commit to user
PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK KEBIJAKAN FINANSIAL DENGAN
METODE THREE STAGE LEAST SQUARE
oleh
TITIK PURWANTI
M0107062
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
commit to user
iii
ABSTRAK
Titik Purwanti, 2012. PERSAMAAN SIMULTAN UNTUK
KEBIJAKAN FINANSIAL DENGAN METODE THREE STAGE LEAST SQUARE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.
Masalah agensi terjadi akibat adanya konflik kepentingan antara pihak pemilik perusahaan dengan manajer. Masalah agensi dapat dikurangi dengan penentuan kebijakan finansial. Kebijakan finansial yang digunakan adalah peningkatan kepemilikan manajerial dan peningkatkan rasio pembayaran hutang (leverage). Terdapat hubungan simultan antara kepemilikan manajerial dengan leverage, sehingga dapat dibuat persamaan simultan. Ciri unik dari persamaan simultan adalah variabel dependen dalam satu persamaan bisa muncul lagi sebagai variabel independen dalam persamaan lain. Oleh karena itu, dalam persamaan simultan dikenal variabel endogen dan variabel predetermined. Estimasi parameter pada persamaan simultan diselesaikan dengan three stage least squares (3SLS).
Tujuan penelitian ini adalah menentukan variabel yang signifikan terhadap kebijakan finansial dan menentukan persamaan simultan dengan metode 3SLS. Hasil dari penelitian ini diperoleh persamaan simultannya adalah
dengan adalah kepemilikan manajerial. adalah leverage. adalah
profitabilitas. adalah structure of asset. adalah corporate ownership dan
adalah kuadrat dari kepemilikan manajerial.
commit to user
iv
ABSTRACT
Titik Purwanti, 2012. SOLUTION OF SIMULTANEOUS EQUATION
FOR FINANCIAL POLICY WITH THREE STAGE LEAST SQUARE METHOD. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University.
Agency problem occurs because of the conflict of interest between the owner of the company with the manager. Agency problem can be reduced by determination of financial policy. Financial policy used is managerial ownership increasing and debt ratio (leverage) increasing. There is a simultaneous relationship between managerial ownership with leverage, so it can be formed simultaneous equations. Unique characteristics of simultaneous equations is the dependent variable in the equation may appear again as another independent variable in the equation. Therefore, in a subsequent simultaneous equations is known endogenous variables and predetermined variables. Estimation of parameters in simultaneous is solved by three stage least squares (3SLS).
The purpose of this study determines the significant variables on financial policy and the simultaneous equations with 3SLS method. The results obtained by simultaneous equation is
with is managerial ownership. is leverage. is profitabilitas. is structure of asset. is corporate ownership and is square of managerial ownership.
commit to user
v
MOTO
Semangat dan ketekunan menundukkan semua hal.
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini
,
penulis persembahkan untuk
kedua orang tua saya tercinta
dan
adik saya Dwi purwanto
Atas kasih sayang dan pengorbanan mereka yang tak terhingga
,
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Ibu Dr. Sri Subanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, serta nasehat, kritik dan saran kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Supriyadi Wibowo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, perbaikan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
3. Nina dan mbak Ratna yang telah membantu penulis dalam mencari
referensi.
4. Seluruh teman-teman di Jurusan Matematika FMIPA UNS angkatan 2007,
atas kerjasama dan motivasi yang telah diberikan saat penulis menghadapi
kendala dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, Juli 2012
commit to user
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 3
2.1.2 Variabel Endogen dan Variabel Predetermined ... 5
2.1.3 Model Regresi... 7
2.1.4 Metode Kuadrat Terkecil ... 8
2.1.5 Persamaan Simultan ... 8
2.1.6 Reduced Form... 9
2.1.10 Uji Simultan ... 9
2.1.11 Identifikasi Model... 10
2.1.12 Three Stage Least Square ... 13
2.2. Kerangka Pemikiran ... 16
I. METODE PENELITIAN 17
II. PEMBAHASAN 19
commit to user
ix
4.2. Persamaan Kepemilikan Manajerial dan Leverage ... 20
4.3. Persamaan Simultan ... 20
4.4. Estimasi Parameter Three Stage Least Square ... 21
2.4.1. Reduced Form Kepemilikan Manajerial dan Leverage ... 21
2.4.2. Uji Simultan dan Identifikasi Model ... 22
2.4.3. Tahap Pertama : Koefisien Reduced Form ... 24
2.4.4. Tahap Kedua : Metode Two Stage Least Square ... 25
2.4.5. Tahap Ketiga : Metode Three Stage Least Square ... 27
4.5. Hubungan Simultan Kepemilikan Manajerial Dan Leverage... 31
III. PENUTUP 32
5.1. Kesimpulan ... 32
5.2. Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 35
commit to user
x
DAFTAR TABEL
4.1. Koefisien-Koefisien Persamaan Struktural ... 24
4.2. Koefisien Reduced Form Kepemilikan Managerial... 25
4.3.Koefisien Reduced Form Leverage ... 25
4.4.Estimasi Parameter Tahap Kedua Kepemilikan Manajerial... 26
4.5.Estimasi Parameter Tahap Kedua Leverage... 26
4.6.Estimasi Parameter Tahap Ketiga Kepemilikan Manajerial .... 28
4.7.Estimasi Parameter Tahap Ketiga Leverage... 28
4.8.Estimasi Parameter 3SLS Kepemilikan Manajerial... 29
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Sartono (2001) menyatakan masalah agensi adalah masalah yang terjadi
akibat adanya konflik kepentingan antara pihak pemilik perusahaan (principal)
dengan pihak manajer (agent). Hal ini karena perbedaan kepentingan antara
keduanya. Selain itu, masalah agensi dapat pula akibat adanya informasi tidak
simetri antara pemilik perusahaan dan manajer. Masalah agensi menyebabkan
ketidakefisienan dalam proses pembuatan kebijakan, khususnya dalam pembuatan
kebijakan finansial. Kebijakan finansial adalah keputusan yang berkaitan dengan
penetapan sumber dana dan penetapan pembelanjaan yang terbaik. Kebijakan
finansial dapat dinyatakan oleh hutang dan presentase jumlah saham. Jensen and
Meckling (1976) menyatakan masalah agensi dapat dikurangi dengan peningkatan
kepemilikan manajerial (insider ownership) dan tindakan membatasi diri
(bonding) oleh manajer. Mekanisme bonding dilakukan dengan meningkatkan
rasio pembayaran hutang (leverage). Peningkatan kepemilikan manajerial
dilakukan untuk meningkatkan keselarasan kepentingan antara manajer dengan
pemilik perusahaan. Sedangkan peningkatan leverage membatasi keinginan
manajer untuk menggunakan aliran kas bebas (free cash flow) yang berlebihan.
