• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Kardiovaskular Pertemuan ke 2

Ns. Ira Rahmawati S. kep.,MNSc(EM) Program Studi Ilmu Keperawatan

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu:

Menjelaskan secara singkat mengenai anatomi dan fisiologi

sistem kardiovaskular

Menjelaskan sistem konduksi jantung

(3)

Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular meliputi jantung, arteri, vena dan kapiler.

Fungsi jantung:

1.Memelihara suplai darah keseluruh tubuh

2.Memproduksi tekanan darah

Jantung mengalirkan darah melalui 2 sistem sirkulasi:

1.Sirkulasi pulmonal :

Darah dengan kadar oksigen rendah akan masuk ke atrium

kanan melalui vena cava inferior dan vena cava superior

(4)

Selanjutnya, Ventrikel kanan akan memompa darah ke

paru-paru melalui katup pulmonalis untuk pertukaran gas

2. Sirkulasi sistemik

Darah dari paru-paru akan masuk ke atrium kiri melalui

vena pulmonalis

Kemudian darah akan dipompa turun ke ventrikel kiri

melalui katup mitral.

Selanjutnya ventrikel kiri akan memompa darah ke seluruh

tubuh melalui katup aorta.

3. Sirkulasi jantung

(5)
(6)
(7)
(8)

Coronary Circulation

(9)
(10)

Karakteristik sel-sel jantung

Automaticity : kemampuan sel jantung untuk

menghasilkan impuls listrik tanpa adanya rangsangan

saraf atau rangsangan lainnya. Kadar ion K+, Na+ dan

Ca++ yang normal sangat penting untuk

mempertahankan automaticity.

excitability: kemampuan sel jantung untuk merespon

rangsangan dari lingkunganya

Conductivity: kemampuan sel jantung untuk menerima

impuls listrik dan menyalurkanya

(11)

Cardiac Action Potential

Cairan tubuh mengandung elektrolit atau ion yang

bermuatan positive dan negative

Elektrolit yang mempengaruhi fungsi sel-sel jantung

adalah Na+, K+, Cl- dan Ca++

Ion-ion bergerak masuk dan keluar dari dalam sel melalui

membran sel

Pergerakan ion-ion ini akan menyebabkan perbedaan

muatan listik didalam dan luar sel

Untuk dapat menghasilkan impuls, harus ada pergerakan

elektrolit melalui membran sel

(12)

Pada saat sel terstimulasi, membrane sel menjadi lebih

permeable menyebabkan Na+ dan K+ masuk kedalam

sel dengan cepat

Didalam sel menjadi sangat positive dan akan

mengeluarkan impuls listrik. proses ini dinamakan

depolarisasi.

Depolarisasi akan menyebabkan kontraksi sel-sel

jantung

Depolarisasi tidak sama dengan kontraksi

Setelah sel mengalami depolarisasi, ion Na+ dan k+

akan keluar dari sel melalui membrane sel. Hal ini akan

menyebabkan kondisi didalam sel kembali menjadi

(13)

Sistem Konduksi Listrik Jantung

(14)

Jantung mempunyai kemampuan menghasilkan elektrikal impuls

sendiri untuk menghasilkan heart rate. Sistem konduksi jantung

terdiri dari:

1.SA node (Sinoatrial node)

 merupakan pacemaker utama jantung

Menghasilkan impuls 60-100 kali per menit

 menghasilkan impuls listrik yang menjalar ke dinding atrium dan menyebabkan kontraksi atrium

Lokasi: atrium kanan bagian atas 2. AV node (Atrioventrikular node)

 merupakan penghubung impuls listrik dari atrium ke ventrikel

Terletak superior dari katup trikuspid

(15)

3. Bundle of His atau Atrioventrikular bundle

Dari AV node, impuls diteruskan melalui bundle of His yang

bercabang menjadi RBB dan LBB

Apabila tidak ada impuls dari AV node, Bundle of His akan

menjadi pacemaker yang menghasilkan impuls 30 kali per

menit

4. Serat purkinye / Purkinje Fibers

dibagian basal ventrikel, bundle of His kemudian

bercabang cabang menjadi serat purkinye yang akan

(16)
(17)

Elektrokardiogram

Tujuan Perekaman EKG

1.Memonitor denyut jantung pasien

2.Mengevaluasi efek dari penyakit atau injuri terhadap fungsi

jantung

3.Mengevaluasi fungsi pacemaker

4.Mengevaluasi respon terhadap obat-obatan

(18)
(19)

Jenis-jenis lead EKG

A.

