• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Perpajakan Suranto, S.Pd, M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Akuntansi Perpajakan Suranto, S.Pd, M.Pd"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

IA. KLASIFIKASI AKTIVA TETAP BERWUJUD

   AKTIVA YANG DAPAT DISUSUTKAN

( depreciable assets )

Contoh: Bangunan, mesin dan peralatan yang lain.

 

  AKTIVA YANG TIDAK DAPAT DISUSUTKAN

(3)

IB. AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

AKTIVA YANG MASA MANFAATNYA DIBATASI

OLEH HUKUM

( ketentuan, persetujuan atau sifat aktiva )

AKTIVA YANG MASA MANFAATNYA TIDAK

(4)

PEMBELIAN

PEMBELIAN

PENYUSUTAN

PENYUSUTAN

PENJUALAN

(5)
(6)

Pada tanggal 1 januari 2009. PT Sisi membeli kendaraan operasional sebesar 200 juta, belum termasuk PPN 10%. Jurnal yang dibuat oleh PT Sisi adalah:

1. Jika PT. Sisi PKP

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

2010 KendaraanPPN Masukan 200.000.000 20.000.000

Kas 220.000.000

2. Jika PT. Sisi non-PKP

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

(7)

Pada tanggal 1 januari 2009. PT Sisi mengimpor komputer dari Taiwan dengan nilai impor sebesar 150 juta (belum termasuk PPN). Jurnalnya adalah:

1.Jika PT. Sisi PKP dan memiliki API (Angka Pengenal Importir)

PPN = 10%, PPh 22 = 2,5%

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

2010 Peralatan KantorPPN Masukan 150.000.000 15.000.000

PPh 22 dibayar dimuka 3.750.000

(8)

2. Jika PT. Sisi NON-PKP dan memiliki API

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

2010 Peralatan KantorPPh 22 dibayar dimuka 165.000.000 3.750.000

Kas 168.750.000

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

2010 Peralatan KantorPPN Masukan 150.000.000 15.000.000

PPh 22 dibayar dimuka 11.250.000

Kas 176.250.000

3. Jika PT. Sisi PKP dan TIDAK memiliki API

(9)

4. Jika PT. Sisi bukan PKP dan tidak memiliki API

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

2010 Peralatan KantorPPh 22 dibayar dimuka 165.000.000 11.250.000

(10)
(11)

Menurut akuntansi ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan dalam penghitungan besarnya biaya penyusutan suatu aktiva,

yaitu:

1.   NILAI PEROLEHAN AKTIVA 2.   NILAI RESIDU

(12)

 Menurut literatur akuntansi Indonesia ada

beberapa metode penyusutan, yaitu:

 Metode Garis Lurus

 Metode Jumlah Angka Tahun  Metode Saldo Menurun

 Metode Satuan Produksi

 Metode Grup dan Gabungan

Untuk akuntansi pajak penyusutan yang

diperbolehkan yaitu:

Metode Garis Lurus (untuk kelompok bangunan

dan bukan bangunan)

Metode Saldo Menurun (untuk kelompok bukan

(13)

Aktiva dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti :

Pembelian Aktiva

1.   Tunai (kas)

2.   Kredit (angsuran)

Perolehan dengan sewa guna usaha modal (leasing)Perolehan dengan pertukaran

Perolehan dengan membangun sendiri

(14)

METODE GARIS LURUS

 Dalam ketentuan fiskal metode ini disebut penyusutan dalam bagian-bagian yang sama

besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut.

 Contoh: Biaya gedung sebesar Rp 40 juta dan manfaatnya 20 tahun, nilai residu 10 juta

 Penyusutan setiap tahun adalah Rp 1,5 juta. (30 juta: 20 )

(15)

 Penyusutan atas harta berwujud dilakukan dalam

bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku

disusutkan , dengan syarat dilakukan atas asas.

Contoh :

(16)

Th Tarif Penyusutan Nilai Sisa/Buku 0 150.000.000 -1 50% 75.000.000 75.000.000 2 50% 37.500.000 37.500.000 3 50% 18.750.000 18.750.000

(17)

Berbeda dengan praktek akuntansi umum yang memberikan keleluasaan pada wajib pajak untuk memakai pendekatan penyusutan per aktiva, per jenis atau kelompok sesuai dengan masa

manfaat ekonomisnya, ketentuan pajak

membatasi kepada metode per aktiva dan per jenis.

