• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saluran dan pembuangan tunas untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Saluran dan pembuangan tunas untuk "

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LOG BOOK

Sistem Saluran dan Pembuangan

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah

Praktek Sistem Saluran dan Pembuangan

Pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh :

NAMA

: Anggie Elicha

NIM

: 0612 3010 0002

KELAS

: 4 SC

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

(2)

Lembar Pengesahan

Sistem Saluran dan Pembuangan

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah

Praktek Sistem Saluran dan Pembuangan

Pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

Palembang, 2 Juni 2014 Dosen pembimbing

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan (kerja pipa) ini. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai persyaratan dalam mengikuti kuliah Praktek Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Laporan ini ditulis berdasarkan hasil Praktek Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan yang dilakukan di bengkel tertutup dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan bapak instruktur.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Akhmad Mirza, S.T. sebagai Instruktur.

2. Seluruh staf yang ada di gedung Workshop Departemen Sipil .

3. Rekan – rekan mahasiswa yang telah membantu selama praktek dan memberikan semangat, argumen serta motivasi dalam menyelesaikan laporan Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan.

Dengan laporan ini, penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat dalam menunjang proses perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya, khususnya tentang Praktek Kerja Sistem Saluran dan Pembuangan.

Palembang,02 Juni 2014 Penulis

Anggie Elicha

(4)

Ii

I.4 Menyambung ukiran dengan alat penyambung (fitting) ...7

I.5 Pemotongan pipa ...9

I.6 Kerusakan dan perbaikan instalasi ...10

I.7 Memotong pipa ...11

I.8 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Saluran dan Pembuangan...11

I.9 Memasang Alat Saniter...12 II.1 Alat pemberi tanda ...17

II.2 Alat ukur ...17

II.3 Alat pemotong ...17

II.4 Alat ulir ...18

II.5 Alat penjepit ...18

II.6 Alat penunjang ...19

BAB III URAIAN KERJA PRAKTEk Job 1 : Latihan memotong dan mengulir pipa galvanis ...20

(5)

Job 3 : Instalasi rumah tangga ...26 Job 4 : Memasang alat sanitasi ...29 Job 5 : Membuat kemiringan dasar saluran ...34

BAB IV PENUTUP

(6)

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Sistem saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur pemasukan atau penyuplaian air bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran / pembuangan air bekas / limbahnya ketempat tertentu. Serta pembuangan atau pengaliran air hujan, air rawa dan sebagainya, hal ini penting guna menjamin kesehatan manusia.

Pengetahuan mengenai bahan – bahan yang dipergunakan pada pekerjaan system saluran dan pembuangan meliputi : jenis dan fungsi pipa, alat penyambung peralatan saniter dan bahan – bahan untuk pembuatan saluran.

1.2. Pengenalan Bahan – bahan

Pipa ada beberapa macam, yaitu :

1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air di gunung, sungai atau sumber air lainnya ke reservoir/bak/kolam penampung.

2. Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.

3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau konsumen.

Berdasarkan jenis dan fungsinya pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik di dalam bangunan maupun diluar bangunan adalah :

(7)

Digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, diproduksi dengan ukuran ø 2” – 5” dengan panjang 3 – 6 m.

 Pipa galvanis

Pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah , diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya disesuaikan dengan kegunaannya ukuran standar adalah 6 m.

 Pipa tembaga

Dipakai untuk instalasi air bersih, terutama untuk instalasi air panas, karena tembaga merupakan bahan penghantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.

 Pipa Baja

Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak. Pipa jenis ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis pipa tuang.

 Pipa beton

Digunakan untuk instalasi air bersih dan instalasi air buangan. Dibuat dengan ukuran ø 30 – 100 cm dengan panjang 50 – 100 cm, disambung dengan beton dan mortar.

 Pipa PVC ( Poly vinyl Chlorida )

Dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor, dibagi dalam 4 kelas yaitu :

1. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2

Digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. 2. Kelas A2 digunakan dengan tekanan kerja 5 kg/cm2

Digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan.

3. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2

Digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan.

(8)

Digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan.

 Pipa asbes

Digunakan untuk instalasi air buangan. Diproduksi dengan ukuran ø 25 – 80 cm dengan panjang 6 m, disambung dengan lem dan mortar khusus.

Dari beberapa jenis pipa di atas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang paling banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis.

A. Sifat-sifat pipa galvanis : 1. permukaan licin

2. kuat

3. mudah dibentuk

4. tahan karat jika tidak terkelupas Keuntungan pipa galvanis : daripada pipa galvanis, adapun keuntungan pipa PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah :

1. Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licin 2. Elastisitasnya tinggi

3. Tidak mudah terbakar

4. Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis 5. Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik 6. Kekuatannya cukup besar

7. Tahan terhadap zat kimia 8. Mudah dibentuk

Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis, tetapi pipa PVC juga mempunyai kekurangan, yaitu :

(9)

2. Mudah pecah karena dibuat dari plastik

3. Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa adalah:

1. Diameter Pipa

Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka semakin banyak air yang dapat dialirkan.

2. Panjang pipa

Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar gesekan yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.

3. Keadaan Pipa

Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung garam akan mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal ini dapat menghambat aliran air.

4. Perubahan Arah Aliran

Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu dalam merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin

Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.

7. Pembesaran Ukuran

Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian Reducing Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.

Ukuran Nominal Pipa

(10)

6 ⅛ 100 4

Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :

1. Socket

 Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

 Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan

 Memakai ulir dalam

2. Elbow

 Digunakan untuk membelokkan aliran

 Menggunakan ulir dalam

3. Bend

 Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

 Menggunakan ulir dalam F dan M

4. Tee Stuck

 Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

(11)

 Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan

6. Reducer Socket

 Digunakan untuk memperkecil aliran

7. Cross

 Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

8. Barrel Union

 Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

9. Dop ( F )

 Digunakan untuk mengatur aliran

 Dipasang sebelum meteran

 Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

12. Kran

 Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air

13. Bushis

 Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya

 Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam

(12)

 Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci pipa.

Macam-macam Penyambungan Pipa : 1. Dengan uliran

2. Dengan lem / perekat khusus 3. Dengan pengelasan

4. Dengan system flens

1. Dengan beel dan spigot ( ring karet )

Panjang Uliran Pipa Galvanis

1.4 Menyambung Uliran dengan Alat Penyambung ( Fitting )

Pipa-pipa yang telah diulir, disambungkan satu sama lain menurut gambar rencana / bentuk jaringan pipa yang diperlukan dengan bantuan alat-alat penyambung ( fitting ). Dalam penyambungan pipa harus teliti dan hati-hati sekali supaya tidak terjadi kebocoran nantinya apabila jaringan pipa telah dipergunakan.

Dalam penyambungan pipa kita membutuhkan bahan dan alat bantu dalam penyambungan tersebut. Adapun bahan dan alat bantu tersebut adalah sbb :

1. penjepit pipa

(13)

3. menie besi

4. sealtape, tali rami, plastik, dll

 Langkah kerja penyambungan pipa adalah sebagai berikut : 1. Jepit pipa

2. Bagian pipa yang berulir diberi menie besi

3. Bagian pipa yang akan disambung diberi atau dililit dengan sealtape searah jarum jam, kemudian dilaburi lagi dengan menie besi

4. Masukkan atau pasangkan alat sambung yang diperlukan , mula-mula putar dengan tangan kemudian kencangkan dengan kunci pipa sampai semua ulir masuk pada alat sambung.

 Langkah kerja penguliran adalah sebagai berikut : 1. Tentukan panjang ulir

2. Tiruskan ujung pipa

3. Stel T dies / mata ulir / snef yang cocok 4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku

5. Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi atau ditetesi oli sampai batas uliran.

