• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah (Arachis hipogaea L.) Di Kabupaten Tapanuli Utara(Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kec. Adiankoting, Kab. Tapanuli Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah (Arachis hipogaea L.) Di Kabupaten Tapanuli Utara(Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kec. Adiankoting, Kab. Tapanuli Utara)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA , LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan Pustaka

Kacang tanah adalah tanaman palawija, yang tergolong dalam famili leguminoceae sub-famili papilionoideae, genus Arachis dan Hypogeae. Tanaman kacang tanah membentuk polong (buah) dalam tanah. Kacang tanah sebagai salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan lezat rasanya, termasuk jenis tanaman pangan yang telah memasyarakat dan disukai oleh banyak orang sehingga perlu dikembangkan dan ditingkatkan produksinya. Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah ini akan bisa tercapai, apabila para petani menggunakan teknologi pertanian modern dan sekaligus menguasai ketrampilan (AAK, 2000).

(2)

Sistem pertanaman kacang tanah menurut anjuran Suprapto (2000) adalah sebagai berikut

a. Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah biasanya dilakukan dengan cangkul, bajak, atau traktor sampai kedalaman 20-30 cm

dari permukaan tanah. Pengolahan lahan dengan bajak sebaiknya diulang dua kali, kemudian

diteruskan dengan penggaruan agar bongkahan tanah menjadi remah.

b. Cara Penanaman

Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam (40 x 15) cm atau (30 x 20) cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat (40 x 10) cm atau (20 x 20 ) cm. Lubang tanamnya dibuat sedalam 3 cm dengan cara ditugal. Ke dalam setiap lubang tanam dimasukkan satu biji kacang tanah lalu ditutup dengan tanah halus.

c. Pemupukan

(3)

d. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berbunga dengan cara mengored tanah di antara barisan-barisan tanaman. Pada saat bunga berumur 4-6 minggu sebaiknya tidak dilakukan penyiangan karena akan merusak bunga dan mengganggu pertumbuhan polong.

e. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Dilakukan dengan penanaman varietas unggul, pengadaan rotasi tanaman, pemberantasan serangga vektor, penyemprotan dengan pestisida.

f. Panen

Kacang tanah dapat dipanen apabila sebagian besar daun pada pertanaman mulai mengering dan luruh. Penentuan waktu panen dapat juga didasarkan pada umur varietas yang ditanam. g. Pencucian polong kacang tanah dilakukan setelah polong tersebut dicabut kemudian dijemur

di bawah terik matahari sampai polongnya kering.

(4)

Tabel: 2 Varietas Unggul Kacang Tanah

Varietas Keunggulan

Banteng Umur panen 100-110 hari, Produksi 1,2-1,8 ton/ha

Gajah

Umur panen 100-110 hari, produksi 1,2-1,8 ton/ha, tahan layu

Kijang

Umur panen 100-110 hari, produksi 1,2-1,8 ton/ha, tahan layu

Macan

Umur panen 100-110 hari, produksi 1,2-1,8 ton/ha, tahan layu

Anoa Umur panen 100-110 hari, produksi 1,8 ton/ha, tahan layu, tahan karat daun, dan tahan bercak cokelat daun

Tapir

Umur Panen 95-100 hari, produksi 1,8-2 ton, tahan layu

Kacang garuda Tiga

Umur panen 85-90 hari, produksi 2,25 ton/ha, tahan layu

Kacang Garuda Dua

Umur panen 85-90 hari, produksi 2,3 ton/ha, tahan layu

Bison

Umur panen 90-95 hari, potensi hasil 3,6 ton/ha, agak tahan A.Flafus, agak tahan karat, agak tahan bercak daun, toleranpenaungan intensitas 25%, toleran kahat Fe, dan adaptif di alfisol alkalis

(5)

Sarana produksi pertanian (saprotan) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung perkembangan atau kemajuan pertanian terutama untuk mencapai tujuan terciptanya ketahanan pangan. Pupuk dan pestisida (obat-obatan pertanian) adalah sarana produksi pertanian utama yang paling banyak diperlukan petani dalam kegiatan pertanian. Pupuk dalam hal ini terdiri dari pupuk organik (kompos, kotoran hewan, kasting, dan pupuk hijau) dan pupuk anorganik (urea, ZA, TSP, SP36 dan KCL). Sedangkan pestisida meliputi, herbisida, insektisida, fungisida, dan lainnya (Purwono dan Purnawati, 2009).

Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih (Anonimous, 2009).

Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani yang terdiri atas ayah sebagai kepala keluarga, istri dan anak-anak petani. Anak-anak berumur 12 tahun sudah merupakan tenaga kerja yang produktif bagi usahatani. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan tidak pernah dinilai dalam uang. Dengan cara begini tidak ada upah uang yang harus dibayar dan ini dapat menekan biaya tenaga kerja (Mubyarto, 1987).

(6)

tanah yang paling banyak diperlukan adalah saat kegiatan penyiangan dan panen (Safrina, 2010).

Soekartawi mengelompokan modal dalam dua jenis yakni barang yang tidak habis dalam sekali produksi misalnya lahan pertanian, bangunan dan peralatan pertanian dimana penyusutannya dihitung setahun sekali. Satu lagi modal menurut Soekartawi adalah barang yang langsung habis dalam proses produksi seperti benih, pupuk, obat-obatan dan sarana produksi lainnya (Soekartawi, 1995).

Landasan Teori Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi (output) maksimum yang dapat dihasilkan dari suatu ramuan faktor-faktor produksi (input) tertentu dengan teknologi tertentu. Fungsi produksi dinyatakan sebagai P=f(Q) dimana P adalah total produksi dan Q jumlah input atau faktor-faktor produksi (Wibisono, 1999).

Istilah fungsi produksi ditemukan dalam ilmu ekonomi. Yang dimaksud dengan fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). Dalam bentuk matematika sederhana fungsi produksi ini dituliskan sebagai berikut:

Y= f(x1, x2,....xn) Dimana:

Y = Hasil produksi fisik (output)

x1 , x2...xn = faktor-faktor produksi (input)

(7)

y

x

satu faktor produksi dianggap variabel (berubah-ubah) sedangkan faktor-faktor produksi lainnya dianggap konstan. Berikut ini gambar fungsi produksi .

output

Gambar 1: Fungsi Produksi Input

Hubungan fungsional seperti digambarkan di atas berlaku untuk semua faktor produksi misalnya tenaga kerja, luas lahan, sarana produksi dan input lainnya (Mubyarto, 1987).

Perkembangan atau pertambahan produksi dalam kegiatan ekonomi tidak lepas dari peranan faktor-faktor produksi atau input untuk menaikkan jumlah output yang diproduksi dalam perekonomian. Fungsi produksi adalah hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output). Disebut faktor produksi karena bersifat mutlak, supaya produksi dapat dijalankan untuk menghasilkan produk.

Fungsi produksi yang dipakai dalam penelitian ini adalah fungsi produksi cobb-douglass. Kelebihan model ini dibandingkan dengan fungsi lain yaitu pertama

(8)

ketiga fungsi penawaran Output dan permintaan input dapat diduga bersama-sama tanpa harus

membuat fungsi produksi yang eksplisit. Pada ketiga kelebihan tersebut juga terdapat keterbatasan

dalam menginterpretasikan hasil elastisitas yang diperoleh Keterbatasanya antara lain: (1) dugaan, elastisitas permintaan harga sendiri akan selalu elastis, (2) dugaan elastisitas permintaan silang akan selalu negatif, yang berarti hubungan antara input akan selalu komplementer (Anonimous4, 2007).

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan fungsi produksi cobb-douglass sebagai berikut:

1. Pengamatan variabel penjelas (X) tidak ada yang sama dengan nol, karena logaritma dari nol adalah bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite).

2. Diasumsikan tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan dalam fungsi produksi. Apabila fungsi produksi Cobb-Douglas dipakai sebagai model suatu pengamatan dan jika diperlukan analisis yang membutuhkan lebih dari 1 model, maka perbedaan model tersebut terletak pada intercept dan bukan terletak pada kemiringan garis (slope) model tersebut.

3. Setiap variabel X adalah perfect competation.

4. Hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan yaitu (Y). 5. Perbedaan lokasi sudah tercakup dalam faktor kesalahan. Usahatani

(9)

TC= TFC + TVC.

