• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUD (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUD (3)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

Efek Ekstrak Etanol Daun Pelawan Terhadap “Usus si Penyerap” Tikus

Putih Jantan Galur Wistar

BIDANG KEGIATAN : PKM-P

Diusulkan oleh :

Indah Okvita Sari 1103111985 Angkatan 2011 Shinta Oktavia 1103113879 Angkatan 2011 Margaretta Simbolon 1203112012 Angkatan 2012 Febrian Lailatul Fitri 1203121066 Angkatan 2012

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ...iv

RINGKASAN ... v

I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Perumusan Masalah ... 1

1.3Tujuan Penelitian ... 2

1.4Target dan Urgensi Penelitia ... 2

1.5Luaran yang Diharapkan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tanaman Pelawan T. whiteana Griff. ... 3

2.2Histologi dan Fisiologi Usus Halus ... 3

III. METODE 3.1Waktu dan Tempat Penelitian ... 5

3.2Alat dan Bahan ... 5

3.3Metode Penelitian ... 5

3.3.1 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun ... 5

3.3.2 Uji in vivo ... 5

3.3.3 Pengambilan Sampel ... 6

3.3.4 Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Usus Tikus ... 6

3.3.5 Analisis Data ... 7

IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ... 8

4.2 Jadwal Kegiatan ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN ... 10

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Total Anggaran Biaya ... 8 Tabel 2. Jadwal Kegiatan ... 8

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ... 10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 14

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ... 17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ... 18

Lampiran 5. Biodata Dosen Pendamping ... 19

(6)

RINGKASAN

Pelawan masuk ke dalam divisi angiospermae, dan merupakan tanaman dikotil yang termasuk ke dalam family myrtaceae. Tanaman ini tersebar luas mulai dari daerah Myanmar, Singapura, Thailand, Malesia hingga Australia. Penggunaan tanaman ini sudah sangat luas di masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal, dimana masyarakat menggunakannya untuk obat penyembuh batu ginjal, penyembuh uterus pasca melahirkan dan lain sebagainya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih dalam potensi tanaman ini sebagai tanaman herbal yang ampuh dalam menyembuhkan suatu penyakit. Melihat dari fungsi usus dapat dilogikakan bahwa zat-zat toksik tertentu yang masuk ke dalam tubuh akan berefek toksik juga bagi usus. Belum banyak penelitian mengenai dampak obat tertentu terhadap usus. Salah satunya penelitian pada ekstrak etanol rimpang lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.) yang mendapatkan hasil kerusakan pada usus. Untuk dosis pencekokan pada tikus sebanyak 0,5 mg/kg BB dan 5 mg/kg BB tidak terdapat kerusakan usus (normal). Kerusakan usus dapat terlihat pada dosis 50 mg/kg BB berupa hemorhagi focal. Dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB kerusakannya dapat berupa berupa hemorhagi. Dari gambaran histopatologi yang diperoleh menunjukkan ekstrak etanol lempuyang wangi bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik, karena menimbulkan kerusakan lebih parah pada organ hati dan ginjal, sedangkan pada lambung dan usus kerusakan yang terjadi kurang dominan (Rasyid et al. 2012). Uji in vivo menggunakan 20 ekor tikus putih sehat dengan berat badan sekitar 100g - 160 g yang terbagi dalam 4 perlakuan masing-masing kelompok 5 ekor tikus sebagai berikut: Perlakuan I kelompok kontrol normal (K) : tikus diberi pakan dan air minum normal ad libitum, perlakuan II kelompok (P1) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 50 mg/kg BB, perlakuan III kelompok (P2) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 100mg/kg BB dan perlakuan IV kelompok (P3) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 150mg/kg BB, dimana perlakuan dilaksanakan selama 14 hari.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usus merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam penyerapan nutrisi makanan setelah dilumatkan oleh lambung. Terkait fungsinya ini usus perlu mendapat perhatian penting, karena berbagai zat aditiif ataupun segala sesuatu yang dikonsumsi manusia melewati usus terlebih dahulu sebelum mencapai organ lainnya seperti hati dan ginjal. Oleh karena itu usus mengalami kontak pertama dengan zat-zat yang masuk kedalam tubuh baik makanan maupun obat-obatan.

