• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRATU DHANY HARYANTO.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PRATU DHANY HARYANTO.pdf"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR : 112-K / PM.III-19 / AU / VIII/ 2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : DHANY HARYANTO Pangkat/NRP : Pratu/531372

Jabatan : Tamtama Gaktib

Kesatuan : Satpom Lanud Manuhua

Tempat dan tangal lahir : Ponorogo, 17 Juni 1983 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Mess Bata TNI AU Alap alap Jl. Sisinga mangaraja Biak.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dari Satuan Polisi Militer Lanud Manuhua Nomer : POM-401/A/IDIK-21/V/2012/Mna, tanggal 08 Mei 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Lanud Manuhua selaku Papera Nomor : Kep/05/VI/2012 tanggal 26 Juni 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak /111/VII/2012 tanggal 20 Juli 2012.

3. Penetapan Hakim Nomor : Tap/251/PM.III-19/AU/VIII/2012 tanggal 9 Agustus 2012.

4. Penetapan Hari sidang Nomor : Tap/251/PM.III-19/AU/VIII/2012 tanggal 9 Agustus 2012.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak /111/VII/2012, tanggal 20 Juli 2012.

di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh para Saksi yang dibacakan dipersidangan dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

(2)

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Dan oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

a. Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun penjara

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer (TNI AU)

b. Menetapkan alat bukti berupa Surat surat :

- 12 (dua belas) lembar daftar Absensi Satpom AU.

- 8 (delapan) lembar daftar Absensi apel pagi Satpom AU. - 1 (satu) lembar Surat Ijin An.Terdakwa.

Agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

c. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- ( sepuluh ribu rupiah ).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas , Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu Sejak tanggal enam belas bulan Oktober tahun dua ribu sebelas sampai dengan tanggal satu bulan Mei tahun dua ribu dua belas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu bertempat di Satpom Lanud Manuhua atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“ Militer ya ng kare na salahnya ata u dengan se ngaja melakuka n ketidakhadira n ta npa ijin dalam wakt u damai lebih la ma dari tiga pul uh ha ri ”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AU yang saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, Terdakwa berdinas di Satpom Lanud Manuhua dengan Pangkat terakhir Pratu NRP. 531372.

2. Bahwa menurut Serka Silabudi (Saksi I), Serma Amran R. Sinaga (Saksi II) dan Praka Dwi Asmawanto (Saksi III), Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Satpom Lanud Manuhuwa tanpa ijin Dan Lanud Manuhua atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2011 dan sampai dengan dibuatkan Berita Acara Tidak Diketemukan Terdakwa pada tanggal 01 Mei 2012 berarti selama 197 (seratus sembilan puluh tujuh) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut. Terdakwa belum kembali ke kesatuan hingga sekarang.

3. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tidak diketahui secara pasti.

(3)

5. Bahwa selama meninggalkan Dinas tanpa ijin yang sah tersebut, pihak Kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa, antara lain dengan menelpon ke Handpone Terdakwa, namun handpone Terdakwa tidak aktif, lalu mencari informasi dari leting-leting Terdakwa namun hasilnya juga nihil.

6. Bahwa dengan demikian Terdakkwa telah meninggalkan Dinas tanpa ijin Dansat atau atasan lain yang berwenang sejak 16 Oktober 2011 sampai dengan dibuatkannya Berita acara tidak diketemukannya Terdakwa oleh Satpom Lanud Manuhua pada tanggal 1 Mei 2012 atau selama kurang lebih 197 (seratus sembilan puluh tujuh) hari yang berarti telah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut, dan sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

7. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan Kesatuan tanpa ijin Danlanud Manuhua atau atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melakukan Tugas Operasi Militer.

Berpendapat : Bahwa perbuatan tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana Desersi sebagaimana dirumuskan dan diacam dengan pidana yang tercantum dalam: Pasal 87 ayat (l) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa berdasarkan laporan polisi tanggal 19 Desember 2011 Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 16 Oktober 2011 sampai dengan 60 (enam puluh) hari berturut-turut setelah melaksanakan ijin ke Ponorogo, sesuai dengan Surat Ijin Jalan No: SIJ/226/X/2011, tanggal 12 Oktobert 2011.

1. Panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/311/VIII/2012 pada tanggal 1 Agustus 2012.

2. Panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/567/VIII/2012 pada tanggal 28 Agustus 2012.

3. Panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/568/VIII/2012 pada tanggal 28 Agustus 2012.

Menimbang : Bahwa guna terselesainya perkara dengan cepat dan demi tetap terjaganya disiplin prajurit maka dengan memedomani ketentuan pasal 143 undang-undang Nomor : 31 tahun 1997, Majelis Hakim menyatakan dalam memeriksa dan memutuskan perkara Terdakwa An. DHANY HARYANTO Pratu NRP 531372 dilakukan tanpa hadirnya Terdakwa (secara In Absensia).

