Oleh karena itu, pakaian adat adalah suatu pakaian resmi yang
dianggap sebagai simbol kebudayaan oleh suatu wilayah.
b. Penggunaan Pakaian Adat
Menurut Yunanto (2015:3), pakaian adat oleh masyarakat digunakan untuk
memperingati hari besar seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan hari-hari
besar keagamaan lainnya. Setiap daerah memiliki pengertian, kelengkapan,
sendiri-sendiri. Hal tersebut juga diperkuat oleh Yuliati (2008: 76) yang
menjelaskan bahwa pakaian adat digunakan masyarakat saat upacara adat, upacara
perkawinan, dan saat memperagakan tarian atau pertunjukan daerah.
c. Provinsi yang ada di Indonesia
Negara Indonesia terbagi menjadi beberapa provinsi. Jumlah provinsi di
Indonesia yaitu 34 provinsi, berikut akan diuraikan provinsi yang ada di Indonesia
Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi
Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung,
Provinsi Bangka Belitung, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi
Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur,
Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah,
Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi
Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi
Tenggara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku, Provinsi
Maluku Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat
Pembagian provinsi di Indonesia berdasarkan pembagian waktu untuk
wilayah di Indonesia sebagai berikut (Thayeb, 2007:54):
1) Indonesia bagian Barat
Provinsi di Indonesia bagian Barat yaitu Provinsi Nanggroe Aceh
Darrusalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi
Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan,
Provinsi Lampung, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Bengkulu, Provinsi
DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Barat,
Provinsi Kalimantan Tengah.
2) Indonesia bagian Tengah
Provinsi di Indonesia bagian Tengah yaitu Provinsi Kalimantan Timur,
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi
Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan,
Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo.
3) Indonesia bagian Timur
Provinsi di Indonesia bagian Timur yaitu Provinsi Maluku, Provinsi Maluku
Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat.
Pada pengembangan ensiklopedia ini peneliti hanya menyajikan provinsi di
Indonesia bagian Tengah dan Timur, karena proses mencari informasi tentang
pakaian adat dibagi menjadi dua bagian dengan penelitian lain. Hal tersebut
dilakukan karena agar proses mencari informasi lebih mudah dan efektif.
d. Isi Informasi dalam pengembangan ensiklopedia
Pengembangan ensiklopedia ini berisi nama pakaian adat, penggunaan
pakaian, dan kelengkapan setiap pakaian adat. Berikut akan dijelaskan pakaian
adat setiap provinsi.
1) Indonesia Bagian Tengah
a) Provinsi Kalimantan Timur
[image:35.595.84.515.187.694.2]
Sumber : alfiyah.it.student.pens.ac.id
Nama pakaian adat Provinsi Kalimantan Timur yaitu Sapei Sapaq dan
Ta'a. Pakaian ini dipakai saat acara besar dan menyambut tamu agung.
Kelengkapan pakaian dari pria yaitu pakaian adat ini disebut Sapei Sapaq.
Pakaian ini pada bagian kepala dilengkapi dengan topi berhiaskan bulu burung.
Bagian tubuh memakai rompi tanpa lengan yang dipadukan dengan busana
bawahan berupa cawat yang disebut abet kaboq semacam celana pendek ketat.
Pakaian adat wanita disebut Ta’a. Pakaian ini pada bagian kepala
dilengkapi dengan topi berhiaskan bulu burung Enggang. Bagian tubuh memakai
rompi yang bercorak khas Kalimantan tanpa lengan dan bagian bawahnya rok.
Perhiasan yang digunakan yaitu kalung dan gelang yang terbuat dari manik-manik
(Heru, 2011).
b) Provinsi Kalimantan Selatan
Sumber : www.pulaubanuabanjar.com
Gambar 2.2 Pakaian Adat Provinsi Kalimantan Selatan
Nama pakaian Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bagajah Gamuling
Baular Lulut. Pakaian ini dipakai saat upacara pernikahan. Kelengkapan pakaian
adat pria yaitu pada bagian kepala dilengkapi dengan mahkota berbentuk dua
hanya bertelanjang dada dan bagian bawah memakai Selawar (celana panjang),
lalu diberi hiasan motif pucuk rebung dari manik-manik dan monte. Perhiasan
yang dipakai yaitu bagian leher sampai bahu dilengkapi kalung samban,
sedangkan bagian lengan tangan dilengkapi dengan kilat bahu garuda mungkur
paksi. Bagian pinggang dilengkapi dengan ikat pinggang yaitu pending dengan
kepala motif gula kelapa serta keris pusaka khas banjar berbentuk sempana
dilengkapi dengan bunga keris.
