• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI PAKAN TERNAK KAMBING doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEKNOLOGI PAKAN TERNAK KAMBING doc"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOLOGI PAKAN TERNAK KAMBING

Ir. Djoko Suwarso, MP*)

RINGKASAN

Banyak peternak kambing yang memberikan pakan untuk kambingnya belum memperhatikan kebutuhannya. Hijauan yang diberikan jumlahnya cenderung berlebihan dan banyak yang tidak dimakan, hanya dibuang saja bersama dengan kotoran. Masih banyak limbah pertanian yang belum dimanfaatkan untuk pakan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dari peternak tersebut menjadi salah satu sebab rendahnya produktivitas ternak kambing yang dipeliharanya. Sehingga diperlukannya suatu teknologi pakan untuk meningkatkan kualitas dan pemberian pakan yang efektif dan efisien.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam menyediakan pakan untuk kambingnya yaitu : bahan pakan untuk ternak kambing, kebutuhan nutrisi ternak kambing, membuat konsentrat untuk ternak kambing, mengolah limbah pertanian menjadi pakan kambing yang memenuhi kebutuhan yaitu silase komplit.

Beberapa pakan hijauan mengandung zat anti nutrisi di dalamnya dan mempunyai bau yang kurang disenangi kambing, sehingga perlu perlakuan khusus sebelum diberikan. Perlakuan yang paling mudah adalah dengan dilayukan atau dipanaskan.

Untuk menghemat pakan penguat atau konsentrat dengan memanfaatkan bahan pakan yang ada di lingkungan sekitar.

Untuk menjaga kontinyuitas ketersediaan pakan kambing, kelebihan hijauan bisa diawetkan untuk digunakan pada saat kekurangan hijauan. Teknologi yang cukup mudah adalah dengan diolah menjadi silase komplit. Kelebihan dari silase komplit antara lain hemat dalam pemberian, mengandung nutrisi yang lengkap, dapat disimpan 4 – 8 bulan dan mengurangi bau kotoran ternak kambing.

Kata kunci : Teknologi, pakan, ternak, kambing

*) Widyaiswara Ahli Madya Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Peternakan Ungaran

(2)

A. Latar Belakang

Pakan ternak kambing / domba terdiri dari pakan pokok yaitu pakan hijauan dan pakan penguat atau sering disebut sebagai konsentrat. Hijauan terdiri dari rumput, kacang-kacangan, daun yang lain, dan jerami. Pakan penguat atau konsentrat terbuat dari limbah industri pertanian maupun perkebunan. Dalam kegiatan peternakan kebutuhan pakan bisa mencapai lebih dari 60 % dari total biaya paroduksi. .

Bahan untuk membuat konsentrat relative lebih mahal dibandingkan dengan harga hijauan. Untuk mengatasi mahalnya konsentrat maka penggunaan bahan yang tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, berasal dari lingkungan dimana peterna serta ada sepanjang tahun, Kemudian peternak diajari cara membuat konsentrat sendiri dari bahan-bahan local yang ada di sekitarnya. Sehingga dapat menekan harga konsentrat tersebut,

B. Rumusan Masalah

Banyak peternak kambing yang memberikan pakan untuk kambingnya belum memperhatikan kebutuhannya. Kambing diberikan hijauan seadanya dan tidak diberi pakan tambahan atau konsentrat. Hijauan yang diberikan jumlahnya cenderung berlebihan dan banyak yang tidak dimakan, hanya dibuang saja bersama dengan kotoran. Masih banyak limbah pertanian yang belum dimanfaatkan untuk pakan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dari peternak tersebut menjadi salah satu sebab rendahnya produktivitas ternak kambing yang dipeliharanya.

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam menyediakan pakan untuk kambingnya yaitu :

- Bahan pakan untuk ternak kambing - Kebutuhan nutrisi ternak kambing

- Membuat konsentrat untuk ternak kambing

- Mengolah hijauan / limbah pertanian untuk cadangan pakan.

(3)

dapt menyediakan pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi untuk ternak kambingnya sehingga produktivitasnya meningkat.

METODA PENULISAN

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah populer ini metodologi yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan cara mencari referensi di perpustakaan, studi pustaka yang berkaitan dengan topik tersebut, mereview beberapa hasil penelitian dan pengalaman penulis dalam hal praktek serta melatih di bidang pakan ternak kambing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. MACAM-MACAM BAHAN PAKAN TERNAK KAMBING / DOMBA

Menurut Ketut dan Budiarsana (2010), zat makanan yang paling diperlukan oleh kambing / domba adalah protein dan energi. Zat makanan ini dapat diperoleh dari makanannya. Oleh karena itu pembagian bahan pakan ternak dibagi menjadi dua golongan, yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein.

