SIFAT-SIFAT FISIK TANAH
Copyright : Ir. Sri Manu Rohmiyati Copyright : Ir. Sri Manu Rohmiyati
SIFAT FISIK TANAH
SANGAT MEMPENGARUHI PERTUMB. & PROD. TAN. KRN AKAN MENENTUKAN :
• PENETRASI AKAR DI DALAM TANAH
• KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR
DRAINASI & AERASI TANAH
KETERSEDIAAN U.H. DLM TANAH SIFAT-SIFAT KIMIA (KPK,STATUS BASA
TANAH) & SIFAT BIOLOGI TANAH
SANGAT MEMPENGARUHI PERTUMB. & PROD. TAN. KRN AKAN MENENTUKAN :
PENETRASI AKAR DI DALAM TANAH
• KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR
• DRAINASI & AERASI TANAH
• KETERSEDIAAN U.H. DLM TANAH
• SIFAT-SIFAT KIMIA (KPK,STATUS BASA
FAKTOR-FAKTOR YG BERPENGARUH
• JUMLAH, UKURAN, BENTUK, SUSUNAN
DAN KOMPOSISI MINERAL DARI PARTIKEL-PARTIKEL TANAH
• MACAM & JUMLAH BHN ORGANIK
VOLUME PORI & PERBANDINGAN ANTARA UDARA & AIR YANG
MENEMPATI PORI-PORI PADA WAKTU TERTENTU
JUMLAH, UKURAN, BENTUK, SUSUNAN DAN KOMPOSISI MINERAL DARI
PARTIKEL-PARTIKEL TANAH
• MACAM & JUMLAH BHN ORGANIK
• VOLUME PORI & PERBANDINGAN
ANTARA UDARA & AIR YANG
TEKSTUR TANAH
•
ADALAH PERBANDINGAN RELATIF
(%) FRAKSI-FRAKSI PENYUSUN
TANAH (FRAKSI PASIR, DEBU,
LEMPUNG)
ADALAH PERBANDINGAN RELATIF
(%) FRAKSI-FRAKSI PENYUSUN
TEKSTUR TANAH
•
BERSIFAT PERMANEN
(TDK MUDAH DIUBAH)
•
SANGAT PENTING DIKETAHUI
KARENA MENENTUKAN SIFAT-SIFAT
FISIKA DAN KIMIA TANAH (MIS :
LUAS PERMUKAAN BUTIR TANAH YG
MENENTUKAN BESARNYA KPK)
BERSIFAT PERMANEN
(TDK MUDAH DIUBAH)
•
SANGAT PENTING DIKETAHUI
KARENA MENENTUKAN SIFAT-SIFAT
FISIKA DAN KIMIA TANAH (MIS :
SISTEM PENETUAN UKURAN
PARTIKEL TANAH
•
SISTEM BRITISH
•
SISTEM JERMAN
SISTEM USDA
NAMUN DALAM BID. ILMU TANAH
DIGUNAKAN SISTEM USDA
SISTEM BRITISH
•
SISTEM JERMAN
•
SISTEM USDA
KETERANGAN TABEL
• DIAMETER PARTIKEL PASIR >> DEBU
& LEMPUNG
• LUAS PERMUKAAN PASIR << LEMPUNG
• MAKIN KASAR,MAKIN BESAR DIAMETER
PARTIKEL, MAKIN KECIL LUAS
PERMUKAAN JENIS, MAKIN SEDIKIT JUMLAH PARTIKEL / BERAT TANAH
DIAMETER PARTIKEL PASIR >> DEBU & LEMPUNG
LUAS PERMUKAAN PASIR << LEMPUNG
• MAKIN KASAR,MAKIN BESAR DIAMETER
PARTIKEL, MAKIN KECIL LUAS
KETERANGAN TABEL
• KARENA LUAS PERMUKAAN JENIS PASIR
KECIL --- MAKA PERANNYA DALAM
MENENTUKAN SIFAT-2 KIMIA TANAH KECIL (MISAL KPK, KETERSEDIAAN HARA
BAGI TANAMAN)
MAKIN BANYAK JUMLAH PASIR, MAKIN BAIK SIRKULASI UDARA (AERASI) &
DRAINASI TANAH, NAMUN MAKIN SEDIKIT AIR YG DAPAT DITAHAN
KARENA LUAS PERMUKAAN JENIS PASIR
KECIL --- MAKA PERANNYA DALAM
MENENTUKAN SIFAT-2 KIMIA TANAH KECIL (MISAL KPK, KETERSEDIAAN HARA
BAGI TANAMAN)
• MAKIN BANYAK JUMLAH PASIR, MAKIN
BAIK SIRKULASI UDARA (AERASI) & DRAINASI TANAH, NAMUN MAKIN
KETERANGAN TABEL
•
SEMAKIN HALUS PARTIKEL,
SEMAKIN KECIL DIAMETER,
MAKIN BESAR LUAS PERMUKAAN
JENISNYA ---
MAKIN
