Be A Trouble Maker or Problem Solver Youth?
Posisi pemuda tidak bisa dipandang hanya sebelah mata. Pemuda adalah salah satu penyalur estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Di tangan pemuda lah dunia bisa berubah. Pemuda lah yang akan melanjutkan baik buruknya suatu bangsa. Pemuda sebagai
icon suatu bangsa yang mampu merubah keadaan bangsa. Selain itu, pemuda juga sebagai
agent of change dan iron stock bagi suatu bangsa. Wajar saja bila pemuda sebagai salah satu sasaran yang ditunjuk banyak media. Pemuda sebagai penentu peradaban. Pemuda sebagai penentu masa depan bangsa. Tak berlebihan jika peran sentral mereka diatur pemerintahan dalam undang-undang nomor 40/2009 tentang kepemudaan. Bahwa peran pemuda sangat besar sekali bagi suatu bangsa. Karakter kaum muda yang labil sebagai bagian proses pencarian jati diri, menjadi alasan kuat bagi pihak media untuk menawarkan berbagai gaya hidup modern.
Namun, apa yang terjadi pada pemuda zaman sekarang. Banyaknya media-media yang menyuguhkan hal-hal negatif yang harusnya tidak layak untuk ditonton. Seperti maraknya video porno yang mudah diakses, majalah-majalah dewasa, bahkan budaya barat yang diimpor lewat sinetron dan film. Selain itu juga media lainnya yang sudah menjadi kiblat bagi para pemuda masa kini. Hasilnya sudah bisa ditebak, seks bebas merajalela, pemakai dan pengedar narkoba semakin banyak. Lihatlah apa yang terjadi di tengah-tengah kita akibat dari media tersebut. Puluhan pelajar di Kendal Jawa Tengah, ditangkap di hotel setelah menyelesaikan ujian nasional (UN). Diduga mereka berada di hotel melakukan zina dengan pasangan masing-masing. Pesta seks, narkoba, minum-minuman keras, kerap dilakukan para generasi ini setelah melaksanakan UN. Ini yang terungkap, tentu banyak lagi yang belum terungkap.
dalam proses kedewasaan saja sudah berani mulai melakukan hal-hal seperti itu, apa jadinya nanti jika mereka sudah lebih dewasa?
Mereka adalah para calon pemuda penerus bangsa yang nantinya akan memegang kendali baik buruknya bangsa ini. tidak hanya itu, kota yang berbasis Islam pun tak lagi menunjukkan ke Islamannya. Kota yang terkenal dengan seribu santrinya di daerah Jawa Timur yaitu Jember. Jember merupakan salah satu kota yang terkenal dengan agama islamnya yang kental. Namun, apa yang trjadi dengan kota santri ini, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jember, tahun 2012 jumlah ODHA tercatat sebanyak 822 orang, kemudian tahun 2013 naik menjadi 1.118 orang. Sampai dengan Juni tahun 2014 tercatat 1.335 orang. Dengan jumlah tersebut, Jember masuk dalam zona merah HIV-AIDS di Jawa Timur. Tidak hanya itu, sedikitnya 6 pelajar (SMA) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dinyatakan positif terpapar virus HIV/AIDS stadium tiga. Koordinator Klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember Justina Evi Tyaswati mengatakan temuan tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan tim dokter pada Maret-Mei 2014. Lalu yang menjadi korbannya adalah sebanyak 49 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, positif terinfeksi virus mematikan HIV/AIDS. Bahkan kota yang terkenal dengan islamnya, belum tentu jadi kota yang tidak ada masalah dengan pemudanya.
Tentu saja bobroknya kondisi pemuda seperti ini tidak diinginkan. Apakah mungkin dengan memahami kondisi para generasi yg seperti ini, kita masih bisa tertawa terbahak-bahak sedangkan generasinya kini sedang terpuruk. Malu lah kita sebagai muslim, bila yang kita lihat hanya perbuatan yang justru menghantarkan pada kehinaan dunia akhirat. Pacaran, mabuk-mabukkan, tawuran, berjudi, narkoba, dan lain sebagainya. Berangkat dari kondisi kaum muda –yang bagian dari kaum muslimin- yang terpuruk. Kita sebagai saudara muslim harus saling menasehati. Nah, untuk itu wahai pemuda bagi kita yang masih dalam zona aman, sudah semestinya kita mendakwahkan Islam kepada mereka. Mengajak para generasi menuju jalan kebenaran. Dimana jalan yang di ridho’i Allah dan Rasulullah SAW.
alergi kepada aturan yang syar’i sehingga menghasilkan generasi yang rusak secara pemikiran dan tingkah laku.
Generasi muslim telah mengalami problematika secara struktural dan mendasar sehingga berdampak kepada permasalahan cabang yang saat ini mereka hadapi. Sistem sekuler telah menghipnotis para generasi muda tanpa terkecuali generasi terbaik yakni muslim. Di era globalisasi mereka menularkan Virus F4 yakni Food , Fun , Fashion , dan Film yang telah menembus rusuk pemikiran generasi muslim saat ini sehingga kaum muslim kehilangan identitasnya sebagai khairu ummah (ummat terbaik).
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan memuliakan para pemuda, al-Qur’an pun menceritakan potret pemuda yang mempunyai pendirian yang benar dalam menegakkan Tauhid. Di dalam al-Qur’an banyak membicarakan para pemuda yang telah mengukir prestasi dalam berbagai keutamaan, antara lain adalah Isma’il yang telah mengorbankan dirinya untuk dipotong lehernya karena taat pada Allah dengan penuh kesadaran. Dalam al-Qur’an surah Al-Kahf ayat 18, meceritakan tentang kisah ashaabul kahfi yaitu kelompok pemuda yang beriman kepada Allah SWT dan meninggalkan mayoritas kaumnya yang menyimpang dari agama Allah SWT. Allah SWT menyelamatkan para pemuda tersebut dan menidurkan mereka selama 309 tahun hingga berakhirnya rezim kafir menjadi rezim beriman.