Pakaian adat wanita yaitu bagian kepala dilengkapi dengan mahkota
berbentuk dua ekor ular lidi yang melingkar dan kepalanya saling bertemu. Pada
sekeliling mahkota mahkota, diberi hiasan kembang goyang yang berjumlah
ganjil. Sanggul rambut dihias dengan kembang goyang dan untaian kuncup
kembang melati. Bagian tubuh dilengkapi dengan udat atau kemben sebagai
penutup dada yang dihias manik-manik, kida-kida atau hiasan berbentuk segilima
penutup dada, kayu apu yaitu kain untuk ikat pinggang. Perhiasan yang dipakai
yaitu bonel (anting berurai panjang), kalung kebun raja, pending (ikat pinggang),
gelang tangan (Efendi, 2007).
c) Provinsi Kalimantan Utara
[image:37.595.85.514.228.721.2]
Sumber : alfiyah.it.student.pens.ac.id
Nama pakaian adat Provinsi Kalimantan Utara yaitu Sapei Sapaq dan Ta'a.
Pakaian ini dipakai saat acara besar dan menyambut tamu agung. Kelengkapan
pakaian dari pria yaitu pakaian adat ini disebut Sapei Sapaq. Pakaian ini pada
bagian kepala dilengkapi dengan topi berhiaskan bulu burung. Bagian tubuh
memakai rompi tanpa lengan yang dipadukan dengan busana bawahan berupa
cawat yang disebut abet kaboq semacam celana pendek ketat.
Pakaian adat wanita disebut Ta’a. Pakaian ini pada bagian kepala
dilengkapi dengan topi berhiaskan bulu burung Enggang. Bagian tubuh memakai
rompi yang bercorak khas Kalimantan tanpa lengan dan bagian bawahnya rok.
Perhiasan yang digunakan yaitu kalung dan gelang yang terbuat dari manik-manik
(Heru, 2011). Pakaian adat Kalimantan Utara sama dengan pakaian adat di
Kalimantan Timur, karena provinsi ini dulu termasuk kedalam provinsi
Kalimantan Timur sehingga untuk suku bangsa dan kebudayannya pun sama
dengan Kalimantan timur (Heru, 2011).
d) Provinsi Bali
http://balidms.com/
Nama pakaian adat Provinsi Bali yaitu Busana Agung. Pakaian ini
dikenakan saat rangkaian acara potong gigi atau perkawinan. Kelengkapan
pakaian adat pria yaitu pada bagian kepala dilengkapi berupa petitis atau
gelungan terbuat dari emas, beberapa bunga emas, dan bunga segar yang
bertengger di bagian belakang. Ada kalanya gelungan diganti dengan ikat kepala
biasa atau sering disebut destar terbuat dari kain songket yang tidak kalah
gemerlapnya.
Bagian tubuh mengenakan kampuh gelagan atau dodot. Kampuh ini juga
dipakai hingga menutupi dada. Pada punggung seringkali tersembul keris yang
rebah ke kanan. Biasanya keris yang disungkit adalah keris pusaka keluarga yang
berhulu emas bertahtakan permata atau berbilah gading bagi yang punya.
Pakain adat wanita yaitu pada bagian kepala dilengkapi dengan hiasan
yang berupa petitis emas, ron-ronan yang dihias dengan rangkaian bunga cempaka
di bagian belakang dikombinasikan dengan bunga kembang sepatu berwarna
merah yang lazim disebut pucuk bang atau pucuk rejuna yang dipasang di tengah
bagian muka gelung agung, sanggul lengkap dengan tiara yang ditempel pada dahi
dan kipas. Bagian tubuh memakai kain lapis dalam yang disebut sinjang atau
e) Provinsi Nusa Tenggara Timur
[image:40.595.85.515.116.633.2]
Sumber : www.google.co.id
Gambar 2.5 Pakaian Adat Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nama pakaian Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu pakaian Adat Rote.