BANYAK JUMLAH PARTIKEL /
BERAT TANAH
SEMAKIN HALUS PARTIKEL,
SEMAKIN KECIL DIAMETER,
MAKIN BESAR LUAS PERMUKAAN
JENISNYA ---
MAKIN
KETERANGAN TABEL
•
KARNA LUAS PERMUKAAN LEMPUNG
BESAR, MAKA PERANNYA JUGA
BESAR DALAM MEMPERTUKARKAN
ION UNTUK DISERAP TANAMAN DAN
KEMAMPUAN MENYIMPAN AIR
(SETIAP PARTIKEL LEMPUNG AKAN
DIKELILINGI MOLEKUL-MOLEKUL AIR)
KARNA LUAS PERMUKAAN LEMPUNG
BESAR, MAKA PERANNYA JUGA
BESAR DALAM MEMPERTUKARKAN
ION UNTUK DISERAP TANAMAN DAN
KARAKTERISTIK TANAH PASIRAN
• LAJU PERESAPAN AIR BAIK
• KAPASITAS MENAHAN AIR RENDAH
• KANDUNGAN UNSUR HARA RENDAH
• KAP. PERTUKARAN KATION RENDAH
AERASI BAIK (RESPIRASI AKAR BAIK) TANAH RINGAN (MUDAH DIOLAH) KAYA MINERAL PRIMER, TAPI BELUM
TERSEDIA BAGI TANAMAN LAJU PERESAPAN AIR BAIK
KAPASITAS MENAHAN AIR RENDAH KANDUNGAN UNSUR HARA RENDAH
• KAP. PERTUKARAN KATION RENDAH
• AERASI BAIK (RESPIRASI AKAR BAIK)
• TANAH RINGAN (MUDAH DIOLAH)
• KAYA MINERAL PRIMER, TAPI BELUM
TANAH LEMPUNGAN
•
DRAINASI TANAH BURUK
•
KAPASITAS MENAHAN AIR TINGGI
•
AERASI BURUK (RESPIRASI
TERHAMBAT)
KAP. PERTUKARAN KATION TINGGI
KANDUNGAN UNSUR HARA TINGGI
TANAH BERAT (SUKAR DIOLAH)
DRAINASI TANAH BURUK
KAPASITAS MENAHAN AIR TINGGI
•
AERASI BURUK (RESPIRASI
TERHAMBAT)
•
KAP. PERTUKARAN KATION TINGGI
•
KANDUNGAN UNSUR HARA TINGGI
TANAH DEBUAN =
* SIFATNYA ANTARA PASIR & LEMPUNG * UMUMNYA SUBUR
TANAH GELUH
• MERUPAKAN TANAH YANG KOMPOSISI
PASIR-DEBU-LEMPUNG SEIMBANG
MERUPAKAN TANAH YANG PALING IDEAL BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN
TANAH GELUH
• MERUPAKAN TANAH YANG KOMPOSISI
PASIR-DEBU-LEMPUNG SEIMBANG
• MERUPAKAN TANAH YANG PALING IDEAL
KELAS TEKSTUR TANAH
•
ADALAH PENGELOMPOKAN TEKSTUR
YG DIDASARKAN PROPORSI FRAKSI
YG DITENTUKAN BERDASARKAN
PERBANDINGAN ANTARA
PASIR-DEBU-LEMPUNG
NAMA TEKSTUR TANAH SESUAI
FRAKSI YG JUMLAH % NYA DOMINAN
ADALAH PENGELOMPOKAN TEKSTUR
YG DIDASARKAN PROPORSI FRAKSI
YG DITENTUKAN BERDASARKAN
PERBANDINGAN ANTARA
PASIR-DEBU-LEMPUNG
•
NAMA TEKSTUR TANAH SESUAI
KELAS TEKSTUR TANAH
•
ISTILAH GELUH MENUNJUKKAN
TIDAK ADA FRAKSI DOMINAN
(KE3 FRAKSI SEIMBANG)
KELAS TEKSTUR DITETAPKAN
DENGAN
SEGITIGA TEKSTUR
USDA
ISTILAH GELUH MENUNJUKKAN
TIDAK ADA FRAKSI DOMINAN
(KE3 FRAKSI SEIMBANG)
•
KELAS TEKSTUR DITETAPKAN
PENGUJIAN TEKSTUR TANAH DI LAPANGAN
• METODE KUALITATIF ( TANAH DIPILIN DI
ANTARA IBU JARI DAN TELUNJUK).
• TEKSTUR PASIR = TERASA KASAR, TIDAK
LEKAT DI TANGAN, TIDAK LIAT, TIDAK MENINGGALKAN SELAPUT TANAH
TEKSTUR GELUH = TERASA HALUS SEPERTI SABUN, DI TANGAN TIDAK LIAT & TDK LEKAT TEKSTUR LEMPUNG = JIKA TERASA HALUS, MELEKAT DI JARI DAN TERASA LIAT, DAPAT DIBENTUK GULUNGAN KECIL PANJANG
METODE KUALITATIF ( TANAH DIPILIN DI ANTARA IBU JARI DAN TELUNJUK).