Menimbang : Bahwa berdasarkan surat dari Danlanud Manuhua No: B/251/IX/2012, tanggal 18 September 2012 tentang jawaban panggilan sidang yang menyatakan bahwa Satuan tidak dapat menghadirkan Terdakwa An. DHANY HARYANTO Pratu NRP 531372 dikarenakan sampai dengan sekarang belum kembali ke Kesatuan.

(4)

disertai dengan Berita Acara pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

Saksi- I : Nama lengkap : SILABUDI, Pangkat/NRP : Serka Pom/506195, Jabatan : Ba Lidpam Satpom, Kesatuan : Lanud Manuhua, Tempat tanggal lahir : Magelang, 3 Mei 1963, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal :

Komplek Angkasa trikora L-3 No. 5 Samofa Biak.

Keterangan Saksi-I yang dibacakan dalam persidangan pada pkoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Sejak tahun 2009 di Satpom Lanud Manuhua dalam hubungan antara atasan dan bawahan, tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa saat Saksi dan Terdakwa melaksanakan tugas jaga di Pos jaga Lanud Manuhua pada tanggal 11 Oktober 2011, Saksi mendengar dari terdakwa untuk meminta ijin untuk menjemput keluarganya di Ponorogo dan pada tanggal 12 Oktober 2011, Terdakwa berangkat dengan membawa Surat ijin yang ditandatangani oleh Danlanud Manuhua dan harus kembali tanggal 16 Oktober 2011

3. Bahwa Saksi mengetahui setelah ijin Terdakwa habis Terdakwa tidak segera kembali, sehingga Terdakwa dinyatakan desersi sejak tanggal 16 Oktober 2011 sampai dengan saat Saksi diperiksa tanggal 27 April 2012 atau selama 6 bulan sebelas hari atau selama 194 (seratus sembilan puluh empat) hari, dan saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa tidak kembali ke kesatuan.

4. Bahwa selama meninggalkan Dinas tanpa ijin yang sah tersebut, Saksi pernah menghubungi handpone Terdakwa namun hendpone Terdakwa sudah tidak aktif.

5. Bahwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin yang syah tersebut pihak Kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa, antara lain dengan menelpon ke handpone Terdakwa, namun handpone Terdakwa tidak aktif, kemudian kesatuan melaporkan kasus Desersi Terdakwa ke Satpom Lanud Manuhua.

Saksi-II : Nama lengkap : AMRAN RIANTO SINAGA, Pangkat/NRP : Serma Pom/516882, Jabatan : Ba Gaktib Satpom, Kesatuan : Lanud Manuhua, Tempat tanggal lahir : Medan, 3 April 1971, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : kristen Protestan, Tempat tinggal : Komplek Dirgantara II No. 13 Jl. Sisingamangaraja.

Keterangan Saksi-II yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa berdinas di Satpom Lanud Manuhua tahun 2010 dalam hubungan antara atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluaga.

(5)

Danlanud Manuhua namun pada tanggal 6 Oktober 2011 Terdakwa belum kembali ke Kesatuan selanjutnya Saksi berusaha menghubungi Tertdakwa dan mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa namun hasilnya nihil akhirnya Saksi melaporkan Terdakwa ke Dansatpom Lanud selaku ankum tentang kejadian tersebut,

3. Bahwa Saksi menerangkan Terdakwa berdomisili di Mess BATA TNI AU Alap-alap Manuhua dan Saksi tidak mengetahui alsan Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan namun saksi pernah mendengar bahwa Terdakwa memiliki hutang di beberapa anggota Lanud Manuhua dan orang sipil.

4. Bahwa karena tidak kembali tepat waktu Terdakwa dinyatakan Desersi selama 6 (enam) bulan 14 (empat belas) hari atau 197 (seratus sembilan puluh tujuh) hari secara berturut-turut.

Saksi-III : Nama lengkap : DWI ASMAWANTO, Pangkat/NRP : Praka Pom/532155 Jabatan : Ba Gaktib Satpom, Kesatuan : Lanud Manuhua, Tempat tanggal lahir : Medan, 3 April 1971, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Komplek Manuhua II Samofa biak kota.