Pakaian ini dipakai saat upacara adat. Kelengkapan pakain adat pria yaitu pada
bagian kepala dilengkapi dengan topi yang disebut Ti’i Langga berbentuk bulat
dan bagian tengah meruncing. Bagian tubuh memakai kemeja polos lengan
panjang berwarna putih dan sarung tenun berwarna gelap yang menjuntai hingga
menutupi setengah betis sebagai penutup tubuh bawah. Bagian bahu terselempang
sehelai kain tenun.
Pakaian adat wanita yaitu pada bagian kepala dilengkapi dengan hiasan
kepala bernama bulan molik yang memiliki bentuk menyerupai bulan sabit dan
dilengkapi dengan tiga buah bintang. Bagian tubuh menggunakan kain yang
dibentuk menjadi kemben dipadukan dengan kain tenun sebagai bawahannya.
Perhiasan yang digunakan yaitu bagian leher memakai kalung (Habas), gelang,
f) Provinsi Nusa Tenggara Barat
Sumber : holobis.net
Gambar 2.6 Pakaian Adat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nama pakaian adat Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Lambung dan
Dodot. Pakaian ini dipakai saat menyambut tamu dan pembawa woh-wohan
dalam upacara mendakin atau nyongkol. Kelengkapan pakaian adat pria yaitu
pakaian ini disebut Dodot. Bagian kepala dilengkapi dengan ikat kepala yang
disebut capuq atau sapuk. Pada bagian tubuh memakai kemeja lengan panjang
berbahan kain pelung yang berwarna terang dilengkapi dengan ikat pinggang
(leang atau dodot), Leang atau dodot berfungsi untuk menyelipkan keris.Pada
bagian bawah menggunakan wiron atau cute. Wiron berbahan batik Jawa dengan
motif tulang nangka atau kain pelung hitam. Penggunaannya menjuntai hingga
mata kaki.
Pakaian adat wanita disebut Lambung. Bagian kepala rambut diikat rapi dan
sebagai aksen diselipkan bunga cempaka dan mawar, atau bisa juga disanggul
dengan model punjung pliset. Bagian tubuh memakai baju hitam dengan kerah
menggunakan bahan kain pelun dan dilengkapi selendang yang menjuntai di bahu
kanan bercorak ragi genep sepadu dengan sabuk anteng (ikat pinggang) yang
dililitkan dan bagian ujungnya yang berumbai dijuntaikan di pinggang sebelah
kiri. Perhiasan yang digunakan yaitu sepasang gelang, anting berbentuk bulat
(Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, 2013).
g) Provinsi Sulawesi Barat
[image:42.595.95.511.220.616.2]
Sumber : www.budayaindonesia.net
Gambar 2.7 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Barat
Nama pakaian adat Provinsi Sulawesi Barat yaitu Pakaian adat Suku
Mandar. Pakaian ini dipakai saat acara pernikahan. Kelengkapan pakaian adat
pria yaitu bagian kepala menggunakan kopiah atau disebut songkok tobone dengan warna yang serasi dengan baju bagias atas dengan jas atau sarung. Bagian
tubuh menggunakan jas berwarna hitam. Bagian bawah memakai kain sarung
tenun yang dililitkan pada pinggang sampai ke lutut.
Pakaian adat wanita yaitu pada bagian kepala menggunakan sanggul yang
dihiasi tusuk sanggul emas dan kembang goyang yang terletak pada pelipis kanan
menggunakan sarung yang dibentuk menjadi rok. Perhiasan yang digunakan yaitu
kalung emas yang berjuntai agak panjang, sepasang gelang tangan berukuran
besar yang masing-masing kanan dan kiri berjumlah lima buah, dan sepasang
giwang.
h) Provinsi Sulawesi Tengah
[image:43.595.90.511.198.626.2]
Sumber : www.budayaindonesia.net
Gambar 2.8 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Tengah
Nama pakaian Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Baju Koje / Puruka Pajana
dan Baju Nggembe. Pakaian ini dipakai saat upacara Adat. Kelengkapan pakaian
adat pria yaitu pakaian ini disebut Baju Koje atau baju ceki adalah kemeja.
Bagian kepala menggunakan destar atau siga. Bagian tubuh menggunakan kemeja
berlengan panjang, panjang kemeja sampai ke pinggul dan dipakai di atas celana.
Puruka Pajana atau celana sebatas lutut, modelnya ketat.