Bahan pakan sumber energi dari - Biji-bijian : sorgum, jagung

- Dedak : dedak padi, dedak jagung, dedak sorgum - Umbi-umbian : umbi ketela rambat, ketela pohon, onggok - Hijauan : rumput-rumputan

Bahan pakan sumber protein :

- Hijauan : gliricidia, turi, lamtoro, centrocema, kacang gude - Sisa pertanian : daun kacang, daun singkong

- Biji-bijian : bungkil kedele, biji kapas, ampas tahu, ampas kecap

Pakan kambing terdiri dari pakan pokok (hijauan), pakan penguat (konsentrat) dan pakan pelengkap.

(4)

lapangan dan rumput unggul : rumput gajah, rumput setaria, rumput raja dll; b) daun kacang-kacangan antara lain : daun lamtoro, daun turi, daun gliricidia, daun kaliandra, daun albesia dsb; c) hasil sisa panen (limbah pertanian) seperti : daun ubi kayu/ ketela pohon, daun ubi jalar, daun nangka, daun waru, daun pisang, jerami kacang tanah, jerami kedele, jerami padi dsb

Pakan penguat terdiri dari bekatul, dedak, ketela pohon, bungkil kacang, ampas tahu, ampas kecap dsb, bisa diberikan secara tunggal atau campuran dari berbagai bahan tersebut yang sering disebut konsentrat baik yang dibuat oleh peternak sendiri maupun konsentrat kambing yang telah kemersial dejual di toko pakan ternak. Pakan pelengkap terdiri dari mineral, vitamin, Urea Molases Block. (Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Dwiguna Dan Ayam Sembawa, (2007).

B. PEMBERIAN PAKAN SESUAI STATUS TERNAK

Kambing / domba sebagai ternak hidup membutuhkan makan setiap harinya, makanan tersebut digunakan untuk : 1) Kebutuhan harian agar tetap hidup (pokok hidup); 2) Untuk produksi (agar dapat menjadi besar, gemuk serta menghasilkan susu) dan 3) Kebutuhan untuk bereproduksi (kawin, bunting, beranak dan menyusui).

Jumlah kebutuhan bahan pakan tersebut bervariasi dan bergantung pada fisiologis ternak tersebut, namun demikian jumlah patokan umum bahan pakan hijaun yang diperlukan adalah 10 % dari berat badan dan pakan penguat / konsentrat sebanyak 1 – 2 % dari berat badan.

(5)

1. Pengolahan Hijauan Sebelum Diberikan Ke Ternak

Pemberian hijauan pada ternak dalam keadaan segar lebih disenangi ternak, namun untuk beberapa jenis hijauan/daun, pemberian segar tidak disenangi dan terkadang mengandung racun yang dapat berakibat fatal yaitu kematian ternak. Oleh karenanya jenis hijauan seperti tsb perlu diproses/diolah agar kandungan racunnya dapat dihilangkan atau dikurangi, misalnya daun singkong dan daun gliricidia.

Ada beberapa cara sederhana dan murah yang dapat dilakukan oleh peternak yaitu :

- dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 jam - dilayukan / dibiarkan semalam

Dengan cara ini diharapkan racun dan bau khas daun tersebut dapat berkurang dan ternak menyenanginya (Direktorat Pakan Ternak, 2012).

(6)

3. Kebutuhan Air

Tubuh ternak terdiri dari kurang lebih 70 % air. Bila tubuh kekurangan air sampai 20 % akan mengakibatkan kematian, air juga dibutuhkan untuk membantu proses pencernaan

Kebutuhan air berbeda untuk setiap ternak, tergantung pada :

- Status fisiologis ternakmuda lebih banyak butuh air dari yang tua, ternak yang menyusui lebih butuh air dari yang tidak menyusui

- Temperatur lingkungan, pada waktu panas ternak lebih banyak butuh air

- Pakan yang diberikan, ternak yang diberi pakan hijauan tua butuh air lebih banyak daripada yang mendapat hijauan muda.

Kebutuhan rata-rata air untuk kambing / domba per hari adalah 1,5 – 2,5 liter. Air yang diberikan harus bersih dan tempat minum dibersihkan setiap hari (BPTP, 2009).