Ide penelitian ini muncul dari kearifan masyarakat di pulau Sumatera terutama tentang penggunaan tanaman pelawan sebagai obat berbagai penyakit. Tanaman ini digunakan masyarakat di berbagai daerah untuk obat pasca melahirkan untuk pembersih uterus dan yang paling menarik adalah penggunaan obat ini sebagai pemecah batu ginjal. Demikian terkenalnya tanaman ini di masyarakat, namun belum banyak penelitian mengenai efek tanaman terhadap organ di dalam tubuh, karena kita tahu bahwa zat aditif pasti memiliki efek terhadap tubuh.

Penggunaan obat herbal atau penggunaan suatu substansi aditif secara acak tanpa adanya aturan dosis yang tepat bisa mengakibatkan kerusakan pada organ-organ penting yang ada di dalam tubuh. Penelitian terdahulu terhadap ekstrak daun pelawan membuktikan bahwa ekstrak daun tanaman ini dapat mempengaruhi jaringan hati tikus (Januar 2014). Berdasarkan hal itu maka perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan pelawan dapat berakibat pada organ penting dalam penyerapan nutrisi dan yang dilalui pertama kali oleh zat-zat yang dikonsumsi manusia yaitu usus.

Dari gambaran histopatologi yang diperoleh pada penelitian menggunakan ekstrak etanol dari rimpang tanaman lempuyang wangi (Zingiber zromaticum Val.), bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik, karena menimbulkan kerusakan parah pada organ hati dan ginjal, sedangkan pada lambung dan usus kerusakan yang terjadi kurang dominan, tetapi kerusakan tersebut tetap ada. Lempuyang wangi sendiri telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat sebagai penambah nafsu makan, pengobatan penyakit kuning, obat asma, obat anti cacing dan lain-lain. Dari hasil penelitian terkini, tanaman ini diketahui mempunyai khasiat anti-kanker dan dapat mencegah penularan flu burung pada ternak ayam (Rasyid et al. 2012). Efek yang ditimbulkan oleh zat toksik pada usus biasanya tampak dari berkurangnya jumlah sel goblet hingga perpendekan ukuran vili usus. Hal ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan usus dalam menyerap nutrisi yang diperlukan bagi tubuh.

1.2. Perumusan Masalah

(8)

berpengaruh usus, hati dan ginjal dan lambung tikus. Berangkat dari hal itu, maka ingin dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah tanaman pelawan bisa mempengaruhi usus karena penelitian sebelumnya membuktikan bahwa tanaman ini bisa mempengaruhi sel-sel hati tikus.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang diberikan ekstrak etanol daun pelawan terhadap struktur jaringan usus tikus secara makroskopik dan mikroskopik.

1.4. Target dan Urgensi Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi dunia kedokteran mengenai berbagai tanaman obat potensial dan mengingatkan bahwa penggunaan obat herbal sebaiknya menggunakan petunjuk dosis yang jelas agar tidak membahayakan organ tubuh lainnya.

1.5. Luaran yang Diharapkan

Diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah referensi di bidang kedokteran dan farmakologi mengenai khasiat pelawan dan pengaruh yang diberikannya terhadap organ-organ penting tubuh.

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Pelawan (T. whiteana Griff.)

Pelawan masuk ke dalam divisi angiospermae, dan merupakan tanaman dikotil yang termasuk ke dalam family myrtaceae. Tanaman ini tersebar luas mulai dari daerah Myanmar, Singapura, Thailand, Malesia hingga Australia. Tanaman ini hidup di daerah gambut dan banyak ditemukan di Provinsi Riau dan Kalimantan. Tanaman ini banyak digunakan masyarakat sebagai tanaman hias, tanaman obat, bahan bangunan dan sebagainya. Penggunaan tanaman ini sudah sangat luas di masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal, dimana masyarakat menggunakannya untuk obat penyembuh batu ginjal, penyembuh uterus pasca melahirkan dan lain sebagainya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih dalam potensi tanaman ini sebagai tanaman herbal yang ampuh dalam menyembuhkan suatu penyakit.

Khasiat tanaman ini sebagai tanaman obat yaitu kulit batangnya sebagai obat gatal-gatal (Setyowati et al. 2005). Selain itu tanaman ini berkhasiat dalam peluruh batu ginjal saat diuji secara in vivo pada tikus (Sartika 2013).

