• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI. PENGEMBANGAN INDUSTRI (BPPI) : Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI. PENGEMBANGAN INDUSTRI (BPPI) : Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI

Kementerian Negara/ Lembaga

: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Unit Eselon I

: BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN INDUSTRI (BPPI)

Program

: Pengembangan Teknologi dan Kebijakan

Industri

Hasil

:

Unit Eselon II/Satker

: Balai Riset dan Standardisasi Industri

Samarinda

Kegiatan

: Riset dan Standardisasi Bidang Industri

Indikator Kinerja Kegiatan

: Terselenggaranya Riset dan Standardisasi

Bidang Industri

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas

Volume

: 2 (Dua) Paket Teknologi

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

Pelaksanaan program prioritas Pengembangan dan Penerapan Teknologi

Industri untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional dengan komoditas

farmasi dan kosmetik, pangan, logam tanah jarang, karet dan produk karet,

panel surya, kakao, baja, furniture kayu dan rotan.

(2)

2. Gambaran Umum Singkat

Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi penyiapan teknologi bahan proses dan

standardisasi, melakukan berbagai riset teknologi mendukung pelaksanaan

program prioritas pengembangan dan penerapan teknologi industri untuk

meningkatkan daya saing industri nasional dengan komoditi berbasis hasil

perkebunan dan perikanan. Hasil-hasil litbangyasa teknologi industri ini

diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang dapat membantu dan diterapkan

pada industri, khususnya dalam peningkatan daya saing melalui efisiensi dan

inovasi teknologi. Untuk tahun 2018 Baristand Industri Samarinda melaksanakan

kegiatan litbangyasa teknologi industri prioritas sebanyak 2 (dua) paket

teknologi.

(3)

LITBANGYASA TEKNOLOGI INDUSTRI PRIORITAS YANG AKAN DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2018

No

Judul

Kegiatan

Latar Belakang

Tujuan

Keluaran

Tahapan

51

LItbangyasa Teknologi Industri Prioritas

A

Karakterisasi

Hidrolisat

Protein Ikan

Toman untuk

Fortifikasi

Pangan

Kekurangan kalori protein masih merupakan

masalah gizi utama yang perlu diatasi, bersama dengan

kekurangan vitamin A, iodium dan zat besi. Protein

merupakan zat pembangun tubuh dan sangat penting

peranannya pada pertumbuhan sel otak. Ikan merupakan

salah satu sumber protein hewani terbaik. Salah satu

potensi perikanan di Provinsi Kalimantan Timur adalah

budidaya ikan toman (Channa micropeltes) yang

produksinya mencapai 8.445,6 ton pada tahun 2015. Ikan

toman memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu

18,92%, dan manfaat yang bagus untuk kesehatan. Akan

tetapi manfaat dan potensi yang besar ini belum

dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat terutama

di wilayah Kaltim. Salah satu alternatif dan upaya untuk

meningkatkan nilai tambah dari ikan toman ini adalah

menghasilkan Toman Protein Hydrolysate (TPH) untuk

bahan fortifiksai pada produk pangan lainnya.

Hidrolisat

protein

merupakan

produk

yang

dihasilkan dari penguraian protein ikan menjadi

senyawa-senyawa rantai pendek. Protein mampu berinteraksi

dengan senyawa-senyawa lain, baik secara langsung

maupun tidak langsung, sehingga berpengaruh pada

aplikasi proses, mutu dan penerimaan produk. Dengan

demikian, protein dari berbagai sumber, salah satunya

adalah hidrolisat protein ikan, dapat dikembangkan

menjadi produk yang mempunyai sifat fungsional yang

tinggi, seperti emulsifier, flavor enhancer, texturizer,

stabilizer, pembentuk buih dan pembentuk gel.

Proses hidrolisis protein dapat dilakukan secara

kimiawi maupun enzimatis. Hidrolisis secara enzimatis

dapat menghasilkan penurunan ukuran peptida sehingga

dapat merubah karakteristik fungsional protein dan

meningkatkan

kualitasnya.

Protein

hidrolisat

yang

Memproduksi hidrolisat

protein dari ikan toman

(Channa micropeltes)

dan mengetahui

karakteristik sifat

fisikokimiawi, sifat

fungsional dan sifat

antioksidannya.

1. Termanfaatkannya

potensi perikanan

yang ada di Provinsi

Kalimantan Timur.