TEKSTUR PASIR = TERASA KASAR, TIDAK LEKAT DI TANGAN, TIDAK LIAT, TIDAK
MENINGGALKAN SELAPUT TANAH
• TEKSTUR GELUH = TERASA HALUS SEPERTI
SABUN, DI TANGAN TIDAK LIAT & TDK LEKAT
• TEKSTUR LEMPUNG = JIKA TERASA HALUS,
YG MEMPENGARUHI UJI LAPANGAN
•
KANDUNGAN AIR : SAAT BASAH
DI JARI TERASA LEBIH HALUS
•
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK =
TERASA SEPERTI LEMPUNGAN
KANDUNGAN AIR : SAAT BASAH
DI JARI TERASA LEBIH HALUS
•
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK =
YG MEMPENGARUHI UJI LAPANGAN
•
MACAM MINERAL LEMPUNG
(MONTMORILONIT > HALUS, LEKAT
& LIAT DIBANDING KAOLINIT)
•
DISPERSI (KANDUNGAN Na TINGGI)
---
TANAH MUDAH
TERDISPERSI, LEBIH HALUS DARI
TANAH YG KANDUNGAN Ca NYA
TINGGI
MACAM MINERAL LEMPUNG
(MONTMORILONIT > HALUS, LEKAT
& LIAT DIBANDING KAOLINIT)
•
DISPERSI (KANDUNGAN Na TINGGI)
---
TANAH MUDAH
TERDISPERSI, LEBIH HALUS DARI
TANAH YG KANDUNGAN Ca NYA
PENGUJIAN TEKSTUR DI LABORATORIUM
METODE KUANTITATIF
• YAITU DENGAN MENENTUKAN JUMLAH
% PARTIKEL TANAH YANG BERUKURAN < 2 mm (PASIR, DEBU, LEMPUNG)
ANALISISNYA DISEBUT ANALISIS
GRANULAR ATAU ANALISIS MEKANIK METODE = METODE PIPET & METODE HYDROMETER BOUYOUCOS
METODE KUANTITATIF
YAITU DENGAN MENENTUKAN JUMLAH % PARTIKEL TANAH YANG BERUKURAN < 2 mm (PASIR, DEBU, LEMPUNG)
• ANALISISNYA DISEBUT ANALISIS
GRANULAR ATAU ANALISIS MEKANIK
• METODE = METODE PIPET & METODE
PENGUJIAN TEKSTUR DI
LABORATORIUM
ASAS YG DIPAKAI = HUKUM STOKES
YAITU TANAH DG BERBAGAI
UKURAN APABILA DIMASUKKAN KE
DALAM AIR AKAN JATUH DG
KECEPATAN BERBANDING LURUS DG
UKURAN PARTIKEL TANAH
ASAS YG DIPAKAI = HUKUM STOKES
YAITU TANAH DG BERBAGAI
UKURAN APABILA DIMASUKKAN KE
DALAM AIR AKAN JATUH DG
KRITERIA
•
TEKSTUR PASIR / RINGAN =
APABILA KADAR PASIR > 70 %
•
TEKSTUR LEMPUNG / BERAT =
KADAR LEMPUNG UMUMNYA
> 40 %
TEKSTUR PASIR / RINGAN =
APABILA KADAR PASIR > 70 %
•
TEKSTUR LEMPUNG / BERAT =
KRITERIA
•
TEKSTUR GELUH / SEDANG = JIKA
KADAR PASIR – DEBU – LEMPUNG
SEIMBANG, DAN MEMPERLIHATKAN
SIFAT-SIFAT BAIK DARI PASIR, DEBU &
LEMPUNG TANPA MEMPERLIHATKAN
SIFAT BURUKNYA (LEPAS-LEPAS DR
PASIR, LEKAT & LIAT DR LEMPUNG)
TEKSTUR GELUH / SEDANG = JIKA
KADAR PASIR – DEBU – LEMPUNG
SEIMBANG, DAN MEMPERLIHATKAN
SIFAT-SIFAT BAIK DARI PASIR, DEBU &
LEMPUNG TANPA MEMPERLIHATKAN
STRUKTUR TANAH
• STRUKTUR TANAH ADALAH SUSUNAN
ANTAR PARTIKEL TANAH PRIMER YAITU BAHAN MINERAL (PASIR, DEBU,
LEMPUNG) DAN BAHAN ORGANIK, SERTA OKSIDA YG MEMBENTUK
AGREGAT TANAH
AGREGAT TANAH MELIPUTI PADATAN DAN PORI TANAH
STRUKTUR TANAH ADALAH SUSUNAN ANTAR PARTIKEL TANAH PRIMER YAITU
BAHAN MINERAL (PASIR, DEBU, LEMPUNG) DAN BAHAN ORGANIK,
SERTA OKSIDA YG MEMBENTUK AGREGAT TANAH
• AGREGAT TANAH MELIPUTI PADATAN
POROSITAS TANAH = VOLUME PORI (n)
POROSITAS TANAH MEMPENGARUHI
•
GERAKAN LENGAS (AIR) DALAM
TANAH,
•
TEMPERATUR TANAH,
KETERSEDIAAN U.H. DALAM TANAH,
RUANG PERAKARAN
PENGOLAHAN TANAH
POROSITAS TANAH MEMPENGARUHI
GERAKAN LENGAS (AIR) DALAM
TANAH,
•
TEMPERATUR TANAH,
•
KETERSEDIAAN U.H. DALAM TANAH,
•
RUANG PERAKARAN
POROSITAS TANAH (n)
• YAITU JUMLAH VOLUME PORI PADA
SUATU BONGKAH TANAH ( % )
• n = VOLUME PORI X 100 %
VOLUME BONGKAH TANAH
DINYATAKAN DALAM RUMUS :
n = (1 - BV ) X 100 % BJ
YAITU JUMLAH VOLUME PORI PADA SUATU BONGKAH TANAH ( % )
• n = VOLUME PORI X 100 %
VOLUME BONGKAH TANAH
DINYATAKAN DALAM RUMUS :
VOLUME PORI
TERDIRI ATAS =
•
PORI BESAR (PORI MAKRO)
PORI SEDANG (PORI MESO)
PORI KECIL (PORI MIKRO)
TERDIRI ATAS =
•
PORI BESAR (PORI MAKRO)
•
PORI SEDANG (PORI MESO)
PORI BESAR
• JIKA DI DLM PORI TIDAK ADA LENGAS /
AIR ---- SELURUH PORI TERISI UDARA
• RERATA DIAMETER PORI < 10 um ----
PERKOLASI AIR LAMBAT