1.2. Histologi dan Fisiologi Usus Halus

Usus halus merupakan organ yang memiliki diameter 2,5 cm (1 in) dan panjangnya bisa mencapai 6,4 meter. Usus halus berawal dari bagian sfingter pilorik lambung. Usus halus mengisi hampir keseluruhan bagian abdomen tubuh dan memiliki peran penting dalam pencernaan makanan dan absorpsi nutrisi bagi tubuh (Gunstream 2006). Menurut Sherwood tahun 2007 usus halus merupakan pusat terjadinya pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan. Tidak ada lagi pencernaan lebih lanjut setelah makanan melewati usus halus, demikian juga dengan penyerapan nutrisi, yang ada hanya penyerapan air yang terjadi di dalam usus besar (kolon). Usus halus terletak di bagian abdomen tubuh, tepatnya di antara lambung dan usus besar. Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum (Sherwood 2007). Duodenum memiliki panjang sekitar 25 cm, yang langsung menerima kime dari lambung.

Bagian selanjutnya yaitu jejunum yang panjangnya mencapai 2,5 m dan selanjutnya ileum yang panjangnya 3,6 m yang merupakan bagian usus halus yang terpanjang. Ileum berhubungan dengan usus besar pada bagian yang disebut ileocecal sphincter (Gunstream, 2006).

(10)

menjadi inisiator adanya gerakan peristaltis sehingga makanan bisa dicerna bertahap perbagian saluran pencernaan (Sherwood, 2007).

Fungsi utama dari usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi nutrisi dari makanan yang telah dibentuk menjadi kime di dalam lambung. Kime akan digerakkan oleh gerakan peristaltik yang cepat yaitu satu gerakan per detik dan memiliki jeda beberapa detik setelah dua gerakan. Gerakan pada usus halus bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan segmental dan gerakan pendulum (Pearce 2010).

Gerakan segmental merupakan gerakan yang memisahkan usus menjadi beberapa segmen yang terbentuk akibat ikatan gerakan konstriksi serabut sirkuler. Hal ini memungkinkan kime yang bersentuhan dengan dinding dicerna dan diabsorpsi. Gerakan pendulum atau disebut juga ayunan menyebabkan isi di dalam usus tercampur. Cairan pencernaan seperti empedu dari hati dan getah pankreas dari kalenjar pankreas juga ikut di dalam pencernaan yang terjadi di dalam duodenum (Pearce 2010).

Pada usus halus, sel-sel mukosa telah termodifikasi untuk memproduksi mukus untuk permukaan yang sangat luas. Hal ini dapat diamati dari banyak vili pada usus halus. Setiap vilus (tunggal, jamak : vili) dilapisi oleh sel epitel kolumnar. Pada bagian basal vili terdapat lubang yang berhubungan dengan kalenjar pencernaan yang memproduksi intestinal juice dan mucus. Intestinal juice merupakan cairan yang disekresikan kalenjar pencernaan yang bersifat alkali, banyak mengandung air dan mukus. Cairan ini mendukung pencernaan oleh enzim pencernaan dari pankreas dan juga mendukung kerja cairan empedudalam pencernaan (Gunstream 2006).

Melihat dari fungsi usus dapat dilogikakan bahwa zat-zat toksik tertentu yang masuk ke dalam tubuh akan berefek toksik juga bagi usus. Belum banyak penelitian mengenai dampak obat tertentu terhadap usus. Salah satunya penelitian pada ekstrak etanol rimpang lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.) yang mendapatkan hasil kerusakan pada usus. Untuk dosis pencekokan pada tikus sebanyak 0,5 mg/kg BB dan 5 mg/kg BB tidak terdapat kerusakan usus (normal). Kerusakan usus dapat terlihat pada dosis 50 mg/kg BB berupa hemorhagi focal. Dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB kerusakannya dapat berupa berupa hemorhagi. Dari gambaran histopatologi yang diperoleh menunjukkan ekstrak etanol lempuyang wangi bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik, karena menimbulkan kerusakan lebih parah pada organ hati dan ginjal, sedangkan pada lambung dan usus kerusakan yang terjadi kurang dominan (Rasyid et al. 2012).

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 hingga Februari 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mortar (alat penggerus, sonde lambung, rotary evaporator, batang pengaduk, botol sampel, seperangkat alat bedah, gelas ukur, beaker glass, timbangan digital, kamera, pipet tetes, kertas label, pinset, blok paraffin, hotplate, mesin prosesor otomatis, mesin vaccum, mesin bloking, freezer (-20ºC), mesin microtome, pisau microtome, kaca objek, kaca penutup, mikroskop, fotomikrograf, rak khusus untuk pewarnaan dan oven.

Bahan yang digunakan antara lain tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus), ekstrak daun T. whiteana Griff., eter, formalin 10%, larutan ethanol berseri, xylol, paraffin, glyserin 99,5%, ewit (albumin), larutan hematoksilin dan eosin, entelan, aquades dan pakan tikus (pellet dan jagung).