Pakaian adat wanita disebut baju Nggembe. Bagian kepala dilengkapi
dengan anting-anting panjang atau Dali Taroe, Kalung beruntai atau Gemo. Pada
bagian tubuh menggunakan penutup dada atau sampo dada Buya Sabe Kumbaja
dan memakai payet sebagai pemanis busana dan dilengkapi dengan Gelang
i) Provinsi Sulawesi Selatan
[image:44.595.83.515.119.628.2]Sumber : www.kebudayaanindonesia.com
Gambar 2.9 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Selatan
Nama pakaian Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Bella Dada dan Bodo
Gesung. Pakaian ini dipakai saat pesta pernikahan, acara tertentu seperti
menyambut tamu-tamu istimewa. Kelengkapan pakaian ini yaitu untuk pria
disebut Bella Dada. Bagian kepala dilengkapi dengan hiasan kepala yang bernama
Sigara. Bagian tubuh memakai jas berwarna hitam. Bagian bawah memakai kain
sarung. Pelengkap yang digunakan yaitu keris yang disebut Tataroppeng.
Pakaian adat wanita disebut Baju Bodo Gesung. Bagian kepala tatanan
rambut dalam bentuk sanggul yang berhiaskan kembang goyang. Bagian tubuh
memakai blus yang berbentuk segiempat berwarna hijau dan memakai hiasan
berupa kepingan-kepingan logam berbentuk bulat berwarna emas di seluruh
pinggiran dan permukaan blus. Bagian bawah memakai sehelai sarung yang
menutupi bagian pinggang ke bawah badan. Perhiasan yang dipakai yaitu bagian
leher dilengkapi dengan kalung dan bagian tangan menggunakan sepasang gelang
Baju Bodo memang pakaian tradisional khusus untuk perempuan yang
dalam penggunaannya memiliki aturan berdasarkan warna yang melambangkan
tingkat usia dan kasta perempuan pemakainya. Warna jingga dan merah darah
untuk perempuan berusia 10 sampai 14 tahun, merah darah untuk perempuan
berusia 17 sampai 25 tahun, warna putih dipakai para inang dan dukun, warna
hijau khusus dipakai para puteri bangsawan, dan warna ungu dipakai oleh para
janda. Baju Bodo juga dikenal sebagai salah satu busana tertua di dunia.
j) Provinsi Sulawesi Tenggara
[image:45.595.86.510.207.607.2]Sumber : www.budayaindonesia.net
Gambar 2.10 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Tenggara
Nama pakaian adat Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Babu Nggawi
Langgai dan Babu Nggawi. Pakaian ini dipakai saat upacara pernikahan. Pakaian
adat untuk pria disebut Babu Nggawi Langgai, kelengkapan pakaian ini yaitu
bagian kepala menggunakan Pabele atau destar. Bagian tubuh memakai Babu
Kandiu yaitu baju lengan panjang dengan model kerah berdiri yang terbuka pada
depan serta bagian lengan. Bagian bawah memakai celana panjang yang disebut
Saluaro ala yang dilengkapi dengan Sulepe atau Salupi adalah ikat pinggang.
Pakaian adat wanita disebut Babu Nggawi. Kelengkapan pakaian ini yaitu
bagian kepala menggunakan sanggul yang disebut Timu Tinambe dengan
aksesoris berupa Towe Ndowe Melai berupa hiasan sanggul. Bagian tubuh
memakai Roo menda merupakan rok panjang sebatas mata kaki yang diberi
pleats pada bagian depan tengah serta hiasan manik-manik berwarna keemasan
bermotifkan khas daerah tolaki pada bagian bawah dilengkapi dengan Salupi
Nggolopua pada bagian pinggang. Perhiasan yang digunakan yaitu anting-anting
panjang disebut Kumenda, kalung yaitu Eno-eno Sinolo atau kalung panjang
(Fitinline; 2014)
k) Provinsi Sulawesi Utara
[image:46.595.84.513.204.625.2]Sumber : budaya-indonesia.org
Gambar 2.11 Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Utara
Nama pakaian adat Provinsi Sulawesi Utara yaitu Pakaian adat Sangihe
Talau. Pakaian ini dipakai saat upacara adat “Tulude”.Kelengkapan pakaian adat
untuk Pria yaitu pada bagian kepala memakai Paparong merupakan sehelai kain
baju lengan panjang dengan bagian leher berbentuk setengah lingkaran, dan
panjangnya sampai sebatas tumit. Bagian tubuh dilengkapi dengan Popehe
merupakan sejenis kain dari bahan kofo yang diikatkan pada pinggang sebelah kiri
dengan ujungnya terurai kebawah.