Keterangan Saksi-II yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak berdinas di Satpom Atang sanjaja bogor tahun 2005 sampai tahun 2009 yang kemudian bertemu kembali di Satpom anud Manuhua Biak tahun 2009 dan antara Saksi dan Terdakwa hanya sebatas hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluaga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa melakukan tindakan Desersi dari Serma Amran. R Sinaga (Saksi II) dan Saksi pernah menghubungi handpone Terdakwa namun nomornya sudah tidak aktif.

3, Bahwa Saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa tidak kembali lagi ke kesatuan.

4. Bahwa sewaktu Terdakwa berdinas di Satpom Lanud Atang sanjaja Bogor pernah berkelai, dan akibat dari permasalahan tersebut Terdakwa mendapatkan hukuman penjara selama 5 bulan dan sanksi administrasi berupa penundaan kesempatan pendidikan pengembangan umum selama 2 (dua) gelombang serta penundaan pangkat selama 5 (lima) periode.

5. Bahwa terdakwa dinyatakan Desersi oleh Kesatuan selama 6 (enam) bulan 14 (empat belas) hari atau 197 (seratus sembilan puluh tujuh) hari secara berturut-turut.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan tanpa alasan yang sah menurut undang-undang :

(6)

Oktober 2011 telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin Danlanud Manuhua atau atasan lain yang berwenang dan sampai sekarang belum kembali ke Kesatuian dan telah dilakukan pencarian, namun Terdakwa tidak di ketemukan sehingga terhadap terdakwa tidak dapat dilaksanakan pemeriksaan.

Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Surat surat :

- 12 (dua belas) lembar daftar Absensi Satpom AU.

- 8 (delapan) lembar daftar Absensi apel pagi Satpom AU. - 1 (satu) lembar Surat Ijin An.Terdakwa.

adalah alat bukti yang menunjukan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AU yang melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, berdinas aktif di Satpom Lanud manuhua dengan Pangkat terakhir Pratu NRP 531372.

2. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Satpom Lanud Manuhua tanpa ijin Danlaud Manuhua atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2011/sampai dengan sidang dilaksanakan tanggal 26 September 2012 selama kurang lebih 345 (tiga ratus empat puluh lima) hari.

3. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tidak diketahui secara pasti.

4. Bahwa benar selama meninggalkan dinas tanpa ijin yang syah Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya pada Kesatuan baik secara lisan maupun tertulis.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang syah Kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa dengan menelpon handpone Terdakwa, namun tidak aktif kemudian mencari informasi dari letting-leting Terdakwa tapi hasilnya nihil.

6. Bahwa benar selama meninggalkan dinas tanpa ijin yang syah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melakukan tugas operasi militer.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

(7)

dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “ Militer “

2. Unsur kedua : “ Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin “

3. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

4. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari ”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : “ Militer ”

Menurut pasal 46 ayat ( 1 ) ke-1 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI AD, TNI AL, TNI AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AU yang pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, Terdakwa berdinas di Satpom Lanud manuhua dengan Pangkat terakhir Pratu NRP. 531372.

2. Bahwa benar dalam melaksanakan Tugas tugasnya Terdakwa selalu mengenakan pakaian seragam dan atribut-atribut TNI AU lengkap dengan pangkat Pratu.

3. Bahwa benar Terdakwa tidak hadir di persidangan namun demikian hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI-AU atau Militer sehingga dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI berlaku pula bagi Terdakwa.

(8)

Unsur kedua : “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”.

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan.Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

Yang dimaksud tanpa ijin adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat / kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Satpom Lanud Manuhua tanpa ijin Danlaud Manuhua atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2011/sampai dengan sidang dilaksanakan tanggal 26 September 2012, selama kurang lebih 345 (tiga ratus empat puluh lima) hari.

2. Bahwa benar karena tidak kunjung masuk dinas, maka dari pihak Kesatuan berupaya melakukan pemanggilan sampai 3 (tiga) kali, namun Terdakwa tetap tidak kunjung masuk dinas, sehingga Terdakwa dinyatakan Desersi terhitung mulai tanggal 26 Oktober

2011.

3. Bahwa benar Terdakwa memiliki sikap Pendiam, kurang terbuka dan pernah dihukum karena terlibat perkelaian, selain itu Terdakwa memiliki tanggungan hutang yang cukup besar baik hutang di BRI maupun kepada teman-teman kerjanya ataupun masyarakat/orang sipil.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin“ telah terpenuhi.

Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”

Yang dimaksud dengan “Waktu damai” adalah lawan kata dari waktu perang.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas / Operasi Militer atau keadan-keadan lain yang diatur dalam pasal 58 KUHPM.

