INDEKS KUALITAS HIDUP DAN INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA
Prasetyo Budi Widagdo prasetyo.budi.w@mail.ugm.ac.id
Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
Indeks kualitas hidup (IKH) adalah salah satu indeks untuk mengukur kesejahteraan masyarakat. IKH merupakan indeks gabungan dari 3 indikator : Tingkat harapan hidup,angka kematian, dan tingkat melek huruf. IKH digunakan untuk mengevaluasi kesejahteraan umum individu dan masyarakat. Istilah ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk bidang pembangunan internasional, kesehatan, dan politik. Kualitas hidup tidak harus terbolak-balik dengan konsep standar hidup, yang didasarkan utamanya pada pendapatan. Sebaliknya, indikator standar kualitas hidup meliputi tidak hanya kekayaan dan pekerjaan, akan tetapi juga lingkungan binaan, fisik dan kesehatan mental, pendidikan, rekreasi, dan waktu luang. Kualitas hidup yang sering diidentikkan dengan kesejahteraan. Menurut OECD (1982), indikator kualitas hidup adalah pendapatan, perumahan, lingkungan, stabilitas sosial, kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Indikator yang diajukan OECD bisa dikatakan sangat memadai, dalam arti sudah mencakup banyak hal sebagai cerminan kualitas hidup. Masalahnya adalah, indikator tersebut belum operasional. Dengan kata lain, masing-masing indikator diatas masih perlu dijabarkan lebih lanjut. Morris (1979) mengajukan tiga indikator pokok, yaitu tingkat kematian bayi (IMR), harapan hidup saat usia satu tahun, dan angka melek huruf. Indikator ini juga digunakan oleh Biro Pusat Statistik dalam mengukur Indeks Mutu Hidup dalam usaha membandingkan tingkat kesejahteraan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
IKH = −���, + LE−, + �� Keterangan :
IKH : Indeks Kualitas Hidup
IMR : Infant Mortality Rate (Angka Kematian Bayi) LE : Life Expectancy (Angka Harapan Hidup) LR : Literacy Rate (Angka melek huruf)
Semakin tinggi nilai IKH maka suatu wilayah dapat dikatakan semakin maju tingkat kualitas hidupnya, akan tetapi yang perlu menjadi catatan adalah harus ada komarasi dengan wilayah lain agar kita dapat mengetahui perkembangan suatu wilayah terhadap wilayah lain.
Human Development Index / Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics pada tahun 1990. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.
Menurut Badan Pusat Statistik, komponen perhitungan IPM antara lain :
1. Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup (Life Expextancy) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya.
3. Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.
4. Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan
UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula Atkinson.
Ilustrasi Penghitungan IPM
Rumus penghitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut : IPM = 1/
3 [X(1) + X(2) + X(3)] ……… (1) dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata lama sekolah) X(3) : Indeks standar hidup layak
Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut ;
Indeks X(i)= X(i) - X(i)min / [X(i)maks - X(i)min] ……… (2) dimana :
X(1) : Indikator ke-i (i = 1, 2, 3) X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i) X(3) : Nilai minimum sekolah X(i)
Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disajikan pada tabel 2 Tabel 2
Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Indikator Komponen IPM PDB per kapita riil yang disesuaikan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2015. “Indeks Pembangunan Manusia”. (Online)
http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/26 diakses pada 21 Oktober 2015 pukul 15.23