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yang telah dilakukan oleh Rahmawati Januar (2014), yang dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menguji pengaruh ekstrak tanaman T. whiteana Griff. Pada uji in vivo menggunakan ekor tikus putih jantan galur Wistar sebagai objek penelitian.

3.3.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun

Pembuatan ekstrak etanol daun pelalawan (Tristaniopsis whiteana Griff.) dilakukan dengan menambahkan etanol absolute 99,9% ke dalam 100 gr serbuk daun hingga terendam dan pelarut lebih tinggi 2 cm dari permukaan serbuk serta ditutup rapat. Serbuk daun dibuat dari daun yang telah dibersihkan, dijemur dan diayak. Perendaman dilakukan selama 5 x 24 jam (5 hari) dengan sesekali pengadukan dan penggantian pelarut setiap hari. Hasil maserasi tersebut dievaporasi menggunakan alat rotary evaporator (40º dan 50 rpm) untuk menguapkan pelarut hingga didapatkan ekstak kental daun pelalawan (T. whiteana Griff.) (Januar 2014).

3.3.2. Uji In Vivo

(12)

1. Perlakuan I kelompok kontrol normal (K) : tikus diberi pakan dan air minum normal ad libitum.

2. Perlakuan II kelompok (P1) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 50 mg/kg BB.

3. Perlakuan III kelompok (P2) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 100mg/kg BB.

4. Perlakuan IV kelompok (P3) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 150mg/kg BB.

Perlakuan dilaksanakan selama 14 hari. 3.3.3. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel organ usus halus tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) secara aseptik dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau.

3.3.4. Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Usus Tikus

Pengamatan makroskopis usus halus tikus dengan dokumentasi morfologi sampel organ usus halus. Pengamatan mikroskopis menggunakan metode paraffin yang digunakan untuk pembuatan preparat histologi. Bagian usus halus tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 20 ekor difiksasi dengan Formalin 10% selama 3 hari (72 jam), yang kemudian direndam dengan alkohol 70%. Sampel usus halus tersebut diproses untuk pembuatan preparat awetan sebagai berikut :

Pembuatan Preparat Histopatologi

Sampel organ

Sectioning :

Pemotongan jaringan menggunakan mikrotom dengan ketebalan 3-4 μm

Embedding :

Infiltrasi : Xylol : Paraffin

I = 20 ml : 20 ml (30 menit)

II = 30 ml : 10 ml (30 menit)

III= 40 ml total paraffin Clearing :

masing-masing 1 jam Fiksasi :

Formalin

10% (72

jam)

(13)

3.3.5. Analisis Data

Data hasil gambaran histopatologi hati tikus secara makroskopis dan mikroskopis dianalisis secara deskripif.

Sampel dimasukkan ke alkohol berseri 30%, 40%, 50%, 60%, 70% 2 kali celupan

Sampel cuci di air mengalir hingga jernih selama 10 menit Staining : Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE), sampel dimasukkan ke xylol I, xylol II, xylol III, alkohol absolut 96% , 90% , 80% , 70% , 60% , 50% , 40% , 30% , aquades dan larutan Hematoksilin masing-masing larutan selama 2 menit

Mounting : Penempelan

potongan jaringan ke kaca objek yang diberi glyserin-albumin dan dikeringkan di hotplate 40ºC

(14)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1.Total Anggaran Biaya N

o.

Jenis Pengeluaran Biaya

1 Peralatan penunjang Rp. 6.485.000

2 Bahan habis pakai Rp. 5.515.000

3 Perjalanan Rp. 250.000

4 Lain-lain Rp. 250.000

Jumlah Rp. 12.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan

No Tahap Persiapan

Waktu dari Desember - Februari Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

e. Pengamatan dan analisis

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Bai J. Liu H. Li D. Cui L. Wu X. 2012. Duodenum Clamping Trauma Induces Significant Postoperative Intraperitoneal Adhesions on a Rat Model. PLoS ONE 7(11): e49673. doi:10.1371/journal.pone.0049673

D. Mista, J. Piekarska, M. Houszka, W. Zawadzki, M. Gorczykowski. 2010. The Influence of Orally Administered Short Chain Fatty Acids on Intestinal Histopathological Changes and Intensity of Trichinella spiralis Infection in Mice. Veterinarni Medicina 55 : 264–274

Grootjans J. Hameeteman W. Masclee AA. van Dam RM. Buurman WA. Dejong CHC.2012. Real-Time In Vivo Imaging of Early Mucosal Changes during Ischemia-Reperfusion in Human Jejunum. PLoS ONE 7(6): e39638. doi:10.1371/journal.pone.0039638

Gunstream SE. 2006. Anatomy and Physiology with Integrated Study Guide. New York : The McGraw-Hill Companies, Inc.