2. Meningkatkan nilai

ekonomis ikan toman

(Chanaa micropeltes).

3. Diperolehnya

hidrolisat protein ikan

toman (Channa

micropeltes) sebagai

bahan baku untuk

fortifikasi pada produk

olahan pangan

lainnya

Studi literatur, survei

dan studi banding,

pengadaan bahan,

rancangan pelaksanaan,

pelaksanaan penelitian,

pengujian

produk,tabelisasi dan

analisis, penyusunan

laporan.

(4)

No

Judul

Kegiatan

Latar Belakang

Tujuan

Keluaran

Tahapan

51

LItbangyasa Teknologi Industri Prioritas

diperoleh setelah hidrolisis menghasilkan protein yang

tersusun dari asam-asam amino bebas dan peptida rantai

pendek yang memberikan keuntungan sebagai pangan

fungsional karena profil asam aminonya.

Hidrolisis protein pada penelitian ini akan

dilakukan pada semua bagian ikan toman (Channa

micropeltes) baik daging ataupun limbahnya (kulit, kepala

dan tulang). Proses hidrolisat dilakukan secara enzimatis,

menggunakan dua jenis enzim protease (trypsin dan

alcalase). Selanjutnya dilakukan optimasi waktu, ph dan

temperatur

proses

hidrolisis.

Kemudian

dilakukan

karakterisasi sifat fisikokimia, derajat hidrolisis, sifat

fungsional, antioksidan dan uji profil asam amino.

Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat

memberikan nilai tambah (added value) ikan toman

(Channa micropeltes) sebagai bahan baku pembuatan

hidrolisat protein. Dengan mengetahui karakteristik

hidrolisat protein ikan toman akan diketahui manfaat

spesifik hidrolisat protein ikan toman bagi industri pangan

maupun farmasi.

(5)

No

Judul

Kegiatan

Latar Belakang

Tujuan

Keluaran

Tahapan

51

LItbangyasa Teknologi Industri Prioritas

B

Mikro Emulsi

Ekstrak

Bawang

Tiwai Aasal

Kalimantan

Timur

sebagai

Bahan

Tambahan

Pangan

Ingridien pangan merupakan salah satu kunci

dalam formulasi produk pangan. Komposisi ingridien akan

menentukan mutu produk akhir yang akan dijual di

pasaran. Berdasarkan regulasai di Indonesia terdapat tiga

tipe ingridien yaitu 1. Bahan baku (ingridien utama), 2.

Ingridien fungsional (baik berupa zat gizi mikro ataupu

non zat gizi) dan 3. Bahan tambahan pangan (BTP).

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber

daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk produksi

pangan. Rempah-rempah adalah merupakan satu potensi

yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sayangnya saat ini

pemanfaatan bahan baku lokal masih kurang optimal,

begitu pula bawang tiwai asal Kalimantan Timur sehingga

diperlukan riset dan pengembangan lebih lanjut.

Ekstrak bawang tiwai mengandung senyawa

metabolik primer berupa protein, karbohidrat, lemak dan

vitamin C, juga mengandung senyawa metabolik

sekunder barupa alkaloid, flavonoid, tannin, fenol, steroid,

glikosida,

triterpanoid,

naftakuinon

(eleutherinon,

isoeleutherinon dan eletheriol), flavon dan kromen.

Eektrak bawang tiwai memiliki ragam manfaat antara lain

bidang pangan (pewarna, antioksidan, pengawet, dan

minuman fungsional), bidang kesehatan untuk farmasi

dan obat. Ekstrak bawang tiwai tidak mudah larut dalam

air, tidak tahan terhadap suhu tinggi, tidak tahan

terahadap cahaya dan tidak setabil.

Pengemulsi adalah suatu bahan yang dapat

mengurangi

kecepatan

tegangan

permukaan

dan

tegangan antara dua fase yang dalam keadaan normal

tidak saling melarutkan menjadi dapat bercampur dan

selanjutnya membentuk emulsi. Beberapa pengemulsi

alami dapat diekstrak dari sumber-sumber nabati ataupun

hewani dan digunakan dalam bahan pangan olahan.

Emulsi

dapat

dibedakan

menjadai

emulsi

konvensional, mikroemulsi dan nanoemulsi berdasarkan

Memperoleh formula

terbaik terhadap sifat

fisika kimia mikroemulsi

ekstrak bawang tiwai

sebagai bahan

tambahan pangan (food

ingridien).