Dalam penelitian ini dilakukan pengkajian ulang pada variabel
kepemilikan manajerial dan leverage. Menurut penelitian yang dilakukan Jensen
et al. (1992), variabel kepemilikan manajerial dan leverage cenderung dipilih
secara simultan untuk mengurangi masalah agensi. Penelitian lainya telah
dilakukan Fuad (2006) membuktikan bahwa untuk trade-off kebijakan finansial
(leverage dan struktur kepemilikan) dapat digunakan untuk mengurangi masalah
agensi. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui ada hubungan simultan antara
kepemilikan manajerial dan leverage, sehingga dapat dibentuk persamaan
simultan pada kedua variabel tersebut.
Menurut Gujarati (2004) dalam model persamaan simultan terdapat lebih
commit to user
2
model persamaan simultan adalah variabel dependen satu persamaan bisa muncul
lagi sebagai variabel independen dalam persamaan lain dari sistem. Ada hubungan
dua arah tersebut membuat penggunaan nama variabel independen dan variabel
dependen menjadi meragukan. Dalam persamaan simultan digunakan penamaan
variabel endogen dan variabel predetermined. Salah satu metode yang biasa
digunakan untuk mengestimasi dari persamaan tunggal adalah metode ordinary
least aquare (OLS). Pada persamaan simultan terdapat korelasi antara variabel
endogen dengan galat acak persamaan, sehingga OLS tidak dapat digunakan pada
persamaan simultan. Hal ini dikarenakan OLS tidak mampu memberikan penaksir
yang bersifat tak bias dan konsisten. Terdapat dua pendekatan untuk
mengestimasi parameter pada sistem persamaan simultan. Pertama, metode
persamaan tunggal contohnya the method of instrumental variables (IV) dan two
stage least square (2SLS). Kedua, metode sistem contohnya three stage least
squares (3SLS).
Penelitian ini mengkaji ulang penelitian Fuad (2006) pada kepemilikan
manajerial dan leverage dengan persamaan simultan menggunakan metode 3SLS
dan menggunakan data panel. Menurut Baltagi (2005), data panel merupakan data
gabungan antara data cross section dan time series. Data panel memiliki
kelebihan, yaitu mengatasi heterokedastisitas, meminimalkan bias, memberikan
commit to user
3
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat disusun perumusan
masalah yaitu
1. variabel apa yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan
keputusan finansial dalam masalah agensi?
2. bagaimana menentukan persamaan simultan untuk kebijakan finansial
menggunakan metode 3SLS dalam masalah agensi?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. menentukan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap
pengambilan keputusan finansial dalam masalah agensi,
2. menentukan persamaan simultan pada kebijakan finansial menggunakan
metode 3SLS dalam masalah agensi.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menambah pemahaman
mengenai penerapan metode 3SLS dalam mengestimasi parameter pada
persamaan simultan.
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan
pustaka berisi penelitian-penelitan yang dilaksanakan dan digunakan sebagai
dasar dilaksanakannya penelitian ini, serta teori-teori penunjang berisi
definisi-definisi yang digunakan dalam pembahasan. Sedangkan kerangka pemikiran
berisi alur pemikiran dalam penulisan skripsi ini.
2.1TINJAUAN PUSTAKA
Jensen et al (1992) menguji pengaruh kepemilikan manajerial, dividen
dan leverage pada perusahaan publik dari berbagai sektor di Amerika Serikat.
Penelitian tersebut menyatakan leverage merupakan fungsi dari kepemilikan
manajerial, dividen, resiko bisnis, profitabilitas, dan pengembangan aset tetap.
Di mana terdapat hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dengan
leverage, hasil ini mengindikasikan peningkatan kepemilikan manajerial bisa
menggantikan peranan hutang dalam mengurangi agency cost. Di Indonesia,
terdapat penelitian yang dilakukan oleh Harjito dan Nurfauziah (2006),
menyimpulkan hubungan saling menggantikan antara leverage dan kepemilikan
manajerial dalam perananan pengawasan masalah agensi tidak sepenuhnya
terjadi di Indonesia. Dalam penelitiannya, digunakan metode two stage least
squre (2SLS). Penelitian tersebut menyatakan hubungan antara kedua variabel
mekanisme pengawasan tersebut ditunjukkan dengan hubungan negatif. Tetapi
meskipun terdapat hubungan negatif, tetapi secara statistik tidak signifikan.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, digunakan beberapa teori yang
mendukung adanya hubungan simultan antara variabel kepemilikan manajerial
commit to user
5
2.1.1 Teori Agensi
Teori keagenan (agency theory) merupakan teori yang mendasari praktik
bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori
ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini
menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang
(principal) yaitu pemilik perusahaan dengan pihak yang menerima wewenang
(agent) yaitu manajer, dalam ben nexus of
(Sartono,2001)
Jensen and Meckling (1976) menyatakan teori keagenan adalah
permasalahan keagenan yang ditandai dengan adanya perbedaan kepentingan dan
informasi yang tidak lengkap (asymmetry information) antara pemilik perusahaan
dengan agen. Perbedaan kepentingan ini dikarenakan kemungkinan bahwa agen
tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. Oleh karena
itu, perlu adanya suatu mekanisme pengawasan untuk meminimumkan konflik
kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.
Jensen and Meckling (1976) menyatakan bahwa salah satu mekanisme
pengawasan masalah agensi adalah struktur kepemilikan manajerial dan
peningkatan rasio pembayaran hutang (leverage). Peningkatan kepemilikan
manajerial bermanfaat untuk meningkatkan keselarasan kepentingan antara
manajer dengan pemilik perusahaan. Struktur kepemilikan juga digunakan sebagai
alat penilaian oleh investor untuk menginvestasikan dananya di suatu perusahaan.
Sedangkan peningkatan leverage dapat mengurangi masalah agensi karena aliran
kas bebas (free cash flow) yang berlebihan dapat dikurangi. Penurunan aliran kas
menyebabkan berkurangnya uang yang ada pada manajer. Keadaan ini akan
membatasi keinginan manajer menggunakan aliran kas untuk menambah
pendapatan mereka dan melakukan investasi yang berlebihan.