Penerimaan petani pada dasarnya juga terdiri atas dua bagian yakni penerimaan kotor yaitu penerimaan yang berasal dari penjualan hasil pertanian. Penerimaan ini diperoleh dengan perhitungan jumlah hasil produksi dikalikan dengan harga atau:

TR= Q.P Dimana:

TR= Total penerimaan kotor Q= Jumlah Hasil Produksi P= Harga produksi

Selain penerimaan kotor dikenal istilah penerimaan bersih yaitu penerimaan yang diperoleh dari hasil perhitungan penjualan hasil produksi pertanian setelah dikurangi dengan biaya produksi yang digunakan. Atau:

Π= TR – TC

Dimana:

Π= Penerimaan Bersih

TR= Penerimaan kotor

TC= Total Biaya produksi yang dikeluarkan

(10)

Pada analisis ekonomi usaha, data penerimaan biaya dan pendapatan usaha sangat perlu diketahui. Penerimaan usaha adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual yang berlaku saat ini. Sedangkan biaya usaha adalah semua pengeluaran yang dipergunakan baik mempengaruhi ataupun tidak mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan pendapatan usaha merupakan selisih antara penerimaan usaha dan pengeluaran.

Analisis R/C singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya. Secara matematik, hal ini dapat dituliskan sebagi berikut:

a = R/ C

dimana: R (Revenue)=Py.y : C (Cost) = FC +VC Sehingga a = {(Py.y)/(FC+VC)} Keterangan:

R= Penerimaan C= Biaya

Py= Harga output Y= Output

FC= Biaya Tetap (Fixed Cost) VC= Biaya Variabel (Variabel Cost)

(11)

R

biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh perolehan output misalnya sarana produksi dan tenaga kerja.

Secara teoritis dengan rasio R/C= 1 artinya tidak untung dan tidak rugi (Break even Point). Namun karena adanya biaya usahatani yang kadang-kadang

(12)

0 y A

Gambar 2: Titik Impas (BEP)

Pada gambar 2 dapat dilihat pada tingkat produksi berapa suatu usahatani mencapai titik impas atau break Even point (BEP). Bila produksi mencapai titik di sekitar OY1, maka usahatani tersebut rugi karena R<TC; sebaliknya bila produksi berada di OY maka usahatani itu untung karena R> TC (Soekartawi, 2000).

Kerangka Pemikiran

Usahatani kacang tanah di Kabupaten Tapanuli Utara merupakan suatu usaha di bidang pertanian tanaman pangan yang menjadi pilihan bagi petani karena dianggap sebagai komoditas yang berpotensi dan cocok dengan kondisi alam yang ada. Untuk meningkatkan usahatani kacang tanah yang diperlukan adalah bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi usahatani pada lahan agar lebih efisien. Tingkat efisien penggunaan faktor-faktor produksi kacang tanah berpengaruh pada output dan pendapatan petani kacang tanah di Kabupaten Tapanuli Utara. Kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

FC

(13)

Keterangan: Ada pengaruh Ada hubungan Gambar 3: Kerangka pemikiran

Usahatani Kacang Tanah

(14)

Dari gambar 3 di atas bahwa keuntungan ditentukan oleh besarnya produksi sementara produksi sangat dipengaruhi oleh kedua input yakni input variabel yang terdiri dari input tetap.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pendapat atau teori yang masih kurang sempurna, dengan kata lain hipotesis adalah kesimpulan yang belum final dalam arti luas masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut:

1. Sistem usahatani kacang tanah dilakukan petani sesuai dengan aturan budidaya tanaman kacang tanah yang dianjurkan

2. Tingkat produksi kacang tanah di daerah penelitian tergolong rendah

3. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah adalah sarana produksi, luas lahan, modal, penggunaan alat mesin pertanian dan jumlah tenaga kerja 4. Usahatani kacang tanah adalah usaha tani yang menguntungkan dan layak

Gambar

Gambar 3: Kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan pendidikan karakter mengupayakan agar individu-individu memiliki karakter, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Olah hati berkenaan dengan

[r]

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu, dampak langsung dari melemahnya rupiah terhadap penurunan penjualan yang dialami oleh para penjual telepon

Menyusun lembar jawaban anak-anak.. Ketua Jutasan

1100- Manajemen nutrisi (hal.274) 5246- Konseling nutrisi (hal.276).. Hasil Workshop Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia tahun 2014 *Regional Barat: Jakarta,

“Pengendalian Internal Penggajian Pegawai Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara” ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat untuk

Selaras dengan kecepaan pendidihan, maka dari gambar 6 dapat dikatakan bahwa semakin besar diameter lubang udara dan semakin besar jarak lubang dengan ruang bakar

Large disini berarti lebih luas dari sekedar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonymous berarti bahwa individu yang menerima pesan cenderung menjadi