RERATA DIAMETER PORI 10-50 um ----
MEMILIKI PENGATUSAN YANG LAMBAT
PORI DG RERATA DIAMETER > 50 um ---
MEMILIKI PENGATUSAN YANG CEPAT
JIKA DI DLM PORI TIDAK ADA LENGAS /
AIR ---- SELURUH PORI TERISI UDARA
RERATA DIAMETER PORI < 10 um ----
PERKOLASI AIR LAMBAT
• RERATA DIAMETER PORI 10-50 um ----
MEMILIKI PENGATUSAN YANG LAMBAT
• PORI DG RERATA DIAMETER > 50 um ---
PORI SEDANG
* RERATA DIAMETER 0,2 – 10 um, * AIR YG TERIKAT DIANTARA PORI INI
MERUPAKAN AIR KAPILER = AIR YG TERSEDIA BAGI TANAMAN
PORI KECIL
RERATA DIAMETER < 0,2 um
AIR YANG TERIKAT DIANTARA PORI INI
SANGAT KUAT IKATANNYA = AIR YG
TIDAK TERSEDIA BAGI TANAMAN
PORI KECIL
• RERATA DIAMETER < 0,2 um
• AIR YANG TERIKAT DIANTARA PORI INI
SANGAT KUAT IKATANNYA = AIR YG
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
• MAKIN BANYAK PARTIKEL BESAR (PASIR),
TOTAL PORI MAKIN SEDIKIT, DIDOMINASI PORI MAKRO
• MAKIN BANYAK PARTIKEL HALUS (LEMPUNG),
MAKIN BANYAK TOTAL PORI YG DIDOMINASI OLEH PORI MIKRO
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK
B.O ADALAH BAHAN YANG SARANG (POROUS), SEHINGGA MENINGKATKAN JUMLAH PORI
DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
MAKIN BANYAK PARTIKEL BESAR (PASIR), TOTAL PORI MAKIN SEDIKIT, DIDOMINASI
PORI MAKRO
• MAKIN BANYAK PARTIKEL HALUS (LEMPUNG),
MAKIN BANYAK TOTAL PORI YG DIDOMINASI OLEH PORI MIKRO
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK
INDIKATOR NILAI
• BERAT JENIS (g/cm3) =
PASIR > GELUH > DEBU > LEMPUNG
• TOTAL PORI TANAH (%) =
LEMPUNG > DEBU > GELUH > PASIR
• % PORI BESAR = PSR > DEBU & GELUH > L
% PORI SEDANG =
GELUH & DEBU > LEMPUNG > PASIR % PORI KECIL =
LEMPUNG > DEBU > GELUH > PASIR BERAT JENIS (g/cm3) =
PASIR > GELUH > DEBU > LEMPUNG TOTAL PORI TANAH (%) =
LEMPUNG > DEBU > GELUH > PASIR
• % PORI BESAR = PSR > DEBU & GELUH > L • % PORI SEDANG =
GELUH & DEBU > LEMPUNG > PASIR
• % PORI KECIL =
KRITERIA
• TANAH IDEAL (TEKSTUR GELUH) APABILA
POROSITAS TOTAL 50 % (PERBANDINGAN PADAT : PORI = 1 : 1)
• % VOLUME DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN % PORI BESAR, PORI SEDANG & PORI KECIL
POROSITAS TANAH = % VOL PORI (PORI BESAR + SEDANG + KECIL)
TANAH IDEAL (TEKSTUR GELUH) APABILA POROSITAS TOTAL 50 % (PERBANDINGAN
PADAT : PORI = 1 : 1)
• % VOLUME DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN % PORI BESAR, PORI SEDANG & PORI KECIL
• POROSITAS TANAH = % VOL PORI
KRITERIA
• % VOLUME = % BERAT TANAH X BV
• % VOL BESAR = KADAR LENGAS MAX
(TEKANAN 0,01 ATM) – KADAR LENGAS PADA TITIK LAYU PERMANEN (15 ATM)
KADAR LENGAS TERSEDIA = KL.KAPASITAS LAPANGAN (1/3 ATM) – KL TITIK LAYU
PERMANEN (15 ATM)
% VOLUME = % BERAT TANAH X BV
% VOL BESAR = KADAR LENGAS MAX
(TEKANAN 0,01 ATM) – KADAR LENGAS PADA TITIK LAYU PERMANEN (15 ATM)
• KADAR LENGAS TERSEDIA = KL.KAPASITAS
BERAT VOLUME (BV) TANAH
• ADALAH PERBANDINGAN ANTARA
BERAT BONGKAH TANAH & VOLUME BONGKAH TANAH (g/cm3).
• B.V DIPERLUKAN UNTUK MENGETAHUI
KEPADATAN & POROSITAS TANAH
DIGUNAKAN SBG INDIKATOR MASALAH PENETRASI AKAR & AERASI TANAH
ADALAH PERBANDINGAN ANTARA BERAT BONGKAH TANAH & VOLUME
BONGKAH TANAH (g/cm3).
• B.V DIPERLUKAN UNTUK MENGETAHUI
KEPADATAN & POROSITAS TANAH
• DIGUNAKAN SBG INDIKATOR MASALAH
YG MEMPENGARUHI BV
• TEKSTUR TANAH --- MAKIN
HALUS TEKSTUR, MAKIN RENDAH BV
• SOLUM TANAH --- MAKIN
DALAM SOLUM T, BV MAKIN BESAR
KADAR B.O --- MAKIN TINGGI
KADAR B.O, BV MAKIN RENDAH
BERAT JENIS --- BERBANDING LURUS
TEKSTUR TANAH --- MAKIN
HALUS TEKSTUR, MAKIN RENDAH BV
SOLUM TANAH --- MAKIN
DALAM SOLUM T, BV MAKIN BESAR
• KADAR B.O --- MAKIN TINGGI
KADAR B.O, BV MAKIN RENDAH
CONTOH BERBAGAI NILAI BV TANAH
•
TANAH MINERAL = 1,1 – 1,8 g/cm
3.