 Langkah kerja penyambungan pada pipa PVC adalah sebagai berikut : 1. Bersihkan kedua ujung pipa yang akan disambung.

2. Labur dengan lem pipa PVC sepanjang sambungan pada bagian pipa yang akan bersinggungan pada kedua ujung pipa.

3. Lakukan penyambungan sambil mengatur letak atau posisi sambungan. 4. Hindari pipa dari gangguan sampai lemnya mengeras agar posisi

sambungan tidak berubah.

Dalam melakukan penguliran pipa, lapisan galvanisnya akan terbuang dan dalam penyambungan dengan alat sambungnya sering sebagian ulir ( yang bagian pangkalnya ) tidak tertutup, sehingga sangat rentan terhadap serangan karat. Oleh sebab itu diperlukan bahan yang dapat memperkuat sambungan sekaligus untuk mempermudah dalam pemasangan dan pembongkaran serta mencegah terjadinya korosi.

(14)

1. sealtape ( plester dari campuran plastik karet yang berwarna putih ) 2. tali plastik

3. tali goni atu tali rami 4. tali ravis

Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi seal tape pada ulirannya kemudian dilabur atau dilapisi dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :

1. Mencegah kebocoran 2. Mencegah karat

3. Memudahkan pembongkaran,

Cara pemasangan seal tape atau penguat sambungan yaitu dengan cara seal tape dipasang atau dililitkan searah jarum jam pada uliran sebanyak 2 – 4 lapis sampai semua uliran tertutup. Hal ini dimaksudkan agar waktu penyambungan pipa tidak lepas.

Dalamnya Pemasangan Pipa

Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya PAM. Kalau ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai berikut :

a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas kendaraan. b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan ringan. c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas kendaraan

umum atau kendaraan berat.

d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.

1.5 Membengkok Pipa Galvanis

(15)

a. Memperbesar gesekan air ( friction )

b. Kemungkinan bagian luar bengkokkan akan retak-retak dan lapisan galvanis akan terkelupas hingga pipa mudah berkarat.

Ada dua cara untuk membengkokkan pipa galvanis, yaitu : 1. Dengan jalan dipanaskan

2. Dengan cara mekanis

Alat dan bahan bantu yang diperlukan dalam pembengkokkan pipa adalah sebagai berikut :

a. Alat pemanas, tungku, lampu semprot ( blowing ) b. Kawat atau seng untuk mal

c. Pasir atau per spiral d. Landasan atau besi bulat

1.6 Kerusakan dan Perbaikan Instalasi

A. Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh : 1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya

2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya

3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis

4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh ) 5. Pengkaratan

6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar B. Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Perbaikan Sementara

Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan, hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa

2. Perbaikan Tetap / Permanent a. Untuk pipa besi,

Langkah kerjanya :

 Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.

(16)

 Ukur pipa yang akan dibuang

 Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya

 Ulir kedua ujung pipa

 Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

b. Untuk pipa PVC, Langkah kerjanya :

 Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah disekitar lokasi

 Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak

 Bersihkan bekas potongan

 Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus

 Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai. Didalam penggambaran rencana dikenal symbol-simbol dalam instalasi, adapun simbol-simbol itu adalah sebagai berikut :

a. Instalasi Air Kotor : ( warna hitam ) b. Instalasi Air Bersih : ( warna biru ) c. Instalasi Air Panas : ( warna merah )

1.7 Memotong Pipa

Memotong pipa ada 3 cara :

1. Dengan menggunakan gergaji besi Keuntungan penggunaannya :

 Bisa dibawa kemana-mana

 Dapat digunakan pada tempat yang sempit Kerugian penggunaannya :

 Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama

(17)

2. Dengan menggunakan Pipa Cutter Keuntungan penggunaannya :

 Pekerjaan lebih cepat selesai

 Hasilnya baik dan rata Kerugian penggunaannya :

 Memerlukan tempat yang cukup luas

 Bila terlalu dalam menekan cutternya, diameter pipa akan mengecil.