C. MEMBUAT KONSENTRAT

Untuk menyusun formula konsentrat Ternak Ruminansia diperlukan : 1. Komposisi kimia bahan pakan (Tabel 1)

2. Persyaratan Konsentrat Kambing / domba dan Kambing / domba : Kadar protein kasar (PK) = 14 – 16 %

Total Digestible Nutrient (TDN) = 65 – 70 %

Contoh 1 :

Pak Sastro akan membuat pakan penguat (konsentrat) untuk kambing / domba dengan bahan-bahan bekatul dan ampas tahu.

Dari tabel komposisi kimia bahan pakan diketahui : Bekatul mengandung protein kasar (PK) = 12,8 % Ampas tahu = 30,3 %

Dari Tabel persyaratan konsentrat kambing / domba mengandung PK = 16 %, maka :

(7)

Ampas tahu 30,3 % 3,2 % 3,2/17,5 x 100 % = 18,3 % 17,5 %

Jadi bahan pakan yang dicampurkan adalah bekatul 81,7 % dan ampas tahu 18,3 %, Jika pak Sastro akan membuat konsentrat sebanyak 100 kg maka bahan pakan yang dicampurkan adalah :

Bekatul 81,7 / 100 x 100 kg = 81,7 kg Ampas tahu 18,3 / 100 x 100 kg = 18,3 kg

Contoh 2 :

Menyusun formula konsentrat dengan menggunakan 3 bahan pakan, yaitu onggok, bekatul dan bungkil biji kapuk. Konsentrat yang mau dibuat kadar proteinnya 14 %.

Dari tabel 1 diperoleh :

Onggok mengandung protein kasar 1,9 %, Bekatul mengandung protein kasar 12,8 % Bk.biji kapuk mengandung protein kasar 29,67 %

Buat dulu campuran I (misalnya onggok dan bekatul dengan perbandingan 1 : 1) maka kadar protein kasar campuran I adalah (1,9 + 12,8) / 2 = 14,7 / 2 = 7,35 %

Camp. I 7,35 % 15,67 15,67 / 22,32 X 100 % = 70,2 %

14 %

B. biji kapuk 29,67 % 6,65 6,65 / 22,32 X 100 % = 29,8 % 22,32

Jika mau membuat konsentrat sebayak 100 kg, maka bahan yang diperlukan adalah :

(8)

D. MENGOLAH HIJAUAN UNTUK CADANGAN PAKAN

Direktorat Pakan Ternak ( 2012) memperkenalkan satu teknologi pengolahan hijauan untuk cadangan pakan adalah dengan dibuat silase komplit. Silase komplit merupakan campuran hijauan, limbah pertanian dan perkebunan yang diawetkan dengan cara fermentasi dalam kondisi kadar air yang tinggi (40-80 persen) yang dilakukan dengan semi aerob.

Tujuan pembuatan silase:

1. Meningkatkan kualitas hijauan pakan ternak me- lalui peningkatan kualitas gizi dan daya cerna.

2. Meningkatkan daya tahan penyimpanan

3. Menanggulangi kebutuhan hijauan pakan pada saat musim tertentu. 4. Pemanfaatan hasil limbah pertanian, dan perke- bunan.

Konsep teknologi silase yang dikembangkan selama ini masih bersifat silase tunggal (single silage) dan proses pembuatannya dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Dalam praktek di lapangan, silase ini cukup terkendala karenamemerlukan tempat simpan (pemeraman) yang cukup vakum juga silase yang dihasilkan hanya memenuhi 30-40 persen kebutuhan nutrisi ternak.

Keunggulan silase komplit adalah:

1. Lebih mudah dalam pembuatannya karena tidak memerlukan tempat pemeraman yang an-aerob, cukup dengan semi aerob.

2. Kandungan gizi yang dihasilkan juga lebih tinggi, dapat memenuhi 70-90% kebutuhan gizi ternak sapi

3. Memiliki sifat organoleptis (bau harum, asam) sehingga lebih disukai ternak (palatable).

Pembuatan Silase Komplit :

Bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yakni:

1. K e l o m p o k b a h a n p aka n h ij a u a n , terdiri dari rumput, leguminosa serta limbah pertanian dan perkebunan.

(9)

konsentrat dapat berupa dedak padi/bekatul, ong- gok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain- lain.

3. K e l o m po k b a h a n p aka n a d i t i f, Bahan aditif disini dapat terdiri dari campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.

Rasio:

Rasio Hijauan : Konsentrat : aditif mengacu pada formula 7 : 2 : 1 atau 6 : 3 : 1 yang didasarkan pada persentase berat.