TANAH LEMPUNG = 1,0 – 1,3 g/cm
3.
TANAH PASIR = 1,3 – 1,8 g/cm
3.
TANAH ABU VULKANIK YANG KAYA
BAHAN AMORF < 0,9 g/cm
3.
TANAH ORGANIK / GAMBUT, BV
SANGAT RENDAH ----
0,15 g/cm
3.
TANAH MINERAL = 1,1 – 1,8 g/cm
3.
TANAH LEMPUNG = 1,0 – 1,3 g/cm
3.
TANAH PASIR = 1,3 – 1,8 g/cm
3.
•
TANAH ABU VULKANIK YANG KAYA
BAHAN AMORF < 0,9 g/cm
3.
•
TANAH ORGANIK / GAMBUT, BV
METODE PENENTUAN BV TANAH
• DI LABORATORIUM DILAKUKAN
DENGAN METODE LILIN, DENGAN ANALISIS KUANTITATIF
BERAT BONGKAH TANAH (KERING OVEN)
BV = --- (g) VOLUME BONGKAH TANAH (cm3)
DI LABORATORIUM DILAKUKAN DENGAN METODE LILIN, DENGAN
ANALISIS KUANTITATIF
BERAT BONGKAH TANAH (KERING OVEN)
• BV = --- (g)
MENGHITUNG BERAT TANAH
• JIKA BV TANAH MINERAL 1,2 g/cm3,
KEDALAMAN TOP SOIL 20 CM, MAKA BERAPA BERAT TANAH SELUAS 1 Ha?
• 1 Ha = 10.000 M2 = 100.000.000 CM2.
BERAT TANAH 1 Ha = 20 CM X 1,2 g/cm3
X 100.000.000 cm2
= 2.400.000.000 g. = 2.400 TON
JIKA BV TANAH MINERAL 1,2 g/cm3,
KEDALAMAN TOP SOIL 20 CM, MAKA BERAPA BERAT TANAH SELUAS 1 Ha?
• 1 Ha = 10.000 M2 = 100.000.000 CM2.
• BERAT TANAH 1 Ha = 20 CM X 1,2 g/cm3
X 100.000.000 cm2
BERAT JENIS (BJ) TANAH
•
DIPERLUKAN UNTUK MENGHITUNG
KECEPATAN SEDIMENTASI DI
DALAM AIR
•
PENTING UNTUK PENELITIAN EROSI
TANAH DAN POROSITAS TANAH
DI LABORATORIUM = SECARA
KUANTITATIF, DNG METODE
GRAVIMETRI (PIKNOMETER)
DIPERLUKAN UNTUK MENGHITUNG
KECEPATAN SEDIMENTASI DI
DALAM AIR
•
PENTING UNTUK PENELITIAN EROSI
TANAH DAN POROSITAS TANAH
•
DI LABORATORIUM = SECARA
BERAT JENIS (BJ) TANAH
•
B.J. TANAH MINERAL =
2,4 – 2,6 g/cm3
•
B.J. TANAH ORAGANIK =
1,3 – 1,5 g /cm3
SEMAKIN TINGGI KADAR BAHAN
ORGANIK, MAKA BJ TANAH
SEMAKIN RENDAH
B.J. TANAH MINERAL =
2,4 – 2,6 g/cm3
•
B.J. TANAH ORAGANIK =
1,3 – 1,5 g /cm3
•
SEMAKIN TINGGI KADAR BAHAN
UNIT STRUKTUR TANAH
• PEMBENTUKAN STRUKTUR
TERGANTUNG PADA BAHAN MINERAL YG MENGALAMI SEMENTASI OLEH
BAHAN PEREKAT (CEMENTING AGENT),
SEHINGGA TERBENTUK SATUAN STRUKTUR YG DISEBUT AGREGAT
BAHAN-BAHAN YG BERPERAN SEBAGAI BAHAN PEREKAT ANTAR PARTIKEL
ADALAH BAHAN KOLOID TANAH PEMBENTUKAN STRUKTUR
TERGANTUNG PADA BAHAN MINERAL YG MENGALAMI SEMENTASI OLEH
BAHAN PEREKAT (CEMENTING AGENT),
SEHINGGA TERBENTUK SATUAN STRUKTUR YG DISEBUT AGREGAT
• BAHAN-BAHAN YG BERPERAN SEBAGAI
BAHAN-BAHAN KOLOID TANAH
•
KOLOID LEMPUNG
•
KOLOID OKSIDA-OKSIDA BESI (Fe) &
MANGAN (Mn)
•
KOLOID ORGANIK, TERMASUK
MICROBIAL- GUM (SBG HASIL
AKTIVITAS JASAD RENIK/M.O)
BAHAN KAPUR (CaCO
3)
KOLOID LEMPUNG
KOLOID OKSIDA-OKSIDA BESI (Fe) &
MANGAN (Mn)
•
KOLOID ORGANIK, TERMASUK
MICROBIAL- GUM (SBG HASIL
AKTIVITAS JASAD RENIK/M.O)
PED & FRAGMEN
• PED ADALAH AGREGAT PERMANEN YG
TERBENTUK SECARA ALAMIAH YANG DIPISAHKAN OLEH PORI ATAU BIDANG
YANG LEMAH
FRAGMEN ADALAH AGREGAT
PERMANEN ATAU BUATAN YANG TERBENTUK KARENA KEGIATAN
PENGOLAHAN TANAH
PED ADALAH AGREGAT PERMANEN YG
