• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spektrofotometri UV – Visibel (Bagian II)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Spektrofotometri UV – Visibel (Bagian II)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Spektrofotometri

UV – Visibel

(Bagian II)

JURUSAN FARMASI FKIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

(2)
(3)

Ketika Sinar menabrak benda

???

Po Pa Pb P

R1 R2

Permukaan ke dua

Permukaan pertama

b

Harris, 1987

Cahaya (sinar) dengan tenaga radian P0 menabrak permukaan

pertama sampel dengan ketebalan = b cm

Cahaya (sinar) dengan tenaga radian P0 menabrak permukaan

pertama sampel dengan ketebalan = b cm

Tenaga radian P

ditransmisikan (diteruskan) Tenaga radian R2

(4)

TRANSMISI QUARTZ

Sinar datang dari medium 1 (udara indeks bias 1,00)

tegak lurus mengenai medium 2 yaitu permukaan Quartz (indeks bias 1,46). Berapa fraksi sinar yang diteruskan ?

2

0350

,

0

1

0350

,

035

,

(5)

Ketika Sinar Menabrak

Sampel ???

Ditransmisikan

Diserap

Dipantulkan

Dihamburkan

Apabila sampel tidak menyerap cahaya, proses yang terjadi

hanyalah : - pemantulan

(6)

Instrumentasi

(7)
(8)

Instrumentasi

Spektrofotometer UV-Vis

Sumber lampu Sumber lampu

Monokromator Monokromator

Optik Optik

(9)
(10)

Penyerapan oleh transisi

ikatan dan elektron anti ikatan

Semua molekul

organik mampu menyerap REM karena memiliki elektron valensi

yang dapat

dieksitasikan ke tingkat energi ya ng

lebih tinggi.

Penyerapan radiasi UV dan Visibel dibatasi

oleh sejumlah gugus

fungsional tertentu

(kromofor) yang mengandung elektron valensi

dengan tingkat energi eksitasi

yang rendah. Elektron yang

terlibat :

(11)
(12)

TRANSISI ELEKTRONIK

Transisi sigma – sigma star

(σ – σ*)

Transisi n – sigma star (n - σ*)

Transisi n – phi star (n – π*)

Transisi phi – phi star (π - π*)

---

σ*

---

π *

---

n

---

π

---

σ

Diagram tingkat

energi

(13)
(14)

Transisi non bonding – sigma star

( n – σ* )

Terjadi pada senyawa organik jenuh

yang mengandung atom-atom dengan

elektron bukan ikatan (e

Terjadi pada senyawa organik jenuh

yang mengandung atom-atom dengan

elektron bukan ikatan (e

Sinar yang diserap sekitar

Sinar yang diserap sekitar

Nilai absorbtivitas molar (

Nilai absorbtivitas molar (

Pengaruh pelarut lebih polar akan

menggeser

(15)
(16)
(17)

Perbedaan transisi (n – π*)

dan (π - π*)

(n – π*)

(π - π*)

Nilai ε (10 – 100 liter/

cm.mol)

Nilai ε (1000 – 10.oo0

liter/cm.mol)

Biasanya, pelarut

polar menyebabkan

pergeseran biru

(hypsochromic schif)

Biasanya, pelarut

polar menyebabkan

pergeseran merah

(bathocromic shif)

Pengaruh pelarut pada pergeseran n π*

pelaru

t air metanol etanol

klorofor

m heksana

(18)

E

E

Transisi π - π*

(bathrocromic shift)

Transisi n – π*

(hipsocromic shift

)

Non polar

polar

Non polar

(19)

C

H3C-H2C

C

C

NH

N

C O

O O

_

C

H3C-H2C

C

C

NH

NH

C O

O O

Pengaruh pH terhadap λ

pH 9,2

(20)

Kromofor Organik dan

Auksokrom

(21)
(22)

Pengaruh konjugasi

terhadap puncak serapan

Ikatan terkonjugasi berupa ikatan

rangkap yang berselang-seling dengan

satu ikatan tunggal.

Elektron-elektron phi mengalami

delokalisasi lanjut sehingga tingkat

energi π* menurun dan mengurangi

karakter anti ikatan

batocromic shift.