Limb leads / bipolar leads

I > melihat bagian lateral jantung II > melihat bagian inferior jantung III > melihat bagian inferior jantung

B. Lead Unipolar Extremitas aVR > none

aVL > melihat jantung bagian lateral aVF > melihat jantung bagian inferior

C. Lead Unipolar Precordial

(20)

Leads Area jantung yang

direkam

II, III, aVF Inferior

V1, V2 Septal

V3, V4 Anterior

(21)

Kertas EKG

- Setiap kotak kecil berukuran tinggi 1 mm dan lebar 1 mm

-Arah horizontal menunjukkan time/ waktu : 1 kotak kecil = 0.04 second, 1 kotak besar 0.2 second

-Arah vertical menunjukan amplitude atau voltage, 1 kotak kecil = 0, 1 mV, 1 kotak besar = 0,5 mV

(22)
(23)
(24)
(25)

Karakteristik EKG normal

Gambaran EKG yang normal yaitu sinus rhythm, terdiri dari

:

1.Irama reguler

2. Rate 60-100 beats/minute

3. Gelombang P

Menggambarkan depolarisasi atrium

Lebar Normalnya 0,08 seconds atau 2 kotak kecil

(26)

4. PR interval

diukur dari awal gelombang P sampai akhir gelombang Q

Normal PR interval adalah 0, 12 sampai 0, 2 seconds atau

3 sampai 5 kotak kecil

PR interval yang memanjang disebut AV block, yang

menandakan tertundanya perjalanan impuls di AV node

5. Kompleks QRS

•Menggambarkan deloparisasi ventrikel

(27)

6.

Segmen ST

Normalnya isoelekterik

7.

Gelombang T

•Menggambarkan repolarisasi ventrikel

•Tinggi normal tidak lebih dari 5 mm atau 5 kotak kecil

(28)

Langkah-langkah interpretasi EKG

1. Tentukan rate caranya:

a. Hitung jumlah gelombang R dalam 6 detik (30 kotak besar), kemudian dikali 10

b. 300 dibagi jumlah kotak besar diantara 2 gelombang R

Kedua cara diatas dapat dilakukan dengan syarat perekaman EKG pada kecepatan standar yaitu 25 mm/second, 10 mm/mV

2. Tentukan irama, apakah reguler atau irregular

Caranya: tandai jarak antara gelombang R ke R berikutnya apakah

jaraknya sama selamanya, jika sama maka reguler, jika tidak sama, maka irama irreguler

(29)

3. Apakah gelombang P normal

Normalnya: semua gelombang P sama dan selalu diikuti

oleh QRS kompleks, positive di lead II

4. Tentukan PR interval

Normal : 3 sampai 5 kotak kecil

5. Tentukan QRS kompleks

Normalnya tidak lebih dari 3 kotak kecil atau 0, 12 seconds

QRS lebar dijumpai pada LBBB, RBBB dan VT

6. Tentukan ST segmen

Normalnya isoelektrik

(30)

7. Tentukan gelombang T

(31)

Rate : 75 beats/minute

Rhythm : Regular

P waves : normal, uniform, each P wave followed by a QRS complex and positive in lead II

QRS complex: normal (0.08 seconds), PR interval : 0.16 seconds

ST segment : normal, isoelectric

(32)

Morton, PG., Fontaine, D., Hudak, CM &

Gallo, BM. (2011).

Keperawatan Kritis:

Pendekatan Asuhan Holistik

. Edisi 8.

Jakarta: EGC.

Aehlert, B. (2012).

ACLS Study Guide.

4th

ed. St. Louis: Elsevier.

Woodrow, P 2009, 'An introduction to

electrocardiogram interpretation: part 1',

Nursing Standard

, vol. 24, no. 12, pp.

50-58.

Referensi

Dokumen terkait

Jika serambi mengembang, maka jantung mengisap darah dari pembuluh balik (vena cava superior dan vena cava interior) masuk ke dalam serambi kanan dan dari vena pulmonalis masuk ke

• Darah kembali dari paru – paru lewat pembuluh vena pulmonal dengan oksigen yang diikat masuk kedalam serambi kiri jantung , ketika serambi kiri berkontraksi maka darah diperas

Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventricle kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior. Karena tekanan dari

 Arteri Koronaria kanan memasok darah ke atrium kanan, sebagian atrium kiri, sebagian besar ventrikel kanan, & bagian inferior ventrikel kiri2.  Arteri Koronaria kiri ,

Proses Sirkulasi Sistemik diawali dengan aliran darah dari seluruh jaringan tubuh menuju Vena Cava Superior dan Vena Cava Inferior, melalui Vena tersebut darah

 Darah mengalir ke atrium kanan , ventrikel kanan , dan a.pulmonalis , sehingga jantung kiri kadang menjadi lebih kecil.. Diagram skematik PAPVR. Vena pulmonalis bermuara

Tekanan dalam atrium kanan yang meninggi pada gagal jantung akan menyebabkan hambatan aliran masuknya darah dari vena kava superior dan inferior ke dalam jantung sehingga

Dengan adanya lubang ini, maka sejumlah kecil darah yang kaya akan oksigen akan mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan dan ke aorta sehingga mampu