2.1.2 Variabel Endogen dan Variabel Predetermined
Berdasarkan pada penelitian Fuad (2006) terdapat hubungan simultan
antara kepemilikan manajerial dan leverage, sehingga dipilih beberapa variabel
commit to user
6
penamaan variabel yang akan digunakan dalam persamaan simultan terbagi atas
dua variabel. Pertama variabel endogen adalah variabel yang besarnya ditentukan
di dalam model, dan variabel predertermined (eksogen dan lag endogen) adalah
variabel yang nilainya ditetapkan sebelumnya, tidak melalui model dan
merupakan variabel yang hanya mempengaruhi variabel yang lain. (Gujarati,
2004).
Berikut definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini
1. variabel endogen
a. Kepemilikan Manajerial (insider ownership)
Kepemilikan manajerial, diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan
saham yang dimiliki oleh manajer. Kepemilikan manajerial adalah
pemegang saham yang berasal dari pihak manajemen yang secara aktif
ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan
Komisaris).
b. Ratio Pembayaran Hutang (leverage)
Leverage merupakan aspek resiko perusahaan. Menunjukkan sampai
seberapa besar perusahaan menggunakan hutang dalam struktur
modalnya. Leverage dirumuskan sebagai perbandingan antara total
hutang jangka panjang dengan total asset.
2. Variabel predetermined
Variabel predetermined pada penelitian ini untuk lag endogen adalah
kepemilikan manajerial dan kebijakan hutang. Sedangkan variabel eksogen
yang dipilih ialah
a. Profitabilitas (return of assets)
Tingkat profitabilitas masa lalu dari suatu perusahaan haruslah merupakan
penentu atau determinan penting atas struktur modal perusahaan yang
bersangkutan. ROA dirumuskan dengan membagi antara earning after tax
dengan total aktiva.
b. Ukuran Perusahaan (size)
Ukuran perusahaan merupakan suatu ukuran perusahaan. Apakah
tergolong perusahaan kecil, sedang atau besar. Ukuran perusahaan dapat
commit to user
7
c. Structure of asset
Structure of asset menunjukkan stuktur aset suatu perusahaan serta
menggambarkan sebagian jumlah asset yang dapat dijadikan jaminan
(collateral value of assets) sehingga mempengaruhi pembiayaan. Structure
of asset dirumuskan dengan the logarithm of fix asset.
d. Corporate Ownership
Corporate ownership diukur sesuai dengan jumlah kumulatif presentase
kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan lain .
2.1.3 Model Regresi
Cara untuk memodelkan hubungan antara dua atau lebih variabel adalah
dengan model regresi linier. Bentuk model regresi linier yang memiliki satu
variabel independen yaitu , menurut Neter et al. (1996) adalah
Dengan merupakan galat acak persamaan dan diasumsikan
Jika adalah variabel independen, adalah
parameter yang tidak diketahui dan adalah variabel dependen dari suatu model
regresi, maka model regresi linier berganda dapat ditulis
Dalam bentuk matriks, model regresi dapat sebagai
dengan
.
adalah vektor kolom variabel dependen, adalah matriks dari
variabel independen, adalah vektor kolom dari parameter yang tidak
commit to user
8
2.1.4 Metode Kuadrat Terkecil
Salah satu metode estimasi adalah metode kuadrat terkecil (MKT).
Menurut Pindyck (1998), MKT diperoleh dengan meminimumkan jumlah kuadrat
galat diperoleh dari nilai estimasi untuk sebagai berikut.
,
dengan dan
adalah vektor kolom dari galat acak. adalah vektor kolom nilai
taksiran variabel dependen diperoleh
Selanjutnya, karena dan keduanya scalar dan sama. Estimasi MKT
dapat dibentuk dengan meminimalkan J sebagai berikut.
sehingga diperoleh estimasi MKT
2.1.5 Persamaan Simultan
Persamaan simultan adalah persamaan yang terdapat lebih dari satu
persamaan regresi, di mana antara persamaan satu dengan lainnya saling
bergantung. Berbeda dengan persamaan tunggal, dalam persamaan simultan
estimasi parameternya tidak dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan informasi
pada persamaan lainnya.
Menurut Gujarati (2004) persamaan simultan menjelaskan hubungan dua
arah antara variabel-variabelnya. Adanya hubungan dua arah tersebut membuat
penggunaan nama variabel independen dan variabel dependen pada persamaan
simultan menjadi diragukan. Penamaan yang digunakan untuk variabel-variabel
persamaan simultan adalah variabel endogen dan variabel predetermined.
Menurut Jensen et al (1992) contoh persamaan simultan adalah
fungsi leverage , (2.1)
commit to user
9
dengan variabel endogen yaitu adalah variabel leverage dan adalah
variabel dividen. Sedangkan variabel eksogen yang diambil adalah adalah
variabel resiko bisnis, adalah variabel profit, adalah variabel jumlah aktiva
tetap, adalah variabel investasi, dan , adalah galat acak.
2.1.6 Reduced Form
Reduced form adalah persamaan yang variabel endogennya hanya
dipengaruhi variabel eksogen dan gangguan stokastik. Gujarati (2004), reduced
form menyajikan variabel-variabel endogen sebagai fungsi dari variabel-variabel
predetermined. Misalkan pada persamaan simultan (2.1) dan (2.2), reduced form
dibentuk dengan mensubsitusikan persamaan (2.1) ke dalam persamaan (2.2)
sehingga diperoleh
Koefisien- koefisien persamaan (2.3) dimisalkan sebagai berikut
sehingga diperoleh persamaan
. (2.4)
2.1.7 Uji Simultan (Hausman Test)
Menurut Gujarati (2004) simultan variabel endogen berkorelasi dengan
galat. Lebih lanjut Gujarati (2004) mengatakan bahwa jika tidak terdapat
hubungan simultan, ordinary least square (OLS) akan menghasilkan estimasi
parameter yang tak bias dan konsisten. Oleh karena itu, uji simultan dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel endogen dengan galak
commit to user
10
Uji simultan dapat ditunjukkan misalnya pada persamaan (2.4) dapat
dilakukan prosedur dua langkah sederhana. Pertama, regresikan persamaan (2.4)
dengan OLS dan didapatkan
. (2.5)
Kemudian persamaan (2.5) disubsitusikan ke dalam persamaan (2.2), diperoleh
(2.6)
Kedua, subsitusikan (2.6) pada persamaan (2.1) dan dilakukan OLS sehingga
diperoleh
Selanjutya diuji hipotesis untuk mengetahui apakah berpengaruh signifikan
atau tidak terhadap persamaan (dengan asumsi semua variabel lainnya
konstan).
Uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh terhadap persamaan ,
sebagai berikut
( parameter tidak signifikan terhadap )
( parameter signifikan terhadap )
dengan digunakan uji statistik, jika maka ditolak artinya
parameter signifikan terhadap . Sehingga dapat dikatakan terdapat korelasi
antara dengan galat acak persamaan (2.2).
2.1.8 Identifikasi Model
Tujuan identifikasi model adalah untuk mengetahui apakah estimasi
parameter dapat dilakukan melalui persamaan reduced-form dari sistem
persamaan simultan. Jika estimasi persamaan simultan dapat diperoleh dari
reduced form maka persamaan simultan tersebut dikatakan identified. Menurut
Gujarati (2004) suatu persamaan yang identified dapat berupa justidentified
ataupun overidentified. Persamaan dikatakan justidentified apabila terdapat satu
nilai unik dari persamaan simultan dan dikatakan overidentified apabila diperoleh
lebih dari satu nilai unik.
commit to user
11
1. Berdasarkan persamaan (2.1) dan (2.2), dimusalkan M adalah banyaknya
variabel endogen dalam sistem persamaan simultan akan diidentifikasikan,
dan m adalah banyaknya variabel endogen dalam persamaan. sedangkan K
sebagai banyaknya variabel eksogen dalam sistem persamaan simultan.
Variabel k adalah banyaknya variabel eksogen dalam persamaan M.
Pengujian identifikasi dengan menggunakan kondisi order, diperoleh
dengan syarat identifikasi dari suatu persamaan simultan adalah jumlah
variabel eksogen yang tidak dimasukkan dalam persamaan,
sekurang-kurangnya harus sebanyak jumlah variabel endogen yang terdapat dalam
sistem persamaan dikurangi satu, dapat dirumuskan sebagai berikut
Dengan menambahkan pada kedua sisi pertidaksamaan,
diperoleh
Jika , maka persamaan dalam kondisi
justidentified. Pada kondisi justidentified, estimasi parameter yang dapat
digunakan adalah two stage least square (2SLS). Sedangkan, jika
, maka persamaan dalam kondisi over identified.
Pada kondisi overidentified, estimasi parameter yang dapat digunakan
adalah dan three stage least square (3SLS). (Johnson et al, 2010)
2. Karena kondisi order hanya merupakan kondisi yang diperlukan
(necessary condition), tetapi belum cukup (not sufficient) menunjukkan
identifikasi, artinya walaupun suatu persamaan dalam kondisi identified
menurut kondisi order, tetapi unidentified kalau diuji dengan kondisi rank.
Kondisi rank dikatakan identified jika dan hanya jika sekurang-kurangnya
memiliki satu determinan yang tidak sama dengan nol. Determinan
tersebut berdimensi dari koefisien variabel yang tidak
dimasukkan dalam persamaan tersebut, tetapi terkandung dalam
persamaan lain dalam sistem persamaan. Penentuan kondisi rank pada
commit to user
12
(2.7)
(2.8)
Selanjutnya persamaan (2.7) dan (2.8) diubah dalam bentuk tabulasi
berikut ini.
Table 2.1 koefisien-koefisien persamaan simultan
Persamaan Konstanta Koefisien-koefisien dari variabel
1 1 0
2 1 0
Pada persamaan pertama, tidak terdapat koefisien variabel
. Pada Tabel 2.1 terlihat bahwa kolom koefisien variabel tersebut adalah
nol di baris pertama. Menurut kondisi rank harus diperoleh
sekurang-kurangnya satu determinan yang tidak sama dengan nol, berdimensi satu
dari matriks koefisien variabel-variabel yang tidak terdapat dalam
persamaan (2.7), tetapi terkandung dalam persamaan (2.8). Misalnya
matriks dari koefisien variabel adalah matriks sebagai berikut
dan
Karena determinan dari matriks , persamaan (2.7) kondisi rank
terpenuhi.
Sedangkan pada persamaan (2.8), tidak terdapat koefisien variabel
, dapat dituliskan
dan
Karena determinan dari matriks B persamaan(2.8) kondisi rank
terpenuhi. Sehingga persamaan (2.7) dan (2.8), identified menurut kondisi
commit to user
13
2.1.9 Three Stage Least Square
Metode Three Stage Least Square (3SLS) dikembangkan oleh Zellner and
Theil (1962). Metode ini merupakan salah satu estimasi parameter dalam metode
sistem. Karena informasi yang digunakan tidak terbatas pada satu persamaan saja
tetapi untuk semua persamaan dalam sistem. Metode 3SLS merupakan kombinasi
dari dua metode yakni metode two stage least square (2SLS) dan metode
seemingly unrelated regression (SUR). Dua tahap pertama dari metode ini adalah
metode 2SLS. Setelah diproses dengan 2SLS, dapat dibentuk suatu matriks
kovariansi yang menunjukkan korelasi unsur galat antar persamaan. Setelah
dibentuk matriks kovariansi dapat dilanjutkan dengan penerapan metode SUR.
Menurut Greene (2002) untuk menguji adanya korelasi galat acak antar
persamaan digunakan statistik hitung lagrange multiplier yaitu
dengan untuk semua dan .
Dengan tingkat signifikansi , diperoleh daerah kritis yaitu ditolak jika
.
Dalam persamaan simultan diperoleh
(2.9)
dengan adalah dari matrik variabel endogen pada persamaan ke-i,
adalah matriks dari variabel lag endogen lain dalam persamaan,
adalah matriks dari variabel eksogen. Menurut Greene (2002), bentuk dari
persamaan (2.9) dapat diubah menjadi
(2.10)
dengan dan
adalah matriks dari semua variabel eksogen dan variabel endogen dari persamaan
simultan, adalah unsur galat dari persamaan simultan dan i M.
Selanjutnya disusun persamaan individual untuk persamaan (2.10), diperoleh
commit to user
14
Tahap ketiga dari 3SLS adalah penerapan metode SUR dengan asumsi. a.
b.
c.
d. untuk
untuk
Matriks kovariansi galat acak pada metode 3SLS yang diperoleh
misal diambil dan , diperoleh
sehingga
dengan
dan merupakan perkalian croossection. Menggunakan matriks kovariansi di
atas dan model estimator instrumental variabel (IV) , dapat ditunjukkan estimator
3SLS adalah
commit to user
15
dengan adalah semua matriks dari variabel predetermined, adalah matriks
kovariansi dan y adalah matriks dari variabel endogen.