(18)

 Aktiva bukan bangunan dikelompokkan menjadi kelompok

1 (umur 4 tahun dengan tarif depresiasi tahunan 50% untuk metode saldo menurun atau 25% untuk metode garis lurus)

 Kelompok 2 (umur 8 tahun dengan tarif depresiasi tahunan

25% untuk metode saldo menurun dan 12,5% untuk metode garis lurus

 Kelompok 3 (umur dari 16 tahun dengan tarif depresiasi

tahunan 12,5% atau 6,25% )

 Kelompok 4 (umur 20 tahun denga tarif depresiasi tahunan

10% atau 5%)

 Dalam metode saldo menurun pendekatan tutup akhir

diperlakukan

 Pada akhir masa manfaat nilai sisa buku dihapuskan

(19)

 Pada tahun 2000 wajib pajak PT”Iwan” membeli 5 aktiva

tetap sebagai berikut: 1 aktiva dengan umur 2 tahun dan harga Rp 10 juta; 3 aktiva dengan umur 3 tahun dan harga total Rp 45 juta; 1 aktiva dengan umur 4 tahun dengan

harga Rp 25 juta. Terhadap aktiva itu dikenakan PPN 10% dan PT”Iwan” merupakan PKP.

Pembukuan perolehan dan penyusutan aktiva berdasarkan saldo menurun pada tahun 2000 adalah sebagai berikut :

(20)
(21)
(22)

Sebuah aktiva yang dibeli PT”Trans” pada 14 Juni 2008 Rp 48 juta dijual pada 25 November 2010 Rp 30 juta. Umur ekonomis akuntansi umum 3 tahun. Hitung:

a.Penyusutan dengan metode garis lurus menurut akuntansi komersiil! b.Penyusutan dengan metode garis lurus menurut akuntansi perpajakan ! c.Besarnya keuntungan atau kerugian dng metode garis lurus dari penjualan

tersebut menurut akuntansi komersiil dan menurut akuntansi perpajakan!

d.Penyusutan dengan metode saldo menurun menurut akuntansi komersiil

(disusut 25% per tahun) !

e.Penyusutan dengan metode saldo menurun menurut akuntansi perpajakan

!

f.Besarnya keuntungan atau kerugian dng metode saldo menurun dari

(23)

48 Juta disusut selama 3 tahun dengan metode garis lurus (Akuntansi Komersiil). Sehingga dalam satu tahun beban penyusutannya sebesar = 48

juta/3 tahun = 16 juta = 30/12 x 16 juta

(24)

48 Juta disusut selama 4 tahun dengan metode garis lurus (Akuntansi Perpajakan, Tarif= 25% per tahun

karena Aktiva Golongan 1). Sehingga dalam satu tahun beban penyusutannya sebesar= 48 juta x 25% = 12 juta. Tahun 1 (Juli 2008 – Des 2008) = 6 bulan

Tahun 2 (Jan 2009 – Des 2009) = 12 bulan Tahun 3 (Jan 2010 – Nov 2010) = 11 bulan Atau 29/12 x 12 juta

(25)

 Akuntansi Komersial

Harga Jual = 30 Juta

Nilai Buku = Harga Beli – Penyusutan

Nilai Buku = 48 Juta –

40 Juta = 8 Juta

Keuntungan = Harga Jual – Nilai Buku

= 30 Juta – 8 Juta

(26)

 Akuntansi Perpajakan

Harga Jual = 30 Juta

Nilai Buku = Harga Beli – Penyusutan

(27)

48 Juta disusut dengan saldo menurun dengan penyusutan 25% per tahun.

Tahun 1 (Juni 2008 – Mei 2009) = 48 Juta x 25% = 12 Juta

Tahun 2 (Juni 2009 – Mei 2010) = (48-12 juta) X 25% = 9 Juta

Tahun 3 (Juni 2010 – Nov 2010) = (6 bulan:12 bulan) X 25% x (36 juta - 9 Juta) = 3.375.000

(28)
(29)

48 Juta disusut dengan saldo menurun dengan penyusutan 50% per tahun.

Tahun 1 (Juli 2008 – Juni 2009) = 48 Juta x 50% = 24 Juta

Tahun 2 (Juli 2009 – Juni 2010) = (24 juta) X 50% = 12 Juta

Tahun 3 (Juli 2010 – Nov 2010) = (5 bulan:12 bulan) X 50% x (12 juta) = 2.500.000

(30)

48 Juta disusut selama 4 tahun dengan metode Saldo Menurun(Akuntansi Perpajakan, Tarif=50% per tahun karena Aktiva Golongan 1).

