DASAR TEORI
PENILAIAN PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN ANAK DENGAN
METODE DDST II
A. PENGERTIAN
DDST (Denver Development Screening Test) adalah salah satu metode screening terhadap parameter perkembangan anak berdasarkan usia anak (Soetjiningsih, 1998). Test ini mudah dan cepat (15-20 menit) secara individual dengan partisipasi aktif dari orangtua dan pemeriksa.
Dan perlu diingat bahwa test ini bukanlah test diagnostic atau test IQ melainkan tes pemantauan dan pemeriksaan pekembangan anak yang dilakukan secara berkala dan teratur sejak anak lahir sampai usia 6 tahun.
Fungsi :
Untuk melihat perkembangan personal social, motorik halus, bahasa, motorik kasar pada anak mulai umur 1 bulan sampai 6 tahun.
4 parameter yang dimulai pada DDST II : 1. Personal Social (kepribadian / tingkah laku)
Meliputi : Aspek kemampuan diri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. 2. Fine Motorik Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
Meliputi : memegang sesuatu dan menggambar 3. Language (bahasa)
Meliputi : respon suara, mengikuti perintah, dan berbicara spontan 4. Gross Motor (Perkembangan Motorik Kasar)
Meliputi : Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat, sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan kesinambungan metabolic (referensi kalsium dan nitrogen tubuh).
dari proses pematangan. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya.
B. TUJUAN PENILAIAN
1. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal yang merupakan resiko terjadinya kelainan perkembangan anak.
2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan dan konseling genetik.
3. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke center yang lebih tinggi.
C. CARA PERHITUNGAN USIA ANAK
1. Perhitungan usia anak berpola 1 bulan : 30 hari dan 1 tahun : 12 bulan.
2. Untuk mengetahui usia anak sekarang dihitung dengan cara tanggal test dikurangi tanggal lahir anak.
3. Pada bayi premature, jika usia anak pada saat test kurang dari 2 tahun maka usia anak dikurangi 6 minggu (1 bulan 14 hari).
4. Jika pemeriksaan pada bayi premature dilaksanakan pada saat usia anak lebih dari 2 tahun, maka perhitungan usia anak sama dengan bayi aterm.
5. Jik hasil perhitungan anak kurang dari 15 hari maka dibulatkan kebawah sedangkan bila lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
D. SKOR PENILAIAN
Skor yang digunakan pada Denver II :
“P” (Pass)
Lewat : anak melakukan uji coba dengan baik atau pengasuh anak member laporan bahwa anak dapat melakukannya.
“F” (Fail)
Gagal : anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau pengasuh anak dapat memberi laporan bahwa anak tidak melakukan dengan baik.
“C” (Caution)
E. PERSIAPAN 1. Persiapan alat :
Alat peraga :
Benang wol merah, kismis / manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan pensil.
Lembar formulir DDST
Buku petunjuk
Menentukan anak yang akan di DDST kan 2. Persiapan pasien :
Menjelaskan pada orangtua dan klien tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada pemeriksaan DDST II.
Menjelaskan pada orangtua bahwa test yang dilakukan bukanlah test IQ, lingkungan harus menunjang, anak harus merasa nyaman setelah test.
F. PELAKSANAAN
1. Memeriksa kesehatan anak 2. Menuliskan tanggal peneriksaan
3. Menentukan umur kronologis dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
4. Melakukan DDST :
Menarik garis umum vertical pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan pada ke 4 sektor.
Melakukan test pada gross motor (motorik kasar), language (bahasa), fine motor adaptive (motorik halus) dan personal social (perilaku halus).
Apabila pada ujung kotak sektor perkembangan terdapat kode L atau R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orangtua.
Apabila pada ujung kotak sektor perkembangan terdapat kode nomor maka tugas perkebangan di test sesuai petunjuk pada buku petunjuk.
5. Menilai dan pendokumentasian hasil DDst pada lembar formulir DDST :
Normal
Meragukan (Questionable)
Tidak dapat di test (Untestable)
6. Mengobservasi perasaan anak saat di test, hubungan dengan pemeriksa, seberapa besar perhatiannya, perilaku verbal, rasa percaya diri.
7. Menentukan tindakan selanjutnya apakah memerlukan test kedua atau tidak. 8. Memberi informasi pada orangtua tentang hasil DDST yang sudah dilakukan.
9. Melakukan pendokumentasian secara keseluruhan tentang hasil DDSt dan hasil observasi.
10. Membereskan alat.
G. STIMULASI
Adalah perangsang dan latihan-latihan terhadap perkembangan anak yang datangnya dari lingkungan luar anak. Tujuannya adalah memantau perkembangan anak mencapai tingkat perkembangan dengan baik dan optimal. Yang melakukan stimulasi pada anak :
a. Keluarga dirumah
b. Program BKB (Bina Keluarga Balita) c. Kelompok bermain.
d. Sekolah perawat anak e. Dokter anak
f. Psyiotherapist
Kemampuan perkembangan yang di stimulasi :
Kemampuan gerak kasar
Kemampuan gerak halus
Kemampuan bahasa, bicara, dan kecerdasan.
Kemampuan kemandirian dan bergaul.
Parameter perkembangan anak dan berdasarkan kategori hasil pemeriksaan DDST, yaitu : 1. Normal, jika tidak terdapat satu pun F dan hanya terdapat satu C pada item tugas
perkembangan.
2. Abnormal, jika terdapat dua atau lebih F pada item tugas perkembangan.
Catatan : Selama melakukan test dibutuhkan kerjasama antara anak dan pengasuh, oleh karena itu sebelum melakukan test :
Anak merasa senang dan aman
Anak dalam keadaan sehat / tidak merokok
H. DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC
Rorenshein, Beryl. J. 1997. Intisari Pediatri, Panduan Praktek Klinik. Jakarta : Hipokates Soetjiningsih
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Mengetahui,
CI Ruangan Mahasiswi,
VIVI MARTINAH