Berikut langkah-langkah dalam metode 3SLS.
1. Tahap pertama, mengestimasi koefisien pada reduced form (2.4) dengan
metode OLS diperoleh,
Oleh karena didasarkan atas taksiran dari persamaan reduced form, maka
variabel ini berlaku sebagai variabel instrumen bagi data asli . Variabel
instrumen yaitu suatu variabel baru yang tidak berkorelasi dengan unsur
gangguan persamaan namun berkorelasi erat dengan variabel independen.
Persamaan (2.2) dapat dinyatakan sebagai
sehingga memungkinkan bentuk matriks terdiri atas nilai variabel
endogen dan variabel eksogen pada persamaan ke-j.
2. Tahap kedua, menghitung estimasi pada persamaan (2.4) dengan
meregresikan pada . Pada langkah ini yang diperoleh merupakan hasil
dari estimasi 2SLS untuk masing-masing persamaan dengan estimatornya
adalah , sehingga dapat dihitung dengan:
3. Tahap terakhirnya adalah menghitung estimator 3SLS dari persamaan
commit to user
16
2.2KERANGKA PIKIRAN
Persamaan simultan merupakan persamaan yang terdiri dari beberapa
persamaan yang saling berhubungan secara simultan. Salah satu kasus yang
mengindikasikan adanya hubungan simultan adalah persamaan kepemilikan
manajerial dan leverage, di mana kedua persamaan tersebut dapat diperoleh
dengan menggunakan model regresi. Selanjutnya kedua persamaan tersebut akan
diuji apakah mengandung hubungan secara simultan dengan menggunakan uji
simultan (Hausman test). Jika kedua persamaan tersebut berhubungan secara
simultan, maka didapatkan persamaan simultan. Sebelum melakukan penaksiran
parameter persamaan simultan, dilakukan identifikasi model terlebih dahulu.
Pengidentifikasian ini bertujuan untuk melihat apakah taksiran angka dari
koefisien persamaan simultan dapat diperoleh dari koefisien reduced-form yang
ditaksir. Jika persamaan tersebut berada dalam kondisi just identified, maka
penaksiran parameter persamaan simultan salah satunya dapat dilakukan dengan
menggunakan metode three stage least square (3SLS).
commit to user
17
METODOLOGI PENELITIAN
Tugas akhir ini dilaksanakan dengan mempelajari berbagai referensi yang
berkaitan dengan persamaan simultan, reduced form, uji simultan, identifikasi
model, three stage least square (3SLS) dan penerapannya dalam model yang telah
dipelajari. Pengambilan data menggunakan data sekunder, berupa data panel (data
gabungan antara cross section dan time series). Langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder
(sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara/diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data yang
digunakan laporan keuangan tahun 1999-2010 pada 4 perusahaan
manufaktur, yaitu perusahaan Gudang Garam Tbk, PT Lautan Luas Tbk,
PT Sumi Kabelindo Tbk dan PT Metrodata Tbk sumbernya berasal dari
Indonesian Capital Market Directories (ICMD).Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini mengkaji pada penelitian yang dilakukan Fuad (2006),
variabel tersebut yakni
5) kuadrat dari kepemilikan manajerial.
2. Tahapan analisis data adalah
a. menentukan model persamaan simultan dari persamaan kepemilikan
commit to user
18
lengkap antara variabel endogen, variabel predetermined dan variabel
gangguan,
b. mengubah persamaan simultan ke dalam model persamaan reduced
form, yaitu model yang menyajikan variabel-variabel endogen sebagai
fungsi dari variabel-variabel predetermined,
c. melakukan uji simultan (Hausman test) untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan simultan antara persamaan kepemilikan manajerial
dengan leverage,
d. identifikasi model dengan tujuan apakah taksiran angka dari koefisien
persamaan struktural dapat diperoleh dari koefisien reduced-form yang
ditaksir,
e. mengestimasi parameter model persamaan simultan yang terdiri dari
persamaan kepemilikan manajerial dan leverage yang didapatkan
sebelumnya dengan menggunakan metode 3SLS,
f. mencari koefisien determinan untuk mengetahui kecocokan model
commit to user
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data kepemilikan
manajerial (insider ownership), kebijakan hutang (leverage), ukuran perusahaan
(size), structure of asset, profitabilitas (ROA) dan kepemilikan saham perusahaan
lain (corporate ownership) yang merupakan data pooled (data gabungan antara
cross section dan time series) tahun 1999-2010 pada 4 perusahaan di bidang
manufacturing berasal dari Indonesian Capital Market Directories (ICMD).
4.1Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian
ini dilakukan dengan mengambil populasi perusahaan manufaktur yang go public
dan terdaftar di ICMD. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode penggabungan atau pooling data (time series cross-sectional). Pooling
data dilakukan dengan menjumlahkan perusahaan yang memenuhi kriteria
penelitian pada periode 12 tahun penelitian yaitu tahun 1999-2010. Keunggulan
pengumpulan sampel secara pooling data dengan diperolehnya jumlah sampel
yang lebih besar, diharapkan dapat meningkatkan power of test pada penelitian
ini.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling karena data yang tersedia terbatas dan sampel yang
dipilih harus memenuhi kriteria :
1. Perusahaan manufaktur yang go public dan terdaftar di ICMD selama
periode penelitian.
2. Perusahaan tersebut harus tetap ada selama periode penelitian yaitu dari
tahun 1999-2010.
3. Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan dan catatan atas laporan
commit to user
20
Berdasarkan pada kriteria ini, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 4
perusahaan dengan jangka waktu 12 tahun. Data yang digunakan terdapat pada
Tabel 1 (lampiran 1).
4.2Persamaan Kepemilikan Manajerial dan Leverage
Persamaan yang akan digunakan pada penelitian ini mengkaji ulang
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Fuad (2006). Pada persamaan
pertama, kepemilikan manajerial merupakan fungsi dari profitabilitas (ROA), total
asset dan kepemilikan saham perusahaan lain (corporate ownership). Dan
persamaan kedua, kebijakkan hutang merupakan fungsi dari profitabilitas (ROA),
kuadrat dari kepemilikan manajerial, jumlah aktiva tetap (fixed asset), dan
kepemilikan saham perusahaan lain (corporate ownership).
