• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET DAN TAMPAK 2.1. Tujuan Instruksional Khusus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II. SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET DAN TAMPAK 2.1. Tujuan Instruksional Khusus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II. SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET DAN TAMPAK

2.1. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu : a. menjelaskan terjadinya spektra UV

b. menjelaskan klasifikasi transisi elektronik c. memahami terminologi

d. menghitung λmaks suatu senyawaan

2.2. Serapan oleh Senyawa

Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultarviolet dan visible tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Spektra ultraviolet dan visible dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat dengan transisi-transisi di antara tingkat-tingkat tenaga elektronik. Oleh sebab itu serapan radiasi ultraviolet/visible sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik.

Dalam praktiknya, spektrometri ultraviolet digunakan terbatas pada sistem-sistem terkonjugasi, namun terdapat keuntungan selektif dari senyawa ultraviolet bahwa gugus-gugus karakteristik dapat dikenal dalam molekul-molekul yang sangat kompleks.

2.3. Terminologi

Sebelum menjelaskan transisi serapan elektronik, maka dipahami beberapa pengertian yang sering digunakan dalam pembicaraan spektra elektronik, yaitu:

a. Kromofor

Kromofor merupakan gugus tidak jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi dalam daerah-daerah ultraviolet dan tampak. Contoh C=C, C=O, dan NO2.

b. Auksokrom

Auksokrom merupakan gugus jenuh yang terikat pada kromofor yang dapat mengubah panjang gelombang dan intensitasnya. Ciri auksokrom adalah heteroatom, contoh: -OCH3, -Cl, -OH, dan –NH2. c. Pergeseran Batokromik

Pergeseran serapan ke arah panjang gelombang yang lebih panjang disebabkan substitusi atau pengaruh pelarut (pergeseran merah). d. Pergeseran Hipsokromik

(2)

e. Efek Hiperkromik, kenaikan dalam intensitas serapan. f. Efek hipokromik, penurunan dalam intensitas serapan

2.4. Klasifikasi Transisi

Karena elektron dalam molekul memiliki energi yang tak sama, maka energi yang diserap dalam proses eksitasi dapat mengakibatkan terjadinya satu atau lebih transisi tergantung dari jenis elektron yang terlibat. Transisi-transisi tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Transisi π → σ * → ionisasi

Transisi ini sedikit dipelajari oleh orang-orang organik sebab terjadi dalam ultraviloet jauh, yaitu 180 nm. Daerah ini dikenal sebagai daerah Schuman atau ultraviolet vakum (10-200 nm).

b. Transisi π → π *

Transisi ini paling berguna dan merupakan serapan-serapan karakteristik dari senyawa-senyawa organik dan biasanya dihubungkan dengan tingkat tereksitasi polar. Dalam sistem-sistem yang sederhana transisi ini terjadi dalam ultraviolet jauh. Transisi π →π* ini menunjukkan pergeseran merah dengan adanya substitusi gugus-gugus yang memberi atau menarik elektron dan dengan kenaikan dalam tetapn dielektrik dari pelarut. Dalam kedua keadaan ini menstabilkan tingkat tereksitasi polar.

c. Transisi n → π*

Transisi ini meliputi transisi elektron-elektron heteroatom tak berikatan ke orbital anti ikatan π*. Serapan ini terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan intensitasnya rendah. Transisi n →π* menunjukkan pergeseran hipsokromik (biru) dalam pelarut-pelarut yang lebih polar dan substituen-substituen yang bersifat pemberi elektron.

d. Transisi n → σ *

Transisi jenis ini tidak menunjukkan serapan dalam daerah ultraviolet dekat.

(3)

Antibonding  Antibonding 

Nonbonding n (p)

[image:3.612.173.466.88.255.2]

Bonding  Bonding  E

Gambar 1.1. Macam-Macam Transisi Elektronik

2.5. Kekhasan Serapan dari Senyawa Organik

a. Senyawa yang Hanya Mengandung Elektron σ

Serapan pada hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung elektron σ terjadi pada ultraviolet jauh, sehingga dapat digunakan sebagai pelarut.

b. Senyawa Jenuh Mengandung Elektron n

Senyawa jenuh mengandung heteroatom, seperti oksigen, nitrogen, sulfur, atau halogen memiliki memiliki elektron tidak terikat (elektron n atau p) biasanya tidak memiliki serapan pada daerah ultra ungu dekat, sehingga dapat digunakan sebagai pelarut.

c. Senyawa Mengandung Elektron π

Kekhasan serapan dari senyawa yang mengandung elektron π akan dibahas secara jelas sebab serapan ini umumnya terjadi pada daerah ultraviolet. Banyak senyawa yang menunjukkan keteraturan dalam spektra serapannya, sehingga cukup dapat digunakan secara tepat untuk menghitung kedudukan serapan maksimum dari senyawa-senyawa bersangkutan. Perhitungan-perhitungan seperti ini dapat berguna untuk menentukan struktur.

2.6. Perhitungan λmaks

Penentuan rumus empiris dalam menghitung λmax telah ditemukan oleh Woodward-Fieser. Tiga jenis sistem yang akan diketengahkan sebagai berikut:

(4)

Diena yang terdapat dalam sistem cincin yang tidak bergabung disebut dengan istilah heteroanular. Aturan dari serapan senyawa jenis ini tersaji dalam Tabel 2.1.