Langkah Pembuatan:

1. Bahan aditif dicampur dengan konsentrat hingga merata.

2. Dicampurkan ke hijauan. Jika kondisi hijauan atau limbah petanian agak kering maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air campuran mencapai 40%.

3. Masukkan bahan silase kedalam drum yang telah dilapisi plastik tebal.

4. Tutup dan tekan dengan kuat atau diinjak-injak agar udara didalam keluar.

5. Kemudian ikat plastik rapat-rapat, sehingga tidak ada udara masuk ke dalam, serta jangan sampai bocor. Tutup drum rapat-rapat dengan penutupnya.

6. Drum dieramkan dengan disimpan selama 3 minggu (21 hari). 7. Silase harus disimpan dalam kondisi tertutup dan dapat

disimpan hingga 4 – 8 bulan

Pemberian Pakan Pada Ternak

(10)

dimakan. Jika sudah terbiasa dapat seluruhnya diberikan silase sesuai dengan kebutuhan. Jumlah pemberian rata-rata 4 – 5 % dari berat badan.

Penyediaan Pakan saat Musim Kemarau

Pembuatan silase komplit dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi kekurangan pakan di musim kemarau sekaligus memperbaiki kualitas gizi pakan ternak. Pada kondisi hijauan melimpah di musim penghujan, bahan pakan hijauan baik berupa HMT maupun sisa tanaman pangan diperam dengan penambahan bahan konsentrat akan dapat tahan sampai 4-8 bulan. Persediaan pakan ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan ternak saat musim kemarau. Dengan demikian menerapkan teknologi ini dapat memberikan solusi pemenuhan pakan di musim kemarau sekaligus dapat mempertahankan kualitas asupan gizi untuk ternak (Norbertus, 2013).

KESIMPULAN

Untuk menunjang pertumbuhan ternak kambing diperlukan pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pakan ternak kambing terdiri dari pakan hijauan sebagai pakan pokok, pakan penguat atau konsentrat dan pakan pelengkap atau suplemen.

Beberapa pakan hijauan mengandung zat anti nutrisi di dalamnya dan mempunyai bau yang kurang disenangi kambing, sehingga perlu perlakuan khusus sebelum diberikan. Perlakuan yang paling mudah adalah dengan dilayukan atau dipanaskan.

Untuk menghemat pakan penguat atau konsentrat dengan memanfaatkan dari lingkungan sekitar.

(11)

ternak kambing.

Tabel 1. Komposisi Kimia Bahan Pakan

Bahan Pakan BK Abu PK LK SK TDN Ca P

(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)

Rumput

R Lapangan 24.4 14.5 8.2 1.4 31,6 56,2 0.37 0.23

Alang-alang 31 6.6 5.2 2.2 40,4 44.4 0.4 0.26

R. Benggala 23.6 12.5 10.9 2.4 32,9 53.6 0.62 0.27

R. Gajah 22.2 12 8.7 2.7 32,3 52.4 0.48 0.35

(12)