TERBENTUK SECARA ALAMIAH YANG DIPISAHKAN OLEH PORI ATAU BIDANG
YANG LEMAH
• FRAGMEN ADALAH AGREGAT
PERMANEN ATAU BUATAN YANG TERBENTUK KARENA KEGIATAN
KLASIFIKASI STRUKTUR TANAH
•
PED DIBEDAKAN BERDASARKAN
BENTUK & PROSES PENYUSUNAN,
UKURAN & KENAMPAKANNYA
•
BERDASARKAN HAL TSB STRUKTUR
TANAH DIKLASIFIKASIKAN MENURUT
TIPE, KELAS/UKURAN, DERAJAD
STRUKTURNYA
PED DIBEDAKAN BERDASARKAN
BENTUK & PROSES PENYUSUNAN,
UKURAN & KENAMPAKANNYA
•
BERDASARKAN HAL TSB STRUKTUR
TANAH DIKLASIFIKASIKAN MENURUT
TIPE, KELAS/UKURAN, DERAJAD
KLASIFIKASI BERDASAR UKURAN
•
HALUS
•
SEDANG
•
KASAR
SANGAT KASAR
HALUS
SEDANG
•
KASAR
KLASIFIKASI BERDASAR DERAJAD
•
LEMAH
JIKA PED TIDAK TERBENTUK
NYATA & SULIT DIBEDAKAN PD
KONDISI ALAMIAH. JIKA TANAH
DITEKAN ATAU DIUSIK MAKA
PED AKAN MUDAH HANCUR
LEMAH
JIKA PED TIDAK TERBENTUK
NYATA & SULIT DIBEDAKAN PD
KONDISI ALAMIAH. JIKA TANAH
KLASIFIKASI BERDASAR DERAJAD
•
SEDANG =JIKA TERBENTUK PED PD
TANAH YG TIDAK TERUSIK, AGREGAT
NAMPAK TEGAS. PADA TANAH YG
TERUSIK, AGREGAT TIDAK TAMPAK
KUAT = PED TERBENTUK SECARA
ALAMIAH, BERSIFAT TEGUH. JIKA
DIUSIK, SEBAGIAN MASIH NAMPAK
UTUH
SEDANG =JIKA TERBENTUK PED PD
TANAH YG TIDAK TERUSIK, AGREGAT
NAMPAK TEGAS. PADA TANAH YG
TERUSIK, AGREGAT TIDAK TAMPAK
•
KUAT = PED TERBENTUK SECARA
ALAMIAH, BERSIFAT TEGUH. JIKA
DIUSIK, SEBAGIAN MASIH NAMPAK
STABILITAS STRUKTUR
• PENGOLAHAN TANAH MEMPENGARUHI
STRUKTUR TANAH TOP SOIL
• PENGOLAHAN TANAH PD KONDISI
TERLALU BASAH, MERUSAK STRUKTUR TANAH KARENA TERJADI PELUMPURAN
--- AGREGAT TANAH HANCUR
PENGOLAHAN TANAH YG TERLALU
KERING JUGA MERUSAK STRUKTUR TANH PENGOLAHAN TANAH MEMPENGARUHI
STRUKTUR TANAH TOP SOIL
PENGOLAHAN TANAH PD KONDISI
TERLALU BASAH, MERUSAK STRUKTUR TANAH KARENA TERJADI PELUMPURAN
--- AGREGAT TANAH HANCUR
• PENGOLAHAN TANAH YG TERLALU
STABILITAS STRUKTUR
•
PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK
SEPERTI PUPUK KANDANG,
KOMPOS, PUPUK HIJAU, SERTA
KAPUR BERMANFAAT
MEMPERBAIKI STRUKTUR
TANAH
PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK
SEPERTI PUPUK KANDANG,
KOMPOS, PUPUK HIJAU, SERTA
KAPUR BERMANFAAT
STABILITAS STRUKTUR
•
PENGGUNAAN PUPUK KIMIA YG
MENGANDUNG NATRIUM (Na)
TINGGI, HARUS DILAKUKAN
SECARA HATI-HATI TERUTAMA
PADA TANAH LEMPUNGAN,
KARENA TANAH AKAN TERDISPERSI
SEHINGGA MERUSAK STRUKTUR
TANAH
PENGGUNAAN PUPUK KIMIA YG
MENGANDUNG NATRIUM (Na)
TINGGI, HARUS DILAKUKAN
SECARA HATI-HATI TERUTAMA
PADA TANAH LEMPUNGAN,
KARENA TANAH AKAN TERDISPERSI
SEHINGGA MERUSAK STRUKTUR
KLASIFIKASI BERDASAR BENTUK/TIPE
• TIPE LEMPENG = JIKA UKURAN
VERTIKALNYA < UKURAN HORIZONTAL
• TIPE TIANG = JIKA UKURAN VERTIKAL >
DARI UKURAN HORIZONTALNYA.
JIKA BAGIAN ATASNYA BERSUDUT =
TIANG PRISMATIK. JIKA BAG. ATASNYA MEMBULAT = TIANG KOLUMNAR
TIPE LEMPENG = JIKA UKURAN
VERTIKALNYA < UKURAN HORIZONTAL
• TIPE TIANG = JIKA UKURAN VERTIKAL >
DARI UKURAN HORIZONTALNYA.