3. Gabungan keduanya.

1.8 Pekerjaan yang Berhubungan dengan Saluran dan Pembungan

Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung saluran dan pembuangan antara lain :

1. Kerja Plat untuk penyambungan pipa dengan system flens.

3. Kerja intalasi pipa

Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan proses pemasangan pipa atau pekerjaan perangkaian pipa.

4. Kerja Drainase

Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu pemasangan pipa yang diletakan didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar yang akan mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.

5. Kerja Sanitasi

(18)

dibuang ketempat pembuangan. Alat-alat tersebut dari bahan keramik yang bahannya mudah didapat.

1.9 Memasang Alat Saniter

Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya dengan kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

Adapun yang disebut peralatan plumbing / saniter, yaitu : 1. Tempat cuci tangan ( lavatory )

2. Tempat cuci piring ( sink ) 3. Bak mandi

4. Tempat buang air kecil ( urinoir ) 5. Tempat buang air besar ( wc )

Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Tidak menyerap air

2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus 3. Relatif mudah dibuat

4. Mudah dipasang

Kelompok Alat Saniter

Karena Alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak sama kegunaannya, serta mengingat air kotor yang didapatkan dari alat saniter itu tidak sama, Maka dapat dikelompokan menjadi :

1. Alat saniter badan (ablutionary fixtures ) Contohnya :

(19)

2. Alat sanier cucian (waste water fixtures ) Contohnya :

- Bak cuci pakaian - Mesin cuci pakaian - Bak tempat minum

3. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures) Contohnya :

- Tempat cuci piring - Mesin cuci piring

4. Alat saniter Kotoran (soil fixtures) Contohnya :

- Kloset - Bidet

- Peturasan (urinoir )

- Alat pembersih kotoran dirumah sakit.

1.10 Kemiringan Pipa

Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan plumbing adalah kemiringan pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa ada gangguan pada aliran maupun pada pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu sedikit bisa mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau kemiringan terlalu besar dapat mengakibatkan desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan batas kemampuan pipa dalam hubungannya dengan tekanan air, Yaitu ;

(20)

Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya, Karena air yang dialirkan bukan hanya sumber satu group sanitasi, Juga mengingat situasi pada lapangan dimana pipa akan dipasang, Namun demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah perubahan aliran. Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat kecepatan aliran dan juga semakin banyak Alat-alat penyambung yang dibutuhkan.

Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi pengurangan kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu biaya pembersihan kalau ada terjadi penyumbatan dan juga menambah biaya pembuatan.

1. 11 Jaringan Pipa

Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu : 1. Jaringan pipa induk,

Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari sumber air.

2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,

Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa Plumbing.

3. Jaringan pipa plumbing,

Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa cabang ke rumah-rumah atau bangunan.

ELEKTROLISASI adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan mentah dengan arus listrik, Pada pipa air minum proses ini akan merusak pipa.

Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber glass atau aspal.

Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, Yaitu : a. Ringan : Untuk instalasi listrik

b. Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.

(21)

besar.

1.12 Macam – macam Air

A. Air lunak

Air lunak adalah air hujan yang mengandung garam. Air ini tidak boleh dilirkan melalui pipa yang tertutup dari timah hitam, sebab akan bereaksi dan menimbulkan zat-zat beracun.

B. Air sadah

Air sadah adalah air yang banyak mengandung garam. Contohnya : air laut.

1.13 Pemanasan Air Listrik ( Elektro Water Heater )

Pemanas air terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Pemanas air gas otomatis

Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan gas LPG atau gas lainnya sebagai bahan bakunya.

Jenis pemanasan air gas otomatis ada 2 macam :

i. Pemanas air gas otomatis tunggal ( instantaneous automatic gas water heater )

ii. Pemanas air gas ganda (multi outlet instantaneous automatic gas water heater )

2. Pemanas air listrik

Adalah suatu alat pemanas air yang menggunakan energi listrik sebagai sumber panasnya.