Januar R, Shecilia T, Jannah W. Sari IO. Fitri FL. 2013. Kajian Dampak Histopatologi tanaman Antiurolithisis terhadap “Si Merah Hati”. Pekanbaru : Usulan Program Kreativitas Mahasiswa

Okyar A. Piccolo E. Ahowesso C. Filipski E. Hossard V. Guettier C. La Sorda R, Tinari N. Iacobelli S. Le´ vi F. 2011. Strain and Sex Dependent Circadian Changes in Abcc2 Transporter Expression: Implications for Irinotecan Chronotolerance in Mouse Ileum. PLoS ONE 6(6): e20393. doi:10.1371/journal.pone.0020393

Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Rasyid, Murniyanti., Usmar. Subehan. 2012. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.) pada Mencit. Majalah Farmasi dan Farmakologi 16 : 13 – 20

Setyowati, Francisca Murti., Riswan, Soedarsono., Susiarti, Siti. 2005. Etnobotani Masyarakat Ngaju di Daerah Timpah Kalimantan Selatan. Jurnal Teknik Lingkungan P3TL-BPPT 6 : 502-510

(16)

LAMPIRAN 1

Biodata Ketua dan Anggota

1). Ketua Pelaksana a. Biodata

6 E-mail julietsaddy@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089666414582

b. Riwayat Pendidikan

c. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1 Peserta MIPA EXPO 2010 Universitas Riau 2010 2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pekanbaru, 27 September 2014

Indah Okvita Sari 2.) Anggota I

a. Biodata

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Shinta Oktavia

2 Jenis Kelamin P

(17)

3 Program Studi Biologi S1

4 NIM 1103113879

5 Tempat dan Tanggal Lahir Batu Balabuh, 28 Oktober 1992

6 E-mail shintaoktavia_shinta@yahoo.com

7 Nomor Telepon/HP 085263980251

b. Riwayat Pendidikan

c. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1

2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pekanbaru, 27 September 2014

Shinta Oktavia 3.) Anggota II

a. Biodata

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Margaretta Simbolon

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Biologi S1

4 NIM 1203112012

5 Tempat dan Tanggal Lahir Lau Pamulutan, 23 April 1994

6 E-mail margarettasimbolon63@yahoo.com

(18)

b. Riwayat Pendidikan

2001-2006 2006-2009 2009-2012

d. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1

2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pekanbaru, 27 September 2014

Margaretta Simbolon 4.) Anggota III

a. Biodata

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Febrian Lailatul Fitri

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Biologi S1

4 NIM 1203121066

5 Tempat dan Tanggal Lahir Meral Karimun, 7 Juni 1994

6 E-mail febrianlailatul@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089613470192

b. Riwayat Pendidikan

Tahun Masuk- 2000-2006 2006-2009 2009-2012

(19)

Lulus

e. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1

2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pekanbaru, 27 September 2014

(20)

LAMPIRAN 2

A. Justifikasi Anggaran Biaya

Tabel 1. Anggaran Biaya Peralatan Penunjang Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan

Gunting tanaman Pengambilan tanaman

Alat bedah Pengambilan sampel

1 set 150.000 Botol sampel Pengambilan

sampel

15 75.000

Pisau Pembuatan

preparat

1 50.000

Botol vial Pembuatan preparat

Mikrotom Pembuatan preparat

1 500.000 Sewa alat

Kaca objek Pembuatan prreparat

1 pack 350.000 Kaca penutup Pembuatan

preparat

1 pack 100.000 Pipet tetes Pembuatan

preparat

10 15.000

Beaker Pembuatan larutan 3 100.000

Gelas ukur Pembuatan larutan 2 110.000

Kertas label Pelabelan 1 8.000

Fotomigrografi Dokumentasi 200.000 Sewa alat

Total Rp. 6.485.000

(21)

Tabel 2. Anggaran Biaya Bahan Habis Pakai Material Justifikasi

Pemakaian

Alkohol 70% Pengambilan sampel

2 74.000

Formalin 10% Pengambilan sampel

1 55.000

Etanol berseri Pembuatan preparat

700.000 Etanol absolut Pembuatan

preparat

150.000

Xylol Pembuatan

preparat

600.000 Paraffin Pembuatan

preparat

600.000 Glyserin Pembuatan

preparat

200.000 Ewit (albumin) Pembuatan

preparat

100.000 Pewarnaan HE Pembuatan

preparat Tabel 3. Anggaran Biaya Perjalan

Material Justifikasi Perjalanan dan alat penelitian

(22)