Heteroanular

b. Diena atau poliena dalam sistem cincin yang bergabung

Diena dalam sistem yang bergabung disebut dengan istilah homoanular. Aturan dari serapan jenis ini tersaji dalam Tabel 2.1.

[image:4.612.142.499.458.855.2]

Homoanular

Tabel 2.1. Aturan dari Serapan Diena

Contoh :

nm

Harga dasar untuk diena nonsiklik 214

Harga dasar untuk diena heteroanular 214

Harga dasar untuk diena homoanular 214

Pertambahan untuk: Sistem diena homoanular 39

Setiap substituen alkil atau residu lingkar 5

Ikatan rangkap eksosiklik 5

Perpanjangan dengan satu ikatan rangkap 30

Auksokrom: - O-Asil 0

- O-Alkil 6

- S-Alkil 30

- Cl atau –Br 5

- N-(alkil)2 60

(5)

kholesta-1,4-diena

1 2

3

λmax 214 (dasar diena heteroanular) 15 (sisa 3 cincin, 1, 2, dan 3)) 5 (1 eksosiklik C=C)

234 nm

c. Enon dan dienon yang terkonjugasi

Woodward telah menurunkan perumusan empiris secara umum terhadap pengaruh substitusi dalam keton-keton α, β- tidak jenuh. Kedudukan jalur serapan yang dihasilkan substitusi dari rumus dasar:

R C

O

C 

C 

[image:5.612.139.527.575.717.2]

Aturan serapannya tersaji pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Serapan Maksimum dari Keton Tidak Jenuh –α, β

Substitusi λ max (nm)

Tak tersubstitusi 215

α atau β Tak ada eksosiklik C=C 225

α β atau ββ Tak ada eksosiklik C=C 235

α β atau ββ Satu eksosiklik C=C 230

α β β Tak ada eksosiklik C=C 247

α β β Satu eksosiklik C=C 252

Aturan yang serupa digunakan untuk sistem siklopentanon.

O 

(6)

* Harga 214 nm dapat dihitung dari:

Harga dasar untuk bentuk enon siklik anggota 5 202 nm Substituen –β 12 nm 214 nm

[image:6.612.135.527.601.906.2]

Perumusan lebih terperinci dari serapan enon telah diringkas oleh Fieser dan tersaji pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Aturan Serapan dienon dan enon (Karbonil Tak Jenuh –α, β dari Keton)

 C C C O

 

dan C C C C O

 

C   

Enon Dienon

Harga Dasar:

nm

Keton asiklik α, β 215

Keton siklik tidak jenuh α, β beranggota 6 215

Keton siklik tidak jenuh α, β beranggota 5 202

Aldehida tidak jenuh α, β 210

Asam karboksilat dan ester tidak jenuh α, β 195

Pertambahan untuk: Ikatan rangkap konjugasi terentang 30

Gugus alkil, sisa cincin α 10

Gugus alkil, sisa cincin β 12

(7)

Gugus polar: -OH α 35

β 30

δ 50

-OAc α, β, γ 6

-OMe α 35

β 30

γ 17

δ 31

-OAlk β 85

-Cl α 15

β 12

-Cl α 25

β 30

-NR2 β 95

Ikatan rangkap eksosiklik 5

Bagian homodiena 39 Pembetulan pelarut bervariasi

Contoh:

C

CH3

O

1-asetilsikloheksena

λmax 215 (dasar) 10 (sisipan α) 12 (sisipan β)

237 nm

O

1

2

3 4

5

  `

kholesta-1,4-dien-3-on

(8)

Gambar

Gambar 1.1.  Macam-Macam Transisi Elektronik
Tabel 2.1.  Aturan dari Serapan Diena
Tabel 2.2.  Serapan Maksimum dari Keton Tidak Jenuh –α, β
Tabel 2.3.  Aturan Serapan dienon dan enon (Karbonil Tak Jenuh –α, β dari Keton)

Referensi

Dokumen terkait

b) Barang Tidak Habis Pakai.. Barang yang tidak habis pakai adalah benda / barang kantor yang terdapat di Instalasi atau Unit di RS Ananda Purwokerto yang penggunaannya tahan

Membayar uang pendaftaran khusus bagi calon siswa yang berdomisili di luar kota Blitar, sedangkan siswa yang berdomisili di kota Blitar bebas uang pendaftaran

Pertanyaannya yang menjadi fokus penelitian ini adalah pengamanan fisik apa dan kegiatan sosial kemasyarakatan kemasyarakatan apa yang ditumbuh kembangkan atau diciptakan

membuat rancangan usaha kerajinan dari limbah berbentuk datar Peserta didik menyebutkan sumberdaya yang dibutuhkan dalam usaha Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Tes

Resulta: Ang mga magkakapatid ay nakakain 3 beses sa isang araw ngunit hindi sapat ito upang masuplayan ng tamang nutrisyon ang kanilang katawan at.. kadalasan ay isa o dalawang

Pada bayi yang diberi minum ASI cenderung memiliki kadar bilirubin yg lebih tinggi dalam serumnya, disbanding bayi yang dberikan susu formula. Jaundice pada Bayi yang

Hasil Analisis Tekanan Darah Diastolik Pre-test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol dengan Uji Mann-Whitney ... Hasil Analisis Tekanan Darah Sistolik Post-test

Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Aneka pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten