• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP Analisis Pengamen Jalanan Di Kota Surakarta (Studi kasus Pengamen Jalanan di Kota surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP Analisis Pengamen Jalanan Di Kota Surakarta (Studi kasus Pengamen Jalanan di Kota surakarta)."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

97 BAB V

PENUTUP

A.Simpulan

Kajian teori dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, selanjutnya

dapat ditarik simpulan. Simpulan dari kajian teori dan observasi yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Profil Pengamen Jalanan di Kota Surakarta

Jumlah pengamen jalanan sekarang tinggal sedikit karena adanya larangan

mengamen dari pemerintah dan banyaknya LIMNAS di setiap lampu merah kota

Surakarta yang tidak memperbolehkan mengamen. Penelitian ini tidak

mengguna-kan informan pendukung, karena peneliti menganggap informan utama sudah

cukup untuk dimintai informasi yang diinginkan oleh peneliti.

Informan pada penelitian ini berjumlah 9 orang dengan jenis kelamin

perempuan dan laki-laki. Namun pengamen jalanan lebih banyak laki-laki dari

pada perempuan. Usia informan beragam dimulai dari umur 14 tahun hingga 45

tahun. Keberagaman usia dapat dikategorikan, umur 14 tahun termasuk anak-anak

dan 45 tahun termasuk orang dewasa.

2. Faktor-faktor Pengamen Jalanan di Kota Surakarta

Banyaknya pengmen jalanan di kota Surakarta disebabkan oleh beberapa

hal. Beberapa faktor penyebab munculnya pengamen jalanan di kota Surakarta

sebagai berikut.

a. Faktor kemiskinan banyaknya warga Indonesia yang masih dibawah garis

(2)

98

b. Faktor pendidikan formal yang rendah atau minim, pada zaman sekarang telah

diakui memang sulit untuk menadapatkan pekerjaan dengan upah banyak dan

bekerja diposisi enak tanpa memiliki bekal pendidikan tinggi.

c. Faktor orang tua yang bercerai, kedua orang tua adalah panutan anak di dalam

lingkungan keluarga.

d. Faktor ikut-ikutan teman, mengamen berdasarkan ikut-ikutan teman belum

tentu bersal dari keluarga yang kurang mampu maupun berasal dari keluarga

mampu.

faktor-faktor yang telah dipaparkan di atas merupakan pendorong banyaknya

pengamen jalanan yang ada di kota Surakarta.

3. Usaha-usaha Pemerintah Mengatasi Pengamen Jalanan

Pemerintah sebagai lembaga negara harus dapat mengatasi banyaknya

pengamen jalanan yang ada di kota Surakarta. Pemerintah memiliki kekuasaan

yang paling tinggi di kota Surakarta, sehingga berhak untuk mengatur dan

menindak lanjuti hal-hal yang menganggu warga kota Surakarta.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa, terdapat banyaknya jumlah

pengamen yang ada di kota Surakarta disebabkan oleh beberapa faktor. Adanya

faktor-faktor penyebab munculnya pengamen jalanan di kota Surakarta

peme-rintah memiliki peran yang sangat penting guna mengatasi banyaknya pengamen

jalanan.

Selain usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah kota Surakarta, warga

kota Surakarta juga mempunyai peran dalam mengatasi pengamen jalanan yang

(3)

99

jalanan dengan cara paham mengenai peraturan pemerintah sehingga tidak terjadi

konfrontasi antara masyarakat dengan peraturan pemerintah.

B. Implikasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi hasil penelitian analisis pengamen

jalanan di kota Surakarta. Berdasarkan kimpulan tersebut implikasi hasil

penelitian ini sebagai berikut.

1. Biar tidak banyak pengamen jalanan maka, faktor kemiskinan harus diatasi.

2. Agar tidak terjadi konfrontasi dengan peraturan pemerintah maka, masyarakat

paham tentang peraturan pemerintah.

3. Jika masyarakat tidak memberi tempat pada pengamen maka, tidak ada

penyimpangan antara pemerintah dengan masyarakat.

4. Jika pemerintah tidak hanya melarang pengamen maka, pengamen hilang dari

kota Surakarta.

5. Jika pemerintah memberikan pembinaan terhadap pengamen maka, tidak ada

pengamen lagi.

C. Saran

Berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan penelitian ini maka disarankan

beberapa hal sebagai berikut.

1. Para pengamen jalanan di kota Surakarta

a. Kepada pengamen hendaknya tidak menggantungkan hidupnya terhadap

(4)

100

b. Kepada pengamen hendaknya tidak mengharapkan belas kasihan dari

seseorang.

c. Kepada pengamen hendaknya mencari pekerjaan sesuai kemampuan yang

dimiliki.

2. Peran orang tua dalam lingkungan keluarga

a. Kepada orang tua hendaknya menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya.

b. Kepada orang tua hendaknya paham tentang kondisi dan kemampuan

anaknya.

c. Kepada orang tua hendaknya paham tentang peraturan yang ada.

d. Kepada orang tua hendaknya bijaksana dalam menyikapi segala persoalan.

3. Pemerintah kota Surakarta

a. Pemerintah hendaknya menggalakkan, mengarahkan, dan memberikan

sosialisasi kepada pengamen.

b. Pemerintah hendaknya mengatasi kemiskinan pada masyarakat.

c. Pemerintah hendaknya membuat peraturan daerah untuk melarang

pengamen di kota Surakarta.

d. Pemerintah hendaknya memberi pembinaan kepada para pengamen di kota

Surakarta.

4. Masyarakat kota Surakarta

a. Masyarakat kota Surakarta hendaknya paham mengenai peraturan

pemerintah.

b. Masyarakat kota Surakarta hendaknya tidak memberi peluang atau tempat di

(5)

101

c. Masyarakat kota Surakarta hendaknya tidak memberikan uang kepada

pengamen.

d. Masyarakat kota Surakarta hendaknya mendukung dan mematuhi peraturan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep bilangan dan lambang bilangan melalui permainan balok angka dalam mengembangkan kognitif anak di PAUD Nurul Hidayah. Penelitian

Sedangkan berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga (X 1 ) dan variabel kualitas (X 2 ) mempunyai pengaruh yang kuat

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas, menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Penelitian dilakukan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 tindakan. Teknik

[r]

Karya Kita Bandung, diperoleh informasi bahwa motivasi kerja karyawan pada saat ini cenderung menurun hal ini disebabkan oleh kurangnya penghargaan diri dan pengakuan akan

Penelitian dilakukan dengan melakukan studi pustaka untuk mendapatkan metode produksi yang optimal dari hasil penelitian MSM yang ada di Fakultas Teknologi

Sikap ilmiah berkaitan dengan kegiatan IPA yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, dilakukan perekaman pada saat pelaksanaan pembelajaran untuk. dilihat kemunculan sikap

U poljskim ogledima 2014, izvršena je evaluacija dvadeset tri inbred linije kukuruza razli č ite tolerantnosti na stres suše, pra ć enjem morfoloških osobina (visine biljke i