• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN PEMBALUT LUKA KILAT (KITOSAN ASAM AKRILAT).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN PEMBALUT LUKA KILAT (KITOSAN ASAM AKRILAT)."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBUATAN PEMBALUT LUKA KILAT

(KITOSAN ASAM AKRILAT)

BIDANG KEGIATAN: PKM-P

Diusulkan oleh:

Larisa Mutiara M0311045 2011 Ita Permadani M0311040 2011 Intan Silvianingrum M0313027 2013

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

v RINGKASAN

Limbah perikanan yang berupa cangkang udang dan kepiting dapat dimanfaatkan di bidang kesehan sebagi bahan pembuatan pembalut luka. Senyawa yang terkandung dalam cangkang udang dan kepiting salah satunya adalah kitin. Kitin yang diasetilasi akan menghasilkan senyawa kitosan. Kitosan mempunyai sifat anti bakteri sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pembalut luka. Modifikasi pembalut luka ini dapat dibuat dari hidrogel. Hidrogel adalah salah satu material sintesis yang diolah berdasarkan pemanfaatan kitosan dari kulit udang yang digabungkan dengan asam akrilat menjadi hidrogel kitosan-AA(Asam Akrilat) sebagai bahan pembuatan pembalut luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan kitosan dari cangkang udang dan asam akrilat sebagai hidrogel film

untuk bahan pembuatan pembalut luka dan mengkaji pembuatan hidrogel asam akrilat dengan kitosan serta mengetahui pengaruh hidrogel asam akrilat dengan kitosan sebagai anti bakteri. Hal ini berdasarkan persediaan alat medis yang berupa pembalut luka dengan sifat anti bakterinya yang belum maksimal. Hidrogel kitosan-asam akrilat mempunyai sifat dengan daya serap air yang baik, sebagai anti bakteri, dan membentuk supersorben dengan kinerja yang prima pada pembalut luka. Pembuatan hidrogel kitosan-asam akrilat dapat dimodifikasi dengan inisiator benzoil peroksida menjadi hidrogel berbentuk film. Pembuatan hidrogel kitosan-PAA (poli asam akrilat) dilakukan dengan metode grafting pada kitosan yang direaksikan dengan asam akrilat (CH2CHCO2H) dan asam sulfat (H2SO4). Campuran larutan

dipanaskan pada suhu 70 ºC selama 1 jam dengan pengadukan. Selanjutnya campuran kitosan-AA kering ditambah inisiator benzoil peroksida dan pelarut akuades. Larutan campuran ini dipolimerisasi selama 4 jam dengan suhu pemanasan 65 ºC (Tanodekaew, 2004). Kemudian hasil dari proses polimerisasi ini dikeringkan sehingga didapatkan hidrogel kitosan-PAA berbentuk film (lembaran). Film ini dianalisis dengan menggunakan spektroskopi FTIR, XRD, UV-Vis, TG-DTA, dan untuk mengetahui morfologi dari film hirogel kitosan-asam akrilat menggunakan SEM.

Referensi

Dokumen terkait

kegunaan asam akrilat sebagai hidrogel dan menunjang informasi seperti yang dideskripsi pada hal-hal tersebut diatas, maka dalam penelitian ini dilakukan investigasi

Telah dilakukan sintesis satu seri hidrogel superabsorben dari campuran asam akrilat yang dinetralkan sebagian (Dn = 0,5) dengan KOH pada beragam konsentrasi glukomanan (0,25 % hingga

Hidrogel superabsorben poli(AAm-ko-AA)- kitosan hasil iradiasi yang dapat mengadsorpsi ion Cu 2+ dan Fe 3+ dalam kondisi swelling ini berpotensi untuk digunakan untuk

Pretreatment dengan asam salisilat dapat meningkatkan penetrasi HCl dan NaOH pada proses sintesis kitosan dari limbah kulit udang vanname berdasarkan kadar abu

Karakterisasi fisika meliputi penentuan kadar air, abu, lemak dan protein dari kitosan hasil sintesis yang kemudian dibandingkan dengan raw material (kulit udang). Hasil

Telah dilakukan sintesis satu seri hidrogel superabsorben dari campuran asam akrilat yang dinetralkan sebagian (Dn = 0,5) dengan KOH pada beragam konsentrasi glukomanan (0,25 % hingga

Zat pemlastis adalah bahan organik yang ditambahkan ke dalam material hidrogel kitosan- glutaraldehid dengan maksud untuk meningkatkan sifat mekanik yang memenuhi

FTIR Pembalut Luka Primer Kitosan-Pati Jagung Dan Asam Sitrat Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat gugus fungsi dengan analisis FTIR, hasil tersebut menunjukkan bahwa terdeteksinya pada