Jenis pemanas air listrik ini dibagi 2 macam : a. Pemanas air listrik sesaat

(22)

b. Pemanas Air Listrik bertangki

Pada pemanas air jenis ini mempunyai elemen listrik sebagai pemanas yang dibenamkam dalam air didalam tangkinya. Kapasitas pemanasnya mulai 1 kw dan ada yang sampai sekitar 50 kw.

BAB II

PENGENALAN ALAT

Beberapa alat yang biasa digunakan dalam praktek saluran dan pembuangan, antara lain :

A. ALAT PEMBERI TANDA 1. Penggores baja

Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores sebagai penandaan pengukuran pada pipa.

2. Pensil 3. Crayon 4. Kapur tulis 5. Spidol 6. Penitik B. ALAT UKUR

1. Mistar Baja

Terbuat dari lempengan baja atau stainless yang diberi dimensi ukuran, Yang berguna untuk mengukur panjang pipa yang dibutuhkan.

2. Siku-siku Baja

Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.

(23)

4. Jangka sorong C. ALAT PEMOTONG

1. Gergaji Besi mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang mempunyai dua sisi.

2. Pipa cutter ( pipa galvanis ) 3. Pipa cutter ( pipa PVC )

Untuk memotong pipa PVC, Dimana mata cutternya bulat dan bergerigi. 4. Boring Reamer

Berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk membersihkan bran pada bagian dalam pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

5. Kikir

Kikir terbagi tiga bentuk :

a. Kikir besar, Berfungsi untuk meratakan batas-batas potomgan pada bagian ujung pipa galvanis

b. Kikir halus, Terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga untuk menghaluskan permukaan logam

c. Kikir bulat, Berfungsi untuk menghaluskan bagian ujung pipa galvanis akibat pemotongan atau untuk membersihkan bram D. ALAT ULIR

Snay ( alat untuk mengulir )

Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat ulir ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Alat ulir manual b. Mesin ulir E. ALAT PENJEPIT

1. Three Stand

(24)

bila pipa terlalu panjang, Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.

2. Ragum

Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbuat dari baja, Selain itu berguna menjepit benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang perlu diketahui yaitu kunci pipa.

Adapun kunci tersebut :

a. Adjustable Pipe Wrench b. Straight Pipe Wrench c. Suay Pipe Wrench d. Stilson

e. Chain Pipe Wrench f. Monkey Wrench F. ALAT PENUNJANG

Sikat kawat

(25)

BAB III

URAIAN KERJA PRAKTEK

JOB : 1

JUDUL : Latihan Memotong dan Mengulir Pipa Galvanis

A. TUJUAN :

1. Mahasiswa akan dapat memotong pipa galvanis dengan menggunakan alat potong pipa (cutter pipe) dan gergaji besi, serta dapat membersihkan bekas potongan dengan menggunakan borring reamer dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan bermacam-macam alat ulir, sehingga dapat disambung dengan menggunakan fitting (alat sambung) sesuai standar yang ada dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajari lembaran ini dengan cermat dan teliti 2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini 3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

(26)

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur.

3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) dan penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Ragum pipa 2. Mistar Baja 3. Penggores

4. Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis 5. Borring Reamer

6. Kikir

7. Alat ulir yang dapat distel (snay ) 8. Snay tetap

9. Threading Machine ( mesin pengulir ). 10. Gergaji besi

E. BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran ½ “ dengan ukuran panjang 20 cm 2. Pipa galvanis ukuran ¾ “ dengan ukuran panjang 20 cm 3. Pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran panjang 20 cm

F. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan. 2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.

(27)

4. Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi sampai batas yang telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan cutter pipe.

5. Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotang. 6. Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.

7. Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam, Pada waktu memutar tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks 15 derajat ) sampai pipa tersebut terpotong.

8. Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer. 9. Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk

masing-masing pipa sesuai dengan panjang ulir untuk masing-masing-masing-masing diameter pipa seperti pada gambar kerja.

a. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ½” dengan ukuran panjang uliran 19 mm.

b. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ¾ dengan ukuran panjang uliran 19 mm.

c. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran panjang uliran adalah 22 mm.

10. Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan, Untuk pipa galvanis ukuran ½ “, pipa galvanis ukuran ¾ “, pipa galvanis ukuran 1 “, menggunakan alat ulir manual.

(28)

JOB : 2

JUDUL : Membuat atau Memasang Instalasi Pipa

A. TUJUAN :

1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air bersih yang pendek dan sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi dengan baik dan benar.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti 2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.

(29)

3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Ragum pipa 2. Mistar baja 3. Penggores 4. Cutter Pipe 5. Boring Reamer 6. Kikir

7. Snay 8. Kunci pipa

E. BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “ dan ¾ “ 2. Elbow

3. Reducing 4. Tee stuck 5. Barrel union 6. Kran

7. Sealtape

F. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan :

DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

(30)

3. Bushes ¾” – ½” 2 4. Elbow ½” 18 5. Elbow ¾” 1 6. Socket ¾ ” 1 7. Kran ½” 6 8. Socket ½” 8 9. Tee ¾ “- ½” 6 10. Tee ¾” 1 11. Reducing ¾” – ½ “ 2

3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.

4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan borring reamer / kikir bundar.

5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir halus.

6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan digunakan.

7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. 8. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.

9. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung. 10. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai

dengan bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.

11. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

12. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan menggunakan test pump.

(31)

JOB : 3

JUDUL : Instalasi Rumah Tinggal

A. TUJUAN :

1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air bersih yang pendek dan sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi dengan baik dan benar.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti 2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.

(32)

3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

4. Pakailah alat keselamatan kerja yang diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Ragum segitiga 2. Mistar baja 3. Penggores 4. Pipe cutter 5. Boring Reamer 6. Senay

7. Kunci pipa

E. BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “ dan ¾ “ dan 1” 2. Elbow

3. Reducing 4. Tee stuck 5. Barrel union 6. Kran

7. Sealtape

F. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan 3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.

4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan borring reamer / kikir bundar.

(33)

6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan digunakan.

7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.

8. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung. 9. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai

dengan bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.

10. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

11. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan menggunakan test pump. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.

(34)

JOB : 4

JUDUL : Memasang Alat – alat Saniter

A. TUJUAN

1. Menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan kloset duduk dengan baik dan benar.

2. Memasang bak cuci tangan yang dipasang pada dinding tembok dengan sempurna.

3. Dapat memasang kloset duduk dan kloset jongkok dengan baik dan benar.

4. Dapat memasang tempat cuci piring dan tempat cuci tangan dengan baik dan benar.

5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam pemasangan bak cuci tangan, bak cuci piring, kloset jongkok, dan kloset duduk.

B. KESELAMATAN KERJA

1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.

2. Hati-hati waktu mengangkat dan memasang alat saniter.

3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan.

(35)

5. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

6. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

A. PERALATAN :

1. Macam-macam alat sambung sesuai kebutuhan 2. Fisher

3. Pipa Galvanis dan PVC, sesuai kebutuhan 4. Seal tape

5. Wastafel 6. Sink

(36)

8. Kloset duduk 9. Pasir

10. Semen 11. Air 12. Batu bata

MEMASANG BAK CUCI TANGAN ( LAVATORY )

LANGKAH KERJA :

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

2. Pelajari gambar kerja dengan teliti. 3. Ikuti langkah kerja berikut ini.

4. Angkat dan rapatkan bak cuci tangan pada dinding tembok ( makan ), dan bak cuci tangan tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang terdapat pada lembaran kerja.

5. Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as dari bak cuci tangan tersebut.

6. Ukur dan beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan besi penggantung atau lobang fisher pada dinding tembok.