(31)

 Akuntansi Komersial

Harga Jual = 30 Juta

Nilai Buku = Harga Beli – Penyusutan

Nilai Buku = 48 Juta –

24.375.000 = 23.625.000

Keuntungan = Harga Jual – Nilai Buku

= 30 Juta – 23.625.000

(32)

 Akuntansi Perpajakan

Harga Jual = 30 Juta

Nilai Buku = Harga Beli – Penyusutan

Nilai Buku = 48 Juta –

38,5 Juta = 9,5 Juta

Keuntungan = Harga Jual – Nilai Buku

(33)

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Nov

2010 KasAkum.Penyst Aktiva 33.000.00024.375.000

Aktiva 48.000.000

PPN 16D (10% x harga jual) 3.000.000 Laba Penjualan Aktiva 6.375.000

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Des 2010 PPN 16 D 3.000.000

Kas 3.000.000

(34)

Atas perbedaan besarnya laba penjualan aset yang terjadi akuntansi komersiil dan pajak, maka perusahaan tidak perlu membuat jurnal penyesuaian.Perbedaan pengakuan besarnya laba penjualan aset tersebut menimbulkan beda tetap/beda permanen antara pajak dan akuntansi. Untuk itu perusahaan harus

melakukan koreksi pada rekonsiliasi fiskal pada pengisian SPT sebesar:

Koreksi positif = 20

.500.000 - 6.375.000

=

(35)

Koreksi Positif

apabila:

1.

Perhitungan laba akuntansi (komersiil)

lebih kecil dibanding perhitungan laba dng

akuntansi pajak.

2.

Perhitungan biaya penyusutan akuntansi

komersiil lebih besar dibanding perhitungan

biaya penyusutan akuntansi pajak

3.

Apabila kondisi sebaliknya maka disebut

(36)
(37)
(38)

Tahun 2007 (APRIL 2007 – DESEMBER 2007) 9/12 X 40% X 160.000.000 = 48.000.000

(39)

= Penyusutan Akuntansi Pajak – Penyusutan Akuntansi Komersiil

= 66.666.667 – 48.000.000

(40)

Tahun 2007 (APRIL 2007 – DESEMBER 2007) 9/12 X 40% X 160.000.000 = 48.000.000

Tahun 2008 (JANUARI 2008 – MARET 2008) 3/12 X 40% X 160.000.000 = 16.000.000

Tahun 2008 (APRIL 2008 – DESEMBER 2008)

9/12 X 40% X (160 JUTA – 64 JUTA) = 28.800.000

Total Penyusutan Akuntansi komersiil =

(41)

Tahun 2007 (MARET 2007 – DESEMBER 2007) 10/12 X 50% X 160.000.000 = 66.666.667

Tahun 2008 (JANUARI 2008 – FEBRUARI 2008) 2/12 X 50% X 160.000.000 = 13.333.333

Tahun 2008 (MARET 2008 – DESEMBER 2008) 10/12 X 50% X (160 JUTA – 80 JUTA) =

33.333.333,33

Total Penyusutan Akuntansi komersiil =

(42)

Keterangan Akuntansi Komersiil Akuntansi Perpajakan

Harga perolehan 160.000.000 160.000.000

Akum Penyusutan (92.800.000) (113.333.333)

Nilai Buku 67.200.000 46.666.667

Harga Pasar 100.000.000 100.000.000

(43)

Keterangan DEBET KREDIT

Kas 110.000.000

Akumulasi Penyusutan 92.800.000

Mesin 160.000.000

Laba penjualan mesin 32.800.000

(44)

= Laba Akuntansi Pajak – Laba Akuntansi Komersiil = 53.333.333 – 32.800.000

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan kegiatan yang dibiayai melalui pinjaman/hibah/PBS, dilakukan pemantauan dan penyusunan laporan sesuai dengan Pasal 77 ayat 1

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam merekomendasikan kebutuhan benih pada budidaya tanaman

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan jasa yang meliputi bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan

Pada penelitian ini, dilakukan isolasi mikroba endofit dari tanaman obat sambung nyawa untuk menggali potensinya dalam menghasilkan senyawa bioaktif, dalam hal ini

Pengaruh pemberian ekstrak kulit apel (Malus sylvestris Mill) jenis rome beauty terhadap histologi hepatosit tikus putih (rattus novergicus strain wistar) yang di

Namun seting tegangan harus lebih besar dari tegangan harmonisa ketiga maksimum di terminal yang dihasilkan generator pada kondisi normal tanpa gangguan. Tegangan harmonisa

• Pada penelitian ini difokuskan pembuatan magnet permanen berbasis ferrite yang termodifikasi dengan logam tanah jarang serta menggunakan bahan baku Fe dari pasir besi

Hasil penelitian terhadap variabel trading volume activity ini memperoleh hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh wicaksono et,.al (2018) yang