Berdasarkan Fuad (2006) ditunjukkan bahwa diantara mekanisme
pengawasan masalah agensi yaitu kepemilikan manajerial dan leverage
mempunyai hubungan simultan dalam masalah agensi. Artinya kedua variabel
tersebut seharusnya mempunyai hubungan saling mengganti. Oleh karena itu,
penelitian ini mengajukan hipotesis-hipotesis sebagai berikut
ada hubungan antara kepemilikan manajerial dengan leverage dalam
peranan pengawasan dalam masalah agensi.
tidak ada hubungan antara kepemilikan manajerial dengan leverage dalam
peranan pengawasan dalam masalah agensi.
4.3Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial dan Leverage
Persamaan simultan merupakan persamaan yang terdiri dari beberapa
persamaan yang saling berhubungan secara simultan. Berdasarkan penelitian Fuad
(2006) , dapat dibentuk persamaan simultan pada kepemilikan manajerial dan
leverage sebagai berikut
(4.1)
(4.2)
commit to user
21
4.4Estimasi Parameter Three Stage Least Square (3SLS) 4.4.1 Reduced Form Kepemilikan Manajerialdan Leverage
Selanjutnya persamaan simultan dibawa ke reduced form. Model ini
menyajikan variabel-variabel endogen sebagai fungsi dari variabel-variabel
predetermined. Persamaan (4.1) dan (4.2) di ubah menjadi persamaan reduced
form yang dengan cara mensubsitusikan persamaan (4.1) ke dalam persamaan
(4.2), sehingga diperoleh bentuk persamaan reduced form sebagai berikut
sehingga dengan memisalkan koefisien persamaan (4.3) sebagai berikut
diperoleh
. (4.4)
Kemudian subsitusikan persamaan ke dalam persamaan (4.1),
diperoleh
sehingga dengan memisalkan koefisien persamaan (4.5) sebagai berikut
commit to user
22
Berdasarkan persamaan reduced form diperoleh 11 koefisien reduced form
yaitu , , , dan digunakan untuk menaksir
11 koefisien struktural yaitu dan .
4.4.2 Uji Simultan dan Identifikasi Model
Model reduced form selanjutnya diuji simultan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan simultan antara dua persamaan regresi yang ada. Analisis ini
menguji apakah variabel endogen berkorelasi dengan galat atau tidak. Uji
hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat korelasi galat acak persamaan
reduced form dengan variabel endogen sebagai berikut.
1. Uji hipotesis
tidak terdapat korelasi antara variabel endogen dengan galat acak.
terdapat korelasi anatara variabel endogen dengan galat acak.
2. Dalam persamaan (4.3) digunakan tingkat signifikan ( ) 10% sedangkan
pada persamaan (4.4) digunakan tingkat signifikan ( ) 1%.
3. Daerah kritis
ditolak jika profitabilitas residual (p-value)
4. Statistik uji
Berdasarkan hasil output diperoleh nilai profitabilitas residual (p-value)
dari persamaan (4.2) adalah dan nilai profitabilitas residual
(p-value) dari persamaan (4.1) adalah .
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil statistik diperoleh nilai profitabilitas residual (p-value)
dari persamaan (4.2) adalah , ditolak sehingga tidak
terdapat korelasi antara variabel dengan galat acak persamaan (4.1).
Selanjutanya nilai profitabilitas residual (p-value) dari persamaan (4.1)
adalah , ditolak sehingga terdapat korelasi antara
variabel dengan galat acak persamaan (4.2).
Selanjutnya dilakukan identifikasi masalah. Tujuan dari identifikasi
masalah adalah apakah taksiran angka dari parameter persamaan struktural dapat
commit to user
23
dalam model persamaan simultan yaitu dengan kondisi order dan rank. Jika kedua
persamaan itu dalam kondisi justidentified maka dalam mengestimasi
parameternya salah satunya dapat menggunakan three stage least square (3SLS),
kemudian mencari koefisien determinasinya untuk mengetahui kecocokan model
dengan data.
Selanjutnya dilakukan uji identifikasi terhadap persamaan (4.1) dan (4.2).
Tujuan dari masalah identifikasi adalah apakah taksiran angka dari parameter
persamaan struktural dapat diperoleh dari koefisien reduced form yang ditaksir.
1. Kondisi Order
a. Status identifikasi pada persamaan (4.1)
Persamaan (4.1) mempunyai = 2 dan K=5
Dengan dan , sehingga
sehingga persamaan (4.1) terbukti overidentified.
b. Status identifikasi pada persamaan (4.2)
Persamaan (4.1) mempunyai = 2 dan K=2
Dengan dan , sehingga
sehingga persamaan (4.2) terbukti justidentified.
2. Kondisi Rank
Persamaan (4.1) dan (4.2) telah memenuhi kondisi order.
Selanjutnya persamaan (4.1) dan (4.2) diuji kondisi rank-nya. Untuk itu
dibuat matriks koefisien variabel-variabel yang tidak terdapat dalam
persamaan ini tetapi terkandung dalam persamaan lainnya. Persamaan
(4.1) dan (4.2) dapat ditulis kembali dalam bentuk sebagai berikut
(4.7)
. (4.8)
Selanjutnya persamaan (4.7) dan (4.8) diubah dalam bentuk tabulasi
commit to user
24
Table 4.1 Koefisien-Koefisien Persamaan Simultan
Persamaan Konstanta Koefisien-koefisien dari variabel
-1 0 0
-1 0
Pada persamaan pertama, tidak terdapat koefisien variabel
dapat dituliskan
dan
Karena determinan dari matriks A persamaan(4.7) kondisi rank
terpenuhi. Sehingga persamaan (4.7), identified menurut kondisi rank.
Sedangkan pada persamaan kedua, tidak terdapat koefisien variabel
, dapat dituliskan
dan
Karena determinan dari matriks B persamaan(4.8) kondisi rank
terpenuhi. Sehingga persamaan (4.7) dan (4.8), identified menurut kondisi
rank.Persamaan (4.1) dan (4.2) di atas dalam kondisi identified, sehingga
dalam mengestimasi parameternya dapat menggunakan metode 3SLS.
Sesuai dengan namanya, metode ini meliputi tiga tahap penerapan OLS
secara berturut-turut. Prosesnya adalah sebagai berikut. Langkah pertama
yaitu menentukan persamaan reduced form dari variabel-variabel
endogennya (yang telah diperoleh pada (4.3) dan (4.4) yang kemudian
diestimasi menggunakan OLS.