7. Pasang fisher pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bor tembok.

8. Gantungkan bak cuci tangan pada dinding tembok dengan menggunakan baut skrup dan pasang ring penahan.

9. Periksa kedudukan bak cuci tangan dengan menggunakan waterpass, aturlah sehingga datar dan rapat pada dinding tembok.

(37)

11. Ukurlah jarak dari socket sampai pada elbow yang akan dipasang pada pipa pemasukkan.

12. Potong pipa galvanis diameter ½” sepanjang jarak dari socket sampai elbow, dikurangi panjang barrel union.

13. Potong pipa tersebut menjadi dua sama panjang, kemudian ulirlah masing-masing kedua ujung pipa tersebut.

14. Sambungkan kedua pipa tersebut, masing-masing pada socket dan elbow, dan bagian ujung yang lainnya pada barrel union.

15. Kencangkan barrel union dengan kunci pipa, sehingga kedua pipa tersebut tersambung dengan baik.

16. Sambungkan trap botol / pipa anti bau dari bak cuci tangan ke pipa pembuang ( pipa outlet ).

(38)

JOB : 5

JUDUL : Membuat Kemiringan Dasar Saluran dan Pembuangan Pipa Saluran

A. TUJUAN :

3. Agar mahasiswa dapat memahami membuat kemiringan dasar saluran dan pemasangan pipa saluran tersebut. 4. Agar mahasiswa dapat membuat kemiringan dasar

saluran dan pemasangan pipa saluran dengan tahapan / urutan langkah kerja yang baik dan benar.

5. Agar mahasiswa dapat menghitung dan menginventaris kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunakan.

B. KESELAMATAN KERJA :

1. Selama kegiatan praktek berlangsung, harus berpakaian kerja yang lengkap dan benar.

2. Periksalah alat sebelum bekerja, jangan memakai alat yang tidak baik / tidak aman.

3. Gunakanlah alat sesuai fungsi dan kapasitasnya.

(39)

5. Ikutilah tahapan / langkah kerja dengan baik dan benar.

C. PERALATAN :

5. Meteran 7. Palu cakar 13. Unting-unting 2. Pensil 8. Waterpass 14. Ember

3. Siku – siku 9. Slang plastik 4. Gergaji Potong 10. Sekop 5. Kapak 11. Cangkul 6. Martil 2 ½ kg 12. Blincong

D. BAHAN :

1. Dolken 5. Benang 2. Papan 2 x 20 x 400 cm 6. Pasir

3. Paku ø 1 ½ “ 7. Pipa PVC ø 4”

6. Paku ø 2” 8. Air

E. LANGKAH KERJA :

1. Tentukan Lokasi dimana galian akan dibuat dan tandai dengan bubuk kayu / benang.

2. Pasang tiang dolken 1 meter dari ujung galian A dan ujung B.

3. Tandai salah satu tiang dengan pensil pada ketinggian 80 cm dari tanah, lalu tanda itu dipindahkan pada keempat tiang dengan datar menggunakan selang plastik.

4. Pada salah satu ujung A, dipasang papan stake out tepat pada tanda pensil tadi.

5. Lalu stake out itu diberi skor di belakangnya biar kokoh berdirinya. 6. Tentukan penurunan galian sesuai dengan kemiringan yang sudah

ditentukan sebelumnya.

(40)

8. Tandai pertengahan panjang papan stake out sebagai sumbu (as) saluran, lalu tandai 25 cm kiri kanan as tadi, ini dilakukan pada kedua papan stake out tadi yaitu di titik A dan B. Pada garis – garis tanda ini kita pasang 2 buah paku sebagai pencantol benang nantinya.

9. Lalu tarik benang dari stake out A ke stake out B, yaitu benang pinggir keduanya, kemudian benang kita kita pindahkan ke tanah dibawahnya dengan bubuk kapur, maka garis kapur inilah sebagai garis pinggir galian.

10. Lalu buka benang – benang itu, dan sekarang penggalian tanah kita mulai dengan menggunakan cangkul dan sekop, tanah bekas galian kita tempatkan pada salah satu sisi galian dengan jarak min. 30 cm dari pinggir galian.