(9)

1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya, baik secara tertulis maupun secara lisan, sehingga mempersulit Kesatuan untuk mencarinya sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

2. Bahwa benar selama meninggalkan kesatuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari ”

Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa.

Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin sejak tanggal 16 Oktober 2011 sampai dengan saat persidangan perkara yang bersangkutan ini diputus pada hari Rabu 26 September 2012 secara berturut-turut selama kurang lebih 345 (tiga ratus empat puluh lima) hari.

2. Bahwa benar kurun waktu 345 (tiga ratus empat puluh lima) hari adalah Lebih lama dari tiga puluh hari.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut pasal : 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo ayat ( 2 ) KUHPM.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana,oleh karena itu Terdakwa harus dihukum.

(10)

akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan / mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Bahwa hakekat Terdakwa melakukan tindak pidana ini merupakan cara Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugas baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu, hal ini mengindikasihkan kurangnya kesadaran hukum dan ketaatan Terdakwa terhadap hukum dan aturan-aturan yang berlaku.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi – sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri pula sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara baik sesuai falsafah Pancasila.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidana yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

Nihil.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan Prajurit.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin prajurit di Satuan.

3. Bahwa sampai saat ini Terdakwa tidak diketahui keberadaannya dan belum kembali ke Kesatuan.

Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin dari atasan menunjukkan tindakan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku serta menarik diri dari Dinas oleh karenanya Majelis Hakim menilai Terdakwa harus di pisahkan dari Dinas TNI AU.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

(11)

- 12 (dua belas) lembar daftar Absensi Satpom AU.

- 8 (delapan) lembar daftar Absensi apel pagi Satpom AU. - 1 (satu) lembar Surat Ijin An.Terdakwa.

Oleh karena barang bukti ini merupakan keterangan ketidakhadiran Terdakwa yang erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM. 2. Pasal 26 KUHPM.

3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997.

4. Pasal 190 Ayat (1) dan ayat (2) UU No. 31 tahun 1997,

serta ketentuan perundang - undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu DHANY HARYANTO Pratu NRP 531372 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“ Desersi dalam waktu damai ”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 7 (tujuh) bulan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat surat :

- 12 (dua belas) lembar daftar Absensi apel siang dari Kadispers atas nama DHANY HARYANTO Pratu NRP 531372

- 8 (delapan) lembar daftar Absensi apel pagi dari Kadispers atas nama DHANY HARYANTO Pratu NRP 531372

- 1 (satu) lembar Surat Ijin Nomor : SIJ/226/X/2011 tanggal 12 Oktober 2012 An. dari Kadispers atas nama DHANY HARYANTO Pratu NRP 531372. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

(12)

Demikianlah diputuskan pada hari Rabu tanggal 26 September 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Bambang Indrawan, Sh Letnan Kolonel Chk. NRP 548944 sebagai Hakim Ketua, Serta Wing Eko Joedha Harijanto, Sh Mayor Sus NRP

524432 dan Akhmad Jailanie, sh kapten chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim

Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Yuli Wibowo, Sh Mayor Laut (KH) NRP 13123/P, Panitera Muhammad Saleh, Sh Kapten Chk NRP 11010001540671, serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

Hakim Ketua Cap/ttd

Bambang Indrawan, SH

Letnan Kolonel Chk NRP 548944

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

ttd ttd

Wing Eko Joedha Harijanto, SH Akhmad Jailanie, SH

Mayor Sus NRP 524432 Kapten Chk. NRP 517644

Panitera ttd

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian Kesempatan Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Usia Kerja Istilah kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja yang

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Jenis Bank Menurut Bentuk Badan Usaha. a. Sedangkan badan hukumbank perkreditan rakyat dapat

kembali suatu produk dan jasa dari perusahaan di masa yang akan datang dan tidak terpengaruh untuk melakukan pergantian merek (Fandy Tjiptono, 2008 ;

Untuk melakukan Edit data pada modul ABK, tujuannya untuk memperbaiki data hasil entry atau menambah SDMK lainnya. Prinsipnya langkah-langkahnya sama dengan entry data.

Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas

Sedangkan dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar disebut motivasi ekstrinsik (Usman,2010:10).. Motivasi belajar siswa adalah dorongan yang

Jadi naiknya LDR akan menyebabkan Efisiensi naik karena peningkatan kredit yang diberikan lebih besar daripada kenaikan biaya bunga dan biaya operasional lain. Pengaruh IPR

Pedoman Teknis Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 2 dalam perencanaan dan pelaksanaan penanganan kumuh tingkat kota/kab karena peran pemda menjadi sangat penting dalam