JIKA BAGIAN ATASNYA BERSUDUT =
KLASIFIKASI BERDASAR BENTUK/TIPE
• TIPE GUMPAL MEMBULAT DAN GUMPAL
MENYUDUT = JIKA UKURAN VERTIKAL DAN HORIZONTALNYA SAMA
TIPE SPEROID/POLYHIDRON (LONJONG) = # GRANULER (TIDAK POROUS) &
# REMAH (PORUS)
TIPE GUMPAL MEMBULAT DAN GUMPAL MENYUDUT = JIKA UKURAN VERTIKAL
DAN HORIZONTALNYA SAMA
• TIPE SPEROID/POLYHIDRON (LONJONG) =
KLASIFIKASI BERDASAR BENTUK/TIPE
APABILA TIDAK MEMBENTUK PED,
MAKA BAHAN TANAH TIDAK
MEMBENTUK STRUKTUR ===
DISEBUT PEJAL / MASSIVE (JIKA
MENYATU)
BERBUTIR TUNGGAL (JIKA
LEPAS-LEPAS)
APABILA TIDAK MEMBENTUK PED,
MAKA BAHAN TANAH TIDAK
MEMBENTUK STRUKTUR ===
•
DISEBUT PEJAL / MASSIVE (JIKA
MENYATU)
•
BERBUTIR TUNGGAL (JIKA
* TANAH BERBUTIR TUNGGAL
ADALAH TANAH YANG DAPAT DIPISAHKAN MENJADI INDIVIDU PARTIKEL PRIMER (DENGAN ATAU
TANPA BAHAN SEMENTASI)
* TANAH MASSIVE ATAU PEJAL
ADALAH TANAH YG DAPAT DIPISAHKAN MENJADI MASSA TUNGGAL YANG
KONSISTENSI TANAH
SIFAT FISIK TANAH YG MERUPAKAN
MANIFESTASI GAYA-2 KOHESI DAN
ADHESI YG BEKERJA DALAM
MASSA TANAH PADA BERBAGAI
TINGKAT KELEMBABAN
SIFAT FISIK TANAH YG MERUPAKAN
MANIFESTASI GAYA-2 KOHESI DAN
ADHESI YG BEKERJA DALAM
MASSA TANAH PADA BERBAGAI
MANIFESTASI TSB. MENCAKUP
•
KETAHANAN TANAH TERHADAP GAYA
BERAT, TEKANAN, TARIKAN,TUSUKAN,
ATAU SIFAT MEKANIK
•
KECENDERUNGAN MASSA TANAH
UNTUK MENDEKAT SATU SAMA LAIN
MAUPUN TERHADAP BENDA LAIN
KETAHANAN TANAH TERHADAP GAYA
BERAT, TEKANAN, TARIKAN,TUSUKAN,
ATAU SIFAT MEKANIK
•
KECENDERUNGAN MASSA TANAH
TANAH PASIR
DALAM KEADAAN KERING,
BERSIFAT LEPAS-LEPAS =====
MAKA JIKA DIBASAHI MENJADI
SEDIKIT AGAK MENGGUMPAL
DALAM KEADAAN KERING,
BERSIFAT LEPAS-LEPAS =====
MAKA JIKA DIBASAHI MENJADI
TANAH LEMPUNG
DALAM KONDISI KERING MENJADI
SANGAT KERAS ====
MAKA
JIKA DIBASAHI MENJADI LEBIH
LUNAK, LEBIH LEKAT
DAN LEBIH LIAT
DALAM KONDISI KERING MENJADI
SANGAT KERAS ====
MAKA
JIKA DIBASAHI MENJADI LEBIH
LUNAK, LEBIH LEKAT
TANAH GELUH
DALAM KONDISI KERING BERSIFAT
GUMPAL & LUNAK, KONDISI
LEMBAB MENJADI
GEMBUR=====
JIKA DIBASAHI
MENJADI AGAK LIAT
TAPI TIDAK LEKAT
DALAM KONDISI KERING BERSIFAT
GUMPAL & LUNAK, KONDISI
LEMBAB MENJADI
GEMBUR=====
JIKA DIBASAHI
MENJADI AGAK LIAT
KESIMPULANNYA ADALAH
SIFAT KERAS, LUNAK, LEKAT, LIAT,
SANGAT TERGANTUNG PADA =
•
TINGKAT KELENGASAN ATAU KADAR
LENGAS TANAH (KERING, LEMBAB,
BASAH)
TEKSTUR TANAHNYA (TERUTAMA
KADAR LEMPUNGNYA)
SIFAT KERAS, LUNAK, LEKAT, LIAT,
SANGAT TERGANTUNG PADA =
•
TINGKAT KELENGASAN ATAU KADAR
LENGAS TANAH (KERING, LEMBAB,
BASAH)
•
TEKSTUR TANAHNYA (TERUTAMA
PERUB. TANAH BASAH M’JADI KERING
•
SAAT BASAH, MASSA TANAH
BERBENTUK CAIRAN KENTAL / PASTA
======
MASSA TANAH DAPAT
MENGALIR OLEH PENGARUH GAYA
BERAT ==
DIKATAKAN TANAH
DALAM KONSISTENSI CAIR
SAAT BASAH, MASSA TANAH
BERBENTUK CAIRAN KENTAL / PASTA
======
MASSA TANAH DAPAT
MENGALIR OLEH PENGARUH GAYA
BERAT ==
DIKATAKAN TANAH
PERUB. TANAH BASAH M’JADI KERING
• JIKA KADAR AIR BERKURANG, SIFAT CAIR
TANAH BERKURANG SAMPAI MENJADI MASSA TANAH YG DAPAT DIGUMPALKAN
MENJADI BERBAGAI BENTUK YG TIDAK AKAN BERUBAH MESKIPUN GAYA
PEMBENTUKNYA SUDAH TIDAK BEKERJA
LAGI == DIKATAKAN KONSISTENSI
PLASTIS
JIKA KADAR AIR BERKURANG, SIFAT CAIR TANAH BERKURANG SAMPAI MENJADI MASSA TANAH YG DAPAT DIGUMPALKAN