Tidak hanya itu, dalam surah Al Buruj, dalam surah ini menceritakan kisah pemuda yang tegar dalam keimanannya kepada Allah SWT sehingga menyebabkan banyak masyarakatnya yang beriman dan membuat murka penguasa sehingga ratusan orang dibinasakan dengan diceburkan ke dalam parit berisi api yang bergejolak. Selain itu, al-Qur’an juga menceritakan pemuda lain kepada kita, yaitu Nabi Yusuf as. Ia ditawari oleh seorang wanita cantik untuk melakukan hubungan biologis, yang seandainya ia mau melakukannya tidak ada sesuatupun dapat menghalanginya. Namun, Nabi Yusuf menolak ajakan tersebut dan lebih memilih hidup mendekam di penjara semata-mata karena Allah SWT. Mayoritas orang-orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullah SAW adalah para pemuda seperti Abu Bakar masuk Islam pada umur 32 tahun, Umar ra 35 tahun, Ali ra 9 tahun, Utsman ra 30 tahun, dan masih banyak lagi. Dari sini pun dapat disimpulkan bahwa posisi pemuda sangat besar sekali, apalagi dalam kehidupan sekarang ini.
hura-hura dan tidak ada manfaatnya. Melainkan Islam sangat menaruh harapan besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dakwah Islam. Dari pentingnya peran pemuda Islam, pemuda harus menjadi generasi yang bekerja dan aktif berdakwah. Dalam ayat al-Qur’an pun dijelaskan, wajibnya umat Islam untuk berdakwah.
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (TQS. Al-Imron : 104 )
Melalui ayat tersebut Allah SWT memerintahkan umat Islam agar di antara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan apabila terdapat kemungkaran, perpecahan, dan pelanggaran terhadap syariah, sekalipun urusan tersebut memang diwajibkan pula atas setiap individu dari umat Islam. Dengan jalan mengajak dan menyeru manusia untuk melakukan kebajikan, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan terkait golongan tersebut. Adh Dhahhak mengatakan mereka adalah para sahabat yang terpilih, para mujahidin yang terpilih, dan para ulama. Abu Ja’far Al-Baqir meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. membacakan firman-Nya: “Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan”. Kemudian beliau SAW bersabda: “yang dimaksud dengan kebajikan ini ialah mengikuti Al-Qur’an dan Sunnahku” Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih. Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya. Dan jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika masih tidak mampu juga, maka dengan hatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim).
Hal yang sama juga disebutkan dalam al-quran bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik:
ههلللابه ننوننمهؤؤتنون رهكننمنلؤا نهعن ننوؤهننؤتنون فهورنعؤمنلؤابه ننورنمنأؤتن سهانلنلله تؤجنرهخؤأن ةةملنأن رنيؤخن مؤتننكن
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran: 110)
nilai-nilai Islam secara utuh bagi masyarakat, yaitu: mereka mejadi generasi yang hidup qalbunya karena senatiasa dekat dengan al-Qur’an, dan tenang dengan dzikurullah, bukan generasi yang berhati batu akibat jauh dari nilai-nilai Islam, ataupun generasi mayat yang tidak bermanfaat tetapi menebar bau busuk kemana-mana. Dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, para pemuda harus sabar dan terus berjuang menegakkan Islam, hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan terasa ringan dan mudah disolusi. Dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah keridhoan manusia maka akan terasa berat, tetapi jika ukurannya keridhoan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini. Rasulullah bersabda :“ Sebaik-baik manusia yang pandai diantara mereka dan paling bertakwa di antara mereka, dan menyuruh mengerjakan yang ma’ruf, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, menyambung tali silahturahim. (HR. Imam Ahmad)
Dalam perkembangan zaman, kini pemuda dihadapkan pada kondisi dan tantangan besar, bukan lagi tantangan perang terhadap penjajah, namun tantangan untuk mampu meraih perkembangan teknologi yang begitu pesat. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini tentu saja membawa manfaat yang sangat besar, namun ternyata manfaat tersebut sama besarnya dengan pengaruh negatif yang bisa saja terjadi. Sebagai umat Islam, kemajuan teknologi bukanlah hal yang dapat membatasi peran kita untuk berdakwah. Meskipun mau atau tidak, siap atau tidak, perkembangan teknologi akan menjadi bagian kehidupan yang tak bisa lagi dilepaskan. Dimana saja kita berada, pengaruh perkembangan teknologi telah menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan. Maka tak ada jalan untuk menghindar, kini yang penting adalah memikirkan uslub (cara) yang tepat untuk dapat bersahabat dan menaklukkan teknologi yang ada sebagai wasilah (sarana) dakwah. Di sini peran pemuda Islam diharapkan mampu memaksimalkan segala bentuk perkembangan tersebut untuk perkembangan dakwah Islam.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: waktu MUDAmu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kekafiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu” (HR. Al-Hakim )
Nama : Ani Sumiatun
TTL : Nganjuk, 7 November 1995
Jurusan : Sastra Sejarah
Semester : 4
Nim : 130110301046
Daftar Bacaan
Buku
Al-Qur’an dan terjemahan
Light Up Your Life oleh Luky dan Hafidz Udah Putusin Aja oleh Ustadz Felix Siauw
Sobat Temukanlah Hidupmu oleh dr. Faizatul Rasyidah
Website/Blog
Nasihathidup.com Fikarlom.com
marnooke.blogspot.com TRIBUNEWS.COM Tempo.Com
SuaraPembaharuan.com
Tabloid