N N

N H N O

O H O H O H

C H2-C H -C H -C H -C H2O H

O H3C

H3C

(23)
(24)

Penyerapan yang elibatkan

elektron d dan f

(25)

Penyerapan karena

perpindahan muatan

Absorbsiftas

molar sangat

besar (

Absorbsiftas

molar sangat

besar (

Contoh :

senyawa

kompleks

beberapa ion

anorganik

sepert

kompleks

Fe(III)SCN,

Fe(III)-fenolik,

Fe(II)-fenantrolin.

Contoh :

senyawa

kompleks

beberapa ion

anorganik

sepert

kompleks

Fe(III)SCN,

Fe(III)-fenolik,

Fe(II)-fenantrolin.

Kompleks harus

memiliki sifat

donor elektron

dan komponen

lainnya sebagai

akseptor

elektron.

Kompleks harus

memiliki sifat

donor elektron

dan komponen

lainnya sebagai

akseptor

elektron.

Kecendrungan

perpindaan

elektron

meningkat

Kecendrungan

perpindaan

(26)

Aspek kualitatif dan kuantitatif

Spektrofotometri UV-Visibel

Data yang diperoleh dari spektra UV-Vis :

λmax, intensitas, efek pH dan pelarut.

Dalam aspek uantitatif, diukur intensitas

sinar radiasi yang diteruskan setelah

mengenai sampel/cuplikan.

P / P

o

% T

A

1

100

0

0,1

10

1

(27)

Pembatasan dalam Hukum

Lambert-Beer

Sinar yang digunakan dianggap

monokromatis

Peyerapan terjadi daam volume

yang memiliki penampang luas

yang sama

Tidak ada senyawa lain yang

menyerap dalam larutan

senyawa

Tidak terjadi fuoresensi atau

fosforesensi

Indeks bias tidak tergantung

(28)

Hukum Lambert-Beer

Jika sinar monokromatic dilewatkan suatu larutan maka penurunan insensitas sinar berbanding langsung dengan

insensitas radiasi ( I ), konsentrasi spesies (c), dan dengan ketebalan lapisan larutan (b).

A = =

logT

b c

P

P

log

10

0

(29)

Absorbtivitas

molar (

)

() merupakan suatu konstanta yang tidak

tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet

dan insensitas radiasi yang mengenai sampel.

() tergantung pada suhu, pelarut, struktur

molekul, dan λ radiasi.

() satuannya M-1cm-1 atau liter/mol. jika

konsentrasi dinyatakan dengan % b/v

(g/100mL) dapat dinyatakan dengan simbol E

1%1cm

(30)

Analisis komponen

tunggal

Jika absorbansi suatu

seri larutan diukur

pada λ, suhu, kondisi pelarut sama, dan A larutan diplotkan

terhadap

konsentrasinya

kurva baku.

Penentuan

konsentrasi

komponen tunggal dapat dilakukan

dengan :

Menggunakan

informasi

absorbtivitas molar

Menggunakan

(31)

Contoh soal

Sebanyak 20 tablet furosemid ditimbang

beratnya 1,656 g. Diambil sampel 519,5

mg digojog dengan 300 mL NaOH 0,1 N ,

lalu diencerkan sampai 500,0 mL dengan

NaOH 0,1 N. Sejumlah ekstrak disaring dan

diambil 5,0 mL lalu diencerkan dengan

NaOH 0,1 N sampai 250,0 mL. Absorbansi

dibaca pada λ 271 nm dengan blanko

NaOH 0,1 N ternyata absorbansinya 0,596.

Jika E

1%1cm furosemid

λ271 nm = 580, Hitung

(32)

Analisis dua campuran secara

bersama-sama

Dua buah kromofor yang berbeda akan memiliki kekuatan absorbsi cahaya yang berbeda pada suatu λ tertentu, sehingga dengan mengukur

kedua λ akan diperoleh konsentrasi masing-masing komponen campuran.

