• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elektronika Daya Dalam Motor Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Elektronika Daya Dalam Motor Listrik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 9

Bab 9. ELDA DALAM MOTOR LISTRIK DC

9.1 PENDAHULUAN

Motor DC memiliki karateristik variable dan dipakai secara intensif untuk penggerak kecepatan variable. Motor DC dapat memberikan torka star tinggi dan sangat mngkin diperoleh control kecepatan dalam skala luas.metode control kecepatan secara normal lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan penggerak AC. Industry modern dengan kombinasi AC/DC, DC/AC converter akan didapatkan tegangan tepat.

Penggerak DC dapat diklarifikasian sebagai berikut :

1. Penggerak DC satu fasa (Single-pahase dc droves) 2. Pengaruh DC chopper (chopper dc drives)

3. Penggerak dc tiga fasa(single three phase drives

9.2 KARATERISTIK DASAR MOTOR DC

Sebuah motor dc berpenguatan bebas memiliki rangkaian ekuibalen seperti gambar 9.1. persamaan dan karateristik motor DC berpengaruh bebas seperti pada gambar 9.1 sebagai berikut :

(2)

V

f

=

R

f

. I

f

+

L

f

dI

f

⍵ = Kecepatan motor (rad/s)

B = Koefisien gesek (N.m/rad/s)

Kv = Ko’nstanta tegangan (V/A-rad/s)

La = Induktansi jangkar (H)

Lf = Induktansi medan (H)

Ra = Tahanan jangkar (Ω)

Rf = Tahanan medan (Ω)

TL = Torka beban (N.m)

If = Arus medan (A)

Ia = arus jangkar (A)

eg = Tegangan emf balik (V)

Kondisi Steady state :

v

f

=

R

j

. R

f (9.6)

Va=Ra. Ia+Eg=Ra. Ia+Kv⍵lf (9.7)

(3)

Daya yang berbentuk,

Oleh karena itu, sesuai dengan persamaan (9.10), maka kecepatan motor ditentukan berdasarkan.

1. Mengatur tegangan armature, Va dikenal sebagai control tegangan 2. Mengatur arus medan, If dikenal sebagai control medan.

3. Mengatur torka yang terhubung dengan Ia, If

Ketiga cara control diatas disebut sebagai control dasar. Dalam prakteknya untuk kecepatan yang lebih kecil kecepatan dasar, arus jangkar dan arus medan

diusahakan tetap.

(4)

Gambar 9.2 Karateristik motor DC berpenguatan bebas

Untuk motor DC tipe seri rangkaian ekuivalen seperti gambar 9.3(a) dan karateristiknya seperti pada gambar 9.3(b).

(a)

(b)

Gambar 9.3 a) Motor DC tipe seri,

(5)

Persamaan matematis berdasarkan rangkaian motor DC tipe seri tersebut sebagai berikut :

E

g

=

K

v

I

a (9.11)

Va=Ra. Ia+Eg=Ra. Ia+Kv⍵la (9.12)

T

d

=

K

t

. I

a

I

a

+

+

T

L (9.13)

9.3 PENGGERAK DC SATU FASA (Single-Phase-Dc-Drives)

Penggerak DC satu fasa dibagi atas 4 (Empat) kelompok yaitu :

1. Single-phase half-wave-converter Drives (Penggerak converter satu fasa setengah gelombang)

2. Single-Phase-Converter Drives (Penggerak converter satu fasa penuh) 3. Single-Phase Full-Coonverter Drivers (Penggerak converter satu fasa

penuh)

4. Single-Phase dual-converter Drives (Penggerak dual converter satu fasa)

(6)

9.3.1 Single-Phase Half-Wave-Converter Drives

Gambar rangkaian, bentuk gelombang dari single-Phase Half-Wave-Converter Drives ditunjukkan pada gambar 9.5

Persamaan rangkaian,

V

a

=

Vm

2

π

(

I

+

cos

α

a

)

Untuk 0≤ αa≤ π (9.14)

V

f

=

Vm

π

(

I

+

cos

α

f

)

Untuk 0≤ αf≤ π (9.15)

Dimana :

V

a = Tegangan Jangkar rata-rata

Vf = Tegangan Medan rata-rata

V

m = Tegangan puncak dari sumber AC

(7)

9.3.2 Single-Phase semikonverter-Drives

Gambar rangkaian, bentuk gelombang dari single-Phase semikonverter Drives ditunjukkan pada gambar 9.6

Persamaan rangkaian,

V

a

=

Vm

π

(

1

+

cos

α

a

)

Untuk 0≤ αa≤ π (9.16)

V

f

=

Vm

π

(

1

+

cos

α

f

)

Untuk 0≤ αf≤ π (9.17)

(8)

9.3.3 Single-Phase Full-Converter Drives

Gambar rangkaian, bentuk gelombang dari single-phase full-converter Drives ditunjukkan pada gambar 9.7

Gambar 9.7 Single-Phase full-converter Drives.

Persamaan rangkaian,

V

a

=

Vm

π

cos

α

a Untuk 0≤ αa≤ π (9.18)

V

a

=

2

Vm

(9)

8.3.4 Single-Phase Dual-Converter Drives

Gambar rangkaian, bentuk gelombang dari single-phase dual-converter Drives ditunjukkan pada gambar 9.8

Gambar 9.8 Single-Phase dual-Converter Drives.

Persamaan rangkaian,

Jika converter 1 beroperasi pada sudut delay

a

I

,

Maka :

V

a

=

2

Vm

π

cos

α

a I Untuk

0

≤ α

a2

≤ π

(9.20)

Jika converter 2 beroperasi pada sudut delay a2 , maka :

V

a

=

2

Vm

π

cos

α

a2 Untuk 0≤ αa2≤ π (9.21)

Dimana

a

2

=

π

a

1 dan

V

f

=

2Vm

Gambar

Gambar 9.3   a) Motor DC tipe seri,
Gambar 9.4 Rangkaian Dasar Dari single-Phase-DC-Drives.
Gambar 9.5 Single-Phase Half-Wave-Converter Drives
Gambar 9.6 Single-Phase semikonverter Drives.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi audit internal menurut Tugiman (2000:11) menyatakan bahwa : “Fungsi internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam

1) Aktif-direktif, artinya bahwa dalam hubungan konseling atau terapeutik, terapis atau konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa perbedaan panjang pangkasan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, tetapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan model simulasi hidrologi DAS yang dapat digunakan untuk mengetahui penggunaan lahan yang paling optimal untuk menekan fluktuasi debit

Sperma dari donor sperma sebaiknya baru digunakan bila pasangan (suami) mengalami infertilitas atau mempunyai kelainan genetik (karier), selain itu dapat juga digunakan pada wanita

URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN REALISASI RANCANA TINGKAT CAPAIAN NO KEGIATAN PROGRAM outcome: (1) Jumlah judul penelitian dosen yang diterima dengan

[4.1] Menimbang, bahwa pengaduan Pengadu pada pokoknya mendalilkan Teradu telah melakukan perbuatan melanggar kode etik penyelenggara pemilu melalui rekapitulasi

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot lengan merupakan kemampuan otot lengan untuk menampilkan kekuatan maksimum dan kecepatan