Kelengkapan pakaian adat untuk wanita yaitu bagian kepala memakai
sanggul yang bernama Boto Pusige dapat diartikan sebagai sanggul yang terletak
di ubun-ubun kepala wanita. Sanggul ini biasanya dibuat dari rambut asli
pemakainya. Semakin tinggi Boto Pusige semakin indah. Pada bagian tubuh
memakai baju terusan yang memanjang dari leher sampai di betis. Pada bagian
leher terdapat lipatan berbentuk segitiga atau huruf V. Bagian tubuh dilengkapi
dengan Kahiwu. Kawihu merupakan pelapis bagian dalam yang diikat dipinggang
sebelah kiri, dengan variasi berupa lipatan atau wiron yang disebut “leiwade”.
Bagian bahu terselempang Bandang ialah selembar kain berukuran 1,5 meter
dengan lebar 5 sentimeter yang diletakkan di bahu kanan dan ujungnya diikat
pada pinggang sebelah kiri (Fitinline, 2015).
l) Provinsi Gorontalo
[image:47.595.82.517.238.703.2]Sumber : yusangriyapengantin.com
Nama pakaian adat Provinsi Gorontalo disebut Biliu dan Makuta. Pakaian
ini dipakai saat resepsi pernikahan. Pakaian adat pria disebut Makuta. Bagian
kepala dilengkapi dengan hiasan kepala yang disebut Tudung Makuta yang
berbentuk bulu unggas. Bagian tubuh memakai baju berlengan panjang dan celana
panjang. Perhiasan yang digunakan yaitu bako yaitu hiasan pada bagian garis
leher dengan 2 tali terurai, dan Pasimeni yaitu hiasan baju.
Pakaian adat wanita disebut Biliu. Bagian kepala dilengkapi dengan Baya
Lo Boute yaitu ikat kepala, Tuhi-Tuhi yaitu artinya gafah berjumlah sebanyak 7
buah, Lai-Lai yaitu bulu unggas berwarna merah putih. Bagian tubuh memakai
baju lengan panjang, kain panjang atau rok panjang dilengkapi dengan Etango
yaitu ikat pinggang. Perhiasan yang digunakan yaitu bagian leher Kecubu (Lotidu)
yaitu hiasan dada. Pateda yaitu sepasang gelang lebar, dan Luobu yaitu hiasan
kuku yang dikenakan pada jari manis dan jari kelingking pada kedua belah tangan
kiri dan kanan (Fitinline, 2014).
2) Indonesia Bagian Timur
a) Provinsi Maluku
Nama Pakaian adat Provinsi Maluku disebut Kebaya Dansa dan Cole.
Pakaian ini dipakai saat upacara Pernikahan. Pakaian adat pria disebut Kebaya
Dansa. Bagian tubuh terdiri dari pertama Kebaya dansa dipakai pada bagian luar
berwarna merah, tanpa kancing berlengan panjang, dipakai hiasan renda, warna
keemasan pada pinggiran kebaya dansa. Kedua Baniang putih dipakai pada bagian
dalam dari kebaya dansa pakai kancing warna emas, dengan baniang leher bundar.
Ketiga Band pinggang berwarna merah diikat pada bagian dalam dari kebaya
dansa, pada pinggiran band pinggang dipakai renda keemasan dan variasi
manik-manik emas.
Pakaian adat wanita disebut Cole. Bagian kepala menggunakan sanggul
dihiasi dengan Sosoboko yaitu kembang lingkar konde yang disebut bunga ron
yang dibuat dari papeceda dengan 9 buah kembang goyang atau 7 bauh sebagai
lambang Patasiwa dan terbuat dari emas dan tusuk konde yang disebut Nano-nano
yaitu pakaian dalam sebelum kebaya. Pada bagian tubuh menggunakan Cole yaitu
baju dalam atau lebih dikenal istilah kutang, yang dipakai/dikenakan sebelum
memakai baju/kebaya. Cole ini berlengan panjang tapi ada juga yang berlengan
sampai ke sikut dan pada bagian atasnya diberi renda. Pakaian ini menggunakan
Mistiza ini berbentuk huruf U panjangnya kurang lebih 60 cm mistiza ini dipakai
dari depan ke belakang, berwarna merah diberi manik-manik dan diberi renda
b) Provinsi Maluku Utara
[image:50.595.86.514.130.581.2]
Sumber : www.jatikom.com
Gambar 2.14 Pakaian Adat Provinsi Maluku Utara
Nama pakaian adat Maluku Utara disebut Baju Koja dan Kimun Gia.