Mikroemulsi Ekstrak

Bawang Tiwai sebagai

bahan tambahan

pangan.

Studi literatur, survei

dan studi banding,

pengadaan bahan,

rancangan pelaksanaan,

pelaksanaan penelitian,

pengujian

produk,tabelisasi dan

analisis, penyusunan

laporan.

(6)

No

Judul

Kegiatan

Latar Belakang

Tujuan

Keluaran

Tahapan

51

LItbangyasa Teknologi Industri Prioritas

ukuran

partikel

fase

terdispersi,

stabilitas

dan

kenampakannya.

Emulsi

konvensional memiliki ukuran

partikel yang lebih besar, yaitu 100 nm, mikroemulsi dan

nanoemulsi yang memiliki ukuran

partikel sangat halus,

yaitu < 25 nm untuk mikroemulsi dan

< 100 nm untuk

nanoemulsi. Memperhatikan permasalahan dan berbagai

macam kegunaan ekstrak bawang tiwai tersebut maka

dilakukan penelitian mikroemulsi ekstrak bawang tiwai

sebagai bahan tambahan pangan.

(7)

B. Penerima Manfaat

IKM, Industri pengolahan pangan, dan farmasi, masyarakat umum, akademisi,

peneliti, pegawai dan pelanggan Baristand Industri Samarinda.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan : melalui anggaran DIPA 2016 dalam bentuk UP / GUP

dan LS

2. Tahapan dan waktu Pelaksanaan :

Tahap pelaksanaan kegiatan:

Setelah mendapatkan pagu tetap dan DIPA Balai Riset dan

Standardisasi Industri Samarinda seluruh pejabat dan staf merumuskan

tindak lanjut realisasi dan pelaksanaan rencana kegiatan/program

melalui rapat awal tahun;

Menyusun jadwal penarikan / realisasi anggaran

Merumuskan kebijakan-kebijakan alternatif terhadap kegiatan yang

akan dilaksanakan;

Penetapan pelaksana kegiatan dalam bentuk Surat Keputusan yang

diterbitkan oleh Kepala Baristand Industri Samarinda penetapan SK

Penunjukan tim penelitian.

Membagi habis tugas dan tanggung jawab masing-masing kegiatan

sesuai kapasitas dan kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing

pejabat dan seluruh staf;

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan

Tahapan

Bulan Ke

Ket.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

3986.012 Penelitian

11 Penelitian produk/teknik produksi

1.

Studi Pustaka

2.

Survei dan Studi

Banding

3.

Pelaksanaan

Kegiatan

4.

Evaluasi/Pengujian

5.

Tabulasi dan Analisis

Data

(8)

Perkiraan total biaya untuk pelaksanaan kegiatan Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan

Teknologi sebesar Rp. 457.393.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus

Sembilan Puluh Tiga Ribu Rupiah).

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Kegiatan persiapan ini akan dilaksanakan bulan Pebruari dan Desember 2018.

E. Biaya yang Diperlukan

Rincian biaya tersebut dapat dilihat pada lampiran Rencana Anggaran Biaya

(RAB)

Samarinda, 06 Oktober 2017

Kepala

Wibowo Dwi Hartoto, SH, MBA

NIP. 19620913 198403 1 002

Gambar

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, adalah kumpulan atau group dari sub/sistem/bagian/komponen apapun baik

Stigma Masyarakat Terkait Vaksinisasi Covid-19 RATIH PRAMITASARI PKMRSH 156 AFIFATUR RAHMA A15.2018.01106 Fenomena Aplikasi Tiktok Sebagai Media Eksistensi Diri Pada. Remaja

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi yang dapat menerima input berupa data penginderaan jauh yaitu citra satelit Landsat 8 OLI and TIRS dan file metadata.. Rumus-rumus dan

penderita hipertensi mampu dan mau melakukan control rutin ke puskesmas. Setiap penderita hipertensi yang berkunjung ke puskesmas memiliki tingkat motivasi yang

Dari hasil pengukuran sinyal vital menggunakan e-Health Sensor Platform, masih terdapat banyak hal yang kurang memuaskan seperti noise pada pengukuran EKG, dan standar

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

Skripsi ini melaporkan hasil penelitian dengan rumusan masalah: (1) apa materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada siswa di Madrasah Tsanawiayah Al-Islam Joresan

Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori struktural, yaitu teori yang menganggap bahwa suatu karya sastra adalah sebuah struktur yang