Tabel 4. Anggaran Hal Lainnya Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan

Alat tulis Penulisan proposal 250.000 SUB TOTAL

(Rp)

250.000,-

(23)

LAMPIRAN 3

Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program

Zoologi Setiap hari Pemelihara an Tikus

Zoologi Setiap hari Pemelihara an Tikus (Uji InVivo) 54 Febrian Lailatul

(24)

LAMPIRAN 4

(25)

LAMPIRAN 5

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama : Yusfiati, S.Si, M.Si

Jenis Kelamin : Perempuan

Nip : 196807231997032001

NIDN : 0023076803

Bidang Keahlian : Anatomi Hewan Pangkat / Golongan : IIIb / Penata Muda I Jabatan Fungsional : Lektor

Pekerjaan : Staf pengajar jurusan Biologi MIPA UNRI Alamat Rumah : Jl. Soekarno-Hatta, Perum. Tama Arengka

Indah blok C.9 Rt. 1/11. Kel. Sidomulyo Barat. Pekanbaru

Telp Rumah / Hp : (0761) 65723 / 085219134091 Mata Kuliah Yang Diampu : 1. Struktur Perkembangan Hewan

2. Fisiologi Hewan 3. Sistematika Hewan 4. Mikroteknik Hewan 5. Rancangan Percobaan Riwayat Pendidikan

1. Lulus Sarjana Sains Jurusan Zoologi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada tahun 1996.

2. Lulus Magister Sains Subprogram Studi Anatomi Hewan, Program Studi Biologi Institut Pertanian Bogor tahun 2006.

Riwayat Penelitian

1. Strukrur kelenjar adrenal pada dua jenis ikan hiu (Ordo Lamniformes) dan lima jenis ikan pari (Ordo Rajiformes). (Skripsi, tahun 1995).

2. Struktur sistema digestorium Pangasius pangasius Ham.Buch. (HEDS, tahun 2001).

3. Struktur ginjal pada ikan hiu macan (Charcharinus ambrichoides). (Sendiri, tahun 2002).

(26)

5. Pengaruh Pemberian Microgynon 30 ED Terhadap Glandula Suprarenalis Selama Awal Kehamilan Mencit (Mus musculus L) (diseminarkan BKS-MIPA Wilayah Barat di UIN Jakarta sebagai Ketua, 2006).

6. Morfologi kelenjar adrenal ikan hiu Carcharhinus amblyrhynchoides (Whitley) (diseminarkan BKS-MIPA Wilayah Barat di Universitas Bengkulu, Bengkulu sebagai ketua 2007).

7. Aspek Biologi Makanan dan Morfometrik Saluran Pencernaan Ikan Buntal Tetraodon lunaris dari Sungai Ibu Mandah Indragiri Hilir. Riau (Rutin, 2008)

Gambar

Tabel 1. Anggaran Biaya Peralatan Penunjang
Tabel 2. Anggaran Biaya Bahan Habis Pakai
Tabel 4. Anggaran Hal Lainnya

Referensi

Dokumen terkait

Sayangnya permasalahan yang ada pada tanaman obat ini adalah proses penyajiannya yang masih belum maksimal yang mengurangi posisi tawar daripada tanaman obat tersebut, selain itu

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan feoforbid a dan turunannya dalam berikatan dengan reseptor HSA dan PBR

using predicting through pictures.  The teacher taught pronunciation using repetition drills while teaching vocabulary.  The teacher taught present tense to the

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual dari skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Fraksi Klorofil Spirulina sp terhadap Sifat Listrik dengan Struktur Dye

Pendayagunaan hidcum dalam pem- bangiman nasional adalah upaya mem^g- sikan hukum dalam proses pembangunan nasional untuk melakukan pembahan sosial yang sesuai dengan

Berdasarkan hipotesis kedua didapatkan ada pengaruh pada kelompok kerjasama kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa materi hidrokarbon. Demikian juga pada

Dari hasil penelitian ini sesuai Verauli (2009,¶4) peran keluarga dalam pengasuhan anak mengalami perubahan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak baik

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan mendapatkan suhu inkubasi dan konsen- trasi enzim papain kasar terbaik dalam pembuatan VCO, sehingga menghasilkan