Pakaian ini dipakai saat upacara adat seperti upacara injak tanah untuk bangsawan
remaja. Pakaian adat pria disebut Baju Koja. Kelengkapan pakaian ini bagian
kepala memakai Toa Pulu atau penutup kepala. Bagian tubuh memakai baju
panjang dengan warna-warna muda seperti hijau muda sebagai simbol muda sang
bangsawan muda yang memakainya.
Pakaian adat wanita disebut Kimun Gia. Kelengkapan pakaian adat wanita
yaitu bagian kepala memakai sanggul yang dilengkapi dengan hiasan rambut.
Bagian tubuh memakai kebaya panjang berwarna merah muda dilengkapi dengan
ikat pinggang. Bagian bawah memakai rok yang berwarna hijau muda. Perhiasan
c) Provinsi Papua
[image:51.595.86.515.112.613.2]
Sumber : ripkalamkudus.wordpress.com Gambar 2.15 Pakaian Adat Provinsi Papua
Nama pakaian adat Provinsi Papua yaitu Pakaian Adat Suku Asmat.
Pakaian ini dipakai saat kegiatan sehari-hari. Kelengkapan pakaian adat pria
adalah bagian kepala dilengkapi dengan hiasan kepala berbentuk mahkota yang
terbuat dari rajutan daun sagu dan di atasnya dipenuhi bulu burung kasuari.
Bagian wajah memakai hiasan hidung dari taring babi. Bagian tubuh hanya
bertelanjang dada dan dilukis dengan bentuk-bentuk tertentu. Perhiasan yang
digunakan yaitu bagian leher memakai kalung, tangan memakai gelang dari kulit
kerang dan bulu burung cendrawasih.
Pakaian adat wanita bagian kepala dilengkapi dengan hiasan telinga dari
bulu burung kasuari, kalung, gelang. Pada bagian tubuh, mereka bertelanjang dada
yang ditutupi dengan kalung dan bawah menggunakan rok berupa rumbai-rumbai
dari daun sagu. Tas yang disebut Esse untuk menyimpan ikan, kayu bakar
d) Provinsi Papua Barat
Sumber : http://www.kebudayaanindonesia.com/ Gambar 2.16 Pakaian Adat Provinsi Papua Barat
Nama pakaian adat Provinsi Papua Barat yaitu Serui. Pakaian ini dipakai
saat upacara adat dan kegiatan sehari-hari. Kelengkapan pakaian adat pria yaitu
bagian kepala menggunakan semacam topi yang berwarna kuning. Bagian tubuh
bertelanjang dada dan bawahannya memakai seperti model rok yang berupa
rumbai-rumbai. Perhiasan yang digunakan yaitu bagian dada memakai kalung
yang terbuat dari bulu burung cendrawasih dan kulit kerang, bagian tangan
terdapat gelang yang terbuat dari bulu burung cendrawasih. Sebagai pelengkap
memegang perisai seperti panah atau tombak
Pakaian adat wanita pada bagian kepala memakai seperti bandana namun
dililitkan di dahi. Bagian tubuh memakai kain yang dibentuk menjadi kemben
dan bawahannya memakai rumbai-rumbai yang dibentuk menjadi rok. Perhiasan
yang digunakan yaitu kalung dan sepasang gelang tangan yang terbuat dari bulu
2. Buku Lift The Flap (Buku Berjendela)
a. Pengertian Buku Lift The Flap (Buku Berjendela)
Buku Lift the flap merupakan jenis buku interaktif yang halaman bukunya
harus dibuka untuk mengetahui kejutan dibalik halaman tersebut (Oey, 2015).