R. Raja 21.2 18.5 13.5 3.5 34,2 57 0.37 0.39

Legum, Daun-daunan, Limbah Pertanian

Centrosema 24.1 9.4 16.8 4 33,2 60.2 1.2 0.38

D. Jagung 21 10.2 9.9 1.8 27,4 60 1.24 0.23

D. Kedele 22.6 10.1 16.7 3.7 27,7 63.2 1.42 0.42

D. Kc. Panjang 15 12 16.6 4.5 26,4 60.6 1.23 0.26

D. Kc. Tanah 22.8 9.2 13.8 4.9 25,2 78.3 1.66 0.27

D. Kol 9.9 11.8 21.5 3.3 12,9 76.2 0.6 0.72

D. Lamtoro 24.8 7.5 24.2 3.7 21,5 74.4 1.68 0.21

D. Nangka 34.4 12.2 13.4 3.7 20,7 73.7

D. Tebu 25.5 8.2 5.2 2 34,4 51.4 0.47 0.34

D. Turi 18.3 10.2 29.2 3.4 17,1 67.2

D. Singkong 21.6 12.1 24.1 4.7 22,1 61.8 1.54 0.46

D. Ubi Jalar 16.3 16.1 19.2 2.6 16,2 61.9 1.37 0.46

D. Pisang 23.3 11.8 16.6 5.2 23,0 73.5 0.57 0.18

Jerami Padi 87.5 16.9 4.1 1.5 32,5 43.2 0.41 0.29

Kulit Pisang 13 9.7 7.1 8.3 11,8 59.1 0.33 0.21

Kulit Singkong 30.6 3.9 6.6 1.3 6,4 73.1 0.33 0.21

Umbi, Limbah Industri

Bekatul 88 10 12.8 8.1 7,1 69.9 0.08 1.23

Dedak Kasar 87.7 13.6 13 8.6 13,9 67.9 0.09 1.39

Dedak Jagung 87.8 3.5 10 7.8 4,5 82.3 0.2 0.99

Onggok 79.8 2.4 1.9 0.3 8,9 78.3 0.25 0.14

Ampas Tahu 14.6 5.1 30.3 9.9 22,2 77.9 0.53 0.37

Ampas Kelapa 88.6 8.2 21.3 10.9 14,2 78.7 0.17 0.62

Gaplek 79.5 4.7 2.6 0.7 5,7 78.5 0.17 0.09

Singkong 32.3 3.3 3.3 1.5 4,2 81.8 0.26 0.16

Ubi Jalar 32 2.7 3.2 1.4 3,4 83.9 0.28 0.23

(13)

Direktorat Pakan Ternak, 2012. Silase. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Ketut S dan Budiarsana, 2010. Panduan Lengkap Kambing dan Domba. Penebar Swadaya. Jakarta.

Norbertus, 2013. Beternak Kambing Tanpa Bau, Angon dan Ngarit. Arcita, Surakarta.

TEKNOLOGI PAKAN TERNAK KAMBING

Ir. Djoko Suwarso, MP*)

RINGKASAN

(14)

bersama dengan kotoran. Masih banyak limbah pertanian yang belum dimanfaatkan untuk pakan. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dari peternak tersebut menjadi salah satu sebab rendahnya produktivitas ternak kambing yang dipeliharanya. Sehingga diperlukannya suatu teknologi pakan untuk meningkatkan kualitas dan pemberian pakan yang efektif dan efisien.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam menyediakan pakan untuk kambingnya yaitu : bahan pakan untuk ternak kambing, kebutuhan nutrisi ternak kambing, membuat konsentrat untuk ternak kambing, mengolah limbah pertanian menjadi pakan kambing yang memenuhi kebutuhan yaitu silase komplit.

Beberapa pakan hijauan mengandung zat anti nutrisi di dalamnya dan mempunyai bau yang kurang disenangi kambing, sehingga perlu perlakuan khusus sebelum diberikan. Perlakuan yang paling mudah adalah dengan dilayukan atau dipanaskan.

Untuk menghemat pakan penguat atau konsentrat dengan memanfaatkan bahan pakan yang ada di lingkungan sekitar.

Untuk menjaga kontinyuitas ketersediaan pakan kambing, kelebihan hijauan bisa diawetkan untuk digunakan pada saat kekurangan hijauan. Teknologi yang cukup mudah adalah dengan diolah menjadi silase komplit. Kelebihan dari silase komplit antara lain hemat dalam pemberian, mengandung nutrisi yang lengkap, dapat disimpan 4 – 8 bulan dan mengurangi bau kotoran ternak kambing.

Kata kunci : Teknologi, pakan, ternak, kambing

Gambar

Tabel 1. Komposisi Kimia Bahan Pakan

Referensi

Dokumen terkait

Perajangan hijauan pakan ternak yang dilakukan oleh peternak kebanyakan. masih bersifat tradisional, yaitu memotong secara manual dengan

 Peternak kurang memahami akan bahaya zat kimia untuk campuran pakan ternak, belum mengetahui kadar gizi yang terkandung dalam pakan dan sering dimanfaatkan oleh pabrik- pabrik

Pakan hijauan makanan ternak sapi potong di daerah penelitian pada umumnya diberikan dalam bentuk segar, selain hijauan rumput, sebagian peternak ada juga

Saat ini, belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia daging kambing Kacang yang diberi pakan dengan kualitas yang berbeda ditinjau dari

Pakan yang diberikan pada ternak kambing PE oleh peternak mandiri.. berupa hijauan yaitu daun ubi dan

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa dengan perbaikan pakan ternak kambing yaitu pemberian pakan blok suplemen berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan rata-rata sebesar 3,46%

Saat ini, belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia daging kambing Kacang yang diberi pakan dengan kualitas yang berbeda ditinjau dari

BAB 2 : Analisis SWOT Strength Kekuatan : Masih banyak sawah dan rerumputan yang bisa dimanfaatkan untuk pakan kambing, pasar kambing yang mudah ditemui, bibit kambing dan indukan