A1 = a1 b1 c1 dan A2 = a2 b2

c2,

karena tebal kuvet sama maka

A1 = a1 c1 dan A2 = a2 c2

sehingga :

(33)

Contoh soal

Absorbansi obat A dengan konsentrasi

0,0001 M dalam kuvet 1 cm adalah

0,982 pada λ 420 nm, dan sebesar

0,216 pada λ 505 nm. Absorbansi obat B

dengan konsentrasi 0,0002 M adalah

0,362 pada λ 420 nm dan 1,262 pada λ

505. Absorbansi campuran 2 obat

adalah 0,820 pada λ 420 nm, dan 0,908

pada λ 505 nm. Berapakah konsentrasi

(34)

Hal-hal penting dalam pengukuran

spektrofotometri UV-Visibel

Terutama untuk senyawa yang semula tidak

berwarna dan akan diukur dengan

spektrofotometer Visibel dilakukan derivatisasi.

Waktu operasional (operating time) untuk

mengetahui waktu pengukuran yang stabil.

Pemilihan panjang gelombang maksimum (λ

max)

Pembuatan kurva baku sebaiknya sering

diperiksa ulang.

Pembacaan absorbansi sampel/cuplikan

(35)

Syarat pereaksi :

Reaksinya selektif dan sensitif

Reaksinya cepat, kuantitatif, dan

reprodusiel

Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu

yang lama

(36)

Operating Time

Ditentukan dengan mengukur hubungan antara

waktu pengukuran dengan absorbansi larutan.

Pengukuran senyawa harus dilakukan pada saat

waktu operasionalnya.

(37)

Pemilihan panjang

gelombang (λ)

Panjang

elombang yang

digunakan

adalah λmax.

Alasan :

Kepekaan

maksimal

Hukum

Lambert-Beer

terpenuhi

Kesalahan akan

(38)
(39)

Pembacaan absorbansi sampel

(0,2 – 0,8)

Absorban yang terbaca hendaknya A =

0,2-0,8 atau %T = 15 % - 70 % agar

(40)

Kalibrasi instrumen

Kalibrasi skala absorbansi digunakan

senyawa kalium dikromat.

Kalibrasi skala λ dengan larutan holmium

perklorat 5 % b/v.

Penentuan daya pisah (resolusi)

spektrofotometer dikontrol dengan lebar celah dengan larutan toluen 0,02 % b/v

dalam heksan.

Penentuan adanya sesatan sinar (stray

(41)

Latihan Soal

Tolbutamid (BM 270,4) memiliki absorbtivitas molar

703/M.cm, pada λ 262 nm. Jika tablet tunggal

tolbutamid dilarutkan dalam air sampai 250,0 mL,

absorbansinya 0,520 pada λ 262 nm, dan kuvet 1 cm. Tentukan berat tolbutamid yang terkandung dalam tablet ersebut !

Absorbansi senyawa murni X dan senyawa Y dengan

konsentrasi masing-masing 5 x 10-5 M sebagai berikut

( X A280 = 0,0510 A350 = 0,192 dan Y A280 = 0,335 A350 = 0,150). Salah satu larutan dari keduanya

dengan konsentrasi yang belum diketahui mempunyai A280 = 0,395 dan A350 = 0,147. Senyawa manakah (X atau Y) yang tidak diketahui ? Hitung konsentrasi

(42)

HATUR NUHUN PISAN ...

Jangan lupa untuk

membaca literatur

lainnya baik dari buku

maupun internet

serta banyak latihan

soal ...

Referensi

Dokumen terkait

Senyawa jenuh mengandung heteroatom, seperti oksigen, nitrogen, sulfur, atau halogen memiliki memiliki elektron tidak terikat (elektron n atau p) biasanya tidak memiliki serapan

Hasilnya penelitian ini adalah: (1) pada pembentukan ikatan kovalen terjadi transfer atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain; (2) Pada senyawa ionik ukuran

Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan

Senyawa karbon yang atomnya mengikat empat atom atau gugus lain yang dikelompokkan dalam hidrokarbon jenuh, sedangkan rantai atom karbon yang mengandung ikatan

Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa organik rantai terbuka yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau tidak dapat mengikat atom H lagi. – Mempunyai massa jenis kurang dari

Auksokrom adalah gugus fungsi dengan ikatan jenuh dan mengandung elektron tidak berpasangan yang tidak menyerap radiasi pada panjang gelombang yang lebih besar dari 200 nm

Senyawa yang memili aktivitas antioksidan akan menunjukkan reaksi oksidasi dengan ditambahnya DPPH pada larutan sampel, melalui pemberian elektron dari senyawa

• Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.. • Untuk mencapai