Pendapat Oey diperkuat penjelasan pengertian buku lift the flap (buku berjendela)
menurut Sugiyanto (2015) yaitu buku yang terdapat gambar didalamnya, dimana
gambar dilengkapi dengan jendela yang dapat dibuka baik ke atas, ke bawah,
kekanan maupun ke kiri serta memiliki keterangan dibaliknya. Oleh karena itu,
buku lift the flap (buku berjendela) merupakan buku yang halamannya terdapat
gambar yang dilengkapi dengan sistem membuka jendela untuk memperoleh
kejutan informasi atau gambar yang berada dibaliknya.
b. Manfaat Penggunaan Buku Lift The Flap (Buku Berjendela)
Wardhani (2015) menjelaskan manfaat penggunaan dari teknik lift the flap
yaitu ketika anak-anak secara tidak langsung kegiatan melihat, membuka, dan
menutup gambar pada lift the flap dapat melatih perkembangan motorik mereka.
Sugianto (2015) mengemukakan bahwa buku lift the flap (buku berjendela)
manfaatnya dapat digunakan untuk merangkum isi pembelajaran atau konsep
sehingga terlihat lebih fokus.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian jurnal yang pertama oleh Agung Tri Yonanto (2015) yang
berjudul Penciptaan Buku Ilustrasi Pakaian Adat Bregada Hadiningrat Kraton
tersebut dilaksanakan karena pakaian ini masih belum banyak dikenal oleh
masyarakat terutama anak-anak, dimana mereka adalah calon-calon penerus
kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga sangat perlu untuk memperkenalkan
berbagai budaya yang ada kepada mereka. Peneliti menggunakan metode
penelitian kualitatif untuk mencari informasi dan menganalisa gejala dan
fenomena yang terjadi pada anak-anak terhadap pengenalan pakaian tradisonal.
Peneliti menggunakan teknik wawancara observasi dan studi competitor. Dalam
bukunya Yunanto mencatumkan desain-desain gambar yang akan menjadi buku.
Pedoman peneliti membuat buku tersebut yaitu dari hasil wawancara, observasi
dan studi competitor. Hasil analisis data dari peneliti yaitu bahwa pakaian adat
prajurit Bregada Hadiningrat Kraton Yogyakarta ini memiliki berbagai macam
makna dan filosofisnya di dalamnya, mulai dari nama setiap prajuritnya, warna
dari setiap pakaian, dan motif dari pakaian prajurit tersebut. Menurut peneliti dari
filosofi pakaian adat prajurit Bregada Hadiningrat Kraton Yogyakarta memiliki
banyak nilai-nilai pembelajaran yang sangat berguna bagi masyarakat terutama
untuk anak-anak.
Penelitian jurnal yang kedua oleh Jupriyanto dan Ganis (2013) yang
berjudul Pengenalan Adat Istiadat Indonesia Berbasis Multimedia Pada Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngadirejan. Peneliti melakukan penelitian
karena pemanfaatan teknologi dengan membuat media pembelajaran interaktif,
supaya dalam penyampaian materi lebih menarik sehingga kejenuhan siswa dalam
belajar berkurang. Tujuan pembuatan media interaktif ini yaitu supaya kegiatan
dapat tersampaikan dengan baik. peneliti menggunakan metode penelitian metode
pustaka, observasi, wawancara, literature, analisis, perancangan, implementasi, uji
coba.
Penelitian jurnal ketiga oleh Rayenda Puti Wardhani (2015) yang berjudul
Perancangan Buku Interaktif Mengenai Miopi untuk Anak. peneliti melakukan
penelitian karena minimnya informasi mengenai penyebab mata rabunmerupakan
salah satu penyebab meningkatnya pengidap rabun jauh pada anak. Selain itu,
informasi yang ada pun masih menggunakan bahasa yang rumit sehingga
anak-anak kurang mengerti. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data kualitatif
dan metode pendekatan AIO (activity, interest, opinions) untuk mengambil esensi
kehidupan sehari-hari serta kesukaan anak dan juga metode SWOT untuk
mengetahui kelebihan serta kekurangan dari penelitian secara mendalam. Media
informasi yang dibuat peneliti yaitu media buku interaktif sistem interaktif lift the
flap dan pull tab.
Pembahasan isi jurnal dari Rayenda yaitu bahwa buku ini dirancang untuk
memberikan informasi dini tentang rabun jauh dengan penjelasan yang ringan. Isi
informasi yang ada dalam buku berupa pengertian miopi (rabun jauh), penyebab
rabun jauh, dijelaskan dengan narasi cerita kehidupan anak sehari-hari sehingga
anak-anak akan mudah membedakan kebiasaan buruk dan kebiasaan baik serta
pencegahan rabun jauh. Konsep visual yang digunakan yaitu fun dan aktif.