11. Lakukan penggalian selapis demi selapis sampai kedalaman 30 cm, kemudian kemiringan dasar dicek menggunnakan boring rod, dengan mendirikannya di dasar galian dan bidik pada kedataran kedua stake out tadi.

12. Bersihkan dasar galian dari sampah – sampah dan bungkahan tanah yang berjatuhan ke dalam galian.

13. Periksa kemiringan dasar galian, apakah sesuai dengan kemiringan pipa saluran yang akan dipasang.

14. Urug dasar galian dengan selapis pasir, sebagai lantai kerja pipa. 15. Pasang sebuah patok pada tiap – tiap ujung ujung galian, ketinggian

patok sama dengan ketinggian socket pipa.

16. Kemudian lakukan penggalian dengan cara yang sama sampai titik – titik yang telah ditentukan dengan kemirigan yang telah direncanakan sebelumnya.

(41)

18. Kemudian mulailah menyetel bak kontrol pada galian yang telah dibuat tadi. Setelah itu memasang pipa pertama pada titik terendah galian yang berhubungan dengan baka kontrol. Jika pipa tersebut panjangnya melebihi ukuran standar maka pipa tersebut disambung dengan socket. Setelah pipa pertama telah dipasang kemudian lakukan langkah selanjutnya (untuk pipa yang panjangnya lebih dari ukuran standar) yaitu :

 Jepit badan pipa itu dengan 2 buah bongkah tanah kiri kanannya, agar pipa itu tidak bergerak lagi sewaktu pemasangan sambungan.

 Isi dasar galian di bawah socket dengan sedikit adukan, juga isi bagian dasar dalam socket dengan sedikit adukan.

 Segera ambil sebuah pipa lagi, lalu ujungnya dimasukkan ke dalam socket pipa pertama tadi, dan tekan dengan hati – hati, sehingga masuk ke dalam kira –kira 1 -2 cm, hati – hati jangan adukan juga ikut terdorong.

 Letakkan pipa kedua itu di atas tanah dengan lurus, dan jepit dengan tanah kiri kanannya.

 Ambil adukan dengan tangan, lalu isikan ke dalam celah – celah sambungan itu sampai padat dan sampai penuh.

19. Setelah seluruh pekerjaan selesai. Periksakanlah kepada instruktur apakah pekerjaan yang telah dilakukan benar.

(42)

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan plumbing serta mampu membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. 2. Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam

merancang suatu denah rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalam mengerjakan instalasi tersebut.

3. Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel, kloset duduk, urinoir dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan rapi serta memberikan kenyaman bagi pemakai.

SARAN

(43)

2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu.

3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.

4. Utamakan keselamatan kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengembangan aplikasi ini juga menggunakan sistem metodologi dari System Development Life Cycle (SDLC) dimana dalam tahap tersebut adanya tahap dalam melakukan testing

Secara umum kondisi atmosfer selama bulan Juni sampai dengan bulan Nopember 2010 cukup mendukung untuk pertumbuhan awan. Dari pemantauan

Jl. Airmadidi Bawah, Kec. Minahasa Utara, Manado Sulawesi Utara Jl. Raya Subang Km. 15 Desa Wantilan, CipeuŶdeuy, SuďaŶg – Jaǁa Barat Jl Batu Tulis Raya 31-33 Jakarta Pusat.. Jl.

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Persepsi Manajer Atas

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan bahwa pada proses pemboran dengan berbagai macam lapisan mata bor, lapisan mata bor TiN baik sebagai lapisan tunggal ataupun

immense besar sekali besar sekali useless useless tak berguna tak berguna imminent dekat. imminent dekat utter utter

Sesuai dengan karakteristik setiap variabel yang diteliti, maka instrumen yang akan digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dalam pembelajaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran, yaitu mikroskop cahaya (eksperimen 1) dan microcam (eksperimen 2) terhadap