4.4.3 Tahap Pertama : Koefisien Reduced Form
Model reduced form adalah model yang menyajikan variabel-variabel
endogen sebagai fungsi dari variabel-variabel predetermined. Berdasarkan output
commit to user
25
Tabel 4.2. Koefisien Reduced Form Kepemilikan Manajerial
Variabel Estimate Std. Error
Kontanta
Keterangan : * : signifikansi , ** : signifikansi , *** : signifikansi
Tabel 4.3. Koefisien Reduced Form Leverage
Variabel Estimate Std. Error
Kontanta
Berdasarkan Tabel 4.2 dan 4.3 maka model reduced form yang diperoleh adalah
(4.9)
(4.10)
Dari Tabel 4.2 diperoleh bahwa variabel leverage , profitabilitas ( ,
ukuran perusahaan ( , structure of asset ( , corporate ownership ( )
dan kuadrat dari kepemilikan manajerial mempunyai hubungan positif.
Dari Tabel 4.3 diperoleh bahwa variabel kepemilikan manajerial ,
profitabilitas ( , ukuran perusahaan ( , corporate ownership ( )
mempunyai hubungan negatif. Sedangkan structure of asset ( dan kuadrat
dari kepemilikan manajerial mempunyai hubungan positif.
4.4.4 Tahap Kedua : Metode Two Stage Least Square (2SLS) Estimasi 2SLS merupakan tahap kedua metode 3SLS. Langkah dari tahap
ini dengan mensubsitusikan nilai-nilai dan dalam persamaan (4.9) dan
(4.10) pada variabel persamaan (4.1) dan (4.2) yaitu dan yang asli dan
kemudian melakukan OLS pada persamaan (4.1) dan (4.2) yang baru, sehingga
commit to user
26
dengan dan . Langkah ini merupakan
estimasi parameter dari two stage least square (2SLS). Hasil yang diperoleh
berdasarkan output diperoleh
Tabel 4.4 Estimasi Parameter Tahap Kedua Kepemilikan Manajerial
Variabel Estimate Std. Error
Kontanta
Tabel 4.5 Estimasi Parameter Tahap Kedua Leverage
Variabel Estimate Std. Error
Kontanta
Berdasarkan Tabel 4.2 dan 4.3, model persamaan simultan yang diperoleh
adalah
(4.11)
dengan nilai
(4.12)
dengan nilai .
Dari Tabel 4.4 diperoleh bahwa variabel leverage , profitabilitas ( ,
structure of asset ( dan corporate ownership ( ) berpengaruh secara positif
artinya antara keempat variabel tersebut ada pengaruh terhadap kenaikan
kepemilikan manajerial dan signifikan pada . Hal ini berarti jika leverage
naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka kepemilikan manajerial akan
naik sebesar 2.715. Jika profitabilitas naik 1 poin dan variabel yang lain konstan,
commit to user
27
1 poin dan variabel yang lain konstan, maka kepemilikan manajerial akan naik
sebesar 0.835. Jika corporate ownership naik 1 poin dan variabel yang lain
konstan, maka kepemilikan manajerial akan naik sebesar 0.084. Jika leverage,
profitabilitas, structure of asset dan corporate ownership bernilai tetap maka
kepemilikan manajerial turun sebesar 13.08.
Dari Tabel 4.5 diperoleh bahwa variabel kepemilikan manajerial ,
profitabilitas ( , ukuran perusahaan ( , dan kuadrat dari kepemilikan
manajerial tidak signifikan. Sedangkan corporate ownership ( )
berpengaruh secara signifikan. Jika corporate ownership naik 1 poin, maka
leverage akan turun sebesar 0.011.
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh nilai untuk
persamaan kepemilikan manajerial, artinya 98% dari variansi kepemilikan
manajeral mampu dijelaskan oleh variansi variabel leverage, profitabilitas,
structure of asset dan corporate ownership. Sedangkan sisanya sebesar 2% dari
variansi kepemilikan manajerial dijelaskan oleh variansi faktor-faktor lain diluar
model. Selanjutanya, analisis untuk persamaan leverage, diperoleh nilai
artinya 90.1% dari variansi leverage mampu dijelaskan oleh variansi
variabel kepemilikan manajerial, profitabilitas, ukuran perusahaan dan corporate
ownership. Sedangkan sisanya sebesar 9.9% dari variansi leverage dijelaskan oleh
variansi faktor-faktor lain diluar model.
4.4.5 Tahap Ketiga : Metode Three Stage Least Square
Kemudian tahap ketiga, estimasi parameter dilakukan secara simultan
dengan diperlukan seluruh informasi korelasi galat acak antar persamaan
simultan. Sehingga tahap ketiga ini dapat dilanjutkan ketika korelasi galat acak
antar persamaan simultan ada. Selanjutnya diuji korelasi galat acak antar
persamaan simultan ditunjukkan dengan statistik lagrange multiplier diperoleh
. Daerah kritis chi-square 0.05 dengan derajat bebas 1 adalah 3.841,
sehingga artinya terdapat korelasi galat antar persamaan
commit to user
28
square (GLS) pada estimasi parameter dari 2SLS. Langkah ini merupakan tahap
terakhir dari metode 3SLS, diperoleh
Tabel 4.6 Estimasi Parameter Tahap ketiga Kepemilikan Manajerial
Variabel Estimate Std. Error
Tabel 4.7 Estimasi Parameter Tahap Ketiga Leverage
Variabel Estimate Std. Error
Berdasarkan Tabel 4.6 dan 4.7 diperoleh model persamaan simultan
adalah
(4.13)
dengan nilai .
(4.14)
dengan nilai
Dari Tabel 4.6 diperoleh bahwa variabel leverage , profitabilitas ( ,
structure of asset ( dan corporate ownership ( ) mempunyai hubungan
positif artinya antara keempat variabel tersebut ada pengaruh terhadap kenaikan
kepemilikan manajerial dan signifikan pada . Hal ini berarti jika leverage
naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka kepemilikan manajerial akan
naik sebesar 2.716. Jika profitabilitas naik 1 poin dan variabel yang lain konstan,
maka kepemilikan manajerial akan naik sebesar 0.024. Jika structure of asset naik
1 poin dan variabel yang lain konstan, maka kepemilikan manajerial akan naik
commit to user
29
konstan, maka kepemilikan manajerial akan naik sebesar 0.084. Jika leverage,
profitabilitas, structure of asset dan corporate ownership bernilai tetap maka
kepemilikan manajerial turun sebesar 13.08.
Dari Tabel 4.7 diperoleh bahwa variabel kepemilikan manajerial
berhubungan secara positif artinya antara kepemilikan manajerial variabel tersebut
ada pengaruh terhadap kenaikan leverage dan signifikan pada .
Profitabilitas ( , ukuran perusahaan ( , corporate ownership dan
kuadrat dari kepemilikan manajerial mempunyai hubungan positif artinya
antara keempat variabel tersebut ada pengaruh terhadap kenaikan kepemilikan
manajerial dan signifikan pada dan . Sedangkan variabel ukuran
perusahaan tidak signifikan. Hal ini berarti jika kepemilikan manajerial naik 1
poin dan variabel yang lain konstan, maka leverage akan naik sebesar 0.088. Jika
profitabilitas naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka leverage akan
turun sebesar 0.019. Jika corporate ownership naik 1 poin dan variabel yang lain
konstan, maka leverage akan turun sebesar 0.013. Jika kuadrat dari kepemilikan
manajerial naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka leverage akan turun
sebesar 0.0225. Jika kepemilikan manajerial, profitabilitas, structure of asset dan
corporate ownership bernilai tetap, maka leverage turun sebesar 1.69.
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh nilai untuk
persamaan kepemilikan manajerial, artinya 97.8% dari variansi kepemilikan
manajeral mampu dijelaskan oleh variansi variabel leverage, profitabilitas,
structure of asset dan corporate ownership. Sedangkan sisanya sebesar 2.2% dari
variansi kepemilikan manajerial dijelaskan oleh variansi faktor-faktor lain diluar
model. Analisis pada persamaan leverage, diperoleh nilai , artinya
88.7% dari variansi kebijakan hutang mampu dijelaskan oleh variansi variabel
kepemilikan manajerial, profitabilitas, ukuran perusahaan dan corporate
ownership. Sedangkan sisanya sebesar 11.3% dari variansi leverage dijelaskan
oleh variansi faktor-faktor lain diluar model.
Berdasarkan hasil estimasi menggunakan 3SLS variabel ukuran
commit to user
30
perbaikan dengan menghilangkan variabel pada model. Selanjutnya dapat
dilakukan kembali analisis dengan metode 3SLS. Diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 4.8 Estimasi Parameter 3SLS Kepemilikan Manajerial
Variabel Estimate Std. Error
Tabel 4.9 Estimasi Parameter 3SLS Leverage
Variabel Estimate Std. Error
Berdasarkan Tabel 4.8 dan 4.9 diperoleh model persamaan simultan
adalah
(4.15)
dengan nilai .
(4.16)
dengan nilai .
Dari Tabel 4.8 diperoleh bahwa variabel leverage , profitabilitas ( ,
dan corporate ownership ( ) mempunyai hubungan positif terhadap kepemilikan
manajerial dan signifikan pada . Sedangkan structure of asset (
mempunyai hubungan negatif terhadap kepemilikan manajerial dan signifikan
pada . Hal ini berarti jika leverage naik 1 poin dan variabel yang lain
konstan, maka kepemilikan manajerial akan naik sebesar 68.43. Jika profitabilitas
naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka kepemilikan manajerial akan
naik sebesar 0.046. Jika corporate ownership naik 1 poin dan variabel yang lain
konstan, maka kepemilikan manajerial akan naik sebesar 0.27. Jika structure of
asset naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka kepemilikan manajerial
commit to user
31
corporate ownership bernilai tetap maka kepemilikan manajerial turun sebesar
13.08.
Dari Tabel 4.9 diperoleh bahwa variabel kepemilikan manajerial dan
profitabilitas ( mempunyai hubungan positif terhadap leverage dan signifikan
pada 1%, sedangkan corporate ownership dan kuadrat dari kepemilikan
manajerial mempunyai hubungan negatif terhadap leverage dan signifikan
pada . Hal ini berarti jika kepemilikan manajerial naik 1 poin dan variabel
yang lain konstan, maka leverage akan naik sebesar 0.13. Jika profitabilitas naik 1
poin dan variabel yang lain konstan, maka leverage akan naik sebesar 0.003. Jika
corporate ownership naik 1 poin dan variabel yang lain konstan, maka leverage
akan turun sebesar 0.003. Jika kuadrat dari kepemilikan manajerial naik 1 poin
dan variabel yang lain konstan, maka leverage akan turun sebesar 0.087. Jika
kepemilikan manajerial, profitabilitas, structure of asset dan corporate
ownership bernilai tetap, maka leverage naik sebesar 0.41.
4.5Hubungan Simultan Kepemilikan Manajerial dan Leverage
Kepemilikan manajerial dan leverage berbanding terbalik terhadap biaya
agensi. Sehingga untuk mengurangi masalah agensi yang timbul dapat dilakukan
dengan meminimalisir biaya agensi. Berdasarkan hasil analisis model persamaan
simultan dengan metode 3SLS terhadap data keuangan perusahaan manufakturing.
Diperoleh bahwa terdapat hubungan saling menggantikan (simultan) antara
variabel kepemilikan manajerial dan leverage. Karena kedua variabel tersebut
saling berbanding lurus yang berarti jika kepemilikan meningkat maka akan
meningkatkan pula kebijakan hutang. Begitu pula sebaliknya, jika kepemilikan
manajerial menurun maka akan menurunkan kebijakan hutang. Berdasarkan hasil
analisis di atas, variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kepemilikan
manajerial adalah variabel profitabiltas perusahaan, Structure of asset dan
peningkatan corporate ownership. Sedangkan variabel profitabiltas perusahaan,
corporate ownership dan kuadrat dari kepemilikan manajerial berpengaruh
commit to user
32
BAB V
PENUTUP
5.1.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
yaitu
1. variabel yang signifikan terhadap model persamaan kepemilikan manajerial
dan leverage adalah profitabilitas, Structure of asset, corporate ownership
dan kuadrat dari kepemilikan manajerial, sedangkan variabel yang tidak
signifikan adalah vaiabel ukuran perusahaan,
2. model persamaan kepemilikan manajerial dan leverage dengan metode
Three Stage Least Square (3SLS) dinyatakan sebagai berikut
dengan , , nilai dan .
5.2. SARAN
Pada penelitian ini hanya dibahas tentang estimasi parameter model
persamaan simultan dengan metode three stage least square (3SLS) sebagai
alternatif pada kondisi overidentified dan just identified serta adanya korelasi
antara galat acak persamaan simultan. Bagi pembaca yang tertarik untuk
mengembangkan disarankan untuk meneliti estimasi parameter model persamaan
simultan menggunakan metode full information maksimum likelihood (FIML)