MENJADI BERBAGAI BENTUK YG TIDAK AKAN BERUBAH MESKIPUN GAYA
PEMBENTUKNYA SUDAH TIDAK BEKERJA
LAGI == DIKATAKAN KONSISTENSI
BATAS CAIR (BC)
• BATAS ANTARA KONSISTENSI CAIR DAN
KONSISTENSI PLASTIS
• BATAS DIMANA MASSA TANAH TIDAK
LAGI DAPAT MENGALIR OLEH GAYA BERAT, TAPI MASIH DAPAT MELUNCUR
JIKA DIKENAI GAYA PENGGERAK
PENENTUAN BATAS CAIR DG CAWAN CASSAGRANDE
BATAS ANTARA KONSISTENSI CAIR DAN KONSISTENSI PLASTIS
BATAS DIMANA MASSA TANAH TIDAK LAGI DAPAT MENGALIR OLEH GAYA BERAT, TAPI MASIH DAPAT MELUNCUR
JIKA DIKENAI GAYA PENGGERAK
• PENENTUAN BATAS CAIR DG CAWAN
BATAS LEKAT (BL)
•
JIKA KANDUNGAN AIR PADA BATAS
CAIR DIKURANGI MAKA DICAPAI
BATAS LEKAT
•
YAITU BATAS DIMANA KANDUNGAN
LENGAS PADA SAAT MASIH KERING
DIBASAHI SECARA PERLAHAN MAKA
TANAH AKAN MULAI MELEKAT PADA
LOGAM
JIKA KANDUNGAN AIR PADA BATAS
CAIR DIKURANGI MAKA DICAPAI
BATAS LEKAT
•
YAITU BATAS DIMANA KANDUNGAN
LENGAS PADA SAAT MASIH KERING
DIBASAHI SECARA PERLAHAN MAKA
TANAH AKAN MULAI MELEKAT PADA
BATAS GULUNG (BG)
• MAKIN KERING TANAH, MAKA SIFAT
PLASTIS TANAH MAKIN BERKURANG SAMPAI PADA BATAS DIMANA TANAH
KEHILANGAN SIFAT PLASTISNYA
KONDISI INI DISEBUT BATAS GULUNG YAITU KANDUNGAN LENGAS SAAT SIFAT
LIAT MULAI TERASA HINGGA TANAH
MULAI DPT DIBENTUK SESUAI KEHENDAK MAKIN KERING TANAH, MAKA SIFAT
PLASTIS TANAH MAKIN BERKURANG SAMPAI PADA BATAS DIMANA TANAH
KEHILANGAN SIFAT PLASTISNYA
• KONDISI INI DISEBUT BATAS GULUNG
• YAITU KANDUNGAN LENGAS SAAT SIFAT
LIAT MULAI TERASA HINGGA TANAH
BATAS BERUBAH WARNA (BBW)
• DLM KEADAAN SETENGAH PADAT TANAH
BERSIFAT GEMBUR ATAU REMAH JIKA
DIOLAH = JIKA DIKERINGKAN TANAH
MENJADI PADAT== BATAS PERUBAHAN
INI DISEBUT BATAS BERUBAH WARNA BATAS PADA SAAT WARNA TANAH MULAI
BERUBAH DR GELAP MENJADI LEBIH MUDA KARENA HILANGNYA AIR DARI
PORI-2 TANAH YG LALU DIISI UDARA
DLM KEADAAN SETENGAH PADAT TANAH BERSIFAT GEMBUR ATAU REMAH JIKA
DIOLAH = JIKA DIKERINGKAN TANAH
MENJADI PADAT== BATAS PERUBAHAN
INI DISEBUT BATAS BERUBAH WARNA
• BATAS PADA SAAT WARNA TANAH MULAI
BERUBAH DR GELAP MENJADI LEBIH MUDA KARENA HILANGNYA AIR DARI
ANGKA ATTERBERG
•
ADALAH BATAS CAIR, BATAS LEKAT,
BATAS GULUNG, BATAS BERUBAH
WARNA
•
MERUPAKAN % ASE BERAT LENGAS
TANAH YANG DIUKUR PADA SAAT
TANAH MENGALAMI PERUBAHAN
KONSISTENSI
ADALAH BATAS CAIR, BATAS LEKAT,
BATAS GULUNG, BATAS BERUBAH
WARNA
•
MERUPAKAN % ASE BERAT LENGAS
TANAH YANG DIUKUR PADA SAAT
TANAH MENGALAMI PERUBAHAN
APLIKASI ANGKA-2 ATTERBERG
UNTUK MENGHITUNG NILAI =
•
JANGKA OLAH TANAH = BL – BG
•
INDEKS PLASTISITAS = BC - BG
SURPLUS = BL - BC
PERSEDIAAN AIR MAKSIMUM =
BC - BBW
UNTUK MENGHITUNG NILAI =
JANGKA OLAH TANAH = BL – BG
•
INDEKS PLASTISITAS = BC - BG
•
SURPLUS = BL - BC
•
PERSEDIAAN AIR MAKSIMUM =
JANGKA OLAH TANAH
• MAKIN BESAR JANGKA OLAH TANAH,
MAKIN MUDAH TANAH DIOLAH
• PADA LAHAN KERING, BG MERUPAKAN
BATAS KANDUNGAN LENGAS TANAH YG MUDAH DIOLAH
TANAH DG KADAR LENGAS DI ATAS BG,
TANAH MENJADI PLASTIS STRUKTUR
TANAH MUDAH RUSAK JIKA DIOLAH MAKIN BESAR JANGKA OLAH TANAH,
MAKIN MUDAH TANAH DIOLAH
PADA LAHAN KERING, BG MERUPAKAN BATAS KANDUNGAN LENGAS TANAH YG
MUDAH DIOLAH
• TANAH DG KADAR LENGAS DI ATAS BG,
TANAH MENJADI PLASTIS STRUKTUR