Setelah peneliti membaca dari ketiga hasil penelitian yang relevan di atas,
dapat disimpulkan bahwa ketiga penelitian tersebut memiliki kesamaan.
adan buku yang interaktif dalam menyajikan informasi. Walaupun memiliki
kesamaan terdapat pula perbedaan yaitu penelitian yang pertama dan kedua
membahas tentang pakaian adat sedangkan penelitian yang ketiga membahas
tentang rabun jauh. Namun, peneliti belum menemukan penelitian tentang
pembuatan ensiklopedia tentang pakaian adat. Berdasarkan ketiga penelitian di
atas peneliti akan mengembangkan ensiklopedia tentang pakaian adat
menggunakan buku lift the flap.
Bagan 2.1 Bagan penelitian yang relevan
C. Kerangka Berpikir
Buku merupakan suatu benda yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Melalui buku kita memperoleh ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
kehidupan sekitar. Ada berbagai macam buku yang ada di sekitar kita,
beberapa contoh buku tersebut antara lain yaitu buku resep makanan, buku Agung Tri Yunanto (2015)
“Penciptaan Buku Ilustrasi Pakaian Adat Bregada
Hadiningrat Kraton Yogyakarta Sebagai Upaya Pengenalan
Pakaian Tradisional Kepada Anak-Anak” Yang diteliti :
Pengembangan Buku Lift The Flap Ensiklopedia Anak
Tentang 16 Pakaian Adat Di Indonesia Bagian
Tengah Dan Timur. Jupriyanto dan Erlina (2013)
“Pengenalan Adat Istiadat Indonesia Berbasis Multimedia Pada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
(MIM) Ngadirejan”
Rayenda Puti Wardhani (2015)
panduan belajar, komik, novel, dan ensiklopedia. Salah satu buku yang kita
jumpai yaitu ensiklopedia.
Ensiklopedia salah satu buku edukasi yang digunakan masyarakat.
Melalui ensiklopedia, kita memperoleh informasi yang ada di sekitar kita
dengan sistematis dan lengkap. Hal tersebut sesuai dengan adanya tujuan
penyusunan ensiklopedia yaitu memperkenalkan informasi atau ilmu
pengetahuan dan menyajikan informasi dengan sistem tertentu agar mudah.
Ada berbagai macam judul ensiklopedia yang ada yaitu ensiklopedia hewan,
tumbuhan, teknologi, dunia dan planet. Namun, berdasarkan hasil wawancara
dengan guru dan siswa di salah satu sekolah dasar terdapat salah satu judul
yang belum ada yaitu tentang pakaian adat. Guru dan siswa setuju dan
berharap terdapat suatu buku yang membahas tentang pakaian adat, karena
mereka merasa kesulitan saat mengenal dan mempelajari tentang pakaian adat
disebabkan materi yang membahas tentang pakaian adat belum lengkap.
Dengan demikian perlu adanya suatu buku yang membahas tentang
pakaian adat. Oleh karena itu, peneliti mendesain produk berbentuk
pengembangan buku lift the flap ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di
Indonesia terutama Indonesia bagian Tengah dan Timur. Peneliti
menggunakan buku lift the flap karena agar lebih tertarik membaca dan
membuat anak penasaran. Desain produk yang dibuat kemudian divalidasi,
validasi tahap pertama kepada tiga validator yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang Ilmu Sejarah, Pendidikan Seni Tari dan Guru kelas V. Validasi
masukan dari para validator yang menjadi acuan untuk merevisi produk agar
menjadi lebih baik.
D. Pertanyaan Penelitian
Peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar
pengetahuan anak tentang kebudayaan pakaian adat di Indonesia, sehingga
peneliti memiliki beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur penyusunan pengembangan buku lift the flap
ensiklopedia anak tentang 16 pakaian adat di Indonesia terutama Indonesia
bagian Tengah dan Timur untuk meningkatkan pengetahuan siswa?
2. Bagaimana kualitas produk pengembangan buku lift the flap ensiklopedia anak
tentang 16 pakaian adat di Indonesia bagian Tengah dan Timur untuk
37 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode penelitian dan
pengembangan dalam bahasa Inggris disingkat R & D (Research and
Development). Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2010: 407).
Penelitian ini disebut penelitian dan pengembang